SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
11/10/2014 | 1 
OKSIDASI
11/10/2014 | 2 
Oksidasi 
• Proses oksidasi adalah proses masuknya oksigen atau O2 dalam 
senyawa secara langsung ataupun tidak langsung 
• Interaksi antara molekul oksigen dengan zat-zat lain
11/10/2014 | 3 
Jenis-jenis oksidasi 
1. Dehidrogenasi 
Pengambilan H2 dari senyawa. Dinyatakan dalam perubahan 
alkohol primer menjadi aldehid atau alkohol sekunder menjadi 
keton 
C2H5OH + ½ O2 CH3CHO + H2O 
alkohol primer aldehid 
CH3CHOHCH3 + ½ O2 CH3COCH3 + H2O 
alkohol sekunder keton
11/10/2014 | 4 
Jenis-jenis oksidasi 
2. Pemasukan satu atom O ke dalam molekul 
dinyatakan oleh oksidasi aldehid menjadi asam atau hidroksi 
karbon menjadi alkohol 
CH3CHO + ½ O2 CH2COOH 
aldehid asam 
(C6H5)3CH + ½ O2 (C6H5)3COH 
hidrokarbon alkohol
11/10/2014 | 5 
Jenis-jenis oksidasi 
3. Dehidrogenasi + pemasukan satu atom O ke dalam molekul 
Seperti pada pembuatan aldehid dari hidrokarbon atau 
pembuatan asam benzoat dari benzil alkohol 
CH4 + O2 CH2O + H2O 
hidrokarbon aldehid 
C6H5CH2OH + O2 C6H5COOH + H2O 
benzil alkohol asam benzoat
11/10/2014 | 6 
Jenis-jenis oksidasi 
4. Dehidrogenasi diikuti kondensasi molekuler 
Seperti dalam dua molekul benzene membentuk diphenil 
2C6H6 + ½ O2 C6H5–C6H5 + H2O 
benzene diphenil
11/10/2014 | 7 
Jenis-jenis oksidasi 
5. Dehidrogenasi, pemasukan O dan pemecahan rantai karbon 
Contohnya dalam oksidasi naphtalen menjadi phtalat anhidrid 
C10H8 + 4 ½ O2 C8H4O3 + 2H2O + 2CO2
11/10/2014 | 8 
Jenis-jenis oksidasi 
6. Oksidasi tidak langsung menggunakan reaksi antara 
Contoh : 
Cl2 H2O 
C6H5.CH3 C6H5.CCl3 C6H5.COOH 
H2SO4 NaOH 
C6H6 C6H5SO3H C6H5OH +Na2SO4
11/10/2014 | 9 
Jenis-jenis oksidasi 
7. Oksidasi dengan senyawa kimia sebagai oksidatornya 
yaitu oksidasi olefin menjadi derivat hidroksi dan akan berubah menjadi 
aldehid dan asam karboksilat yang berat molekulnya rendah kalau digunakan 
oksidator kuat 
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH MnO4, Alkali 
CH3(CH2)7CHOH – CHOH(CH2)7 – COOH 
asam oleat asam dihidroksi stearat 
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH CH3(CH2)7COOH 
asam pelangonat 
HOOC(CH2)7COOH 
asam azoleat 
Na2Cr2O7 
H2SO4
11/10/2014 | 10 
Jenis-jenis oksidasi 
8. Terbentuknya peroksida 
 Peroksidasi terjadi cepat pada keadaan tertentu. Contoh : 
O 
2C6H5C– Cl + Na2O2 C6H5C – O – O – CC6H5 + 2NaCl 
O O
11/10/2014 | 11 
Jenis-jenis oksidasi 
 Oksidasi senyawa amino menjadi p-aminophenol dan 
nitrobenzen dengan kondisi yang sedang. 
Oksidasi senyawa sulfur oleh asam permanganat seperti pada 
pembuatan sulfonal, trional dan tetranal dari (CH3)2C(S.C2H5)2 atau 
dari (CH3)(C2H5) C (S.C2H5)2 atau dari (C2H5)2C(S.C2H5)2. 
2CH3CH2SH + O2 H5C2S – SC2H5 + H2O 
CH3CH2SH + O2 CH3CH2 – SO2OH
11/10/2014 | 12 
Bahan-bahan pengoksidasi 
• Oxygen (O2) 
• Ozone (O3) 
• Hydrogen peroxide (H2O2) and other inorganic peroxides 
• Fluorine (F2), chlorine (Cl2), and other halogens 
• Nitric acid (HNO3) and nitrate compounds 
• Sulfuric acid (H2SO4) 
• Persulfuric acids (H2SO5 and H2SO8) 
• Chlorite, chlorate, perchlorate, and other analogous halogen compounds 
• Hypochlorite and other hypohalite compounds, including household bleach (NaClO) 
• Hexavalent chromium compounds such as chromic and dichromic acids and chromium trioxide, 
pyridinium chlorochromate (PCC), and chromate/dichromate compounds 
• Permanganate compounds 
• Sodium perborate 
• Nitrous oxide (N2O) 
• Silver oxide (Ag2O) 
• Osmium tetroxide (OsO4) 
• Tollens' reagent 
• 2,2'-Dipyridyldisulfide (DPS)
11/10/2014 | 13 
Agent Product(s) 
O2 oxygen Various, including the oxides H2O and CO2 
O3 ozone 
Various, including ketones, aldehydes, and H2O; 
(ozonolysis) 
F2 fluorine F− 
Cl2 chlorine Cl− 
Br2 bromine Br− 
I2 iodine I−, I3 
− 
OCl− hypochlorite Cl−, H2O 
ClO3 
− chlorate Cl−, H2O 
HNO3 nitric acid 
NO nitric oxide 
NO2 nitrogen dioxide 
Hexavalent chromium 
CrO3 chromium trioxide 
CrO4 
2− chromate 
Cr2O7 
2− dichromate 
Cr3+, H2O 
− permanganate 
MnO4 
2− manganate 
MnO4 
Mn2+ (acidic) or MnO2 (basic) 
H2O2, other peroxides Various, including oxides and H2O
11/10/2014 | 14 
Kinetika dan Termodinamika 
• Reaksi oksidasi diikuti pembentukan H2O, CO atau keduanya. Reaksinya 
eksotermis disertai oleh penurunan energi bebas, maka perlu dibatasi 
reaksinya dan kehilangan hasil dicegah dengan jalan oksidasi kontinyu. 
Suhu reaksi dibuat rendah dan oksidasi dikontrol agar tidak meluas 
dengan: 
– Membatasi lama reaksi, 
– Mengontrol suhu reaksi, 
– Membatasi jumlah oksidator 
• Dalam reaksi oksidasi terutama yang menggunakan O2, aspek termokimia 
yang penting adalah panas yang terjadi. Permasalahan yang ada adalah 
besarnya jumlah panas yang dikeluarkan pada suhu reaksi yang diinginkan 
dan pembatasan oksidasi untuk hasil yang diinginkan dengan cara 
menghindari pembakaran sempurna. Katalisator digunakan agar reaksi 
oksidasi dapat berlangsung pada suhu yang rendah dan reaksi langsung 
menjadi hasil yang diinginkan.
11/10/2014 | 15 
Peralatan 
• Reaksi oksidasi fase cair tidak memerlukan peralatan khusus 
untuk pengontrolan suhu dan pengambilan panasnya. 
• Pada proses oksidasi fase uap terjadi konsentrasi panas reaksi 
pada daerah katalisator yang mana panas ini harus 
dikeluarkan dalam jumlah besar pada suhu yang tinggi. 
• Pengambilan panas ini penting untuk mencegah kerusakan 
alat, katalisator atau bahan baku dan mempertahankan suhu 
pada tingkat yang baik perlu untuk menjamin kecepatan dan 
derajat oksidasi yang tepat.
11/10/2014 | 16 
Aplikasi reaksi oksidasi 
1. Oksidasi fase cair dengan zat pengoksidasi (oxidizing agents) 
• Suatu senyawa dioksidasi menggunakan bahan pengoksidasi 
yang berbeda, hasilnya juga berbeda. Misalnya: oksidasi 
aniline 
Bahan Pengoskidasi Hasil 
MnO2 dalam H2SO4 
K2Cr2O7 dalam H2SO4 encer 
KMnO4 (asam) 
(basa) 
(netral) 
Alkalin hipoklorit 
Asam hipoklorit 
Quinon 
Quinon 
Hitam anilin 
Azobenzen + NH3 
Nitrobenzen + Azobenzen 
Nitrobenzen 
p-aminophenol
11/10/2014 | 17 
Aplikasi reaksi oksidasi 
2. Oksidasi fase cair dengan oksigen 
• Oksigen dari udara yang paling murah sebagai oksidator tetapi 
sulit pengontrolannya. Untuk mempercepat kecepatan reaksi, 
dilakukan dengan jalan menggunakan katalisator, menaikkan 
suhu atau kedua-duanya. 
• Contoh : 

