SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1. Definisi Aset Rampasan dan Kejaksaan
a. Definisi aset rampasan
- Unsur  Aset dan Rampasan
- Aset (PSAP 07)
Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwamasalaludandari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakatumumdan sumber-sumberdayayangdipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
- Rampasan?
KBBI  1 mengambil dng paksa (dng kekerasan); merebut: pencopet ~ kalungnya sewaktu ia
turun dr bus; 2menyamun; membegal; menyabot: ia ~ uang dan kopor orang itu di
jalan; 3 menyita: Pemerintah terpaksa ~ harta benda orang itu sbg pembayar utangnya kpd
negara;
Kamus Hukum (Simorangkir, J. C. T)
Hukumantambahanyang memungkinkanpemilikansuatubarangolehatas benda – benda yang
dimiliki / dikuasai atau yang berasal dari kejahatan yang telah dilakukan dan telah dijatuhi
hukuman.15
- Barang Rampasan Negara?
PMK Nomor03/PMK.06/2011 tentangpengelolaanbarangmiliknegarayangberasal dari barang
rampasan negara dan barang gratifikasi
 Barang miliknegara yang berasal dari barang bukti yang ditetapkan dirampas untuk negara
berdasarkanputusanpengadilanyangtelahmemperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht
van gewijsde)
- Kekuatan hukum tetap?
a. Putusan Perkara Pidana
1. Putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak diajukan banding setelah waktu tujuh
hari sesudahputusandijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa
yang tidak hadir, sebagaimana diatur dalam Pasal 233 ayat (2) jo. Pasal 234 ayat (1) UU
No.8 Tahun 1981 tentangHukumAcara Pidana (“KUHAP”),kecuali untukputusanbebas
(vrijspraak), putusan lepas dari segala tuntutan hukum (onslag van rechts vervolging),
dan putusan pemeriksaan acara cepat karena putusan-putusan tersebut tidak dapat
diajukan banding (lihat Pasal 67 KUHAP).
2. Putusanpengadilantingkatbandingyangtidakdiajukankasasi dalamwaktuempatbelas
hari sesudah putusan pengadilan yang dimintakan kasasi itu diberitahukan kepada
terdakwa (Pasal 245 ayat [1] jo. Pasal 246 ayat [1] KUHAP).
3. Putusan kasasi
b. Putusan Perkara Perdata
Putusan perkara perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diajukan
peninjauan kembali dengan alasan sebagai berikut (Pasal 67 UU MA):
1. apabilaputusandidasarkanpadasuatukebohonganatautipu muslihatpihaklawanyang
diketahui setelahperkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian
oleh hakim pidana dinyatakan palsu;
2. apabilasetelahperkaradiputus,ditemukansurat-suratbukti yang bersifat menentukan
yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
3. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang
dituntut;
4. apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan
sebab-sebabnya;
5. apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang
sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan putusan yang
bertentangan satu dengan yang lain;
6. apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan
yang nyata.
- Kejaksaan,
Lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenanganlainberdasarkanundang-undang,yangdiselenggarakanolehkejaksaanagung yang
berkedudukan di ibukota negara, kejaksaan tinggi yang berkedudukan di ibukota provinsi dan
kejaksaan negeri yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.
2. Dasar hukum Barang Rampasan Negara (BARAN)
- UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
- UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
- PP Nomor 38 tahun 2008 tentang Perubahan atas PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
- PeraturanMenteri Kehakiman Nomor : M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Pengelolaan Benda
Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara;
- Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E1.35.PK.03.10 Tahun 2002 tentang
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan
Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.
- PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 03/PMK.06/2011
3. Perbedaan antara aset rampasan dan aset sitaan
- Sitaan?
