Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan administrasi pendidikan yang mencakup empat komponen utama, yaitu: peserta didik, tenaga pendidik, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lingkungan pendidikan. Keempat komponen tersebut merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Bintoro Tjokroadmudjoyo mengemukakan bahwa pengertian
pelaksanaan adalah sebagai proses dalam bentuk rangkaian kegiatan,
yaitu berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka
kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek. Sementara
itu Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia merumuskan
pengertian pelaksanaan adalah upaya agar tiap pegawai atau tiap
anggota organisasi berkeinginan dan berusaha mencapai tujuan yang
telah direncanakan.
Pendidikan pada dasarnya adalah media dalam mendidik dan
mengembangkan peotensi-potensi kemanusiaan yang primordial.
Pendidikan sejatinya adalah gerbang untuk mengantar umat manusia
menuju peradaban yang lebih tinggi dan humanis dengan
berlandaskan pada keselarasan hubungan manusia, lingkungan, dan
sang pencipta. Pendidikan adalah sebuah ranah yang didalamnya
melibatkan dialektika interpersonal dalam mengisi ruang-ruang
kehidupan; sebuah ranah yang menjadi pelita bagi perjalanan umat
manusia, masa lalu, masa kini, dan masa akan datang.
Pendidikan dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang
tepat untuk mengantarkan kegiatan pendidikan kearahtujuan yang
dicita-citakan. Bagaimanapun baik dan sempurnanya kurikulum
pendidikan, ia tidak berarti apa-apa, manakala tidak memiliki metode
atau cara yang tepat dalam mentransformasikannya kepada peserta
didik. Rangkaian metode, komponen, dan dasar-dasar dalam
4. DEFINISI PESERTA DIDIK
Menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pengertian peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu
komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Menurut Sutari Imam Barnajib (1995) peserta didik sangat
tergantung dan membutuhkan bantuan dari orang lain yang
memiliki kewibawaan dan kedewasaan. Sebagai anak peserta
didik , masih dalam kondisi lemah, kurang berdaya, belum bisa
mandiri serta kekurangan dibandingkan orang dewasa, namun
didalamnya terdapat potensi bakat - bakat dan disposisi luar
biasa yang memungkinkan tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan.
5. PENGELOMPOKKAN PESERTA
DIDIK
Menurut William A
Jeager dalam
mengelompokkan
peserta didik dapat
didasarkan kepada:
1.Fungsi Intgrasi
2. Fungsi perbedaan
Sedangkan menurut
Hendyat Soetopo,
dasar-dasar
penegelompokkan
peserta didik ada lima
macam, yaitu:
1.Friendship Grouping
2.Achievement Grouping
3.Aptitude Grouping
4.Attention or Interest
Grouping
5.Intelligence Grouping
6. DEFINISI TENAGA PENDIDIK
DAN KEPENDIDIKAN
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5
dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan, sedangkan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
Sedangkan guru Menurut KBBI (2001:377),
adalah manusia yang tugasnya atau profesinya
mengajar, sedangkan menurut Vembriyanto
(1994:21) dalam buku Kamus Pendidikan, Guru
adalah pendidik profesional disekolah dengan
tugas utama mengajar.
7. SIFAT-SIFAT YANG HARUS
DIMILIKI SEORANG GURU
Ada beberapa pendapat para ahli tentang sifat - sifat yang harus
dimiliki oleh para guru antara lain :
a. Menurut Purwanto (1998:140-148), syarat - syarat guru adalah
berijazah, sehat jasmani dan rokhani, taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berkelakuan baik, bertanggung jawab, berjiwa nasional,
adil, percaya dan suka kepada murid-muridnya, sabar dan rela
berkorban, memiliki kewibawaan terhadap anak-anaknya,
penggembira, bersikap baik terhadap masyarakat, benar - benar
menguasai mata pelajarannya, suka pada mata pelajaran yang
diberikannya, dan berpengetahuan luas.
b. Menurut An-Nahlawi (1989:239-246), sifat guru adalah hendaknya
tujuan, tingkah laku dan pola pikir guru bersifat rabbani, ikhlas,
bersabar, jujur, membekali diri dengan ilmu, mampu menggunakan
metode mengajar, mampu mengelola siswa, mempelajari kehidupan
psikis para siswa, tanggap berbagai persoalan dan bersikap adil.
c. Dalam pandangan Al- abrasyi (1988:20-25), sifat guru yang islami itu
antara lain : zuhud, bersih tubuhnya, bersih jiwanya, tidak ria, tidak
pendendam, tidak menyenangi permusuhan, tidak malu mengakui
ketidaktahuan, tegas dalam perkataan dan perbuatan, bijaksana,
ikhlas, rendah hati, lemah lembut, pemaaf, sabar, tidak merasa
rendah diri, bersifat kebapaan, dan mengetahui karakter murid.