11/10/2014 | 18 
2. Oksidasi fase cair dengan oksigen 
• Asetaldehid menjadi asam asetat 
– Asam asetat dapat diperoleh dari etanol. Namun jika diinginkan hasil 
asam yang pekat maka dapat diperoleh dari oksidasi asetaldehid. 
– Reaktor biasanya terbuat dari baja berlapis aluminium dilengkapi 
dengan koil aluminium untuk pemanasan dan pendinginan dan 
distributor udara. 
– Asetaldehid yang digunakan mempunyai kemurnian antara 99,0 – 
99,8%. Katalisator yang digunakan Mn-asetat atau Co-asetat. 
– Suhu reaksi 27 – 60oC. Waktu reaksi 12 – 14 jam. 
– Tekanan operasi 65,3 psi. Hasil asam asetat 88 – 95% teoritis dengan 
kepekatan 96%.
11/10/2014 | 19 
2. Oksidasi fase cair dengan oksigen 
• Oksidasi hidrokarbon alifatik dan derivatnya 
– Untuk oksidasi ini digunakan katalisator, promotor dan initiator yang 
dilarutkan dalam pelarut. Oksidatornya adalah O2 dari udara. Pelarut 
yang digunakan biasanya asam organik yang inert terhadap oksidasi. 
– Katalisator yang digunakan adalah garam-garam Ce, Co, Cu, Mn, V, U, 
Me, ditambah promotor seperti garam-garam Ba, Mg, K dan ditambah 
initiator seperti peroksid, peracid, aldehid, keton, olefin atau senyawa 
organic pembentuk peroksid. 
– Contoh: 
Oksidasi 1131,8 kg isobutan dengan udara pada 100 – 155 oC, 50 atm, 
menggunakan katalisator Co-asetat, initiator dietil keton dan pelarut 
asam asetat menghasilkan 68,8 kg aseton, 48,2 kg metal asetat, 31,1 
kg isobutil asetat, 47,1 kg isobutanol, 40,1 kg air, 13 kg asam asetat, 
18,1 kg tidak teridentifikasi dan 383 kg sisa isobutan.
11/10/2014 | 20 
2. Oksidasi fase cair dengan oksigen 
• Oksidasi hidrokarbon petroleum cair 
– Penggunaan garam-garam logam yang larut seperti Mn, Cu, Fe, Cr dan 
Va menyebabkan operasi dapat berlangsung pada suhu 100-160oC, 
fase cair selama 6-15 jam pada tekanan 150 psi. Udara atau O2 
dikontakkan dengan hidrokarbon cair
11/10/2014 | 21 
Aplikasi reaksi oksidasi 
3. Oksidasi fase uap senyawa alifatik 
Contoh2nya: 
• Oksidasi metanol 
– Reaksinya endotermis, panas harus diberikan. Walaupun reaksinya 
sederhana, tetapi membutuhkan pengaturan suhu, perbandingan udara-alkohol 
dan waktu kontak yang baik untuk menjamin hasil yang tetap 
tinggi pada efisiensi yang baik. 
– Untuk oksidasi menjadi formaldehid, 1 lb metanol murni secara teoritis 
membutuhkan 26,7 cuft udara kering pada keadaan standar (2,18 lb). 
Katalisator yang digunakan tembaga. Reaksi ini terjadi pada suhu 400- 
600oC. Kecepatan umpan dan perbandingan udara-metanol dipertahankan 
untuk membuat operasinya autotermis. Hasil yang diperoleh mempunyai 
kemurnian 82-85% dan konversi bisa mencapai 96%. Oksigen dari udara 
yang paling murah sebagai oksidator tetapi sulit pengontrolannya. Untuk 
mempercepat kecepatan reaksi, dilakukan dengan jalan menggunakan 
katalisator, menaikkan suhu atau kedua-duanya.
11/10/2014 | 22 
• Oksidasi etanol 
– Etanol bisa didehidrogenasi atau dioksidasi menjadi 
asetaldehid dengan hasil yang baik pada fase uap. 
– Oksidasi menggunakan udara dengan katalisator perak 
pada 550oC memberikan hasil 85-95%. 
– Oksidasi langsung etanol menjadi asetat dalam proses 
sinambung fase uap (katalitik) lebih sulit karena pecah 
menjadi formaldehid, CO2 + bahan-bahan lain. 
– Oksidasi simultan campuran etanol dan asetaldehid dalam 
fase uap memberikan konversi yang baik. Asetaldehid 
menjadi asam asetat dan etanol menjadi asetaldehid, yang 
mana asetaldehidnya dikembalikan ke dalam proses.
11/10/2014 | 23 
Aplikasi reaksi oksidasi 
4. Oksidasi melalui dehidrogenasi 
• Proses katalisis fase uap untuk dehidrogenasi isoalkohol dan 
