2. Asumsi-asumsi penting pendekatan kognitif
Pernahkah anda mempunyai pengalaman mencari
seseorang yang anda kenal dalam suatu kerumunan
dan mengira anda melihatnya, Ternyata setelah
kerumunan itu mendekat orang yang anda lihat sama
sekali bukan orang yang anda maksud?
Atau, Mungkin anda pernah merasa frustrasi karena
tidak berhasil mengingat sesuatu padahal sesuatu itu
sudah berada di ujung lidah?
Semua pengalaman ini memiliki kesamaan, yaitu
terjadi sebagai akibat cara pikiran manusia mengolah
informasi.
Lantas apa yang dimaksud dengan psikologi kognitif?
3. Psikologi Kognitif & Proses kognitif
Psikologi Kognitif adalah pendekatan psikologi yang memusatkan
perhatian pada cara kita merasakan, mengolah, menyimpan dan
merespon informasi.
Adapun proses-proses kognitif dapat dibagi menjadi lima bidang
studi yaitu: persepsi (perception), perhatian (attention), ingatan
(memory), bahasa (language), berpikir (thinking).
Persepsi : adalah memasukkan dan menganalisa informasi dari
dunia luar
Proses perhatian : memungkinkan kita berkonsentrasi pada satu
sumber informasi atau lebih dan tetap mempertahankan
konsentrasi tersebut
Ingatan : simpanan informasi tentang fakta, kejadian dan
keterampilan . Dan,
Bahasa meliputi pengunaan lamang-lambang sebagai alat
komunikasi dan berpikir.
4. Studi Menarik tentang gejala ujung lidah (tip-of-the tongue
phenomenon)
Beattie & Coughlan (1999), meneliti apakah gerakan tangan benar-
benar membantu orang mengingat kata yang sudah di ujung lidah,
tetapi tidak terucapkan. 60 Mahasiswa di bagi dalam 2 kelompok.
Mereka yang tergabung dalam kelompok pertama diminta melipat
tangan selama eksperimen. Sedangkan kelompok kedua diizinkan
membuat gerakan yang mereka pilih.
Kemudian kedua kelompok dibacakan 25 definisi kata dan diminta
mengidentifikasi kata-kata tersebut_ini mencetuskan gejala ujung
lidah.
Menariknya kelompok dengan tangan terlipat dapat
mengidentifikasi kata dengan benar, sedikit lebih banyak daripada
kelompok yang dibebaskan untuk bergerak.
Hal ini menunjukkan bahwa gerakan tangan tidak mempermudah
proses pengingatan kata yang sudah berada di ujung lidah tetapi
belum terucapkan. Mungkin sebenarnya, gerakan tangan malah
menyulitkan pengingatan kata.
5. Analogi Komputer
Di penghujung 1960-an, ahli psikologi telah
menggunakan analogi komputer. Untuk menjelaskan
proses kognitif yang sederhana seperti menyimpan
informasi. Misal, Otak manusia seperti hardisk
komputer untuk menyimpan berbagai informasi.
Keyakinan para ahli psikologi kognitif terhadap
analogi komputer sangat beragam, namun secara
umum bisa dikatakan psikologi kognitif
menyamakan cara kerja pikiran manusia seperti
sebuah komputer.
6. Bagian-bagian Psi. Kognitif
Menurut Matt Jarvis, pendekatan psikologi kognitif
terbagi atas 2 yaitu, psikologi kognitif eksperimental dan
neuropsikologi kognitif.
Psikologi kognitif eksperimental menggunakan
eksperimen seperti yang dilakukan Beattie & Coughlan
untuk menyelidiki cara pikiran manusia merespons
situasi yang berbeda-beda dan cara pikiran itu bekerja.
Neuropsikologi kognitif meliputi studi tentang proses-
proses kognitif pada otak mahluk hidup. Seringkali
melibatkan penelitian tentang manusia yang mengalami
kerusakan otak sehingga kehilangan seluruh atau
sebagian dari kemampuan kognitifnya.
7. Ingatan
Sebagian besar bab psikologi kognitif banyak membahas
tentang ingatan (memory) secara mendalam.
Bisa dibayangkan sejenak bagaimana kita hidup tanpa
ingatan. Kita tidak akan bisa bicara karena tidak mampu
mengingat kata-kata. Tidak bisa mengikat tali sepatu
karena tidak ingat caranya. Berpikir menjadi hal yang
sulit karena tidak ingat segalanya.
