1. Nama: Tri Ferli Handoyo
NPM: 21312057
Kelas: IF 21 C
Prodi: Informatika
A.Perbandingan Identitas Negara Indonesia dengan Negara Lain
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang di
dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki identitas
untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia yang memiliki
identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas
Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara.
Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang bermartabat diantara negara-
negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun
solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang
Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila,
lagu kebangsaan dan Hukum.
a.Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai 24,
bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera
Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
A.Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), (Jakarta: IAIN Jakarta Press.
2000), hal. 61.
b.Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa
melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan
diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928.
Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitas nasional
Indonesia.
c.Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila Pada tanggal 13 juli 1945
dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar 1945. Salah seorang anggota panitia
bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang negara . tanggal 16 November 1945
baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang
dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian
tentang lambang negara. Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan
seketaris Muhammad Yamin.
2. Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna simbolik dari
lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”, seperti
yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
1.Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan
oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2.Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan beradab. Rantai
tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling
berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai
segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan perempuan
mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan
perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti
sebuah rantai
3.Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin
melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh
dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
4.Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng
melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana
orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
5.Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padin dan kapas
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama
untuk mencapai kemakmuran.
d.Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009
mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda
II tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada
setiap upacara kenegaraan.
e.Hukum
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hal.
33-38.Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945
setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan konstitusi ini
bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan
pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.
3. B. proses pembuatan identitas nasional negara Indonesia
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu bangsa dan negara, selain
itu pembentukan identitas nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempetahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekekiruab di dalam diri suatu bangsa dan negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi. Terutama di dalam bidang Hukum.
Ada beberapa faktor pembentukan Identitas Nasional yaitu faktor primodial dan
faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adlah faktor bawaan yang bersifat
ilmiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di asia tenggara,
ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural
bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis,
sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini
mempengaruhI proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya,
melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai
faktor tersebut.2
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa.Persepsi yang
sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak
hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap
orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. 3
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut
Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan
Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti
birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani
dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam
masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu
bangsa.