SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
NASKAH KASUS

Tn. X (55 tahun) datang dengan keluhan nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang
lalu, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat
berjalan, sering kesemutan dan linu. Ada riwayat asam urat dalam keluarga.
A. PENGKAJIAN
a) Identitas Pribadi
Nama

: Eka Yuliana

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Pengkajian

: 19 November 2013

b) Identitas Pasien
Nama

: Tn. X

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 55 tahun

Alamat

: Alian, Kebumen

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Petani

Tanggal masuk RS

: 18 November 2013

Diagnosa medis

: Gout

c) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri lutut kanan
P = nyeri timbul saat bergerak dan pada saat bangun tidur
Q = nyeri dirasa cekot – cekot
R = nyeri pada lutut kanan
S = skala nyeri 7
T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10 menit
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang lalu, nyeri
dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat
berjalan, terdapat bengkak kemerahan pada lutut kanan, saat di raba terasa
hangat. Sering kesemutan, dan linu.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti ini.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Orang tua pasien pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien.
d) Pola Fungsional
1. Pola Nafas
Sebelum sakit

: Pasien mengatakn sebelum sakit nafasnya normal
tidak ada gangguan

Sesudah sakit

: RR 22x/menit, irama nafas teratur, tidak ada
gangguan.

2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : Pola nutrisi pasien terpenuhi, makan 3 kali sehari dan
minum sekitar 5 - 6 gelas perhari. Pasien gemar
mengkonsumsi kacang – kacangan dan jeroan.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, sering hanya
menghabiskan ½ porsi, makanan yang dikonsumsi yaitu
dengan diet rendah purin, minum tercukupi.
3. Pola Eliminasi
Sebelim dakit : Pola BAB 2 kali sehari, tidak ada gangguan eliminasi
dan BAK sesuai kebutuhan.
Sesudah Sakit : Pasien mengatakan belum BAB selama di rawat di RS,
dan BAK sesuai kebutuhan, normal.
4. Pola Keseimbangan dan Gerak
Sebelum sakit : Pasien mengatakan aktivitas sebelum sakit dilakukan
dengan mandiri.
Sesudah sakit : Pasien tidak bisa berjalan karena nyeri pada lutut kanan,
nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan bawah, pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Sering kesemutan dan linu.
5.

Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang tidur siang dan tidak ada
keluhan dalam tidurnya, tetapi sejak 5 hari yang lalu
pasien sering terbangun saat malam hari karena nyeri yang
timbul pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke
tungkai kanan.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur saat malam hari
karena nyeri pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke
tungkai kanan.
6. Kebutuhan Aman Nyaman
Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman dengan keadaan sebelum sakit,
merasa nyaman di tempat tinggalnya.
Sesudah sakit : Pasien merasa saat nyeri timbul, nyeri di rasa cekot –
cekot, sering merasa kesemutan dan linu.
7. Pola Mempertahankan Temperatur
Sebelum sakit : Pasien dapat menyesuaikan pakaian dengan suhu dan
lingkungan sekitar.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan masih dapat menyesuaikan diri.
8. Personal Hygine
Sebelum sakit : Pasien mengatakan kesehariannya mandi 2 kali sehari
Sesudah sakit : Pasien mengatakan di seka 2 kali sehari selama dirawat
di rumah sakit
9. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan
nonverbal.
Sesudah sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan
nonverbal.
10. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia jarang melaksanakan shalat
5 waktu
Sesudah sakit : Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit pasien
belum pernah melakukan shalat
11. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien dapat memenuhi kebutuhan berpakaian dengan
mandiri dan dapat memilih pakaian sesuai kebutuhan dan
keinginan
Sesudah sakit : Kebutuhan berpakaian pasien di bantu oleh keluarga dan
pasien hanya memakai baju yang di bawakan oleh
keluarga
12. Kebutuhan Bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan ia mampu melakukan pekerjaannya
sebagai petani.
Sesudah sakit : Pasien merasa tidak mampu untuk melakukan aktivitas
kerja seperti biasanya karena rasa sakit yang membuatnya
tidak bisa berjalan, pasien hanya terbaring di tempat tidur
sambil menunggu keadaannya membaik.
13. Kebutuhan Rekreasi
Sebelum sakit : Saat merasa bosan pasien biasanya menonton TV atau
pergi ke rumah tetangga.
Sesudah sakit : Pasien hanya berbaring karena tidak bisa berjalan dan
kakinya sakit untuk bergerak.
14. Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Apabila pasien ingin menambah informasai pasien hanya
bertanya kepada anak, teman dan tetangganya atau
menonton televisi.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sudah mengetahui penyakit
yang dialaminya sekarang karena orang tua pasien pernah
mengalami penyakit yang sama dengan pasien dan sedikit
ibformasi

dari dokter tetapi masih ingin mendapatkan

informasi lebih banyak.
e) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

: baik

Tingkat kesadaran

: compos mentis

TTV : TD 130/80 mmHg, N 80x/menit, RR 22x/menit, S 37,5˚C (via
aksila)
Head to toe
-

