SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Prof. Dr. Drs. H. I Nyoman Sumaryadi, M.Si
Dunia semakin terspesialisasi dengan penajaman pada
profesionalitas
Fungsi Substansi Secara holistik
o Struktur Ilmu
Struktur Substantifnya
o Generalis  serta ingin tahu terhadap bidang-bidang ilmu
Dr. H. Dadang Suparman, M.pd – kajian wilayah Ilmu
Sosial : (Sejarah dan disiplin ilmunya) (kelompok ilmu
sosial) :
Sosiologi, Antropologi, Geografis dan Ilmu Politik.
 (Sosiologi dan Antropologi  disiplin utama dalam ilmu
sosial
 Sedangkan yang lain masih debatable
Geografi, sejarah, ekonomi, psikologi dan ilmu politik 
berbeda pendapat tentang disiplin-disiplin tersebut
Contoh : geografi  ilmu sosial atau ilmu alamiah?
Sejarah  ilmu humaniora atau ilmu sosial?
Ekonomi  disiplin dalam behuvior socience atau
berdiri sendiri?
Psikologi  sebagai behaviour sain socience atau ilmu
sosial
Politik  sebagai behaviour sain socience atau ilmu
sosial
o Pemerintahan  ilmu sosial, beharion socience  atau
berdiri sendiri.
(Belumpernah terjadi kesepakatan bulat dari para pakar ilmu
sosial tentang pengelompokantersebut)
o Contoh para ahli ilmu pendidikan dalam banyak pertemuan
menempatkan ilmu pendidikan bukan praksis pendidikan 
sebagai disiplin dalam wilayah ilmu sosial
o Para pakar pada umumnya berpegang pada pandangan
filosofi yang dipercayainya!!!
Kemampuan yang terbatas, waktu yang terbatas, dan hal-hal
lain diluar kontrol dirinya
2007 (menurut Prof. Dr. Hamid hasan. MA)
Catatan : kajian terhadap ilmu-ilmu sosial 
Memerlukan orang dengan kemampuan berpikir abstrak
yang tinggi
Memiliki kemampuan untuk mengkaji berbagai alternatif
yang tidak linier,
Berpandangan luas dan kedepan, serta
Mampu menerapkannya dalam mengkaji berbagai masalah
ilmu sosial yang rumit, multi makna, multi kepentingan dan
tidak mekanismetis.
Komentar : Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed
 Disatusisi dunia semakin terspesialisasi dengan penajaman
pada profesionalitas.
 Disisi lain  dalam pandangan beberapa ahli ilmu sosial 
lebih dekat pada generalis (yang ingin tahu banyak tentang
berbagai disiplin ilmu lainya).
 Struktur ilmu dapat dilihat dari :
1) Fungsi substansi secara holistik
2) Struktur substantifnya
Statemant : Prof. Dr. H. Suwarna Al-Muctar, SH.
• Kuliah “prerekuisit”  untuk makalah ilmu-ilmu sosial pada
studi Doktor Ilmu Pemerintahan. (Matrikulasi)?
• Struktur Ilmu : meliputi fakta, konsep, generalisasi dan teori.
• Struktur suatu disiplin (ilmu) meliputi dua bagian :
1. Subtantive Conceptual Structure
2. Syintactical Structure
Ad. 1.  konsep-konsep yang menjadi kerangka berfikir
(frame of reference) dalam meneliti sesuatu akan
menghubungkan dan mengarahkan penelitian
melalui serangkaian pertanyaan mendasar yang
menyangkut substansi :
Ad. 2.  berhubungan dengan inquiry atau penelitian yang
dilakukan oleh disiplin itu yang menyangkut
metodologis.
Catatan : awali dalam pembelajaran-pembelajaran pahami :
 Mengkaji dan mengidentifikasi mana fakta, konsep,
generalisasi maupun teori?
 Mana pengetahuan dan apa bedanya dengan ilmu.
 Masuk kebagian akhir, tentang pengertian ilmu sosial,
metode ilmiah dan kebenaran ilmiah.
Pengertian ilmu :
Seorang filsuf (Oxfard University Contemporer : Jerome R.
Ravert dalam karianya :
“The Philosophy Of Science”
Sampai saat ini mengakui bahwa ilmu merupakan sebuah
kisah sukses luar biasa. Ilmu telah begitu berjasa dalam
membentuk dunia yang kita huni sekarang dan sekaligus
menentukan cara pandang kita tentang dunia ini.
Kemenangan-kemenangan ilmu melambangkan suatu proses
kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian
kemenangan terhadap kebodohan dan tahayul; dan dari
ilmulah kemudian mengalir arus penemuan yang berguna
untuk kemajuan hidup manusia (Revertz, 2000 : 3).
 Jika meminjam istilah Andrewgre Gory dalam Eureka! The
Birth Of Science :  jika dengan tehnologi orang
mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, maka dengan
ilmu seseorang memiliki sebuah teori dari suatu penjelasan
mengenai, “mengapa” sesuatu harus terjadi” (Gregory ;
2002 ; 6).
 Di Indonesia menurut The Liang Gie (1999 ; 85 – 86) 
Ilmu atau Secience merupakan perkataan yang bermakna
jamak ; sebagai berikut ;
1) Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menunjuk
pada segenap pengetahuan ilmiah yang mengacu kepada
ilmu umum (science in general)
2) Pengertian ilmu menunjuk pada salah satu bidang
pengetahuan ilmiah tertentu seperti ;
 biologi, antropologi, psikologi, geografi, sejarah,
ekonomi dan sebagainya. Sebenarnya ilmu dalam
pengertian yang kedua inilah yang lebih tepat
digunakan khususnya dilingkup akademis.
 Sciene  terjemahannya sains  mengalami pergeseran
makna.
