1. Sistem Reproduksi (1) : Reproduksi
pada hewan
Artikel ini telah dibaca 61,052 kali
Seperti halnya tumbuhan, reproduksi pada hewan juga dapat dengan cara kawin
maupun secara tak kawin.
Reproduksi pada Invertebrata
1.
Perkembangbiakan aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:
Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel
menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya
membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria)
pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan
sporozoit.
Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi
dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria
dan Bintang Laut
Amoeba, membelah diri
Volvox, berbiak dengan fragmentasi
2. Plasmodium, melakukan sporulasi
Hydra, hewan bertunas
Planaria, melakukan regenerasi
Bintang Laut, melakukan regenerasi
2.
Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat
terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin
pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa
dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan
semut jantan.
2. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
o
o
Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat
reproduksinya misalnya Paramecium.
Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama
besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada
Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
Pembiakan seksual lainnya dapat kita temukan pada:
Hydra
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas)
Hydra juga dapat berkembang biak secara seksual.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan
3. pembentukan testis dan ovarium, yang terdapat pada satu tubuh (hermafrodit). Alat
tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya
adalah zigot yang selanjutnya akan berkembang menjadi hewan baru.
Cacing pita
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang
disebut proglotid.Pada setiap proglotid terdapat
ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang
menghasilkan sel sperma.Bila sel telur dan sel sperma
sudah masak, maka terjadilah pembuahan didalam
proglotid yang menghasilkan zigot.
Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen
yang kulitnya menebal disebut klitelum.Dalam
segmen tersebut terdapat testis yang membentuk
spermatozoid, dan ovarium yang membentuk
ovum.Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat
dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah
mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan
perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid
(perkawinan silang).
Serangga
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu
(Apis indica), terdapat koloni yang terdiri atas ratu
yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah kawin, dan
pekerja yang mandul (steril). Pada waktu kawin,
sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di
induk betina.Sperma ini merupakan cadangan sperma
selama ratu hidup. Bila telur yang telah matang
dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang
menjadi calon ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi
(partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit
menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan.
Reproduksi pada Vertebrata
4. Vertebrata hanya dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu melalui
peleburan antara ovum dan spermatozoid. Pembuahan pada vertebrata dapat terjadi di
luar tubuh maupun di dalam tubuh.Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi
eksterna, misalnya pada ikan dan katak.Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh
disebut fertilisasi interna.Misalnya pada reptilia, burung, dan hewan menyusui.
Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas:
1. Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya.
Embrio berkembang di dalam telur dan memperoleh sumber makanan dari
cadangan makanan dalam telur. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan sebagian
reptilia.
2. Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan
embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok
hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi embrio
tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh induk. Saat
menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti melahirkan. Misalnya,
ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
3. Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio
berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan hewan
menyusui lainnya.
Ikan
Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar.Ikan tidak mempunyai organ
perkawinan.Pembuahan terjadi diluar tubuh, yaitu di dalam air.Sekali bertelur ikan
mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang
telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang
ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada
tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk
betinanya seperti pada mujaer.
Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah
dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas
menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan
insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk
menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.
Reptilia
5. Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan ada pula yang bersifat
ovovivipar.Pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).Telur dilindungi
oleh cangkang.Telur yang dikeluarkan ada yang disembunyikan didalam pasir, di
dalam lumpur, ada yang dierami.Pada kadal telurnya menetas di dalam tubuh
(ovovivipar).
Aves
Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara
bertelur (ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya
dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam
pasir.Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada
burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas
menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang
mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut.
Mamalia
Fertilisasi intemal, karena telah memiliki organ reproduksi sempurna.Kecuali
golongan hewan berparuh bebek (Platypus), semua hewan menyusui selalu
melahirkan (vivipar).Telur mamalia kecil dan mengandung sedikit cadangan
makanan.Embrio mendapat makan dari rahim induknya melalui plasenta.
Sistem Reproduksi (2) : Reproduksi
pada Manusia
Artikel ini telah dibaca 102,825 kali
BMC – Seperti halnya mamalia lainnya, manusia bereproduksi secara seksual dan
bersifat vivipar atau melahirkan anaknya. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan
menghasilkan zigot yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi embrio di
dalam uterus (rahim) ibunya.
Alat kelamin manusia dibedakan menjadi alat kelamin jantan (pria) dan alat kelamin
betina (wanita).Baik pria maupun wanita mempunyai bagian-bagian alat kelamin
yang terdapat di dalam tubuh dan juga yang terdapat di luar tubuh.
Alat reproduksi pria
6. Alat kelamin dalam pria terdiri atas:
a.
Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur.Organ ini tersimpan dalam suatu
kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar
rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron.Testis banyak mengandung pembuluh
halus disebut tubulus seminiferus.
b.
Saluran reproduksi, terdiri atas:
- Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum
yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya
sepasang, kanan dan kiri.Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum.Di
dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga
dapat bergerak.
- Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian
ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata.Fungsi vas deferens ialah sebagai
jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
c.
Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang
bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
7. - Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu
kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak
mengandung makanan untuk sperma.
- Kelenjar prostat:
getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
- Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah
- Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa
lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk
suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui
uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
d.
Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi,
yaitu:
- sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
- sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
Alat kelamin luar pria terdiri atas:
a.
Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan).Kopulasi adalah
hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke dalam rahim wanita.Dari dalam penis terdapat uretra berupa
saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah
(korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi
darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam
keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi.Alat reproduksi
pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama
manusia itu dalam keadaan sehat.
b.
Scrotum
Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
Untuk lebih jelas mengenai alat reproduksi pria bisa dilihat di sini.
8. Alat reproduksi wanita
Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat
kelamin dalam.
Alat kelamin luar wanita terdiri atas:
a.
Celah luar yang disebut vulva.
b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar
(labium mayor) dan bibir kecil (labium minor).
c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris),
yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.
d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan
saluran kelamin (vagina).
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas:
9. a.
Ovarium (indung telur)
Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah
pinggang, bentuknya seperti telur.Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu
(kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.
b.
Saluran reproduksi
- Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian
pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum.Infundibulum dilengkapi
dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak
dan lepas dari ovarium.
- Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk
buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix).Dinding rahim
terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel.Lapisan terdalam yang
membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau
selaput rahim.Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung
pembuluh darah.Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini
dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami
perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
10. - Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva
dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting
yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan.Hal
ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut
tidak sobek.Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah
satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.
Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai
dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun.Setelah sel telur
habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan
disebut masa menopause.Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi
dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan
hipofisis.Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.
- Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating
Hormone).Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
- Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi
hormon estrogen ialah:
merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
menghambat produksi FSH oleh pituitari
memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone).
Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam
folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
- Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi
badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu
memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron.
Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan
pertumbuhan endometrium.
- Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen
terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya
11. aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH
menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya
progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat
dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut
menstruasi.
- Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan
melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan
berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang
terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan
menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya
dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.
14. Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta,
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang
pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:
Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting
lainnyaselama kehidupannya didalam rahim.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat
embrio.Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk
menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
Korion
Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan
tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjotjonjot korion menempel pada dinding rahim.Di dalamnya terdapat pembuluhpembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan
plasenta.
Alantois
Terletak di dalam tali pusat.Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah
pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi
embrio dengan plasenta.Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat.Di
dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang
berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta.Zat makanan dan
oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya
ke pembuluh darah embrio.Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh
darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh
darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan
keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.
Berikut ini adalah animasi tentang alat-alat reproduksi pada pria dan wanita, termasuk
proses kelahiran bayi. Perhatikan juga bagaimana bayi melakukan positioning saat
keluar dari dalam rahim:
Sistem Reproduksi (3) : Daur
menstruasi
15. Artikel ini telah dibaca 7,611 kali
BMC – Menstruasi adalah proses normal yang harus dialami oleh semua wanita
subur, yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina karena terjadi pengelupasan
dinding rahim (endometrium). Peristiwa ini erat kaitannya dengan produksi ovum
(telur).Itu sebabnya jika ada gangguan siklus menstruasi orang banyak
mengaitkannya dengan terjadinya gangguan kesuburan.
Untuk memahami bagaimana terjadinya menstruasi, kita harus kembali ke masalah
hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis.Mekanisme produksi ovum diatur oleh
hormon yang dihasilkan oleh bagian otak yang disebut hipofisis/pituitary. Ceritanya
begini: pada saat tertentu hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating
Hormone) atau hormon yang merangsang pembentukan folikel. Pembentukan folikel
terjadi di dalam ovarium (indung telur), umumnya yang aktif adalah ovarium sebelah
kiri.Di dalam folikel inilah terdapat calon ovum.
Folikel yang sedang tumbuh tersebut menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi
merangsang pertumbuhan endometrium (penebalan dinding rahim). Sejalan dengan
perkembangan folikel, maka estrogen yang dihasilkan akan semakin banyak,
sehingga pada kadar tertentu akan merangsang hipofisis untuk menghasilkan hormon
LH (Luteinizing Hormone) yang menyebabkan folikel pecah sehingga ovum keluar
dan masuk ke dalam tuba fallopi/oviduct (saluran telur). Peristiwa inilah yang disebut
ovulasi.Umumnya ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dihitung sejak awal terjadinya
menstruasi (lihat gambar).Inilah yang disebut dengan masa subur wanita.