Substansinya, tanpa ingatan kita tidak akan sanggup
berfungsi sebagai seorang manusia.
Teori ingatan secara umum terdiri dari ingatan jangka
pendek dan jangka panjang (short and long-term
memory).
8. Ingatan Jangka Pendek & Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka pendek adalah tempat kita
menyimpan informasi yang baru saja kita pikirkan.
Menurut Eysenck (1998), ingatan jangka pendek
berisi informasi dalam kondisi psikologis terbaru.
Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam
kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua
informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini sedang
tidak dipikirkan.
9. Lanjutan…
Attkinson dan Shiffrin (1968), membuat model
pertama ingatan jangka pendek & panjang.
Gambar. Model ingatan menurut Atkinson & Shiffrin
Keterangan: Informasi dari pancaindra disimpan
secara singkat dalam organ-organ indra kemudian di
teruskan ke ingatan jangka pendek. Dari ingatan
jangka pendek ada sebagian materi yang hilang,
sebagian lagi di teruskan ke ingatan jangka panjang.
Informasi
dari
pancaindra
Disimpan di
pancaindra
Ingatan
jangka
pendek
Disimpan di
pancaindra
10. Ingatan Bekerja
(Working Memory)
Baddeley (1986), mengajukan pandangan tentang
ingatan jangka pendek sebagai ingatan bekerja.
Tepatnya teori ini bukan hanya teori tentang ingatan
jangka pendek (Logie, 1999), karena ingatan bekerja
selalu menggunakan pengetahuan dalam ingatan jangka
panjang.
Teori ingatan bekerja menyatakan bahwa ingatan jangka
pendek terdiri dari tiga unit terpisah yaitu, putaran
fonologi (loop phonological), gambaran penglihatan
ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat
(central executive). Semua ditunjukkan pada gambar
berikut
11. Gambar. Ingatan bekerja
Ambil Contoh, melihat Orang yg Melanggar lampu
merah.
Memori Jangka Panjang
Pelaksana Pusat
Putaran Fonologi
Gambaran
Penglihatan
Ruang
Menyimpan dan mengingat
kembali kata-kata yang saat
itu sedang dipikirkan.
(Suara Batin)
Berfungsi sebagai mata
batin.
12. Lanjutan…
Pendapat Baddeley tentang ingatan bekerja sangat berbeda
dengan ingatan jangka pendek yang dikemukakan
sebelumnya oleh Atkinson & Shiffrin. Ingatan bekerja
bukan hanya tempat menyimpan ingatan jangka pendek,
tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat menyaring,
memilah, dan menggabungkan informasi lama & Informasi
baru, lalu mengambil keputusan.
Proses memperoleh pengetahuan baru dengan cara
memilah-milah dan menggabungkan pengetahuan
sebelumnya ini disebut mental discovery (penemuan
mental).
Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting
ingatan kerja.
13. Penilaian tentang ingatan bekerja
Eksperimen Logie (1986) menunjukkan adanya sistem-
sistem terpisah untuk mengolah kata dan gambar dalam
ingatan jangka pendek.
Eksperimennya partisipan diminta mempelajari daftar kata
dengan cara mengucapkan kembali kata-kata tersebut atau
membayangkannya secara mental. Lalu mereka diminta
mengingat kata-kata itu saat peneliti memperlihatkan
berbagai gambar. Partisipan yang belajar dengan
mengucapkannya kembali (menggunakan putaran
fonologi) tidak terpengaruh oleh tampilan gambar, tetapi
partisipan yang menggunakan citra mental (gambaran
penglihatan-spasial) sangat dipengaruhi tampilan gambar.
Hal ini menunjukkan bahwa gambaran penglihatan-spasial
merupakan sistem yang terpisah dari putaran fonologi.
14. Ingatan episodik dan ingatan semantik
Tulving (1972) sangat berjasa dalam memberikan masukan
bagi pemahaman kita tentang ingatan jangka panjang
dengan mengemukakan perbedaan antara ingatan episodik
dan semantik.
Ingatan episodik adalah ingatan tentang peristiwa-
peristiwa.
Ingatan semantik adalah pengetahuan kita tentang fakta-
fakta.
