1. Evaluasi Kinerja Portofolio 1
Evaluasi kinerja portofolio
Jenis-jenis reksadana yang dikelola
profesional
Beberapa metode untuk menilai
kinerja
2. Evaluasi Kinerja Portofolio 2
Portofolio yang dikelola
profesional
Mutual funds (reksadana)
Closed end funds (reksadana tertutup)
Open end funds (reksadana terbuka)
Hedge funds
3. Evaluasi Kinerja Portofolio 3
Reksadana
Reksadana terbuka
Penerbit (manajer investasi) berkewajiban
untuk membeli unit reksadana pada harga
sama atau dekat dengan Nilai Aktiva Bersih
(Net Asset Value) ketika pemodal ingin
menjual reksadana tersebut.
Berikut ini contoh pembentukan dan
mekanisme perhitungan NAB.
4. Evaluasi Kinerja Portofolio 4
Pembentukan reksadana terbuka
PT. Bulaksumur, bersama dengan bp. A dan
bp. B, bertindak sebagai sponsor untuk
membentuk reksadana Bulaksumur Artha
(BA). Mereka menyetor Rp.25 miliar. PT.
Bulaksumur menunjuk ibu C sebagai wakil
manajer investasi. Tambahan Rp.75 miliar
lagi akan dihimpun dari masyarakat, sehingga
pada awal pendiriannya BA akan
menghimpun Rp.100 miliar.
5. Evaluasi Kinerja Portofolio 5
Awal berdirinya reksadana
Pada 9 Apr 2012 terkumpul dana
Rp.100 miliar, dan kepada para
penyetor dana diberikan bukti dalam
bentuk Unit Penyertaan. Setiap 1 unit
penyertaan diberi nilai Rp.1.000m dan
karenanya diterbitkan 100 juta unit
penyertaan.
6. Evaluasi Kinerja Portofolio 6
Transaksi pada 10 Apr 2012
Oleh ibu C kas yang dimiliki diinvestasikan
sebagai berikut;
Kas Rp. 1,0 m
Saham ASII Rp.30,0 m
Saham BMRI Rp.34,0 m
Saham UNVR Rp.35,0 m
Pada akhir tgl tersebut diumumkan bahwa
Nilai Aset Bersih (NAB) = Rp.100 m / 100 juta
lembar = Rp.1.000 per lembar
7. Evaluasi Kinerja Portofolio 7
Transaksi pada 11 Apr 2012
Tidak ada transaksi pada tanggal tersebut, tetapi
terjadi perubahan harga saham-saham dalam
portofolio, sehingga nilai investasi reksadana BA
berubah menjadi sbb;
Kas Rp. 1,0 m
Saham ASII Rp. 32,0 m
Saham BMRI Rp. 33,0 m
Saham UNVR Rp. 37,0 m
Jumlah Rp.103,0 m
Pada akhir tgl tersebut dilaporkan NAB = Rp.103 m /
100 juta = Rp.1.030 per lembar.
8. Evaluasi Kinerja Portofolio 8
Transaksi pada 12 Apr 2012
Seorang pemegang 1 juta unit penyertaan ingin
melakukan redemption. NAB unit penyertaan pada tgl
tsb akan diberitahukan pada akhir tgl tsb.
Misal nilai investasi pada akhir tgl tsb sbb:
Kas Rp. 1,0 m
Saham ASII 33,0 m
Saham BMRI 33,0 m
Saham UNVR 37,0 m
Jumlah 104,0 m
NAB pada tgl tsb = Rp.104 m / 100 juta = Rp.1.040.
9. Evaluasi Kinerja Portofolio 9
Redemption membuat unit penyertaan
berubah dan komposisi investasi juga
berubah
Pemegang unit tersebut menerima
Rp.1.040 juta – redemption fee.
Unit penyertaan yang beredar
berkurang (karena itu disebut
reksadana terbuka) dan komposisi
portofolio juga berubah.
10. Evaluasi Kinerja Portofolio 10
Reksadana
Reksadana tertutup
Reksadana ini diperdagangkan di bursa. Tidak ada
kewajiban bagi penerbit (funds manager) untuk
membeli kembali saham yang telah diterbitkan
sewaktu pemodal ingin menjual saham tersebut.
(Salah satu puzzles di bidang keuangan adalah
bahwa sebagian besar reksadana tertutup terjual
dengan diskon. Apakah hal ini berarti bahwa
manajemen merupakan liability bagi para pemodal?)
11. Evaluasi Kinerja Portofolio 11
Listing reksadana tertutup
Publicly Traded Funds
Friday December 2, 1998
Following is a weekly listing of unaudited net asset value of publicly trated investment
funds shares, reported by the companies as a Friday’s close. Also shown is the
closed market price or a dealer-to-dealer asked price each fund’s shares with the
percentage of difference.
