Dokumen tersebut membahas tentang bakat, minat, dan kepribadian seseorang. Ia menjelaskan bahwa bakat adalah kemampuan dasar sejak lahir, minat adalah proses yang mengarahkan seseorang ke suatu aktivitas, dan kepribadian terbentuk dari lingkungan dan pengalaman. Dokumen ini memberikan panduan untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan tipe kepribadian seseorang.
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Managing Director of Humanika Amanah Indonesia –
Humanika Consulting
• Managing Director of Humanika Bisnis Digital –
hipotest.com
• Ahli Senior di Komite Kebijakan Pengelolaan Kinerja
Organisasi dan SDM (KPKOS) Dewan Pengawas BPJS
Ketenagakerjaan
• Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku : “SOBAT WAY: Mengubah Potensi menjadi
kompetensi” Elexmedia Gramedia 2016, Industri dan
Organisasi: Pendekatan Integratif menghadapi perubahan,
DD Publishing, 2020
• Organizational Development Expertise
• Sedang mengikuti tugas belajar Doktoral (S3) di Fakultas
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Bidang
MSDM
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Mathematics: Cryptology sekolah ikatan dinas Akademi
Sandi Negara
3. Manfaat
Mengetahui Bakat
dan Minat
• Fokus terhadap potensi yang
dimiliki
• Terarah terhadap potensi
yang dimiliki
• Berpotensi cepat
mendapatkan peluang
terbaik
• Menimbulkan kebahagiaan
dan kesenangan dalam
menjalaninya.
• Peran lingkungan
digunakan sebagai
penyemangat dengan Potensi
yang dimiliki
4. Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk
belajar. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contoh, seorang yang berbakat melukis akan lebih
c e p a t m e n g e r j a k a n p e k e r j a a n l u k i s n y a
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
5.
6. Jenis Bakat
• Bakat umum, merupakan
kemampuan yang berupa
potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang
memiliki.
• B a k a t k h u s u s ,
merupakan kemampuan
yang berupa potensi khusus,
artinya tidak semua orang
memiliki misalnya bakat
s e n i , p e m i m p i n ,
penceramah, olahraga.
7. Bakat Khusus
• Bakat Verbal
• Bakat Numerikal
• Bakat Skolastik
• Bakat Abstrak
• Bakat mekanik
• Bakat Relasi Ruang
(spasial)
• Bakat kecepatan
ketelitian klerikal
• Bakat bahasa (linguistik)
9. Kepribadian
• Secara psikologis, kepribadian
sebagai suatu konsep yang
mendiskripsikan pertumbuhan
dan perkembangan sistem
psikologis seseorang.
• Kepribadian adalah
keseluruhan cara dimana
seseorang bereaksi dan
berinteraksi dengan
lingkungan ataupun
individu lainnya.
• Pembentukan kepribadian akan
mengalami perlambatan pada
usia 12 sd 17 tahun.
13. Openness to Experience
(Terbuka terhadap Hal-hal baru)
• Dimensi Kepribadian Opennes to
Experience ini mengelompokan
individu berdasarkan ketertarikannya
terhadap hal-hal baru dan keinginan
untuk mengetahui serta mempelajari
sesuatu yang baru. Karakteristik positif
pada Individu yang memiliki dimensi ini
cenderung lebih kreatif, Imajinatif,
Intelektual, penasaran dan berpikiran
luas.
• Sifat kebalikan dari “Openness to
Experience” ini adalah individu yang
cenderung konvensional dan nyaman
terhadap hal-hal yang telah ada serta
akan menimbulkan kegelisahan jika
diberikan tugas-tugas baru.
14. Conscientiousness
(Sifat Berhati-hati)
• Individu yang memiliki Dimensi
Kepribadian Conscientiousness ini
cenderung lebih berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan ataupun
penuh pertimbangan dalam mengambil
sebuah keputusan, mereka juga memiliki
disiplin diri yang tinggi dan dapat
dipercaya. Karakteristik Positif pada
dimensi adalah dapat diandalkan,
bertanggung jawab, tekun dan
berorientasi pada pencapain.
• Sifat kebalikan dari Conscientiousness
adalah individu yang cendurung kurang
bertanggung jawab, terburu-buru, tidak
teratur dan kurang dapat diandalkan
dalam melakukan suatu pekerjaan.
15. Extraversion
(Ekstraversi)
• Dimensi Kepribadian
Extraversion ini berkaitan dengan
tingkat kenyamanan seseorang
dalam berinteraksi dengan orang
lain. Karakteristik Positif Individu
Extraversion adalah senang
bergaul, mudah bersosialisasi,
hidup berkelompok dan tegas.
