1. Pasien mengeluh nyeri lutut kanan sejak 5 hari terakhir yang menyebabkan kesulitan berjalan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bengkak dan nyeri pada sentuhan di lutut kanan pasien.
3. Diagnosa awal adalah gout akut berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
1. NASKAH KASUS
Tn. X (55 tahun) datang dengan keluhan nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang
lalu, nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat
berjalan, sering kesemutan dan linu. Ada riwayat asam urat dalam keluarga.
2. A. PENGKAJIAN
a) Identitas Pribadi
Nama
: Eka Yuliana
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Pengkajian
: 19 November 2013
b) Identitas Pasien
Nama
: Tn. X
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 55 tahun
Alamat
: Alian, Kebumen
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Tanggal masuk RS
: 18 November 2013
Diagnosa medis
: Gout
c) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri lutut kanan
P = nyeri timbul saat bergerak dan pada saat bangun tidur
Q = nyeri dirasa cekot – cekot
R = nyeri pada lutut kanan
S = skala nyeri 7
T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10 menit
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan sejak 5 hari yang lalu, nyeri
dirasa sampai ke tungkai kanan yang menyebabkan pasien tidak dapat
berjalan, terdapat bengkak kemerahan pada lutut kanan, saat di raba terasa
hangat. Sering kesemutan, dan linu.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti ini.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Orang tua pasien pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien.
3. d) Pola Fungsional
1. Pola Nafas
Sebelum sakit
: Pasien mengatakn sebelum sakit nafasnya normal
tidak ada gangguan
Sesudah sakit
: RR 22x/menit, irama nafas teratur, tidak ada
gangguan.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : Pola nutrisi pasien terpenuhi, makan 3 kali sehari dan
minum sekitar 5 - 6 gelas perhari. Pasien gemar
mengkonsumsi kacang – kacangan dan jeroan.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, sering hanya
menghabiskan ½ porsi, makanan yang dikonsumsi yaitu
dengan diet rendah purin, minum tercukupi.
3. Pola Eliminasi
Sebelim dakit : Pola BAB 2 kali sehari, tidak ada gangguan eliminasi
dan BAK sesuai kebutuhan.
Sesudah Sakit : Pasien mengatakan belum BAB selama di rawat di RS,
dan BAK sesuai kebutuhan, normal.
4. Pola Keseimbangan dan Gerak
Sebelum sakit : Pasien mengatakan aktivitas sebelum sakit dilakukan
dengan mandiri.
Sesudah sakit : Pasien tidak bisa berjalan karena nyeri pada lutut kanan,
nyeri dirasa sampai ke tungkai kanan bawah, pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Sering kesemutan dan linu.
5.
Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang tidur siang dan tidak ada
keluhan dalam tidurnya, tetapi sejak 5 hari yang lalu
pasien sering terbangun saat malam hari karena nyeri yang
4. timbul pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke
tungkai kanan.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur saat malam hari
karena nyeri pada lutut kanannya, nyeri dirasa sampai ke
tungkai kanan.
6. Kebutuhan Aman Nyaman
Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman dengan keadaan sebelum sakit,
merasa nyaman di tempat tinggalnya.
Sesudah sakit : Pasien merasa saat nyeri timbul, nyeri di rasa cekot –
cekot, sering merasa kesemutan dan linu.
7. Pola Mempertahankan Temperatur
Sebelum sakit : Pasien dapat menyesuaikan pakaian dengan suhu dan
lingkungan sekitar.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan masih dapat menyesuaikan diri.
8. Personal Hygine
Sebelum sakit : Pasien mengatakan kesehariannya mandi 2 kali sehari
Sesudah sakit : Pasien mengatakan di seka 2 kali sehari selama dirawat
di rumah sakit
9. Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan
nonverbal.
Sesudah sakit : Komunikasi dan bahasa jelas secara verbal dan
nonverbal.
10. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia jarang melaksanakan shalat
5 waktu
5. Sesudah sakit : Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit pasien
belum pernah melakukan shalat
11. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien dapat memenuhi kebutuhan berpakaian dengan
mandiri dan dapat memilih pakaian sesuai kebutuhan dan
keinginan
Sesudah sakit : Kebutuhan berpakaian pasien di bantu oleh keluarga dan
pasien hanya memakai baju yang di bawakan oleh
keluarga
12. Kebutuhan Bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan ia mampu melakukan pekerjaannya
sebagai petani.