aromatik (rantai cabangnya) penting dalam industri. Contoh: 
proses pembuatan aseton dan metal etil keton dari 
isopropanol dan butanol sekunder. 
O 
CH3CHOCH3 CH3CCH3 +H2 
CH3CHOC2H5 CH3CC2H5 +H2 
O 
Bahan baku pembuatan aseton dan metal 
etil keton adalah olefin (propena dan 2- 
butilen) yang diubah menjadi alkohol 
dengan sulfatasi dan hidrolisa. Suhu reaksi 
untuk isopropanol 380oC dan untuk 
butanol 350oC. Konversi mencapai 98%.
11/10/2014 | 24 
Aplikasi reaksi oksidasi 
5. Oksidasi aromatik fase uap 
Contoh2nya: 
• Benzen(e) 
– Benzen stabil ikatannya terhadap disosiasi termal dan oksidasi 
– Kestabilan benzene  dibutuhkan perbandingan udara-hidrokarbon 
yang cukup tinggi.  9 atom O dibutuhkan untuk oksidasi 1 mol 
benzene menjadi maleat anhidrid. 
– Teoritis untuk 1 lb benzen dibutuhkan 106 cuft udara kering pada suhu 
kamar. Dalam praktek digunakan perbandingan yang lebih tinggi lagi, 
untuk 100 kg benzene dihasilkan 60-75 kg asam maleat, yang 
menunjukkan konversi 40-50%. Panas yang dilepaskan 10.500 Btu/lb 
benzene yang bereaksi. Pada pembakaran sempurna benzen, panas 
yang dilepaskan sebanyak 18.000 Btu/lb. Katalisator yang digunakan 
oksida logam pada grup V dan VI (pada tabel periodik).
11/10/2014 | 25 
• Toluen(e) 
– Hasil oksidasi toluen adalah benzaldehid (hasil utama), asam benzoat, asam 
maleat dan antraquinon, dalam perbandingan yang tergantung pada jenis 
katalisator, suhu, perbandingan O2 dan waktu kontaknya. Suhu tinggi, 
katalisator yang agak lemah dan waktu kontak yang pendek memudahkan 
pembentukan benzaldehid. Perbandingan O2 yang tinggi dan waktu kontak 
yang lama mempermudah pembentukan asam. 
– Pada suhu 280-300oC, reaksi mulai berjalan (menggunakan katalisator 
Vanadium Oksida), tetapi reaksinya lambat, dibutuhkan waktu kontak yang 
lama dan asam benzoat cenderung menjadi hasil utama. 
– Pada suhu 400-450oC, reaksi cepat sekali dan 50% toluen dioksidasi dengan 
benzaldehid sebagai hasil utama. Kalau dipakai katalisator agak lemah seperti 
Mo-oksida pada suhu 450-530oC memberikan konversi yang tinggi. Pada suhu 
420-450oC, katalisator Va-oksida, 5% tolueneberubah menjadi antraquinon, 
dan kalau suhu dinaikkan menjadi di atas 500oC, toluen berubah menjadi 
senyawa kompleks yang mempunyai titik didih tinggi.
11/10/2014 | 26 
• Styrene dari etibenzen(e) 
Reaksi: 
C6H5.C2H5 C6H5CH=CH2 + H2 
– Styrene dibuat dengan dehidrogenasi etil benzene pada suhu 600oC 
menggunakan katalisator ZnO. 
– Ada 2 macam reaksi samping yang menyertai reaksi utama di atas: 
• Perengkahan etil benzene memberikan benzene, toluene, metan, etan 
dan sebagainya. 
• Perengkahan hidrokarbon menjadi C, diikuti reaksi samping C ini 
dengan uap air yang digunakan sebagai pengencer sehingga terbentuk 
CO2. Sejumlah kecil etil benzene dan diphenil terdapat dalam hasil
11/10/2014 | 27 
• Styrene dari etibenzen(e) 
– Pengencer uap air digunakan dengan perbandingan tidak kurang dari 0,8 
bagian berat untuk 1 bagian berat etil benzene. Dalam praktek digunakan 
perbandingan 1,2-1,5. 
– Reaksi dehidrogenasi ini endotermis, panas diberikan oleh flue gas yang 
suhunya 100-200oC lebih tinggi daripada suhu reaktor. 
– Dinding reaktor dilapis dengan campuran Cu-Mn yang tahan suhu 600oC. 
Katalisator yang digunakan ZnO, ditambah promoter seprti alumina dan 
khromat, yang dapat memberikan konversi total 92% dan berumur 9 
bulan.
11/10/2014 | 28 
• Naphtalen(e) 
– Oksida naphtalen menghasilkan phthalate anhidrid. Suhu 
reaksi 400-500oC. Katalisatornya Va-pentaoksida dan Mo-oksida. 
Umur katalisator 6 bulan dengan hasil 80-85%.
11/10/2014 | 29 
Thank you for your attention 
Question???

