SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
LAPORAN PRAKTIKUM
PINDAH PANAS
ACARA III
PENGENTALAN DAN PENGUAPAN PRODUK PERTANIAN
CAIR
OLEH
TITIN INDRAWATI
J1B 013 116
KELOMPOK 10
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktikum Pindah Panas ini disusun dan disyahkan sebagai salah
satu syarat untuk membuat laporan tetap.
Mataram, 18 Desember 2015
Mengetahui,
Co. Ass Pindah Panas Praktikan,
Lalu Muhamad Hamdi Titin Indrawati
NIM. J1B012069 NIM. J1B 013 116
Suryadi
NIM. J1B012137
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa jenis pangan untuk keperluan pengawetan, penyimpanan dan
transportasi sebagian dari produk tersebut perlu dikentalkan dengan cara
menguapkan sebagian kandungan airnya untuk mengurangi beratnya tanpa
kehilangan kandungan nutrisinya. Produk makanan yang umumnya berbentuk air
ditempatkan dalam evaporator. Namun secara tradisional, pengentalan dapat
dilakukan dengan pemanasan dalam panci seperti halnya pembuatan nira kelapa
menjadi gula jawa.Untuk mempercepat proses perpindahan panas, cairan dalam
panci sering diaduk sehingga suhu merata dan koefisien perpindahan panas
konveksi naik. Dalam proses pengentalan, pemanasan dilakukan sampai cairan
dalam panci mencapai titik didih dan dibiarkan sampai cairan mencapai
kekentalan yang diinginkan. Namun selama pengentalan berlangsung akan
disertai dengan kenaikan titik didih (adimsyah, 2010).
Pengentalan merupakan proses pengurangan kadar air pada suatu larutan
dengan car melakukan penguapan air yang tergandung dalam larutan tersebut atau
dengan penambahan zat terlarut pada larutan tersebut. Oleh karena itu,
pengentalan ini perlu dikaji lebih jauh untuk meinigkatkan pemahaman dalam
upaya menciptakan suatu metode alternatif dalam proses pengawetan suatu
produk.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari laju perpindahan
panas dan laju penguapan produk cair selama pemanasan dan pengentalan,
mempelajari perubahan titik didih produk pertanian selama pemanasan dan
pengentalan, dan mempelajari pemerkiraan koefisien perpindahan anas total
permukaan panci ke bahan cair.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pindah Panas
Pindah panas adalah sebuah operasi yang sering terjadi berulang-ulang
pada industri pangan. Pindah panas adalah proses yang dinamis yaitu panas
dipindahkan secara spontan dari satu badan lain ke badan lain yang lebih dingin.
Kecepatan pindah panas tergantung pada perbedaan suhu antara kedua badan,
makin besar perbedaan, makin besar kecepatan pindah panas (Adimsyah, 2010)
Perbedaan suhu antara sumber panas dan penerima panas merupakan gaya
tarik dalam pindah panas. Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya
tarik sehingga meningkatkan kecepatan pindah panas. Panas yang melalui satu
badan dari badan lain, pindah menembus beberapa perantara, yang pada umumnya
memberikan penahanan pada aliran panas. Kedua faktor ini, yaitu perbedaan suhu
dan penahan aliran panas, mempengaruhi kecepatan pindah panas. Selama
pengolahan, suhu banyak berubah, sehingga laju pindah panas akan berubah. Hal
ini disebut pindah panas tidak tetap, sebagai lawan pindah panas tetap, yaitu suhu
selama proses tidak berubah. Pindah panas tidak tetap jauh lebih kompleks,
karena adanya penambahan variabel waktu masuk ke dalam persamaan kecepatan.
(Anonim, 2012).
2.2 Jenis-jenis Perpindahan Panas
Pada konduksi, energi molekul langsung berubah dari daerah yang lebih
panas ke daerah yang lebih dingin, molekul dengan energi yang lebih besar
memindahkan sebagian energi ke molekul tetangganya yang berenergi lebih
sedikit. Biasanya diaplikasikan pada benda-benda solids. Konveksi Yaitu
perpindahan energi yang terjadi saat molekul mengalami proses energi tingkat
tinggi yang berpindah ke bagian lain pada sistem tersebut. Gerakan konstan yang
terjadi karena molekul berpindah dari satu posisi dan digantikan posisinya oleh
molekul lainnya dinamakan konveksi alami. Sedangkan jika perpindahan molekul
dipengaruhi oleh gerakan atau dorongan dari luar dinamakan konveksi paksa.
Konveksi Paksa biasanya diaplikasikan di perpindahan panas pada cairan atau
gas, dalam proses mekanik,misalkan proses pindah panas secara konveksi paksa
pada pompa yang menyebabkan pergerakan dari cairan tersebut (fitrianto, 2008)
Perpindahan panas erat kaitannya dengan suhu. Suhu bisa didefinisikan
