Kurikulum sekolah di Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak tahun 1947 hingga 1975. Kurikulum 1947 berfokus pada pembentukan karakter merdeka. Kurikulum 1952 mengarah pada sistem pendidikan nasional dengan menghubungkan pelajaran ke kehidupan. Kurikulum 1968 bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati dengan memfokuskan pada pengetahuan dasar. Kurikulum 1975 adalah kurikulum modern pertama yang berorientasi pada tujuan
2. A. KURIKULUM TAHUN 1947
Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana
Pelajaran 1947. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih
dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga
hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran
1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial
Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam
semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai
development conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter
manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa
lain di muka bumi ini.
3. CIRI –CIRI KURIKULUM 1947
1. Tidak menitik beratakan pada pendidikan pemikiran
(kognitif)
2. Lebih menekan kan pendidikan karakter (watak)
3. Kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
4. Materi pelajaran di hubungkan dengan kejadian
sehari-hari.
5. Lebih perhatian terhadap pendidikan kesenian dan
jasmani
4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KURIKULUM TAHUN 1947
Kelebihan kurikulum 1947 :
a. Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat, dan
mendudukkan pendidikan sebagai faktor penting dalam
memperkokoh berdirinya negara Indonesia melalui persatuan dan
kesatuan untuk mengusir penjajah.
b. Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan bangsa Indonesia
melalui pendidikan
c. Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman pendidikan Indonesia
yang telah lalu dimasa penjajahan, sehingga memudahkan dalam
penyusunannya
5. Kekurangan kurikulum 1947 :
a. Dibayang-bayangi pendidikan jaman penjajahan, sehingga mengarah
pada pola pengajaran penjajah.
b. Belum memiliki orientasi ranah kognitif dan psikomotor namun lebih
dominan ranah afektif
c. Belum diterapkan di sekolah-sekolah sehingga belum memberikan
dampak pada terlaksananya pendidikan dan terbentuknya bangsa
Indonesia hingga secara resmi dilaksanakan pada tahun 1950
6. B. KURIKULUM TAHUN 1952
Pada tahun 1952, kurikulum pendidikan mengalami
penyempurnaan, dengan nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan
nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum
1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi
pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
7. 1. sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan
nasional.
2. setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi
pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari
3. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran
dengan merinci silabus setiap mata pelajaran.
4. Fokusnya pada pengembangan Pancawardhana,
yaitu : a) Daya cipta, b) Rasa, c) Karsa, d) Karya, e)
Moral.
CIRI – CIRI KURIKULUM 1952
8. KELEBIHAN KURIKULUM 1952
a. Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem pendidikan
nasional, walaupun belum merata pada seluruh wilayah di
Indonesia, namun dapat mencerminkan suatu pemahaman dan
cita-cita para praktisi pendidikan akan pentingnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.
b. Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran sudah berorientasi
pada kebutuhan hidup para siswa, sehingga hasil pembelajaran
dapat berguna ketika ditengah masyarakat. Karena setiap guru
mengajar satu mata pelajaran, maka memiliki keuntungan
untuk lebih menguasai bidang pengajarannya dengan lebih
baik, dari pada mengajar berbagai mata pelajaran.
9. KELEMAHAN KURIKULUM 1952
a. Karena kurikulum 1952 baru mengarah pada sistem
pendidikan nasional, maka belum mampu menjangkau seluruh
wilayah Indonesia.
b. Materi pelajaran belum orientasi masa depan, karena yang
diajarkan berorientasi kebutuhan untuk hidup dimasyarakat
saat itu, dengan demikian belum memiliki visi kebutuhan
dimasa mendatang.
c. Kurang membangkitkan kreatifitas dan inovasi guru, karena
setiap mata pelajaran sudah terinci dalam rencana
pelajaran terurai, hal ini mempersempit kreatifitas dan inovasi
guru baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
menentukan sumber materi pelajaran
10. A. Kurikulum Tahun 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari
kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan
struktur kurikulum dari pendidikan
pancawardhana menjadi pembina jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
. Dasar kurikulum 1968 adalah TAP MPRS No.
XXVII/MPRS/1996 tentang agama, pendidikan,
dan kebudayaan.
