SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LISTRIKDANMAGNET 68
ELEKROMAGNETIKFARADAY
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut
2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi
3. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi
4. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan fluks magnet
B. Alat dan Bahan
1. Virtual lab
a). Komputer/laptop
b). software elektromagnetik faraday
c). Aplikasi java
2. Nyata
Alat : bahan :
a). Multimeter a). Kawat logam
b). Galvanometer b) resistor
c). Kompas c). Kapasitor
d). kabel penghubung
C. Dasar Teori
1. Kemagnetan dan Kelistrikan
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya
dapat dibolak balik. Ketika H.C Oersted membuktikan sektor kawat berarus listrik
terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet) para ilmuan mulai
memikirkan tentang kaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821
Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)melalui
eksperimen yang sangat sederhana, yaitu sebuah magnet yang digerakkan masuk
dan keluar pada kumparan kawat logam. Galvanometer merupakan alat yang
dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus yang mengalir. Ketika
8
LISTRIKDANMAGNET 69
sebuah magnet digerakkan masuk dan keluar pada kumpara kawat logam maka
jarum galvanometer menyimpang kekanan dan kekiri. Bergeraknya jarum
galvanometer maenunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk
pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-
ujung kumparan terdapat GGL. GGL yang terjadi diujung-ujung kumparan
dinamakan GGL induksi.
Medan magnet pada suatu titik bukan hanya dapat dihasilkan oleh medan
magnet permanen akan tetapi juga dapat dihasilkan oleh kawat berarus. Disekitar
kawat berarus terdapat muatan listrik dengan garis gaya magnet melingkar dan
berpusat pada kawat tersebut. (Ramadhani.2008:17)
2. Penyebab terjadinya GGL induksi
Ketika kurtub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jumlah garis
dari gaya-gaya magnet yang terdapat didalam kumparan bertambah banyak.
Bertambahnya jumlah garis-garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-
ujung kumparan. GGl induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan
dengan cara memperhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat
magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan magnet
hasil arus induksi berfsifat mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung
kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah itu merupakan arah arus
induksi, dan sebaliknya.
Di dalam kumparan timbul suatu beda potensial (atau gaya gerak listrikε,
GGL). Timbulnya GGL dengan cara ini disebut induksi elektromagnetik.Batang
magnet memiliki medan magnet di sekitarnya. Medan magnet divisualkan dalam
bentuk garis-garis medan. Sebuah batang magnet mempunyai bentuk garis-garis
medan magnet. Sekumpulan garis-garis medan disebut fluks magnet. Bentuk
garis-garis medan magnet pada sebuah batang magnet. GGL yang diinduksi oleh
fluks magnet yang berubah dapat dianggap terdistribusi di seluruh rangkaiannya.
Gaya magnetik yang bekerja pada konduktor berarus.Arus adalah
kumpulan partikel bermuatan yang bergerak. Oleh sebab itu, gaya resultan yang
dihasilkan oleh medan kawat adalah penjumlahan vektor dan masing-masing gaya
LISTRIKDANMAGNET 70
yang dihasilkan oleh medan kawat adalah penjumlahan vektor dari masing-
masing gaya yang dihasilkan arus. Gaya yang dihasilkan pada partikel bermuatan
yang membentuk arus gaya yang dihasilkan pada partikel yang diteruskan ke
kawat ketika partikel bertumbukan dengan atom yang membentuk kawat.
Pada umumnya, medan magnetik muncul di sekitar magnet. Bendabenda
yang memiliki sifat kemagnetan akan terpengaruh oleh medan magnetik itu.
Sesuatu yang mengejutkan, bila di sekitar benda yang bukan termasuk magnetik
terdapat medan magnetik. Peristiwa keanehan itu pertama kali ditemukan oleh
Oersted.Hans Christian Oersted pada tahun 1820 menemukan bahwa arus listrik
dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik. Efek
magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat membelokkan arah jarum
kompas.
Arah medan magnetik induksi dapat ditentukan dengan menggunakan
kaidah tangan kanan seperti gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Kaedah tangan kanan
Kaidah tangan kanan menyatakan bahwa, jika kita menggenggam
penghantar sehingga ibu jari kita menunjukkan arah arus maka arah genggaman
jari yang lain menunjukkan arah medan magnetik induksi disekitar penghantar.
Sedangkan arah medan magnetik di suatu titik searah dengan garis singgung
lingkaran di titik tersebut, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Arah medan magnetik induksi disuatu titik
disekitar arus listrik
LISTRIKDANMAGNET 71
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang memerlukan medium
untuk perambatannya.Selain gelombang mekanik, terdapat gelombang yang
dalam perambatannya tidak memerlukan medium, yaitu gelombang
elektromagnetik.Cahaya merupakan contoh gelombang elektromagnetik.
3. Hukum Faraday
Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang
ilmuwan jenius dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik
memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa
dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan
induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi
elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum
Faraday”.Penemuan ini dianggap sebagai penemuan
monumental.Mengapa?Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti penting dalam
hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik.Kedua,
elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus
aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik
pertama.
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan
sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi permukaan.
Artinya, makin cepat terjadinya fluks magnet makin besar GGl induksi yang
timbul. Adapun yang dimaksud fluks magnet adalah kerapatan garis-garis gaya
dalam medan magnet. Artinya fluks magnetik yang berada dipermukaan yang
lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik lebih lemah. Sedangkan
pada permukaan yang lebih sempit kerapatannya tinggi maka kuat medan
magnetik lebih tinggi. Satuan internasional dari fluks magnetik adalah diukur
dalam weber disingkat dengan Wb dan didefinisikan dengan:
“ suatu medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1
weber bila sebatang penghantar metong garis-garis gaya magnetik
selama 1 detik akan menimbulkan gaya gerak listrik sebesar 1 volt “.
(Tripler:2001.40)
LISTRIKDANMAGNET 72
4. Induksi Magnet dan Fluks Magnet
Dari hasil percobaan Faraday diperoleh kesimpulan tentang besarnya ggl
induksi (induksi) sebagai berikut:
a. Besar ggl induksi bergantung pada kecepatan gerakan batang magnet,
dalam hal ini sama dengan perubahan fluks magnetik setiap saat.
b. Besar ggl induksi bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan.
Dengan demikian, besar ggl induksi yang dihasilkan adalah
(3.1)
Keterangan:
= ggl induksi (volt)
ΔΦ = perubahan fluks (Wb)
Δt = selang waktu (s)
N = jumlah lilitan
Tanda negatif pada digunakan untuk menentukan arah ggl induksi.Cara lain
untuk mendapatkan perubahan fluks magnetik ialah kawat digerakkan, sedangkan
magnetnya tetap. Dengan cara seperti itu, pada kawat akan terjadi perubahan fluks
magnetik yang menghasilkan ggl induksi.
Hukum Lenz pada kawat AB timbul gaya Lorentz yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak kawat AB. Besarnya gaya Lorentz tesebut bernilai negative (-),
sehingga besarnya usaha mekanik yang harus dilawan untuk memindahkan kawat
AB sejauh s adalah
W = -F. s (3.2)
Selama bergerak menempuh jarak s, pada kawatmengalir arus I, sehingga
pada kawat tersebut timbul energi listrik sebesar
W =I2lt (3.3)
Menurut hukum kekekalan energi, besar kedua energi tersebut sama,
sehingga:
-FS = I2lt
-Fvt = I2lt ← s = vt
-BIlvt = I2lt ← F = BIl
Il = -Blv
LISTRIKDANMAGNET 73
