Dokumen tersebut membahas tentang sejarah intelektual abad ke-19, profesionalisme dan perbedaan disiplin ilmu seperti sosiologi, ilmu politik, psikologi, dan antropologi. Disiplin-disiplin ilmu ini mulai berkembang pada abad ke-19 seiring dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru dan pendekatan ilmiah dalam mempelajari manusia dan masyarakat.
1. KELOMPOK 8
• Sejarah Intelektual pada Abad ke-19
• Profesioanalisme dan Perbedaan Disiplin Ilmu
Nama : 1. Evi Sofiyah (201412570035)
2. Irmawati (201212501299)
3. Istiqomah (201212500068)
4. Nur Azizah (201212501176)
5. Putri Damayanti (201212500130)
6. Lingga Wisnu
2. SEJARAH INTELEKTUAL ABAD KE-19
Sejarah intelektual ialah sejarah pemikiran
yang bersifat tematik.Bidang sejarah intelektual
ini telah lama ada pada zaman Greek yang
bertumpu kepada aspek-aspek agama seperti
Kristian dan Islam sebelum abad ke-19 Masehi.
Konsep sejarah pemikiran sama dengan
sejarah filsafat yaitu kajian mengenai pemikiran
manusia. Namun sejarah pemikiran masih
mempunyai perbedaan dari sudut tumpuan
kajian.Tumpuan kajian sejarah filsafat lebih
bersifat khusus dan dikaitkan dengan pemikiran
manusia di peringkat yang tinggi.
3. Sejarah intelektual dapat didefinisikan
sebagai the study of the role of ideas in
historical events and process.Secara lebih
kongkrit sejarah intelektual mencakup studi
tentang pemikiran-pemikiran besar, yang
berpengaruh pada kejadian bersejarah, serta
pengaruh pemikiran tersebut pada
masyarakat bawah. Sejarah Intelektual
merupakan sejarah yang abstrak tapi tidak
sepenuhnya karena adanya kehidupan yang
konkret
4. PROFESIONALISME DAN PERBEDAAN DISIPLIN ILMU :
Profesionalisme yaitu menunjukkan
komitmen para anggota profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka milki dalam rangka
melakukan pekerjaannya.
Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah
melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi,
kalkulus, dan statistika, sementara pada abad
ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika,
geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan
sosiologi.Pada tahap selanjutnya, ilmu-ilmu
zaman modern memengaruhi perkembangan
ilmu zaman kontemporer.
5. 1. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE
Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat, baru muncul pada abad ke-19, yang
dipopulerkan oleh seorang filosof Prancis yang bernama
Auguste Comte (1798–1857). Di dalam bukunya Course
De Philosophie Positive, ia menjelaskan bahwa untuk
mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan
tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap akhir
yaitu tahap ilmiah. Dengan demikian, Comte merintis
upaya penelitian terhadap masyarakat.Atas jasanya
memperkenalkan istilah sosiologi maka Comte disebut
sebagai Bapak Sosiologi.Ia mengkaji sosiologi secara
sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari ilmu filsafat
dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke -19.
6. SAMBUTAN TERHADAP GAGASAN COMTE
Gagasan Comte mendapat sambutan
luas, terbukti dengan munculnya sejumlah
ilmuwan di bidang sosiologi. Mereka antara
lain, Pitirim A. Sorokin, Herbert Spencer, Karl
Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan
Max Weber.
7. Herbert Spencer
Memperkenalkan pendekatan analogi organik,
yang memahami masyarakat seperti tubuh
manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri
atas bagian-bagian yang tergantung satu sama
lain.
Karl Marx
Memperkenalkan pendekatan materialisme
dialektis, yang menganggap konflik antarkelas
sosial menjadi intisari perubahan dan
perkembangan masyarakat.
Emile Durkheim
Memperkenalkan fakta sosial, yang berupa
penelusuran fungsi berbagai elemen sosial
sebagai peningkatan sekaligus memelihara
keteraturan sosial.
8. RUANG LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI
1. Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial,
gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
2. Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada
manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian objek formal sosiologi adalah
hubungan manusia antara manusia serta proses
yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat.
