SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
NURHAIRUNASARI (D1121151005)
SITI ATISYA YURINDARI (D1121151016)
ARCHI PRADIPTA (D1121151024)
TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2015
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Pada bab-bab terdahulu kita sudah pelajari bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Fenomena ini
memiliki makna bahwa kemagnetan dapat dihasilkan oleh
peristiwa kelistrikan. Apakah fenomena sebaliknya dapat terjadi?
Apakah kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan?
Topik ini yang akan kita bahas pada bab ini. Dan ternyata
kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan.
A
B
θ
Normal
bidang
Fluks magnetic menyatakan jumlah garis gaya
yang menembus permukaan dalam arah tegak
lurus
Jika dalam suatu ruang terdapat medan magnet,
jumlah garis gaya yang menembus permukaan
arah tegak lurus dengan luas tertentu bisa
berbeda-beda, tergantung pada kuat medan
magnet dan sudut antara medan magnet dengan
vektor permukaan.
Fluks magnetic didefinisikan sebagai
φ = ∫ B•dA atau φ =∫ B dA cos θ
dengan θ adalah sudut antara vektor B dan dA
Dan jika pada permukaan sudut antara B dan dA
selalu konstan maka cos θ dapat dikeluarkan dari
integral dan diperoleh :
Φ= B•A
Hukum ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam
suatu loop maka dihasilkan gaya gerak listrik (tegangan listrik)
induksi yang berbanding lurus dengan laju perubahan fluks.
Secara matematik, hukum tersebut dapat ditulis :
Σ= −N d φ
dt
Σ :gaya gerak liristik (ggl) induksi
N : jumlah lilitan kumparan.
G
Kutub Utara magnet bergerak mendekati kumparan
G
Kutub Utara magnet bergerak menjauhi kumparan
Hukum Faraday hanya mengungkapkan besarnya ggl induksi yang dihasilkan
ketika terjadi perubahan fluks magnetic dalam suatu loop tetapi ke mana
arah arus induksi dalam loop tersebut tidak terungkap lebih detail dalam
hokum tersebut. Arah arus induksi yang dihasilkan diungkapkan oleh
hokum Lentz yang bunyinya sebagai berikut:
Arah arus induksi dalam suatu kumparan adalah sedemikian rupa sehingga
medan magnet yang dihasilkan arus tersebut melawan perubahan fluks
penyebabnya
Jika fluks yang menyebabkan ggl makin lama makin kecil maka arah arus
induksi harus sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkannya
memperbesar fluks tersebut. Ini hanya mungkin jika arah medan magnet
yang dihasilkan arus induksi searah dengan arah medan yang diterapkan
pada loop dan sebaliknya
Dinamo digunakan untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Dinamo terdiri dari sebuah kumparan yang bergerak dalam medan magnet
tetap.
Luas kumparan adalah A =ab
Akibat perputaran kumparan, maka proyeksi luas kumparan dalam arah
tegak lurus medan magnet hanya A = ab sin'θ. Dengan demikian, fluks
magnetic yang dikandung kumparan tiap saat adalah φ= BA= Bab sin'θ
ka jumlah lilitan pada kumparan dynamo adalah N maka ggl induksi yang
dihasilkan kumparan dynamo menjadi = -Σmax cos ωt
Dinamo
ac
Dinamo
dc
Dinamo
sepeda
1. Dinamo AC
MagnetCincin luncur
Sikat karbon
Kumparan
V
t
Bentuk gelombang AC
2. Dinamo dc
Magnet
Komutator
Cinc in belah
Sikat karbon
Kumparan
Bentuk gelombang dc
V
t
3. Dinamo Sepeda
Roda dinamo
Sumbu dinamo
Magnet
Inti besi
kumparan
Jika solenoid tersebut dialiri arus
searah maka beda potensial
antara dua ujung solenoid hampir
nol karena beda tegangan sama
dengan perkalian arus dan
hambatan solenoid. Solenoid
hanya berupa kawat konduktor
sehingga hambatan listrik antara
dua ujung solenoid hampir tetapi
jika solenoid dilairi arus yang
berubah-ubah terhadap waktu,
maka sifat solenoid akan
berubah.
kuat medan magnet dalam rongga solenoid adalah
B = µo n I
Jika luas penampang solenoid A maka fluks magnetic dalam solenoid adalah
φ= BA = µo n I A
Oleh karena itu, berdasarkan hokum Faraday, ggl induksi yang dihasilkan
solenoid adalah
Σ= −N d φ =−N d(µo n I A) =-N µo nA dI
dt dt dt
dengan N adalah jumlah kumparan solenoid.