Folikel yang telah pecah tersebut akah berubah menjadi berwarna kekuningan dan
disebut korpus luteum.Badan kuning ini selanjutnya mengeluarkan hormon
progesteron yang berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan
endometrium. Untuk diketahui bahwa pada endometrium (penebalan dinding rahim)
inilah kelak zigot (calon bayi) akan tumbuh dan memperoleh makanan dari ibunya
melalui plasenta (ari-ari/tembuni). Endometrium dibentuk dari jalinan kapiler darah
dan jaringan lain yang hangat dan lembut.
16. Trus kemana nasib si ovum tadi?Ada dua kemungkinan nasibnya.Pertama, bila ovum
yang telah keluar tadi dibuahi sehingga terbentuk zigot, kemudian melakukan
penempelan (nidasi) pada endometrium dan selanjutnya berkembang menjadi embrio,
akhirnya menjadi janin.Selama masa perkembangan tersebut janin membentuk
plasenta yang dia gunakan untuk mengambil makanan dan oksigen dari ibunya.Nah,
hebatnya plasenta ini bisa menghasilkan hormon HCG (Human Chorionic
Gonadotropic) yang berfungsi mempertahankan penebalan endometrium yang
digunakan janin sebagai media pertumbuhannya.Jadi HCG berfungsi menggantikan
peran hormon progesteron, karena hormon ini tidak bisa diproduksi terus oleh korpus
luteum.
17. Kedua, jika ovum tidak dibuahi akan mati dalam waktu sekitar 24 jam. Sementara itu
karena progesteron tidak dapat terus diproduksi oleh korpus luteum, akibatnya
kadarnya terus turun.Ini berakibat endometrium tidak bisa dipertahankan, dan
akhirnya mengelupas. Jaringan endometrium akan meluruh bersama darah yang
dikeluarkan melalui vagina. Inilah proses yang disebut menstruasi.
Gitu aja? Enggak! Ada masalah lain yang lebih gawat! Beberapa hari menjelang
menstruasi, hampir semua wanita tahu kalau sang tamu mau datang karena ada tandatandanya: badan sakit semua, mudah capek, payudara terasa lebih kencang dan sakit,
perut bagian bawah sakit (dilep), gampang emosi, mudah tersinggung, pokoknya
tanda-tanda semacam itulah! Nah, itulah yang disebut pre menstrual syndrome
(PMS). Gejala ini akan hilang setelah selesai menstruasi, dan psikis sang wanita
kembali normal.
Berikut ini adalah animasi tentang proses pembentukan ovum, ovulasi, dan daur
menstruasi:
Video ovulation & the menstrual cycle
Sistem Reproduksi (4) :Video kelahiran
bayi
Artikel ini telah dibaca 6,180 kali
BMC – Melanjutkan pembahasan mengenai sistem reproduksi pada manusia yang
telah saya tulis di sini, berikut ini adalah video tentang kelahiran bayi.
Pada video ini dijelaskan juga secara visual mengenai proses kelahiran bayi
menggunakan model (torso). Akan tampak bagaimana proses turunnya bayi saat mau
lahir, langkah rotasi, serta ekstensi tubuh bayi. Singkatnya, secara alami tubuh bayi
yang lahir memiliki elastisitas yang sangat bagus, sehingga mampu menyesuaikan
diri dengan jalan keluarnya.
Medicincal childbirth
Sistem Reproduksi Manusia
Tinggalkan komentarGo to comments
18. 7 Votes
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan
sistem reproduksi pada manusia
Peta Konsep
Peta Konsep
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru
diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel
telur).Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian
dalam.Perhatikan gambar di bawah.Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan
skrotum.Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
19. Alat Reproduksi Pria
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar.Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di
luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.Ukuran dan posisi testis
sebelah kanan dan kiri berbeda.Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis).Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3
minggu.Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop.Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan
ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak
laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan
berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak
dewasa.
2. Skrotum
20. Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis.Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat.Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut.Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin,
maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan
dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan
membesar
dan
kendur.