Il adalah beda potensial , dalam hal ini sama dengan ggl induksi : Il = ε.
Dengan demikian , rumus diatas dapat ditulis:
ε = -Blv (3.4)
keterangan:
ε = ggl induksi (v)
B = medan magnet (Wb/m2)
L = panjang kawat (m)
v = kecepatan gerak kawat (m/s)
Jika arah medan magnet dengan kawat AB tidak tegak lurus, melainkan
membentuk sudut sehingga ggl induksi yang dihasilkan dirumuskan:
ε = -Biv sin θ (3.5)
Induksi magnet sangat bergantungb pada waktu yaitu semakin cepat
terjadinta perubahan medan magnetik GGL induksi akan semakin besar. Disisi
lain, GGL tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi
sebanding dengan laju perubahan fluks magnetikyang bergerak melintasi loop
seluas A. Secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai:
ɸ = B A cos Ɵ (3.6)
dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus gaya fluks magnetik tegak
lurus. Dan Ɵ adalah satuan sudut antara B dengan garis yang tegak lurus
permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak lurus B, Ɵ=90o dan ɸƟ=0,
tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, Ɵ=0o, sehingga
ɸB = B.A (3.7)
jadi, fluks ɸƟdapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati
kumparan. Dari definisi fluks tersebut dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang
melalui loop kawat penghantardengan N lilitan berubah sebesar ɸB dalam waktu
∆t. (Budiyanto.2009:71)
D. Prosedur Kerja
1. Membuka software Elektromagnetik Faraday
2. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut
a. Mengklik “magnet batang” pada bagian atas layar
LISTRIKDANMAGNET 74
b. Menampilkan alat ukur medan magnet
c. Menggeser alat ukur tersebut untuk mendapatkan sudut Ɵ
d. Mencatat nilai B, BX dan BY yang terdapat pada alat ukur
e. Melakukan variasi sudut Ɵ sebanyak 10 kali, kemudian memasukkan nilai
yang didapatkan pada tabel 1
Gambar 1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut
3. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi
a. Mengambil gulungan kawat, kompas dan alat ukur medan magnet.
b. Mengganti indikator pada gulungan kawat menjadi alat voltase
c. Memvariasikan jumlah lilitan
d. Menarik magnet keluar dan masuk lilitan dan mencatat nilai yang
ditunjukkan oleh alat ukur
e. Dengan melakukan hal yang sama, kemudian memvariasikan jumlah
lilitan dan memasukkan data pada tabel 2
LISTRIKDANMAGNET 75
Gambar 2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi
4. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi
a. Mengambil bagian elektromagnetik pada bagian atas layar
b. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan
c. Menetapkan jumlah lilitan dan sudut Ɵ
d. Memvariasikan nilai dari GGL induksi dengan menggeser tombol pada
layar dan mengukur BX
e. Memvariasikan nilai GGL induksi sebanyak 10 kali, dan mencatat data
pada tabel 3
Gambar 3. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL
induksi
LISTRIKDANMAGNET 76
5. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan fluks magnet
a. Menetapkan nilai GGL induksi dan sudut Ɵ
b. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan
c. Memvariasikan jumlah lilitan dan mencatat nilai BX yang ditunjukkan
pada alat ukur
d. Memvariasikan jumlah lilitan sebanyak 4 kali dan memasukkan data pada
tabel 4
Gambar 4. Menyelidiki hubungan jumlah lilitan dengan fluks magnet
E. Tabel Data
1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut
No Ɵ B BXU BXH BYU BYH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LISTRIKDANMAGNET 77
2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi
No N ɛ ∆ɸ/∆t
1 1
2 2
3 3
3. Menyelidiki hubungan natara luas penampang dengan GGl induksi
N = …… Ɵ = …….o
No ԑ Bx A
1 1 V
2 2 V
3 3 V
4 4 V
5 5 V
6 6V
7 7V
8 8V
9 9V
10 10V
4. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitanm dengan fluks magnet
ɛ = ….. V Ɵ = …… o
No N BX ∆ɸ/∆t
1 1
2 2
3 3
4 4
Daftar Pustaka
Budiyanto, J. 2009. Fisika. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Ramadhani, Mohammad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Tripler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