sebagai derajat termal yang disebabkan oleh gerakan molekul pada suatu materi.
Perubahan gerakan molekul pada zat cair atau gas akan menyebabkan perubahan
tekanan dan volume sedangkan pada benda padat akan terjadi perubahan dimensi.
Suhu diindikasikan dengan alat ukur yang menunjukkan suhu dari elemen yang
diukur, bukan suhu dari medium yang kontak langsung dengan elemen tersebut.
Keakuratan dari pengukuran bergantung pada bagaimana panas berpindah ke
elemen yang diukur panasnya tersebut. Suhu memasuki alat tersebut yang
nantinya akan mengukur elemen tersebut setelah pergantian panas mencapai titik
ekuilibrium (Wira dkk., 2010)
2.3 Daya Hantar Panas
Daya hantar panas pada beberapa benda dapat dihitung. Daya hantar panas
sedikit mengalami perubahan akibat pengaruh suhu, akan tetapi dalam beberapa
penggunaan hal ini dapat danggap tetap pada beberapa bahan tertentu. Sebagian
besar bahan pangan mengandung kadar air yang cukup tinggi, dan oleh karena
daya hantar panas air lebih kurang 0,35 BTU/kaki jam °F di atas 32°F , maka daya
hantar panas bahan-bahan panagn juga di sekitar itu (Estiasih dan ahmadi, 2010).
2.4 Penguapan(evaporasi)
Evaporasi digunakan untuk melepaskan air dari larutan dengan atau tidak
dengan cairan suspensi yang tidak dapat dicairkan. Pada proses ini meliputi
aplikasi panas untuk menguapkan air sampai titik didihnya. Masalah-masalah
didalam evaporasi ini meliputi pindah panas pada umumnya dan kesetimbangan
massa dan energi. Perubahan lain yang mungkin terjadi di dalam bahan selama
proses penguapan berlangsung. Sebagai suatu bagian proses di dalam pabrik,
secara prinsip alat penguapan mempunyai 2 fungsi yaitu merubah panas dan
memisahkan uap yang terbentuk dari bahan cair (Anonim, 2012).
2.5 Pengentalan
Pengentalan atau karamelisasi merupakan suatu proses dimana gula
ditambahkan terus konsentrasinya dengan menggunkan suhu yang tinggi yang
akhir produk tersebut adalah kumpulan-kumpulan gula,dengan kadar air yang
diatur(sesuai dengan kebutuhan).Berdasarkan tekstur yang diatur melalui kadar air
sisanya,caramel dibagi atas karamel keras (kadar air 6%), karamel sedang (kadar
air 8%), karamel lunak (kadar air 10%) (Triyadi, 2011)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Desember 2015 di
Laboratorium Bioproses Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas
Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat-alat praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah timbangan
digital, kompor listrik, panci, pengaduk, stopwatch, thermometer, dan penggaris
b. Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah air murni
dan gula pasir.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum adalah
sebagai berikut :
a. Pengukuran perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan
konsentrasi.
1. Disiapkan panci yang sudah terkalibrasi antara tinggi permukaan cairan
dengan volume dan luas permukaan.
2. Diisi dengan air murni dan diukur isi air dalam panci dan suhu awalnya.
3. Panci ditempatkan di atas kompor listrik.
4. Diukur suhu cairan-cairan dengan thermometer
5. Dipanaskan sampai mencapai titik didih kemudian diukur suhu titik didih
air murni.
b. Pengukuran laju penguapan dan laju perpindahan panas
1. Ditambahkan gula kedalam panci secara berurutan dari 15gram, 25gram,
25gram, 30 gram, 60gram, 110gram, dan 140gram.
2. Ditiap penambahan gula, diukur volume larutan setelah 5 menit kemudian
ditunggu hingga mendidih lalu diukur kembali volumenya.
3. Dihitung besar penguapan dan konsentrasi larutan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Pengentalan Dan Penguapan
No
Berat
(gula
(gram)
Waktu
Selang waktu 2
menit Suhu titik
didih (oC)
Kenaikan
titik didih
(oC)
Tinggi saat
mendidih
(cm)
Suhu
(oC)
Tinggi
(cm)
1 0 0 27 5,5 89,5 89,5 5,5
2 15 2 91 5,4 89 0,5 5,35
3 25 4 90 5,2 92 -3 5,1
4 30 6 92 4,8 94 -2 4,9
5 60 8 92 4,7 94 0 5,1
6 110 10 94 4,8 94 0 5,2
7 140 12 94 4,9 95 -1 5,3
4.1.2 Tabel Hasil Pengamatan Tinggi Cairan dan Kosentrasi Pengentalandan
Penguapan
No
Waktu
(menit)
Berat Gula
(gram)
Penguapan
(%)
Volume
(cm3)
Konsentrasi
Larutan (%)
Konsentrasi
(%)
1. 0 0 0 1105,28 0 0
2. 2 15 1,81 1085,184 0,015 98,18
3. 4 25 3,64 1064,992 0,025 96,35
4. 6 30 12,74 964,608 0,03 87,27
5. 8 60 14,54 944,512 0,06 85,45
6. 10 110 12,72 964,608 0,11 87,27
7. 12 140 10,90 984,708 0,14 89,09
4.2 Hasil Perhitungan
Rumus :
Konsentrasi Larutan (%) =
Berat gula
1000 gram
Vlarutan = π r2 t
Penguapan =
V1-Vn
V1
× 100%
Konsentrasi =
Vn
V1
×100%
Diketahui : m1= 15 gram
m2= 25 gram
m3= 30 gram
m4= 60 gram
m5= 110 gram
m6= 140 gram
π = 3,14
r = 8 cm
t1 = 5,5 cm
t2 = 5,4 cm
t3 = 5,2 cm
t4 = 4,8 cm
t5 = 4,7 cm
t6 = 4,8 cm
t7 = 4,9 cm
V1 = 1105,28 cm3
V2 = 1085,18 cm3
V3 = 1064,99 cm3
V4 = 964,608 cm3
V5 = 944,12 cm3
V6 = 964,608 cm3
V7 = 984,704 cm3
4.2.1. Hasil Perhitungan Konsentrasi Larutan
1. Konsentrasi gula pada penambahan gula 0 gram
Konsentrasi larutan (%) =
0 gram
1000 gram
= 0 %
2. Konsentrasi gula pada penambahan gula 15 gram
Konsentasi larutan (%) =
15 gram
1000 gram
= 0,015%
3. Konsentrasi gula pada penambahan gula 25 gram
Konsentasi larutan (%) =
25 gram
1000 gram
= 0,025%
4. Konsentrasi gula pada penambahan gula 30 gram
Konsentasi larutan (%) =
30 gram
1000 gram
= 0,03%
5. Konsentrasi gula pada penambahan gula 60 gram
Konsentasi larutan (%) =
60 gram
1000 gram
= 0,06 gram
6. Konsentrasi gula pada penambahan gula 110 gram
Konsentasi larutan (%) =
110 gram
1000 gram
= 0,11%
7. Konsentrasi gula pada penambahan gula 140 gram
Konsentasi larutan (%) =
140 gram
1000 gram
= 0,14%
4.2.2 Hasil Perhitungan Volume Larutan
1. Volume larutan menit ke-0
Volume larutan = π r2 t1
= 3,14×(8)2×5,5
= 1105,28 cm3
2. Volume larutan menit ke-2
Volume larutan = π r2 t2
= 3,14×(8)2×5,4
= 1085,18 cm3
3. Volume larutan menit ke-4
Volume larutan = π r2 t3
= 3,14×(8)2×5,2
= 1064,99 cm3
4. Volume larutan menit ke-6
Volume larutan = π r2 t4
= 3,14×(8)2×4,8
= 964,608 cm3
5. Volume larutan menit ke-8
Volume larutan = π r2 t5
= 3,14×(8)2×4,7
= 944,512 cm3
6. Volume larutan menit ke-10
Volume larutan = π r2 t6
= 3,14×(8)2×4,8
= 964,608 cm3
7. Volume larutan menit ke-12
Volume larutan = π r2 t7
= 3,14×(8)2×4,9
= 984,704 cm3
4.2.3 Hasil Perhitungan Penguapan
1.Penguapan pada menit ke-0
Penguapan =
V1-V1
V1
× 100%
=
1105,28-1105,28
1105,28
× 100%
= 0%
2. Penguapan pada menit ke-2
Penguapan =
V1-V2
V1
× 100%
=
1105,28-1085,18
1105,28
× 100%
= 1,81%
3. Penguapan pada menit ke-4
Penguapan =
V1-V3
V1
× 100%
=
1105,28-1064,99
1105,28
× 100%
= 3,64%
4. Penguapan pada menit ke-6
Penguapan =
V1-V4
V1
× 100%
=
1105,28-964,608
1105,28
× 100%
= 12,74%
5. Penguapan pada menit ke-8
Penguapan =
V1-V5
V1
× 100%
=
1105,28-944,512
1105,28
× 100%
= 14,54%
6. Penguapan pada menit ke-10
Penguapan =
V1-V6
V1
× 100%
=
1105,28-964,608
1105,28
× 100%
= 12,72%
7. Penguapan pada menit ke-12
Penguapan =
V1-V7
V1
× 100%
=
1105,28-984,704
1105,28
× 100%
= 10,90%
4.2.4 Hasil Perhitungan Konsentrasi
1. Konsentrasi menit ke-0
Konsentrasi =
V1
V1
×100%
=
1105,28
1105,28
×100%
= 0%
2.Konsentrasi menit ke-2
Konsentrasi =
V2
V1
×100%
=
1085,18
1105,28
×100%
= 98,18%
3.Konsentrasi menit ke-4
Konsentrasi =
V3
V1
×100%
=
1064,99
1105,28
×100%
= 96,35%
4. Konsentrasi menit ke-6
Konsentrasi =
V4
V1
×100%
=
964,608
1105,28
×100%
= 87,27%
5.Konsentrasi menit ke-8
Konsentrasi =
V5
V1
×100%
=
944,512
1105,28
×100%
= 85,45%
6. Konsentrasi menit ke-10
Konsentrasi =
V6
V1
×100%
=
964,608
1105,28
×100%
= 87,27%
7. Konsentrasi menit ke-12
Konsentrasi =
V7
V1
×100%
=
984,704
1105,28
×100%
= 89,09%
BAB IV
PEMBAHASAN
Penguapan atau Evaporasi digunakan untuk melepaskan air dari larutan
dengan atau suspensi yang tidak dapat dicairkan. Jika cairan hanya mengandung
larutan suspensi, penghilangan air bisa dilakukan dengan centrifugasi atau
filtrasi. Proses ini dilakukan dengan memanaskan cairan sampai mencapai titik
didihnya. Masalah-masalah didalam evaporasi ini meliputi pindah panas pada
umumnya dan kesetimbangan massa dan energi. Pengentalan merupaakan suatu
proses untuk menaikkan suatu kadar zat tertentu yang ingin dipekatkan. Contoh
paling gampang ada pada industri sirup, ekstrak buah (encer) yang terbentuk harus
dipekatkan terlebih dulu untuk mencapai skala ekonomis tertentu sebelum layak
dijual. Proses ini umumnya memakai medium panas untuk mengurangi kadar air
yang ada sehingga kandungan ekstrak buah yang ada akan meningkat
Faktor yang mempengaruhi laju penguapan adalah laju panas pada
waktu dipindahkan ke bahan cair, Jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menguapkan setiap pound cair, Suhu maksimum yang diperkenankan untuk bahan
cair, Tekanan pada saat penguapan terjadi, Perubahan lain yang mungkin terjadi
di dalam bahan selama proses penguapan berlangsung.
Konveksi adalah proses perpindahan kalor dari satu bagianfluida ke bagian
lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri.Konveksi dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu konveksi alamiahdan konveksi paksa. Konveksi alamiah merupakan
pergerakan fluidayang terjadi akibat perbedaan massa jenis, sedangkan pada
konveksi paksa, fluida yang telah dipanasi akan langsung diarahkan tujuannya
olehsebuah blower atau pompa. Konduksi ialah pemindahan panas yang
dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-permukaan benda. Konduksi
terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan-permukaan
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal
(kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang
dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai
konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang
diterima dari satu sisi ke sisi yang lain. Radiasi ialah pemindahan panas atas
dasar gelombang-gelombang elektromagnetik. Misalnya tubuh manusia akan
mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia
akan kehilangan panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau
permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu.
Dilakukan percobaan pengentalan dan penguapan bahan cair yaitu
campuran gula dan air yang kemudian diamati proses pengentalan yang terjadi
dan penguapan yang berlangsung selama proses pengentalan diperolehnya nilai
konsetrasi gula yang semakin banyak penambahan gula maka semakin banyak
nilai konsentrasi gula, kemudian dihitung nilai volume larutannya. Setelah itu
dapat diketahui nilai penguapan dengan penambahan gula disetiap menit, niali
penguapan tersebut diperoleh berturut-turut pada menit ke-0 sebesar 0%, pada
menit ke-2 diperoleh 1,81%, pada menit ke-4 diperoleh nilai penguapan sebesar
3,64, pada menit ke-6 sebesar 12,74%, pada menit ke-8 sebesar 14,54%, pada
menit ke-10 diperoleh 12, 72% dan pada menit ke-12 sebesar 10,90%. Dari hasi
pengamatan ini terjadi penguapan yang tidak konstan yang berawal dari
peningkatan nilai penguapan kemudian terjadi penurunan nilai penguapan dimenit
ke-10, dapat dikatakan bahwa pengamatan ini mengalami panas (api) yang tidak
konstan yaitu penurunan titik didih pada saat gula dan air dipanaskan.
Seiring dengan menurunnya titik didih pada menit ke-10 pada waktu yang
sama juga terjadi kenaikan konsentrasi, diantaranya sebagai berikut; pada menit
ke-0 sebesar 0%, menit ke-2 sebesar 98,18%, menit ke-4 sebesar 96,35%, pada
menit ke-6 sebesar 87,27% pada menit ke-8 sebesar 85,45% menit ke-10 sebesar
87,27% dan menit ke-12 sebesar 89,09%. Dapat dikatakan bahwa semakin rendah
nilai penguapan yang terjadi maka semakin tinggi nilai konsentrasinya.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya sebagai berikut :
1. Semakin rendah nilai penguapan maka semakin tinggi nilai konsentrasinya
2. Nilai konsentrasi mengalami kenaikan pada menit ke-10 sebesar 87,27
%setelah mengalami penurunan pada menit ke-8 sebesar 85,45%
3. Seiring dengan kenaikan nilai konsentrasi terjadi penguapan yang sedikit
dibandingkan penguapan sebelumnya.
4. Penguapan dan konsentrasi terjani penurunan kemudian kenaikan lagi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu suhu atau api yang digunakan tidak
sama(konsisten) disetiap menitnya sehinga menyebabkan penurunan dan
kenaikan
5. Semakin tinggi penguapan yang terjadi maka semakin menurun nilai
konsentrasi, ini disebabkan karena pengentalan pada bahan.
5.2. Saran
Diharapkan praktikan mengamati dan menghitung lebih teliti lagi dalam
melaksanakan percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adimsyah. S . 2010 .Perpindahan Panas. Gramedia. Jakarta
Anonim. 2012. Pengentalan Dan Penguapan Produk Cair. http://triyadirikky06.
blogspot.co.id/2011/10/pengentalan-dan-penguapan-produk.html
Estiasih, T dan Ahmadi. 2012.Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara.
Bandung.
Fitrianto, 2008. Perpindahan Panas. https://www.scribd.com/doc/282003879/
Pengentalan -dan-Penguapan-Produk-Pertanian-Cair
Wira, A., Hermayanto, D. Dan Andarwulan. 2010. Prinsip Teknik Pangan. ITB
press. Bogor
Triyadi R, 2011. Teknik Pengentalan dan Penguapan Untuk Pindah
Panas.https://www. scribd.com/doc/73558702/PERPINDAHAN-PANAS

