3. SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN
• Vegetatif (asexual)
Lebih sering terjadi
pada Tumbuhan.
Tidak melibatkan
pertemuan gamet
jantan dan gamet
betina.
• Generatif (sexual)
Terjadi baik pada
Tumbuhan maupun
Hewan. Melibatkan
pertemuan gamet
jantan dan betina.
4. BEBERAPA CONTOH REPRODUKSI SECARA VEGETATIF
ALAMI DAN BUATAN PADA TUMBUHAN
• Alami
1. Tunas
2. Spora
3. Tunas adventif
4. Stolon / geragih
5. Rizoma / rimpang
6. Umbi batang
7. Umbi lapis
• Buatan
Mencangkok
Merunduk
Stek
Kultur jaringan
13. SISTEM REPRODUKSI
VERTEBRATA
Reproduksi seksual pada vertebrata diawali
dengan perkawinan yang diikuti terjadinya
fertilisasi atau pembuahan.
Ada 3 cara vertebrata bereproduksi yaitu :
1. Ovipar (bertelur)
2. Vivipar (beranak)
3. Ovovivipar (bertelur dan beranak)
14. 1.Ovipar
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur
dan dilindungi oleh cangkang.
Contoh :
Reproduksi Ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan
ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina
tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun
mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih
lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut
dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan
melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari
tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara
bebatuan di dalam air.
15. 2.Vivipar (Beranak)
Vivipar yaitu Embrio berkembang dalam rahim
induk betina. Embrio mendapatkan makanan dari
tubuh induk betina melalui plasenta.
Contoh :
Reproduksi mamalia
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan
marmut merupakan hewan vivipar (kecuali
Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat
kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat
internal. Sebelum terjadi pembuahan internal,
mamalia jantan harus mengawini mamalia betina
dahulu.
16. 3. Ovovivipar
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di
dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di
dalam tubuh induk betina.
Contoh :
Reproduksi reptil
reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan
kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di
dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya
diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam
telur. Pada kebanyakan jenis reptil,telur di tanam
dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh
induknya.
17. SISTEM REPRODUKSI
INVERTEBRATA
• Pada reproduksi seksual tidak selalu
terjadi pembuahan, namun kadang-kadang
dapat terbentuk individu baru tanpa adanya
pembuahan, sehingga reproduksi secara
kawin pada hewan invertebrata dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa
partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi
dapat tumbuh menjadi individu baru.
Misalnya pada lebah jantan dan semut
jantan.
18. Pembiakan seksual lainnya dapat kita temukan
pada:
Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa
segmen yang kulitnya menebal disebut klitelum.
Dalam segmen tersebut terdapat testis yang
membentuk spermatozoid, dan ovarium yang
membentuk ovum. Walaupun ovum dan
spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing
tanah tidak pernah mengadakan pembuahan
sendiri, tetapi melakukan perkawinan dengan
mempertukarkan spermatozoid (perkawinan
silang).
19.
20.
21. Organ Reproduksi dalam
A. Testis
Berbetuk Oval dan terletak di
dalam kantung pelir (Skrotum). Berjumlah
sepasang yang dipisahkan oleh sekat.
Fungsinya untuk memproduksi sperma
dan hormon testoteron.
B. Saluran pengeluaran
1. Epididimis : Berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma
hingga matang dan saluran menuju vas
deferens.
2. Vas Deferens : Fungsinya sebagai
saluran jalannya sperma.
3. Saluran Ejakulasi : Berfungsi untuk
megeluarkan sperma agar masuk ke
uretra.
4. Uretra : Merupakan saluran akhir
yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin.
22. C. Kelenjar Asesoris
1. Vesikula Seminalis :
Menghasilkan sumber
makanan bagi sperma.
2. Kelenjar Prostat :
Meghasilkan getah yang
berpera dalam
kelangsungan hidup
sperma.
3. Kelenjar Cowper :
Menghasilkan getah yan
bersifat alkali (Basa)
23. ORGAN REPRODUKSI LUAR
A. Penis
Terdiri dari tiga rongga, dua
bagian di atas merupakan jaringan spons
korpus kapernosa, satu lagi merupakan
jaringan spons korpus spongiosum yang
membungkus uretra.
Bila ada rangsangan maka
rongga tersebut akan terisi darah
sehingga penis menjadi tegang /
mengembang (ereksi).
B. Skrotum
Merupakan sepasang kantung
yang berisi testis, dibatasi oleh sekat
yang berupa jsringan ikat dan otot polos
(otot dartos). Otot dartos berfungsi
meggerakan skrotum sehingga dapat
mengerut dan mengendur.
24. HORMON
• Testoteron : Berfungsi untuk pembelahan sel sel germinal
untuk membentuk sperma.
