SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang saling
terkait dalam mewujudkan keberhasilannya dinamakan sebagai sistem pendidikan.
Yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana,
alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan
unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan
menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Keberadaan sarana pendidikan
mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-
komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana
pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan
bias menggagalkan pendidikan. Hal ini adalah suatu kejadian yang harus dihindari
oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Agar
tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala sesuatu
yang mendukung keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang
keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang dominan. Sebab didalam proses pembelajaran itulah
terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara
langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk
tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses
pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar
tertarik dan bisa mengikuti proses yang ada.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu sarana
dan prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik
buruknya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap
proses pembelajaran. Sehingga dalam makalah ini akan membahas mengenai
manajemen sarana dan prasarana di sekolah kejuruan.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian manajemen sarana dan prasarana?
2. Apa saja tujuan manajemen sarana dan prasarana?
3. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana?
4. Bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana?
5. Bagaimana macam-macam manajemen sarana dan prasarana ?
6. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di sekolah kejuruan
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dibuat, antara lain adalah :
1. Untuk dapat menjelaskan tentang pengertian manajemen sarana dan prasarana.
2. Untuk dapat menjelaskan tentang tujuan dari manajemen sarana dan prasarana.
3. Untuk dapat menjelaskan tentang prinsip-prinsip manajemen sarana dan
prasarana.
4. Untuk dapat menjelaskan tentang proses manajemen sarana dan prasarana.
5. Untuk dapat menjelaskan macam-macam manajemen sarana dan prasarana.
6. Untuk dapat menjelaskan pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana disekolah
kejuruan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua
unsur, yaitu sarana dan prasarana. Menurut Mulyasa, sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti papan tulis, spidol,
penghapus, alat tulis, buku, dan media pengajaran.
Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau pengajaran
di suatu lembaga pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun sekolah,
jalan menuju sekolah, dan sebagainya. namun, apabila prasarana tersebut digunakan
secara langsung untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kebun sekolah digunakan
untuk kegiatan belajar biologi maka kebun sekolah menjadi sarana pendidikan.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur
dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Tim Pakar Manajemen
Universitas Negeri Malang, manajemen sarana dan prasarana adalah proses
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki
oleh sekolah secara efektif dan efisisen. Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas
dari manajemen sarana dan prasarana yaitu mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti
dalam proses pendidikan.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai
proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara
efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan
prasarana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan
proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam
menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan
efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di
sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses
pembelajaran di sekolah.
4
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses
sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya, yaitu: mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa
yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan
semua sarana dan prasarana yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana
pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan
prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah
seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, kamar kecil, ruang osis, tempat
parkir, ruang laboratorium dan lain-lain.
B. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk
memberikan layanan secara professional berkaitan dengan sarana dan prasarana
pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
Berkaitan dengan tujuan ini menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui system
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah
memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan
efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga
keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua
personil sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah/sekolah islam yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah islam. Di
samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alt atau fasilitas belajar yang memadai
secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat
5
memanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan danpengajaran,
baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.
C. Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana
Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang
perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip
tersebut adalah:
1. Prinsip percapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
2. Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
harus dilakukan melalui perncanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan
sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian
juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
3. Prinsip administrative, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan
petunjuk teknis yang di berlakukan oleh pihak yang berwenang.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah yang mampu
bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam
manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas
untuk setiap personel sekolah.
5. Prisip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat
kompak.
D. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan
aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan,
inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalm pengelolanya.
Karena jika tidak dikelola dengan baik dan tepat, para personel sekolah tidak akan
bisa menggunakannya secara maksimalnya proses pembelajaran.
6
Proses manajemen sarana dan prasarana dalam pendidikan kejuruan yang akan
dibahas di sisni berkaitan erat dengan: (1) perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan. (2) pengadaan sarana dan prasarana pendidikan (3) inventarisasi sarana
dan prasarana pendidikan (4) pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan (5) penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
Proses yang dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan
memiliki beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan.
Perencanaan sarana atau alat pelajaran tidak semudah perencanaan
prasarana (meja kursi) yang hanya mempertimbangkan selera dan dana yang
tersedia. Untuk proses pengadaan sarana harus mempertimbangkan lebih banyak
dan semuanya bersifat edukatif. Adapun tahap-tahap perencanaan sarana (alat
pelajaran) sebagai berikut :
a. Mengadakan analisis tentang mata pelajaran apa saja yang membutuhkan
sarana dalam penyampaian pembaelajarannya. Hal ini dilakukan oleh para
guru bidang studi.
b. Apabila kebutuhan sarana yang diajukan para guru melampaui kemampuan
daya beli sekolah, maka diadakan seleksi yang berdasarkan pada prioritas
terhadap alat-alat yang mendesak pengadaannya.
c. Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang
sudah ada ini perlu ditinjau lagi, dan mengadakan re-inventarisasi.
d. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran/media yang masih dapat
dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau modifikasi maupun tidak.
e. Mencari dana apabila masih kekurangan dana dalam pengadaan sarana
pendidikan.
f. Menunjuk seseorang dalam melaksanakan pengadaan sarana dan prasrana.
Penunjukkan ini sebaiknya berdasarka pada keahlian, kelincahan
berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh tabel rekap data kebutuhan barang inventaris :
7
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
SMK Nasional Padang
Jl. Jenderal Sudirman No.25 Padang
Rekap Data Kebutuhan Barang Inventaris
No. Nama Barang
Fungsi/
Kegunaan
Jml
Seharusnya
Jml
saat ini
Jml
dibutuhkan
Bagian
Pengguna
Padang, ...................
..................................
..................................
NIP.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memperoleh sarana pendidikan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses
pendidikan dan pengajaran. Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Pembeliaan artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Membuat sendiri yaitu sarana pendidikan dapat dibuat sendiri oleh sekolah.
c. Menerima hibah atau bantuan atau sumbangan dari pihak lain, dan menyewa
atau meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan disewa atau
dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
d. Guna susun (kanibalisme) artinya suatu pengadaan barang dengan
menggunakan barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai kemudian disusun
kembali sehingga menjadi sarana pendidikan atau daur ulang.
Berikut contoh daftar pengadaan barang adalah sebagai berikut :
8
Satuan Pendidikan :......................
SKPD :......................
Kab./Kota :......................
Provinsi :.......................
Daftar Pengadaan Barang
Periode Januari s/d Desember 2017
No.
Jenis barang
yang dibeli
SPK/ Perjanjian/
Kontrak
DPA/SPM/
Kwitansi
Jumlah
Dipergunakan
pada unit
Ket.
Tgl Nomor Tgl Nomor
Banyak
barang
Harga
satuan
Harga
total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Padang, ...................
Kepala Sekolah...............
..................................
NIP.
3. Inventarisasi Sarana dan Prasarana
Kegiatan setelah proses pengadaan adalah pencatatan (inventarisasi)
sarana dam prasarana pendidikan. Pencataan atau yang lebih dikenal dengan
inventarisasi harus dilaksanakan secara terperinci. Inventarisasi Barang adalah
semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai
barang-barang yang dimiliki dan diurus, baik yang diadakan melalui anggaran
belanja,sumbangan maupun hibah. Tujuan inventarisasi barang antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga
dapat dipertanggung jawabkan
c. Memudahkan dalam pengecekan barang.
d. Memudahkan dalam Pengawasan
e. Memudahkan Ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang
9
Pengadministrasian barang inventaris dapat dilakukan menggunakan :
a. Buku Induk Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris yang
sudah dimiliki oleh sekolah.
b. Buku Golongan Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris
menurut golongan yang sudah ditentukan
c. Buku Catatan Barang Non Inventaris : untuk mencatat barang-barang habis
pakai yang dimiliki oleh sekolah.
Berikut contoh tabel inventarisasi barang :
4. Pengawasan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Setiap program maupun kegiatan selalu terdapat pengawasan di dalamnya,
tak terkecuali kegiatan manajemen sarana dan prasarana. Pengawasan sarana dan
prasarana dilakukan dalam rangka mengendalikan jalannya manajemen sarana
dan prasarana agar sesuai dengan ketentuan yang ada. Menurut Nurbadi (2014:72)
“pengawasan (control) terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
merupakan usaha memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah
dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah”.
Adapun tujuan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan menurut Nurabadi (2014:73) adalah:
10
a. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama
jika dilihat dari segi biaya karena membeli peralatan akan jauh lebih mahal
daripada menjaga atau memelihara.
b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran
pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal.
c. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang di perlukan melalui pengecekan
secara rutin.
d. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan peralatan
tersebut.
Menurut Nurabadi (2014:73) terdapat 4 jenis pengawasan yang dapat
dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan antara lain sebagai
berikut.
a. Pengawasan dari dalam (Internal Control).
Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasan yang
dibentuk di dalam organisasi tersebut. Pengawasan dan penilaian dilakukan
oleh bagian pengawas atau unit pengawasan dari lembaga sendiri.
b. Pengawasan dari luar (Eksternal Control).
Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasandari luar
organisasi tersebut. Pengawasan ini dilakukan oleh lembaga pengawas dari
luar organisasi.
c. Pengawasan preventif.
Yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu dilakukan.
Tujuannya agar didapatkan suatu pencegahan terhadapa sesuatu yang dapat
merugikan organisasi. Dengan diadakannya pengawasan preventif tindakan
perbaikan akan cepat dilakukan.
d. Pengawasan represif
Yaitu pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan.
Pengawasan ini bermaksud untuk memperbaiki kerusakan dan kesalahan yang
ada agar tidak terulang kembali pada kegiatan selanjutnya.
Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh
manajer ataupun atasan maka perlu dilakukan tahapan atau proses pengawasan.
Menurut Kadarman (2001) dalam Malik (2012) tahap-tahap proses pengawasan
yaitu:
11
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang
pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam
proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud
disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja.
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi
kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan.
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Sedangkan menurut G. R. Terry dikutip dari Sukama (1992) dalam Malik
(2012) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
a. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
b. Mengukur pelaksanaan
c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika
ada.
d. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan
dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Hal pertama yang
harus dilakukan adalah menetapkan standar perencanaan sehingga dalam
melakukan pengawasan manajer mempunyai standar yang jelas. Proses
pengawasan juga dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Menetapkan standar, berbentuk fisik, kuantitas produk, kualitas produk,
waktu
b. Melakukan penilaian, membandingkan hasil dengan standar, hasil diketahui
dari laporan atau mengangkat pengawas.
c. Mengadakan perbaikan, menganalisis sebab terjadinya perbedaan hasil dan
standar, meliputi faktor produksi, kemampuan personal
d. Pengawasan yang baik yaitu: (a) bersifat fact finding, menemukan fakta
tentang pelaksanaan, (b) bersifat preventif, mencegah timbulnya
penyimpangan, (c) bersifat membimbing, menemukan kesalahan untuk
12
dikoreksi, bukan mencari siapa yang sala, (d) alat efisiensi, mempermudah
pencapaian tujuan, pengawasan bukan tujuan, (e) dilaksanakan secara
efisien, (6) diarahkan untuk masa mendatang.
Adapun progam perawatan preventif di sekolah tersebut dapat dilaksanakan
dengan cara berikut ini.
a. Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan mengkaji
ulang progam yang telah dilaksanakan secara teratur.
b. Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana prasarana, untuk
mengevaluasi aktivitas pelaksanaannya berdasarkan jadwal yang telah
dilaksanakan.
c. Menyebarkan informasi tentang progam perawatan preventif untuk seluruh
warga sekolah terutama guru dan siswa.
d. Membuat progam lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk
memotivasi warga sekolah.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sebenarnya memerlukan dana yang
cukup besar, ini tidak bisa dihindari. Tujuannya antara lain supaya sarana dan
prasarana tidak cepat rusak, disebabkan pengaruhnya besar pada kesuksesan
pendidikan.
Berikut contoh tabel pemeliharaan/perawatan barang :
13
5. Penghapusan Sarana dan Prasarana
Kerusakan kecil pada sarana pendidikan masih mungkin diperbaiki tetapi
apabila kerusakan besar diperbaiki sudah tidak ekonomis, efektif dan efisien,
sarana tersebut sebaiknya dihapuskan. Penghapusan sarana dari daftar inventaris
berfungsi sebagai berikut:
a. Mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar.
b. Mengurangi pemborosan biaya.
c. Meringankan beban kerja inventarisasi.
d. Membebaskan tanggung jawab satuan organisasi terhadap suatu barang atau
sarana pendidikan.
Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai sebagai alasan penghapusan
sarana pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dipergunakan atau diperbaiki
lagi.
b. Perbaikan memerlukan biaya yang besar sehingga tidak ekonomis.
c. Kegunaan sarana pendidikan tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan dan
perbaikannya.
d. Penyusutan sarana di luar kekuasaan pengurus sarana.
e. Tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
f. Barang kelebihan, jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak terpakai lagi.
g. Adanya penurunan efektifitas kerja.
h. Barang atau sarana pendidikan sudah tidak ada, karena dicuri, terbakar atau
hilang.
Penghapusan barang atau sarana pendidikan dapat dilakukan dengan
berbagai macam antara lain:
a. Penjualan, barang atau sarana pendidikan dijual.
b. Tukar menukar barang, barang yang tidak dipakai ditukarkan dengan barang
baru atau sarana baru.
c. Dihibahkan, barang atau sarana pendidikan yang tidak dipakai dihibahkan
kepada lembaga lain yang membutuhkan.
d. Dibakar, barang yang tidak mungkin dijual atau dihibahkan bisa dibakar.
14
Berikut contoh tabel penghapusan barang :
E. Macam-macam Manajemen Sarana dan Prasarana
Sehubungan sarana pendidikan bisa diklasifikasikan menjadi beberapa
macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai; (2)
bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar
mengajar.
1. Jika Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai.
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan
tahan lama.
a. Sarana Pendidikan yang Habis Dipakai
Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat, seperti kapur
tulis, spidol, penghapus dan sapu, serta beberapa bahan kimia yang digunakan
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada beberapa sarana
pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi dan kertas karton.
Sedangkan, contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin
tulis, bola lampu, dan kertas. Semua contoh tersebut merupakan sarana
pendidikan yang apabila dipakai satu kali atau beberapa kali bisa habis dipakai
atau berubah sifatnya.
15
b. Sarana Pendidikan yang Tahan Lama.
Sarana pendidikan yang tahan lama, yaitu kesekuruhan bahan atau alat
yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktu relatif lama, sepeti
bangku, kursi, mesin tulis, computer, dan peralatan keluarga.
2. Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan.
a. Sarana Pendidikan yang Bergerak.
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya, seperti
lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke
mana saja.
b. Sarana Pendidikan yang Tidak Bergerak.
Sarana pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan
yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah,
bangunan, sumur, dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang
berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang relatif tidak mudah untuk
dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengaajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana
pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam
proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol (alat pelajaran), alat peraga,
alat praktik, dan media/sarana pendidikan yang lainnyayang digunakan
guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di
kantor.
Adapun prasarana pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam.
Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
ketrampilan, dan ruang labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan
keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara
langsung sangat menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang
kantor, kantin, masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang
usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
16
Sarana dan prasarana pendidikan dalam lembaga pendidikan islam
sebaiknya dikekola dengan sebaik mungkin sesuai ketentuan-ketentuan berikut
ini:
a. Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
b. Rapi, indah, bersih anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan
perasaan siapapun yang memasuki kompleks lembaga pendidikan islam.
c. Kreatif, inovatif, responsive, dan variatif sehingga dapat merangsang
timbulnya imajinasi peserta didik.
d. Memiliki jangkauan waktu penggunaan yang panjang melalui perencanaan
yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.
F. Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Kejuruan.
Manajemen sarana prasarana pendidikan di salah satu SMK Negeri di
Indonesia dapat diketahui melalui hasil sebuah penelitian. Di sekolah tersebut yang
memegang atau penanggung jawab bidang sarana dan prasarana adalah wakil sarana
dan prasarana. Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh Nurlaillia
menjelaskan situasi dan kondisi manajemen sarana dan prasarana di salah satu
sekolah kejuruan negeri di Indonesia adalah sebagai berikut :
Perencanaan sarana dan prasarana di SMK Negeri Indonesia diawali dengan
melakukan evaluasi sarana dan prasarana yang ada. Evaluasi dilakukan dengan
melihat ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana. Kepala program keahlian
melakukan evaluasi di setiap program keahliannya masing-masing dan di laporkan
kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Pimpinan unit kerja juga
melaporkan kondisi sarana dan prasarana kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang
Sarana dan prasarana. Sedangkan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
melakukan evaluasi keseluruhan sarana dan prasarana di sekolah dengan melihat