More Related Content

What's hot

Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 
Bab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtBab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtAjeng Kurniati
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)Lyta Damayanti
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanWa Ode Aisyah Aisyah
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetHeny Suvita
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikkak_mayya
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETHarisman Nizar
 

What's hot (20)

Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Bab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtBab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngt
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
 
Induksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNESInduksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNES
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 
Hk faraday
Hk faradayHk faraday
Hk faraday
 
Ggl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansiGgl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansi
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNETMODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
MODUL FISIKA LISTRIK DAN MAGNET
 
6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik6. induksi elektromagnetik
6. induksi elektromagnetik
 
Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 

Similar to Mengukur Medan Magnet

Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1arismanna
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARNurhairuna Sari
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptx
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptxPPTFISIKARAHMADAIDIL.pptx
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptxanisyahpratiwi5
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faradaysilvi novrian
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaNispi Hariyani
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Yuli Siregar
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 

Similar to Mengukur Medan Magnet (20)

Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
GGL induksi.pptx
GGL induksi.pptxGGL induksi.pptx
GGL induksi.pptx
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Rpp 3.14 jun
Rpp 3.14 junRpp 3.14 jun
Rpp 3.14 jun
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptx
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptxPPTFISIKARAHMADAIDIL.pptx
PPTFISIKARAHMADAIDIL.pptx
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faraday
 
KEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdfKEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdf
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
imbas eletromagnetik
 imbas eletromagnetik imbas eletromagnetik
imbas eletromagnetik
 
Gel. elektromagnet
Gel. elektromagnetGel. elektromagnet
Gel. elektromagnet
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Mengukur Medan Magnet

