Fakultas Hukum Universitas Jakarta
Semester Gasal 2021
Dosen Yapiter Mapri
(Kelas bu yanti)
Sistem kewarisan individual
Harta peninggalan dapat dibagi-bagikan kepada para ahli waris seperti dalam masyarakat di Jawa
Sistem kewarisan kolektif
Harta peninggalan itu diwarisi secara bersama-sama para ahli waris, misalnya harta pusaka tidak dilmiliki atau dibagi-bagikan hanya dapat dipakai atau hak pakai.
Sistem kewarisan mayorat
Harta peninggalan diwariskan keseluruhan atau sebagian besar jatuh pada salah satu anak saja. Sistem kewarisan mayorat dibagi dua yaitu :
a. mayorat laki-laki yaitu harta peninggalan jatuh kepada anak-anak lakilaki.
b. Mayorat perempuan yaitu harta peninggalan jatuh pada anak perempuan tertua
2. YM
Soepomo,
merumuskan hukum adat waris adalah : Hukum adat waris memuat peraturan-peraturan
yang mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan
barang-barang tidak berwujud dari angkatan manusia kepada turunannya.
PARA PENDAPAT AHLI
4 / 5 / 2 0 2 2
2
Soerojo Wignjodipoero, S.H.,
mengatakan : Hukum adat waris meliputi norma-norma hukum
yang menetapkan harta kekayaan baik yang materiil maupun
immaterial yang manakah dari seseorang yang dapat diserahkan
kepada keturunannya
Ter Haar,
merumuskan hukum adat waris adalah Hukum adat waris meliputi peraturan-peraturan
hukum yang bersangkutan dengan proses yang sangat mengesankan serta yang akan
selalu berjalan tentang penerusan dan pengoperan kekayaan materiil dan immaterial dari
suatu generasi kepada generasi berikutnya.
3. YM
Sistem kewarisan individual
Harta peninggalan dapat dibagi-bagikan kepada para ahli waris seperti dalam
masyarakat di Jawa
Sistem kewarisan kolektif
Harta peninggalan itu diwarisi secara bersama-sama para ahli waris, misalnya
harta pusaka tidak dilmiliki atau dibagi-bagikan hanya dapat dipakai atau hak
pakai.
Sistem kewarisan mayorat
Harta peninggalan diwariskan keseluruhan atau sebagian besar jatuh pada
salah satu anak saja. Sistem kewarisan mayorat dibagi dua yaitu :
a. mayorat laki-laki yaitu harta peninggalan jatuh kepada anak-anak lakilaki.
b. Mayorat perempuan yaitu harta peninggalan jatuh pada anak perempuan
tertua
4 / 5 / 2 0 2 2
3
4. YM
1) karena sifatnya seperti barang-barang milik bersama/ milik kerabat.
2) karena kedudukan hukumnya seperti barang kramat, kasepuhan, tanah
bengkok, tanah kasikepan.
3) karena pembagian warisan ditunda, misalnya adanya anak-anak yang belum
dewasa.
4) karena belum bebas dari kekuasaan dari persekutuan seperti tanah milik
desa.
5) karena hanya diwariskan pada satu golongan saja seperti system kewarisan
mayorat.
ALASAN-ALASAN HARTA PENINGGALAN TIDAK DAPAT
DIBAGI, YAITU :
4 / 5 / 2 0 2 2
4
5. YM
Beberapa Yurisprudensi tentang adat waris :
Keputusan M..A. tanggal 18 Amret 1959 Reg. No. 391/K/SIP/1959
mengatakan :
Hak untuk mengisi/ penggantian kedudukan ahli waris yang telah
lebih dahulu meninggal dunia dari pada yang meninggalkan
warisan adalah ada pada keturunan dalam garis menurun. Jadi
cucu-cucu adalah ahli waris dari bapaknya.
Keputusan M.A. tanggal 10 Nopember 1959 Reg. No. 141/K/SIP/1959
mengatakan :
Penggatian waris dalam garis keturunan ke atas juga mungkin
ditinjau dari rasa keadilan. Pada dasarnya penggantian waris harus
ditinjau pada rasa keadilan masyarakat dan berhubungan dengan
kewajiban untuk memelihara orang tua dan sebaliknya
4 / 5 / 2 0 2 2
5