Kepala : mesochepal, rambut kusam, tidak ada benjolan

-

Mata

-

Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret

-

Mulut

-

Telinga : bentuk simetris, bersih

-

Leher

-

Thorax

: simetris, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik

: mukosa bibir pucat, tidak ada sianosis

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Pulmo
I

: dinding dada simetris kanan da kiri

Pa

: tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal.

Pe

: sonor di seluruh lapangan paru

A

: bunyi nafas vesikuler

Jantung
I
Pa

: tidak teraba massa

Pe

: redup di bagian jantung

A

-

: tidak ada tanda - tanda inflamasi

: suara jantung I dan II regular, tidak ada bising

Abdomen
I
A

: peristaltik (+) 18x/menit

Pa

: tidak ada nyeri tekan

Pe
-

: tidak ada pembengkakan

: bunyi timpani

Ekstremitas
Tangan : pada lengan kiri terpasang infus RL 20 tpm
Kaki

: terdapat pembengkakan pada lutut kanan dan ada bunyi

krepitasi saat di gerakan, saat di raba terasa hangat di sertai nyeri
tekan. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 4, ekstremitas
bawah kiri 5 dan kanan 1.
-

Kulit

: turgor kering

f) Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan Laboraturium
Hari

: Senin

Tanggal

: 18 November 2013

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

12,2 g/dL

14,0-18,0

37,3%

42,0-52,0

Eritrosit

4,26.10^6 /uL

4,70-6,10

Leukosit

12,80.10^3/ uL

4,80-10,80

MCV

87,5 fL

79,0-99,0

MCH

28,6 pg

27,0-31,0

206.10^3 /uL

150-450

Hematologi
Haemoglobin
Hematrokit

MCHC
Laju Endap Darah
LED 1 jam

23mm

LED 2 jam

49mm

Glukosa sewaktu

129 mg/dL

Asam urat

12,30 mg/dL

3,4 – 7 mg/dL

Ureum

30,2%

10 – 50

Creatinin

0,83%

L : 0,6 – 1,1
Terapi
Probencid (benemid)

0,5 gram

2x1

Sulfinpyrazone (anturane) 400 – 800 mg/hari
Allopurinal (zyloprim)

200 – 600 mg/hari

Colchicine

0,5 – 1,8 mg/hari

B. ANALISA DATA
No
1

Data Fokus

Etiologi

DS :

Agens

Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan biologis,

Problem

cedera Nyeri akut
proses

sejak 5 hari yang lalu, nyeri dirasa penyakit
sampai ke tungkai kanan,
P = nyeri timbul saat bergerak dan pada
saat bangun tidur
Q = nyeri dirasa cekot – cekot
R = nyeri pada lutut kanan
S = skala nyeri 7
T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10
menit
DO :
Klien tampak meringis kesakitan, wajah
tampak kacay, tampak cemas, terdapat
terdapat pembengkakan pada lutut kanan
dan ada bunyi krepitasi saat di gerakan,
saat di raba terasa hangat di sertai nyeri
tekan.
2

DS :

Kaku sendi

Pasien mengatakan tidak bisa berjalan
karena nyeri pada lutut kanan, nyeri dirasa
sampai ke tungkai kanan, pasien hanya
berbaring

di

tempat

tidur.

Sering

Hambatan
mobilitas fisik
kesemutan dan linu
DO :
Pasien terlihat kesulitan membolak –
balikan

posisi

tubuhnya,

terdapat

pembengkakan pada lutut kanan dan ada
bunyi krepitasi saat di gerakan, saat di
raba terasa hangat di sertai nyeri tekan.
Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan
kiri 5, ekstremitas bawah kiri 4 dan kanan
1.
3

DS :
Pasien

Kurang pajanan
mengatakan

bahwa

ia

sudah

Defisiensi
pengetahuan

mengetahui penyakit yang dialaminya
sekarang karena orang tua pasien pernah
mengalami penyakit yang sama dengan
pasien dan sedikit ibformasi dari dokter
tetapi masih ingin mendapatkan informasi
lebih banyak.
DO :
Pasien tampak cemas, kebingungan saat
ditanya

tentang

penyakitnya,

pasien

bertanya – tanya tentang penyakitnya dan
minta dijelaskan lebih jelas lagi.