Akibatnya
luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot.Vas deferens membentang
dari epididimis ke uretra.Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sebelum dikeluarkan melalui penis.Saluran ini bermuara dari epididimis.Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.Kantong sperma ini
berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine.Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis.Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium.Kulit ini diambil secara operatif
saat melakukan sunat.Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi.Pada bagian dalam penis
21. terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine.Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar.Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah).Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu
tetes
semen
(air
mani)
terdapat
kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai
flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada
pembahasan
sebelumnya
dikatakan
bahwa
sperma
dihasilkan
oleh
testis.Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis.Dalam tubulus tersebut
terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.Spermatogonium kemudian
membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar
di bawah).
23. Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan
dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan
membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel
spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap,
tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya
saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga
terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.Alat kelamin bagian luar terdiri
dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.Sedangkan
pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus
(rahim).
Alat Reproduksi Wanita
24. Female Reproductive System
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina.Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih.Mons pubis adalah
gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut.Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh
saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang
terletak di dasar mons pubis.Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir
dalam.Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan
besar.Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang
menjaga jalan masuk ke vagina.Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia
minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh
dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan
besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim.Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.Karena
25. terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit.Kemampuan ini sangat hebat,
terbukti
pada
saat
melahirkan
vagina
bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya.Pada bagian ujung yang terbuka, vagina
ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara.Bentuknya
bisa
berbeda-beda
setiap
wanita.
Selaput
ini
akan
robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga
dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim.Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim
dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina.Serviks
memproduksi cairan berlendir.Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak,
elastis, dan licin.Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus.Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita.Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.Bentuk rahim seperti
buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat
hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.Rahim berfungsi sebagai
tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.Dinding rahim memiliki banyak
pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin.
Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan
dengan
rongga
perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar
pada
proses
persalinan
(kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi.Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum.Ovarium disebut juga dengan indung telur.Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah.Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi
terjadi
setiap
28
hari.Sel
telur
disebut juga dengan ovum.
26. 6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur.Saluran telur adalah sepasang saluran
yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai
dan bergerak bebas.Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur
saat
dilepaskan
oleh
ovarium.Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan
ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk
oogonium yang diploid.Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel.Keseluruhan struktur
ini disebut folikel primer.Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub.Oosit sekunder
kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
27. Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap
rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi.Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi
sperma.Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak
menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang
telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi
menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh
menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel
tidak terjadi gangguan.Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi
hormon esterogen dan progesterone.Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan
untuk menjadi bayi.
28. Perkembangan
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
embrio:
embrio usia 4 minggu
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
embrio usia 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran
kepalanya
lebih
besar
dari
pada
ukuran
badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
29. embrio usia 16 minggu
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.Plasenta mempunyai fungsi
sebagai
berikut.
�
Menyalurkan
zat
makanan
dari
induk
ke
embrio.
� Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
�Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah.Lapisan
endometrium
dipersiapkan
untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini
akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi
secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.Siklus menstruasi wanita berbedabeda, namun rata-rata berkisar 28 hari.Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai
hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen
dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek
dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini
berlangsung kurang lebih 5 hari.Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara
50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
30. Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon.FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon
esterogen.Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun
panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14
hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen
namun
tidak
sebanyak
ketika
berbentuk folikel.Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron
dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi
demikian seterusnya.
31. Perubahan Hormon Saat Menstruasi
E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu,
kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat
memperoleh keturunan yang sehat.Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan
dengan
sistem
reproduksi
adalah
sebagai berikut.
1. HIV/AIDS
32. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh.Penularannya dapat
terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang
tercemar,
dan
ibu
hamil
kepada
anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh
berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian.Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit.Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti
lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat
melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit.Akibatnya, penderita bisa
terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu.Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun,
tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan,
tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini
berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC,
pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya.Kejadian ini berlangsung selama
3-6 bulan.Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS,
harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada
darahnya.
b. Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual.Virus HIV dapat
menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan
semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV.Penularan HIV juga bisa melalui
transfusi darah.Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada
janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia.Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang
33. tinggi.Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin
mencegah penyebaran virus ini.
c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini.Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan
darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa.Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh
bakteri Troponema pallidum.Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan kehamilan.Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis lakilaki
atau
di
rahim
perempuan.Bisul
ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya.Gejala
selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak
menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha.Gejala-gejala ini
juga dapat hilang dengan sendirinya.Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa
kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan.Namun
gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan
keluar nanah dari uretra.Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna
hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya
gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar
hingga
ke
testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi
yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi.Bayi yang lahir dari
penderita
gonore
dapat
mengalami
kebutaan
jika
tidak
segera
mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
34. Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga
mengakibatkan infeksi pada testis.
5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis.Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu
yang ditularkan ke fetusnya.
6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit,
lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.
Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
Daftar Pustaka
Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA
Terpadu untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan
Nasional
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan
Kontekstual IX untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional