Dokumen tersebut membahas beberapa teori inteligensi yang diusulkan oleh para ahli seperti teori Spearman, Thurstone, Guilford, Cattell dan Horn, Sternberg beserta penjelasan mengenai konsep IQ, EQ, dan spiritual intelligence.
2. Inteligensi merupakan interaksi aktif
antara kemampuan yang dibawah sejak lahir
dengan pengalaman yang diperoleh dari
lingkungan yang menghasilkan kemampuan
individu untuk memperoleh, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan, mengerti makna
dari konsep kongkrit dan konsep abstrak,
3. memahami hubungan-hubungan yang ada
diantara objek, peristiwa, ide dan
kemampuan dalam menerapkan semua hal
tersebut diatas untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Teori Inteligensi Spearman
Charles Edward Spearman
mengemukakan tentang analisis faktor. Analisis
factor adalah suatu bentuk teknik statistic yang
digunakan untuk menemukan hubungan yang
ada di antara dua jenis variable yang
kelihatanya ada hubungan . Hubungan ini
berguna untuk melihat variable mana yang
memiliki data yang saling berhubungan dan
bagaimana keeraatan hubungan tersebut.
5. Teori Inteligensi Thurstone
Kemampuan mental utama (primary
mental abilities) ada 7 yaitu
Verbal
comprehension
(kemampuan
dalam pemahaman bahasa)
Reasoning (kemampuan berfikir logis)
Perceptual speed (kemampuan dalam
mendeteksi kesamaan atau perbedaan dari
berbagai desain/ gambar)
6. Numerical ability (kemampuan berhitung)
Word fluency (kemampuan berfikir
tentang kosa kata secaratepat )
Associative memory (ingatan asosiatif)
Spatial visualization (kemampuan dalam
menentukan bentuk benda dalam posisi
yang telah berubah )
7. Teori Inteligensi Guilfor
Operasi intelegensi yang meliputi : kognitif,
memori , berfikir divergen,berfikir
konvergen , dan evaluasi.
Isi intelegensi meliputi : figural,symbol,
semantic dan perilaku.
Produk intelegensi meliputi : unit ,klas,
relasi, system, transformasi,dan implikasi.
8. Teori Intelegensi Cattel dan Horn
Cattel dan Horn mengemukakan dua
dimensi inteligensi yaitu :
1. Fluid intelligence (Gf) berkaitan dengan
kemampuan untuk mengembangkan teknik
pemecahan masalah yang baru dan berbada
dari teknik sebelumnya.
9. 2. Crystallized Intelligence (Gc), adalah
kemampuan mengemukakan pengalaman–
pengalaman yang telah dipelajari
sebelumnya dalam memecahkan masalah
yang dihadapi.
10. Teori Inteligensi Strenberg
Strenberg mendefenisikan intelegensi
sebagai aktifitas mental yang diarahkan pada
kegiatan yang bertujuan untuk
menyesuaikan diri, memilih, dan membentuk
lingkungan yang sesuai dengan kehidupan
individu. Teori Intelegensi yang
dikembangkan oleh Srenberg adalah sebagai
berikut :
11. Componential Subtheory (Analytical
Intelligence ), adalah kemampuan dalam
memecahkan masalah. Analytical
intelligence dapat diukur melalui
pemecahan masalah seperti masalah
akademik ,misalnya analogys dan puzzle.
13. Experiential subtheory (creative
Intelligence), adalah kemampuan manusia
dalam menghubungkan kemampuan
internalnya , seperti motivasi dan keuletan
dengan realitas yang dihadapinya , sehingga
ia mampu melakukan adaptasi secara
kreatif dan innovative terhadap lingkungan
atau situasi baru yang dihadapinya.