C. INTERVENSI
No Dx
1

Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah
tindakan

dilakukan
keperawatan

Intervensi
1. Lakukan
nyeri

Rasional

pengkajian
secara

selama 2x24 jam pasien

komprehensif termasuk

dapat mengontrol nyeri,

lokasi,

karakteristik,

dengan kriteria hasil:

durasi,

frekuensi,

1. Untuk

mengetahui

perkembangan

nyeri

yang di rasakan
2. Teknik
farmakologi

non
tidak
Mengenali

faktor

kualitas

dan

faktor

bersifat

penyebab

presipitasi

ketergantungan,

Wajah pasien lebih

ketidaknyamanan

pasien

2. Ajarkan tentang terknik

rileks
Melaporkan

nyeri

Menggunakan metode
analetik

farmakologi,

relaksasi distraksi

sudah terkontrol

non

non

untuk

dapat

melakukannya

saat

dirasa nyeri
3. Istirahat

dapat

3. Berikan

posisi

yang

menurunkan

nyaman,

sendi

yang

metabolisme setempat

mengurangi nyeri

nyeri

(kaki)

Skala nyeri 4-7

diistirahatkan

dan

diberikan bantalan

dan

mengurangi

pergerakan sendi yang
terjadi

4. Berikan kompres hangat

4. keduanya mempunyai

atau dingin yang dapat

efek

memberikan

pengeluaran endorfin

efek

vasodilatasi

dan

5. Kolaborasi

dengan

dokter untuk pemberian
analgetik

membantu

dingindapat

menghambat impulsimpuls nyeri
5. pemberian
dapat

analgetik
mengurangi

nyeri dengan cepat
2

Setelah

dilakukan 1. Kaji kemampuan pasien 1. Mengetahui

tindakan
selama

keperawatan
2x24

dalam mobilisasi

kemampuan

jam 2. lakukan latihan ROM

gangguan mobilitas fisik

secara

teratasi

sendi yang terkena gout

dengan

kriteria

hasil :

hati-hati

pasien

dalam mobilisasi

pada 2. Melatih sendi untuk
mengurangi kekakuan

karena bila dimobilisasi 3. Mencegah terjadinya

aktivitas fisik pasien

terus

meningkat

menurunkan

mengerti tujuan dari

sendi.

peningkatan mobilitas

menerus

dekubitus

fungsi 4. Membantu

pasien

untuk berjalan

3. Ajarkan

pasien 5. Membiasakan

memverbalisasikan

bagaimana

perasaan

posisis

dalam

akan

dan

merubah
berikan

kembali pasien untuk
memenuhi
meningkatkan

bantuan jika diperlukan

kekuatan

dan 4. Berikan alat bantu jika

kemampuan

kebutuhannya dengan
mandiri

pasien memerlukan

berpindah

5. Tingkatkan

aktivitas

klien bila nyeri dan
bengkak telah berkurang
3

Setelah
tindakan

dilakukan

1. Kaji tingkat pengetahuan

keperawatan

selama 1x20 menit pasien

pasien dan keluarga

pengetahuan pasien

2. Gambarkan tanda dan

menunjukkan

1. Mengetahui

2. Agar pasien mengerti

gejala yang bisa muncul

pengetahuan

pada penyakit, dengan

tentang

proses penyakit dengan
kriteria hasil :

saat

serangan

cara yang tepat

akan

terjadi

3. Memberi
tentang

3. Identifikasi

informasi
penyebab

Pasien dan keluarga

kemungkinan penyebab,

penyakit yang sedang

menyatakan

dengan cara yang tepat

dialami

pemahaman

tentang

4. Sediakan

informasi

tentang kondisi pasien

penyakit
Pasien dan keluarga

5. Diskusikan

perubahan
yang

/

menambah informsai
penyakit pasien

mendeskripsikan

gaya

tanda dan gejala

mungkin

diperlukan

mengerti

Pasien dan keluarga

untuk

mencegah

mencegah terjadinya

mampu

komplikasi di masa yang

mendeskripsikan

akan datang dan atau

tindakan

proses

untuk

hidup

4. Memberikan

5. Agar

pasien

kekambuhan

pengontrolan

penyakit

menurunkan
progresifitas penyakit

D. IMPLEMENTASI
No Dx
1

Implementasi
1. Melakukan
komprehensif

pengkajian

Respon
nyeri

termasuk

secara Pasien kooperatif
lokasi,

dapat
dan
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi ketidaknyamanan
2. Mengajarkan

tentang

terknik

non

farmakologi
3. Memberikan posisi yang nyaman, sendi
yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan
diberikan bantalan
4. Memberikan kompres hangat atau dingin
yang dapat memberikan efek vasodilatasi
5. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk
pemberian analgetik
2