 Sains  diartikan sebagai ilmu khusus yang menunjuk
pada ilmu-ilmu kealaman atau natural science sebagai
pengetahuan sistematis mengenai dunia fisis atau
material atau systematic knowledge of the physical or
material world. (Benhart, 1958 ; 1086) (timbul sains dan
teknologi).
 Terminologi ilmu  terjemahan dari science (Inggris) –
yang berasal dari bahasa latin scientia yang berarti
pengetahuan. Sedangkan scientia berasal dari kata “scire”
yang artinya mempelajari ataupun mengetahui
(Soeprapto, 2003 : 127).
The Liang Gie  (1999 : 88 – 130)
Ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan sistimatik,
metode penelitian dan aktivitas penelitian.
Ilmu sebagai kumpulan pengetahuan sistematik.
 Joames Mark Maldwin (1957 ; 499) mengemukakan bahwa
ilmu sebagai knowledge ; in particular, knowledge in the
eminent scase as the antcome of the systematic and
trustwarty fanction ing of the sagnitire processes.
(pengetahuan ilmunya pengetahuan dalam arti luhur sebagai
hasil dari pelaksanaan proses-proses kognitif yang
terpercaya dan sistematis
 Soekamto (1986 : 5)
Ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan
(knowledge) adalah susun sistematis dengan
menggumakan kekuatan pemikiran, pengetahuan selalu
dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh
setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
Dan seterusnya – Harris dan Levey (1975 – 245)
– Henry W. Johnstone dalam the Liang Gie
(1999 : 86)
– Sedon J. lachman (1969 : 13)
Kesimpulan – tidak semua pengetahuan itu ilmu.
Ilmu – sistematis!!
“ ilmu sebagai metode penelitian”.
“ Wiliam J. Goode dan Paul “K. Hatt” (1952 : 7) dalam bukunya
Methods Of Social Reseand Of Aproach to The Entire
Unprirical World. 1.E, to the world which is susceptible of
experience by man.
(Ilmu adalah suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia
pengelaman yakni dunia yang dapat terkena pengalaman oleh
manusia)
Sejalan :  sejalan dengan pendapat filsuf sejarah
Carraghan dan Delanglez (1957 : 39) dalam bukunya
“A Guide to hinstorical meuthad“
Mengemukakan : Science is Fundamentally a Method of
Dealing With Problems.
(Ilmu pada dasarnya adalah suatu metode untuk mengenai
masalah-masalah)
Horold H. Titus (1964 : 527)  dalam bukunya Living Issues in
Philosophy : “An Introduetory Textbook, mengemukakan
bahwa banyak orang telah mempergunakan istilah ilmu untuk
menyebut a method of abtaining knowledge that is objective
and verifiable.
(suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif
dan dapat diperiksa kebenarannya).
Ilmu  sebagai metode penyelidikan, khususnya terhadap
dunia empirik.
Ilmu sebagai aktivitas penelitian
– Bertitik tolak dari fakta-fakta keseharian dan berakhir pada
suatu teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
– Penelitian-penelitian pengetahuan sebagai bentuk aktivitas
(serangkaian aktivitas  merupakan suatu proses 
secara sadar oleh manusia
– Charles Singer yang dikutip Marx Black dalam bukunya
Critical Thingking – mengemukakan : Science is The
Procese Which Makes Knowledge ditulis the Liang Gie
(1999 : 87)
(Ilmu adalah proses membuat pengetahuan;)
– Yang lain John Warfield (1976 :42)
– Filsuf Belgia Jean Ladricre (1975 : 19)
– Dan seterusnya
Catatan : The Bady of Knowledge (Batang tubuh)
Pengertian Sosial
 Bagaimana kehidupan manusia jika tidak dalam
masyarakat (sosial)
 Individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selamanya.
 Membutuhkan satu sama lain
 Kesaling ketergantungan  bentuk masyarakat tertentu
sebagai suatu keniscayaan
Fakta
Konsep
Generalisasi
teori
Ilmu
 Dengan demikian manusia adalah mahluk sosial
 Apa persisnya masyarakat itu atau manusia itu?
– ada sosiologi  ilmu tentang masyarakat
– secara keilmuan terdapat banyak teori tentang
masyarakat maupun sosial.
 Aristotels filsuf yunani kuno yang menggunakan pendekatan
biologis : bahwa manusia adalah seekor binatang dengan
unsur-unsur tertentu yang khas ; khususnya Ratio dan
Tuturan,  untuk memberi kemampuan akan penyesuaian
diri dengan standar-standar etis (cambell 1994 : 7)
 Sebelum lahirnya teori-teori sosial raksasa :
oThomas Habbes  teori individualisme intrumental
dengan diktumnya
Homo Homini Lupers
oAdam Sumith  teori sistem sosial dengan invisible hand
nya tentang sistem yang terintegrasi
 Karl Max  teori konflik dan kekuasaan
 Durkheim  teori stucture dan fungsi
 Max Waber  teori tindakan sosial dan birokrasi rational
 Alfred Schutz  pendekatan fenomenologis nya
(campbell, 1994 : 61-231)
Semua memberi pemahaman tentang manusia dan
masyarat manusia
 Sosial dalam ilmu sosial istilah sosial menunjuk pada
obyeknya yaitu masyarakat.
Sosialisme adalah suatu ideologi yang pokok pada prinsip