Sesudah sakit : Pasien merasa tidak mampu untuk melakukan aktivitas
kerja seperti biasanya karena rasa sakit yang membuatnya
tidak bisa berjalan, pasien hanya terbaring di tempat tidur
sambil menunggu keadaannya membaik.
13. Kebutuhan Rekreasi
Sebelum sakit : Saat merasa bosan pasien biasanya menonton TV atau
pergi ke rumah tetangga.
Sesudah sakit : Pasien hanya berbaring karena tidak bisa berjalan dan
kakinya sakit untuk bergerak.
14. Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Apabila pasien ingin menambah informasai pasien hanya
bertanya kepada anak, teman dan tetangganya atau
menonton televisi.
Sesudah sakit : Pasien mengatakan bahwa ia sudah mengetahui penyakit
yang dialaminya sekarang karena orang tua pasien pernah
mengalami penyakit yang sama dengan pasien dan sedikit
6. ibformasi
dari dokter tetapi masih ingin mendapatkan
informasi lebih banyak.
e) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: baik
Tingkat kesadaran
: compos mentis
TTV : TD 130/80 mmHg, N 80x/menit, RR 22x/menit, S 37,5˚C (via
aksila)
Head to toe
-
Kepala : mesochepal, rambut kusam, tidak ada benjolan
-
Mata
-
Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret
-
Mulut
-
Telinga : bentuk simetris, bersih
-
Leher
-
Thorax
: simetris, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik
: mukosa bibir pucat, tidak ada sianosis
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Pulmo
I
: dinding dada simetris kanan da kiri
Pa
: tidak ada krepitalisasi, vokal fremitus normal.
Pe
: sonor di seluruh lapangan paru
A
: bunyi nafas vesikuler
Jantung
I
Pa
: tidak teraba massa
Pe
: redup di bagian jantung
A
-
: tidak ada tanda - tanda inflamasi
: suara jantung I dan II regular, tidak ada bising
Abdomen
I
A
: peristaltik (+) 18x/menit
Pa
: tidak ada nyeri tekan
Pe
-
: tidak ada pembengkakan
: bunyi timpani
Ekstremitas
7. Tangan : pada lengan kiri terpasang infus RL 20 tpm
Kaki
: terdapat pembengkakan pada lutut kanan dan ada bunyi
krepitasi saat di gerakan, saat di raba terasa hangat di sertai nyeri
tekan. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 4, ekstremitas
bawah kiri 5 dan kanan 1.
-
Kulit
: turgor kering
f) Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan Laboraturium
Hari
: Senin
Tanggal
: 18 November 2013
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
12,2 g/dL
14,0-18,0
37,3%
42,0-52,0
Eritrosit
4,26.10^6 /uL
4,70-6,10
Leukosit
12,80.10^3/ uL
4,80-10,80
MCV
87,5 fL
79,0-99,0
MCH
28,6 pg
27,0-31,0
206.10^3 /uL
150-450
Hematologi
Haemoglobin
Hematrokit
MCHC
Laju Endap Darah
LED 1 jam
23mm
LED 2 jam
49mm
Glukosa sewaktu
129 mg/dL
Asam urat
12,30 mg/dL
3,4 – 7 mg/dL
Ureum
30,2%
10 – 50
Creatinin
0,83%
L : 0,6 – 1,1
8. Terapi
Probencid (benemid)
0,5 gram
2x1
Sulfinpyrazone (anturane) 400 – 800 mg/hari
Allopurinal (zyloprim)
200 – 600 mg/hari
Colchicine
0,5 – 1,8 mg/hari
B. ANALISA DATA
No
1
Data Fokus
Etiologi
DS :
Agens
Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan biologis,
Problem
cedera Nyeri akut
proses
sejak 5 hari yang lalu, nyeri dirasa penyakit
sampai ke tungkai kanan,
P = nyeri timbul saat bergerak dan pada
saat bangun tidur
Q = nyeri dirasa cekot – cekot
R = nyeri pada lutut kanan
S = skala nyeri 7
T = saat timbul nyeri dirasa selama 3-10
menit
DO :
Klien tampak meringis kesakitan, wajah
tampak kacay, tampak cemas, terdapat
terdapat pembengkakan pada lutut kanan
dan ada bunyi krepitasi saat di gerakan,
saat di raba terasa hangat di sertai nyeri
tekan.