1. Mengkaji

kemampuan

pasien

dalam Pasien kooperatif, pasien masih

mobilisasi

merasa sakit saat dilakukan ROM

2. Melakukan latihan ROM secara hati-hati
pada sendi yang terkena gout karena bila
dimobilisasi

terus

menerus

akan

menurunkan fungsi sendi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana merubah
posisis

dan

berikan

bantuan

jika

diperlukan
4. Memberikan

alat

bantu

jika

pasien

memerlukan
5. Meningkatkan aktivitas klien bila nyeri
dan bengkak telah berkurang
3

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan Pasien dan keluarga kooperatif
keluarga
2. Menggambarkan tanda dan gejala yang
bisa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat
3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat
4. Menyediakan informasi tentang kondisi
pasien
5. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
yang

mungkin

diperlukan

untuk

mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses pengontrolan
penyakit

E. EVALUASI
No Dx

SOAP

1

S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri, skala nyeri 5, nyeri timbul saat
bergerak dan saat bangun tidur
O : Wajah pasien tampak lebih rileks, masih terdapat pembengkakan pada
lutut kanan, masih teraba hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi untuk memberikan analgetik dan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian terapi lainnya

2

S : Pasien mengatakan masih merasa sakit saat kakinya di gerakan dan belum
bisa berjalan tetapi sudah bisa memposisikan tubuhnya sendiri
O : Pasien menunjukan kemampuan memposisikan tubuh dengan mandiri,
pasien kooperatif saat dilakukan ROM
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi untuk melatih ROM dan mengajarkan teknik
ambulasi menggunakan walker atau tongkat

3

S : Pasien mengatakan pengetahuannya sudah bertambah dan sudah tidak
merasa cemas lagi tentang penyakitnya
O : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, mampu
mendeskripsikan tanda dan gejala, menyebutkan tindakan untuk menurunkan
progresifitas penyakit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Ttd
ASUHAN KEPERWATAN PADA TN. X DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL : GOUT

OLEH :
EKA YULIANA
(A01201631)

PRODI D-III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2013/2014

More Related Content

What's hot

Lk efusi pleura~tumor paru
Lk efusi pleura~tumor paruLk efusi pleura~tumor paru
Lk efusi pleura~tumor paru
S Hidayatullah
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
ningrumwahyusetyowati
 

What's hot (18)

106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
Askep gerontik ii AKPER PEMDA MUNA
Askep gerontik ii AKPER PEMDA MUNA Askep gerontik ii AKPER PEMDA MUNA
Askep gerontik ii AKPER PEMDA MUNA
 
Case and Home Visit
Case and Home VisitCase and Home Visit
Case and Home Visit
 
Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
 
Lk efusi pleura~tumor paru
Lk efusi pleura~tumor paruLk efusi pleura~tumor paru
Lk efusi pleura~tumor paru
 
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
 
Kti alen
Kti alenKti alen
Kti alen
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
 
Askep gerontik (manuel)
Askep gerontik (manuel)Askep gerontik (manuel)
Askep gerontik (manuel)
 
Pengkajian gerontik
Pengkajian gerontikPengkajian gerontik
Pengkajian gerontik
 
makalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesamakalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesa
 
Askep lansia
Askep lansiaAskep lansia
Askep lansia
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
 
Iridologi
IridologiIridologi
Iridologi
 

Viewers also liked

Norton tech support phone number
Norton tech support phone numberNorton tech support phone number
Norton tech support phone number
PC Tech Support
 
Diplome of master Research M2R
Diplome of master Research M2RDiplome of master Research M2R
Diplome of master Research M2R
Gerard SABA
 
Teologia+de+liberacion
Teologia+de+liberacionTeologia+de+liberacion
Teologia+de+liberacion
David Buda
 
CPM- Certificates - RCEP
CPM- Certificates - RCEPCPM- Certificates - RCEP
CPM- Certificates - RCEP
Vazrik Abramian
 
Proceso estadístico
Proceso estadísticoProceso estadístico
Proceso estadístico
Williams350
 

Viewers also liked (20)

Norton tech support phone number
Norton tech support phone numberNorton tech support phone number
Norton tech support phone number
 