daftar inventaris yang didapatkan dari kepala program keahlian dan pimpinan unit
kerja. Evaluasi dilakukan pada akhir semester yaitu di bulan Juni. Dari hasil evaluasi
itu dapat mengetahui ketersediaan melalui daftar inventarisasi dan kondisi sarana dan
prasarana mana yang dapat diperbaiki, ditambah, diganti, bahkan dihapuskan. Hasil
evaluasi tersebut lalu dijadikan bahan untuk pertimbangan analisis kebutuhan,
melihat mana yang menjadi prioritas atau yang paling dibutuhkan untuk kegiatan
yang berkaitan langsung dengan pembelajaran maupun tidak.
17
Setelah selesai mengevaluasi, kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis
kebutuhan. Kepala program keahlian mengajukan kebutuhan bahan ajar setiap
tahunnya berupa material untuk bahan praktek ke Wakil Kepala Sekolah Bidang
Sarana dan Prasarana dalam bentuk proposal. Untuk guru pelajaran normatif dan
adaptif dapat langsung melaporkan kondisi dan pengajuan kebutuhan sarana dan
prasarana langsung ke wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, sedangkan
untuk guru produktif atau guru kompetensi keahlian melaporkan ke kepala program
keahlian masing-masing. Kemudian pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana
tersebut dianalisis oleh kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dan kepala
sekolah. Analisis dilakukan dengan melakukan seleksi menurut skala prioritas
terhadap sarana dan prasarana yang paling dibutuhkan.
Hasil analisis tersebut akan menjadi bahan untuk merencankan program kerja
seperti program pengadaan maupun program pemeliharaan sarana dan prasarana.
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah membuat tim program pengadaan dan
program pemeliharaan. Setiap kepala program keahlian diwajibkan untuk membuat
program pemeliharaan khusus untuk pemeliharaan yang berkaitan dengan sarana
yang ada di program keahliannya masing-masing.
Perencanaaan sarana dan prasarana dilaksanakan saat awal tahun
pembelajaran, yaitu untuk periode bulan Juli sampai bulan Juni. Dalam melakukan
perencanaan sarana dan prasarana melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bidang sarana dan prasarana, kepala TU, dan kepala program keahllian. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam perencanaan adalalah memprioritaskan kebutuhan dan
tingkat kepentingannya, anggaran atau biaya yang dibutuhkan. Dalam melakukan
perencanaan perlu melihat keterjangkauan anggaran atau biaya yang dibutuhkan.
Untuk pengajuan barang sekolah melakukan pengajuan ke deriktorat jika akan
mempergunakan dana APBN, sedangkan ke pemerintah daerah jika mempergunakan
dana APBD.
Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana di salah satu SMK Negeri di
indonesia memiliki kendala pada saat evaluasi. Karena sekolah memiliki lahan yang
luas dan ruangan yang banyak mengharuskan pihak yang terlibat dalam perencanaan
harus mengelilingi sekolah untuk melakukan pengecekan ketersediaan dan kondisi
sarana dan prasarana yang ada. Sedangkan pihak yang terlibat dalam perencanaan
memiliki dua pekerjaan atau tanggung jawab. Terdapat kendala lain dalam
perencanaan yaitu tidak semua permintaan pengajuan penambahan alat dipenuhi. Hal
18
itu dapat mengganggu proses pembelajaran, karena alat yang dibutuhkan adalah alat
yang berkaitan dengan kegiatan praktek siswa. Namun pihak sekolah berusaha untuk
mengusulkan pengadaan peralatan tersebut duitahun berikutnya.
Pemanfaatan sarana dan prasarana di salah satu SMK Negeri di Indonesia
sudah dilakukan dengan baik, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sehingga
sarana dan prasarana dapat digunakan seefektif dan seefesien mungkin. Guru-guru
sudah menggunakan sarana dan prasarana untuk setiap kegiatan pembelajaran berupa
media pembelajara. Pemanfaatan tidak hanya dilakukan untuk kegiatan
pembelajaran, namun juga untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan membantu
siswa dalam mengembangkan diri seperti kegiatan ekstrakurikuler. Sarana dan
prasarana di salah satu SMK Negeri di Indonesia sudah sangat memadai.
Setiap program keahlian memiliki ruang praktek tersendiri dan alat-alat telah
dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya. Meskipun terdapat sarana dan prasarana
yang dibutuhkan sama dengan program keahlian lain, alat tersebut dibedakan dan
terdapat disetiap program keahlian. Hal itu dilakukan untuk mempermudah
pengontrolan karena guru kompetensi disetiap program keahlian berbeda. Sekolah
memiliki ruangan-ruangan berdasarkan fungsinya. Untuk proses pembelajaran, para
siswa belajar diruang teori atau lab untuk pelajaran normatif dan adaptif. Hampir
semua setiap mata pelajaran normatif dan adaptif memiliki ruang belajar maupun
ruang praktek sendiri. Oleh karena itu SMK tersebut menggunakan sistem moving
class.dengan menggunakan sistem moving class akan membuat para siswa berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
Untuk penggunaan alat yang dipinjam harus menggunakan surat permohonan
pinjaman dan mengikuti prosedur peminjaman. Adapun prosedur penggunaan sarana
dan prasarana yang terdapat dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan
Sarana dan Prasarana di sekolah, yaitu: (1). Calon pengguna sarana dan prasarana
mengajukan surat permohonan izin penggunaan sarana dan prasarana yang berisi
tentang data calon pengguna, kegiatan yang akan dilakukan serta waktu dan tempat
yang digunakan. (2). Apabila kegiatan tidak mengganggu KBM dan ketertiban di
lingkungan sekolah, maka Waka Sarpras akan memberikan surat persetujuan tentang
kegiatan yang akan dilakukan. (3). Apabila kegiatan yang disetujui bukan kegiatan
KBM dan dilakukan oleh pihak luar (bukan guru dan karyawan sekolah tersebut)
maka pihak luar tersebut harus mengisi surat kerja sama terleih dahulu. (4). Apabila
keadaan mendesak atau diperlukan, Waka Sarpras atau Kepala TU dapat memerintah
19
lagsung untuk menyiapkan sarana dan praarana yang diperlukan dan personil yang
ditunjuk. Sekolah itu sering dimanfaatkan untuk acara-acara pertemuan rapat kepala
sekolah dan kegiatan O2SN tiap tahunnya.
Pada proses pembelajaran praktek di bengkel, para siswa praktek
menggunakan alat yang ada di bengkel program keahlian masing-masing. Sebelum
melaksanakan kegiatan praktek guru dan siswa harus mengikuti instruksi kerja
penggunaan alat di bengkel program keahlian. Penggunaan alat tersebut disesuaikan
dengan penentuan materi/job praktek yang ditentukan oleh guru program keahlian.
Sebelum menggunakan alat tersebut siswa harus mengisi formulir peminjaman alat
yang disetujui oleh guru. Selanjutnya siswa melakukan pengecekan alat tersebut
yang disaksikan oleh toolman. Setelah selesai menggunakan alat, siswa melakukan
perawatan alat dan melakukan pengecekan alat disaksikan oleh toolman. Kemudian
toolman mengembalikan alat tersebut ke tempat penyimpanan/lemari.
Sekolah juga memiki kendala pada pemanfaatan sarana dan prasarana. Kendala
dalam pemanfaatan tersebut adalah ketika sekolah mendapatkan alat atau mesin baru
yang canggih dari dinas namun guru belum menguasai atau belum paham cara
mengopreasikan alat tersebut. Sehingga alat tersebut belum dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh sekolah.
Pemeliharaan di sekolah itu terdiri dari dua aspek, yaitu aspek gedung dan
aspek mekanik. Pemeliharaan sarana dan prasarana bertujuan agar pelaksanaan
proses pendidikan yang ada di lingkungan sekolah berlangsung dengan baik. Khusus
untuk pemeliharaan gedung, sekolah tidak boleh merenofasi karena gedung sekolah
termasuk cagar budaya. Namun sekolah diperbolehkan membangun bangunan baru
disekitar gedung utama. Pihak sekolah melakukan pengcatan gedung satu tahun
sekali saat tahun pembelajaran baru akan dimulai,
Pemeliharaan di sekolah itu sebagian besar dilakukan oleh karyawan, seperti
kerusakan pada komputer dan mesin-mesin yang ada di ruang praktek.Tetapi untuk
pemeliharaan AC pihak sekolah mendatangkan tenaga ahli dari luar.Pemeliharaan
AC dilakukan rutin, yaitu setiap tiga bulan sekali. Di sekolah memiliki enam petugas
kebersihan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, lima untuk pemeliharaan
ruangan karena ruangan yang ada di sekolah cukup banyak dan satu orang khusus
untuk pemeliharaan taman dan pekarangan sekolah. Apabila ruangan masih kotor
guru langsung menegur petugas kebersihan, namun jika masih berulang guru dapat
melaporkan secara tertulis dengan mengisi form pengaduan kebersihan ruangan
20
kepada wakil sarana dan prasarana. Pemeliharaan sehari-hari yang dilakukan di
sekolah itu sebelum atau sesudah memakai sarana dan prasarana dengan selalu
menjaga kebersihan. Penjadwalan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
dilakukan pada saat keadaan ruangan kosong atau sedang tidak digunakan, sehingga
tidak mengganggu kegiatan pembelajaran.
Hasil pengamatan kondisi sarana dan prasarana yang terdapat di terdapat
beberapa sarana dan prasarana yang terlihat kurang pemeliharaannya seperti kipas
angin dan meja yang ada di ruang lobby berdebu. Hal itu mungkin disebabkan
karena ruang lobby selalu terbuka dan lahan parkir tetap berada di depannya
sehingga debu atau polusi dengan mudah masuk ruangan. Taman yang berada di
tengah gedung utama sekolah terlihat sangat bersih dan tertata, namun untuk tanam
khusus tanaman obat yang berada di dekat kantin terlihat tidak terawat. Terdapat
tanaman yang sudah layu dan mati di taman tanaman obat.
Dalam pemeliharaan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
bertanggung jawab atas pemeliharaan segala fasilitas yang ada sekolah itu.Ketua
program keahlian bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan lingkungan
bengkel dan guru bidang studi keahlian bertanggung jawab atas pemeliharaan
kebersihan lingkungan bengkel pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Untuk pemelliharaan di bengkel atau ruang praktek program keahlian khusus
dilakukan rutin setiap selesai melakukan kegiatanh praktek. Disetiap peralatan juga
terdapat kartu perawatan sehingga dapat mempermudah pengecekkan kondisi alat.
Untuk beberapa peralatan mesin-mesin yang ada di bengkel atau ruang praktek
memiliki cara pemeliharaannya sendiri ditentukan oleh pabrik yang menggunakan,
biasanya tertera dalam buku panduan penggunaan barang atau tertera dalam sticker
yang ada di alat tersebut. Terdapat petugas khusus pemeliharaan disetiap bengkel
program keahlian. Petugas pemeliharaan tersebut disebut dengan toolman. Toolman
bertanggung jawab untuk melakukan pengecekkan dan perawatan alat di bengkel
program keahlian. Karena sekolah itu memiliki 6 Program Keahlian seharusnya
memiliki 6 toolman, namun untuk toolman Teknik Gambar Bangunan dan Teknik
Konstruksi Batu dan Beton digabung menjadi satu. Untuk Teknik Konstruksi Batu
dan Beton sementara ruang prakteknya digabung dengan Teknik Gambar Bangunan,
karena merupakan program keahlian yang baru memiliki siswa satu tahun pelajaran.
Tugas dan tanggung jawab toolman dapat dijabarkan sebagai berikut: (1)
Mengadministrasikan alat bahan di bengkel/ruang praktek, (2) Berkoordinasi dengan
21
Ketua Program Keahlian dalam hal penggunaan alat dan bahan di bengkel/ruang
praktek, (3) Mengatur lay out alat dan bahan di bengkel/ruang praktek, (4)
Bertanggung jawab terhadap Maintenance and Repair di bengkel/ruang praktek, (5)
Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan di bengkel/ruang praktek, (6)
Mendata dan melakukan administrasi terhadap peralatan baru, (7) Melaporkan
