3. DASAR HUKUM
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah
3. Permenkes No. 15 Tahun 2016 tentang Istitahaah
Kesehatan Jemaah Haji
4. Permenkes No 62 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
5. SE No. HK.02.02/A/1979/2023 tentang
Pelaksanaan Pemeriksaan, Pembinaan Kesehatan
dan Pemberian Vaksinasi Bagi Jemaah Haji tahun
2023.
6. SE Dirjen P2P No.02.02/C/5565/2022 booster ke2
untuk masyarakat. Mulai November 2022.
5. PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
PEMBINAAN
Pembinaan kesehatan
haji diselenggarakan
secara terpadu,
terencana, terstruktur,
dan terukur melalui
serangkaian kegiatan
promotif dan preventif
yang dimulai pada saat
jemaah haji mendaftar
sampai kembali ke
indonesia.
PELAYANAN
Pelayanan
kesehatan haji
adalah upaya
kesehatan dalam
bentuk kuratif dan
rehabilitatif,
dilakukan kepada
jemaah haji pada
seluruh tahap
penyelenggaraan
ibadah haji.
PERLINDUNGAN
Perlindungan
kesehatan haji
adalah upaya
kesehatan dalam
bentuk tanggap
cepat dan
perlindungan spesifik
untuk melindungi
keselamatan jemaah
haji pada seluruh
tahapan
penyelenggaraan
ibadah haji.
12. PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Indonesia
Dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan
Puskesmas, Klinik,
Rumah Sakit dan
Dinas Kesehatan
yang ditetapkan oleh
Kabupaten/Kota.
Perjalanan
Dilaksanakan oleh
Tim Kesehatan Haji
Indonesia (TKHI),
PPIH Arab Saudi dan
PPIH Embarkasi
Arab saudi
Dilaksanakan oleh
TKHI, PPIH dan
Tenaga Pendukung
Kesehatan (TPK)
PEMBINAAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
PERLINDUNGAN KESEHATAN
SISKOHATKES/SURVEILANS KESEHATAN (up date)
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
13. TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
PERMENKES 62 TAHUN 2016
1
Mencapai kondisi Istitaah
kesehatan jemaah haji
2 Mengendalikan faktor risiko
kesehatan haji
3
Menjaga agar jemaah haji dalam
kondisi sehat selama di Indonesia,
perjalanan dan tanah suci
4
Mencegah terjadinya transmisi
penyakit
menular yang mungkin terbawa
keluar dan/atau masuk
Indonesia oleh jemaah haji
5
Memaksimalkan peran
serta masyarakat
dalam
penyelenggaraan
kesehatan haji
14. Istithaah Kesehatan Jemaah
Haji
1. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji
2. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan
Pendampingan.
3. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji untuk
Sementara
4. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji
15. 3. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji untuk Sementara
Jemaah Haji dengan kriteria:
a. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.
b. Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain
Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug Resistance,
Diabetes Melitus Tidak Terkontrol, Hipertiroid, HIV-AIDS dengan Diare
Kronik, Stroke Akut, Perdarahan Saluran Cerna, Anemia Gravis.
c. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah.
d. Psikosis Akut.
e. Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi.
f. Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis.
g. Hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat keberangkatan kurang
dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu.
16. SURAT KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI AGAMA & MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 458 TAHUN 2000
NOMOR : 1652.A/MENKES-ESOS/SKB/XI/2000
Pasal 1
“ Yang dimaksud dengan calon haji wanita
hamil adalah calon haji wanita berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
tes positif hamil “
17. Pasal 2
Calon haji wanita hamil yang diizinkan untuk menunaikan ibadah haji
harus memenuhi persyaratan :
a. Telah mendapatkan suntikan vaksinasi meningitis paling lama 2 tahun
sebelum keberangkatan haji dengan bukti International Certificate of
Vaccination (ICV) yang sah.
b. Pada saat berangkat dari embarkasi usia kehamilan sekurang-kurangnya
14 (empat belas) minggu dan sebanyak-banyaknya 26 (duapuluh
enam) minggu.
c. Tidak tergolong dalam kehamilan risiko tinggi, baik untuk ibu serta
janinnya, yang dinyatakab dengan dengan surat keterangan dari dokter
spesialis kebidanan dan penyakit kandungan yang memiliki surat ijin
praktek.
d. Menyerahkan surat Pernyataan ditulis di atas kertas bermeterai dan
ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh suaminya
atau pihak keluarganya yang lain sebagaimana contoh Formulir
terlampir
18. Pemeriksaan PUS.
• Wanita tidak hamil: informasi SKB, dianjurkan
ber KB.