14. IQ adalah rasio dari mental age
(MA)seorang individu dan chronological age
(CA) atau usia kronologisnya yang dikalikan
dengan100. operasi rumusnya sebagai
berikut :
Contohnya :
15. • Seorang anak berusia(CA) 10 tahun yang
memperoleh skor tes inteligensi setingkat
dengan usia 10 tahun maka ia memiliki IQ
100 = normal
• Seorang anak berusia (CA) 10 tahun yang
memperoleh skor tes inteligensi setingkat
dengan anak usia8 tahun maka ia memilik IQ
80=dibawah normal.
• Seorangank berusia (CA) 10 thun yang
memperoleh skor tes inteligensi setingakat
dengan ank usia 12 tahun makaia memiliki
IQ 120=diatas normal
16. Skor IQ
140 ke atas
120-140
110-120
90-110
Klasifikasi
80-90
70-80
Di bawah 70
Dullness
Bordilene deficiency
Definite feeble - mindedness
Genius or near genius
Very superior
Superior
Normal or Average intelligence
17. KLASIFIKASI IQ KELAINAN MENTAL
Skor IQ
klasifikasi IQ
70-80
Borderline deficiency
50-69
Moron
20-49
Imbecile
Below 20
idiot
18. EQ banyak digunakan dalam
perkembangan organisasi dan
pengembangan manusia , karena prinsip –
prinsip EQ yang dikembangkan
menghasilkan cara dalam memahami dan
mengukur perilaku manusia , gaya
manajemen , sikap, keterampilan
interpersonal , dan potensi kecerdasan emosi.
19. • Aspek yang berkaitan dengan pemahaman
terhadap diri sendiri , seperti : tujuan
hidup,arti hidup, respon terhadap perilaku,
dll.
• Aspek yang berkaitan dengan pemahaman
terhadap perasaan orang lain.
20. Spirituality berkaitan dengan apa yang
paling penting dalam pengalaman manusia
yaitu berbagai kemampuan dan keterampilan
dalam memberdayakan seseorang untuk
hidup secara harmonis dengan nilai hidup
yang tinggi dan bergeser dari
ketidakmampuan untuk menjawab kearah
tujuan hidup yang jelas, meliputi:
21. • Hati yang terbuka dan fleksiibel
• Enthusiasm.
• Kesadaran terhadap pengalaman saat ini
dan kehadiran Tuhan.
• Penghargaan terhadap penerapan nilai –
nilai agama.
• Berpedoman terhadap nilai- nilai
tradisional dan keragaman etnik.
22. Spiritual intelligence memiliki prinsip –
prinsip sebagai berikut :
• Kesadaran akan diri sendiri yaiitu
pengetahuan terhadap nilai yang diyakini
dan apa yang membeerikan motivasi hidup.
• Spontanitas yaitu hidup dengan
memberikan respon terhadap masa dan
keadaan yang dihadapi.
• Memiliki visi dan nilai yang ditunjukkan
melalui keyakinan dan prinsip hidup.
23. • Melihat sesuatu secara keseluruhan dengan
jalan memahami secara luas pola – pola
hubungan yang mengandung makna dan
perasaan memiliki.
• Gairah hidup yaitu memiliki kualitas
perasaan yang baik dan empati.
• Memahami perbedaan dengan jalan
menghargai orang lain dan perbedaan yang
dimilikinya.
• Mandiri yaitu kemampuan untuk melawan
arus dengan orang banyak dan tidak
tergantung pada pengaruh satu orang.
24. • Kemanusiaanyaitu memiliki kemampuan untuk
mengambil peran dalam kehidupan.
• Kemampuan untuk mengajukan berbagai
pertanyaan yang bersifat fundamental , seperti
“mengapa” yang membutuhkan pemahaman
terhadap sesuatu secara mendalam.
• Kemampuan unutk membingkai kembali
pengalaman – pengalaman masa lalu dalam
konteks yang lebih bermakna.
• Secara positif dapat memanfaatkan berbagai
perbedaan dengan jalan belajar melalui kesalahan.
• Kesediaan unutk memberikan pelayanan dan
memberikan sesuatu yang bernilai.