kondisi alat dan bahan di bengkel/ruang praktek, dan (8) Membantu menyiapkan alat
dan bahan serta ruangan dalam proses pembelajaran di bengkel/ruang praktek.
Toolman juga memiliki wewenang untuk bertanggung jawab pada kondisi semua
peralatan bidang mesin serta lingkungan.
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana terdapat dalam Standar
Operasional Prosedur Kebersihan Lingkungan Kerja. Prosedur tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut: (1) Pimpinan Unit Kerja (PUK) melakukan inventarisasi
pemeliharaan kebersihan lingkungan di unit kerja dan melaporkannya kepada Waka
Sarpras, (2) Waka Sarpras merekapitulasi laporan dari setiap unit kerja dan
melakukan peninjauan, (3) Waka Sarpras mengajukan usulan pemeliharaan
kebersihan lingkungan kepada kepala sekolah, (4) Kepala Sekolah bersama-sama
Waka Sarptas menetapkan pembagian kapling pemeliharaan lingkungan sekolah, (5)
Pemeliharaan kebersihan lingkungan dikoordinir oleh tim pemeliharaan lingkungan
sekolah dan dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah, (6) Apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan pemeliharaa lingkungan, Waka Sarpras menindak lanjuti
laporan tersebut bersama pimpinan unit kerja, dan (7) Waka Sarpras dan Pimpinan
unit kerja mengatur pemeliharaan kebersihan lingkungan pada setiap unit kerja.
Adapun kendala dalam peksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana yaitu,
adanya miss komunikasi antara guru dan pihak atau tim pemelihara. Guru sangat
membutuhkan peralatan untuk kegiatan praktek tetapi alat tersebut dalam kondisi
kurang baik dan tim pemeliharaan belum bisa memperbaikinya. Kendala yang kedua
adalah ketersediaan biaya untuk memperbaiki alat tersebut. Saat ini Pemerintah DKI
Jakarta sedang bermasalah dalam keuangan, sehingga dana APBD untuk sekolah
atau yang disebut dengan BOP belum cair. Hal tersebut menghambat pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah. Kendala ketiga yaitu waktu
pelaksanaannya yang bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
jadwal pemeliharaan harus benar-benar diatur agar tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran, sehingga guru dapat maksimal mengajar siswanya dan kompetensi
yang harus dimiliki perhari yang tertera dalam RPP itu tercapai.
22
Berdasarkan temuan umum yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya,
selanjutnya peneliti melakukan analisis penyesuaian dengan teori yang relevan.
Perencanaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh SMK itu dilakukan dengan
matang melalui proses analisis kebutuhan yang dilanjutkan dengan menyusun
program sarana prasarana baik program pengadaan maupun program pemeliharaan
untuk satu tahun pembelajaran agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, efektif dan efesien. Hal ini diperkuat oleh Sondang P. Siagian dalam
Arum (2007:20) mendefiniskan perencanaan merupakan keseluruhan perkiraan dan
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Sesuai dengan manfaat media dalam proses pembelajaran menurut Kemp dan
Dayton dalam Arum (2007:140-143): (1) penyampaian materi pelajaran dapat
diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih menarik (3) proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) jumlah waktu belajar mengajar dapat
dikurangi, (5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (6) proses pembelajaran
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, (7) sikap positif siswa terhadap belajar
maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan, (8) peran guru dapat
berubah kearah yang lebih baik. Pemanfaatan dilakukan oleh pihak sekolah untuk
membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dilakukan dengan
memanfaatkan media pembelajaran seperti proyektor untuk menampilkan gambar
atau slide sehingga guru dapat menghidupkan suasana kelas dan menghindarkan
suasana monoton atau membosankan. Proses pembelajaran interaktif juda dicipkan
oleh sekolah melalui kegiatan praktek. Maka dalam proses pembelajaran tidak hanya
guru yang aktif menjelaskan suatu cara kerja alat, namun siswa dapat aktif untuk
menjalankan atau mengoprasikan alat tersebut.Dengan pemanfaatan yang dilakukan
secara optimal dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada umumnya, dengan
mendengarkan guru saja, siswa mungkin sudah memahami materi yang dibahas
dengan baik. Tetapi bila pemahaman itu diperkaya dengan kegiatan melihat,
merasakan, atau mengalami melalui media, pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran pasti akan lebih baik lagi.
Pemeliharaan sarana dan prasarana bertujuan agar pelaksanaan proses
pendidikan yang ada di lingkungan sekolah berlangsung dengan baik. Pemeliharaan
di sekolah dilakukan secara rutin. Para siswa diwajibkan melakukan pemeliharaan
setelah menggunakan peralatan khususnya di bengkel atau ruang praktek program
23
keahlian. Pengecekan peralatan dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian. Hal itu
bertujuan untuk mecegah kerusakan peralatan sehingga peralatan selalu dalam
keadaan siap pakai.Hal tersebut sejalan dengan Arum (2007:105) bahwa
pemeliharaan adalah kegiatanuntuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar
semuabarang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secaraberdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan
atau pencegahan daru kerusakan suatu barang sehinggabarang tersebut kondisinya
baik dan siap digunakan. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan
cara berhati-hatidalam menggunakannya.
Dalam pelaksanaan perawatan di sekolah dilakuan dengan perawatan secara
preventif. Langkah perawatan preventif tersebut sejalan dengan teori Arum
(2007:32-34) sebagai berikut: (1) menyusun program perawatan preventif di sekolah,
(2) membentuk tim pelaksana perawaran preventif sekolah yang terdiri atas; Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, BP3 atau komite sekolah, (3)
menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap peralatan dan fasilitas
sekolah, (4) menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing-masing bagian sekolah (5) memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran
dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.
SMK tersebut telah memiliki program pemeliharaan yang disusun pada awal
tahu pembelajaran. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana telah
membentuk tim pemeliharaan dan Kepala Program Keahlian memberikan tugas dan
tanggung jawab pemeliharaan peralatan di bengkel atau ruang praktek kepada
toolman.Sebelum awal tahun pembelajaran Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
dan Prasarana beserta Kepala Program Keahlian membuat program perawatan
preventif dalam jangka waktu satu tahun. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan
Prasarana beserta Kepala Program Keahlian telah menyiapkan lembar evaluasi untuk
menilai hasil kinerja perawatan pada masing-masing bagian sekolah.Namun SMK
Negeri 1 Jakarta tidak memberi penghargaan kepada mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan yang ada disekolah
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan
prasarana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah.
2. a). Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui
system perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah
memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
dengan dana yang efisien, b). Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan
prasarana sekolah secara tepat dan efisien, c). Untuk mengupayakan pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap
pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah.
3. Prinsip-prinsip pada manajemen sarana dan prasarana antara lain adalah : a)
Prinsip percapaian tujuan, b). Prinsip efisiensi, c). Prinsip administrative, d).
Prinsip kejelasan tanggung jawab, e). Prisip kekohesifan.
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan
aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan,
inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalam
pengelolanya. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang
akan dibahas di sisni berkaitan erat dengan: a). perncanaan sarana dan prasarana
pendidikan islam b). pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam
c).inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam d). pengawasan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam e). penghapusan sarana dan
prasarana sekolah.
5. Macam-macam manajemen sarana dan prasarana: a). Jika Ditinjau dari Habis
Tidaknya Dipakai. Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam
sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana
pendidikan tahan lama. b). Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan.
25
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan
atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya, seperti lemari arsip,
bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. Sarana
pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur, dan
menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti
pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
c). Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar, ada dua jenis
sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan
dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol (alat pelajaran), alat
peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan yang lainnyayang digunakan
guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di
kantor. Adapun prasarana pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam.
Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
ketrampilan, dan ruang labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan
keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara
langsung sangat menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang
kantor, kantin, masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang
usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
B. Saran
1. Kepada pendidik hendaknya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan agar para peserta didik dapat merasa
aman dan nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Kepada calon pendidik diharapkan mampu mempelajari bagaimana menciptakan
sarana dan prasarana yang baik untuk calon peserta didiknya kelak.
3. Kepada peserta didik hendaknya tetap menjaga dan merawan sarana dan
prasarana yang telah ada dalam lingkungan sekolahnya agar tetap baik.
26
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin & Moh. Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam Trnsformasi
Menuju Sekolah/Madrasah Unggul. Yogyakarta : UIN-Maliki Press.
Barnawi dan M. Arifin.2012. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sekolah. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Mulyono. 2010. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Solo : AR-RUZZ.
Minarti Sri, Manajemen Sekolah. Jogjakarta, AR-RUZZ MEDIA, 2011.
Nurlaillia.2015. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Smk Negeri 1 Jakarta Pusat.
Jakarta:FIP UNJ
Qomar Mujamil.2015.Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam.
Jakarta, Erlangga.
Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Sulistyorini.2006.Manajemen Pendidikan Islam.Surabaya:Elkaf,.
http://gadogadozaman.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana.html
http://rijalamirudin.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana-
lembaga_7.html