8. KOMPETENSI GURU
Menurut Undang Undang No 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen (UUGD) Pasal 10
menyebutkan bahwa kompetensi guru sebagai pendidik meliputi empat kompetensi
a. Kompetensi pedagogik
(1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (2) pemahaman terhadap peserta
didik, (3) pengembangan kurikulum/silabus, (4) perancangan pembelajaran, (5) pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan (7)
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian
(1) berakhlak mulia, (2) arif dan bijaksana, (3) mantap, (4) berwibawa, (5) stabil, (6) dewasa,
(7) jujur, (8) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (9) secara objektif
mengevaluasi kinerja sendiri, dan (10) mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan.
c. Kompetensi sosial
(1) berkomunikasi lisan, tulisan, atau isyarat, (2) menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi secara fungsional, (3) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik, (4)
bergaul secara santun kepada masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma, serta
sistem nilai yang berlaku, dan (5) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat
kebersamaan.
d. Kompetensi profesional
(1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan
pendidikan, mnata oelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang diampunya, dan (2)
konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara
konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau
kelompok mata pelajaran yang diampu.
9. DEFINISI RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau (RPP) adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditentukan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu
kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa
indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Rpp merupakan persiapan yang harus dilakukan guru
sebelum mengajar. Persiapan disini dapat berarti persiapan
tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang akan
dibangun, lingkungan belajra yang produktif, termasuk
meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.
Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan silabus
mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu
mempunyai persamaan. Silabus memuat hal - hal yang perlu
dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara
utuh, artinya didalam suatu silabus adakalanya beberapa
kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan
waktunya belum tau pasti berapa pertemuan yang akan
dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran,
penggalan - penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru
10. TUJUAN RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
untuk:
a.Mempermudah,memperlancar, dan
meningkatkan hasil proses belajar mengajar,
b.Dengan menyusun rencana pembelajaran secara
profesional, sistematis dan berdaya guna, maka
guru akan mampu melihat, mengamati,
menganalisis dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis
dan terencana.
c.Fungsi rencana pebelajaran adalah sebagai
kerangka acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (kegiatan
pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan
secara efektif.
11. UNSUR-UNSUR RPP
Unsur - unsur yang harus diperhatikan dalam
penyusunan rpp adalah sebagai berikut :
a. Mengacu pada kompetensi dan
kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa
serta materi dan sub materi pembelajaran,
pengalaman belajar yang telah
dikembangkan dalam silabus.
b. Menggunakan berbagai pendekatan yang
sesuai dengan materi yang memberikan
kecakapan hidup (soft skill) sesuai dengan
permasalahan dan lingkungan sehari - hari.
c.Menggunakan metode dan media yang
sesuai yang mendekatkan siswa dengan
pengalaman langsung.
12. LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pada umumnya, kita mengetahui bahwa
anak-anak semenjak dilahirkan sampai menjadi
manusia dewasa, menjadi orang yang dapat
berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri
dalam masyarakat, harus mengalami
perkembangan. Baik atau buruknya hasil
perkembangan anak itu terutama bergantung
kepada pendidikan yang diterima anak itu dari
berbagai lingkungan pendidikan yang
dialaminya.
Adapun macam-macam lingkungan
(tempat) pendidikan itu adalah:
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
14. ASPEK BIOLOGIS
Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak
ada faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor
hereditas dan faktor lingkungan. Anak memiliki sifat
sifat genetik yang merupakan kombinasi kedua
orang tuanya. Setelah berhubungan dengan
masyarakat menjadilah orang/anak yang
menginternalisasi nilai-nilai dalam masyarakat.
a.Faktor Hereditas
Contohnya : bakat, intelektual, ciri fisik, dll.
b.Faktor Lingkungan
Contohnya : pada faktor lingkungan proses
perkembangan didasarkan pada lingkungan
sebagai alat yang digunakan untuk mengarahkan
perkembangan. Peran kedua faktor tersebut
berbeda-beda pada tiap contoh kasus yang
berbeda pula.
15. ASPEK SOSIOLOGIS
Merupakan analisis ilmiah tentang
proses sosial dan pola-pola interaksi
sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang
lingkupnya meliputi empat bidang, yaitu :
a. Hubungan sistem pendidikan dan aspek
masyarakat lain
b. Hubungan kemanusiaan di sekolah
c. Pengaruh sekolah pada perilaku
anggotanya
d. Sekolah dalam komunitas yang
mempelajari pola interaksi
16. ASPEK PSIKOLOGIS
Kajian psikologis yang erat kaitannya dengan pendidikan
adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir dan belajar.
Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan umum
(intelegensi) dan kecerdasan dalam bidang lain (bakat). Jean
Piaget berpendapat bahwa kecerdasan merupakan internalisasi
pengalaman, maksudnya pembentukan kecerdasan dapat
dilakukan dengan menciptakan kondisi lingkungan,
kesempatan, dan iklim emosi yang memungkinkan individu
untuk memperoleh pengalaman tertentu.
Ada dua komponen mendasar yang membedakan individu
secara psikologis dalam dunia ilmu pendidikan, yaitu:
1. Minat
Minat sangat berkaitan dengan masalah bahan ajar, alat ajar,
situasi, kondisi, serta guru.
2. Kemandirian
Kemandirian seseorang bergantu pada upaya membebaskan
diri dari ketergantungan pada bantuan orang lain,
menumbuhkan keberanian, dan rasa percaya diri.
17. ISSUE FOR DISCUSS
Dalam pelaksanaan pendidikan
seringkali terjadi permasalahan
terutama antara pendidik dan peserta
didik seperti beberapa kasus yang
sudah terjadi belakangan ini seperti
kasus pemukulan bahkan sampai yang
ada yang menghilangkan nyawa.
Apa sebenarnya penyebab
permasalahan di atas? Dan;
Bagaimana kita menanggapinya selaku
peserta didik dan calon pendidik?