T
TT
T
 
Chagiauchangheo
ChagiauchangheoChagiauchangheo
Chagiauchangheo
 
Diplome of master Research M2R
Diplome of master Research M2RDiplome of master Research M2R
Diplome of master Research M2R
 
Teologia+de+liberacion
Teologia+de+liberacionTeologia+de+liberacion
Teologia+de+liberacion
 
Abp3
Abp3Abp3
Abp3
 
Bi quyet-dat-duoc-uoc-mo
Bi quyet-dat-duoc-uoc-moBi quyet-dat-duoc-uoc-mo
Bi quyet-dat-duoc-uoc-mo
 
Ilka m
Ilka mIlka m
Ilka m
 
Barroco
BarrocoBarroco
Barroco
 
Graphic striving
Graphic strivingGraphic striving
Graphic striving
 
CPM- Certificates - RCEP
CPM- Certificates - RCEPCPM- Certificates - RCEP
CPM- Certificates - RCEP
 
Presentation_NEW.PPTX
Presentation_NEW.PPTXPresentation_NEW.PPTX
Presentation_NEW.PPTX
 
Proceso estadístico
Proceso estadísticoProceso estadístico
Proceso estadístico
 
Hoja de vida Carlos Urian
Hoja de vida Carlos UrianHoja de vida Carlos Urian
Hoja de vida Carlos Urian
 
Ap 9 lm
Ap 9 lmAp 9 lm
Ap 9 lm
 
Permen no. 4_th_2015_bumdes
Permen no. 4_th_2015_bumdesPermen no. 4_th_2015_bumdes
Permen no. 4_th_2015_bumdes
 
Uu40 tahun2009ttgkepemudaan
Uu40 tahun2009ttgkepemudaanUu40 tahun2009ttgkepemudaan
Uu40 tahun2009ttgkepemudaan
 
Mining vocabulary
Mining vocabularyMining vocabulary
Mining vocabulary
 
TRAFFIC, the wildlife trade monitoring network - turning the tables on wildli...
TRAFFIC, the wildlife trade monitoring network- turning the tables on wildli...TRAFFIC, the wildlife trade monitoring network- turning the tables on wildli...
TRAFFIC, the wildlife trade monitoring network - turning the tables on wildli...
 
Gracias Leonor
Gracias LeonorGracias Leonor
Gracias Leonor
 

Similar to Askep gout

Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
Dwi Kristiarini
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
Eka Yuliana
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
jihan913544
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
mamasaugi
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
BerlianPriliska
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
Erlangga Putra
 

Similar to Askep gout (20)

Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
Askep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iAskep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa i
 
KDM
KDM KDM
KDM
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptxosteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
osteoporosis-rheumatoid-arthritis-breakthrough.pptx
 
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care patologi
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care patologiManajemen asuhan kebidanan intranatal care patologi
Manajemen asuhan kebidanan intranatal care patologi
 
Lapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasisLapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasis
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
ppt stroke.pptx
ppt stroke.pptxppt stroke.pptx
ppt stroke.pptx
 
Askep asma
Askep asmaAskep asma
Askep asma
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
 
Fome hipertensi
Fome hipertensiFome hipertensi
Fome hipertensi
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 