More Related Content

What's hot

Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksimarnitukan
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OLestari Putri
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichFirda Shabrina
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiBughis Berkata
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 

What's hot (20)

Filtrasi
FiltrasiFiltrasi
Filtrasi
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 
Campuran sederhana
Campuran sederhanaCampuran sederhana
Campuran sederhana
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 

Viewers also liked

Bahan barman bppt
Bahan barman bpptBahan barman bppt
Bahan barman bpptbocah666
 
Pik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiPik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiwahyuddin S.T
 
Wohler Catalog 2011 lo
Wohler Catalog 2011 loWohler Catalog 2011 lo
Wohler Catalog 2011 loRadikal Ltd.
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedwahyuddin S.T
 
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairproses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairwahyuddin S.T
 
Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldwahyuddin S.T
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariwahyuddin S.T
 

Viewers also liked (10)

Bahan barman bppt
Bahan barman bpptBahan barman bppt
Bahan barman bppt
 
Pik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasiPik 2 bab 5_hidrogenasi
Pik 2 bab 5_hidrogenasi
 
Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
Wohler Catalog 2011 lo
Wohler Catalog 2011 loWohler Catalog 2011 lo
Wohler Catalog 2011 lo
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
 
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cairproses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
proses hidrogenasi pada pembuatan batu bara cair
 
Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-old
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
 
Benzena kelompok 11
Benzena   kelompok 11Benzena   kelompok 11
Benzena kelompok 11
 
Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulangReaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang
 

Similar to Oksidasi

Proses Industri Kimia Oksidasi
Proses Industri Kimia OksidasiProses Industri Kimia Oksidasi
Proses Industri Kimia OksidasiIka Pertiwi Murti
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalatAsep Nazmi
 
Pik 2 bab 7_2_hidrolisis
Pik 2 bab 7_2_hidrolisisPik 2 bab 7_2_hidrolisis
Pik 2 bab 7_2_hidrolisiswahyuddin S.T
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriDhanti Utari
 
reaksi-reaksi-organologam.pptx
reaksi-reaksi-organologam.pptxreaksi-reaksi-organologam.pptx
reaksi-reaksi-organologam.pptxJohnArgon
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandelarahayueny
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revMuhammad Luthfan
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocIndriati Dewi
 
BAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxBAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxyulikurniati1
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ridho Majid
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarkrisnasuryanti
 
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revKd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revMuhammad Luthfan
 
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, SulfurPembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, SulfurIsmi Roichatul Jannah
 
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiwahyuddin S.T
 

Similar to Oksidasi (20)

Proses Industri Kimia Oksidasi
Proses Industri Kimia OksidasiProses Industri Kimia Oksidasi
Proses Industri Kimia Oksidasi
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat
 
Pik 2 bab 7_2_hidrolisis
Pik 2 bab 7_2_hidrolisisPik 2 bab 7_2_hidrolisis
Pik 2 bab 7_2_hidrolisis
 
6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt
 
Industri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pROIndustri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pRO
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
reaksi-reaksi-organologam.pptx
reaksi-reaksi-organologam.pptxreaksi-reaksi-organologam.pptx
reaksi-reaksi-organologam.pptx
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocAnalisa gas co2 dalam air menggunakan toc
Analisa gas co2 dalam air menggunakan toc
 
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi
 
Ppt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanorPpt jurnal kimanor
Ppt jurnal kimanor
 
BAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptxBAB 2. METABOLISME.pptx
BAB 2. METABOLISME.pptx
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-revKd ii meeting 4 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev
 
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, SulfurPembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
Pembuatan dan Kegunaan Nitrogen, Oksigen, Silikon, Fosfor, Sulfur
 
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasi
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 

More from wahyuddin S.T

Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia wahyuddin S.T
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
 
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2wahyuddin S.T
 
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik wordwahyuddin S.T
 
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratwahyuddin S.T
 
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratwahyuddin S.T
 
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuwahyuddin S.T
 
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiawahyuddin S.T
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...wahyuddin S.T
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)wahyuddin S.T
 
Pemanfaatan kulit batang gemor 2
Pemanfaatan kulit batang gemor 2Pemanfaatan kulit batang gemor 2
Pemanfaatan kulit batang gemor 2wahyuddin S.T
 
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energik,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energiwahyuddin S.T
 

More from wahyuddin S.T (20)

Petrokimia
PetrokimiaPetrokimia
Petrokimia
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
 
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2
 
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik word
 
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
 
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
 
Surat pernyataan
Surat pernyataanSurat pernyataan
Surat pernyataan
 
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
 
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupku
 
Rencana studi
Rencana studiRencana studi
Rencana studi
 
Motivation letter
Motivation letterMotivation letter
Motivation letter
 
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesia
 
Tugas petrokimia
Tugas petrokimiaTugas petrokimia
Tugas petrokimia
 
Purun ft
Purun   ftPurun   ft
Purun ft
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)
 
Pemanfaatan kulit batang gemor 2
Pemanfaatan kulit batang gemor 2Pemanfaatan kulit batang gemor 2
Pemanfaatan kulit batang gemor 2
 
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energik,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
 

