k,;Optimalisasi limbah serbuk kayu menjadi bioetanol sebagai energi
1. OPTIMALISASI LIMBAH SERBUK KAYU MENJADI BIOETANOL SEBAGAI ENERGI
ALTERNATIF TERBARUKAN MENGGUNAKAN DISTILASI GELOMBANG MIKRO
Abstrak
Hasil dari proses industri penggergajian kayu kebanyakan menyisakan limbah padat berupa
serbuk gergaji dan serpihan kayu yang terbuang menumpuk di suatu lokasi tertentu yang dapat
mengganggu kondisi lingkungan sekitar, sehingga diperlukan penanganan terhadap limbah
padat hasil penggergajian kayu tersebut. Berdasarkan komposisi kimia kayu kandungan yang
paling banyak adalah selulosa, dalam hal ini adalah selulosa yang dapat diolah menjadi
etanol. Tahapan pembuatan bioetanol dari serbuk kayu yaitu delignifikasi, hidrolisa, distilasi
dan dehidrasi. Distilasi bioetanol sendiri memanfaatkan pemanasan gelombang mikro.
Pemanasan dengan gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata
karena bukan mentransfer panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan
tersebut. Pemanasannya juga dapat bersifat selektif artinya tergantung dari dielektrik
properties bahan. Hal ini akan menghemat energi untuk pemanasan akan menghasilkan etanol
dengan kadar kurang dari 95%. Setelah proses dehidrasikadar etanol menjadi 99,5%.
Densitas etanol yang dihasilkan variabel 1,2 dan 3 yaitu 0,806; 0,801 dan 0,795 gr/ml dengan
kadar etanol variabel 1,2 dan 3 yaitu 92,809%,94,96% dan 96,708%.
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang dimana kecenderungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi sedangkan
sumber bahan bakar minyak bumi yang dipakai saat ini semakin menipis. Perlu adanya alternatif
lain bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Penggunaanetanol sebagai
pengganti minyak bumi. Penggunaan etanol sebagai bahan bakar merupakansalah satu jalan
pemecahan masalah energi pada saat ini.
Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung
serat kasar dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, di mana semua bahan yang
mengandungkarbohidrat dapat diolah menjadi etanol. Misalnya kayu, umbi kayu, ubi jalar,
pisang, kulit pisang dan lain-lain. Etanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak
mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
2. Kayu merupakan jenis tumbuhan tropis yang sangat banyak dijumpai di Indonesia. Tetapi
hasil dari proses industri penggergajian kayu kebanyakan menyisakan limbah padat berupa
serbuk gergaji dan serpihan kayu yang terbuang menumpuk di suatu lokasi tertentu yang dapat
mengganggu
kondisi lingkungan
sekitar, sehingga diperlukan penanganan terhadap limbah padat hasil penggergajian kayu
tersebut.
selulosa 48,89%, kadar lignin 28,90%, kadar abu 2,09%, kadar air 6,02%, dan kadar
pentosan 14,10%.
Distilasi bioetanol memanfaatkan pemanasan gelombang mikro. Pemanasan dengan
gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata karena bukan mentransfer
panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan tersebut. Pemanasannya juga dapat
bersifat selektif artinya tergantung dari dielektrik properties bahan. Hal ini akan menghemat
energi untuk pemanasan.
2. METODOLOGI
2.1 BAHAN
Bahan baku dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Serbuk gergaji kayu diambil dari toko kayu gelondongan dan penggergajian kayu pada
usaha mebel, dianalisis kadar selulosanya, lignin, pentosan, air dan abu. Untuk kadar
b. Zymomonas mobilis teknis
2.2 ALAT
Gambar 1. Rangkaian alat hidrolisis
3. Keterangan gambar :
1. Labu leher tiga 500 ml
2. Motor pengaduk
3. Termometer
4. Pendingin balik
5. Kompor pemanas
6. Waterbath
7. Klem
8. Statif