More Related Content

What's hot

administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAfif Kurniawan
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanAsrori Asrori
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]okta nurulhida
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahRirie Nurmala
 
Komponen komponen supervisi pendidikan
Komponen komponen supervisi pendidikanKomponen komponen supervisi pendidikan
Komponen komponen supervisi pendidikaniikabungo
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahsugimulyani
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL GINA AMRIL
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Rika Nurhidayah
 
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanKonsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanRusdi Rustandi
 
Manajemen pengembangan fasilitas sekolah
Manajemen pengembangan fasilitas sekolahManajemen pengembangan fasilitas sekolah
Manajemen pengembangan fasilitas sekolahseira nawareh
 
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanLaili Fitriana
 
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikannuzul rahmawati
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy240108
 

What's hot (20)

administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Ppt propen
Ppt propenPpt propen
Ppt propen
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Komponen komponen supervisi pendidikan
Komponen komponen supervisi pendidikanKomponen komponen supervisi pendidikan
Komponen komponen supervisi pendidikan
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanKonsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
 
Manajemen pengembangan fasilitas sekolah
Manajemen pengembangan fasilitas sekolahManajemen pengembangan fasilitas sekolah
Manajemen pengembangan fasilitas sekolah
 
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
 
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 

Similar to Manajemen sarpras by Boy Firnando

Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxTawilTawil
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksFITRI ASTUTI
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikanannisa arsya wardani
 
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptx
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptxKel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptx
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptxCheniMaharani1
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamNuruddin Nzankie
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Fattia Rakhmalianni
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarTuanMuhammadDanil1
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHdevi kumala sari
 
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptx
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptxFUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptx
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptxmuhardi6
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum ida maesyaroh
 
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdf
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdfadministrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdf
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdfssuser3718bd
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptxpratamakhisan
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxZukét Printing
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 

Similar to Manajemen sarpras by Boy Firnando (20)

Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
 
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsiAfi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
 
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptx
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptxKel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptx
Kel.3 Manajemen Kurikulum & Pembelajaran Berbasis Sekolah .pptx
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptx
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptxFUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptx
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SARANA PRASARANA.pptx
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdf
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdfadministrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdf
administrasi kependidikan sarana dan prasarana5.pdf
 
Bab seluruh
Bab seluruhBab seluruh
Bab seluruh
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Manajemen sarpras by Boy Firnando