Oksidasi

  • 1. 11/10/2014 | 1 OKSIDASI
  • 2. 11/10/2014 | 2 Oksidasi • Proses oksidasi adalah proses masuknya oksigen atau O2 dalam senyawa secara langsung ataupun tidak langsung • Interaksi antara molekul oksigen dengan zat-zat lain
  • 3. 11/10/2014 | 3 Jenis-jenis oksidasi 1. Dehidrogenasi Pengambilan H2 dari senyawa. Dinyatakan dalam perubahan alkohol primer menjadi aldehid atau alkohol sekunder menjadi keton C2H5OH + ½ O2 CH3CHO + H2O alkohol primer aldehid CH3CHOHCH3 + ½ O2 CH3COCH3 + H2O alkohol sekunder keton
  • 4. 11/10/2014 | 4 Jenis-jenis oksidasi 2. Pemasukan satu atom O ke dalam molekul dinyatakan oleh oksidasi aldehid menjadi asam atau hidroksi karbon menjadi alkohol CH3CHO + ½ O2 CH2COOH aldehid asam (C6H5)3CH + ½ O2 (C6H5)3COH hidrokarbon alkohol
  • 5. 11/10/2014 | 5 Jenis-jenis oksidasi 3. Dehidrogenasi + pemasukan satu atom O ke dalam molekul Seperti pada pembuatan aldehid dari hidrokarbon atau pembuatan asam benzoat dari benzil alkohol CH4 + O2 CH2O + H2O hidrokarbon aldehid C6H5CH2OH + O2 C6H5COOH + H2O benzil alkohol asam benzoat
  • 6. 11/10/2014 | 6 Jenis-jenis oksidasi 4. Dehidrogenasi diikuti kondensasi molekuler Seperti dalam dua molekul benzene membentuk diphenil 2C6H6 + ½ O2 C6H5–C6H5 + H2O benzene diphenil
  • 7. 11/10/2014 | 7 Jenis-jenis oksidasi 5. Dehidrogenasi, pemasukan O dan pemecahan rantai karbon Contohnya dalam oksidasi naphtalen menjadi phtalat anhidrid C10H8 + 4 ½ O2 C8H4O3 + 2H2O + 2CO2
  • 8. 11/10/2014 | 8 Jenis-jenis oksidasi 6. Oksidasi tidak langsung menggunakan reaksi antara Contoh : Cl2 H2O C6H5.CH3 C6H5.CCl3 C6H5.COOH H2SO4 NaOH C6H6 C6H5SO3H C6H5OH +Na2SO4
  • 9. 11/10/2014 | 9 Jenis-jenis oksidasi 7. Oksidasi dengan senyawa kimia sebagai oksidatornya yaitu oksidasi olefin menjadi derivat hidroksi dan akan berubah menjadi aldehid dan asam karboksilat yang berat molekulnya rendah kalau digunakan oksidator kuat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH MnO4, Alkali CH3(CH2)7CHOH – CHOH(CH2)7 – COOH asam oleat asam dihidroksi stearat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH CH3(CH2)7COOH asam pelangonat HOOC(CH2)7COOH asam azoleat Na2Cr2O7 H2SO4
  • 10. 11/10/2014 | 10 Jenis-jenis oksidasi 8. Terbentuknya peroksida  Peroksidasi terjadi cepat pada keadaan tertentu. Contoh : O 2C6H5C– Cl + Na2O2 C6H5C – O – O – CC6H5 + 2NaCl O O
  • 11. 11/10/2014 | 11 Jenis-jenis oksidasi  Oksidasi senyawa amino menjadi p-aminophenol dan nitrobenzen dengan kondisi yang sedang. Oksidasi senyawa sulfur oleh asam permanganat seperti pada pembuatan sulfonal, trional dan tetranal dari (CH3)2C(S.C2H5)2 atau dari (CH3)(C2H5) C (S.C2H5)2 atau dari (C2H5)2C(S.C2H5)2. 2CH3CH2SH + O2 H5C2S – SC2H5 + H2O CH3CH2SH + O2 CH3CH2 – SO2OH
  • 12. 11/10/2014 | 12 Bahan-bahan pengoksidasi • Oxygen (O2) • Ozone (O3) • Hydrogen peroxide (H2O2) and other inorganic peroxides • Fluorine (F2), chlorine (Cl2), and other halogens • Nitric acid (HNO3) and nitrate compounds • Sulfuric acid (H2SO4) • Persulfuric acids (H2SO5 and H2SO8) • Chlorite, chlorate, perchlorate, and other analogous halogen compounds • Hypochlorite and other hypohalite compounds, including household bleach (NaClO) • Hexavalent chromium compounds such as chromic and dichromic acids and chromium trioxide, pyridinium chlorochromate (PCC), and chromate/dichromate compounds • Permanganate compounds • Sodium perborate • Nitrous oxide (N2O) • Silver oxide (Ag2O) • Osmium tetroxide (OsO4) • Tollens' reagent • 2,2'-Dipyridyldisulfide (DPS)
  • 13. 11/10/2014 | 13 Agent Product(s) O2 oxygen Various, including the oxides H2O and CO2 O3 ozone Various, including ketones, aldehydes, and H2O; (ozonolysis) F2 fluorine F− Cl2 chlorine Cl− Br2 bromine Br− I2 iodine I−, I3 − OCl− hypochlorite Cl−, H2O ClO3 − chlorate Cl−, H2O HNO3 nitric acid NO nitric oxide NO2 nitrogen dioxide Hexavalent chromium CrO3 chromium trioxide CrO4 2− chromate Cr2O7 2− dichromate Cr3+, H2O − permanganate MnO4 2− manganate MnO4 Mn2+ (acidic) or MnO2 (basic) H2O2, other peroxides Various, including oxides and H2O