  • 1. LISTRIKDANMAGNET 68 ELEKROMAGNETIKFARADAY A. Tujuan Praktikum 1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut 2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi 3. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi 4. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan fluks magnet B. Alat dan Bahan 1. Virtual lab a). Komputer/laptop b). software elektromagnetik faraday c). Aplikasi java 2. Nyata Alat : bahan : a). Multimeter a). Kawat logam b). Galvanometer b) resistor c). Kompas c). Kapasitor d). kabel penghubung C. Dasar Teori 1. Kemagnetan dan Kelistrikan Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak balik. Ketika H.C Oersted membuktikan sektor kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet) para ilmuan mulai memikirkan tentang kaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)melalui eksperimen yang sangat sederhana, yaitu sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan kawat logam. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus yang mengalir. Ketika 8
  • 2. LISTRIKDANMAGNET 69 sebuah magnet digerakkan masuk dan keluar pada kumpara kawat logam maka jarum galvanometer menyimpang kekanan dan kekiri. Bergeraknya jarum galvanometer maenunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung- ujung kumparan terdapat GGL. GGL yang terjadi diujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Medan magnet pada suatu titik bukan hanya dapat dihasilkan oleh medan magnet permanen akan tetapi juga dapat dihasilkan oleh kawat berarus. Disekitar kawat berarus terdapat muatan listrik dengan garis gaya magnet melingkar dan berpusat pada kawat tersebut. (Ramadhani.2008:17) 2. Penyebab terjadinya GGL induksi Ketika kurtub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jumlah garis dari gaya-gaya magnet yang terdapat didalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis-garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung- ujung kumparan. GGl induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan cara memperhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi berfsifat mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah itu merupakan arah arus induksi, dan sebaliknya. Di dalam kumparan timbul suatu beda potensial (atau gaya gerak listrikε, GGL). Timbulnya GGL dengan cara ini disebut induksi elektromagnetik.Batang magnet memiliki medan magnet di sekitarnya. Medan magnet divisualkan dalam bentuk garis-garis medan. Sebuah batang magnet mempunyai bentuk garis-garis medan magnet. Sekumpulan garis-garis medan disebut fluks magnet. Bentuk garis-garis medan magnet pada sebuah batang magnet. GGL yang diinduksi oleh fluks magnet yang berubah dapat dianggap terdistribusi di seluruh rangkaiannya. Gaya magnetik yang bekerja pada konduktor berarus.Arus adalah kumpulan partikel bermuatan yang bergerak. Oleh sebab itu, gaya resultan yang dihasilkan oleh medan kawat adalah penjumlahan vektor dan masing-masing gaya
  • 3. LISTRIKDANMAGNET 70 yang dihasilkan oleh medan kawat adalah penjumlahan vektor dari masing- masing gaya yang dihasilkan arus. Gaya yang dihasilkan pada partikel bermuatan yang membentuk arus gaya yang dihasilkan pada partikel yang diteruskan ke kawat ketika partikel bertumbukan dengan atom yang membentuk kawat. Pada umumnya, medan magnetik muncul di sekitar magnet. Bendabenda yang memiliki sifat kemagnetan akan terpengaruh oleh medan magnetik itu. Sesuatu yang mengejutkan, bila di sekitar benda yang bukan termasuk magnetik terdapat medan magnetik. Peristiwa keanehan itu pertama kali ditemukan oleh Oersted.Hans Christian Oersted pada tahun 1820 menemukan bahwa arus listrik dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik. Efek magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat membelokkan arah jarum kompas. Arah medan magnetik induksi dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan seperti gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Kaedah tangan kanan Kaidah tangan kanan menyatakan bahwa, jika kita menggenggam penghantar sehingga ibu jari kita menunjukkan arah arus maka arah genggaman jari yang lain menunjukkan arah medan magnetik induksi disekitar penghantar. Sedangkan arah medan magnetik di suatu titik searah dengan garis singgung lingkaran di titik tersebut, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Arah medan magnetik induksi disuatu titik disekitar arus listrik
  • 4. LISTRIKDANMAGNET 71 Gelombang mekanik merupakan gelombang yang memerlukan medium untuk perambatannya.Selain gelombang mekanik, terdapat gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium, yaitu gelombang elektromagnetik.Cahaya merupakan contoh gelombang elektromagnetik. 3. Hukum Faraday Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum Faraday”.Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental.Mengapa?Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik.Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama. Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi permukaan. Artinya, makin cepat terjadinya fluks magnet makin besar GGl induksi yang timbul. Adapun yang dimaksud fluks magnet adalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan magnet. Artinya fluks magnetik yang berada dipermukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik lebih lemah. Sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatannya tinggi maka kuat medan magnetik lebih tinggi. Satuan internasional dari fluks magnetik adalah diukur dalam weber disingkat dengan Wb dan didefinisikan dengan: “ suatu medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar metong garis-garis gaya magnetik selama 1 detik akan menimbulkan gaya gerak listrik sebesar 1 volt “. (Tripler:2001.40)