• Wanita PUS khawatir terjadi kehamilan
imunisasi dini didapat di KKP atau di faskes
yang sudah di appove KKP Surabaya dg biaya
sendiri. Menandatanani surat pernyataan
kesediaan untuk menunda keberanngkatan.
• Wanita hamil: informasikan ketentuan ttg SKB.
19. 4. KRITERIA TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH
KESEHATAN HAJI
a. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa
b. Gangguan jiwa berat
c. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan
kesembuhannya
21. Jemaah Haji PIHK
• Dilayani di RS Haji Surabaya, RS Jiwa Menur
Surabaya dan RS Saiful Anwar Malang.
• Travel mengajukan ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan untuk JH PIHK. Penetapan Jadwal
Pemeriksaan.
• Pembinaan kesehatan mandiri atau oleh
fasyankes pelaksana pemeriksa.
• Vaksinasi ditanggung oleh Jhnya.
40. Harapan Pemeriksaan
• Pemeriksaan Kesehatan 100%, termasuk
cadangan.
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi JH dengan
penyakit komorbit.
• Vaksinasi Meningitis 100% nunggu vaksin dari
Pusat. Bagi yang sdh divaksin tahun 2022
aman, bila vaksin cukup, vaksin lagi saja.
Cadangan divaksin sekalian. Atur pemakaian
vaksin yg sdh divaksin tahun 2022.
41. Harapan Pemeriksaan
• Vaksinasi Covid dosis lengkap (Dosis 1 dan 2)
100%. Dan JH prioritaskan booster 1 dan 2
bagi JH.
• Melakukan pembinaan kesehatan untuk
meningkatkan status kes JH melalui kegiatan
pengukuran kebugaran, latihan fisik secara
baik, teratur, benar dan teratur.
• Pelayanan konseling bagi JH yang memiliki
faktor risiko tinggi kesehatan.
47. • 26 Juni 2023 : Hari Tarwiyah (08 Dzulhijjah)
• 27 Juni 2023 : Wukuf di Arafah (09 Dzulhijjah)
• 28 Juni 2023 : Idul Adha 1441H (10 Dzulhijjah)
• 29 Juni 2023 : Hari Tasyrik 1
• 30 Juni 2023 : Hari Tasyrik 2 (Nafar Awal)
• 01 Juli 2023 : Hari Tasyrik 3 (Nafar Tsani)
• 04 Juli 2023 : Awal Pemulangan Jemaah Gel.1 dari
Mekkah melalui Jeddah ke Tanah Air
ESTIMASI
PROSESI
ARMINA
ewien_biru@yahoo.com
48. Tgl 04 Juli – 18 Juli
Pemulangan Gel.1
Ke Tanah Air
ESTIMASI PEMULANGAN
Tgl 03 Agustus
2023
Akhir jemaah
tiba
di Tanah Air
Tgl 19 Juli – 02
Agust Pemulangan
Gel.2
Ke Tanah Air
ewien_biru@yahoo.com
49. Gelombang 1 ( SEKARANG )
• Rumah – Embarkasi = 1 hari
• Embarkasi – Madinah = 9 -10 jam
• Madinah = 8,5 – 9 hari
• Medinah – Makkah = 6 - 8 jam
• Mekkah + ARMUZNA = 30 hari (25 +5)
• Mekkah – Jeddah = 2 - 3 jam
• Jeddah – Tanah Air – Rumah = 1 hari
ewien_biru@yahoo.com
50. Rute Perjalanan Jemaah
Calon Haji Gelombang
Pertama (sekarang)
30
MENIT
9 -10 JAM
SURABAYA-INDONESIA
MADINAH
MAKKAH
A R A F A H
M I N A
JEDDAH
ewien_biru@yahoo.com
51. Gelombang 2 ( SEKARANG )
• Rumah – Embarkasi = 1 hari
• Embarkasi – Jeddah = 9 -10 jam
• Jeddah – Mekkah = 2-3 jam
• Mekkah + ARMUZNA = 30 hari (25 +5)
• Mekkah – Madinah = 6-8 jam
• Madinah = 8,5 – 9 hari
• Madinah – Tanah Air – Rumah = 1 hari
ewien_biru@yahoo.com
52. Rute Perjalanan Jemaah
Calon Haji Gelombang
Kedua (sekarang)
30
MENIT
9-10 JAM
SURABAYA-INDONESIA
MADINAH
MAKKAH
A R A F A H
M I N A
JEDDAH
ewien_biru@yahoo.com
53. • Area Hijr Ismail ditutup
• Jemaah tidak bisa merapat ke
Ka’bah
• Hanya Jemaah yang
berpakaian Ihram yang bisa
Masuk area pelataran Tawaf
dan Sai (Aturan khusus laki-
laki)
• Masuk Raudah menggunakan
aplikasi dan Tasreh per Kloter
Kondisi Musim haji 2022
ewien_biru@yahoo.com
55. Masalah yang sering terjadi di Arab Saudi
dan Pencegahannya
Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam
agar tidak dehidrasi.