Askep gout

  • 1. NASKAH KASUS Tn. X (55 tahun) datang dengan keluhan nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang lalu, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat berjalan, sering kesemutan dan linu. Ada riwayat asam urat dalam keluarga.
  • 2. A. PENGKAJIAN a) Identitas Pribadi Nama : Eka Yuliana Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 19 November 2013 b) Identitas Pasien Nama : Tn. X Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Alamat : Alian, Kebumen Agama : Islam Pekerjaan : Petani Tanggal masuk RS : 18 November 2013 Diagnosa medis : Gout c) Riwayat Kesehatan 1. Keluhan utama Nyeri lutut kanan P = nyeri timbul saat bergerak dan pada saat bangun tidur Q = nyeri dirasa cekot – cekot R = nyeri pada lutut kanan S = skala nyeri 7 T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10 menit 2. Riwayat kesehatan sekarang Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang lalu, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat berjalan, terdapat bengkak kemerahan pada lutut kanan, saat di raba terasa hangat. Sering kesemutan, dan linu. 3. Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti ini. 4. Riwayat kesehatan keluarga Orang tua pasien pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien.
  • 3. d) Pola Fungsional 1. Pola Nafas Sebelum sakit : Pasien mengatakn sebelum sakit nafasnya normal tidak ada gangguan Sesudah sakit : RR 22x/menit, irama nafas teratur, tidak ada gangguan. 2. Pola Nutrisi dan Metabolisme Sebelum sakit : Pola nutrisi pasien terpenuhi, makan 3 kali sehari dan minum sekitar 5 - 6 gelas perhari. Pasien gemar mengkonsumsi kacang – kacangan dan jeroan. Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, sering hanya menghabiskan ½ porsi, makanan yang dikonsumsi yaitu dengan diet rendah purin, minum tercukupi. 3. Pola Eliminasi Sebelim dakit : Pola BAB 2 kali sehari, tidak ada gangguan eliminasi dan BAK sesuai kebutuhan. Sesudah Sakit : Pasien mengatakan belum BAB selama di rawat di RS, dan BAK sesuai kebutuhan, normal. 4. Pola Keseimbangan dan Gerak Sebelum sakit : Pasien mengatakan aktivitas sebelum sakit dilakukan dengan mandiri. Sesudah sakit : Pasien tidak bisa berjalan karena nyeri pada lutut kanan, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan bawah, pasien hanya berbaring di tempat tidur. Sering kesemutan dan linu. 5. Pola Istirahat Tidur Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang tidur siang dan tidak ada keluhan dalam tidurnya, tetapi sejak 5 hari yang lalu pasien sering terbangun saat malam hari karena nyeri yang
  • 4. timbul pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan. Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur saat malam hari karena nyeri pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan. 6. Kebutuhan Aman Nyaman Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman dengan keadaan sebelum sakit, merasa nyaman di tempat tinggalnya. Sesudah sakit : Pasien merasa saat nyeri timbul, nyeri di rasa cekot – cekot, sering merasa kesemutan dan linu. 7. Pola Mempertahankan Temperatur Sebelum sakit : Pasien dapat menyesuaikan pakaian dengan suhu dan lingkungan sekitar. Sesudah sakit : Pasien mengatakan masih dapat menyesuaikan diri. 8. Personal Hygine Sebelum sakit : Pasien mengatakan kesehariannya mandi 2 kali sehari Sesudah sakit : Pasien mengatakan di seka 2 kali sehari selama dirawat di rumah sakit 9. Pola Komunikasi Sebelum sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan nonverbal. Sesudah sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan nonverbal. 10. Kebutuhan Spiritual Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia jarang melaksanakan shalat 5 waktu
  • 5. Sesudah sakit : Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit pasien belum pernah melakukan shalat 11. Kebutuhan Berpakaian Sebelum sakit : Pasien dapat memenuhi kebutuhan berpakaian dengan mandiri dan dapat memilih pakaian sesuai kebutuhan dan keinginan Sesudah sakit : Kebutuhan berpakaian pasien di bantu oleh keluarga dan pasien hanya memakai baju yang di bawakan oleh keluarga 12. Kebutuhan Bekerja Sebelum sakit : Pasien mengatakan ia mampu melakukan pekerjaannya sebagai petani. Sesudah sakit : Pasien merasa tidak mampu untuk melakukan aktivitas kerja seperti biasanya karena rasa sakit yang membuatnya tidak bisa berjalan, pasien hanya terbaring di tempat tidur sambil menunggu keadaannya membaik. 13. Kebutuhan Rekreasi Sebelum sakit : Saat merasa bosan pasien biasanya menonton TV atau pergi ke rumah tetangga. Sesudah sakit : Pasien hanya berbaring karena tidak bisa berjalan dan kakinya sakit untuk bergerak. 14. Kebutuhan Belajar Sebelum sakit : Apabila pasien ingin menambah informasai pasien hanya bertanya kepada anak, teman dan tetangganya atau menonton televisi. Sesudah sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sudah mengetahui penyakit yang dialaminya sekarang karena orang tua pasien pernah mengalami penyakit yang sama dengan pasien dan sedikit