  • 14. 11/10/2014 | 14 Kinetika dan Termodinamika • Reaksi oksidasi diikuti pembentukan H2O, CO atau keduanya. Reaksinya eksotermis disertai oleh penurunan energi bebas, maka perlu dibatasi reaksinya dan kehilangan hasil dicegah dengan jalan oksidasi kontinyu. Suhu reaksi dibuat rendah dan oksidasi dikontrol agar tidak meluas dengan: – Membatasi lama reaksi, – Mengontrol suhu reaksi, – Membatasi jumlah oksidator • Dalam reaksi oksidasi terutama yang menggunakan O2, aspek termokimia yang penting adalah panas yang terjadi. Permasalahan yang ada adalah besarnya jumlah panas yang dikeluarkan pada suhu reaksi yang diinginkan dan pembatasan oksidasi untuk hasil yang diinginkan dengan cara menghindari pembakaran sempurna. Katalisator digunakan agar reaksi oksidasi dapat berlangsung pada suhu yang rendah dan reaksi langsung menjadi hasil yang diinginkan.
  • 15. 11/10/2014 | 15 Peralatan • Reaksi oksidasi fase cair tidak memerlukan peralatan khusus untuk pengontrolan suhu dan pengambilan panasnya. • Pada proses oksidasi fase uap terjadi konsentrasi panas reaksi pada daerah katalisator yang mana panas ini harus dikeluarkan dalam jumlah besar pada suhu yang tinggi. • Pengambilan panas ini penting untuk mencegah kerusakan alat, katalisator atau bahan baku dan mempertahankan suhu pada tingkat yang baik perlu untuk menjamin kecepatan dan derajat oksidasi yang tepat.
  • 16. 11/10/2014 | 16 Aplikasi reaksi oksidasi 1. Oksidasi fase cair dengan zat pengoksidasi (oxidizing agents) • Suatu senyawa dioksidasi menggunakan bahan pengoksidasi yang berbeda, hasilnya juga berbeda. Misalnya: oksidasi aniline Bahan Pengoskidasi Hasil MnO2 dalam H2SO4 K2Cr2O7 dalam H2SO4 encer KMnO4 (asam) (basa) (netral) Alkalin hipoklorit Asam hipoklorit Quinon Quinon Hitam anilin Azobenzen + NH3 Nitrobenzen + Azobenzen Nitrobenzen p-aminophenol
  • 17. 11/10/2014 | 17 Aplikasi reaksi oksidasi 2. Oksidasi fase cair dengan oksigen • Oksigen dari udara yang paling murah sebagai oksidator tetapi sulit pengontrolannya. Untuk mempercepat kecepatan reaksi, dilakukan dengan jalan menggunakan katalisator, menaikkan suhu atau kedua-duanya. • Contoh : 
  • 18. 11/10/2014 | 18 2. Oksidasi fase cair dengan oksigen • Asetaldehid menjadi asam asetat – Asam asetat dapat diperoleh dari etanol. Namun jika diinginkan hasil asam yang pekat maka dapat diperoleh dari oksidasi asetaldehid. – Reaktor biasanya terbuat dari baja berlapis aluminium dilengkapi dengan koil aluminium untuk pemanasan dan pendinginan dan distributor udara. – Asetaldehid yang digunakan mempunyai kemurnian antara 99,0 – 99,8%. Katalisator yang digunakan Mn-asetat atau Co-asetat. – Suhu reaksi 27 – 60oC. Waktu reaksi 12 – 14 jam. – Tekanan operasi 65,3 psi. Hasil asam asetat 88 – 95% teoritis dengan kepekatan 96%.
  • 19. 11/10/2014 | 19 2. Oksidasi fase cair dengan oksigen • Oksidasi hidrokarbon alifatik dan derivatnya – Untuk oksidasi ini digunakan katalisator, promotor dan initiator yang dilarutkan dalam pelarut. Oksidatornya adalah O2 dari udara. Pelarut yang digunakan biasanya asam organik yang inert terhadap oksidasi. – Katalisator yang digunakan adalah garam-garam Ce, Co, Cu, Mn, V, U, Me, ditambah promotor seperti garam-garam Ba, Mg, K dan ditambah initiator seperti peroksid, peracid, aldehid, keton, olefin atau senyawa organic pembentuk peroksid. – Contoh: Oksidasi 1131,8 kg isobutan dengan udara pada 100 – 155 oC, 50 atm, menggunakan katalisator Co-asetat, initiator dietil keton dan pelarut asam asetat menghasilkan 68,8 kg aseton, 48,2 kg metal asetat, 31,1 kg isobutil asetat, 47,1 kg isobutanol, 40,1 kg air, 13 kg asam asetat, 18,1 kg tidak teridentifikasi dan 383 kg sisa isobutan.
  • 20. 11/10/2014 | 20 2. Oksidasi fase cair dengan oksigen • Oksidasi hidrokarbon petroleum cair – Penggunaan garam-garam logam yang larut seperti Mn, Cu, Fe, Cr dan Va menyebabkan operasi dapat berlangsung pada suhu 100-160oC, fase cair selama 6-15 jam pada tekanan 150 psi. Udara atau O2 dikontakkan dengan hidrokarbon cair
  • 21. 11/10/2014 | 21 Aplikasi reaksi oksidasi 3. Oksidasi fase uap senyawa alifatik Contoh2nya: • Oksidasi metanol – Reaksinya endotermis, panas harus diberikan. Walaupun reaksinya sederhana, tetapi membutuhkan pengaturan suhu, perbandingan udara-alkohol dan waktu kontak yang baik untuk menjamin hasil yang tetap tinggi pada efisiensi yang baik. – Untuk oksidasi menjadi formaldehid, 1 lb metanol murni secara teoritis membutuhkan 26,7 cuft udara kering pada keadaan standar (2,18 lb). Katalisator yang digunakan tembaga. Reaksi ini terjadi pada suhu 400- 600oC. Kecepatan umpan dan perbandingan udara-metanol dipertahankan untuk membuat operasinya autotermis. Hasil yang diperoleh mempunyai kemurnian 82-85% dan konversi bisa mencapai 96%. Oksigen dari udara yang paling murah sebagai oksidator tetapi sulit pengontrolannya. Untuk mempercepat kecepatan reaksi, dilakukan dengan jalan menggunakan katalisator, menaikkan suhu atau kedua-duanya.