Kita mendefinisikan besaran yang bernama induktansi diri, L, yang
memenuhi hubungan
Σ =−L dI
dt
Dengan membandingkan persamaan (7.14) dan (7.15) kita peroleh dbentuk
induktasi diri adalah
L= N µo nA
Jika l adalah panjang solenoid maka kita dapat menulis
n = N
l
Dengan demikian, kita perolah bentuk lain ungkapan induktasi diri sebagai
L = N^2 µoA Satuan induktansi adalah Henry dan disingkat H
l
Induktansi bersama memerlukan kehadiran dua solenoid atau lebih.
Induktansi bersama memperhitungkan efek satu solenoid terhadap
solenoid lainnya. Misalkan kita memiliki dua solenoid yang didekatkan
.Solenoid pertama dialiri arus I1 yang berubah-ubah terhadap waktu.
Akibatnya, medan magnet yang dihasilkan solenoid tersebut berubah-
ubah. Sebagian medan magnet ini masuk ke dalam rongga solenoid
kedua sehingga menghasilkan fluks pada solenoid kedua. Rumus untuk
induktansi bersama adalah,
L12 = N1 N2 μo A1 = N1 N2 μo 𝛑𝐚𝟏 𝟐
l l2
Kita definisikan rapat energi medan
magnetik per satuan volum sebagai:
u = U = 1 B^2
Al 2 µo
Persamaan di atas menyatakan bahwa
jika di suatu tempat terdapat medan
magnet B maka di tempat tersebut
terdapat energi medan magnet dengan
kerapatan per satuan volum diungkapkan
oleh persamaan tersebut. Bentuk
persamaan sangat mirip dengan
ungkapat rapat energi medan listrik
(𝜀𝑜/2)𝐸2
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang
digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau
lebih kecil dari tegangan semula. Tegangan yang dapat diubah oleh trafo
hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan
bolak-balik.
Kumparan
primer
Kumparan
sekunder
Inti besi
Kumparan
primer
Kumparan
sekunder
Inti besi
Dengan demikian,
Σs = Ns As
Σp Np Ap
Jika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder
sama maka diperoleh
Σs = Ns
Σp Np
Jika Ns < Np maka tegangan ini disebut trafo step-down
Jika Ns > Np maka tegangan ini disebut trafo step-up
PERSAMAAN TRANFORMATOR
• Detektor logam secara prinsip terdiri dari dua buah lilitan yang orientasinya
saling tegak lurus.
• Arus bolak-balik dialirkan ke lilitan besar sehingga dihasilkan medan magnet
yang berubah-ubah terhadap waktu di sekitar lilitan tersebut. Tetapi,
karena arah medan magnet yang dihasilkan kumparan besar, masuk ke
kumparan kecil dalam arah yang sejajar bidang kumparan kecil maka tidak
ada fluks magnetik dalam kumparan kecil. Dengan demikian, tidak ada arus
yang dihasilkan di kumparan kecil.
• Arus yang dihasilkan dalam logam menghasilkan medan magnet yang
berubah-ubah di sekitarnya.
• Medan magnet ini ada sebagian yang menembus kumparan kecil dalam arah
yang tidak sejajar kumparan kecil. Akibatnya muncul fluks magnetik dalam
kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada kumparan kecil.
Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan diguanakan
untuk membunyikan alarm.
6) Sebuah loop berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 16 cm. Loop tersebut
ditarik keluar dari medan magnet sebesar 1,10 T selama 0,15 s. Berapa ggl
induksi rata-rata yang dihasilkan?
16) Berapa induktansi L sebuah kumparan yang panjangnya 0,6 m dan diameter
2,9 cm dan mengandung 10 000 lilitan jika rongga kumparan tersebut adalah
udara?
17) Berapa jumlah lilitan kawat yang diperlukan untuk menhasilkan induktansi
100 mH jika panjang lilitan tersebut adalah 30,0 cm, diameternya 5,3 cm dan
rongganya berisi udara.
18) Sebuah kumparan berbentuk silinder memiliki 3000 lilitan. Panjang
kumparan terebut adalah 28,2 cm dan diameternya 2,5 cm. Berapa induktansi
dirinya? Berapa lilitan yang diperlukan untuk menghasilkan induktansi yang sama
jika di dalam rongganya dimasukkan teras besi. Anggap permeabilitas teras besi
adalah 1000 kali permeabilitas udara.
28) Sebuah generator memberikan tegangan 100 V ke lilitan primer sebuah
transformator. Jumlah lilitan primer transformator adalah 50 dan jumlah lilitan
sekunder adalah 500. Berapa tegangan keluaran pada lilitan sekunder?
*