Diversified Common Stock Funds
Fund Name Stock
Exch.
N.A.
Value
Stock
Price
%
Difference
Adams Express
Baker Fentress
Blue Chip Value
Clemente Global Gro
Gemini II Capital
Gemini II Income
General Amer Invess
Etc.
NYSE
NYSE
NYSE
NYSE
NYSE
NYSE
NYSE
15.86
25.14
7.06
8.77
17.10
9.81
16.92
14.750
20.625
5.875
7.000
12.500
12.875
14.125
-7.00
-17.96
-16.78
-20.18
-26.90
+31.24
-16.52
12. Evaluasi Kinerja Portofolio 12
Hedge funds
Seperti reksadana, hedge funds mengguna-
kan ide investment pooling untuk memper-
oleh manfaat investasi. Pemodal membeli
saham atau unit penyertaan pada hedge
funds dan Net Asset Value hedge funds
menunjukkan nilai penyertaan mereka.
Meskipun demikian ada perbedaan antara
reksadana dengan hedge funds.
13. Evaluasi Kinerja Portofolio 13
Perbandingan reksadana dengan
hedge funds …(1)
Reksadana Hedge funds
Transparansi Lebih transparan,
diatur oleh UU
Pasar Modal untuk
pemodal yang
sederhana.
Umumnya dibentuk untuk
limited partnership dan
menyediakan informasi yang
terbatas kepada pemodalnya
saja
Pemodal Terbuka untuk
siapa saja. Manajer
investasi tidak
mengambil posisi.
Membatasi diri pada pemodal
yang terbatas (biasanya 100
pemodal) dengan jumlah
investasi yang cukup besar
(antara $0.25 – 1.0 juta).
Manajer investasi ikut
investasi.
14. Evaluasi Kinerja Portofolio 14
Perbandingan reksadana dengan
hedge funds …(2)
Reksadana Hedge funds
Strategi
investasi
Umumnya terbatas
pada posisi long
Bisa memanfaatkan posisi
long dan short
Likuiditas Cukup likuid.
Umumnya dapat
dijual kapan saja.
Seringkali menetapkan lock up
period. Kurang likuid.
Struktur
imbalan
Biasanya 0.5 –
1.5% per tahun dari
nilai kelolaan.
Management fee (1 -2% dari
aktiva) plus performance fee
(umumnya 20%).
15. Evaluasi Kinerja Portofolio 15
Menilai kinerja reksadana yang dikelola oleh
para profesional
Dengan memperhatikan risiko bandingkan tingkat
keuntungan portofolio yang dikelola profesinal
dengan portfolio yang dibentuk secara acak
(Banyak temuan yang menunjukkan kinerja portofolio yang
dikelola profesional tidak lebih baik dari kinerja portofolio acak)
Menggunakan indikator-indikator kinerja berdasar
teori investasi
Kita dapat menggunakan risiko total atau risiko sistematis dalam
penilaian kinerja portofolio. Ketika indeks pasar digunakan, ada
masalah pemilihan indeks.
16. Evaluasi Kinerja Portofolio 16
Beberapa ukuran kinerja portofolio
dengan memperhatikan risiko
Sharpe measure = [E(rp) – rf]/σp
Treynor measure = [E(rp) – rf]/βp
Jensen measure (portfolio alpha) =
αp = E(rp) – [rf + βp{E(rM) – rf}]
Information ratio = αp/σep
17. Evaluasi Kinerja Portofolio 17
Evaluasi kemampuan memilih dan melakukan
market timing
Kemampuan memilih (selection ability) menunjukkan
kemampuan manajer investasi untuk memilih saham-
saham yang “harganya salah”. Selection ability diukur
dengan meregresikan excess return suatu portofolio
pada waktu ke t dengan excess return pasar pada
waktu ke t,
rp,t - rf,t = αp + βp (rm,t - rf,t) + εp,t
Apabila α positif dan signifikan manajer investasi
menunjukkan selection ability yang baik.
Berikut ini contoh mengukur selection ability.