Membawa makanan ringan seperti permen
gula atau kurma saat beraktivitas berat dan
konsumi jika mengalami gejala hipoglikemi
Minum air zamzam dan konsumsi
makanan ringan seperti kurma atau roti
untuk menambah energi.
Konsultasi dengan dokter TKH dan ahli gizi
(PPIH Arab Saudi)
Sesegera mungkin konsumsi makanan yang
telah diberikan, periksa tanggal dan jam
kadaluarsa.
• Dehidrasi
• Hypoglikemi
• Kelelahan
• Kurang nafsu makan
• Keracunan makanan
1
2
3
5
6
57. 57
INDIKATOR
PHBS
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
CUKUP MAKAN BUAH DAN SAYUR
BERAKTIVITAS FISIK 30 mt/HARI
PENGGUNAAN TOILET SEHAT
TIDAK MEROKOK
BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA
MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN
63. DEFINISI
➢ Kartu yang berisi informasi
catatan medis hasil pemeriksaan
jemaah haji yang sudah tercatat
dalam Siskohatkes
➢ Kartu diberikan kepada jemaah
haji oleh tim Daerah sebelum
masuk asrama haji.
64. Manfaat
KKJH
➢ Memuat status kesehatan jemaah haji.
➢ Memuat status vaksinasi (ICV).
➢ Penanda Risti (Orange)dan Tidak Risti
(Putih).
➢ Mudah digunakan oleh Petugas
(memiliki Bar Code & QR Code)
65. Yang Harus Diperhatikan
Jemaah Haji
➢ Gunakan dan simpan KKJH di tas paspor.
➢ Perlihatkan KKJH setiap periksa kesehatan di
kloter.
➢ Simpan dengan baik jangan basah, robek
atau hilang.
67. Ibadah haji sebagai aktifitas fisik
• Lama perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi sekitar 9
- 10 jam.
• Tawaf: berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanaan arah
jarum jam sebanyak tujuh kali dengan jarak tempuh
sekitar 1 - 3 km
• Sa’i: berjalan atau berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke
bukit Marwah sebanyak tujuh kali sekitar 3 km
• kegiatan Armina (Arofah, Muzdalifah, Mina) meliputi
wukuf di Arofah mabit di Muzdalifah termasuk
melontar jumroh. Jarak melontar jumroh sekitar 6 – 10
km/hari.
Bahan pelatihan
manasik
kesehatan haji
petugas kab/kota
67
Perlu persiapan fisik: Tingkatkan kebugaran
71. Sumber: p2ptm.kemkes.go.id
TIPS BAGI JEMAAH HAJI HIPERTENSI
SAAT MASA TUNGGU DAN MASA KEBERANGKATAN:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi
secara mandiri atau manfaatkan Posbindu PTM, Posbindu Haji atau
Posbindu Lansia
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai
petunjuk dokter.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Batasi
konsumsi garam maksimal 1 sendok teh, gula/karbohidrat kurang dari
4 sendok teh dan lemak/minyak goreng kurang dari 5 sendok perhari.
Tambahkan menu buah-buahan dan sayuran
• Upayakan latihan fisik dengan Baik Benar Teratur dan Terukur.
Pengukuran kebugaran menggunakan Six Minute Walking Tes.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
72. Sumber: p2ptm.kemkes.go.id
TIPS BAGI JEMAAH HAJI HIPERTENSI
SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.
Cek tensi secara mandiri atau manfaatkan pos kesehatan
kloter. (3 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
sesuai petunjuk dokter. Bawa obat persediaan selama di
Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang
dengan mengkonsumsi makanan yang didapat dari
katering. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam.
Hindari kafein dan minuman bersoda.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan
terutama saat beribadah. Jangan memaksakan diri dan
istirahat yang cukup (6-8 jam).