KBBI  1 mengambil,merampas, dan menahan barang, dilakukan oleh alat negara (polisi dsb)
sesuai dngputusanhakim;membeslah: jaksa menuntutagarnegara - barang buktiseharga dua
ratus juta rupiah; 2 cak mengambil; merampas: melukis telah - sebagian besar waktuku;-
perhatian menarik;memikat: pertandingan tenis antara dua negara itu - perhatian publik tenis
dunia;
- Rampasan?
KBBI  1 mengambil dng paksa (dng kekerasan); merebut: pencopet ~ kalungnya sewaktu ia
turun dr bus; 2menyamun; membegal; menyabot: ia ~ uang dan kopor orang itu di
jalan; 3 menyita: Pemerintah terpaksa ~ harta benda orang itu sbg pembayar utangnya kpd
negara;
Dalam Peraturan Menteri Kehakiman RI No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Pengelolaan
Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan,
memberi pengertian benda sitaan dan barang rampasan, yaitu:
1. Benda Sitaan/Benda Sitaan Negara (disingkat Basan) adalah benda yang disita oleh penyidik,
penuntut umum atau pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk menyita
barang guna keperluan barang bukti dalam proses peradilan.
2. Barang Rampasan/Barang Rampasan Negara (disingkat baran) adalah barang bukti yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, dirampas untuk Negara yang selanjutnya dieksekusi
dengan cara:
a. dimusnahkan;
b. dilelang untuk negara;
c. diserahkan kepada instansi yang ditetapkan untuk dimanfaatkan; dan
d. diserahkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (RUPBASAN) untuk barang bukti dalam
perkara lain.
4. Jenis-jenis barang rampasan
Pengembalian benda sitaan diatur dalam Pasal 46 KUHP, yaitu: 1) Benda yang dikenakan
penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka dan siapa benda itu disita, atau
kepada orang atau kepada mereka yang paling berhak apabila: a) kepentingan penyidikan dan
penuntutan tidak memerlukan lagi; b) perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup
bukti atau ternyata tidak merupakan tindak pidana; c) perkara tersebut dikesampingkan untuk
kepentingan umum atau perkara tersebut ditutup demi hukum, kecuali apabila benda itu
diperoleh dan suatu tindak pidana atau yang dipergunakan untuk melakukan suatu tindak
pidana.
Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada
orang atau kepada mereka yang disebut dalam putusan tersebut kecuali jika menurut putusan
hakim benda itu dirampas untuk negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai
tidak dapat dipergunakan lagi atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagal barang bukti
dalam perkara lain.
BerdasarkanketentuanyangberlakuyaituKeputusan Jaksa Agung Nomor : KEP- 089 / J.A / 1988
tentang Penyelesaian Barang Rampasan di dalam Pasal 12 sampai dengan Pasal 14 yang
menyebutkan jenis – jenis barang rampasan, yaitu :19 1. Barang – barang rampasan yang
dikenakanlaranganimportdandilaranguntukdiedarkan.Maksud kalimat di atas adalah barang
– barang rampasan jenis ini pada saat penerimaannya itu tidak memiliki dokumen - dokumen
atau surat – surat yang lengkap atau merupakan barang selundupan. Jenis – jenis barang
rampasan yang termasuk di dalamnya yaitu : alat – alat elektronik, mobil, kapal dan lain
sebagainya, dan biasanya barang – barang rampasan ini digunakan untuk kepentingan Negara
tau Sosial.2. Barang – barang rampasan yang digunakan untuk kepentingan Negara atau sosial.
Maksud kalimat diatas adalah barang – barang rampasan jenis ini keberadaannya dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan Negara maupun sosial. Jenis – jenis barang rampasan yang
termasuk di dalamnya antara lain seperti : motor, rumah ( dalam kasus perdata ), dan lain
sebagainya.
5. Barang – barang rampasan yang dimusnahkan. Maksud kalimat di atas adalah barang – barang
rampasanjenisini keberadaannya dapat tidak dimanfaatkan bagi kepentingan Negara maupun
sosial.Jenis –jenisbarangrampasanyang termasukdi dalamnyaantaralain: ganja,heroin, obat
– obatanterlarang,morfindanlainsebagainya.Di dalampenyelesaianbarangrampasanjenisini
Jaksa Agung Republik Indonesia bekerjasama dengan Menteri Kesehatan.

More Related Content

What's hot

Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
zahraayu24
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
BetlehemKetarenR
 
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
BetlehemKetarenR
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
Ica Diennissa
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
auditasastra
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
Ega Jalaludin
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanah
Yopi Pebri
 

What's hot (20)

Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah Kewengan Pemerintah Daerah
Kewengan Pemerintah Daerah
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
Hukum benda
Hukum bendaHukum benda
Hukum benda
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
Asas asas hukum pidana, betlehem ketaren, sh., kuliah 7 pthi di universitas q...
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Acaraperdata
AcaraperdataAcaraperdata
Acaraperdata
 
Uu 01 1953
Uu 01 1953Uu 01 1953
Uu 01 1953
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanah
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Materi ke 11
Materi ke 11Materi ke 11
Materi ke 11
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 

Similar to Aset rampasan dan kejaksaan

10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
Ronalto_Tan
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
BrannessIrnando1
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
Bobby D'Arch
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Andri Yulipan
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
winanti6
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Aprizal Gauul
 
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Leonard Rio
 
pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negara
Sembrina Aries Sandy
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
Ronalto_Tan
 

Similar to Aset rampasan dan kejaksaan (20)

10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).ppt
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negara
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
hukum perdata.pptx
hukum perdata.pptxhukum perdata.pptx
hukum perdata.pptx
 
POWER POINT SESI KE-4.pptx
POWER POINT SESI KE-4.pptxPOWER POINT SESI KE-4.pptx
POWER POINT SESI KE-4.pptx
 
PENGELOLAAN BASAN BARAN 2
PENGELOLAAN BASAN BARAN 2PENGELOLAAN BASAN BARAN 2
PENGELOLAAN BASAN BARAN 2
 
Basanbaran3
Basanbaran3Basanbaran3
Basanbaran3
 
pengelolaan basan baran
pengelolaan basan baranpengelolaan basan baran
pengelolaan basan baran
 
Konstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxKonstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 

Aset rampasan dan kejaksaan

  • 1. 1. Definisi Aset Rampasan dan Kejaksaan a. Definisi aset rampasan - Unsur  Aset dan Rampasan - Aset (PSAP 07) Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwamasalaludandari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakatumumdan sumber-sumberdayayangdipelihara karena alasan sejarah dan budaya. - Rampasan? KBBI  1 mengambil dng paksa (dng kekerasan); merebut: pencopet ~ kalungnya sewaktu ia turun dr bus; 2menyamun; membegal; menyabot: ia ~ uang dan kopor orang itu di jalan; 3 menyita: Pemerintah terpaksa ~ harta benda orang itu sbg pembayar utangnya kpd negara; Kamus Hukum (Simorangkir, J. C. T) Hukumantambahanyang memungkinkanpemilikansuatubarangolehatas benda – benda yang dimiliki / dikuasai atau yang berasal dari kejahatan yang telah dilakukan dan telah dijatuhi hukuman.15 - Barang Rampasan Negara? PMK Nomor03/PMK.06/2011 tentangpengelolaanbarangmiliknegarayangberasal dari barang rampasan negara dan barang gratifikasi  Barang miliknegara yang berasal dari barang bukti yang ditetapkan dirampas untuk negara berdasarkanputusanpengadilanyangtelahmemperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) - Kekuatan hukum tetap? a. Putusan Perkara Pidana 1. Putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak diajukan banding setelah waktu tujuh hari sesudahputusandijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir, sebagaimana diatur dalam Pasal 233 ayat (2) jo. Pasal 234 ayat (1) UU No.8 Tahun 1981 tentangHukumAcara Pidana (“KUHAP”),kecuali untukputusanbebas (vrijspraak), putusan lepas dari segala tuntutan hukum (onslag van rechts vervolging), dan putusan pemeriksaan acara cepat karena putusan-putusan tersebut tidak dapat diajukan banding (lihat Pasal 67 KUHAP). 2. Putusanpengadilantingkatbandingyangtidakdiajukankasasi dalamwaktuempatbelas hari sesudah putusan pengadilan yang dimintakan kasasi itu diberitahukan kepada terdakwa (Pasal 245 ayat [1] jo. Pasal 246 ayat [1] KUHAP). 3. Putusan kasasi b. Putusan Perkara Perdata
  • 2. Putusan perkara perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat diajukan peninjauan kembali dengan alasan sebagai berikut (Pasal 67 UU MA): 1. apabilaputusandidasarkanpadasuatukebohonganatautipu muslihatpihaklawanyang diketahui setelahperkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu; 2. apabilasetelahperkaradiputus,ditemukansurat-suratbukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan; 3. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut; 4. apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya; 5. apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain; 6. apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata. - Kejaksaan, Lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenanganlainberdasarkanundang-undang,yangdiselenggarakanolehkejaksaanagung yang berkedudukan di ibukota negara, kejaksaan tinggi yang berkedudukan di ibukota provinsi dan kejaksaan negeri yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. 2. Dasar hukum Barang Rampasan Negara (BARAN) - UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana; - UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi - PP Nomor 38 tahun 2008 tentang Perubahan atas PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah - PeraturanMenteri Kehakiman Nomor : M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara; - Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E1.35.PK.03.10 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. - PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN. - Peraturan Menteri Keuangan Nomor 03/PMK.06/2011 3. Perbedaan antara aset rampasan dan aset sitaan - Sitaan? KBBI  1 mengambil,merampas, dan menahan barang, dilakukan oleh alat negara (polisi dsb) sesuai dngputusanhakim;membeslah: jaksa menuntutagarnegara - barang buktiseharga dua ratus juta rupiah; 2 cak mengambil; merampas: melukis telah - sebagian besar waktuku;-
  • 3. perhatian menarik;memikat: pertandingan tenis antara dua negara itu - perhatian publik tenis dunia; - Rampasan? KBBI  1 mengambil dng paksa (dng kekerasan); merebut: pencopet ~ kalungnya sewaktu ia turun dr bus; 2menyamun; membegal; menyabot: ia ~ uang dan kopor orang itu di jalan; 3 menyita: Pemerintah terpaksa ~ harta benda orang itu sbg pembayar utangnya kpd negara; Dalam Peraturan Menteri Kehakiman RI No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan, memberi pengertian benda sitaan dan barang rampasan, yaitu: 1. Benda Sitaan/Benda Sitaan Negara (disingkat Basan) adalah benda yang disita oleh penyidik, penuntut umum atau pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk menyita barang guna keperluan barang bukti dalam proses peradilan. 2. Barang Rampasan/Barang Rampasan Negara (disingkat baran) adalah barang bukti yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dirampas untuk Negara yang selanjutnya dieksekusi dengan cara: a. dimusnahkan; b. dilelang untuk negara; c. diserahkan kepada instansi yang ditetapkan untuk dimanfaatkan; dan d. diserahkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (RUPBASAN) untuk barang bukti dalam perkara lain. 4. Jenis-jenis barang rampasan Pengembalian benda sitaan diatur dalam Pasal 46 KUHP, yaitu: 1) Benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka dan siapa benda itu disita, atau kepada orang atau kepada mereka yang paling berhak apabila: a) kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi; b) perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti atau ternyata tidak merupakan tindak pidana; c) perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau perkara tersebut ditutup demi hukum, kecuali apabila benda itu diperoleh dan suatu tindak pidana atau yang dipergunakan untuk melakukan suatu tindak pidana. Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka yang disebut dalam putusan tersebut kecuali jika menurut putusan hakim benda itu dirampas untuk negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagal barang bukti dalam perkara lain.
  • 4. BerdasarkanketentuanyangberlakuyaituKeputusan Jaksa Agung Nomor : KEP- 089 / J.A / 1988 tentang Penyelesaian Barang Rampasan di dalam Pasal 12 sampai dengan Pasal 14 yang menyebutkan jenis – jenis barang rampasan, yaitu :19 1. Barang – barang rampasan yang dikenakanlaranganimportdandilaranguntukdiedarkan.Maksud kalimat di atas adalah barang – barang rampasan jenis ini pada saat penerimaannya itu tidak memiliki dokumen - dokumen atau surat – surat yang lengkap atau merupakan barang selundupan. Jenis – jenis barang rampasan yang termasuk di dalamnya yaitu : alat – alat elektronik, mobil, kapal dan lain sebagainya, dan biasanya barang – barang rampasan ini digunakan untuk kepentingan Negara tau Sosial.2. Barang – barang rampasan yang digunakan untuk kepentingan Negara atau sosial. Maksud kalimat diatas adalah barang – barang rampasan jenis ini keberadaannya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan Negara maupun sosial. Jenis – jenis barang rampasan yang termasuk di dalamnya antara lain seperti : motor, rumah ( dalam kasus perdata ), dan lain sebagainya. 5. Barang – barang rampasan yang dimusnahkan. Maksud kalimat di atas adalah barang – barang rampasanjenisini keberadaannya dapat tidak dimanfaatkan bagi kepentingan Negara maupun sosial.Jenis –jenisbarangrampasanyang termasukdi dalamnyaantaralain: ganja,heroin, obat – obatanterlarang,morfindanlainsebagainya.Di dalampenyelesaianbarangrampasanjenisini Jaksa Agung Republik Indonesia bekerjasama dengan Menteri Kesehatan.