19. Evaluasi Kinerja Portofolio 19
Hasil regresi untuk selection ability
LS//Dependent Variable is X.FF
Date 11-7-2001/ Time 20:29
SMPL range 1992.1 - 1995.4
Number of observations 16
=======================================================================
Variable Coefficient STD. ERROR T-STAT 2-TAIL SIG
=======================================================================
C -1.2825644 0.9969963 -1.286 0.2292
X.MKT 1.1257009 0.1279053 8.801 0.0000
=======================================================================
R-squared 0.846925 Mean of dependent var
1.706871
Adjusted R-squared 0.835993 SD of dependent var 9.258241
SE of regression 3.749403 Sum of squared resid 196.8123
Log likelihood -42.78032 F-Statistic 77.45846
Durbin Watson stat 2.743658 Prob F-statistic 0.000000
=======================================================================
20. Evaluasi Kinerja Portofolio 20
Market timing ability
Market timing ability menunjukkan kemampuan untuk
memperkirakan gerakan pasar di masa yang akan
datang. Apabila pasar diperkirakan akan bullish,
manajer investasi akan merubah saham-saham
dalam portofolionya dengan saham-saham berbeta
tinggi. Sebalinya apabila diperkirakan pasar akan
bearish, ia akan merubah saham-saham dalam
portofolionya dengan saham-saham berbeta rendah.
22. Evaluasi Kinerja Portofolio 22
Perbandingan antara kemampuan
memilih dan market timing (1)
Diagram pencar pada Gambar (a)
menunjukkan bahwa hubungan antara
excess return portofolio dengan excess return
pasar nampaknya linier. Hal ini menunjukkan
bahwa portofolio tersebut terdiri dari saham-
saham dengan beta yang stabil selama
periode observasi. Karena α positif, manajer
investasi tsb nampaknya mampu memilih
saham-saham yang “terlalu murah” harganya.
23. Evaluasi Kinerja Portofolio 23
Perbandingan antara kemampuan
memilih dan market timing (2)
Diagram pencar pada Gambar (b) menunjukkan
bahwa hubungan antara excess return portofolio
dengan excess return pasar tidaklah linier, karena
titik-titik di “daerah” tengah berada di bawah garis
regresi sementara titik-titik di ujung berada di atas
garis regresi. Hal ini mengindikasikan bahwa
portofolio tersebut terdiri dari saham-saham dnegan
beta tinggi sewaktu pasar “naik” dan beta rendah
sewaktu pasar “turun”. Karena itu α yang positif
nampaknya berasal dari market timing yang baik.
24. Evaluasi Kinerja Portofolio 24
Bagaimana menilai timing ability (1)
Karena itu salah satu cara menilai market timing
adalah dengan menggunakan regresi dengan
variabel dummy. Persamaannya adalah sbb.
rp,t - rf,t = αp + b (rm,t - rf,t) + c[Dt(rm,t - rRf,t) ] + εpt ….(2)
Dt adalah dummy variable dengan nilai 0 ketika rm,t > rf,t
dan -1 ketika rm,t < rf,t .
Cara lain adalah dengan menggunakan regresi
kuadratik yang tidak dibicarakan disini.
25. Evaluasi Kinerja Portofolio 25
Bagaimana menilai timing ability (2)
Untuk menunjukkan bagaimana rumus tersebut
diterapkan, perhatikan bagaimana rumus tersebut
akan berubah apabila nilai-nilai (rm,t - rf,t) adalah sbb:
Nilai (rm,t - rf,t) Persamaan .
>0 rp,t - rf,t = αp + b (rm,t - rf,t) + εpt
=0 rp,t - rf,t = αp + εpt
<0 rp,t - rf,t = αp + (b -c) (rm,t - rf,t) + εpt
26. Evaluasi Kinerja Portofolio 26
Bagaimana menilai …… (3)
Perhatikan bahwa b menunjukkan kondisi pasar
ketika pasar naik, dan (b-c) menunjukkan kondisi
ketika pasar turun. Gambar sebelumnya menunjuk-
kan bahwa manajer investasi menunjukkan market
timing ability yang baik karena slope garis regresi
pada gambar di kanan (i.e. b) lebih besar dari pada
slope garis regresi di sisi kiri (i.e. b-c).
Berikut ini contoh evaluasi market timing ability
manajer investasi yang mengelola First Funds.
Regresi dilakukan dengan menggunakan persamaan
(2). Perhatikan bahwa MT = DUMI(X.MKT).
28. Evaluasi Kinerja Portofolio 28
Hasil regresi untuk menilai market timing ability
LS//Dependent Variable is X.FF
Date 11-7-2001/ Time 20:30
SMPL range 1992.1 - 1995.4
Number of observations 16
=======================================================================
Variable Coefficient STD. ERROR T-STAT 2-TAIL SIG
=======================================================================
C -1.3303468 2.5393709 -0.523 0.6092
X.MKT 1.1308758 0.2840605 3.981 0.0016
MT 0.0159905 0.7760402 0.020 0.9839
=======================================================================
R-squared 0.846930 Mean of dependent var
1.706871
Adjusted R-squared 0.823381 SD of dependent var 9.258241
SE of regression 3.890874 Sum of squared resid 196.8059
Log likelihood -42.78005 F-Statistic 35.96424
Durbin Watson stat 2.742856 Prob F-statistic 0.000005
=======================================================================