BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
PROSES INVESTASI REKSA DANA DAN JENISNYA
1. PROSES INVESTASI REKSA DANA
Reksa dana, menurut kamus, berarti penjaga atau pemelihara dana. Dalam bahasa Inggris,
disebut mutual fund. Investasi lewat reksa dana, wadah yang berisi beragam instrumen investasi
keuangan, menawarkan banyak pilihan. Dari saham hingga deposito.
Menanamkan dana melalui reksa dana tergolong murah. Nilai minimumnya bisa Rp 100 ribu
(yang tentu tidak bisa digunakan untuk investasi langsung di pasar saham).
Investasi ini juga tergolong likuid. Kalau lagi punya keperluan mendadak, dana Anda bisa
dicairkan dengan cara menjual unit penyertaan yang dimiliki. Konsumen dan harganya juga
jelas, yaitu manajer investasi sebagai penjual awal.
Harganya pun terbuka, sesuai nilai aktiva bersih (NAB). Paling-paling kena potongan saat
penarikan.
Pada reksa dana, investasi secara otomatis terdiversifikasi. Istilah umumnya, tidak menempatkan
telur dalam satu keranjang. Sebab itu, dananya bisa masuk ke saham, pasar uang, atapun
deposito. Selain itu pengelola dana — yang biasa disebut sebagai manajer investasi — mendapat
pengawasan ketat dari regulator, dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK).
Transparansi juga bisa dijadikan pertimbangan. Manajer investasi secara rutin menyampaikan
laporan kepada Bapepam-LK.
Walau begitu, namanya juga investasi, pasti ada risiko. Tak terkecuali pada reksa dana.
Secara ringkas, risikonya bisa terjadi pada: Pertama, berkurangnya NAB, misalnya akibat nilai
saham atau surat utang yang dibeli menurun. Pasar sedang tidak bersahabat. Kedua, bukan tak
mungkin ada wanprestasi ataupun gagal bayar dalam hubungan antara Manajer Investasi dengan
klien yang tak mampu memenuhi kewajiban.
Risiko ketiga, bisa berupa likuiditas. Bayangkan model rush atau penarikan dana besar-besaran
yang terjadi pada bank. Hal itu bisa saja dialami oleh manajer investasi.
Agar terhindar dari risiko ini, setidaknya dua hal yang harus diperhatikan. Pilihlah manajer
investasi yang memiliki reputasi: baik dari segi fundamental perusahaannya maupun reputasinya
mengelola dana investasi. Selain itu, perhatikan jenis reksa dana yang dipilih, karena itu sama
dengan memilih instrumen investasi yang akan dimasuki. Beberapa reksa dana terbuka:
2. 1. Reksa dana pasar uang
Reksa dana ini mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di pasar uang dengan orientasi
pendapatan jangka pendek (biasanya kurang dari 1 tahun). Jenis ini cocok untuk yang
berinvestasi dalam horizon waktu jangka pendek. Instrumen investasinya, bisa Sertifikat Bank
Indonesia.
2. Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana ini mengkhususkan pada efek yang memberikan pendapatan secara tetap. Jenis ini
relatif baik bagi investor dengan horizon waktu jangka menengah. Jika punya hajat yang
membutuhkan dana pada kurun waktu tiga tahun misalnya, instrumen ini bisa digunakan. Nyaris
tanpa risiko. Umumnya dana ditempatkan di obligasi pemerintah, yang biasa dikenal dengan zero
risk.
3. Reksa dana saham
Reksa dana saham ini mengupayakan perolehan untung dalam jangka panjang sehingga tidak
disarankan bagi investor dengan rencana horizon waktu jangka pendek. Reksa dana ini lebih
dianjurkan untuk jangka waktu panjang (di atas 5 tahun) agar terhindar dari risiko fluktuasi harga
saham yang relatif besar dan memperoleh keuntungan maksimum.
4. Reksa dana campuran
Reksadana ini mengutamakan penganekaragaman jenis instrumen investasi yang masuk dalam
tiga kategori di atas.
Alangkah baiknya sebelum memulai investasi, termasuk ke reksa dana, bisa mengenali lebih
dulu apa yang seharusnya, seperti pernah dipaparkan pada artikel sebelumnya (“Lima Langkah
untuk Mulai Berinvestasi”). Mulailah mengonsolidasikan aset sekarang, dengan mengenali
manfaat dan risiko instrumen investasinya.