SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Dr. Yudi Krismen, S.H., M.H
Lambang dalam setiap kebudayaan memiliki makna tertentu, termasuk dalam hal ini
adalah lambang-lambang negara. Lambang dalam budaya tidaklah sekedar gambar
keindahan tanpa makna, akan tetapi ia adalah perwujudan dari kehendak, harapan
serta cita-cita yang diinginkan oleh sang pemilik lambang.
Oleh karena itulah dalam budaya-budaya tertentu lambang bermakna magis religius.
Kajian lambang negara menjadi menarik untuk dikaji setidaknya disebabkan oleh dua
hal;
1. Bahwa lambang yang menjadi simbol bagi setiap kelompok, suku, atau bahkan
negara acapkali menimbulkan masalah ketegangan budaya, dan social.
2. Bahwa lambang dalam budaya tertentu kemudian diletakkan dalam ruang hukum
Lambang negara merupakan simbol-simbol negara bangsa yang
berkehendak untuk mewujudkan sebuah cita-cita luhur bangsa
menuju sebuah tahapan-tahapan kehidupan yang lebih baik dan
semakin baik di masa yang akan datang. Dalam pendekatan
antropologi hukum, maka lambang negara dapat ditelaah dari sudut
teori interaksi simbolik atas makna. Dalam teori ini setiap objek
yang dipandang akan memberikan pemaknaan-pemaknaan yang
berbeda-beda.
Sebagai contohnya jika kita memandang ular, maka seketika kita
merasa ketakutan dengan ular tersebut. Dalam hal ini secara sadar atau
tidak, ular telah memberikan sebuah nilai pemaknaan tertentu. Ia
bermakna jahat, mematikan, bahkan dalam keyakinan religius tertentu
ular dimaknai sebagai jelmaan iblis yang telah berhasil menggoda Nabi
Adam sehingga Adam terpaksa turun ke bumi dari surga tempat
kediamannya. Pada budaya lainnya ular memiliki nilai pemaknaan yang
sangat berbeda. Pada budaya India, ular dianggap sebagai dewa yang
dipuja, sehingga ular dilindungi dan ditempatkan dalam altar-altar
pemujaan.
 Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 dan pengakuan kedaulatan
oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar (1949) Indonesia (saat itu Republik
Indonesia Serikat) merasa perlu untuk memiliki lambang negara.
 Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana
Negara dibawah koordinasi Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II
dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai Ketua, Ki Hajar
Dewantoro, M A Pellaupess, Moh Natsir dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai
anggota
 Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan
Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima
pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M.
Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang
menampakan pengaruh Jepang.
 Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara Sultan Hamid II,
Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta untuk
penyempurnaan rancangan tersebut. Mereka sepakat mengganti pita
yang dicengkeram Garuda, yang semula pita merah putih menjadi pita
putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
 Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat
Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden
Soekarno.
 Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang
negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang
berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila.
 Karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam
Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.
 Ketika itu gambar kepada Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul”
dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini.
 Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya
lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes
Jakarta pada 15 Februari 1950.
 Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal
20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah,
melukis kembali rancangan tersebut.
 Alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul
dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat.
 Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari
bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruangan
Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai
lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah
hingga kini.
FILOSOFI GARUDA PANCASILA
Burung Garuda
Perisai
Pita Putih
Melambangkan
Kemegahan atau KejayaanMelambangkan Kekuatan
Jumlah bulu pada sayap
Garuda sebanyak 17
Bulu diekor
Berjumlah 8
Bulu dipangkal Ekor Berjumlah
19
Bulu dileher Berjumlah
45
Burung Garuda
mengandung 5 buah simbol :
1. Simbol Bintang melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusian Yang Adil dan
Beradab. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki. sedangkan yang
lingkaran melambangkan perempuan.
3. Pohon Beringin yang melambangkan sila ketiga, yaiut Persatuan Indonesia.
4. Kepala Banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
5. Padi dan Kapas melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
 Kata Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari buku Sutasoma yang dikarang
oleh seorang pujangga pada abad ke-14 dari Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular.
 Secara harfiah  Bhinneka Tunggal Ika adalah “berbeda-beda tetapi Satu Itu”
 Yang memiliki arti sebagai persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia
yang terdiri dari atas berbagai pulai, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan,
bahasa serta agama.