2
DS :
Kaku sendi
Pasien mengatakan tidak bisa berjalan
karena nyeri pada lutut kanan, nyeri dirasa
sampai ke tungkai kanan, pasien hanya
berbaring
di
tempat
tidur.
Sering
Hambatan
mobilitas fisik
9. kesemutan dan linu
DO :
Pasien terlihat kesulitan membolak –
balikan
posisi
tubuhnya,
terdapat
pembengkakan pada lutut kanan dan ada
bunyi krepitasi saat di gerakan, saat di
raba terasa hangat di sertai nyeri tekan.
Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan
kiri 5, ekstremitas bawah kiri 4 dan kanan
1.
3
DS :
Pasien
Kurang pajanan
mengatakan
bahwa
ia
sudah
Defisiensi
pengetahuan
mengetahui penyakit yang dialaminya
sekarang karena orang tua pasien pernah
mengalami penyakit yang sama dengan
pasien dan sedikit ibformasi dari dokter
tetapi masih ingin mendapatkan informasi
lebih banyak.
DO :
Pasien tampak cemas, kebingungan saat
ditanya
tentang
penyakitnya,
pasien
bertanya – tanya tentang penyakitnya dan
minta dijelaskan lebih jelas lagi.
C. INTERVENSI
No Dx
1
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah
tindakan
dilakukan
keperawatan
Intervensi
1. Lakukan
nyeri
Rasional
pengkajian
secara
selama 2x24 jam pasien
komprehensif termasuk
dapat mengontrol nyeri,
lokasi,
karakteristik,
dengan kriteria hasil:
durasi,
frekuensi,
1. Untuk
mengetahui
perkembangan
nyeri
yang di rasakan
2. Teknik
farmakologi
non
tidak
10. Mengenali
faktor
kualitas
dan
faktor
bersifat
penyebab
presipitasi
ketergantungan,
Wajah pasien lebih
ketidaknyamanan
pasien
2. Ajarkan tentang terknik
rileks
Melaporkan
nyeri
Menggunakan metode
analetik
farmakologi,
relaksasi distraksi
sudah terkontrol
non
non
untuk
dapat
melakukannya
saat
dirasa nyeri
3. Istirahat
dapat
3. Berikan
posisi
yang
menurunkan
nyaman,
sendi
yang
metabolisme setempat
mengurangi nyeri
nyeri
(kaki)
Skala nyeri 4-7
diistirahatkan
dan
diberikan bantalan
dan
mengurangi
pergerakan sendi yang
terjadi
4. Berikan kompres hangat
4. keduanya mempunyai
atau dingin yang dapat
efek
memberikan
pengeluaran endorfin
efek
vasodilatasi
dan
5. Kolaborasi
dengan
dokter untuk pemberian
analgetik
membantu
dingindapat
menghambat impulsimpuls nyeri
5. pemberian
dapat
analgetik
mengurangi
nyeri dengan cepat
2
Setelah
dilakukan 1. Kaji kemampuan pasien 1. Mengetahui
tindakan
selama
keperawatan
2x24
dalam mobilisasi
kemampuan
jam 2. lakukan latihan ROM
gangguan mobilitas fisik
secara
teratasi
sendi yang terkena gout
dengan
kriteria
hasil :
hati-hati
pasien
dalam mobilisasi
pada 2. Melatih sendi untuk
mengurangi kekakuan
karena bila dimobilisasi 3. Mencegah terjadinya
aktivitas fisik pasien
terus
meningkat
menurunkan
mengerti tujuan dari
sendi.