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
74. Sumber gambar: hellosehat.com
Penyakit
terbanyak ke-3
Jemaah haji
Indonesia
Makan tidak tepat waktu,
kurang istirahat, dan kurang
minum air putih → dehidrasi,
kelelahan, hipoglikemi
/hiperglikemi, kambuhnya
penyakit kronis
Diabetes → komplikasi
(ulkus diabetic,
kerusakan saraf, stroke,
penyakit jantung
koroner dan kerusakan
ginjal)
DIABETES/
KENCING
MANIS
75. Sumber gambar: hellosehat.com
Tips Jemaah Haji dengan Diabetes saat Masa Tunggu
dan Masa Keberangkatan:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek gula darah
secara mandiri atau manfaatkan Posbindu PTM, Posbindu Haji atau
Posbindu Lansia
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai
petunjuk dokter.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Batasi
gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan lemak/minyak goreng
kurang dari 5 sendok perhari. Tambahkan menu buah-buahan dan
sayuran
• Upayakan latihan fisik dengan Baik Benar Teratur dan Terukur.
Pengukuran kebugaran menggunakan Six Minute Walking Tes.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
76. Sumber gambar: hellosehat.com
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek gula darah
secara mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (2 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai
petunjuk dokter. Bawa obat persediaan selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan mengkonsumsi makanan yang
didapat dari katering. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma saat beraktivitas dan dikonsumsi jika mengalami gejala
hipoglikemi seperti lemas, pusing, mual, dan keringat dingin. Minum air
putih 5-6 botol @600mL per hari.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan terutama saat
beribadah. Jangan memaksakan diri dan istirahat yang cukup (6-8 jam).
Gunakan selalu alas kaki saat beraktivitas. Pastikan untuk mencuci dan
mengeringkan kaki setiap hari dan rajin membersihkan luka (jika ada).
Gunakan pelembab kulit.
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
TIPS BAGI JEMAAH HAJI DIABETES SAAT IBADAH HAJI:
78. • Penyakit terbanyak no. 4
Jemaah Haji Indonesia
• Aktivitas yang berat dan
kurang istirahat →kelelahan
→memicu timbulnya PJK
79. TIPS BAGI JEMAAH HAJI PJK
SAAT MASA TUNGGU DAN MASA KEBERANGKATAN
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek
EKG di Fasilitas pelayanan kesehatan.
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
sesuai petunjuk dokter.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang.
Batasi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh,
gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan lemak/minyak
goreng kurang dari 5 sendok perhari.
• Upayakan latihan fisik yang baik benar teratur dan terukur.
Pengukuran kebugaran menggunakan Six Minute Walking Tes.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
80. TIPS BAGI JEMAAH HAJI PJK SAAT IBADAH HAJI
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi dan gula
darah secara mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (3 kali
seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan
mengkonsumsi makanan yang didapat dari katering. Batasi konsumsi garam
maksimal 1 sendok teh, gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan
lemak/minyak goreng kurang dari 5 sendok perhari.
• Upayakan aktifitas ibadah yang aman. Dianjurkan menggunakan alat bantu
seperti kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik
yang berat seperti tawaf, sai, dan lontar jamrah.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
82. Sumber gambar: freepik.com
Menurut data Pusat Kesehatan
Haji
• Nomor 1 jenis penyakit
terbanyak pada rawat inap
RSAS (2019)
• Nomor 2 penyakit penyebab
wafat dengan Respiratory
Disease (2019)
Aktivitas fisik yang berat,
kelembaban udara yang
rendah, cuaca panas yang
ekstrim, debu, dehidrasi dan
gangguan saluran
pernapasan dapat
menyebabkan eksaserbasi
penyakit paru kronik
83. Sumber gambar: freepik.com
TIPS BAGI JEMAAH HAJI PPOK
SAAT MASA TUNGGU DAN MASA
KEBERANGKATAN:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.
Manfaatkan Posbindu PTM, Posbindu Haji atau Posbindu Lansia.
Sangat dianjurkan Vaksin Influenza, Vaksin Pneumonia.
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai
petunjuk dokter. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan
diafragma secara rutin
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Konsumsi
rendah karbohidrat, tinggi protein. Makan porsi kecil tapi sering
• Upayakan latihan fisik yang Baik Benar Teratur dan Terukur.
Pengukuran kebugaran menggunakan Six Minute Walking Tes.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
84. Sumber gambar: freepik.com
TIPS BAGI JEMAAH HAJI PPOK SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Manfaatkan Pos
Kesehatan Kloter.
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat selama di Arab Saudi. Lakukan latihan pernapasan pursed
lips dan diafragma secara rutin di hotel
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan
mengkonsumsi makanan yang didapat dari katering. Sering minum air putih
5-6 botol @600mL perhari
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Sangat dianjurkan menggunakan alat
bantu seperti kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas
fisik yang berat seperti tawaf dan sai. Melontar jamrah dapat diwakilkan.