More Related Content

What's hot

Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasAl Ayubi Adn
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Khoirul Ummah
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetiknurwani
 

What's hot (20)

4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Isoterm gas 2
Isoterm gas 2Isoterm gas 2
Isoterm gas 2
 
8 Kapasitansi
8 Kapasitansi8 Kapasitansi
8 Kapasitansi
 

Similar to GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR

Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxSmakMakedonia7
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetLusi Mirawati
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaNispi Hariyani
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1arismanna
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxasani3
 
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.pptHamdaniMesin
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Al Frilantika
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmuliani7
 

Similar to GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR (20)

Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan Elektromagnet
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
 
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
1 KEMAGNETAN_DAN_ELEKTROMAGNETIS.ppt
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Listrik7.
Listrik7.Listrik7.
Listrik7.
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR

  • 1. NURHAIRUNASARI (D1121151005) SITI ATISYA YURINDARI (D1121151016) ARCHI PRADIPTA (D1121151024) TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2015 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
  • 2. Pada bab-bab terdahulu kita sudah pelajari bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Fenomena ini memiliki makna bahwa kemagnetan dapat dihasilkan oleh peristiwa kelistrikan. Apakah fenomena sebaliknya dapat terjadi? Apakah kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan? Topik ini yang akan kita bahas pada bab ini. Dan ternyata kelistrikan dapat dihasilkan oleh peristiwa kemagnetan.
  • 3. A B θ Normal bidang Fluks magnetic menyatakan jumlah garis gaya yang menembus permukaan dalam arah tegak lurus Jika dalam suatu ruang terdapat medan magnet, jumlah garis gaya yang menembus permukaan arah tegak lurus dengan luas tertentu bisa berbeda-beda, tergantung pada kuat medan magnet dan sudut antara medan magnet dengan vektor permukaan. Fluks magnetic didefinisikan sebagai φ = ∫ B•dA atau φ =∫ B dA cos θ dengan θ adalah sudut antara vektor B dan dA Dan jika pada permukaan sudut antara B dan dA selalu konstan maka cos θ dapat dikeluarkan dari integral dan diperoleh : Φ= B•A
  • 4. Hukum ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam suatu loop maka dihasilkan gaya gerak listrik (tegangan listrik) induksi yang berbanding lurus dengan laju perubahan fluks. Secara matematik, hukum tersebut dapat ditulis : Σ= −N d φ dt Σ :gaya gerak liristik (ggl) induksi N : jumlah lilitan kumparan.
  • 5. G Kutub Utara magnet bergerak mendekati kumparan
  • 6. G Kutub Utara magnet bergerak menjauhi kumparan
  • 7. Hukum Faraday hanya mengungkapkan besarnya ggl induksi yang dihasilkan ketika terjadi perubahan fluks magnetic dalam suatu loop tetapi ke mana arah arus induksi dalam loop tersebut tidak terungkap lebih detail dalam hokum tersebut. Arah arus induksi yang dihasilkan diungkapkan oleh hokum Lentz yang bunyinya sebagai berikut: Arah arus induksi dalam suatu kumparan adalah sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkan arus tersebut melawan perubahan fluks penyebabnya Jika fluks yang menyebabkan ggl makin lama makin kecil maka arah arus induksi harus sedemikian rupa sehingga medan magnet yang dihasilkannya memperbesar fluks tersebut. Ini hanya mungkin jika arah medan magnet yang dihasilkan arus induksi searah dengan arah medan yang diterapkan pada loop dan sebaliknya
  • 8. Dinamo digunakan untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Dinamo terdiri dari sebuah kumparan yang bergerak dalam medan magnet tetap. Luas kumparan adalah A =ab Akibat perputaran kumparan, maka proyeksi luas kumparan dalam arah tegak lurus medan magnet hanya A = ab sin'θ. Dengan demikian, fluks magnetic yang dikandung kumparan tiap saat adalah φ= BA= Bab sin'θ ka jumlah lilitan pada kumparan dynamo adalah N maka ggl induksi yang dihasilkan kumparan dynamo menjadi = -Σmax cos ωt Dinamo ac Dinamo dc Dinamo sepeda
  • 9. 1. Dinamo AC MagnetCincin luncur Sikat karbon Kumparan V t Bentuk gelombang AC
  • 10. 2. Dinamo dc Magnet Komutator Cinc in belah Sikat karbon Kumparan Bentuk gelombang dc V t