  • 22. 11/10/2014 | 22 • Oksidasi etanol – Etanol bisa didehidrogenasi atau dioksidasi menjadi asetaldehid dengan hasil yang baik pada fase uap. – Oksidasi menggunakan udara dengan katalisator perak pada 550oC memberikan hasil 85-95%. – Oksidasi langsung etanol menjadi asetat dalam proses sinambung fase uap (katalitik) lebih sulit karena pecah menjadi formaldehid, CO2 + bahan-bahan lain. – Oksidasi simultan campuran etanol dan asetaldehid dalam fase uap memberikan konversi yang baik. Asetaldehid menjadi asam asetat dan etanol menjadi asetaldehid, yang mana asetaldehidnya dikembalikan ke dalam proses.
  • 23. 11/10/2014 | 23 Aplikasi reaksi oksidasi 4. Oksidasi melalui dehidrogenasi • Proses katalisis fase uap untuk dehidrogenasi isoalkohol dan aromatik (rantai cabangnya) penting dalam industri. Contoh: proses pembuatan aseton dan metal etil keton dari isopropanol dan butanol sekunder. O CH3CHOCH3 CH3CCH3 +H2 CH3CHOC2H5 CH3CC2H5 +H2 O Bahan baku pembuatan aseton dan metal etil keton adalah olefin (propena dan 2- butilen) yang diubah menjadi alkohol dengan sulfatasi dan hidrolisa. Suhu reaksi untuk isopropanol 380oC dan untuk butanol 350oC. Konversi mencapai 98%.
  • 24. 11/10/2014 | 24 Aplikasi reaksi oksidasi 5. Oksidasi aromatik fase uap Contoh2nya: • Benzen(e) – Benzen stabil ikatannya terhadap disosiasi termal dan oksidasi – Kestabilan benzene  dibutuhkan perbandingan udara-hidrokarbon yang cukup tinggi.  9 atom O dibutuhkan untuk oksidasi 1 mol benzene menjadi maleat anhidrid. – Teoritis untuk 1 lb benzen dibutuhkan 106 cuft udara kering pada suhu kamar. Dalam praktek digunakan perbandingan yang lebih tinggi lagi, untuk 100 kg benzene dihasilkan 60-75 kg asam maleat, yang menunjukkan konversi 40-50%. Panas yang dilepaskan 10.500 Btu/lb benzene yang bereaksi. Pada pembakaran sempurna benzen, panas yang dilepaskan sebanyak 18.000 Btu/lb. Katalisator yang digunakan oksida logam pada grup V dan VI (pada tabel periodik).
  • 25. 11/10/2014 | 25 • Toluen(e) – Hasil oksidasi toluen adalah benzaldehid (hasil utama), asam benzoat, asam maleat dan antraquinon, dalam perbandingan yang tergantung pada jenis katalisator, suhu, perbandingan O2 dan waktu kontaknya. Suhu tinggi, katalisator yang agak lemah dan waktu kontak yang pendek memudahkan pembentukan benzaldehid. Perbandingan O2 yang tinggi dan waktu kontak yang lama mempermudah pembentukan asam. – Pada suhu 280-300oC, reaksi mulai berjalan (menggunakan katalisator Vanadium Oksida), tetapi reaksinya lambat, dibutuhkan waktu kontak yang lama dan asam benzoat cenderung menjadi hasil utama. – Pada suhu 400-450oC, reaksi cepat sekali dan 50% toluen dioksidasi dengan benzaldehid sebagai hasil utama. Kalau dipakai katalisator agak lemah seperti Mo-oksida pada suhu 450-530oC memberikan konversi yang tinggi. Pada suhu 420-450oC, katalisator Va-oksida, 5% tolueneberubah menjadi antraquinon, dan kalau suhu dinaikkan menjadi di atas 500oC, toluen berubah menjadi senyawa kompleks yang mempunyai titik didih tinggi.
  • 26. 11/10/2014 | 26 • Styrene dari etibenzen(e) Reaksi: C6H5.C2H5 C6H5CH=CH2 + H2 – Styrene dibuat dengan dehidrogenasi etil benzene pada suhu 600oC menggunakan katalisator ZnO. – Ada 2 macam reaksi samping yang menyertai reaksi utama di atas: • Perengkahan etil benzene memberikan benzene, toluene, metan, etan dan sebagainya. • Perengkahan hidrokarbon menjadi C, diikuti reaksi samping C ini dengan uap air yang digunakan sebagai pengencer sehingga terbentuk CO2. Sejumlah kecil etil benzene dan diphenil terdapat dalam hasil
  • 27. 11/10/2014 | 27 • Styrene dari etibenzen(e) – Pengencer uap air digunakan dengan perbandingan tidak kurang dari 0,8 bagian berat untuk 1 bagian berat etil benzene. Dalam praktek digunakan perbandingan 1,2-1,5. – Reaksi dehidrogenasi ini endotermis, panas diberikan oleh flue gas yang suhunya 100-200oC lebih tinggi daripada suhu reaktor. – Dinding reaktor dilapis dengan campuran Cu-Mn yang tahan suhu 600oC. Katalisator yang digunakan ZnO, ditambah promoter seprti alumina dan khromat, yang dapat memberikan konversi total 92% dan berumur 9 bulan.
  • 28. 11/10/2014 | 28 • Naphtalen(e) – Oksida naphtalen menghasilkan phthalate anhidrid. Suhu reaksi 400-500oC. Katalisatornya Va-pentaoksida dan Mo-oksida. Umur katalisator 6 bulan dengan hasil 80-85%.
  • 29. 11/10/2014 | 29 Thank you for your attention Question???