More Related Content

What's hot

Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Salwa Al Aribah
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2Noer Azza
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)eli priyatna laidan
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
Powerpoint proses termo
Powerpoint proses termoPowerpoint proses termo
Powerpoint proses termoFisikadi4bhe
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiCarlosEnvious
 

What's hot (20)

Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaanTegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
1. bentuk dan ukuran revisi 2
1. bentuk dan ukuran   revisi 21. bentuk dan ukuran   revisi 2
1. bentuk dan ukuran revisi 2
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)
Osn 2007 eksperimen (soal & solusi)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Powerpoint proses termo
Powerpoint proses termoPowerpoint proses termo
Powerpoint proses termo
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
 

Viewers also liked (13)

LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
 
Zat dan kalor perpindahan kalor
Zat dan kalor perpindahan kalorZat dan kalor perpindahan kalor
Zat dan kalor perpindahan kalor
 
Kata penganta6
Kata penganta6Kata penganta6
Kata penganta6
 
Makalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptopMakalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptop
 
Makalah bahaya radiasi hanphone
Makalah bahaya radiasi hanphoneMakalah bahaya radiasi hanphone
Makalah bahaya radiasi hanphone
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
LKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan KalorLKS Fisika : Perpindahan Kalor
LKS Fisika : Perpindahan Kalor
 
radiasi benda hitam
 radiasi benda hitam radiasi benda hitam
radiasi benda hitam
 
Perpindahan Massa
Perpindahan MassaPerpindahan Massa
Perpindahan Massa
 
Difusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunakDifusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunak
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
inti atom dan radioaktivitas
inti atom dan radioaktivitasinti atom dan radioaktivitas
inti atom dan radioaktivitas
 

Similar to Pengentalan dan penguapan produk cair

Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriFransiska Puteri
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanFransiska Puteri
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)snurjannah860
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxDindaPratiwi46
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Dwi Mirda
 
My powerpoint
My powerpointMy powerpoint
My powerpoint200906
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxNurulHafidhah4
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Pratiwi Lilapraba
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 

Similar to Pengentalan dan penguapan produk cair (20)

Acara I
Acara IAcara I
Acara I
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama PengeringanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 3 Transfer Massa Uap Air Selama Pengeringan
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
My powerpoint
My powerpointMy powerpoint
My powerpoint
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Ka
KaKa
Ka
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 

More from Titin Indrawati

More from Titin Indrawati (9)

LAPORAN TETAP mesper klpk 12 acc 3
LAPORAN TETAP mesper klpk 12 acc 3LAPORAN TETAP mesper klpk 12 acc 3
LAPORAN TETAP mesper klpk 12 acc 3
 
ACARA 1
ACARA 1ACARA 1
ACARA 1
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
 
proposal metil1tititn
proposal metil1tititnproposal metil1tititn
proposal metil1tititn
 
tugas 2
tugas 2tugas 2
tugas 2
 
tugas 1
tugas 1tugas 1
tugas 1
 
TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)TITIN INDRAWATI (J1B013116)
TITIN INDRAWATI (J1B013116)
 