peningkatan mobilitas
menerus
dekubitus
fungsi 4. Membantu
pasien
untuk berjalan
3. Ajarkan
pasien 5. Membiasakan
memverbalisasikan
bagaimana
perasaan
posisis
dalam
akan
dan
merubah
berikan
kembali pasien untuk
memenuhi
11. meningkatkan
bantuan jika diperlukan
kekuatan
dan 4. Berikan alat bantu jika
kemampuan
kebutuhannya dengan
mandiri
pasien memerlukan
berpindah
5. Tingkatkan
aktivitas
klien bila nyeri dan
bengkak telah berkurang
3
Setelah
tindakan
dilakukan
1. Kaji tingkat pengetahuan
keperawatan
selama 1x20 menit pasien
pasien dan keluarga
pengetahuan pasien
2. Gambarkan tanda dan
menunjukkan
1. Mengetahui
2. Agar pasien mengerti
gejala yang bisa muncul
pengetahuan
pada penyakit, dengan
tentang
proses penyakit dengan
kriteria hasil :
saat
serangan
cara yang tepat
akan
terjadi
3. Memberi
tentang
3. Identifikasi
informasi
penyebab
Pasien dan keluarga
kemungkinan penyebab,
penyakit yang sedang
menyatakan
dengan cara yang tepat
dialami
pemahaman
tentang
4. Sediakan
informasi
tentang kondisi pasien
penyakit
Pasien dan keluarga
5. Diskusikan
perubahan
yang
/
menambah informsai
penyakit pasien
mendeskripsikan
gaya
tanda dan gejala
mungkin
diperlukan
mengerti
Pasien dan keluarga
untuk
mencegah
mencegah terjadinya
mampu
komplikasi di masa yang
mendeskripsikan
akan datang dan atau
tindakan
proses
untuk
hidup
4. Memberikan
5. Agar
pasien
kekambuhan
pengontrolan
penyakit
menurunkan
progresifitas penyakit
D. IMPLEMENTASI
No Dx
1
Implementasi
1. Melakukan
komprehensif
pengkajian
Respon
nyeri
termasuk
secara Pasien kooperatif
lokasi,
dapat
dan
12. karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi ketidaknyamanan
2. Mengajarkan
tentang
terknik
non
farmakologi
3. Memberikan posisi yang nyaman, sendi
yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan
diberikan bantalan
4. Memberikan kompres hangat atau dingin
yang dapat memberikan efek vasodilatasi
5. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk
pemberian analgetik
2
1. Mengkaji
kemampuan
pasien
dalam Pasien kooperatif, pasien masih
mobilisasi
merasa sakit saat dilakukan ROM
2. Melakukan latihan ROM secara hati-hati
pada sendi yang terkena gout karena bila
dimobilisasi
terus
menerus
akan
menurunkan fungsi sendi.
3. Mengajarkan pasien bagaimana merubah
posisis
dan
berikan
bantuan
jika
diperlukan
4. Memberikan
alat
bantu
jika
pasien
memerlukan
5. Meningkatkan aktivitas klien bila nyeri
dan bengkak telah berkurang
3
1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan Pasien dan keluarga kooperatif
keluarga
2. Menggambarkan tanda dan gejala yang
bisa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat
3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat
4. Menyediakan informasi tentang kondisi
13. pasien
5. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
yang
mungkin
diperlukan
untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses pengontrolan
penyakit
E. EVALUASI
No Dx
SOAP
1
S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri, skala nyeri 5, nyeri timbul saat
bergerak dan saat bangun tidur
O : Wajah pasien tampak lebih rileks, masih terdapat pembengkakan pada
lutut kanan, masih teraba hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi untuk memberikan analgetik dan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian terapi lainnya
2
S : Pasien mengatakan masih merasa sakit saat kakinya di gerakan dan belum
bisa berjalan tetapi sudah bisa memposisikan tubuhnya sendiri
O : Pasien menunjukan kemampuan memposisikan tubuh dengan mandiri,
pasien kooperatif saat dilakukan ROM
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi untuk melatih ROM dan mengajarkan teknik
ambulasi menggunakan walker atau tongkat
3
S : Pasien mengatakan pengetahuannya sudah bertambah dan sudah tidak
merasa cemas lagi tentang penyakitnya
O : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, mampu
mendeskripsikan tanda dan gejala, menyebutkan tindakan untuk menurunkan
progresifitas penyakit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Ttd
14. ASUHAN KEPERWATAN PADA TN. X DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL : GOUT
OLEH :
EKA YULIANA
(A01201631)
PRODI D-III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2013/2014