SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
I. PENGERTIAN RUPBASAN
Berdasarkan pasal 44 KUHAP benda sitaan disimpan dalam Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara atau disingkat RUPBASAN. RUPBASAN adalah satu-satunya tempat
penyimpanan segala macam benda sitaan yang diperlukan sebagai barang bukti dalam
proses peradilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas berdasarkan putusan hakim dan
benda tersebut dilarang untuk dipergunakan oleh siapapun juga.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.04.PR.07.03 Tahun 1985
tentang Organisasi dan Tata Kerja Tata Kerja Rumah Tahanan dan Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara, tugas pokok RUPBASAN adalah “Melakukan penyimpanan benda
sitaan dan barang rampasan negara”. Melakukan penyimpanan benda sitaan negara dan
barang rampasan negara berarti melakukan perbuatan menyimpan atau menaruh di tempat
yang aman supaya jangan rusak atau hilang atau berkurang benda dan barang tersebut.
Penyimpanan dilakukan dengan baik dan tertib sesuai dengan Juklak (Petunjuk
Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) pengelolaan benda sitaan negara dan barang
rampasan negara sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh yang berkepentingan mudah dan
cepat mendapatkannya. Melakukan pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan
negara berarti merawat benda dan barang tersebut agar tidak rusak serta tidak berubah
kualitas maupun kuantitasnya sejak penerimaan sampai dengan pengeluarannya.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rupbasan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Melakukan pengadministrasian benda sitaan dan barang rampasan negara ;
2. Melakukan pemeliharaan dan mutasi benda sitaan dan barang rampasan negara ;
3. Melakukan pengamanan dan pengelolaan RUPBASAN ;
4. Melakukan urusan surat-menyurat dan kearsipan.
Secara struktural dan organisatoris, Rupbasan dikelola oleh Depertemen Kehakiman
melalui Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1983. Rupbasan dipimpin oleh Kepala Rupbasan yang diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri ( Pasal 31 ayat (1) PP Nomor 27 Tahun 1983 ) sehingga
tanggungjawab fisik dan administrasi atas benda sitaan ada pada Kepala Rupbasan ( Pasal
30 ayat (3), Pasal 32 ayat (1) PP Nomor 27 tahun 1983 ).
Pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di rumah penyimpanan
bendasitaan negara diatur oleh Menteri Kehakiman RI dalam Peraturan Menteri Kehakiman
RI Nomor M.05.UM.01.06 Tahun 1983. Untuk menjabarkan peraturan tersebut
diterbitkanlah Petunjuk Pelaksanaan (juklak) dan Petunjuk Teknis (juknis) pengelolaan
benda sitaan negara dan barang rampasan negara di RupbasanNomor E.2.UM.01.06 Tahun
1986 tanggal 17 Februari 1986 dan disempurnakan tanggal 7 Nopember 2002 Nomor
E.1.35.PK.03.10 Tahun 2002.
Pengertian Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara
Benda sitaan negara (disingkat basan) adalah benda yang disita oleh penyidik, penuntut
umum atau pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk menyita barang
guna keperluan barang bukti dalam proses peradilan.
Barang rampasan negara (disingkat baran) adalah barang bukti yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, dirampas untuk negara yang selajutnya dieksekusi dengan cara :
a. Dimusnahkan :
- dibakar sampai habis
- ditenggelamkan ke dasar laut sehingga tidak bisa diambil lagi
- ditanam di dalam tanah
- dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi
b. dilelang untuk Negara
c. diserahkan kepada instansai yang ditetapkan untuk dimanfaatkan
d. disimpan di RUPBASAN untuk barang bukti dalam perkara lain
II. PENYITAAN BENDASITAAN NEGARA
Penyitaan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyita atau pengambilan milik
pribadi oleh pemerintah tanpa ganti rugi. Proses penegakan hukum mengesahkan adanya
suatu tindakan berupa penyitaan.
Penyitaan adalah tindakan hukum berupa pengambil alihan dari penguasaan untuk
sementara waktu barang-barang dari tangan seseorang atau keIompok untuk kepentingan
penyidikan, penuntutan dan peradilan.
Pengertian penyitaan dirumuskan dalam pasal 1 butir 16 KUHAP yang berbunyi :
"Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau
menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau
lidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penunjukan dan
peradilan".
Tindakan penyitaan disyahkan oleh undang-undang guna kepentingan acara pidana
namun tidak boleh dilakukan dengan semena-mena tetapi dengan cara-cara yang telah
ditetapkan atau ditentukan oleh undang-undang tidak boleh melanggar hak asasi manusia.
Tujuan penyitaan adalah untuk kepentingan "pembuktian" terutama ditujukan sebagai
barang bukti dimuka sidang peradilan. Kemungkinan besartanpa barang bukti perkara tidak
dapat diajukan ke sidang pengadilan, oleh karena itu agar perkara lengkap dengan barang
bukti penyidik melakukan penyitaan untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam
penyidikan, dalam penuntutan dan dalam pemeriksaan persidangan pengadilan.
Pasal 39 KUHAP telah menggariskan "prinsip hukum" dalam penyitaan benda yang
memberi batasan tentang bendayang dapatdikenakan penyitaan. Pasal39 KUHAP memuat
:
1. Yang dapat dikenakan penyitaan adalah :
a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindakan pidana alau sebagai hasil dari tindak pidana
b. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya.
c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana.
d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana.
e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan.
2. Benda yang beradadalam sitaan karena perkara perdataatau karena pailit dapatjuga disita
untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan mengadili perkara pidana sepanjang
memenuhi ketentuan ayat (I).
Pasal 40 KUHAP memberi wewenang kepada penyidik untuk menyita benda dan alat
yang ternyata atau yang patut diduga telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana
atau benda lain yang dapat dipakai sebagai barang bukti dalam hal tertangkap tangan dan
juga penyidik berwenang menyita paket atau surat atau benda yang pengangkutannya atau
pengirimannya diiakukan oteh Kantor Pos dan Telekomunikasi, Jawatan atau Perusahaan
Komunikasi atau Pengangkutan sepanjang paket, surat atau benda tersebut diperuntukkan
bagi tersangka atau yang berasal dari padanya dan untuk itu padanya harus diberikan surat
tanda penerimaan (Pasal 41 KUHAP).
Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut Undang-
undang untuk merahasiakannya sepanjang tidak menyangkut rahasia negara hanya dapat
dilakukan atas persetujuan mereka atau atas ijin khusus Ketua Pengadilan Negeri setempat
kecuali Undang-undang menentukan lain, ini diatur dalam pasal 43 KUHAP.
Jenis-jenis benda yang dapat dikenakan penyitaan adalah :
a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruhnya atau sebagian diduga
diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana ( pasal 39 ayat (1 )
huruf a KUHAP )
b. Paket atau surat atau benda yang pengangkutannya atan pengirimannya dilakukan oleh
Kantor Pos atau Telekomunikasi, Jawatan atau Perusahaan Komunikasi atau
Pengangkutan sepanjang paket, surat atau benda tersebut diperuntukkan bagi tersangka
atau yang berasal dari padanya (pasal 41 KUHAP).
c. Surat atan tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut undang-undang untuk
merahasiakannya sepanjang tidak menyangkut rahasia negara ( pasal 43 KUHAP )
d. Benda terlarang seperti senjata api tanpa ijin, bahan peledak, bahan kimia tertentu,
narkoba, buku atau majalah dan film porno, uang palsu.
III. PENGELOLAAN BENDASITAAN NEGARA DI RUPBASAN
a. DasarHukum
Dasar hukum pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara adalah :
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tantang Pelaksanaan KUHAP ;
4. Peraturan Menteri Kehakiman Nomor : M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang
Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara ;
Keputusan Menteri Kehakiman RINomor : M.04.PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi
dan Tata Kerja RUTAN dan RUPBASAN ;
Keputusan Menteri Kehakirnan dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M. 01.PR.07.10
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Rl.
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E1.35.PK.03.10 Tahun 2002
tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petujuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan dan
Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.
b. Azas
Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara berazaskan kepada :
a. Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Pengayoman dan Perlindungan Hak Asasi Manusia
c. Peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.
d. Praduga tak bersalah untuk menjamin keutuhan barang bukti.
c. Ruang Lingkup
Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara adalah tugas Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara selaku Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan untuk
kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan sehingga
dapat menunjang proses peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, mengandung
aspek pelayanan, pcngamanan, pemeliharaan agar keutuhan barang bukti tetap terjamin.
d. PengelolaanBasanBaran
Pengelolaan Basan dan Baran di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara adalah
suatu rangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem dimulai sejak proses
penerimaan sampai pada pengeluaran Basan dan Baran.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi :
Penerimaan, penelitian, penilaian, pendaftaran dan penyimpanan Basan dan Baran.
Pemeliharaan Basan dan Baran
Pemutasian Basan dan Baran
Pengeluaran dan Penghapusan Basan dan Baran
Penyelamatan dan Pengamanan Basan dan Baran
Kegiatan pengelolaan basan baran secara lebih rinci meliputi :
I. PENERIMAAN
1. Penerimaan Benda Sitaan den Barang Rampasan Negara (Basan Baran) di RUPBASAN
wajib didasarkan pada surat-surat yang sah
2. Penerimaan Basan dan atau Baran dilakukan oleh petugas penerima
3. Petugas Penerima segera memeriksa sah tidaknya surat-surat yang melengkapinya dan
mencocokkan jenis, mutu, macam dan jumlah Benda Sitaan dan Barang Rampasan
Negara yang diterima sebagaimana tertulis dalam surat-surat tersebut.
4. Selanjutnya petugas penerima mengantarkan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan
Negara berikut surat-suratnya kepada petugas peneliti.
5. Terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang tidak bergerak, petugas
penerima setelah memeriksa surat-surat lalu mencocokkannya dan pemotretan ditempat
mana barang bukti itu berada bersama-sama dengan petugas peneliti dan petugas yang
menyerahkan
6. Setelah Pemeriksaan, pencocokan, pemotretan selesai, petugas Peneliti, membuat berita
acara penelitian dengan dilampiri spesifikas; hasil identifikasi Benda Sitaan dan Barang
Rampasan Negara dan petugas penerima membuat berita acara serah terima, kemudian
mengantarkan Barang Sltaan dan Benda Rampasan Negara kepada petugas pendaftaran.
II. PENELITIAN DAN PENILAIAN
1. Petugas peneliti melakukan penelitian, penilaian, pemeriksaan dan penaksiran tentang
keadaan, jenis, mutu, macam dan jumlah. Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan
Negara dengan disaksikan oleh petugas yang menyerahkan
2. Penelitian, penilaian, pemeriksaan dan penaksiran dilaksanakan da!am ruangan khusus
serta wajib dilakukan oleh petugas peneliti.
3. Terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara tertentu dilakukan pemotretan
untuk kelengkapan alat bukti.
4. Berita acara serah terima ditandatangani, setelah selesai melakukan penelitian, penilaian
dan identifikasi Benda Sitaan Nagara dan Barang Rampasan Negara
III. PENDAFTARAN
1. Petugas pendaftaran meneliti kembali sah tidaknya surat-surat penyitaan atau surat
penyerahan beserta berita acara penelitian Benda Sitaan dan Barang Rampasan negara
dan mencocokkan dengan barang bukti yang bersangkutan.
2. Mencatat dan mendaftarkan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara sesuai dengan
tingkat pemeriksaan
3. Setelah selesai dicatat dan didaftar petugas pendaftaran menyerahkan benda Sitaan dan
barang Rampasan Negara tersebut kepada petugas penyimpanan.
IV. PENYIMPANAN
1. Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang baru diterima disimpan berdasarkan
tingkat pemeriksaan, tempat penyimpanan dan jenisnya.
2. Penyimpanan berdasarkan tingkat pemeriksaan adalah :
a. Tingkat Penyidikan
b. Tingkat Penuntutan
c. Tingkat Pengadilan Negeri
d. Tingkat Pengadilan Tinggi atau Banding
e. Tingkat Mahkamah Agung ( Kasasi )
3. penyimpanan berdasarkan tempat resiko adalah :
a. Basan dan baran Umum
b. Basan dan Baran Berharga
c. Basan dan Baran Berbahaya
d. Basan dan Baran Terbuka
e. Basan dan Baran Hewan Ternak
4. penyimpanan berdasarkan jenisnya adalah :
a. Kertas
b. Logam
c. Non logam
d. Bahan Kimia dan Obat-obatan terlarang
e. Peralatan listrik elektronik
f. Peralatan bermesin mekanik
g. Berbentuk gas
h. Alat-alat rumah tangga
i. Bahan makanan dan minuman
j. Tumbuh-tumbuhan atau tanaman
k. Hewan ternak
l. Rumah, bangunan gedung
m. Tanah
n. Kapal laut dan kapal udara
5. terhadap benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang tidak disimpan di Rupbasan,
dititipkan oleh Kepala Rupbasankepada Instansi atau badan Organisasi yang
berwenang atau yang kegiatannya bersesuaian.
6. terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang dipinjam oleh pihak
peradilan dan diserahkan kembali ke Rupbasan wajib dilakukan penelitian ulang,
penilaian, pemeriksaan dan penyimpanan.
V. PEMELIHARAAN
Kepala Rupbasanbertanggung jawab atas pemeliharaan keutuhan jenis, mutu, macam
dan jumlah basan baran.
Pelaksanaan tugas sehari-hari dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan yang wajib :
1. mengadakan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala terhadap basan baran
2. memperhatikan basan baran yang memelukan pemeliharaan khusus
3. mencatat dan melaporkan apabila terjadi kerusakan atau penyusutan basan baran
Tugas Pemeliharaan meliputi :
1. menjaga keutuhan barang bukti guna kepentingan proses peradilan pidana
2. usaha untuk mempertahankan mutu, jumlah dan komdisi basan baran agar tetap terjamin
keutuhan dan keasliannya
3. mengadakan stok opname terhadap seluruh basan baran secara periodik
VI. PEMUTASIAN
Pernutasian Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara meliputi :
1. Mutasi administratif
2. Mutasi fisik
Pemutasian Basan Baran didasarkan pada surat permintaan dari pejabat yang
bertanggungjawab menurut tingkat pemeriksaan yaitu :
1 Surat permintaan atau surat perintah pengambilan dari instansi yang menyita
2. Surat perrrintaan penuntut umum.
3. Surat penetapan atau putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap
VII. PENGELUARAN DAN PENGHAPUSAN
Dasar pelaksanaan pengeluaran/penghapusan adalah :
1. Surat putusan/penetapan pengadilan
2. Surat perintah penyidik/penuntut umum
3. Surat permintaan dari instansi yang bertangung jawab secara yuridis
Tugas pengeluaran ada 3 macam :
1. Pengeluaran sebelum adanya putusan pengadilan meliputi kegiatan :
a. Kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi
b. Perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak ckup bukti atau ternyata tidak
merupakan tindak pidana
c. Perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau perkara tersebut
ditutup demi hukum
d. Pengeluaran basan melalui tindakan jual lelang yang dilakukan oleh penyidik,
penuntut umum terhadap basan yang mudah rusak, membahayakan, biaya
penyimpanan tinggi; hasil lelang barang bukti tersebut berupa uang disimpan di
RUPBASAN untuk dipakai sebagai barang bukti
e. Pengeluaran basan atas permintaan pejabat yang bertanggung jawab secara yuridis
2. Pengeluaran setelah adanya putusan pengadilan yag mempunyai kekuatan hukum tetap :
a. kembali kepada yang paling berhak
b. dirampas untuk kepentingan negara dengan cara dilelang, dimusnahkan, dan atau
diserahkan kepada instansi yang berkepentingan berdasarkan putusan pengadilan
3. Pengeluaran yahg dilakukan setelah proses penghapusan. Pelaksanaan penghapusan
basan baran berdasarjkan atas usul Kepala RUPBASAN karena adanya kerusakan,
penyusutan, kebakaran, bencana alam, pencurian, barang temuan, barang bukti tidak
diambil.
VIII. PENYELAMATAN DAN PENGAMANAN
Tugas pokok penyelamatn dan pengamanan RUPBASNA adalah :
1. Menjaga agar tidak terjadi pengrusakan, pencurian, kebakaran, kebanjiran, atau karena
adanya gangguan bencana alam lainnya.
2. Melakukan pengamanan terhadap gangguan keselamatan dan keamanan.
3. Memelihara, mengawasi, dan menjaga barang-2 inventaris RUPBASAN
4. Melaksanakan administrasi keselamatan dan keamanan RUPBASAN
Sasaran penyelamatan dan pengamanan diarahkan pada RUPBASAN yang meliputi :
1. Basan dan baran
2. Pegawai
3. Bangunan dan perlengkapan
4. Aspek-2 ketatalaksanaan
5. Lingkungan sosial atau masyarakat luar
IX. PELAPORAN
A. LAPORAN TERTULIS
Untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian semua kegiatan pengelolaan Benda
Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara harus dilaporkan secara tertulis kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan tembusarnya
kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan
B. PENGELUARAN AKHIR
Pengeluaran akhir Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara laporannya
disampaikan pada instansi yang berkepentingan, tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan kepada Direktur Jenderal
Pemasyarakatan.
C. KEJADIAN LUAR BIASA
Dalam hal terjadi peristiwa yang luar biasa, segera dilaporkan kepada Kepala Kantor
Wilayah Departemen Hukum dan Hak AsasiManusia, Direktur Jenderal Pemasyarakatan
dan instansi-instansi yang berkepentingan melalui telepon atau dengan cara lain dan
kemudian segera disusuli dengan laporan lengkap secara tertulis .

More Related Content

What's hot

Pengetahuan dasar kuhap
Pengetahuan dasar kuhapPengetahuan dasar kuhap
Pengetahuan dasar kuhapParis Manalu
 
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaFarah Ramafitri
 
Hukum acara pidana
Hukum acara pidanaHukum acara pidana
Hukum acara pidanayudikrismen1
 
Uuno262000ttg Pengadilan Ham
Uuno262000ttg Pengadilan HamUuno262000ttg Pengadilan Ham
Uuno262000ttg Pengadilan Hamdidit prastyawan
 
Administrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananAdministrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananSudirman Sultan
 
Eksepsi kasus tanah
Eksepsi kasus tanahEksepsi kasus tanah
Eksepsi kasus tanahAndi Alfian
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Idik Saeful Bahri
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01pebrianazril6478
 
Penanganan tipihut 138 2014
Penanganan tipihut 138 2014Penanganan tipihut 138 2014
Penanganan tipihut 138 2014Sudirman Sultan
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 
Materi samapta 2013
Materi samapta 2013Materi samapta 2013
Materi samapta 2013diangalang
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Uu 01 1953
Uu 01 1953Uu 01 1953
Uu 01 1953
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Pengetahuan dasar kuhap
Pengetahuan dasar kuhapPengetahuan dasar kuhap
Pengetahuan dasar kuhap
 
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
 
Hukum acara pidana
Hukum acara pidanaHukum acara pidana
Hukum acara pidana
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Uuno262000ttg Pengadilan Ham
Uuno262000ttg Pengadilan HamUuno262000ttg Pengadilan Ham
Uuno262000ttg Pengadilan Ham
 
Uu 31 1997
Uu 31 1997Uu 31 1997
Uu 31 1997
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Administrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutananAdministrasi tkp kehutanan
Administrasi tkp kehutanan
 
Eksepsi kasus tanah
Eksepsi kasus tanahEksepsi kasus tanah
Eksepsi kasus tanah
 
Hukum ac perdata
Hukum ac perdataHukum ac perdata
Hukum ac perdata
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
 
Penanganan tipihut 138 2014
Penanganan tipihut 138 2014Penanganan tipihut 138 2014
Penanganan tipihut 138 2014
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 
Materi samapta 2013
Materi samapta 2013Materi samapta 2013
Materi samapta 2013
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 

Similar to Basanbaran3

10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbuktiRonalto_Tan
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020CIkumparan
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jamerdekacom
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaBobby D'Arch
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
Undang undang no 26 tahun 2000
Undang undang no 26 tahun 2000Undang undang no 26 tahun 2000
Undang undang no 26 tahun 2000IRVIANAM
 
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...Muhammad Ramadhan
 
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uang
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uangHbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uang
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uangAgungAgungPangestu
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikanGradeAlfonso
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);GradeAlfonso
 
Aset rampasan dan kejaksaan
Aset rampasan dan kejaksaanAset rampasan dan kejaksaan
Aset rampasan dan kejaksaanwisnuinter10
 
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...An Nisa Rizki Yulianti
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 

Similar to Basanbaran3 (20)

10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
1997 31 peradilan militer
1997 31 peradilan militer1997 31 peradilan militer
1997 31 peradilan militer
 
Uu 15 1961
Uu 15 1961Uu 15 1961
Uu 15 1961
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Undang undang no 26 tahun 2000
Undang undang no 26 tahun 2000Undang undang no 26 tahun 2000
Undang undang no 26 tahun 2000
 
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...
HBL6. Muhammad Rizal Ramadhan hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian u...
 
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uang
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uangHbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uang
Hbl6, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, tindak pidana pencucian uang
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 
11988944.ppt
11988944.ppt11988944.ppt
11988944.ppt
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
Aset rampasan dan kejaksaan
Aset rampasan dan kejaksaanAset rampasan dan kejaksaan
Aset rampasan dan kejaksaan
 
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...
6,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,tindak pindana pencucian uang,universitas mercu...
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 

Recently uploaded

PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Recently uploaded (20)

PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 

Basanbaran3

  • 1. I. PENGERTIAN RUPBASAN Berdasarkan pasal 44 KUHAP benda sitaan disimpan dalam Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara atau disingkat RUPBASAN. RUPBASAN adalah satu-satunya tempat penyimpanan segala macam benda sitaan yang diperlukan sebagai barang bukti dalam proses peradilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas berdasarkan putusan hakim dan benda tersebut dilarang untuk dipergunakan oleh siapapun juga. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.04.PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Tata Kerja Rumah Tahanan dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, tugas pokok RUPBASAN adalah “Melakukan penyimpanan benda sitaan dan barang rampasan negara”. Melakukan penyimpanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara berarti melakukan perbuatan menyimpan atau menaruh di tempat yang aman supaya jangan rusak atau hilang atau berkurang benda dan barang tersebut. Penyimpanan dilakukan dengan baik dan tertib sesuai dengan Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh yang berkepentingan mudah dan cepat mendapatkannya. Melakukan pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara berarti merawat benda dan barang tersebut agar tidak rusak serta tidak berubah kualitas maupun kuantitasnya sejak penerimaan sampai dengan pengeluarannya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rupbasan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Melakukan pengadministrasian benda sitaan dan barang rampasan negara ; 2. Melakukan pemeliharaan dan mutasi benda sitaan dan barang rampasan negara ; 3. Melakukan pengamanan dan pengelolaan RUPBASAN ; 4. Melakukan urusan surat-menyurat dan kearsipan. Secara struktural dan organisatoris, Rupbasan dikelola oleh Depertemen Kehakiman melalui Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983. Rupbasan dipimpin oleh Kepala Rupbasan yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri ( Pasal 31 ayat (1) PP Nomor 27 Tahun 1983 ) sehingga tanggungjawab fisik dan administrasi atas benda sitaan ada pada Kepala Rupbasan ( Pasal 30 ayat (3), Pasal 32 ayat (1) PP Nomor 27 tahun 1983 ). Pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di rumah penyimpanan bendasitaan negara diatur oleh Menteri Kehakiman RI dalam Peraturan Menteri Kehakiman RI Nomor M.05.UM.01.06 Tahun 1983. Untuk menjabarkan peraturan tersebut diterbitkanlah Petunjuk Pelaksanaan (juklak) dan Petunjuk Teknis (juknis) pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di RupbasanNomor E.2.UM.01.06 Tahun 1986 tanggal 17 Februari 1986 dan disempurnakan tanggal 7 Nopember 2002 Nomor E.1.35.PK.03.10 Tahun 2002. Pengertian Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara Benda sitaan negara (disingkat basan) adalah benda yang disita oleh penyidik, penuntut umum atau pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk menyita barang guna keperluan barang bukti dalam proses peradilan. Barang rampasan negara (disingkat baran) adalah barang bukti yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dirampas untuk negara yang selajutnya dieksekusi dengan cara : a. Dimusnahkan : - dibakar sampai habis - ditenggelamkan ke dasar laut sehingga tidak bisa diambil lagi - ditanam di dalam tanah
  • 2. - dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi b. dilelang untuk Negara c. diserahkan kepada instansai yang ditetapkan untuk dimanfaatkan d. disimpan di RUPBASAN untuk barang bukti dalam perkara lain II. PENYITAAN BENDASITAAN NEGARA Penyitaan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyita atau pengambilan milik pribadi oleh pemerintah tanpa ganti rugi. Proses penegakan hukum mengesahkan adanya suatu tindakan berupa penyitaan. Penyitaan adalah tindakan hukum berupa pengambil alihan dari penguasaan untuk sementara waktu barang-barang dari tangan seseorang atau keIompok untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan. Pengertian penyitaan dirumuskan dalam pasal 1 butir 16 KUHAP yang berbunyi : "Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau lidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penunjukan dan peradilan". Tindakan penyitaan disyahkan oleh undang-undang guna kepentingan acara pidana namun tidak boleh dilakukan dengan semena-mena tetapi dengan cara-cara yang telah ditetapkan atau ditentukan oleh undang-undang tidak boleh melanggar hak asasi manusia. Tujuan penyitaan adalah untuk kepentingan "pembuktian" terutama ditujukan sebagai barang bukti dimuka sidang peradilan. Kemungkinan besartanpa barang bukti perkara tidak dapat diajukan ke sidang pengadilan, oleh karena itu agar perkara lengkap dengan barang bukti penyidik melakukan penyitaan untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam penyidikan, dalam penuntutan dan dalam pemeriksaan persidangan pengadilan. Pasal 39 KUHAP telah menggariskan "prinsip hukum" dalam penyitaan benda yang memberi batasan tentang bendayang dapatdikenakan penyitaan. Pasal39 KUHAP memuat : 1. Yang dapat dikenakan penyitaan adalah : a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dari tindakan pidana alau sebagai hasil dari tindak pidana b. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya. c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana. d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana. e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan. 2. Benda yang beradadalam sitaan karena perkara perdataatau karena pailit dapatjuga disita untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan mengadili perkara pidana sepanjang memenuhi ketentuan ayat (I). Pasal 40 KUHAP memberi wewenang kepada penyidik untuk menyita benda dan alat yang ternyata atau yang patut diduga telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana atau benda lain yang dapat dipakai sebagai barang bukti dalam hal tertangkap tangan dan juga penyidik berwenang menyita paket atau surat atau benda yang pengangkutannya atau pengirimannya diiakukan oteh Kantor Pos dan Telekomunikasi, Jawatan atau Perusahaan Komunikasi atau Pengangkutan sepanjang paket, surat atau benda tersebut diperuntukkan bagi tersangka atau yang berasal dari padanya dan untuk itu padanya harus diberikan surat tanda penerimaan (Pasal 41 KUHAP). Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut Undang- undang untuk merahasiakannya sepanjang tidak menyangkut rahasia negara hanya dapat dilakukan atas persetujuan mereka atau atas ijin khusus Ketua Pengadilan Negeri setempat kecuali Undang-undang menentukan lain, ini diatur dalam pasal 43 KUHAP.
  • 3. Jenis-jenis benda yang dapat dikenakan penyitaan adalah : a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruhnya atau sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana ( pasal 39 ayat (1 ) huruf a KUHAP ) b. Paket atau surat atau benda yang pengangkutannya atan pengirimannya dilakukan oleh Kantor Pos atau Telekomunikasi, Jawatan atau Perusahaan Komunikasi atau Pengangkutan sepanjang paket, surat atau benda tersebut diperuntukkan bagi tersangka atau yang berasal dari padanya (pasal 41 KUHAP). c. Surat atan tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut undang-undang untuk merahasiakannya sepanjang tidak menyangkut rahasia negara ( pasal 43 KUHAP ) d. Benda terlarang seperti senjata api tanpa ijin, bahan peledak, bahan kimia tertentu, narkoba, buku atau majalah dan film porno, uang palsu. III. PENGELOLAAN BENDASITAAN NEGARA DI RUPBASAN a. DasarHukum Dasar hukum pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara adalah : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tantang Pelaksanaan KUHAP ; 4. Peraturan Menteri Kehakiman Nomor : M.05.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara ; Keputusan Menteri Kehakiman RINomor : M.04.PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja RUTAN dan RUPBASAN ; Keputusan Menteri Kehakirnan dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M. 01.PR.07.10 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Rl. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E1.35.PK.03.10 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petujuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. b. Azas Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara berazaskan kepada : a. Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa b. Pengayoman dan Perlindungan Hak Asasi Manusia c. Peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. d. Praduga tak bersalah untuk menjamin keutuhan barang bukti. c. Ruang Lingkup Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara adalah tugas Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara selaku Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan sehingga dapat menunjang proses peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, mengandung aspek pelayanan, pcngamanan, pemeliharaan agar keutuhan barang bukti tetap terjamin. d. PengelolaanBasanBaran Pengelolaan Basan dan Baran di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara adalah suatu rangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem dimulai sejak proses penerimaan sampai pada pengeluaran Basan dan Baran.
  • 4. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi : Penerimaan, penelitian, penilaian, pendaftaran dan penyimpanan Basan dan Baran. Pemeliharaan Basan dan Baran Pemutasian Basan dan Baran Pengeluaran dan Penghapusan Basan dan Baran Penyelamatan dan Pengamanan Basan dan Baran Kegiatan pengelolaan basan baran secara lebih rinci meliputi : I. PENERIMAAN 1. Penerimaan Benda Sitaan den Barang Rampasan Negara (Basan Baran) di RUPBASAN wajib didasarkan pada surat-surat yang sah 2. Penerimaan Basan dan atau Baran dilakukan oleh petugas penerima 3. Petugas Penerima segera memeriksa sah tidaknya surat-surat yang melengkapinya dan mencocokkan jenis, mutu, macam dan jumlah Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang diterima sebagaimana tertulis dalam surat-surat tersebut. 4. Selanjutnya petugas penerima mengantarkan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara berikut surat-suratnya kepada petugas peneliti. 5. Terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang tidak bergerak, petugas penerima setelah memeriksa surat-surat lalu mencocokkannya dan pemotretan ditempat mana barang bukti itu berada bersama-sama dengan petugas peneliti dan petugas yang menyerahkan 6. Setelah Pemeriksaan, pencocokan, pemotretan selesai, petugas Peneliti, membuat berita acara penelitian dengan dilampiri spesifikas; hasil identifikasi Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara dan petugas penerima membuat berita acara serah terima, kemudian mengantarkan Barang Sltaan dan Benda Rampasan Negara kepada petugas pendaftaran. II. PENELITIAN DAN PENILAIAN 1. Petugas peneliti melakukan penelitian, penilaian, pemeriksaan dan penaksiran tentang keadaan, jenis, mutu, macam dan jumlah. Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara dengan disaksikan oleh petugas yang menyerahkan 2. Penelitian, penilaian, pemeriksaan dan penaksiran dilaksanakan da!am ruangan khusus serta wajib dilakukan oleh petugas peneliti. 3. Terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara tertentu dilakukan pemotretan untuk kelengkapan alat bukti. 4. Berita acara serah terima ditandatangani, setelah selesai melakukan penelitian, penilaian dan identifikasi Benda Sitaan Nagara dan Barang Rampasan Negara III. PENDAFTARAN 1. Petugas pendaftaran meneliti kembali sah tidaknya surat-surat penyitaan atau surat penyerahan beserta berita acara penelitian Benda Sitaan dan Barang Rampasan negara dan mencocokkan dengan barang bukti yang bersangkutan. 2. Mencatat dan mendaftarkan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara sesuai dengan tingkat pemeriksaan 3. Setelah selesai dicatat dan didaftar petugas pendaftaran menyerahkan benda Sitaan dan barang Rampasan Negara tersebut kepada petugas penyimpanan.
  • 5. IV. PENYIMPANAN 1. Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang baru diterima disimpan berdasarkan tingkat pemeriksaan, tempat penyimpanan dan jenisnya. 2. Penyimpanan berdasarkan tingkat pemeriksaan adalah : a. Tingkat Penyidikan b. Tingkat Penuntutan c. Tingkat Pengadilan Negeri d. Tingkat Pengadilan Tinggi atau Banding e. Tingkat Mahkamah Agung ( Kasasi ) 3. penyimpanan berdasarkan tempat resiko adalah : a. Basan dan baran Umum b. Basan dan Baran Berharga c. Basan dan Baran Berbahaya d. Basan dan Baran Terbuka e. Basan dan Baran Hewan Ternak 4. penyimpanan berdasarkan jenisnya adalah : a. Kertas b. Logam c. Non logam d. Bahan Kimia dan Obat-obatan terlarang e. Peralatan listrik elektronik f. Peralatan bermesin mekanik g. Berbentuk gas h. Alat-alat rumah tangga i. Bahan makanan dan minuman j. Tumbuh-tumbuhan atau tanaman k. Hewan ternak l. Rumah, bangunan gedung m. Tanah n. Kapal laut dan kapal udara 5. terhadap benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang tidak disimpan di Rupbasan, dititipkan oleh Kepala Rupbasankepada Instansi atau badan Organisasi yang berwenang atau yang kegiatannya bersesuaian. 6. terhadap Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang dipinjam oleh pihak peradilan dan diserahkan kembali ke Rupbasan wajib dilakukan penelitian ulang, penilaian, pemeriksaan dan penyimpanan.
  • 6. V. PEMELIHARAAN Kepala Rupbasanbertanggung jawab atas pemeliharaan keutuhan jenis, mutu, macam dan jumlah basan baran. Pelaksanaan tugas sehari-hari dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan yang wajib : 1. mengadakan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala terhadap basan baran 2. memperhatikan basan baran yang memelukan pemeliharaan khusus 3. mencatat dan melaporkan apabila terjadi kerusakan atau penyusutan basan baran Tugas Pemeliharaan meliputi : 1. menjaga keutuhan barang bukti guna kepentingan proses peradilan pidana 2. usaha untuk mempertahankan mutu, jumlah dan komdisi basan baran agar tetap terjamin keutuhan dan keasliannya 3. mengadakan stok opname terhadap seluruh basan baran secara periodik VI. PEMUTASIAN Pernutasian Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara meliputi : 1. Mutasi administratif 2. Mutasi fisik Pemutasian Basan Baran didasarkan pada surat permintaan dari pejabat yang bertanggungjawab menurut tingkat pemeriksaan yaitu : 1 Surat permintaan atau surat perintah pengambilan dari instansi yang menyita 2. Surat perrrintaan penuntut umum. 3. Surat penetapan atau putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap VII. PENGELUARAN DAN PENGHAPUSAN Dasar pelaksanaan pengeluaran/penghapusan adalah : 1. Surat putusan/penetapan pengadilan 2. Surat perintah penyidik/penuntut umum 3. Surat permintaan dari instansi yang bertangung jawab secara yuridis Tugas pengeluaran ada 3 macam : 1. Pengeluaran sebelum adanya putusan pengadilan meliputi kegiatan : a. Kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi b. Perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak ckup bukti atau ternyata tidak merupakan tindak pidana c. Perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau perkara tersebut ditutup demi hukum d. Pengeluaran basan melalui tindakan jual lelang yang dilakukan oleh penyidik, penuntut umum terhadap basan yang mudah rusak, membahayakan, biaya penyimpanan tinggi; hasil lelang barang bukti tersebut berupa uang disimpan di RUPBASAN untuk dipakai sebagai barang bukti e. Pengeluaran basan atas permintaan pejabat yang bertanggung jawab secara yuridis
  • 7. 2. Pengeluaran setelah adanya putusan pengadilan yag mempunyai kekuatan hukum tetap : a. kembali kepada yang paling berhak b. dirampas untuk kepentingan negara dengan cara dilelang, dimusnahkan, dan atau diserahkan kepada instansi yang berkepentingan berdasarkan putusan pengadilan 3. Pengeluaran yahg dilakukan setelah proses penghapusan. Pelaksanaan penghapusan basan baran berdasarjkan atas usul Kepala RUPBASAN karena adanya kerusakan, penyusutan, kebakaran, bencana alam, pencurian, barang temuan, barang bukti tidak diambil. VIII. PENYELAMATAN DAN PENGAMANAN Tugas pokok penyelamatn dan pengamanan RUPBASNA adalah : 1. Menjaga agar tidak terjadi pengrusakan, pencurian, kebakaran, kebanjiran, atau karena adanya gangguan bencana alam lainnya. 2. Melakukan pengamanan terhadap gangguan keselamatan dan keamanan. 3. Memelihara, mengawasi, dan menjaga barang-2 inventaris RUPBASAN 4. Melaksanakan administrasi keselamatan dan keamanan RUPBASAN Sasaran penyelamatan dan pengamanan diarahkan pada RUPBASAN yang meliputi : 1. Basan dan baran 2. Pegawai 3. Bangunan dan perlengkapan 4. Aspek-2 ketatalaksanaan 5. Lingkungan sosial atau masyarakat luar IX. PELAPORAN A. LAPORAN TERTULIS Untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian semua kegiatan pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara harus dilaporkan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan tembusarnya kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan B. PENGELUARAN AKHIR Pengeluaran akhir Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara laporannya disampaikan pada instansi yang berkepentingan, tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. C. KEJADIAN LUAR BIASA Dalam hal terjadi peristiwa yang luar biasa, segera dilaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak AsasiManusia, Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan instansi-instansi yang berkepentingan melalui telepon atau dengan cara lain dan kemudian segera disusuli dengan laporan lengkap secara tertulis .