pemikiran umum atas alat-alat produkdi dan jasa-jasa dalam
bidang ekonomi
Lapangan/bidang ilmu sosial  kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi
manusia dalam bidang kesejahteraan (tuna karya, susila,
wisma Jompo, yatim piatu dll).
Max iver dan Pajge (1961 : 5)
Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tatacara
dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan
penggolongan dari pengawasan tingkah laku, serta
kebebasan-kebebasan manusia. (jalinan sosial yang selalu
berubah).
Ralph Lintan (1984 : 118) – dalam bukunya the study of man
 mengemukakan :
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
dirumuskan dengan jelas (Linten 1984 : 118)
Soekamto  (1986 : 20)  masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
Contohnya ada fenomena begal, penculikan anak, sodomi dan
seterusnya, penyakit masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu Sosial (belum ada kepastian bulat)
Menurut Wallersteim (1997 :22) mengelompokkan beberapa
disipin ilmu yang dikategorikan sebagai ilmu sosial :
• Sosiologi, Antropologi, Geografi, Hukum dan Ilmu Politik
• Brown (1972) – Bukunya :
“Explemantion in Sosial Sciences” yang termasuk paket ilmu
sosial meliputi :
Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Sejarah, Demografi,
Ilmu Politik dan Psikologi.
 Persamaan pandangan dari para ahli (diantara perbedaan
yang belum bulat adalah : bahwa ilmu sosial adalah ilmu
yang mempelajari prilaku dan aktifitas sosial dalam
kehidupan bersama
 Selanjutnya terjadi perkembangan mengarah pada
spesialisasi disiplin ilmu sosial yang tumbuh seperti ilmu
komunikasi, studi gender, ilmu perbandingan Agama dan
lain-lain (sairin, 2006 : 33)
 Yang tumpah tindih : sejarah dan antropologi budaya 
dikategorikan sebagai ilmu humaniora dan ilmu sosial dan
ilmu-ilmu lainnya  perlu didalami masing-masing
 Setelah yunani dan dan romawi  negara-negara dan
aktivis-aktifitas ilmu sosial : Inggris, Prancis, Jerman, Italia
dan Amerika Serikat
(Wallerstain, 1997 : 21)
Metode ilmiah :
 The Liang Gie, (1999 : 111) – Cakupan Metode Ilmiah :
1. Menganalisis
2. Mendiskripsikan
3. mengklarifikasikan
4. Mengadakan pengukuran
5. Memperbandingkan
6. Melakukan survey
2. Kebenaran kedua (T2) adalah kebenaran etik (perangkat
standar moral-moral dan profesional kode etik (code of
conduct) T2 bisa berasal dari T1 (kebenaran ada yang
mutlak dan ada yang relatif), memenuhi setandar etika
universal.
3. Kebenaran tiga (T3) adalah kebenaran logis, secara logis
dan matematik konsisten dan kohena dengan apa yang
telah diakui sebagai suatu yang benar (menurut (T1)
Contoh : atau 2 + 2 = 4
– Peranan ratio dan logika dominan dalam T3
– Termasuk T2 – konsensus orang-orang yang terlibat
didalamnya
– Termasuk 2 + 2 = 4 – kesepakatan ketiga sama sisi
mengapa tidak 3000° (mengapa 60 x 3 = 180%)
60%
60% 60%
4. Kebenaran keempat (T4) : adalah kebenaran empirik
– landasan ilmuan untuk lakukan penelitian
Sesuatu kepercayaan, asumsi, dalil, kapatesis dan proporisi
dianggap benar apabila konsisten dengan kenyataan alam,
dalam arti diverifikasi, dijustifikasi dan tahan terhadap
falsifikasi atau kritik.
Kebenaran (T4) disebut kebenaran ilmiah (T2 dan T3 terkait).
Dalam kontek kebenaran ilmiah yang melibatkan subyek
(manusia, knowr dan abserver) dengan obyek (fakta, realitas
dan knowr) terapat tiga teori utama tentang kebenaran yaitu :
o kebenaran korespodensi
o kebanaran koheransi
o kebenaran pragmatisme
1. Toeri korespondensi (Correspondance Theory),
Sebuah pernyataan itu benar jika apa yang diunkapkannya
itu merupakan fakta. (adanya suatu kenyataan yang
interaksional antara teori dan realita (kattsoff, 1996 : 183)
Moto teori ini adalah “Truth is fidelity to objective atau
tunduk pada realitas objektif (Supriadi, 1998 : 7) (mirip
dengan T4) – (Jakarta – Indonesia)
2. Teori koherensi (coherence theory) sesuatu dianggap
benar jika terdapat kaherensi atau konsistensi, dalam arti
tidak terjadi kontradiktif pada saat bersamaan antara dua
atau lebih logika : (contoh orang yang sederhana, kecil
kemungkinannya untuk berperilaku serakah maupun
materialistis)
3. Teori pragmatisme (pragmatisme theory) kebenaran itu
tersimpul pada aspek fungsional secara parktis (Kattsoff
1996 :130 – 131)
 Ilmu-ilmu sosial masyarakat
kehidupan bersama
o belum memiliki kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap (masih
muda)
o Masyarakat (manusia) yang selalu berubah-ubah (sifat)
belum diterima oleh masyarakat luas.
o Belum dapat diselidiki/analisis hubungan antara unsur-
unsur didalam masyarakat secara lebih mendalam.
o Baru pada tahap analisis dinamika, artinya baru pada
analisis-analisis tentang masyarakat manusia dalam
keadaan bergerak.
Sebagai
obyek
