PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
Pengelolaan Ruang PSB
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan
informasi yang semakin pesat akan dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan
pembelajaran baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Sekolah seharusnya
merupakan suatu pusat belajar bagi para siswa dengan memanfaatkan berbagai sumber
belajar yang ada. Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan belajar tak bisa kita pungkiri
lagi. Akan tetapi, sumber-sumber belajar yang ada di sekolah selama ini, umumnya
belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, berbagai sumber belajar
tersebut hanya akan berdaya guna jika sudah dikelola dan difungsikan secara maksimal
dan terorganisir. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka sekolah sudah saatnya
mengoptimalkan pengelolaan berbagai sumber belajar secara sistematis dan melembaga
dalam bentuk Pusat Sumber Belajar (PSB) atau Learning Resources Centre (LRC).
Pusat Sumber Belajar berfungsi melakukan pengadaan, pengembangan, produksi,
pelatihan dan pelayanan dalam pemanfaatan sumber belajar (terutama bahan dan alat)
untuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran dibandingkan dengan perpustakaan yang
hanya berfungsi melakukan pengadaan dan pelayanan pemanfaatan sumber belajar dalam
rangka kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan ruang PSB ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan layanan PSB ?
2. 3. Bagaimana pengelolaan ruang dan layanan PSB ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengelolaan ruang PSB
2. Untuk mengetahui pengelolaan layanan PSB
3. Dapat menjelaskan pengelolaan ruang dan layanan PSB
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dari penulisan ini, diantaranya adalah :
1. Memberikan manfaat teoritisnya tentang pengelolaan ruang dan layanan PSB
2. Memberikan manfaat praktisnya tentang pengelolaan ruang dan layanan PSB
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan
Menurut Charles (1989) pengelolaan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan pekerjaan
dengan orang-orang secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi,
sedangkan Burhanuddin (1994) mendefenisikan pengelolaan sama dengan manajemen
sebagai sebuah usaha pencapaian tujuan yang diinginkan dengan membangun suatu
lingkungan atau suasana yang dinamis dan harmonis terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang dalam kelompok terorganisasi. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan atau manajemen adalah merupakan usaha untuk mencapai tujuan melalui
orang lain dengan menciptakan situasi kerja yang kondusif. Dengan kata lain bahwa
pengelolaan atau manajemen adalah sebuah perilaku organisasi yang dilakukan oleh seorang
pimpinan terhadap sumber daya yang ada.
B. Pengelolaan ruang dan layanan PSB
Tidak sedikit orang yang mengartikan pengelolaan sama dengan arti manajemen. Karena
antara manajemen dan pengelolaan memiliki tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan
organisasi lembaga. Pengelolaan merupakan sebuah bentuk bekerja dengan orang-orang
secara pribadi dan kelompok demi tercapainya tujuan organisasi lembaga. satu yang perlu
diingat bahwa pengelolaan berbeda dengan kepemimpinan. Bila pengelolaan terjadi bila
terdapat kerjasama dengan orang pribadi maupun kelompok, maka seorang pemimpin bisa
mencapai tujuan yang diharapkan tanpa perlu menjadi seorang manajer yang efektif.
4. Sedangkan secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk :
a. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas
tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai
tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban instruksional lainnya.
c. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan
lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional.
d. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem
instruksional baik integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar
e. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai
macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien.
g. Menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran.
h. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar.
i. Membantu mengembangkan standard penggunaan sumber-sumber belajar.
j. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
k. Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya.
l. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai
cara pengajaran (Mudhoffir, 2001)
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pusat sumber belajar, yaitu :
manajemen, desentralisasi, control dan standart.
1. Manajemen
Aspek yang paling menentukan dari manajemen ada tiga aspek, yaitu : servis
5. (layanan), kepemimpinan (Leadership), dan struktur administrasi universitas
(university administrative structure).
2. Desentralisasi (decentralization)
Sebuah PSB dengan klien yang banyak dan bervariasi harus siap untuk beradaptasi
dengan kebijakan dan standar umum. Namun, sebaliknya kebijakan umum juga bisa
menghambat prestasi institusi secara keseluruhan. Mengingat sebuah instituasi harus
mampu untuk fleksibel dan tantangan-tantangan khusus. Untuk itu PSB harus
memikirkan dalam sistem yang memingkinkan desentralisasi fisik dan desentralisasi
administrasi.
3. Kontrol dan Standar (Controls and Standards)
Control dan standar diperlukan, agar menjamin efektivitas dan efisiensi kegiatan.
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya pelayanan di PSB antara lain adalah :
1. Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan, bagaimana
pengembangan serta pengaturannya
2. Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan
gedung dan lainnya
3. Pelayan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli, teknisi,
ataupun asisten teknisi
4. Pemakai, perorangan yang memanfaatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar,
mahasiswa atau umum
Ketiadaan salah satu komponen di atas, atau masing-masing berdiri sendiri dtanpa kerja sama
yang baik, maka pelayanan tidak dapat tercipta sebgaimana mestinya. Untuk itu diperlukan
pelayanan dengan karakteristik berikut :
6. 1) Mudah dimengerti, menggunakan cara yang mudah dimengerti oleh
pengunjung/pemakai maupun oleh petugas itu sendiri
2) Efisiensi dan ekonomis, menggunakan bahan pelengkap dengan variasi sedikit
mungkin
3) Kelambatan yang minimal, mengusahakan tidak ada keterlambatan dalam pelayanan
pengunjung
Fungsi PSB sebagai pengembangan bahan instruksional secara umum adalah menolong
jurusan, staff pengajar secara individual di dalam membuat rancangan dan pemilihan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, hal ini meliputi :
1. perencanaan kurikulum
2. identifikasi pilihan program instruksional
3. seleksi peralatan dan bahan
4. perkiraan biaya
5. penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar
6. perencanaan program
7. prosedur evaluasi
8. revisi program
Pengembang instruksional yang bekerja di PSB hendaknya memiliki kompetensi dalam
bidang pengelolaan dan telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki
pengalaman yang cukup, pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan dan
menguasai bidang evaluasi. Apabila dirinci, secara garis besar kompetensi yang harus
dimiliki oleh pengembang instruksional antara lain adalah : memilih proyek pengembangan
instruksional, menggali analisis kebutuhan, merncanakan, menspesifikasi strategi
instruksional, sampai memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan pengembangan
instruksional.
7. BAB III
SIMPULAN
A. SIMPULAN
Pengembang instruksional yang bekerja di PSB hendaknya memiliki kompetensi dalam
bidang pengelolaan dan telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki
pengalaman yang cukup, pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan dan
menguasai bidang evaluasi. Apabila dirinci, secara garis besar kompetensi yang harus
dimiliki oleh pengembang instruksional antara lain adalah : memilih proyek pengembangan
instruksional, menggali analisis kebutuhan, merncanakan, menspesifikasi strategi
instruksional, sampai memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan pengembangan
instruksional.
B. SARAN
Semoga isi dari makalah ini dapat menambah khazanah bagi kita semua dan dapat
diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.