• LH (Luteinizing Hormon) : Berfungsi untuk menstimulasi
sel-sel Leydig untuk mensekresi hormon testoteron.
• FSH (Folicle Stimulating Hormone) : Untuk mengubah
spermatid menjadi sperma.
• Estrogen : Hormon yang berfungsi dalam pematangan
sperma.
• Hormon Pertumbuhan : Diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis.
Hormon yang terdapat pada pria:
25. Spermatogenesis merupakan proses pematangan sel
sperma yang terjadi di dalam testis. Pematangan sel terjadi
di tubulus seminiferus dan disimpan di epididimis. Pada tahap
pertama spermatogenesis, spematogonia bersifat diploid.
Lalu, spermatogonia membelah lagi, setelah beberapa kali
proses pembelahan, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit.
Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah
secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang bersifat
haploid. Spermatosit sekunder membelah lagi menjadi 4
spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum
memiliki ekor. Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa (sperma).
SPERMATOGENESIS
28. Vulva
Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva.
Alat kelamin luar terdiri atas bagian-bagian
sebagai berikut:
1) Mons pubis (mons veneris), pertemuan
antara kedua bibir vagina dengan bagian atas
yang tampak membukit.
2) Labium mayor (bibir besar), suatu lipatan
yang berjumlah sepasang yang berlapis lemak
berada di bagian bawah dari monspubis.
3) Labium minor (bibir kecil), sepasang lipatan
kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak.
4) Klitoris, merupakan organ erektil pada
wanita yang berada di bagian atas dari
struktur labium. Banyak terdapat pembuluh
darah dan ujung-ujung saraf perasa.
5) Orificium urethrae (muara saluran
kencing), tepat di bawah klitoris.
6) Himen (selaput dara), berlokasi di bawah
saluran kencing yang mengelilingi lubang
vagina.
29. Indung telur (ovarium)
• Sepasang ovarium terdapat di
rongga perut yang berada di
daerah pinggang kiri dan
kanan.
• Bentuknya lonjong, panjang 2-
2,5cm, lebar 1-1,5cm, tebal
0,5-1,5cm, dan berat 15 gram.
• Berfungsi menghasilkan sel
telur (ovum) dan hormon
(estrogen dan progesteron).
• Proses pembentukan ovum di
ovarium bersiklus selama 30
hari sekali dan disebut
oogenesis.
• Sel telur yang sudah matang
akan dikeluarkan dari ovarium,
peristiwa ini disebut ovulasi.
ovariumovarium
30. Oviduk (tuba Fallopi)
• Merupakan saluran telur yang
berjumlah sepasang (kanan dan
kiri) dengan panjang 12 cm.
• Bentuknya mirip corong
berjumbai (fimbria) dan
berfungsi untuk menangkap sel
telur (ovum) serta menyalurkan
ovum ke arah rahim dengan
gerakan peristaltik dan dibantu
oleh gerakan silia yang terdapat
di dinding tuba fallopi.
• Pada saluran inilah terjadi
pembuahan ovum oleh sperma.
ovidukoviduk
31. Uterus (rahim)
• Organ ini berbentuk seperti kantong.
• Pada wanita yg belum melahirkan,
ukuran rahim biasanya panjangnya 7
cm dan lebarnya 4-5cm.
• Berfungsi sebagai tempat implantasi
embrio (ovum yang dibuahi sperma
akan menjadi embrio).
• Dinding rahim tersusun atas tiga
lapis jaringan, yaitu lapisan luar
(serosa), lapisan tengah
(myometrium) dan lapisan dalam
(endometrium).
• Pada saat ovulasi, dinding rahim
menebal. Namun jika tidak terjadi
pembuahan, maka dinding rahim yang
seharusnya menjadi tempat melekat
(implan embrio) akan meluruh,
peristiwa ini disebut menstruasi.
32. Vagina
• Merupakan alat kopulasi
(pertemuan antara dua alat
kelamin) wanita sekaligus
jalan keluarnya janin dari
dalam rahim ke dunia.
• Dinding vagina lebih tipis
daripada dinding rahim dan
banyak memiliki lipatan.
• Selain sebagai organ
kelamin, vagina juga
berfungsi sebagai alat
untuk mengeluarkan dinding
endometrium yang meluruh
saat menstruasi.
33. HORMON
• Estrogen : merangsang perkembangan folikel telur,
mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penebalan
dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
• Progesteron : mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang
penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan.
• F S H : Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi
• L H : Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi,
produksi esterogen dan progesteron
• Gonadotropin : memelihara kehamilan
Hormon yang terdapat pada wanita:
34.
35. Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah
perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-
Progesteron.Periode ini penting dalam
hal reproduksi. Padamanusia, hal ini biasanya terjadi
setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca ovulasi
38. PERSALINAN
Proses kelahiran bayi, dipengaruhi oleh hormon:
o Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk
menjaga penebalan dinding uterus dan menjaga kebutuhan
zigot
o Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan
janin
o Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas
kontraksi uterus.
o Relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi
fleksibilitas simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ
lainnya untuk mempermudah kelahiran
39.
40. Air susu ibu
Air susu ibu (disingkat ASI)
adalah susu yang diproduksi
oleh manusia untuk
konsumsi bayi dan merupakan
sumber gizi utama bayi yang
belum dapat mencerna makanan
padat.
ASI diproduksi karena pengaruh
hormon prolaktin dan oksitosin s
etelah kelahiran bayi. Air susu
ibu pertama yang keluar
disebut kolostrum atau jolong
dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang
baik untuk pertahanan tubuh
bayi melawan penyakit.
Hal-hal yang mempengaruhi
produksi ASI :
• Makanan
• Ketenangan jiwa dan pikiran
• Penggunaan alat kontrasepsi
• Perawatan payudara
• Anatomis payudara
• Faktor fisiologi
• Pola istirahat
• Faktor isapan anak atau
frekuensi penyusuan
• Faktor obat-obatan
• Berat lahir bayi
• Umur kehamilan saat
melahirkan
• Konsumsi rokok dan alkohol
41. ALAT KONTRASEPSI
1. Alat kontrasepsi sementara
a. Tanpa menggunakan alat bantu
• Pantang berkala (memperhatikan siklus haid)
• Koitus interuptus (senggama terputus)
b. Dengan alat bantu
• Karet KB (kondom)
• IUD (intra uterine device ) / spiral.
• Jeli, tablet busa/spons.
• Pil / suntik / susuk (mengandung hormon sintetik estrogen
dan atau progresteron).
• Diafragma
42. 2. Alat kontrasepsi permanen (steril)
Pada pria:
Vasektomi adalah
(pemotongan / pengikatan)
saluran vas deferens.
Pada wanita:
Tubektomi adalah
(pemotongan / pengikatan)
saluran oviduk.
43. Gangguan pada sistem reproduksi
manusia
Gangguan pada reproduksi
laki-laki:
a.Kanker testis
b. Epididimitis
c. Hernia Inguinal
d. Ambiguous Genitalia (
Alat Kelamin Ganda )
e. Mikropenis
f. Sterilitas/Infertilitas
Gangguan pada reproduksi
wanita:
1. Keputihan
2. Kanker rahim
3. Human Papillomavirus
(HPV)
4. Bacterial Vaginosis (BV)
5. Pelvic Inflamatory
Disease (PID).
44. Kesehatan organ reproduksi
a. Kesehatan organ reproduksi wanita
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
vagina, sbb:
1) selalu membersihkan mulut vagina bagian luar
setelah buang air.
2) bila menggunakan obat-obatan antiseptik, cukup dua
minggu sekali, yaitu di pertengahan siklus menstruasi.
3) usai dibersihkan, vagina dilap dengan handuk khusus
agar tidak lembap.
4) tidak menggunakan celana dari bahan nilon.
5) menghentikan kebiasaan menahan buar air kecil.
6) segera memeriksakan diri ke dokter apabila ada
keluhan.
45. a. Kesehatan organ reproduksi pria
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
pada sistem reproduksi pria, sbb:
1) melakukan pemeriksaan organ reproduksi
secara rutin agar kelainan dapat segera ditangani
lebih awal.
2) melindungi testis selama beraktivitas, misalnya
tidak menggunakan pakaian ketat.
3) mengurangi kebiasaan mandi dengan air
panas.
4) menjalankan pola hidup sehat.
5) menghindari minuman beralkohol dan rokok.
46. Kesimpulan
Tumbuhan
Reproduksi pada tumbuhan
di bagi 2, yaitu:
1. Vegetatif: Tidak
melibatkan pertemuan
gamet jantan dan gamet
betina.
2. Generatif : Melibatkan
pertemuan gamet
jantan dan betina.
Hewan
Reproduksi pada hewan
dibagi 2, yaitu:
1. Vertebrata seksual
ada ovipar, vivipar, dan
ovovivipar
2. Invertebrata
a. aseksual: fragmentasi,
dan pertenogenesis.
b. seksual: fertilisasi.
47. Manusia
Diawali dengan persetubuhan (koitus)
atau perkawinan (kopulasi), yaitu
peristiwa masuknya penis ke
vagina, yang akan diikuti fertilisasi
internal.
Sperma dibentuk dari proses
spermatogenesis di testis.
Ovum dibentuk dari proses Oogenesis
di ovarium