  • 6. ibformasi dari dokter tetapi masih ingin mendapatkan informasi lebih banyak. e) Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : baik Tingkat kesadaran : compos mentis TTV : TD 130/80 mmHg, N 80x/menit, RR 22x/menit, S 37,5˚C (via aksila) Head to toe - Kepala : mesochepal, rambut kusam, tidak ada benjolan - Mata - Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret - Mulut - Telinga : bentuk simetris, bersih - Leher - Thorax : simetris, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik : mukosa bibir pucat, tidak ada sianosis : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Pulmo I : dinding dada simetris kanan da kiri Pa : tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal. Pe : sonor di seluruh lapangan paru A : bunyi nafas vesikuler Jantung I Pa : tidak teraba massa Pe : redup di bagian jantung A - : tidak ada tanda - tanda inflamasi : suara jantung I dan II regular, tidak ada bising Abdomen I A : peristaltik (+) 18x/menit Pa : tidak ada nyeri tekan Pe - : tidak ada pembengkakan : bunyi timpani Ekstremitas
  • 7. Tangan : pada lengan kiri terpasang infus RL 20 tpm Kaki : terdapat pembengkakan pada lutut kanan dan ada bunyi krepitasi saat di gerakan, saat di raba terasa hangat di sertai nyeri tekan. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 4, ekstremitas bawah kiri 5 dan kanan 1. - Kulit : turgor kering f) Pemerikasaan Penunjang Pemeriksaan Laboraturium Hari : Senin Tanggal : 18 November 2013 Pemeriksaan Hasil Nilai Normal 12,2 g/dL 14,0-18,0 37,3% 42,0-52,0 Eritrosit 4,26.10^6 /uL 4,70-6,10 Leukosit 12,80.10^3/ uL 4,80-10,80 MCV 87,5 fL 79,0-99,0 MCH 28,6 pg 27,0-31,0 206.10^3 /uL 150-450 Hematologi Haemoglobin Hematrokit MCHC Laju Endap Darah LED 1 jam 23mm LED 2 jam 49mm Glukosa sewaktu 129 mg/dL Asam urat 12,30 mg/dL 3,4 – 7 mg/dL Ureum 30,2% 10 – 50 Creatinin 0,83% L : 0,6 – 1,1
  • 8. Terapi Probencid (benemid) 0,5 gram 2x1 Sulfinpyrazone (anturane) 400 – 800 mg/hari Allopurinal (zyloprim) 200 – 600 mg/hari Colchicine 0,5 – 1,8 mg/hari B. ANALISA DATA No 1 Data Fokus Etiologi DS : Agens Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan biologis, Problem cedera Nyeri akut proses sejak 5 hari yang lalu, nyeri dirasa penyakit sampai ke tungkai kanan, P = nyeri timbul saat bergerak dan pada saat bangun tidur Q = nyeri dirasa cekot – cekot R = nyeri pada lutut kanan S = skala nyeri 7 T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10 menit DO : Klien tampak meringis kesakitan, wajah tampak kacay, tampak cemas, terdapat terdapat pembengkakan pada lutut kanan dan ada bunyi krepitasi saat di gerakan, saat di raba terasa hangat di sertai nyeri tekan. 2 DS : Kaku sendi Pasien mengatakan tidak bisa berjalan karena nyeri pada lutut kanan, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan, pasien hanya berbaring di tempat tidur. Sering Hambatan mobilitas fisik
  • 9. kesemutan dan linu DO : Pasien terlihat kesulitan membolak – balikan posisi tubuhnya, terdapat pembengkakan pada lutut kanan dan ada bunyi krepitasi saat di gerakan, saat di raba terasa hangat di sertai nyeri tekan. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 5, ekstremitas bawah kiri 4 dan kanan 1. 3 DS : Pasien Kurang pajanan mengatakan bahwa ia sudah Defisiensi pengetahuan mengetahui penyakit yang dialaminya sekarang karena orang tua pasien pernah mengalami penyakit yang sama dengan pasien dan sedikit ibformasi dari dokter tetapi masih ingin mendapatkan informasi lebih banyak. DO : Pasien tampak cemas, kebingungan saat ditanya tentang penyakitnya, pasien bertanya – tanya tentang penyakitnya dan minta dijelaskan lebih jelas lagi. C. INTERVENSI No Dx 1 Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah tindakan dilakukan keperawatan Intervensi 1. Lakukan nyeri Rasional pengkajian secara selama 2x24 jam pasien komprehensif termasuk dapat mengontrol nyeri, lokasi, karakteristik, dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, 1. Untuk mengetahui perkembangan nyeri yang di rasakan 2. Teknik farmakologi non tidak
