Dokumen tersebut membahas tentang paradigma penerapan metode perbandingan hukum. Ada beberapa tantangan dalam riset perbandingan hukum seperti perbedaan budaya antar sistem hukum, kesulitan mencapai kelayakan membandingkan, dan bahaya menolak aturan non-hukum. Dokumen ini juga menjelaskan tiga tahapan dalam membandingkan yaitu tahap deskriptif, identifikasi, dan penjelasan.
2. YM
Masalah bahasa dan terminologi
• Perbedaan budaya antara sistem-sistem hukum
• Potensi asal-asalan (arbitrariness) dalam pemilihan obyek studi
• Kesulitan-kesulitan dalam menggapai ‘kelayakan membandingkan’
dalam perbandingan
• Keinginan untuk melihat sebuah ‘common legal pattern’ dalam suatu
sistem hukum teori mengenai pattern perkembangan secara umum
• Bahaya ketika menolak/menghindari ‘extra-legal rules’.
TANTANGAN DALAM RISET
PERBANDINGAN HUKUM
4 / 5 / 2 0 2 2
2
3. YM
Ada tiga tahapan dalam membandingkan:
• The descriptive phase
mendeskripsikan norma, konsep dan kelembagaan dari sistem
yang dikaji. Sekaligus memahami masalah sosial-ekonomi dan
masalah hukumnya.
• The identification phase
identifikasi persamaan dan perbedaan antara sistem hukum
• The explanatory phase
upaya untuk melihat /mengkaji ulang kemiripan, ketidakmiripan
antara sistem hukum, konsep dan kelembagaannya
4 / 5 / 2 0 2 2
3
4. YM
1) comparative law, merupakan metode penyelidikan dengan
tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam
tentang bahan hukum tertentu;
2) comparative law, bukanlah suatu perangkat peraturan dan asas-
asas hukum, bukan suatu cabang hukum (is not body rules and
principle);
3) comparative law adalah tehnik atau cara menggarap unsur
hukum asing yang aktual dalam suatu masalah hukum.
RUDOLF D. SCLESSINGER (COMPARATIVE LAW 1959)
4 / 5 / 2 0 2 2
4
5. YM
Van Apeldoorn
Objek ilmu hukum: hukum sebagai gejala kemasyarakatan. Ilmu
hukum tidak hanya menjelaskan apa yang menjadi ruang lingkup dari
hukum itu sendiri tetapi juga menjelaskan hubungan antara gejala-
gejala hukum dengan gejala sosial lainnya.
4 / 5 / 2 0 2 2
5
6. YM
1. Metode sosiologis (untuk meneliti hubungan antara
hukum dengan gejala sosial lainnya);
2. Metode sejarah (untuk meneliti perkembangan hukum;
3. Metode perbandingan (untuk membandingkan berbagai
tertib hukum dari bermacam-macam masyarakat.
UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA
MENGGUKAN:
4 / 5 / 2 0 2 2
6