  • 5. LISTRIKDANMAGNET 72 4. Induksi Magnet dan Fluks Magnet Dari hasil percobaan Faraday diperoleh kesimpulan tentang besarnya ggl induksi (induksi) sebagai berikut: a. Besar ggl induksi bergantung pada kecepatan gerakan batang magnet, dalam hal ini sama dengan perubahan fluks magnetik setiap saat. b. Besar ggl induksi bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan. Dengan demikian, besar ggl induksi yang dihasilkan adalah (3.1) Keterangan: = ggl induksi (volt) ΔΦ = perubahan fluks (Wb) Δt = selang waktu (s) N = jumlah lilitan Tanda negatif pada digunakan untuk menentukan arah ggl induksi.Cara lain untuk mendapatkan perubahan fluks magnetik ialah kawat digerakkan, sedangkan magnetnya tetap. Dengan cara seperti itu, pada kawat akan terjadi perubahan fluks magnetik yang menghasilkan ggl induksi. Hukum Lenz pada kawat AB timbul gaya Lorentz yang arahnya berlawanan dengan arah gerak kawat AB. Besarnya gaya Lorentz tesebut bernilai negative (-), sehingga besarnya usaha mekanik yang harus dilawan untuk memindahkan kawat AB sejauh s adalah W = -F. s (3.2) Selama bergerak menempuh jarak s, pada kawatmengalir arus I, sehingga pada kawat tersebut timbul energi listrik sebesar W =I2lt (3.3) Menurut hukum kekekalan energi, besar kedua energi tersebut sama, sehingga: -FS = I2lt -Fvt = I2lt ← s = vt -BIlvt = I2lt ← F = BIl Il = -Blv
  • 6. LISTRIKDANMAGNET 73 Il adalah beda potensial , dalam hal ini sama dengan ggl induksi : Il = ε. Dengan demikian , rumus diatas dapat ditulis: ε = -Blv (3.4) keterangan: ε = ggl induksi (v) B = medan magnet (Wb/m2) L = panjang kawat (m) v = kecepatan gerak kawat (m/s) Jika arah medan magnet dengan kawat AB tidak tegak lurus, melainkan membentuk sudut sehingga ggl induksi yang dihasilkan dirumuskan: ε = -Biv sin θ (3.5) Induksi magnet sangat bergantungb pada waktu yaitu semakin cepat terjadinta perubahan medan magnetik GGL induksi akan semakin besar. Disisi lain, GGL tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetikyang bergerak melintasi loop seluas A. Secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai: ɸ = B A cos Ɵ (3.6) dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks magnetik per satuan luas penampang yang ditembus gaya fluks magnetik tegak lurus. Dan Ɵ adalah satuan sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak lurus B, Ɵ=90o dan ɸƟ=0, tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, Ɵ=0o, sehingga ɸB = B.A (3.7) jadi, fluks ɸƟdapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati kumparan. Dari definisi fluks tersebut dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat penghantardengan N lilitan berubah sebesar ɸB dalam waktu ∆t. (Budiyanto.2009:71) D. Prosedur Kerja 1. Membuka software Elektromagnetik Faraday 2. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut a. Mengklik “magnet batang” pada bagian atas layar
  • 7. LISTRIKDANMAGNET 74 b. Menampilkan alat ukur medan magnet c. Menggeser alat ukur tersebut untuk mendapatkan sudut Ɵ d. Mencatat nilai B, BX dan BY yang terdapat pada alat ukur e. Melakukan variasi sudut Ɵ sebanyak 10 kali, kemudian memasukkan nilai yang didapatkan pada tabel 1 Gambar 1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut 3. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi a. Mengambil gulungan kawat, kompas dan alat ukur medan magnet. b. Mengganti indikator pada gulungan kawat menjadi alat voltase c. Memvariasikan jumlah lilitan d. Menarik magnet keluar dan masuk lilitan dan mencatat nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur e. Dengan melakukan hal yang sama, kemudian memvariasikan jumlah lilitan dan memasukkan data pada tabel 2
  • 8. LISTRIKDANMAGNET 75 Gambar 2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi 4. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi a. Mengambil bagian elektromagnetik pada bagian atas layar b. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan c. Menetapkan jumlah lilitan dan sudut Ɵ d. Memvariasikan nilai dari GGL induksi dengan menggeser tombol pada layar dan mengukur BX e. Memvariasikan nilai GGL induksi sebanyak 10 kali, dan mencatat data pada tabel 3 Gambar 3. Menyelidiki hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi
  • 9. LISTRIKDANMAGNET 76 5. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan fluks magnet a. Menetapkan nilai GGL induksi dan sudut Ɵ b. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan c. Memvariasikan jumlah lilitan dan mencatat nilai BX yang ditunjukkan pada alat ukur d. Memvariasikan jumlah lilitan sebanyak 4 kali dan memasukkan data pada tabel 4 Gambar 4. Menyelidiki hubungan jumlah lilitan dengan fluks magnet E. Tabel Data 1. Menentukan besarnya medan magnet berdasarkan perubahan sudut No Ɵ B BXU BXH BYU BYH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 10. LISTRIKDANMAGNET 77 2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi No N ɛ ∆ɸ/∆t 1 1 2 2 3 3 3. Menyelidiki hubungan natara luas penampang dengan GGl induksi N = …… Ɵ = …….o No ԑ Bx A 1 1 V 2 2 V 3 3 V 4 4 V 5 5 V 6 6V 7 7V 8 8V 9 9V 10 10V 4. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitanm dengan fluks magnet ɛ = ….. V Ɵ = …… o No N BX ∆ɸ/∆t 1 1 2 2 3 3 4 4 Daftar Pustaka Budiyanto, J. 2009. Fisika. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Ramadhani, Mohammad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga. Tripler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 3. Jakarta : Erlangga.