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya dinamakan sebagai sistem pendidikan. Yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen- komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bias menggagalkan pendidikan. Hal ini adalah suatu kejadian yang harus dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dominan. Sebab didalam proses pembelajaran itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan bisa mengikuti proses yang ada. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu sarana dan prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Sehingga dalam makalah ini akan membahas mengenai manajemen sarana dan prasarana di sekolah kejuruan.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengertian manajemen sarana dan prasarana? 2. Apa saja tujuan manajemen sarana dan prasarana? 3. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana? 4. Bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana? 5. Bagaimana macam-macam manajemen sarana dan prasarana ? 6. Pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana di sekolah kejuruan C. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat, antara lain adalah : 1. Untuk dapat menjelaskan tentang pengertian manajemen sarana dan prasarana. 2. Untuk dapat menjelaskan tentang tujuan dari manajemen sarana dan prasarana. 3. Untuk dapat menjelaskan tentang prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana. 4. Untuk dapat menjelaskan tentang proses manajemen sarana dan prasarana. 5. Untuk dapat menjelaskan macam-macam manajemen sarana dan prasarana. 6. Untuk dapat menjelaskan pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana disekolah kejuruan.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur, yaitu sarana dan prasarana. Menurut Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti papan tulis, spidol, penghapus, alat tulis, buku, dan media pengajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau pengajaran di suatu lembaga pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun sekolah, jalan menuju sekolah, dan sebagainya. namun, apabila prasarana tersebut digunakan secara langsung untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kebun sekolah digunakan untuk kegiatan belajar biologi maka kebun sekolah menjadi sarana pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri Malang, manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah secara efektif dan efisisen. Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas dari manajemen sarana dan prasarana yaitu mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti dalam proses pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
  • 4. 4 Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya, yaitu: mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan semua sarana dan prasarana yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, kamar kecil, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium dan lain-lain. B. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara professional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan tujuan ini menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut: 1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien. 2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. 3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/sekolah islam yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah islam. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alt atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat
  • 5. 5 memanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan danpengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar. C. Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. Prinsip percapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah. 2. Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui perncanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan. 3. Prinsip administrative, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan petunjuk teknis yang di berlakukan oleh pihak yang berwenang. 4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah. 5. Prisip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. D. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalm pengelolanya. Karena jika tidak dikelola dengan baik dan tepat, para personel sekolah tidak akan bisa menggunakannya secara maksimalnya proses pembelajaran.
  • 6. 6 Proses manajemen sarana dan prasarana dalam pendidikan kejuruan yang akan dibahas di sisni berkaitan erat dengan: (1) perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. (2) pengadaan sarana dan prasarana pendidikan (3) inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan (4) pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan (5) penghapusan sarana dan prasarana sekolah. Proses yang dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki beberapa tahap, yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Perencanaan sarana atau alat pelajaran tidak semudah perencanaan prasarana (meja kursi) yang hanya mempertimbangkan selera dan dana yang tersedia. Untuk proses pengadaan sarana harus mempertimbangkan lebih banyak dan semuanya bersifat edukatif. Adapun tahap-tahap perencanaan sarana (alat pelajaran) sebagai berikut : a. Mengadakan analisis tentang mata pelajaran apa saja yang membutuhkan sarana dalam penyampaian pembaelajarannya. Hal ini dilakukan oleh para guru bidang studi. b. Apabila kebutuhan sarana yang diajukan para guru melampaui kemampuan daya beli sekolah, maka diadakan seleksi yang berdasarkan pada prioritas terhadap alat-alat yang mendesak pengadaannya. c. Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang sudah ada ini perlu ditinjau lagi, dan mengadakan re-inventarisasi. d. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran/media yang masih dapat dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau modifikasi maupun tidak. e. Mencari dana apabila masih kekurangan dana dalam pengadaan sarana pendidikan. f. Menunjuk seseorang dalam melaksanakan pengadaan sarana dan prasrana. Penunjukkan ini sebaiknya berdasarka pada keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya. Berikut adalah contoh tabel rekap data kebutuhan barang inventaris :
  • 7. 7 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat SMK Nasional Padang Jl. Jenderal Sudirman No.25 Padang Rekap Data Kebutuhan Barang Inventaris No. Nama Barang Fungsi/ Kegunaan Jml Seharusnya Jml saat ini Jml dibutuhkan Bagian Pengguna Padang, ................... .................................. .................................. NIP. 2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengadaan sarana pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh sarana pendidikan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses pendidikan dan pengajaran. Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Pembeliaan artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Membuat sendiri yaitu sarana pendidikan dapat dibuat sendiri oleh sekolah. c. Menerima hibah atau bantuan atau sumbangan dari pihak lain, dan menyewa atau meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan disewa atau dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu. d. Guna susun (kanibalisme) artinya suatu pengadaan barang dengan menggunakan barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai kemudian disusun kembali sehingga menjadi sarana pendidikan atau daur ulang. Berikut contoh daftar pengadaan barang adalah sebagai berikut :
  • 8. 8 Satuan Pendidikan :...................... SKPD :...................... Kab./Kota :...................... Provinsi :....................... Daftar Pengadaan Barang Periode Januari s/d Desember 2017 No. Jenis barang yang dibeli SPK/ Perjanjian/ Kontrak DPA/SPM/ Kwitansi Jumlah Dipergunakan pada unit Ket. Tgl Nomor Tgl Nomor Banyak barang Harga satuan Harga total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Padang, ................... Kepala Sekolah............... .................................. NIP. 3. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Kegiatan setelah proses pengadaan adalah pencatatan (inventarisasi) sarana dam prasarana pendidikan. Pencataan atau yang lebih dikenal dengan inventarisasi harus dilaksanakan secara terperinci. Inventarisasi Barang adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai barang-barang yang dimiliki dan diurus, baik yang diadakan melalui anggaran belanja,sumbangan maupun hibah. Tujuan inventarisasi barang antara lain adalah sebagai berikut : a. Agar peralatan tidak mudah hilang. b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggung jawabkan c. Memudahkan dalam pengecekan barang. d. Memudahkan dalam Pengawasan e. Memudahkan Ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang
  • 9. 9 Pengadministrasian barang inventaris dapat dilakukan menggunakan : a. Buku Induk Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah dimiliki oleh sekolah. b. Buku Golongan Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris menurut golongan yang sudah ditentukan c. Buku Catatan Barang Non Inventaris : untuk mencatat barang-barang habis pakai yang dimiliki oleh sekolah. Berikut contoh tabel inventarisasi barang : 4. Pengawasan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Setiap program maupun kegiatan selalu terdapat pengawasan di dalamnya, tak terkecuali kegiatan manajemen sarana dan prasarana. Pengawasan sarana dan prasarana dilakukan dalam rangka mengendalikan jalannya manajemen sarana dan prasarana agar sesuai dengan ketentuan yang ada. Menurut Nurbadi (2014:72) “pengawasan (control) terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah”. Adapun tujuan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Nurabadi (2014:73) adalah:
  • 10. 10 a. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat dari segi biaya karena membeli peralatan akan jauh lebih mahal daripada menjaga atau memelihara. b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal. c. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang di perlukan melalui pengecekan secara rutin. d. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan peralatan tersebut. Menurut Nurabadi (2014:73) terdapat 4 jenis pengawasan yang dapat dilakukan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan antara lain sebagai berikut. a. Pengawasan dari dalam (Internal Control). Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasan yang dibentuk di dalam organisasi tersebut. Pengawasan dan penilaian dilakukan oleh bagian pengawas atau unit pengawasan dari lembaga sendiri. b. Pengawasan dari luar (Eksternal Control). Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasandari luar organisasi tersebut. Pengawasan ini dilakukan oleh lembaga pengawas dari luar organisasi. c. Pengawasan preventif. Yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu dilakukan. Tujuannya agar didapatkan suatu pencegahan terhadapa sesuatu yang dapat merugikan organisasi. Dengan diadakannya pengawasan preventif tindakan perbaikan akan cepat dilakukan. d. Pengawasan represif Yaitu pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan ini bermaksud untuk memperbaiki kerusakan dan kesalahan yang ada agar tidak terulang kembali pada kegiatan selanjutnya. Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh manajer ataupun atasan maka perlu dilakukan tahapan atau proses pengawasan. Menurut Kadarman (2001) dalam Malik (2012) tahap-tahap proses pengawasan yaitu:
  • 11. 11 a. Menetapkan Standar Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar. b. Mengukur Kinerja. Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan. c. Memperbaiki Penyimpangan. Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Sedangkan menurut G. R. Terry dikutip dari Sukama (1992) dalam Malik (2012) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu: a. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan. b. Mengukur pelaksanaan c. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada. d. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan standar perencanaan sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standar yang jelas. Proses pengawasan juga dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : a. Menetapkan standar, berbentuk fisik, kuantitas produk, kualitas produk, waktu b. Melakukan penilaian, membandingkan hasil dengan standar, hasil diketahui dari laporan atau mengangkat pengawas. c. Mengadakan perbaikan, menganalisis sebab terjadinya perbedaan hasil dan standar, meliputi faktor produksi, kemampuan personal d. Pengawasan yang baik yaitu: (a) bersifat fact finding, menemukan fakta tentang pelaksanaan, (b) bersifat preventif, mencegah timbulnya penyimpangan, (c) bersifat membimbing, menemukan kesalahan untuk
  • 12. 12 dikoreksi, bukan mencari siapa yang sala, (d) alat efisiensi, mempermudah pencapaian tujuan, pengawasan bukan tujuan, (e) dilaksanakan secara efisien, (6) diarahkan untuk masa mendatang. Adapun progam perawatan preventif di sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan cara berikut ini. a. Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan mengkaji ulang progam yang telah dilaksanakan secara teratur. b. Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana prasarana, untuk mengevaluasi aktivitas pelaksanaannya berdasarkan jadwal yang telah dilaksanakan. c. Menyebarkan informasi tentang progam perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah terutama guru dan siswa. d. Membuat progam lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga sekolah. Pemeliharaan sarana dan prasarana sebenarnya memerlukan dana yang cukup besar, ini tidak bisa dihindari. Tujuannya antara lain supaya sarana dan prasarana tidak cepat rusak, disebabkan pengaruhnya besar pada kesuksesan pendidikan. Berikut contoh tabel pemeliharaan/perawatan barang :