yang
dipelajari
 Istilah sosial (social) dalam ilmu-ilmu sosial memiliki arti
atau dimaknai berbeda-beda,
Misalnya : - Sosial pada ilmu sosial menunjuk pada obyek
yaitu masyarakat
- Sosialisme adalah suatu idiologi yang berpokok
pada prinsip pemilikan umum (atas alat-alat
produksi dan jasa dalam bidang ekonomi).
- Sosial pada Departemen/kementerian sosial
menjelaskan kegiatan-kegiatan dilapangan
sosial (untuk mengatasi persoalan-persoalan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang
kesejahteraan : tunakarya, tunasusila, orang
jompo, yatim piatu dst.nya ; yang ruang
lingkupnya adalah pekerjaan ataupun
kesejahteraan sosial
Masyarakat yang menjadi obyek ilmu-ilmu sosial dapat dilihat
sebagai suatu yang terdiri dari berbagai segi :
Segi ekonomi (produksi, distribusi dan penggunaan barang-
barang dan jasa.
Segi kehidupan politik (penggunaan kekuasaan dalam
masyarakat dan lain-lain segi kehidupan).
Masyarakat segi statisnya (struktur masyarakat)
segi dinamisnya (fungsi masyarakat)
 kelompoki-kelompok sosial kebudayaan,
lebaga sosial, stratifikasi dan kekuasaan,
yang semuanya itu mempunyai dinamika
tertentu yang menyebabkan pola-pola
prilaku yang berbeda tergantung dari
masing-masing situasi yang dihadapi.
Strukturalnya
(statis)
 - Hubungan satu dengan yang lainnya baik
perorangan maupun kelompok sosial.
- Vide nilai-nilai sosial budaya dalam
proses sosial
 Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat
apabila orang perorangan dan kelompok sosial saling
bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut dan apa yang akan terjadi apabila
terjadi perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang telah ada.
 Interaksi sosial adalah dasar proses sosial (hubungan-
hubungan sosial yang dinamis)  faktor utama dalam
kehidupan sosial.
 Syarat interaksi sosial : adanya kontak sosial (social –
contact) dan adanya komunikasi.
Fungsionalnya
(Dinamika)
Gillin dan Gillin, 1954 : 489 “Cultural sociology, a Revision of
an intraduction to sosiology, the macmillan campany, new york,
1954”  hal 501
Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial yaitu :
1. Proses yang asosiatif (Proses Of Assosiation) yang terbagi
dalam tiga bentuk khusus : akomodasi, asimilasi dan
akulturasi.
2. Proses yang disosiatif (Processes dissociation) yang
tercakup : persaingan, dan persaingan yang kontroversi
serta pertentangan atau pertikaian.
Sistematika yang lain pernah pula dikemukakan oleh Kimball
Young dan Raymond W. Mark (1959 : 137) “a study of society
and culture, hal 138” menyatakan bahwa :
 Bentuk-bentuk proses sosial adalah :
1. Oposisi (opposition) yang mencangkup persaingan
(competition) dan pertentangan atau pertikaian (conflict).
2. Kerjasama (co – operation) yang menghasilkan akomodasi
(accomodation)
3. Deferensiasi (deffrerntiation) yang merupakan suatu proses
dimana orang perorangan didalam masyarakat
memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
berbeda dengan orang-orang lain dalam masyarakat atas
dasar perbedaan usia, seks, dan pekerjaan. Defreniasi
tersebut menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam
masyarakat.
Tamotsu shibutani (1986 : 5) “Social processes, an
introduction to sociology, berkle university of california press”
Mengedepankan pula beberapa pola interaksi :
1. Akomodasi dalam situasi-situasi rutin
2. Ekspresi pertemuan dan anjuran
3. Interaksi strategis dalam pertentangan-pertentangan
4. Pengembangan perilaku masa
Proses-proses interaksi yang pokok adalah :
o Proses-proses yang asosiatif,
– kerjasama (cooperation) di indonesia bentuk kerjasama
tradisional adalah gotong royong.
Dalam teori sosiologi beberapa bentuk kerjasama
(cooperation)
 Directed cooperation (kerjasama lansung) – hasil perintah
penguasa
 Spontaneous cooperation (kerjasama spontan) –
(sertamerta)
 Contracteral cooperation (kerjasama kontrak) – atas dasar
tertentu
 Traditional cooperation (kerjasama traditional) sebagai
bagian dari unsur sistem sosial.
Catatan dibedakan pula :
(gugurgunung)  gotong royong dengan (sambat-sinambat)
 tolong menolong keduanya merupakan unsur kerukunan.
 cek kreartivikasi dan salingketergantungan, plus/minusnya.
Dalam pelaksanaannya kerjasama ada 5 bentuk kerjasama :
1. Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong
menolong.
2. Bergaining – perjanjian tentang pertukaran barang-
barang/jasa
3. ko – optasi (co – optation) – penerimaan unsur-unsur baru
agar tidak terjadi kegoncangan.
4. Kondisi (coalition) adalah kombinasi antara dua organisasi
atau lebih (sifatnya cooperatif)
5. Joint – venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan
proyek-proyek tertentu (minyak, perhotelan, perfilman,
batubara dst.nya