Tulving menemukan bahwa ketika mengingat peristiwa-
peristiwa dalam hidupnya, bagian depan otaknya menjadi
lebih aktif. Sedangkan ketika mengingat fakta-fakta bagian
belakang otaknyalah yang lebih aktif. Jelas ini
mengisyaratkan adanya sistem-sistem kerja yang berbeda-
beda.
15. Lupa
Lupa adalah persoalan sehari-hari yang bisa dialami
siapa saja.
Lupa sesuatu dari ingatan jangka panjang maupun
ingatan jangka pendek, karena sejumlah alasan. Ada
dua alasan yaitu, ketergantungan petunjuk (cue-
dependency) dan penahanan ingatan (repression).
Ketergantungan petunjuk: alasan yang paling umum
untuk melupakan sesuatu.
Sedangkan represi jauh lebih kontroversial dan
mungkin lebih jarang terjadi.
16. Penelitian tentang alasan lupa
1. Penelitian ketergantungan petunjuk
- J.P. Aggleton dan L. Waskett (1999) : kemampuan
bau-bauan sebagai petunjuk ketergantungan
keadaan (state-dependency) untuk ingatan kejadian
nyata.
2. Penelitian penahanan ingatan/represi
- Myres dan Brewin (1994): orang yang cenderung
menggunakan represi sebagai pertahanan, dapat
diidentifikasi dari skor tes tentang kecemasan
(anxiety) dan sikap detensif (defensiveness).
17. Penerapan penting : pernyataan saksi mata
Salah satu cara penerapan praktis psikologi
kognitif digunakan untuk lebih memahami
dan meningkatkan keakuratan adalah
pernyataan saksi mata.
Sebuah penelitian dikembangkan oleh
E.F.Loftus (1975) yaitu tentang pertanyaan-
pertanyaan yang menjurus dan laporan
saksi mata.
18. Pokok permasalahan saat ini
Reliabilitas ingatan anak-anak
ada dua hal yang bisa diteliti perihal
ingatan anak-anak:
- memeriksa keakuratan ingatan
orang dewasa tentang masa kecilnya
- memeriksa reliabilitas cerita anak-
anak tentang semua hal yang telah
dialami.
19. Penerapan pendekatan kognitif pada
cabang-cabang psikologi lainnya
1. Psikologi klinis
Penerapan terkenal dari pendekatan
kognitif pada gangguan mental adalah
model kognitif Aaron Beck untuk depresi
(1979). Orang yang terkena depresi
cenderung mempunyai pandangan yang
sangat negatif terhadap diri sendiri, dunia,
dan masa depan.
Beck menyebutnya tiga serangkai kognitif
(triad cognitive).
20. 2. Psikologi Sosial
pendekatan kognitif juga telah diterapkan pada
psikologi sosial, contohnya untuk mengamati atribusi
(attribution). Atribusi adalah aspek penting dalam
kognisi sosial.
Gilbert et al. (1988) mengemukakan tiga tahap proses
kognitif yang berlangsung saat kita menghubungkan
suatu alasan dengan perilaku:
a)mengategorikan perilaku tersebut
b) mengenali ciri-ciri orang tersebut berdasarkan
perilakunya
c) mengoreksi penilaian tentang orang tersebut
berdasakan informasi tentang sesuatu.
21. Kontribusi dan keterbatasan pendekatan kognitif
Kontribusi / keunggulan pendekatan kognitif:
Seperti psikologi perilaku, pendekatan
kognitif bersifat ilmiah. Teori-teorinya dapat
diuji dan dihitung dengan penelitian yang
solid.
Prinsip-prinsip kognitif telah berhasil
diterapkan untuk memahami banyak
bidang psikologi.
Psikologi kognitif memiliki banyak sekali
penerapan praktis
22. Keterbatasan pendekatan kognitif
Tidak semua proses mental mudah dipelajari
dengan menggunakan metode psikologi
kognitif.
Dalam penerapan model untuk psikologi, sulit
untuk menetukan sebab dan akibat.
Beberapa ahli psikologi yang menerapkan
pendekatan kognitif secara murni mengabaikan
faktor-faktor psikologis lain yang penting di
luar cara mengolah informasi. Ini disebut
reduksionisme kognitif(cognitive
reductionism)