  • 11. 3. Dinamo Sepeda Roda dinamo Sumbu dinamo Magnet Inti besi kumparan
  • 12. Jika solenoid tersebut dialiri arus searah maka beda potensial antara dua ujung solenoid hampir nol karena beda tegangan sama dengan perkalian arus dan hambatan solenoid. Solenoid hanya berupa kawat konduktor sehingga hambatan listrik antara dua ujung solenoid hampir tetapi jika solenoid dilairi arus yang berubah-ubah terhadap waktu, maka sifat solenoid akan berubah.
  • 13. kuat medan magnet dalam rongga solenoid adalah B = µo n I Jika luas penampang solenoid A maka fluks magnetic dalam solenoid adalah φ= BA = µo n I A Oleh karena itu, berdasarkan hokum Faraday, ggl induksi yang dihasilkan solenoid adalah Σ= −N d φ =−N d(µo n I A) =-N µo nA dI dt dt dt dengan N adalah jumlah kumparan solenoid.
  • 14. Kita mendefinisikan besaran yang bernama induktansi diri, L, yang memenuhi hubungan Σ =−L dI dt Dengan membandingkan persamaan (7.14) dan (7.15) kita peroleh dbentuk induktasi diri adalah L= N µo nA Jika l adalah panjang solenoid maka kita dapat menulis n = N l Dengan demikian, kita perolah bentuk lain ungkapan induktasi diri sebagai L = N^2 µoA Satuan induktansi adalah Henry dan disingkat H l
  • 15. Induktansi bersama memerlukan kehadiran dua solenoid atau lebih. Induktansi bersama memperhitungkan efek satu solenoid terhadap solenoid lainnya. Misalkan kita memiliki dua solenoid yang didekatkan .Solenoid pertama dialiri arus I1 yang berubah-ubah terhadap waktu. Akibatnya, medan magnet yang dihasilkan solenoid tersebut berubah- ubah. Sebagian medan magnet ini masuk ke dalam rongga solenoid kedua sehingga menghasilkan fluks pada solenoid kedua. Rumus untuk induktansi bersama adalah, L12 = N1 N2 μo A1 = N1 N2 μo 𝛑𝐚𝟏 𝟐 l l2
  • 16. Kita definisikan rapat energi medan magnetik per satuan volum sebagai: u = U = 1 B^2 Al 2 µo Persamaan di atas menyatakan bahwa jika di suatu tempat terdapat medan magnet B maka di tempat tersebut terdapat energi medan magnet dengan kerapatan per satuan volum diungkapkan oleh persamaan tersebut. Bentuk persamaan sangat mirip dengan ungkapat rapat energi medan listrik (𝜀𝑜/2)𝐸2
  • 17. Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tegangan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan bolak-balik. Kumparan primer Kumparan sekunder Inti besi Kumparan primer Kumparan sekunder Inti besi
  • 18. Dengan demikian, Σs = Ns As Σp Np Ap Jika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder sama maka diperoleh Σs = Ns Σp Np Jika Ns < Np maka tegangan ini disebut trafo step-down Jika Ns > Np maka tegangan ini disebut trafo step-up PERSAMAAN TRANFORMATOR
  • 19. • Detektor logam secara prinsip terdiri dari dua buah lilitan yang orientasinya saling tegak lurus. • Arus bolak-balik dialirkan ke lilitan besar sehingga dihasilkan medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu di sekitar lilitan tersebut. Tetapi, karena arah medan magnet yang dihasilkan kumparan besar, masuk ke kumparan kecil dalam arah yang sejajar bidang kumparan kecil maka tidak ada fluks magnetik dalam kumparan kecil. Dengan demikian, tidak ada arus yang dihasilkan di kumparan kecil. • Arus yang dihasilkan dalam logam menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah di sekitarnya. • Medan magnet ini ada sebagian yang menembus kumparan kecil dalam arah yang tidak sejajar kumparan kecil. Akibatnya muncul fluks magnetik dalam kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada kumparan kecil. Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan diguanakan untuk membunyikan alarm.
  • 20. 6) Sebuah loop berbentuk lingkaran memiliki jari-jari 16 cm. Loop tersebut ditarik keluar dari medan magnet sebesar 1,10 T selama 0,15 s. Berapa ggl induksi rata-rata yang dihasilkan? 16) Berapa induktansi L sebuah kumparan yang panjangnya 0,6 m dan diameter 2,9 cm dan mengandung 10 000 lilitan jika rongga kumparan tersebut adalah udara? 17) Berapa jumlah lilitan kawat yang diperlukan untuk menhasilkan induktansi 100 mH jika panjang lilitan tersebut adalah 30,0 cm, diameternya 5,3 cm dan rongganya berisi udara. 18) Sebuah kumparan berbentuk silinder memiliki 3000 lilitan. Panjang kumparan terebut adalah 28,2 cm dan diameternya 2,5 cm. Berapa induktansi dirinya? Berapa lilitan yang diperlukan untuk menghasilkan induktansi yang sama jika di dalam rongganya dimasukkan teras besi. Anggap permeabilitas teras besi adalah 1000 kali permeabilitas udara. 28) Sebuah generator memberikan tegangan 100 V ke lilitan primer sebuah transformator. Jumlah lilitan primer transformator adalah 50 dan jumlah lilitan sekunder adalah 500. Berapa tegangan keluaran pada lilitan sekunder?
  • 21. *