More Related Content

What's hot

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Pptabu hanafie
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiAbu Nihad
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
Tiga pandangan mengenai proses globalisasi
Tiga pandangan mengenai proses globalisasiTiga pandangan mengenai proses globalisasi
Tiga pandangan mengenai proses globalisasiCyndieN
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanwilliam_marthin
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikdinnianggra
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosialsuher lambang
 

What's hot (20)

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologi
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
Tiga pandangan mengenai proses globalisasi
Tiga pandangan mengenai proses globalisasiTiga pandangan mengenai proses globalisasi
Tiga pandangan mengenai proses globalisasi
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
4 ESAI POLITIK
4 ESAI POLITIK4 ESAI POLITIK
4 ESAI POLITIK
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Jawaban mid
Jawaban midJawaban mid
Jawaban mid
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 

Viewers also liked

Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)DIP IPDN Angkatan 3
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)DIP IPDN Angkatan 3
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)DIP IPDN Angkatan 3
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasanpumdatin
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)pumdatin
 
Image enhancement techniques
Image enhancement techniquesImage enhancement techniques
Image enhancement techniquesSaideep
 
Monitoreo fetal + dips
Monitoreo fetal + dipsMonitoreo fetal + dips
Monitoreo fetal + dipsVictor Mendoza
 
Digital Image Processing
Digital Image ProcessingDigital Image Processing
Digital Image ProcessingSahil Biswas
 

Viewers also liked (10)

Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
 
Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)Reinventing government (prof aries)
Reinventing government (prof aries)
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
 
Unit3 dip
Unit3 dipUnit3 dip
Unit3 dip
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3   erliana hasanFilsafat pemerintahan s3   erliana hasan
Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Image enhancement techniques
Image enhancement techniquesImage enhancement techniques
Image enhancement techniques
 
Monitoreo fetal + dips
Monitoreo fetal + dipsMonitoreo fetal + dips
Monitoreo fetal + dips
 
Digital Image Processing
Digital Image ProcessingDigital Image Processing
Digital Image Processing
 

Similar to Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)

Similar to Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman) (20)

Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
 
Materi 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialMateri 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosial
 
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
pemaparan materi kuliah Teori Hukum 2024
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 

Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)