11. Dasar kurikulum 1968 adalah TAP MPRS No.
XXVII/MPRS/1996 tentang agama, pendidikan, dan
kebudayaan.
Dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan
bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani ,moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan ketrampilan, serta mengembangkan fisik
yang sehat dan kuat.
12. B.Ciri-ciri Kurikulum 1968
1.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah
Mashuri, SH (1968 – 1973).
2. Sifat kurikulum correlated subject.
3. Jumlah mata pelajaran SD 10 bidang studi, SMP 18
bidang studi (Bahasa Indonesia dibedakan atas Bahasa
Indonesia I dan II), SMA jurusan A 18 bidang studi.
4. Penjurusan di SMA dilakukan di kelas II dan
disederhanakan menjadi dua jurusan, yaitu Sastra
Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam
(PASPAL).
13. C.Kelebihan Kurikulum 1968
Bertujuan pada pembentukan manusia Pancasila
Sejati.
Struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi
pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.
14. D. Kekurangan kurikulum 1968
1. Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
2. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis dan belum
terikat erat dengan keadaan nyata dalam lingkungan
sekitar.
15. Analysis sejarah
kurikulum 1975
A. Perkembangan kurikulum 1975
B. Prinsip_prinsip kurikulum 1975
C. Strategi pelaksanaan kurikulum 1975
D. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 1975
16. A. Perkembangan kurikulum
1975
Pada tanggal 17 januari tahun 1975,melalui
keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
pemerintah menetapkan kurikulum baru untuk
SMP dan dinamakan kurikulum 1975, sesuai
dengan tahun penetapan berlakunya kurikulum
tersebut.Kurikulum 1975 merupakan kurikulum
pertama diindonesia yang di kembangkan
berdasarkan teori,model,dan desain kurikulum
modern.
17. Kegiatan pengembangan kurikulum 1975 adalah
dilaksanakan dalam pengembangan ide kurikulum,
rancangan pembelajaran dan pedoman
pelaksanaan.Ide kurikulum memuat landasan
filosofis,teoritis,dan model kurikulum.meskipun
demikian kurikulum 1975 masih di kembangkan
berdasarkan pemikiran orientasi filosofis
Pendidikan keilmuan yang dominan dan tidak
berorientasi kepada pembangunan,walaupun
demikian tidaklah berarti kurikulum 1975 telah
melepaskan diri dari pengaruh politik.
18. B. Prinsip_prinsip kurikulum
1975
Berorientasi pada tujuan. Pemerintah merumuskan
tujuan_tujuan yang harus dikuasai oleh siswa yang
lebih dikenal dengan hirarki tujuan Pendidikan.
Menganut pendekatan integrative dalam arti bawah
setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang
menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang
lebih integrative.
Menekankan kepada efisiensi dan efektifitas dalam
hal daya dan waktu.
19. C. Strategi Pelaksanaan
kurikulum
1. Cara penyampaian pengajaran
dalam pelaksanaan kurikulum 1975 digunakan cara
penyampain pengajaran dalam bentuk satuan pelajaran.
2. Cara penilaian
cara penilaian pada kurikulum 1975 pada dasarnya sama
dengan cara penilaian pada PPSP yaitu, penilaian pada cara
akhir setiap semester yang dilakukan pula penilaian secara
teratur pada akhir setiap satuan program yang lebih kecil
dalam hal ini pada akhir setiap satuan pelajaran
20. D. Kelebihan dan kekurangan
kurikulum 1975
a. Kelebihan
1. Berorientasi pada tujuan
2. Mengarah pada pembentukan tingkah laku siswa
3. Relevan dengan kebutuhan masyarakat
4. Menggunakan pendekatan psikolog
5. Menekankan efektifitas dan efisiensi
6. Prinsip berkesinambungan
21. Kelemahan
1. Terdapat ketidakserasian antara mentari kurikulum berbagi
bidang studi dengan kemampuan anak didik.
2. Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan
pelaksanaannya di sekolah
3. Terlalu padatnyaisi kurikulum yang harus diajarkan hamper
disetiap jenjang.
4. Guru di buat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai
dari setiap kegiatan pembelajaran
5. Pada kurikulum ini menekankan pada pencapaian tujuan
Pendidikan secara sentralistik,sehinggah kurang memberi