More Related Content

What's hot

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaNena Puji
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...AngeliaDagang
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAdayurikaperdana19
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasionaldayurikaperdana19
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMuadz Nuruzzaman
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaYosua S L
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIsyoretta
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmudayurikaperdana19
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975Amphie Yuurisman
 

What's hot (20)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
EJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACAEJAAN DAN TANDA BACA
EJAAN DAN TANDA BACA
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesiaPancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara indonesia
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II  BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
Ppt pendidikan kewarganegaraan / BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTIT...
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Aksiologi ppt
Aksiologi pptAksiologi ppt
Aksiologi ppt
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 

Similar to Lambang Negara yang Mewakili Cita-cita Bangsa

Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraBurung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraDwi Ayu
 
Sejarah indonesia yg terlupakan
Sejarah indonesia yg terlupakanSejarah indonesia yg terlupakan
Sejarah indonesia yg terlupakanFadillah Saputra
 
Modul Mengenal Lambang Negara
Modul Mengenal Lambang NegaraModul Mengenal Lambang Negara
Modul Mengenal Lambang NegaraPadli Rahman
 
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pkn
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pknIndah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pkn
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pknindahranifatmawati
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAtugas_tripuspitaps
 
Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945Fajar Zalukhu
 
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptxRockyArfanBakkara
 
Membedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMembedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMochammad Ridwan
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSitiNurhalimah95
 
Materi pancasila
Materi pancasilaMateri pancasila
Materi pancasilapebriyanti
 
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdf
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdfkelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdf
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdfmaniacJoe
 
Universitas nahdlatul ulama sidoarjo
Universitas nahdlatul ulama sidoarjoUniversitas nahdlatul ulama sidoarjo
Universitas nahdlatul ulama sidoarjoAtik Inayatul Jannah
 
pancasila dalam konteks sejarah pbi.ppt
pancasila dalam konteks sejarah pbi.pptpancasila dalam konteks sejarah pbi.ppt
pancasila dalam konteks sejarah pbi.pptbajingan2
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxAyudiPermana
 
Identitas negara indonesia
Identitas negara indonesiaIdentitas negara indonesia
Identitas negara indonesiaSchool
 

Similar to Lambang Negara yang Mewakili Cita-cita Bangsa (20)

Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang NegaraBurung Garuda Sebagai Lambang Negara
Burung Garuda Sebagai Lambang Negara
 
Sejarah indonesia yg terlupakan
Sejarah indonesia yg terlupakanSejarah indonesia yg terlupakan
Sejarah indonesia yg terlupakan
 
PANCASILA
PANCASILAPANCASILA
PANCASILA
 
Rangkuman PKn
Rangkuman PKnRangkuman PKn
Rangkuman PKn
 
Modul Mengenal Lambang Negara
Modul Mengenal Lambang NegaraModul Mengenal Lambang Negara
Modul Mengenal Lambang Negara
 
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pkn
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pknIndah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pkn
Indah rani fatmawati 21312065 if 21 b.pkn
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945
 
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx
367711011-Ppt-Pancasila-Sejarah-Lahir-Pancasila.pptx
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Membedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMembedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasila
 
Makalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologiMakalah pancasila secara terminologi
Makalah pancasila secara terminologi
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
Materi pancasila
Materi pancasilaMateri pancasila
Materi pancasila
 
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdf
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdfkelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdf
kelompok-7-garuda-pancasila-sebagai-lambang-negara_compress.pdf
 
Universitas nahdlatul ulama sidoarjo
Universitas nahdlatul ulama sidoarjoUniversitas nahdlatul ulama sidoarjo
Universitas nahdlatul ulama sidoarjo
 
pancasila dalam konteks sejarah pbi.ppt
pancasila dalam konteks sejarah pbi.pptpancasila dalam konteks sejarah pbi.ppt
pancasila dalam konteks sejarah pbi.ppt
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
Identitas negara indonesia
Identitas negara indonesiaIdentitas negara indonesia
Identitas negara indonesia
 

More from yudikrismen1

Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistikyudikrismen1
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengyudikrismen1
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanayudikrismen1
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanyudikrismen1
 
Pertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatPertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatyudikrismen1
 
Pertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidPertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidyudikrismen1
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikyudikrismen1
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopPertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopyudikrismen1
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanyudikrismen1
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutyudikrismen1
 
Pertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanaPertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanayudikrismen1
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1yudikrismen1
 
Pertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanaPertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanaPertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanayudikrismen1
 

More from yudikrismen1 (20)

Uu ite
Uu iteUu ite
Uu ite
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidana
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
Pertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatPertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibat
 
Pertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidPertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpid
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
 
Pertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopPertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloop
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
 
Pertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanaPertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidana
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
 
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
 
Pertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanaPertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidana
 
Pertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanaPertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidana
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Lambang Negara yang Mewakili Cita-cita Bangsa

  • 1. Dr. Yudi Krismen, S.H., M.H
  • 2. Lambang dalam setiap kebudayaan memiliki makna tertentu, termasuk dalam hal ini adalah lambang-lambang negara. Lambang dalam budaya tidaklah sekedar gambar keindahan tanpa makna, akan tetapi ia adalah perwujudan dari kehendak, harapan serta cita-cita yang diinginkan oleh sang pemilik lambang. Oleh karena itulah dalam budaya-budaya tertentu lambang bermakna magis religius. Kajian lambang negara menjadi menarik untuk dikaji setidaknya disebabkan oleh dua hal; 1. Bahwa lambang yang menjadi simbol bagi setiap kelompok, suku, atau bahkan negara acapkali menimbulkan masalah ketegangan budaya, dan social. 2. Bahwa lambang dalam budaya tertentu kemudian diletakkan dalam ruang hukum
  • 3. Lambang negara merupakan simbol-simbol negara bangsa yang berkehendak untuk mewujudkan sebuah cita-cita luhur bangsa menuju sebuah tahapan-tahapan kehidupan yang lebih baik dan semakin baik di masa yang akan datang. Dalam pendekatan antropologi hukum, maka lambang negara dapat ditelaah dari sudut teori interaksi simbolik atas makna. Dalam teori ini setiap objek yang dipandang akan memberikan pemaknaan-pemaknaan yang berbeda-beda.
  • 4. Sebagai contohnya jika kita memandang ular, maka seketika kita merasa ketakutan dengan ular tersebut. Dalam hal ini secara sadar atau tidak, ular telah memberikan sebuah nilai pemaknaan tertentu. Ia bermakna jahat, mematikan, bahkan dalam keyakinan religius tertentu ular dimaknai sebagai jelmaan iblis yang telah berhasil menggoda Nabi Adam sehingga Adam terpaksa turun ke bumi dari surga tempat kediamannya. Pada budaya lainnya ular memiliki nilai pemaknaan yang sangat berbeda. Pada budaya India, ular dianggap sebagai dewa yang dipuja, sehingga ular dilindungi dan ditempatkan dalam altar-altar pemujaan.
  • 5.  Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949 dan pengakuan kedaulatan oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar (1949) Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) merasa perlu untuk memiliki lambang negara.  Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara dibawah koordinasi Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai Ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupess, Moh Natsir dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota
  • 6.  Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakan pengaruh Jepang.  Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara Sultan Hamid II, Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta untuk penyempurnaan rancangan tersebut. Mereka sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.  Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno.
  • 7.  Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila.  Karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.  Ketika itu gambar kepada Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini.  Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.  Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut.
  • 8.  Alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat.  Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruangan Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.
  • 9. FILOSOFI GARUDA PANCASILA Burung Garuda Perisai Pita Putih
  • 10. Melambangkan Kemegahan atau KejayaanMelambangkan Kekuatan Jumlah bulu pada sayap Garuda sebanyak 17 Bulu diekor Berjumlah 8 Bulu dipangkal Ekor Berjumlah 19 Bulu dileher Berjumlah 45 Burung Garuda
  • 11. mengandung 5 buah simbol : 1. Simbol Bintang melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusian Yang Adil dan Beradab. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki. sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. 3. Pohon Beringin yang melambangkan sila ketiga, yaiut Persatuan Indonesia. 4. Kepala Banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. 5. Padi dan Kapas melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
  • 12.  Kata Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari buku Sutasoma yang dikarang oleh seorang pujangga pada abad ke-14 dari Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular.  Secara harfiah  Bhinneka Tunggal Ika adalah “berbeda-beda tetapi Satu Itu”  Yang memiliki arti sebagai persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri dari atas berbagai pulai, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa serta agama.