  • 1. Prof. Dr. Drs. H. I Nyoman Sumaryadi, M.Si
  • 2. Dunia semakin terspesialisasi dengan penajaman pada profesionalitas Fungsi Substansi Secara holistik o Struktur Ilmu Struktur Substantifnya o Generalis  serta ingin tahu terhadap bidang-bidang ilmu
  • 3. Dr. H. Dadang Suparman, M.pd – kajian wilayah Ilmu Sosial : (Sejarah dan disiplin ilmunya) (kelompok ilmu sosial) : Sosiologi, Antropologi, Geografis dan Ilmu Politik.  (Sosiologi dan Antropologi  disiplin utama dalam ilmu sosial  Sedangkan yang lain masih debatable Geografi, sejarah, ekonomi, psikologi dan ilmu politik  berbeda pendapat tentang disiplin-disiplin tersebut Contoh : geografi  ilmu sosial atau ilmu alamiah? Sejarah  ilmu humaniora atau ilmu sosial? Ekonomi  disiplin dalam behuvior socience atau berdiri sendiri?
  • 4. Psikologi  sebagai behaviour sain socience atau ilmu sosial Politik  sebagai behaviour sain socience atau ilmu sosial o Pemerintahan  ilmu sosial, beharion socience  atau berdiri sendiri. (Belumpernah terjadi kesepakatan bulat dari para pakar ilmu sosial tentang pengelompokantersebut) o Contoh para ahli ilmu pendidikan dalam banyak pertemuan menempatkan ilmu pendidikan bukan praksis pendidikan  sebagai disiplin dalam wilayah ilmu sosial o Para pakar pada umumnya berpegang pada pandangan filosofi yang dipercayainya!!!
  • 5. Kemampuan yang terbatas, waktu yang terbatas, dan hal-hal lain diluar kontrol dirinya 2007 (menurut Prof. Dr. Hamid hasan. MA) Catatan : kajian terhadap ilmu-ilmu sosial  Memerlukan orang dengan kemampuan berpikir abstrak yang tinggi Memiliki kemampuan untuk mengkaji berbagai alternatif yang tidak linier, Berpandangan luas dan kedepan, serta Mampu menerapkannya dalam mengkaji berbagai masalah ilmu sosial yang rumit, multi makna, multi kepentingan dan tidak mekanismetis.
  • 6. Komentar : Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed  Disatusisi dunia semakin terspesialisasi dengan penajaman pada profesionalitas.  Disisi lain  dalam pandangan beberapa ahli ilmu sosial  lebih dekat pada generalis (yang ingin tahu banyak tentang berbagai disiplin ilmu lainya).  Struktur ilmu dapat dilihat dari : 1) Fungsi substansi secara holistik 2) Struktur substantifnya Statemant : Prof. Dr. H. Suwarna Al-Muctar, SH. • Kuliah “prerekuisit”  untuk makalah ilmu-ilmu sosial pada studi Doktor Ilmu Pemerintahan. (Matrikulasi)? • Struktur Ilmu : meliputi fakta, konsep, generalisasi dan teori. • Struktur suatu disiplin (ilmu) meliputi dua bagian :
  • 7. 1. Subtantive Conceptual Structure 2. Syintactical Structure Ad. 1.  konsep-konsep yang menjadi kerangka berfikir (frame of reference) dalam meneliti sesuatu akan menghubungkan dan mengarahkan penelitian melalui serangkaian pertanyaan mendasar yang menyangkut substansi : Ad. 2.  berhubungan dengan inquiry atau penelitian yang dilakukan oleh disiplin itu yang menyangkut metodologis. Catatan : awali dalam pembelajaran-pembelajaran pahami :  Mengkaji dan mengidentifikasi mana fakta, konsep, generalisasi maupun teori?  Mana pengetahuan dan apa bedanya dengan ilmu.  Masuk kebagian akhir, tentang pengertian ilmu sosial, metode ilmiah dan kebenaran ilmiah.
  • 8. Pengertian ilmu : Seorang filsuf (Oxfard University Contemporer : Jerome R. Ravert dalam karianya : “The Philosophy Of Science” Sampai saat ini mengakui bahwa ilmu merupakan sebuah kisah sukses luar biasa. Ilmu telah begitu berjasa dalam membentuk dunia yang kita huni sekarang dan sekaligus menentukan cara pandang kita tentang dunia ini. Kemenangan-kemenangan ilmu melambangkan suatu proses kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan terhadap kebodohan dan tahayul; dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup manusia (Revertz, 2000 : 3).
  • 9.  Jika meminjam istilah Andrewgre Gory dalam Eureka! The Birth Of Science :  jika dengan tehnologi orang mengetahui bagaimana melakukan sesuatu, maka dengan ilmu seseorang memiliki sebuah teori dari suatu penjelasan mengenai, “mengapa” sesuatu harus terjadi” (Gregory ; 2002 ; 6).  Di Indonesia menurut The Liang Gie (1999 ; 85 – 86)  Ilmu atau Secience merupakan perkataan yang bermakna jamak ; sebagai berikut ; 1) Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menunjuk pada segenap pengetahuan ilmiah yang mengacu kepada ilmu umum (science in general) 2) Pengertian ilmu menunjuk pada salah satu bidang pengetahuan ilmiah tertentu seperti ;
  • 10.  biologi, antropologi, psikologi, geografi, sejarah, ekonomi dan sebagainya. Sebenarnya ilmu dalam pengertian yang kedua inilah yang lebih tepat digunakan khususnya dilingkup akademis.  Sciene  terjemahannya sains  mengalami pergeseran makna.  Sains  diartikan sebagai ilmu khusus yang menunjuk pada ilmu-ilmu kealaman atau natural science sebagai pengetahuan sistematis mengenai dunia fisis atau material atau systematic knowledge of the physical or material world. (Benhart, 1958 ; 1086) (timbul sains dan teknologi).  Terminologi ilmu  terjemahan dari science (Inggris) – yang berasal dari bahasa latin scientia yang berarti pengetahuan. Sedangkan scientia berasal dari kata “scire” yang artinya mempelajari ataupun mengetahui (Soeprapto, 2003 : 127).
  • 11. The Liang Gie  (1999 : 88 – 130) Ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan sistimatik, metode penelitian dan aktivitas penelitian. Ilmu sebagai kumpulan pengetahuan sistematik.  Joames Mark Maldwin (1957 ; 499) mengemukakan bahwa ilmu sebagai knowledge ; in particular, knowledge in the eminent scase as the antcome of the systematic and trustwarty fanction ing of the sagnitire processes. (pengetahuan ilmunya pengetahuan dalam arti luhur sebagai hasil dari pelaksanaan proses-proses kognitif yang terpercaya dan sistematis  Soekamto (1986 : 5) Ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowledge) adalah susun sistematis dengan menggumakan kekuatan pemikiran, pengetahuan selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