  • 10. Mengenali faktor kualitas dan faktor bersifat penyebab presipitasi ketergantungan, Wajah pasien lebih ketidaknyamanan pasien 2. Ajarkan tentang terknik rileks Melaporkan nyeri Menggunakan metode analetik farmakologi, relaksasi distraksi sudah terkontrol non non untuk dapat melakukannya saat dirasa nyeri 3. Istirahat dapat 3. Berikan posisi yang menurunkan nyaman, sendi yang metabolisme setempat mengurangi nyeri nyeri (kaki) Skala nyeri 4-7 diistirahatkan dan diberikan bantalan dan mengurangi pergerakan sendi yang terjadi 4. Berikan kompres hangat 4. keduanya mempunyai atau dingin yang dapat efek memberikan pengeluaran endorfin efek vasodilatasi dan 5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik membantu dingindapat menghambat impulsimpuls nyeri 5. pemberian dapat analgetik mengurangi nyeri dengan cepat 2 Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan pasien 1. Mengetahui tindakan selama keperawatan 2x24 dalam mobilisasi kemampuan jam 2. lakukan latihan ROM gangguan mobilitas fisik secara teratasi sendi yang terkena gout dengan kriteria hasil : hati-hati pasien dalam mobilisasi pada 2. Melatih sendi untuk mengurangi kekakuan karena bila dimobilisasi 3. Mencegah terjadinya aktivitas fisik pasien terus meningkat menurunkan mengerti tujuan dari sendi. peningkatan mobilitas menerus dekubitus fungsi 4. Membantu pasien untuk berjalan 3. Ajarkan pasien 5. Membiasakan memverbalisasikan bagaimana perasaan posisis dalam akan dan merubah berikan kembali pasien untuk memenuhi
  • 11. meningkatkan bantuan jika diperlukan kekuatan dan 4. Berikan alat bantu jika kemampuan kebutuhannya dengan mandiri pasien memerlukan berpindah 5. Tingkatkan aktivitas klien bila nyeri dan bengkak telah berkurang 3 Setelah tindakan dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan keperawatan selama 1x20 menit pasien pasien dan keluarga pengetahuan pasien 2. Gambarkan tanda dan menunjukkan 1. Mengetahui 2. Agar pasien mengerti gejala yang bisa muncul pengetahuan pada penyakit, dengan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil : saat serangan cara yang tepat akan terjadi 3. Memberi tentang 3. Identifikasi informasi penyebab Pasien dan keluarga kemungkinan penyebab, penyakit yang sedang menyatakan dengan cara yang tepat dialami pemahaman tentang 4. Sediakan informasi tentang kondisi pasien penyakit Pasien dan keluarga 5. Diskusikan perubahan yang / menambah informsai penyakit pasien mendeskripsikan gaya tanda dan gejala mungkin diperlukan mengerti Pasien dan keluarga untuk mencegah mencegah terjadinya mampu komplikasi di masa yang mendeskripsikan akan datang dan atau tindakan proses untuk hidup 4. Memberikan 5. Agar pasien kekambuhan pengontrolan penyakit menurunkan progresifitas penyakit D. IMPLEMENTASI No Dx 1 Implementasi 1. Melakukan komprehensif pengkajian Respon nyeri termasuk secara Pasien kooperatif lokasi, dapat dan
  • 12. karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi ketidaknyamanan 2. Mengajarkan tentang terknik non farmakologi 3. Memberikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan 4. Memberikan kompres hangat atau dingin yang dapat memberikan efek vasodilatasi 5. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk pemberian analgetik 2 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam Pasien kooperatif, pasien masih mobilisasi merasa sakit saat dilakukan ROM 2. Melakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi yang terkena gout karena bila dimobilisasi terus menerus akan menurunkan fungsi sendi. 3. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisis dan berikan bantuan jika diperlukan 4. Memberikan alat bantu jika pasien memerlukan 5. Meningkatkan aktivitas klien bila nyeri dan bengkak telah berkurang 3 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan Pasien dan keluarga kooperatif keluarga 2. Menggambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat 3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat 4. Menyediakan informasi tentang kondisi
  • 13. pasien 5. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit E. EVALUASI No Dx SOAP 1 S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri, skala nyeri 5, nyeri timbul saat bergerak dan saat bangun tidur O : Wajah pasien tampak lebih rileks, masih terdapat pembengkakan pada lutut kanan, masih teraba hangat A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi untuk memberikan analgetik dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi lainnya 2 S : Pasien mengatakan masih merasa sakit saat kakinya di gerakan dan belum bisa berjalan tetapi sudah bisa memposisikan tubuhnya sendiri O : Pasien menunjukan kemampuan memposisikan tubuh dengan mandiri, pasien kooperatif saat dilakukan ROM A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi untuk melatih ROM dan mengajarkan teknik ambulasi menggunakan walker atau tongkat 3 S : Pasien mengatakan pengetahuannya sudah bertambah dan sudah tidak merasa cemas lagi tentang penyakitnya O : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, mampu mendeskripsikan tanda dan gejala, menyebutkan tindakan untuk menurunkan progresifitas penyakit A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi Ttd
  • 14. ASUHAN KEPERWATAN PADA TN. X DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : GOUT OLEH : EKA YULIANA (A01201631) PRODI D-III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2013/2014