Pengentalan dan penguapan produk cair

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA III PENGENTALAN DAN PENGUAPAN PRODUK PERTANIAN CAIR OLEH TITIN INDRAWATI J1B 013 116 KELOMPOK 10 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Laporan praktikum Pindah Panas ini disusun dan disyahkan sebagai salah satu syarat untuk membuat laporan tetap. Mataram, 18 Desember 2015 Mengetahui, Co. Ass Pindah Panas Praktikan, Lalu Muhamad Hamdi Titin Indrawati NIM. J1B012069 NIM. J1B 013 116 Suryadi NIM. J1B012137
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa jenis pangan untuk keperluan pengawetan, penyimpanan dan transportasi sebagian dari produk tersebut perlu dikentalkan dengan cara menguapkan sebagian kandungan airnya untuk mengurangi beratnya tanpa kehilangan kandungan nutrisinya. Produk makanan yang umumnya berbentuk air ditempatkan dalam evaporator. Namun secara tradisional, pengentalan dapat dilakukan dengan pemanasan dalam panci seperti halnya pembuatan nira kelapa menjadi gula jawa.Untuk mempercepat proses perpindahan panas, cairan dalam panci sering diaduk sehingga suhu merata dan koefisien perpindahan panas konveksi naik. Dalam proses pengentalan, pemanasan dilakukan sampai cairan dalam panci mencapai titik didih dan dibiarkan sampai cairan mencapai kekentalan yang diinginkan. Namun selama pengentalan berlangsung akan disertai dengan kenaikan titik didih (adimsyah, 2010). Pengentalan merupakan proses pengurangan kadar air pada suatu larutan dengan car melakukan penguapan air yang tergandung dalam larutan tersebut atau dengan penambahan zat terlarut pada larutan tersebut. Oleh karena itu, pengentalan ini perlu dikaji lebih jauh untuk meinigkatkan pemahaman dalam upaya menciptakan suatu metode alternatif dalam proses pengawetan suatu produk. 1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari laju perpindahan panas dan laju penguapan produk cair selama pemanasan dan pengentalan, mempelajari perubahan titik didih produk pertanian selama pemanasan dan pengentalan, dan mempelajari pemerkiraan koefisien perpindahan anas total permukaan panci ke bahan cair.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pindah Panas Pindah panas adalah sebuah operasi yang sering terjadi berulang-ulang pada industri pangan. Pindah panas adalah proses yang dinamis yaitu panas dipindahkan secara spontan dari satu badan lain ke badan lain yang lebih dingin. Kecepatan pindah panas tergantung pada perbedaan suhu antara kedua badan, makin besar perbedaan, makin besar kecepatan pindah panas (Adimsyah, 2010) Perbedaan suhu antara sumber panas dan penerima panas merupakan gaya tarik dalam pindah panas. Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya tarik sehingga meningkatkan kecepatan pindah panas. Panas yang melalui satu badan dari badan lain, pindah menembus beberapa perantara, yang pada umumnya memberikan penahanan pada aliran panas. Kedua faktor ini, yaitu perbedaan suhu dan penahan aliran panas, mempengaruhi kecepatan pindah panas. Selama pengolahan, suhu banyak berubah, sehingga laju pindah panas akan berubah. Hal ini disebut pindah panas tidak tetap, sebagai lawan pindah panas tetap, yaitu suhu selama proses tidak berubah. Pindah panas tidak tetap jauh lebih kompleks, karena adanya penambahan variabel waktu masuk ke dalam persamaan kecepatan. (Anonim, 2012). 2.2 Jenis-jenis Perpindahan Panas Pada konduksi, energi molekul langsung berubah dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin, molekul dengan energi yang lebih besar memindahkan sebagian energi ke molekul tetangganya yang berenergi lebih sedikit. Biasanya diaplikasikan pada benda-benda solids. Konveksi Yaitu perpindahan energi yang terjadi saat molekul mengalami proses energi tingkat tinggi yang berpindah ke bagian lain pada sistem tersebut. Gerakan konstan yang terjadi karena molekul berpindah dari satu posisi dan digantikan posisinya oleh molekul lainnya dinamakan konveksi alami. Sedangkan jika perpindahan molekul dipengaruhi oleh gerakan atau dorongan dari luar dinamakan konveksi paksa.
  • 5. Konveksi Paksa biasanya diaplikasikan di perpindahan panas pada cairan atau gas, dalam proses mekanik,misalkan proses pindah panas secara konveksi paksa pada pompa yang menyebabkan pergerakan dari cairan tersebut (fitrianto, 2008) Perpindahan panas erat kaitannya dengan suhu. Suhu bisa didefinisikan sebagai derajat termal yang disebabkan oleh gerakan molekul pada suatu materi. Perubahan gerakan molekul pada zat cair atau gas akan menyebabkan perubahan tekanan dan volume sedangkan pada benda padat akan terjadi perubahan dimensi. Suhu diindikasikan dengan alat ukur yang menunjukkan suhu dari elemen yang diukur, bukan suhu dari medium yang kontak langsung dengan elemen tersebut. Keakuratan dari pengukuran bergantung pada bagaimana panas berpindah ke elemen yang diukur panasnya tersebut. Suhu memasuki alat tersebut yang nantinya akan mengukur elemen tersebut setelah pergantian panas mencapai titik ekuilibrium (Wira dkk., 2010) 2.3 Daya Hantar Panas Daya hantar panas pada beberapa benda dapat dihitung. Daya hantar panas sedikit mengalami perubahan akibat pengaruh suhu, akan tetapi dalam beberapa penggunaan hal ini dapat danggap tetap pada beberapa bahan tertentu. Sebagian besar bahan pangan mengandung kadar air yang cukup tinggi, dan oleh karena daya hantar panas air lebih kurang 0,35 BTU/kaki jam °F di atas 32°F , maka daya hantar panas bahan-bahan panagn juga di sekitar itu (Estiasih dan ahmadi, 2010). 2.4 Penguapan(evaporasi) Evaporasi digunakan untuk melepaskan air dari larutan dengan atau tidak dengan cairan suspensi yang tidak dapat dicairkan. Pada proses ini meliputi aplikasi panas untuk menguapkan air sampai titik didihnya. Masalah-masalah didalam evaporasi ini meliputi pindah panas pada umumnya dan kesetimbangan massa dan energi. Perubahan lain yang mungkin terjadi di dalam bahan selama proses penguapan berlangsung. Sebagai suatu bagian proses di dalam pabrik, secara prinsip alat penguapan mempunyai 2 fungsi yaitu merubah panas dan memisahkan uap yang terbentuk dari bahan cair (Anonim, 2012).
  • 6. 2.5 Pengentalan Pengentalan atau karamelisasi merupakan suatu proses dimana gula ditambahkan terus konsentrasinya dengan menggunkan suhu yang tinggi yang akhir produk tersebut adalah kumpulan-kumpulan gula,dengan kadar air yang diatur(sesuai dengan kebutuhan).Berdasarkan tekstur yang diatur melalui kadar air sisanya,caramel dibagi atas karamel keras (kadar air 6%), karamel sedang (kadar air 8%), karamel lunak (kadar air 10%) (Triyadi, 2011)
  • 7. BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Desember 2015 di Laboratorium Bioproses Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. 3.2 Alat dan Bahan Praktikum a. Alat-alat praktikum Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah timbangan digital, kompor listrik, panci, pengaduk, stopwatch, thermometer, dan penggaris b. Bahan-bahan praktikum Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah air murni dan gula pasir. 3.3 Prosedur Kerja Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum adalah sebagai berikut : a. Pengukuran perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan konsentrasi. 1. Disiapkan panci yang sudah terkalibrasi antara tinggi permukaan cairan dengan volume dan luas permukaan. 2. Diisi dengan air murni dan diukur isi air dalam panci dan suhu awalnya. 3. Panci ditempatkan di atas kompor listrik. 4. Diukur suhu cairan-cairan dengan thermometer 5. Dipanaskan sampai mencapai titik didih kemudian diukur suhu titik didih air murni. b. Pengukuran laju penguapan dan laju perpindahan panas 1. Ditambahkan gula kedalam panci secara berurutan dari 15gram, 25gram, 25gram, 30 gram, 60gram, 110gram, dan 140gram.
  • 8. 2. Ditiap penambahan gula, diukur volume larutan setelah 5 menit kemudian ditunggu hingga mendidih lalu diukur kembali volumenya. 3. Dihitung besar penguapan dan konsentrasi larutan.
  • 9. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Hasil Pengamatan 4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Pengentalan Dan Penguapan No Berat (gula (gram) Waktu Selang waktu 2 menit Suhu titik didih (oC) Kenaikan titik didih (oC) Tinggi saat mendidih (cm) Suhu (oC) Tinggi (cm) 1 0 0 27 5,5 89,5 89,5 5,5 2 15 2 91 5,4 89 0,5 5,35 3 25 4 90 5,2 92 -3 5,1 4 30 6 92 4,8 94 -2 4,9 5 60 8 92 4,7 94 0 5,1 6 110 10 94 4,8 94 0 5,2 7 140 12 94 4,9 95 -1 5,3 4.1.2 Tabel Hasil Pengamatan Tinggi Cairan dan Kosentrasi Pengentalandan Penguapan No Waktu (menit) Berat Gula (gram) Penguapan (%) Volume (cm3) Konsentrasi Larutan (%) Konsentrasi (%) 1. 0 0 0 1105,28 0 0 2. 2 15 1,81 1085,184 0,015 98,18 3. 4 25 3,64 1064,992 0,025 96,35 4. 6 30 12,74 964,608 0,03 87,27 5. 8 60 14,54 944,512 0,06 85,45 6. 10 110 12,72 964,608 0,11 87,27 7. 12 140 10,90 984,708 0,14 89,09 4.2 Hasil Perhitungan Rumus : Konsentrasi Larutan (%) = Berat gula 1000 gram Vlarutan = π r2 t Penguapan = V1-Vn V1 × 100% Konsentrasi = Vn V1 ×100%
  • 10. Diketahui : m1= 15 gram m2= 25 gram m3= 30 gram m4= 60 gram m5= 110 gram m6= 140 gram π = 3,14 r = 8 cm t1 = 5,5 cm t2 = 5,4 cm t3 = 5,2 cm t4 = 4,8 cm t5 = 4,7 cm t6 = 4,8 cm t7 = 4,9 cm V1 = 1105,28 cm3 V2 = 1085,18 cm3 V3 = 1064,99 cm3 V4 = 964,608 cm3 V5 = 944,12 cm3 V6 = 964,608 cm3 V7 = 984,704 cm3 4.2.1. Hasil Perhitungan Konsentrasi Larutan 1. Konsentrasi gula pada penambahan gula 0 gram Konsentrasi larutan (%) = 0 gram 1000 gram = 0 %
  • 11. 2. Konsentrasi gula pada penambahan gula 15 gram Konsentasi larutan (%) = 15 gram 1000 gram = 0,015% 3. Konsentrasi gula pada penambahan gula 25 gram Konsentasi larutan (%) = 25 gram 1000 gram = 0,025% 4. Konsentrasi gula pada penambahan gula 30 gram Konsentasi larutan (%) = 30 gram 1000 gram = 0,03% 5. Konsentrasi gula pada penambahan gula 60 gram Konsentasi larutan (%) = 60 gram 1000 gram = 0,06 gram 6. Konsentrasi gula pada penambahan gula 110 gram Konsentasi larutan (%) = 110 gram 1000 gram = 0,11% 7. Konsentrasi gula pada penambahan gula 140 gram Konsentasi larutan (%) = 140 gram 1000 gram = 0,14% 4.2.2 Hasil Perhitungan Volume Larutan 1. Volume larutan menit ke-0 Volume larutan = π r2 t1 = 3,14×(8)2×5,5 = 1105,28 cm3
  • 12. 2. Volume larutan menit ke-2 Volume larutan = π r2 t2 = 3,14×(8)2×5,4 = 1085,18 cm3 3. Volume larutan menit ke-4 Volume larutan = π r2 t3 = 3,14×(8)2×5,2 = 1064,99 cm3 4. Volume larutan menit ke-6 Volume larutan = π r2 t4 = 3,14×(8)2×4,8 = 964,608 cm3 5. Volume larutan menit ke-8 Volume larutan = π r2 t5 = 3,14×(8)2×4,7 = 944,512 cm3 6. Volume larutan menit ke-10 Volume larutan = π r2 t6 = 3,14×(8)2×4,8 = 964,608 cm3 7. Volume larutan menit ke-12 Volume larutan = π r2 t7 = 3,14×(8)2×4,9 = 984,704 cm3 4.2.3 Hasil Perhitungan Penguapan 1.Penguapan pada menit ke-0 Penguapan = V1-V1 V1 × 100% = 1105,28-1105,28 1105,28 × 100%
  • 13. = 0% 2. Penguapan pada menit ke-2 Penguapan = V1-V2 V1 × 100% = 1105,28-1085,18 1105,28 × 100% = 1,81% 3. Penguapan pada menit ke-4 Penguapan = V1-V3 V1 × 100% = 1105,28-1064,99 1105,28 × 100% = 3,64% 4. Penguapan pada menit ke-6 Penguapan = V1-V4 V1 × 100% = 1105,28-964,608 1105,28 × 100% = 12,74% 5. Penguapan pada menit ke-8 Penguapan = V1-V5 V1 × 100% = 1105,28-944,512 1105,28 × 100% = 14,54% 6. Penguapan pada menit ke-10 Penguapan = V1-V6 V1 × 100% = 1105,28-964,608 1105,28 × 100%
  • 15. 7. Penguapan pada menit ke-12 Penguapan = V1-V7 V1 × 100% = 1105,28-984,704 1105,28 × 100% = 10,90% 4.2.4 Hasil Perhitungan Konsentrasi 1. Konsentrasi menit ke-0 Konsentrasi = V1 V1 ×100% = 1105,28 1105,28 ×100% = 0% 2.Konsentrasi menit ke-2 Konsentrasi = V2 V1 ×100% = 1085,18 1105,28 ×100% = 98,18% 3.Konsentrasi menit ke-4 Konsentrasi = V3 V1 ×100% = 1064,99 1105,28 ×100% = 96,35% 4. Konsentrasi menit ke-6 Konsentrasi = V4 V1 ×100% = 964,608 1105,28 ×100% = 87,27%
  • 16. 5.Konsentrasi menit ke-8 Konsentrasi = V5 V1 ×100% = 944,512 1105,28 ×100% = 85,45% 6. Konsentrasi menit ke-10 Konsentrasi = V6 V1 ×100% = 964,608 1105,28 ×100% = 87,27% 7. Konsentrasi menit ke-12 Konsentrasi = V7 V1 ×100% = 984,704 1105,28 ×100% = 89,09%
  • 17. BAB IV PEMBAHASAN Penguapan atau Evaporasi digunakan untuk melepaskan air dari larutan dengan atau suspensi yang tidak dapat dicairkan. Jika cairan hanya mengandung larutan suspensi, penghilangan air bisa dilakukan dengan centrifugasi atau filtrasi. Proses ini dilakukan dengan memanaskan cairan sampai mencapai titik didihnya. Masalah-masalah didalam evaporasi ini meliputi pindah panas pada umumnya dan kesetimbangan massa dan energi. Pengentalan merupaakan suatu proses untuk menaikkan suatu kadar zat tertentu yang ingin dipekatkan. Contoh paling gampang ada pada industri sirup, ekstrak buah (encer) yang terbentuk harus dipekatkan terlebih dulu untuk mencapai skala ekonomis tertentu sebelum layak dijual. Proses ini umumnya memakai medium panas untuk mengurangi kadar air yang ada sehingga kandungan ekstrak buah yang ada akan meningkat Faktor yang mempengaruhi laju penguapan adalah laju panas pada waktu dipindahkan ke bahan cair, Jumlah panas yang dibutuhkan untuk menguapkan setiap pound cair, Suhu maksimum yang diperkenankan untuk bahan cair, Tekanan pada saat penguapan terjadi, Perubahan lain yang mungkin terjadi di dalam bahan selama proses penguapan berlangsung. Konveksi adalah proses perpindahan kalor dari satu bagianfluida ke bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri.Konveksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu konveksi alamiahdan konveksi paksa. Konveksi alamiah merupakan pergerakan fluidayang terjadi akibat perbedaan massa jenis, sedangkan pada konveksi paksa, fluida yang telah dipanasi akan langsung diarahkan tujuannya olehsebuah blower atau pompa. Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan-permukaan yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang
  • 18. diterima dari satu sisi ke sisi yang lain. Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu. Dilakukan percobaan pengentalan dan penguapan bahan cair yaitu campuran gula dan air yang kemudian diamati proses pengentalan yang terjadi dan penguapan yang berlangsung selama proses pengentalan diperolehnya nilai konsetrasi gula yang semakin banyak penambahan gula maka semakin banyak nilai konsentrasi gula, kemudian dihitung nilai volume larutannya. Setelah itu dapat diketahui nilai penguapan dengan penambahan gula disetiap menit, niali penguapan tersebut diperoleh berturut-turut pada menit ke-0 sebesar 0%, pada menit ke-2 diperoleh 1,81%, pada menit ke-4 diperoleh nilai penguapan sebesar 3,64, pada menit ke-6 sebesar 12,74%, pada menit ke-8 sebesar 14,54%, pada menit ke-10 diperoleh 12, 72% dan pada menit ke-12 sebesar 10,90%. Dari hasi pengamatan ini terjadi penguapan yang tidak konstan yang berawal dari peningkatan nilai penguapan kemudian terjadi penurunan nilai penguapan dimenit ke-10, dapat dikatakan bahwa pengamatan ini mengalami panas (api) yang tidak konstan yaitu penurunan titik didih pada saat gula dan air dipanaskan. Seiring dengan menurunnya titik didih pada menit ke-10 pada waktu yang sama juga terjadi kenaikan konsentrasi, diantaranya sebagai berikut; pada menit ke-0 sebesar 0%, menit ke-2 sebesar 98,18%, menit ke-4 sebesar 96,35%, pada menit ke-6 sebesar 87,27% pada menit ke-8 sebesar 85,45% menit ke-10 sebesar 87,27% dan menit ke-12 sebesar 89,09%. Dapat dikatakan bahwa semakin rendah nilai penguapan yang terjadi maka semakin tinggi nilai konsentrasinya.
  • 19. BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut : 1. Semakin rendah nilai penguapan maka semakin tinggi nilai konsentrasinya 2. Nilai konsentrasi mengalami kenaikan pada menit ke-10 sebesar 87,27 %setelah mengalami penurunan pada menit ke-8 sebesar 85,45% 3. Seiring dengan kenaikan nilai konsentrasi terjadi penguapan yang sedikit dibandingkan penguapan sebelumnya. 4. Penguapan dan konsentrasi terjani penurunan kemudian kenaikan lagi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu suhu atau api yang digunakan tidak sama(konsisten) disetiap menitnya sehinga menyebabkan penurunan dan kenaikan 5. Semakin tinggi penguapan yang terjadi maka semakin menurun nilai konsentrasi, ini disebabkan karena pengentalan pada bahan. 5.2. Saran Diharapkan praktikan mengamati dan menghitung lebih teliti lagi dalam melaksanakan percobaan ini.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Adimsyah. S . 2010 .Perpindahan Panas. Gramedia. Jakarta Anonim. 2012. Pengentalan Dan Penguapan Produk Cair. http://triyadirikky06. blogspot.co.id/2011/10/pengentalan-dan-penguapan-produk.html Estiasih, T dan Ahmadi. 2012.Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Bandung. Fitrianto, 2008. Perpindahan Panas. https://www.scribd.com/doc/282003879/ Pengentalan -dan-Penguapan-Produk-Pertanian-Cair Wira, A., Hermayanto, D. Dan Andarwulan. 2010. Prinsip Teknik Pangan. ITB press. Bogor Triyadi R, 2011. Teknik Pengentalan dan Penguapan Untuk Pindah Panas.https://www. scribd.com/doc/73558702/PERPINDAHAN-PANAS