• Sebaliknya, Individu yang
Introversion (Kebalikan dari
Extraversion) adalah mereka
yang pemalu, suka menyendiri,
penakut dan pendiam.
16. Agreeableness
(Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
• Individu yang berdimensi
Agreableness ini cenderung lebih
patuh dengan individu lainnya dan
memiliki kepribadian yang ingin
menghindari konfilk. Karakteristik
Positif-nya adalah kooperatif
(dapat bekerjasama), penuh
kepercayaan, bersifat baik, hangat
dan berhati lembut serta suka
membantu.
• Karakteristik kebalikan dari sifat
“Agreeableness” adalah mereka
yang tidak mudah bersepakat
dengan individu lain karena suka
menentang, bersifat dingin dan
tidak ramah.
17. Neuroticism
(Neurotisme)
• Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang
menilai kemampuan seseorang dalam menahan
tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari
Neuroticism disebut dengan Emotional Stability
(Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional
yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi
masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang
teguh.
• Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism
(karakteristik Negatif) adalah mudah gugup,
depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah
pikiran.
• Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism
atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan
sisi negatif ini sering disebut juga dengan dimensi
Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai
sisi positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi
ini sebagai Natural Reactions (Reaksi Alami).
18. Minat
• Minat adalah suatu proses yang tetap untuk
memperhatikan dan menfokuskan diri pada
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan
senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ;
59).
• Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan
Slameto; 1988; 62).
• Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu
p r o s e s p e n g e m b a n g a n d a l a m
mencampurkan seluruh kemampuan
yang ada untuk mengarahkan individu
k e p a d a s u a t u k e g i a t a n y a n g
diminatinya.
19. Jenis Minat
• Minat vokasional merujuk pada bidang –
bidang pekerjaan.
• Minat profesional : minat keilmuan, seni
dan kesejahteraan sosial.
• Minat komersial : minat pada pekerjaan
dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi,
kesekretariatan dan lain – lain.
• Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan
luar, dan lain – lain.
• Minat avokasional, yaitu minat untuk
memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.
22. Karakteristik Tipe Minat
Realistic Investigative Artistic
Conforming
Humble
Frank
Materialistic
Persistent
Genuine
Practical
Serius
Shy
Honest
Thrifty
Analytical
Independent
Cautious
Intellectual
Pessimistic
Introverted
Precise
Critical
Rational
Curious
Reserved
Imaginative
Original
Disorderly
Impractical
Intuitive
Emotional
Impulsive
Nonconforming
Expressive
Open
23. • Menyukai bekerja dengan benda-benda, binatang--
binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan
mengabaikan kompetensi-kompetensi sosial dan
pendidikan
Realistic
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan
penyelidikan observasional, simbolik, sistema-tik, dan
kreatif terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural
agar dapat memahami dan mengontrol fenomena
tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas
persuasif, sosial, dan repetitif.
Investigative
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang ambi-guous, bebas,
dan tidak tersistematisasi untuk menciptakan produk--
produk artistik, seperti lukisan, drama, karangan.
Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik,
teratur, dan rutin.
Artistic
25. Social
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang melibat-kan orang-orang lain
dengan penekanan pada membantu, mengajar, atau menyediakan
bantuan. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik yang
melibatkan obyek-obyek dan materi--materi.
Enterprisi
ng
• Menyukai aktivitas--aktivitas yang melibatkan manipulasi terhadap
orang-orang lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-tujuan
organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, abstrak,
dan ilmiah.
Conventi
onal
• Menyukai aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi data yang
eksplisit, teratur, dan sistema-tik guna memberikan kontribusi
kepada tujuan-tujuan organisasi. Tidak menyukai aktivitas-aktivitas
yang tidak pasti, bebas dan tidak sistematik.
26. Cara Mengembangkan
Bakat dan Minat
• Mengetahuinya
• Konsultasikan
• Keberanian
• Perlu didukung Latihan
• Perlu didukung Lingkungan
• Perlu memahami hambatan-hambatan
p e n g e m b a n g a n b a k a t d a n c a r a
mengatasinya.
• Kembangkan Pembelajaran berkelanjutan
27.
28. Kesesuaian
antara Bakat
dengan Cita-
cita/Karier
• Bakat adalah sesuatu
kemampuan khusus yang
dimiliki oleh setiap individu.
Bakat ini dapat berkembang
dan tampak menonjol,
bilamana dilakukan latihan
secara terus menerus.
• Bakat yang berkembang
selain mendukung cita-
cita/karier, dapat juga
menjadikan sebuah profesi
atau jabatan bagi si
pemiliknya, bila
berkesempatan untuk
dikembangkan