  • 12. Dan seterusnya – Harris dan Levey (1975 – 245) – Henry W. Johnstone dalam the Liang Gie (1999 : 86) – Sedon J. lachman (1969 : 13) Kesimpulan – tidak semua pengetahuan itu ilmu. Ilmu – sistematis!! “ ilmu sebagai metode penelitian”. “ Wiliam J. Goode dan Paul “K. Hatt” (1952 : 7) dalam bukunya Methods Of Social Reseand Of Aproach to The Entire Unprirical World. 1.E, to the world which is susceptible of experience by man. (Ilmu adalah suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia pengelaman yakni dunia yang dapat terkena pengalaman oleh manusia)
  • 13. Sejalan :  sejalan dengan pendapat filsuf sejarah Carraghan dan Delanglez (1957 : 39) dalam bukunya “A Guide to hinstorical meuthad“ Mengemukakan : Science is Fundamentally a Method of Dealing With Problems. (Ilmu pada dasarnya adalah suatu metode untuk mengenai masalah-masalah) Horold H. Titus (1964 : 527)  dalam bukunya Living Issues in Philosophy : “An Introduetory Textbook, mengemukakan bahwa banyak orang telah mempergunakan istilah ilmu untuk menyebut a method of abtaining knowledge that is objective and verifiable. (suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya).
  • 14. Ilmu  sebagai metode penyelidikan, khususnya terhadap dunia empirik. Ilmu sebagai aktivitas penelitian – Bertitik tolak dari fakta-fakta keseharian dan berakhir pada suatu teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah – Penelitian-penelitian pengetahuan sebagai bentuk aktivitas (serangkaian aktivitas  merupakan suatu proses  secara sadar oleh manusia – Charles Singer yang dikutip Marx Black dalam bukunya Critical Thingking – mengemukakan : Science is The Procese Which Makes Knowledge ditulis the Liang Gie (1999 : 87) (Ilmu adalah proses membuat pengetahuan;)
  • 15. – Yang lain John Warfield (1976 :42) – Filsuf Belgia Jean Ladricre (1975 : 19) – Dan seterusnya Catatan : The Bady of Knowledge (Batang tubuh) Pengertian Sosial  Bagaimana kehidupan manusia jika tidak dalam masyarakat (sosial)  Individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selamanya.  Membutuhkan satu sama lain  Kesaling ketergantungan  bentuk masyarakat tertentu sebagai suatu keniscayaan Fakta Konsep Generalisasi teori Ilmu
  • 16.  Dengan demikian manusia adalah mahluk sosial  Apa persisnya masyarakat itu atau manusia itu? – ada sosiologi  ilmu tentang masyarakat – secara keilmuan terdapat banyak teori tentang masyarakat maupun sosial.  Aristotels filsuf yunani kuno yang menggunakan pendekatan biologis : bahwa manusia adalah seekor binatang dengan unsur-unsur tertentu yang khas ; khususnya Ratio dan Tuturan,  untuk memberi kemampuan akan penyesuaian diri dengan standar-standar etis (cambell 1994 : 7)  Sebelum lahirnya teori-teori sosial raksasa : oThomas Habbes  teori individualisme intrumental dengan diktumnya Homo Homini Lupers oAdam Sumith  teori sistem sosial dengan invisible hand nya tentang sistem yang terintegrasi
  • 17.  Karl Max  teori konflik dan kekuasaan  Durkheim  teori stucture dan fungsi  Max Waber  teori tindakan sosial dan birokrasi rational  Alfred Schutz  pendekatan fenomenologis nya (campbell, 1994 : 61-231) Semua memberi pemahaman tentang manusia dan masyarat manusia  Sosial dalam ilmu sosial istilah sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat. Sosialisme adalah suatu ideologi yang pokok pada prinsip pemikiran umum atas alat-alat produkdi dan jasa-jasa dalam bidang ekonomi Lapangan/bidang ilmu sosial  kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam bidang kesejahteraan (tuna karya, susila, wisma Jompo, yatim piatu dll).
  • 18. Max iver dan Pajge (1961 : 5) Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tatacara dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku, serta kebebasan-kebebasan manusia. (jalinan sosial yang selalu berubah). Ralph Lintan (1984 : 118) – dalam bukunya the study of man  mengemukakan : Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas (Linten 1984 : 118) Soekamto  (1986 : 20)  masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
  • 19.
  • 20. Contohnya ada fenomena begal, penculikan anak, sodomi dan seterusnya, penyakit masyarakat. Ruang Lingkup Ilmu Sosial (belum ada kepastian bulat) Menurut Wallersteim (1997 :22) mengelompokkan beberapa disipin ilmu yang dikategorikan sebagai ilmu sosial : • Sosiologi, Antropologi, Geografi, Hukum dan Ilmu Politik • Brown (1972) – Bukunya : “Explemantion in Sosial Sciences” yang termasuk paket ilmu sosial meliputi : Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Sejarah, Demografi, Ilmu Politik dan Psikologi.  Persamaan pandangan dari para ahli (diantara perbedaan yang belum bulat adalah : bahwa ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari prilaku dan aktifitas sosial dalam kehidupan bersama
  • 21.  Selanjutnya terjadi perkembangan mengarah pada spesialisasi disiplin ilmu sosial yang tumbuh seperti ilmu komunikasi, studi gender, ilmu perbandingan Agama dan lain-lain (sairin, 2006 : 33)  Yang tumpah tindih : sejarah dan antropologi budaya  dikategorikan sebagai ilmu humaniora dan ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya  perlu didalami masing-masing  Setelah yunani dan dan romawi  negara-negara dan aktivis-aktifitas ilmu sosial : Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Amerika Serikat (Wallerstain, 1997 : 21)
  • 22. Metode ilmiah :  The Liang Gie, (1999 : 111) – Cakupan Metode Ilmiah : 1. Menganalisis 2. Mendiskripsikan 3. mengklarifikasikan 4. Mengadakan pengukuran 5. Memperbandingkan 6. Melakukan survey
  • 23.
  • 24.
  • 25. 2. Kebenaran kedua (T2) adalah kebenaran etik (perangkat standar moral-moral dan profesional kode etik (code of conduct) T2 bisa berasal dari T1 (kebenaran ada yang mutlak dan ada yang relatif), memenuhi setandar etika universal. 3. Kebenaran tiga (T3) adalah kebenaran logis, secara logis dan matematik konsisten dan kohena dengan apa yang telah diakui sebagai suatu yang benar (menurut (T1) Contoh : atau 2 + 2 = 4 – Peranan ratio dan logika dominan dalam T3 – Termasuk T2 – konsensus orang-orang yang terlibat didalamnya – Termasuk 2 + 2 = 4 – kesepakatan ketiga sama sisi mengapa tidak 3000° (mengapa 60 x 3 = 180%) 60% 60% 60%
