2. OUR EVOLUTION
Pengertian Asuransi
Terdapat beberapa definisi mengenai asuransi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
• Menurut M. Nur Rianto (2012:212) asuransi merupakan sebuah mekanisme perlindungan terhadap pihak
tertanggung apabila mengalami resiko di masa yang akan datang dimana pihak tertanggung akan membayar
premi guna mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung.
• Julius R. Latumaerissa (2011:447) mendefinisikan asuransi sebagai suatu perjanjian dimana terdapat pihak
tertanggung yang membayar premi kepada pihak penanggung guna mendapatkan penggantian karena suatu
keinginan, kerusakanm atau kehilangan keuntungan yang telah diharapkan yang kemungkinannnya tidak
pasti akan terjadi di masa yang akan datang.
• Sementara menurut Ktut Silvanita (2009:40) asuransi merupakan suatu permintaan dimana satu pihak
memiliki intensif untuk mentrasfer resiko dengan 10 11 membayar sejumlah dana untuk menjauhi resiko
kehilangan sejumlah harta yang dimilikinya.
3. OUR EVOLUTION
SEJARAH ASURANSI
Asuransi yang kita kenal hari ini sangat berguna sebagai sarana mengelola risiko. Dengan memiliki asuransi, kita
memindahkan risiko finansial atau kerugian yang seharusnya kita tanggung jika terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan, ke perusahaan asuransi.Asuransi memiliki hubungan erat dengan masyarakat yang sangat panjang
dan terus berkembang hingga saat ini.Dalam sistem asuransi,pihak pertama diwajibkan untuk membayar iyuran.
Yuk kita melihat sejarah di balik kehadiran asuransi baik di dunia dan di Indonesia :
Di dunia :
600 SM
Sekitar 600 SM, orang Yunani dan Romawi membuat asuransi jiwa dan kesehatan pertama. Produk ini
memberikan perawatan bagi keluarga yang ditinggalkan jika pencari nafkah meninggal.
1200
Pada abad ke-12 di Anatolia, sejenis asuransi negara diperkenalkan. Dengan adanya asuransi ini, jika
pedagang dirampok di daerah tersebut, maka kas negara akan mengganti kerugian pedagang.
4. OUR EVOLUTION
Di Indonesia :
1843
Menurut buku History of Insurance in Indonesia seperti dikutip Historia, Januari 2020, perusahaan asuransi
pertama di Indonesia didirikan oleh warga Belanda bernama Bataviaasche Zee en Brand-Assurantie
Maatschappij yang didirikan pada 18 Januari 1843 di Kali Besar Timur, Jakarta.
Setelah itu, lahir beberapa perusahaan asuransi lainnya yang menginduk pada perusahaan asuransi di
Belanda, seperti misalnya NV Handel, Industrrie en Landbouw Maatschappij Tiedeman & van Kerchem and
Escompto Bank, dan Nederlansch Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ). Namun,
semua perusahaan asuransi-asuransi di Indonesia pada zaman itu hanya menargetkan orang Belanda.
Pasca 1945
Beberapa perusahaan asuransi milik Belanda dinasionalisasikan, termasuk NV Assurantie Maatschappij de
Nederlandern dan Bloom Vander EE menjadi PT Asuransi Bendasraya dan perusahaan asuransi De
Nederlanden Van (1845) menjadi PT Asuransi Jiwasraya.
5. Fungsi-fungsi Asuransi
• Fungsi Utama Asuransi
Fungsi utama dari asuransi adalah pengalihan risiko.
• Fungsi Sekunder Asuransi
Fungsi sekunder asuransi adalah sebagai perangsang pertumbuhan ekonomi dan
usaha, serta mencegah kerugian dan mengendalikan kerugianFungsi
• Tambahan Asuransi
Fungsi tambahan asuransi adalah sebagai investasi dan invisible earnings.
7. sistem kerja asuransi secara umum.
1. Menawarkan jenis-jenis asuransi sesuai kebutuhan
2. Membuat perjanjian polis asuransi
3. Membayar premi asuransi
4. Menerima dan mencairkan klaim asuransi
Sistem kerja asuransi
9. OUR EVOLUTION
Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata menyatakan syarat sahnya perjanjian asuransi atau
kontrak asuransi adalah apabila:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri
2. Cakap untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal (legal object)
5. Mengandung legal form
syarat sah perjanjian asuransi
11. Perbedaan Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Pengelolaan risiko Sharing risk (tolong-menolong) Transfer risk (dibebankan kepada
perusahaan asuransi atau nasabah)
Pengelolaan dana Transparan Tertutup
Sistem perjanjian Akad tabarru’ Akad jual-beli
Kepemilikan dana Peserta Perusahaan asuransi
Pembagian keuntungan Dibagikan ke peserta asuransi Milik perusahaan asuransi.
Pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dana hangus Dana hangus tidak berlaku Dana hangus berlaku
Berikut perbedaan asuransi konvensional dan asuransi syariah: