Dokumen tersebut membahas tentang ilmu kimia sebagai ilmu yang mempelajari komposisi, struktur, dan sifat zat serta perubahan dan interaksinya. Dibahas pula tentang materi, unsur, senyawa, campuran, larutan, suspensi, koloid, teori atom Dalton, partikel subatom, konfigurasi elektron, dan hukum-hukum dalam kimia seperti hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap.
2. ilmu kimia
• Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi.
Kimia
Kimia Analitik
Kimia Anorganik
Kimia Organik
Kimia Fisik
Biokimia
Kimia Lingkungan
Kimia Material
Kimia Nuklir
Kimia Pangan
3. MATERI
• Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair,
maupun gas.
4. Unsur
• Unsur tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain dengan reaksi kimia
biasa.
• Unsur terdiri dari logam dan non-logam.
• Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti
atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas
sejumlah proton dan neutron.
• Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah
proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom
tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6
buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah.
Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom.
• Sifat unsur bergantung pada golongan unsur dalam sistim periodik
unsur, termasuk logam dan non logam.
5. Senyawa
• Senyawa kimia adalah zat kimia yang terdiri dari dua atau beberapa
unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur
pembentuknya dengan reaksi kimia.
• Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya.
6. Campuran
• Campuran terbentuk dari dua atau lebih zat yang masih mempunyai
sifat asalnya.
• Ketika gula dicampurkan dengan air, akan terbentuk larutan gula
(campuran gula dan air). Campuran ini masih mempunyai sifat gula
(yaitu manis) dan sifat air. Tingkat kemanisan campuran gula dan air
ini bermacam-macam tergantung dari jumlah gula yang ditambahkan
ke dalam air. Senyawa mempunyai komposisi yang tetap, sedang
campuran tidak memiliki komposisi yang tetap.
• Campuran dapat berupa larutan, suspensi atau koloid.
7. Larutan
• Larutan adalah campuran homogen.
• Ciri campuran homogen:
- tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya
- komposisi di seluruh bagian adalah sama
• Komponen larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Komponen
yang jumlahnya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Tapi jika larutan
adalah campuran dari zat padat dan cair, maka cairan dianggap
sebagai pelarut.
8. Suspensi
• Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Batas antar
komponen dapat dibedakan tanpa perlu menggunakan mikroskop.
Suspensi tampak keruh dan zat yang tersuspensi lambat laun terpisah
karena gravitasi.
• Contoh: campuran kapur dan air
9. Koloid
• Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi.
• Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika diamati
dengan mikroskop ultra akan tampak heterogen.
• Contoh: santan, air susu, cat.
10. • Komposisi campuran tidak tetap, oleh karena itu
sususan zat dalam campuran dinyatakan dalam
kadar zat yang membentuk campuran. Kadar
biasanya dinyatakan dalam:
12. Teori atom Dalton
• Postulat dasar dari teori atom Dalton:
1. Setiap materi terdiri atas partikel yang sangat kecil disebut atom.
2. Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang tidak mungkin dibagi
lagi.
3. Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom.
4. Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih
dengan perbandingan tetap.
5. Atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan dan tidak dapat
diubah menjadi atom lain melalui reaksi kimia. Reaksi kimia hanyalah
penataan ulang atom untuk menghasilkan zat baru.
13. Partikel Sub atom
• (Thompson, Rutherford, Planck) menemukan tiga penyusun atom yang
dikenal dengan Netron, Proton, Elektron sebagai satu kesatuan sistem
struktur atom.
n
p
e
14. • Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom
(dilambangkan dengan Z).
• Nomor Massa adalah jumlah Proton dan Netron (dilambangkan
dengan A)
• Isotop : unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa
berbeda
• Isoton : unsur yang memiliki jumlah netron sama.
• Isoelektron : unsur yang memiliki jumlah elektron sama
A
X
Z
16. • Teori Bohr menyebutkan elektron hanya dapat berpindah
orbit dengan melibatkan energi
• Sehingga disempurnakan dalam teori atom mekanika
kuantum terdapat daerah kebolehjadian lintasan elektron
(kulit K,L,M…) di sekitar inti.
• Kulit elektron ini masih memiliki subtingkat energi yang
berbeda yang disebut sebagai orbital (s,p,d,f).
• orbital menentukan konfigurasi elektron setiap atom dan
menentukan elektron valensi tiap atom.
17. Konfigurasi elektron
• Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.
Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk senyawa. Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan
oleh elektron valensinya. Unsur yang mempunyai elektron valensi sama,
ternyata mempunyai sifat yang mirip.
• Susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar
(konfigurasi oktet). (Kecuali Helium)
• konfigurasi elektron suatu atom setiap orbital terisi elektron sesuai
aturan aufbau sehingga orbital dengan tingkat energi yg rendah akan
terisi elektron terlebih dahulu.
• Aturan Hund tentang multiplisitas berlaku untuk orbital p,d dan f
• Larangan Pauli menyatakan tidak ada 2 atau lebih elektron yang
memiliki energi sama. Sehingga satu orbital hanya dapat ditempati oleh
dua elektron dengan spin yang berlawanan
18. Reaksi Kimia dan Hukum Kekekalan
Massa
C2H5OH + O2 → CO2 + H2O
massa C2H5OH + massa O2 = massa CO2 + massa H2O
18
CaCO3 → CaO + CO2
massa CaCO3 = massa CaO + massa CO2
Fe + 2 S → FeS2
massa Fe + massa S = massa FeS2
19. Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Dalam senyawa FeS
massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa S
56 32 7 : 4
28 16 7 : 4
14 8 7 : 4
massa Fe : massa S = selalu tetap 7 : 4
(1 x Ar Fe) + (1 x Ar S) = (1 x 56) : (1 x 32)
= 7 : 4
19
20. Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Dalam senyawa FeS2
massa Fe (g) massa S (g) Massa Fe : massa
S
56 64 7 : 8
28 32 7 : 8
14 16 7 : 8
massa Fe : massa S = selalu tetap 7 : 8
(1 x Ar Fe) + (2 x Ar S) = (1 x 56) : (2 x 32)
= 7 : 8
20