4. PENGERTIAN ASURANSI
• Asuransi atau pertanggungan adalah dimana
tertanggung dan penanggung mengikat suatu
perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-
masing.
5. Kelebihan Asuransi
• Memberi rasa aman.
• Melindungi keluarga dari perpecahan.
• Meninggalkan ketergantungan.
• Menjamin kehidupan wanita karier.
• Kontribusi terhadap pendidikan.
• Konstribusi terhadap lembaga-lembaga sosisal.
• Memberikan manfaat untuk pemupukan kekayaan.
• Stimulasi menabung.
• Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk
investasi.
6. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya
usaha asuransi
Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya usaha asuransi
sebagai salah satu bidang usaha yang tujuannya untuk memberikan
perlindungan terhadap bahaya kerugian yang mungkin menimpa
seseorang/lembaga, yaitu dengan cara memberikan santunan/ganti
rugi kepada para peserta program asuransi.Adapun faktor-faktor
tersebut antara lain :
1. Keinginan untuk memberikan kepastian kepada para peserta
program asuransi/tertanggung terhadap resiko kerugian yang
dihadapi.
2. Dengan adanya kepastian,maka tertanggung akan merasa aman
terhadap bahaya kerugian.
3. Tujuan asuransi untuk menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan
dari para tertanggung.
4. Keseimbangan ekonomi yang optimal.
7. Perkembangan Asuransi
Awal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di indonesia
merupakan kelanjutan asuransi yang ditinggalkan oleh
pemerintah hindia belanda. Pengaturan pemerintah
indonesia yang mengatur tentang asuransi baru
dikeluarkan pada tahun 1976 dengan keluarnya surat
keputusan menteri keuangan pada waktu itu.
8. Jenis Jenis Asuransi
Dilihat dari segi fungsinya :
Asuransi Kerugian
Asuransi Jiwa
Reasuransi
Dilihat dari segi kepemilikannya :
Asuransi Milik Pemerintah
Asuransi Milik Swasta Nasional
Asuransi Milik Perusahaan Asing
Asuransi Milik Campuran
9. Dilihat Dari Segi Fungsinya
Asuransi kerugian (non life insurance)
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha
Asuransi menjelaskan bahwa asuransi kerugian
menjalankan usaha memberikan jasa untuk
menanggulangi suatu resiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
dari suatu peristiwa yang tidak pasti.
Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha di
luar asuransi kerugian dan reasuransi.
10. Yang termasuk dalam Asuransi Kerugian
• Asuransi Kebakaran.
• Asuransi Pengangkutan.
• Asuransi Aneka.
11. ASURANSI JIWA
(Life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang terkait
dengan penanggulangan jiwa atau meninggalnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi
Berjangka
Asuransi
Tabungan
Asuransi
Seumur
Hidup
Anuitas
12. REASURANSI
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi
dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang
dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian.
Jenis asuransi ini sering disebut asuransi dari asuransi dan
asuransi ini digolongkan ke dalam :
• Bentuk Treaty
• Bentuk Facultative
• Kombinasi dari keduanya
13. Dilihat Dari Segi Kepemilikannya
Asuransi Milik
Pemerintah
Asuransi Milik
Swata Nasional
Asuransi Milik
Campuran
Asuransi Milik
Perusahaan Asing
14. Keuntungan Asuransi
Keuntungan Bagi Perusahaan Asuransi
a) Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah.
b) Keuntungan dari hasil penyertaan modal diperusahaan
lain.
c) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat
berharga.
15. Keuntungan Bagi Nasabah
a) Memberikan rasa aman.
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat
ditarik kembali.
c) Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan.
d) Memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang.
e) Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau
kehilangan.
16. Prinsip-prinsip Asuransi
1. Insurable Interest merupakan hal berdasarkan hukum.
2. Utmost Good Faith atau itikad baik.
3. Indemnity atau ganti rugi.
4. Proximate Cause adalah suatu sebab aktif.
5. Subrogation merupakan hak penanggung.
6. Contribution adalah hak penanggung untuk mengajak
penanggung lainnya yang sama-sama menanggung.
17. Jenis-Jenis Resiko
1. Risiko Murni
ketidakpastian suatu kerugian atau hanya ada peluang
merugi dan bukan peluang keuntungan.
2. Risiko Spekulatif
risiko dengan terjadinya dua kemungkinan,yaitu peluang
untuk mengalami kerugian keuangan atau memperoleh
keuntungan.
18. 3. Risiko Individu
risiko individu dibagi 3 macam :
a) Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk
memperoleh keuntungan, sakit, kehilangan pekerjaan
atau mati.
b) Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri,
hilang rusak yang menyebabkan kerugian keuangan.
c) Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan
apabila kita menanggung kerugian seseorang dan kita
harus membayarnya.