9. 2. ILMU POLITIK
Dapat dikatakan bahwa ilmu politik dilahirkan di
Yunani (dengan tokoh Plato, Aristoteles, Thuycidides)
sekitar 4-5 abad sebelum bermulanya tahun masehi,
berlanjut pada zaman Romawi (dengan tokoh Polybius
dan Cicero).Lalu dibangkitkan oleh Niccolo Maciavelli di
Italia (awal abad XVI), sebelum dibahas di Perancis (ahir
abad XVI), dimantapkan di Inggris dan Jerman (awal
abad XIX.Sampai pada akhirnya, diakui dan berkembang
dengan pesat sebagai disiplin ilmu yang mandiri di
Amerika Serikat (awal abad XX).Akan tetapi
perkembangannya sebagai disiplin ilmu yang
dikembangkan secara mandiri barulah terwujud
menjelang akhir abad XIX.
Di Indonesia disiplin ilmu politik berkembang abad 13 M
yang dibuktikan dengan kitab Natakertagama dan Babad
Tanah Jawi.
10. DEFINISI ILMU POLITIK
Menurut Miriam Budiardjo dalam buku
”Dasar-dasar Ilmu Politik”, ilmu politik adalah
ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan.
Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk
mencapai kehidupan yang baik.Orang
Yunani seperti Plato dan Aristoteles
menyebutnya sebagai en dam onia atau the
good life (kehidupan yang baik).
11. Ilmu politik dalam arti luas mencakup
sekitar lima macam objek, sasaran atau
pusat perhatian yaitu:
1. Negara
2. Pemerintahan
3. Kekuasaan dan kewenangan
4. Kelembagaan Masyarakat
5. Kegiatan dan tingkah laku politik.
12. 3. PSIKOLOGI
Sejarah Psikologi dan Psikologi sebagai Ilmu
Otonom Sejarah Psikologi bahkan ilmu
pengetahuan yang kita kenal kebanyakan
berpusat dari perkembangan awal sejarah eropa
dari masa yunani, romawi hingga akhir abad 19
yang kemudian menyebar ke berbagai belahan
dunia. Pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia
psikologi bermula dari filsafat masa Yunani, yaitu
masa transisi dari pola pikir animisime ke natural
science, yaitu pengetahuan bersumber dari
alam.Pada masa ini perilaku manusia berusaha
diterangkan melalui prinsip-prinsip alam atau
prinsip yang dianalogikan dengan gejala alam.
13. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain
Psikologi beserta sub-subilmunya,pada
dasarnya mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan ilmu-ilmu lain dan
bersifat timbal-balik.Psikologi memerlukan
bantuan ilmu-ilmu lain dan sebaliknya
ilmu-ilmu lain juga memerlukan bantuan
psikologi.
14. BEBERAPA URAIAN HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU
LAIN :
1. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
2. Hubungan Psikologi dengan Antropologi
3. Hubungan Psikologi dengan Ilmu politik
4. Hubungan Psikologi dengan Ilmu
Pendidikan
15. 4. ANTROPOLOGI
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa
mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia.Mulai dari
Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia.Dalam
penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal
baru.Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang
asing bagi mereka.Kisah-kisah petualangan dan
penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian
ataupun jurnal perjalanan.Mereka mencatat segala
sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing
tersebut.Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan
masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut.Bahan-
bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut
kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi
tentang bangsa-bangsa.
16. Antropologi merupakan disiplin ilmu yang
luas di mana humaniora, sosial, dan ilmu
pengetahuan alam digabung dalam
menjelaskan apa itu manusia dan artinya
menjadi manusia. Antropologi dibangun
berdasarkan pengetahuan dari ilmu alam,
termasuk penemuan tentang asal-usul dan
evolusi Homo sapiens, ciri-ciri fisik manusia,
perilaku manusia, variasi di antara berbagai
kelompok manusia, bagaimana masa lalu
evolusi Homo sapiens telah memengaruhi
organisasi dan budaya sosial
17. Serta dari ilmu-ilmu sosial, antropologi
mempelajari organisasi hubungan manusia
sosial dan budaya, sistem keturunan dan
hubungan kekerabatan, spiritualitas dan
religi, lembaga, konflik sosial, dan lain-
lain.Antropologi awal berasal dari Yunani
klasik dan Persia yang memelajari dan
mencoba untuk memahami keragaman
budaya yang dapat diamati.Pada saat ini,
antropologi (akhir abad ke-20) telah menjadi
sentral dalam pengembangan beberapa
bidang interdisipliner baru seperti ilmu
kognitif, studi globalisasi, genetik, dan
berbagai penelitian etnis.
18. SECARA GARIS BESAR ANTROPOLOGI TERDIRI DARI:
Antropologi Biologi/Fisik
Antropologi Sosial Budaya.