  • 26. 4. Kebenaran keempat (T4) : adalah kebenaran empirik – landasan ilmuan untuk lakukan penelitian Sesuatu kepercayaan, asumsi, dalil, kapatesis dan proporisi dianggap benar apabila konsisten dengan kenyataan alam, dalam arti diverifikasi, dijustifikasi dan tahan terhadap falsifikasi atau kritik. Kebenaran (T4) disebut kebenaran ilmiah (T2 dan T3 terkait). Dalam kontek kebenaran ilmiah yang melibatkan subyek (manusia, knowr dan abserver) dengan obyek (fakta, realitas dan knowr) terapat tiga teori utama tentang kebenaran yaitu : o kebenaran korespodensi o kebanaran koheransi o kebenaran pragmatisme
  • 27. 1. Toeri korespondensi (Correspondance Theory), Sebuah pernyataan itu benar jika apa yang diunkapkannya itu merupakan fakta. (adanya suatu kenyataan yang interaksional antara teori dan realita (kattsoff, 1996 : 183) Moto teori ini adalah “Truth is fidelity to objective atau tunduk pada realitas objektif (Supriadi, 1998 : 7) (mirip dengan T4) – (Jakarta – Indonesia) 2. Teori koherensi (coherence theory) sesuatu dianggap benar jika terdapat kaherensi atau konsistensi, dalam arti tidak terjadi kontradiktif pada saat bersamaan antara dua atau lebih logika : (contoh orang yang sederhana, kecil kemungkinannya untuk berperilaku serakah maupun materialistis) 3. Teori pragmatisme (pragmatisme theory) kebenaran itu tersimpul pada aspek fungsional secara parktis (Kattsoff 1996 :130 – 131)
  • 28.
  • 29.
  • 30.  Ilmu-ilmu sosial masyarakat kehidupan bersama o belum memiliki kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap (masih muda) o Masyarakat (manusia) yang selalu berubah-ubah (sifat) belum diterima oleh masyarakat luas. o Belum dapat diselidiki/analisis hubungan antara unsur- unsur didalam masyarakat secara lebih mendalam. o Baru pada tahap analisis dinamika, artinya baru pada analisis-analisis tentang masyarakat manusia dalam keadaan bergerak. Sebagai obyek yang dipelajari
  • 31.  Istilah sosial (social) dalam ilmu-ilmu sosial memiliki arti atau dimaknai berbeda-beda, Misalnya : - Sosial pada ilmu sosial menunjuk pada obyek yaitu masyarakat - Sosialisme adalah suatu idiologi yang berpokok pada prinsip pemilikan umum (atas alat-alat produksi dan jasa dalam bidang ekonomi). - Sosial pada Departemen/kementerian sosial menjelaskan kegiatan-kegiatan dilapangan sosial (untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan : tunakarya, tunasusila, orang jompo, yatim piatu dst.nya ; yang ruang lingkupnya adalah pekerjaan ataupun kesejahteraan sosial
  • 32. Masyarakat yang menjadi obyek ilmu-ilmu sosial dapat dilihat sebagai suatu yang terdiri dari berbagai segi : Segi ekonomi (produksi, distribusi dan penggunaan barang- barang dan jasa. Segi kehidupan politik (penggunaan kekuasaan dalam masyarakat dan lain-lain segi kehidupan). Masyarakat segi statisnya (struktur masyarakat) segi dinamisnya (fungsi masyarakat)  kelompoki-kelompok sosial kebudayaan, lebaga sosial, stratifikasi dan kekuasaan, yang semuanya itu mempunyai dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola prilaku yang berbeda tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi. Strukturalnya (statis)
  • 33.  - Hubungan satu dengan yang lainnya baik perorangan maupun kelompok sosial. - Vide nilai-nilai sosial budaya dalam proses sosial  Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut dan apa yang akan terjadi apabila terjadi perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada.  Interaksi sosial adalah dasar proses sosial (hubungan- hubungan sosial yang dinamis)  faktor utama dalam kehidupan sosial.  Syarat interaksi sosial : adanya kontak sosial (social – contact) dan adanya komunikasi. Fungsionalnya (Dinamika)
  • 34. Gillin dan Gillin, 1954 : 489 “Cultural sociology, a Revision of an intraduction to sosiology, the macmillan campany, new york, 1954”  hal 501 Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial yaitu : 1. Proses yang asosiatif (Proses Of Assosiation) yang terbagi dalam tiga bentuk khusus : akomodasi, asimilasi dan akulturasi. 2. Proses yang disosiatif (Processes dissociation) yang tercakup : persaingan, dan persaingan yang kontroversi serta pertentangan atau pertikaian. Sistematika yang lain pernah pula dikemukakan oleh Kimball Young dan Raymond W. Mark (1959 : 137) “a study of society and culture, hal 138” menyatakan bahwa :  Bentuk-bentuk proses sosial adalah :
  • 35. 1. Oposisi (opposition) yang mencangkup persaingan (competition) dan pertentangan atau pertikaian (conflict). 2. Kerjasama (co – operation) yang menghasilkan akomodasi (accomodation) 3. Deferensiasi (deffrerntiation) yang merupakan suatu proses dimana orang perorangan didalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berbeda dengan orang-orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, seks, dan pekerjaan. Defreniasi tersebut menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Tamotsu shibutani (1986 : 5) “Social processes, an introduction to sociology, berkle university of california press” Mengedepankan pula beberapa pola interaksi : 1. Akomodasi dalam situasi-situasi rutin 2. Ekspresi pertemuan dan anjuran 3. Interaksi strategis dalam pertentangan-pertentangan 4. Pengembangan perilaku masa
  • 36. Proses-proses interaksi yang pokok adalah : o Proses-proses yang asosiatif, – kerjasama (cooperation) di indonesia bentuk kerjasama tradisional adalah gotong royong. Dalam teori sosiologi beberapa bentuk kerjasama (cooperation)  Directed cooperation (kerjasama lansung) – hasil perintah penguasa  Spontaneous cooperation (kerjasama spontan) – (sertamerta)  Contracteral cooperation (kerjasama kontrak) – atas dasar tertentu  Traditional cooperation (kerjasama traditional) sebagai bagian dari unsur sistem sosial.
  • 37. Catatan dibedakan pula : (gugurgunung)  gotong royong dengan (sambat-sinambat)  tolong menolong keduanya merupakan unsur kerukunan.  cek kreartivikasi dan salingketergantungan, plus/minusnya. Dalam pelaksanaannya kerjasama ada 5 bentuk kerjasama : 1. Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong. 2. Bergaining – perjanjian tentang pertukaran barang- barang/jasa 3. ko – optasi (co – optation) – penerimaan unsur-unsur baru agar tidak terjadi kegoncangan. 4. Kondisi (coalition) adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih (sifatnya cooperatif) 5. Joint – venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu (minyak, perhotelan, perfilman, batubara dst.nya