• Hindari asap rokok , debu, atau bulu binatang. Pakai masker setiap keluar
ruangan dan menjaga jarak dengan orang yang sakit batuk/pilek
88. Apa Saja
Gejala
Stres??
Apa Itu Stres??
Gangguan Psikis
seperti mudah
cemas, mudah
emosi, depresi
Gangguan Fisik
seperti sakit
kepala, sulit tidur,
sulit konsentrasi,
mual, sesak nafas
Reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional
apabila ada perubahan dari lingkungan yang
mengharuskan seseorang menyesuaikan diri
(Kemenkes RI)
89. Gangguan Kesehatan Mental Yang
Sering Menimpa Jemaah Haji
Stres Depresi
gangguan
suasana hati
(mood) yang
ditandai
dengan
perasaan
sedih yang
mendalam
dan rasa tidak
peduli
Delirium
Kesulitan dalam berpikir,
mengingat,
berkonsentrasi, tidur dan
berkurangnya kesadaran
terhadap lingkungan sekitar
yang disebabkan perubahan
yang cepat dalam fungsi
otak yang terjadi bersamaan
dengan penyakit mental
atau fisik.
Demensia
Kondisi penurunan daya
ingat dan cara berpikir,
yang berdampak pada
gaya hidup, kemampuan
bersosialisasi, hingga
aktivitas sehari-hari.
Sebagian besar
penderita adalah
Jemaah haji lanjut usia.
Stres dapat
dipicu oleh
Berbagai
Faktor seperti
lingkungan
dan kondisi
lainnya
90. Pemicu Stres Pada Jemaah Haji
Orang Baru
Bertemu dengan orang
baru dari berbagai
daerah/negara dengan
karakter yang berbeda-
beda
Dehidrasi
Dehidrasi pemicu
terbesar stress di
Arab Saudi
Lingkungan dan Cuaca
Perbedaan
lingkungan dan
Cuaca yang
mencolok dan jarak
hotel yang jauh
dapat memicu
stress
Masa Tunggu
Masa tunggu
yang lama
membuat cemas
dan ragu
Kesehatan
Khawatir
penyakit kambuh
di Arab Saudi
Keluarga
Berpisah dengan
Keluarga dalam
waktu cukup
lama
91. Sikap Mental Positif Mencegah
Stres di Arab Saudi
Fokus pada Ibadah Inti
Mempersiapkan fisik
dan mental untuk
menjalankan ritual Haji
sesuai syariat
Hindari Aktivitas Fisik yang
Berlebihan
Membatasi kegiatan fisik
yang berlebihan yang dapat
menyebabkan kelelahan
Berbagi
Membantu orang
lain yang
membutuhkan
Hindari Berfikir Negatif
Berpikir negatif
akan menambah
beban pikiran
Memiliki Teman Cerita
Bercerita dengan
teman yang dapat
dipercaya tentang
masalah yang
dihadapi
Konsultasi
Konsultasi dengan
tenaga kesehatan
apabila merasakan
gejala stress
92. Cara Mengelola Stres Pada Jemaah
Haji
Berdzikir dan Berdoa
Berdzikir dan
Berdoa dapat
menenangkan
hati dan
pikiran
Pola Hidup Sehat
Terapkan pola
hidup sehat
seperti tidak
merokok,
PHBS, makan
makanan
bergizi
Istirahat
Istirahat yang
cukup dapat
membantu
mengurangi
stres
Aktivitas Fisik
Beraktivitas
fisik atau
berolahraga
ringan dapat
mencegah
stres
Dan jangan
Lupa Minum
Air Sesuai
Anjuran
94. PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
► Menghindari kontak dengan orang yang sakit
dan atau binatang pembawa penyakit
► Melakukan vaksinasi bagi penyakit tertentu
► Menggunakan masker dengan benar dan
menjaga jarak
► Melakukan kebiasaan dengan pola hidup sehat.
96. TUBERKOLUSIS
Definisi:
Penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis. TBC
akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama
(lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang
mengeluarkan darah.
►Jemaah haji yang menderita tb dengan hasil pemeriksaan bta positif
(+) tidak dapat diberangkatkan ke tanah suci.
►Jemaah haji harus mematuhi program pengobatan tb di puskesmas
atau rumah sakit sampai hasil pemeriksaan bta negatif (-)
►Jemaah haji dapat melanjutkan program pengobatannya dan harus
membawa obat-obatan tb selama melaksanakan ibadah haji di tanah
suci.
►Jemaah haji wajib memakai masker selama beribadah dan
menghindari kelelahan.