  • 13. 13 5. Penghapusan Sarana dan Prasarana Kerusakan kecil pada sarana pendidikan masih mungkin diperbaiki tetapi apabila kerusakan besar diperbaiki sudah tidak ekonomis, efektif dan efisien, sarana tersebut sebaiknya dihapuskan. Penghapusan sarana dari daftar inventaris berfungsi sebagai berikut: a. Mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar. b. Mengurangi pemborosan biaya. c. Meringankan beban kerja inventarisasi. d. Membebaskan tanggung jawab satuan organisasi terhadap suatu barang atau sarana pendidikan. Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai sebagai alasan penghapusan sarana pendidikan adalah sebagai berikut: a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dipergunakan atau diperbaiki lagi. b. Perbaikan memerlukan biaya yang besar sehingga tidak ekonomis. c. Kegunaan sarana pendidikan tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan dan perbaikannya. d. Penyusutan sarana di luar kekuasaan pengurus sarana. e. Tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini. f. Barang kelebihan, jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak terpakai lagi. g. Adanya penurunan efektifitas kerja. h. Barang atau sarana pendidikan sudah tidak ada, karena dicuri, terbakar atau hilang. Penghapusan barang atau sarana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai macam antara lain: a. Penjualan, barang atau sarana pendidikan dijual. b. Tukar menukar barang, barang yang tidak dipakai ditukarkan dengan barang baru atau sarana baru. c. Dihibahkan, barang atau sarana pendidikan yang tidak dipakai dihibahkan kepada lembaga lain yang membutuhkan. d. Dibakar, barang yang tidak mungkin dijual atau dihibahkan bisa dibakar.
  • 14. 14 Berikut contoh tabel penghapusan barang : E. Macam-macam Manajemen Sarana dan Prasarana Sehubungan sarana pendidikan bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar. 1. Jika Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai. Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. a. Sarana Pendidikan yang Habis Dipakai Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat, seperti kapur tulis, spidol, penghapus dan sapu, serta beberapa bahan kimia yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi dan kertas karton. Sedangkan, contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu, dan kertas. Semua contoh tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai satu kali atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah sifatnya.
  • 15. 15 b. Sarana Pendidikan yang Tahan Lama. Sarana pendidikan yang tahan lama, yaitu kesekuruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktu relatif lama, sepeti bangku, kursi, mesin tulis, computer, dan peralatan keluarga. 2. Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan. a. Sarana Pendidikan yang Bergerak. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. b. Sarana Pendidikan yang Tidak Bergerak. Sarana pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur, dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu. 3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengaajar Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol (alat pelajaran), alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan yang lainnyayang digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor. Adapun prasarana pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan, dan ruang labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang kantor, kantin, masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
  • 16. 16 Sarana dan prasarana pendidikan dalam lembaga pendidikan islam sebaiknya dikekola dengan sebaik mungkin sesuai ketentuan-ketentuan berikut ini: a. Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet. b. Rapi, indah, bersih anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan perasaan siapapun yang memasuki kompleks lembaga pendidikan islam. c. Kreatif, inovatif, responsive, dan variatif sehingga dapat merangsang timbulnya imajinasi peserta didik. d. Memiliki jangkauan waktu penggunaan yang panjang melalui perencanaan yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan. F. Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana di Sekolah Kejuruan. Manajemen sarana prasarana pendidikan di salah satu SMK Negeri di Indonesia dapat diketahui melalui hasil sebuah penelitian. Di sekolah tersebut yang memegang atau penanggung jawab bidang sarana dan prasarana adalah wakil sarana dan prasarana. Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan oleh Nurlaillia menjelaskan situasi dan kondisi manajemen sarana dan prasarana di salah satu sekolah kejuruan negeri di Indonesia adalah sebagai berikut : Perencanaan sarana dan prasarana di SMK Negeri Indonesia diawali dengan melakukan evaluasi sarana dan prasarana yang ada. Evaluasi dilakukan dengan melihat ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana. Kepala program keahlian melakukan evaluasi di setiap program keahliannya masing-masing dan di laporkan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Pimpinan unit kerja juga melaporkan kondisi sarana dan prasarana kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan prasarana. Sedangkan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana melakukan evaluasi keseluruhan sarana dan prasarana di sekolah dengan melihat daftar inventaris yang didapatkan dari kepala program keahlian dan pimpinan unit kerja. Evaluasi dilakukan pada akhir semester yaitu di bulan Juni. Dari hasil evaluasi itu dapat mengetahui ketersediaan melalui daftar inventarisasi dan kondisi sarana dan prasarana mana yang dapat diperbaiki, ditambah, diganti, bahkan dihapuskan. Hasil evaluasi tersebut lalu dijadikan bahan untuk pertimbangan analisis kebutuhan, melihat mana yang menjadi prioritas atau yang paling dibutuhkan untuk kegiatan yang berkaitan langsung dengan pembelajaran maupun tidak.
  • 17. 17 Setelah selesai mengevaluasi, kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan. Kepala program keahlian mengajukan kebutuhan bahan ajar setiap tahunnya berupa material untuk bahan praktek ke Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana dalam bentuk proposal. Untuk guru pelajaran normatif dan adaptif dapat langsung melaporkan kondisi dan pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana langsung ke wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, sedangkan untuk guru produktif atau guru kompetensi keahlian melaporkan ke kepala program keahlian masing-masing. Kemudian pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana tersebut dianalisis oleh kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dan kepala sekolah. Analisis dilakukan dengan melakukan seleksi menurut skala prioritas terhadap sarana dan prasarana yang paling dibutuhkan. Hasil analisis tersebut akan menjadi bahan untuk merencankan program kerja seperti program pengadaan maupun program pemeliharaan sarana dan prasarana. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah membuat tim program pengadaan dan program pemeliharaan. Setiap kepala program keahlian diwajibkan untuk membuat program pemeliharaan khusus untuk pemeliharaan yang berkaitan dengan sarana yang ada di program keahliannya masing-masing. Perencanaaan sarana dan prasarana dilaksanakan saat awal tahun pembelajaran, yaitu untuk periode bulan Juli sampai bulan Juni. Dalam melakukan perencanaan sarana dan prasarana melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, kepala TU, dan kepala program keahllian. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalalah memprioritaskan kebutuhan dan tingkat kepentingannya, anggaran atau biaya yang dibutuhkan. Dalam melakukan perencanaan perlu melihat keterjangkauan anggaran atau biaya yang dibutuhkan. Untuk pengajuan barang sekolah melakukan pengajuan ke deriktorat jika akan mempergunakan dana APBN, sedangkan ke pemerintah daerah jika mempergunakan dana APBD. Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana di salah satu SMK Negeri di indonesia memiliki kendala pada saat evaluasi. Karena sekolah memiliki lahan yang luas dan ruangan yang banyak mengharuskan pihak yang terlibat dalam perencanaan harus mengelilingi sekolah untuk melakukan pengecekan ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana yang ada. Sedangkan pihak yang terlibat dalam perencanaan memiliki dua pekerjaan atau tanggung jawab. Terdapat kendala lain dalam perencanaan yaitu tidak semua permintaan pengajuan penambahan alat dipenuhi. Hal
  • 18. 18 itu dapat mengganggu proses pembelajaran, karena alat yang dibutuhkan adalah alat yang berkaitan dengan kegiatan praktek siswa. Namun pihak sekolah berusaha untuk mengusulkan pengadaan peralatan tersebut duitahun berikutnya. Pemanfaatan sarana dan prasarana di salah satu SMK Negeri di Indonesia sudah dilakukan dengan baik, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sehingga sarana dan prasarana dapat digunakan seefektif dan seefesien mungkin. Guru-guru sudah menggunakan sarana dan prasarana untuk setiap kegiatan pembelajaran berupa media pembelajara. Pemanfaatan tidak hanya dilakukan untuk kegiatan pembelajaran, namun juga untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan membantu siswa dalam mengembangkan diri seperti kegiatan ekstrakurikuler. Sarana dan prasarana di salah satu SMK Negeri di Indonesia sudah sangat memadai. Setiap program keahlian memiliki ruang praktek tersendiri dan alat-alat telah dikelompokkan sesuai dengan kegunaannya. Meskipun terdapat sarana dan prasarana yang dibutuhkan sama dengan program keahlian lain, alat tersebut dibedakan dan terdapat disetiap program keahlian. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pengontrolan karena guru kompetensi disetiap program keahlian berbeda. Sekolah memiliki ruangan-ruangan berdasarkan fungsinya. Untuk proses pembelajaran, para siswa belajar diruang teori atau lab untuk pelajaran normatif dan adaptif. Hampir semua setiap mata pelajaran normatif dan adaptif memiliki ruang belajar maupun ruang praktek sendiri. Oleh karena itu SMK tersebut menggunakan sistem moving class.dengan menggunakan sistem moving class akan membuat para siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Untuk penggunaan alat yang dipinjam harus menggunakan surat permohonan pinjaman dan mengikuti prosedur peminjaman. Adapun prosedur penggunaan sarana dan prasarana yang terdapat dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan Sarana dan Prasarana di sekolah, yaitu: (1). Calon pengguna sarana dan prasarana mengajukan surat permohonan izin penggunaan sarana dan prasarana yang berisi tentang data calon pengguna, kegiatan yang akan dilakukan serta waktu dan tempat yang digunakan. (2). Apabila kegiatan tidak mengganggu KBM dan ketertiban di lingkungan sekolah, maka Waka Sarpras akan memberikan surat persetujuan tentang kegiatan yang akan dilakukan. (3). Apabila kegiatan yang disetujui bukan kegiatan KBM dan dilakukan oleh pihak luar (bukan guru dan karyawan sekolah tersebut) maka pihak luar tersebut harus mengisi surat kerja sama terleih dahulu. (4). Apabila keadaan mendesak atau diperlukan, Waka Sarpras atau Kepala TU dapat memerintah
  • 19. 19 lagsung untuk menyiapkan sarana dan praarana yang diperlukan dan personil yang ditunjuk. Sekolah itu sering dimanfaatkan untuk acara-acara pertemuan rapat kepala sekolah dan kegiatan O2SN tiap tahunnya. Pada proses pembelajaran praktek di bengkel, para siswa praktek menggunakan alat yang ada di bengkel program keahlian masing-masing. Sebelum melaksanakan kegiatan praktek guru dan siswa harus mengikuti instruksi kerja penggunaan alat di bengkel program keahlian. Penggunaan alat tersebut disesuaikan dengan penentuan materi/job praktek yang ditentukan oleh guru program keahlian. Sebelum menggunakan alat tersebut siswa harus mengisi formulir peminjaman alat yang disetujui oleh guru. Selanjutnya siswa melakukan pengecekan alat tersebut yang disaksikan oleh toolman. Setelah selesai menggunakan alat, siswa melakukan perawatan alat dan melakukan pengecekan alat disaksikan oleh toolman. Kemudian toolman mengembalikan alat tersebut ke tempat penyimpanan/lemari. Sekolah juga memiki kendala pada pemanfaatan sarana dan prasarana. Kendala dalam pemanfaatan tersebut adalah ketika sekolah mendapatkan alat atau mesin baru yang canggih dari dinas namun guru belum menguasai atau belum paham cara mengopreasikan alat tersebut. Sehingga alat tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sekolah. Pemeliharaan di sekolah itu terdiri dari dua aspek, yaitu aspek gedung dan aspek mekanik. Pemeliharaan sarana dan prasarana bertujuan agar pelaksanaan proses pendidikan yang ada di lingkungan sekolah berlangsung dengan baik. Khusus untuk pemeliharaan gedung, sekolah tidak boleh merenofasi karena gedung sekolah termasuk cagar budaya. Namun sekolah diperbolehkan membangun bangunan baru disekitar gedung utama. Pihak sekolah melakukan pengcatan gedung satu tahun sekali saat tahun pembelajaran baru akan dimulai, Pemeliharaan di sekolah itu sebagian besar dilakukan oleh karyawan, seperti kerusakan pada komputer dan mesin-mesin yang ada di ruang praktek.Tetapi untuk pemeliharaan AC pihak sekolah mendatangkan tenaga ahli dari luar.Pemeliharaan AC dilakukan rutin, yaitu setiap tiga bulan sekali. Di sekolah memiliki enam petugas kebersihan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, lima untuk pemeliharaan ruangan karena ruangan yang ada di sekolah cukup banyak dan satu orang khusus untuk pemeliharaan taman dan pekarangan sekolah. Apabila ruangan masih kotor guru langsung menegur petugas kebersihan, namun jika masih berulang guru dapat melaporkan secara tertulis dengan mengisi form pengaduan kebersihan ruangan
  • 20. 20 kepada wakil sarana dan prasarana. Pemeliharaan sehari-hari yang dilakukan di sekolah itu sebelum atau sesudah memakai sarana dan prasarana dengan selalu menjaga kebersihan. Penjadwalan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan pada saat keadaan ruangan kosong atau sedang tidak digunakan, sehingga tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan kondisi sarana dan prasarana yang terdapat di terdapat beberapa sarana dan prasarana yang terlihat kurang pemeliharaannya seperti kipas angin dan meja yang ada di ruang lobby berdebu. Hal itu mungkin disebabkan karena ruang lobby selalu terbuka dan lahan parkir tetap berada di depannya sehingga debu atau polusi dengan mudah masuk ruangan. Taman yang berada di tengah gedung utama sekolah terlihat sangat bersih dan tertata, namun untuk tanam khusus tanaman obat yang berada di dekat kantin terlihat tidak terawat. Terdapat tanaman yang sudah layu dan mati di taman tanaman obat. Dalam pemeliharaan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bertanggung jawab atas pemeliharaan segala fasilitas yang ada sekolah itu.Ketua program keahlian bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan lingkungan bengkel dan guru bidang studi keahlian bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan lingkungan bengkel pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Untuk pemelliharaan di bengkel atau ruang praktek program keahlian khusus dilakukan rutin setiap selesai melakukan kegiatanh praktek. Disetiap peralatan juga terdapat kartu perawatan sehingga dapat mempermudah pengecekkan kondisi alat. Untuk beberapa peralatan mesin-mesin yang ada di bengkel atau ruang praktek memiliki cara pemeliharaannya sendiri ditentukan oleh pabrik yang menggunakan, biasanya tertera dalam buku panduan penggunaan barang atau tertera dalam sticker yang ada di alat tersebut. Terdapat petugas khusus pemeliharaan disetiap bengkel program keahlian. Petugas pemeliharaan tersebut disebut dengan toolman. Toolman bertanggung jawab untuk melakukan pengecekkan dan perawatan alat di bengkel program keahlian. Karena sekolah itu memiliki 6 Program Keahlian seharusnya memiliki 6 toolman, namun untuk toolman Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Konstruksi Batu dan Beton digabung menjadi satu. Untuk Teknik Konstruksi Batu dan Beton sementara ruang prakteknya digabung dengan Teknik Gambar Bangunan, karena merupakan program keahlian yang baru memiliki siswa satu tahun pelajaran. Tugas dan tanggung jawab toolman dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Mengadministrasikan alat bahan di bengkel/ruang praktek, (2) Berkoordinasi dengan
  • 21. 21 Ketua Program Keahlian dalam hal penggunaan alat dan bahan di bengkel/ruang praktek, (3) Mengatur lay out alat dan bahan di bengkel/ruang praktek, (4) Bertanggung jawab terhadap Maintenance and Repair di bengkel/ruang praktek, (5) Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan di bengkel/ruang praktek, (6) Mendata dan melakukan administrasi terhadap peralatan baru, (7) Melaporkan kondisi alat dan bahan di bengkel/ruang praktek, dan (8) Membantu menyiapkan alat dan bahan serta ruangan dalam proses pembelajaran di bengkel/ruang praktek. Toolman juga memiliki wewenang untuk bertanggung jawab pada kondisi semua peralatan bidang mesin serta lingkungan. Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana terdapat dalam Standar Operasional Prosedur Kebersihan Lingkungan Kerja. Prosedur tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Pimpinan Unit Kerja (PUK) melakukan inventarisasi pemeliharaan kebersihan lingkungan di unit kerja dan melaporkannya kepada Waka Sarpras, (2) Waka Sarpras merekapitulasi laporan dari setiap unit kerja dan melakukan peninjauan, (3) Waka Sarpras mengajukan usulan pemeliharaan kebersihan lingkungan kepada kepala sekolah, (4) Kepala Sekolah bersama-sama Waka Sarptas menetapkan pembagian kapling pemeliharaan lingkungan sekolah, (5) Pemeliharaan kebersihan lingkungan dikoordinir oleh tim pemeliharaan lingkungan sekolah dan dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah, (6) Apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan pemeliharaa lingkungan, Waka Sarpras menindak lanjuti laporan tersebut bersama pimpinan unit kerja, dan (7) Waka Sarpras dan Pimpinan unit kerja mengatur pemeliharaan kebersihan lingkungan pada setiap unit kerja. Adapun kendala dalam peksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana yaitu, adanya miss komunikasi antara guru dan pihak atau tim pemelihara. Guru sangat membutuhkan peralatan untuk kegiatan praktek tetapi alat tersebut dalam kondisi kurang baik dan tim pemeliharaan belum bisa memperbaikinya. Kendala yang kedua adalah ketersediaan biaya untuk memperbaiki alat tersebut. Saat ini Pemerintah DKI Jakarta sedang bermasalah dalam keuangan, sehingga dana APBD untuk sekolah atau yang disebut dengan BOP belum cair. Hal tersebut menghambat pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah. Kendala ketiga yaitu waktu pelaksanaannya yang bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu jadwal pemeliharaan harus benar-benar diatur agar tidak mengganggu kegiatan pembelajaran, sehingga guru dapat maksimal mengajar siswanya dan kompetensi yang harus dimiliki perhari yang tertera dalam RPP itu tercapai.
  • 22. 22 Berdasarkan temuan umum yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, selanjutnya peneliti melakukan analisis penyesuaian dengan teori yang relevan. Perencanaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh SMK itu dilakukan dengan matang melalui proses analisis kebutuhan yang dilanjutkan dengan menyusun program sarana prasarana baik program pengadaan maupun program pemeliharaan untuk satu tahun pembelajaran agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Hal ini diperkuat oleh Sondang P. Siagian dalam Arum (2007:20) mendefiniskan perencanaan merupakan keseluruhan perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Sesuai dengan manfaat media dalam proses pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Arum (2007:140-143): (1) penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih menarik (3) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi, (5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (6) proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, (7) sikap positif siswa terhadap belajar maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan, (8) peran guru dapat berubah kearah yang lebih baik. Pemanfaatan dilakukan oleh pihak sekolah untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan media pembelajaran seperti proyektor untuk menampilkan gambar atau slide sehingga guru dapat menghidupkan suasana kelas dan menghindarkan suasana monoton atau membosankan. Proses pembelajaran interaktif juda dicipkan oleh sekolah melalui kegiatan praktek. Maka dalam proses pembelajaran tidak hanya guru yang aktif menjelaskan suatu cara kerja alat, namun siswa dapat aktif untuk menjalankan atau mengoprasikan alat tersebut.Dengan pemanfaatan yang dilakukan secara optimal dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada umumnya, dengan mendengarkan guru saja, siswa mungkin sudah memahami materi yang dibahas dengan baik. Tetapi bila pemahaman itu diperkaya dengan kegiatan melihat, merasakan, atau mengalami melalui media, pemahaman mereka terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik lagi. Pemeliharaan sarana dan prasarana bertujuan agar pelaksanaan proses pendidikan yang ada di lingkungan sekolah berlangsung dengan baik. Pemeliharaan di sekolah dilakukan secara rutin. Para siswa diwajibkan melakukan pemeliharaan setelah menggunakan peralatan khususnya di bengkel atau ruang praktek program
  • 23. 23 keahlian. Pengecekan peralatan dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian. Hal itu bertujuan untuk mecegah kerusakan peralatan sehingga peralatan selalu dalam keadaan siap pakai.Hal tersebut sejalan dengan Arum (2007:105) bahwa pemeliharaan adalah kegiatanuntuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semuabarang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secaraberdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan daru kerusakan suatu barang sehinggabarang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hatidalam menggunakannya. Dalam pelaksanaan perawatan di sekolah dilakuan dengan perawatan secara preventif. Langkah perawatan preventif tersebut sejalan dengan teori Arum (2007:32-34) sebagai berikut: (1) menyusun program perawatan preventif di sekolah, (2) membentuk tim pelaksana perawaran preventif sekolah yang terdiri atas; Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, BP3 atau komite sekolah, (3) menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap peralatan dan fasilitas sekolah, (4) menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian sekolah (5) memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah. SMK tersebut telah memiliki program pemeliharaan yang disusun pada awal tahu pembelajaran. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana telah membentuk tim pemeliharaan dan Kepala Program Keahlian memberikan tugas dan tanggung jawab pemeliharaan peralatan di bengkel atau ruang praktek kepada toolman.Sebelum awal tahun pembelajaran Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana beserta Kepala Program Keahlian membuat program perawatan preventif dalam jangka waktu satu tahun. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana beserta Kepala Program Keahlian telah menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kinerja perawatan pada masing-masing bagian sekolah.Namun SMK Negeri 1 Jakarta tidak memberi penghargaan kepada mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan yang ada disekolah
  • 24. 24 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. 2. a). Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien, b). Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien, c). Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah. 3. Prinsip-prinsip pada manajemen sarana dan prasarana antara lain adalah : a) Prinsip percapaian tujuan, b). Prinsip efisiensi, c). Prinsip administrative, d). Prinsip kejelasan tanggung jawab, e). Prisip kekohesifan. 4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalam pengelolanya. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan dibahas di sisni berkaitan erat dengan: a). perncanaan sarana dan prasarana pendidikan islam b). pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam c).inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam d). pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam e). penghapusan sarana dan prasarana sekolah. 5. Macam-macam manajemen sarana dan prasarana: a). Jika Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai. Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. b). Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan.
  • 25. 25 Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. Sarana pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur, dan menara, serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu. c). Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, spidol (alat pelajaran), alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan yang lainnyayang digunakan guru/dosen dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor. Adapun prasarana pendidikan bisa diklasiifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan, dan ruang labolatorium. Kedua, prasarana pendidikan keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya belajar belajar mengajar, seperti ruang kantor, kantin, masjid/mushala, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, rang usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan. B. Saran 1. Kepada pendidik hendaknya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan agar para peserta didik dapat merasa aman dan nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Kepada calon pendidik diharapkan mampu mempelajari bagaimana menciptakan sarana dan prasarana yang baik untuk calon peserta didiknya kelak. 3. Kepada peserta didik hendaknya tetap menjaga dan merawan sarana dan prasarana yang telah ada dalam lingkungan sekolahnya agar tetap baik.
  • 26. 26 DAFTAR PUSTAKA Baharudin & Moh. Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam Trnsformasi Menuju Sekolah/Madrasah Unggul. Yogyakarta : UIN-Maliki Press. Barnawi dan M. Arifin.2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Mulyono. 2010. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Solo : AR-RUZZ. Minarti Sri, Manajemen Sekolah. Jogjakarta, AR-RUZZ MEDIA, 2011. Nurlaillia.2015. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Smk Negeri 1 Jakarta Pusat. Jakarta:FIP UNJ Qomar Mujamil.2015.Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta, Erlangga. Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Sulistyorini.2006.Manajemen Pendidikan Islam.Surabaya:Elkaf,. http://gadogadozaman.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana.html http://rijalamirudin.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana- lembaga_7.html