SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN FISIK PADA KASUS GINEKOLOGI
No. Reg. Ibu : 101306
Tgl MRS
:6 Juni 2003
a.

Nama mahasiswa
Tgl Pengkajian

: Irhamdi Achmad
; 9 Juni 2003

BIODATA
A. Identitas ibu / suami :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Initial : Ny. HS
: Tn. M
Umur : 38 Tahun
: 43 tahun
Suku : Bugis
: Bugis
Agama : Islam
: Islam
Pendidikan
: SMA
:S1
Pekerjaan
: IRT
: PNS
Lamanya menikah
: 18 thn
: 18 tahun
Alamat:Jl. KH. Agus SalimNo. 18

A. Data Biologis / Fisiologis
A. Riwayat penyakit sekarang
1. Keluhan utama : Nyeri pada daerah operasi
2. Riwayat keluhan utama ;……..
a. Mulai timbulnya ; Setelah operasi
b. Sifat keluhan Nyeri dirasakan hilang timbul
c. Lokasi keluhan Abdomen pada daerah luka operasi
d. Factor pencetus : Bila ibu bergerak
e. Keluhan lain: keadaan umum ibu lemah ,
f. Pengaruh keluhan terhadap aktivitas/ fungsi tubuh ibu takut
menggerakan badannya
g. Usaha klien untuk mengatasinya ibu menggerakan badannya
pelan-pelan, dan kadang ibu menarik nafas dalam
B.Riwayat masa lalu :
b. Penyakit yang pernah diderita : Ibu pernah dirawat di ruangan
interna RSUP WS dengan dx. Colik
c. Riwayat opname ( kapan/alasan: Diopname di bangsal lontara
1 tiga bulan yang lalu
d. Riwayat trauma ( kapan/ alasan ) ----e. Riwayat operasi ( kapan /alasan ) ----f. uterus :
g. Abdomen ; terdapat luka insisi operasi
h. Riwayat transfusi darah ( kapan/ alas an ) ---i. Riwayat alergi ( makanan/ obat/ dll ) ----
j. Riwayat indikasi ( obat /rokok/ lakohol ) ---k. Kebiasaan spesifik ( makanan/ minuman ) ---Riwayat Keluarga
1. Riwayat penyakit menular. Tidak ada
2. Riwayat penyakit keturunan *( Lampiran genogram ) tidak ada
3. Pengaruh lingkungan psikososial serumah ( genogram )
Genogram

X

X



Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
X

X : Meninggal dunia
: Tinggal serumah

Kesimpulan :
Orang tua klien/ibu meninggal dengan penyakit yang sama yaitu tumor kandungan, kakak ke3 klien operasi dan meninggal dengan penyakit yang sama. Klien anak ke 7 dari 10
bersaudara. Dari garis keturunan suami klien, tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
Klien mempunyai 2 anak. Anak I laki-laki umur 17 tahun dan anak II perempuan sudah
menikah umur sekarang 15 tahun. Ibu tinggal bersama suami dan anak-anak.
Riwayat Reproduksi
1. Riwayat haid
a. Menerche : umur 16 tahun
b. Siklus haid: tidak teratur
c. Durasi haid : tidak teratur kadang 3 hari kadang 10 hari
d. Perlangsungan haid :
• Dismenore : Klien sering merasakan sakit bila haid
• Polimenore; ya kadang sampai 10 hari
• Oligimenore : --• Menometroragia : 1 bulan terakhir
• Amenore : tidak
2. Riwayat Obsetric
a. Kehamilan, persalinan dan nifas lalu :
Kehamilan
K
e
I

II

Persalinan

Um
ur
Jenis
(mg Pers.
)
198 40
Spont
6
mgg an

Dokt
er

38
198 mgg Spont
8
an

Dokt
er

Th
n

Pe
nolo
ng

Per
langsung
an

Nifas
BB
bayi

Keada
an ibu

Normal

2500
gr
2500
gr

Laman
ya
menyus
ui

Baik

Dokter

Per
langsung
an

baik

b. Riwayat Ginekologi :
Ibu mengeluh nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan
terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian
bedah RSUP WS dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu.
Nyeri yang dirasakan hilang timbul., atau jika nyeri datang walaupun
ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur. Kadang cepat
kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir)
c. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu pernah ikut Kb spiral setelah anak I, namun karena ibu tetap hamil
maka Spiral di buka. Sejak kelahiran anak II ibu hanya menggunakan
Kb alami dan kadang mempergunakan kondom.
Riwayat Aktivitas Sehari – hari
1. Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan :
b. Pola makan ibu teratur
c. Frekwensi makan satu hari 3 kali
d. Kebutuhan minum/ cairan satu hari 2-2,5 liter
Setelah MRS / operasi histirektomi
1. Konsumsi perhari makanan / sumber:
 Karbohidrat
 Protein
 Lemak
 Besi / asam folat
 Kalsium
 Iodine
2. Nafsu makan
3. Masalah dengan gigi/ mengunyah
4. Makanan yang disenangi
5. Makanan yang dipantang
6. Kebutuhan minum/ cairan
7. Perubahan lain
Hari I post operasi ibu belum makan
2. Kebutuhan Eliminasi :
Kebiasaan : Sebelum dioperasi
 Frekwensi BaK : 2-3 kali/ hari
 Warna / bau khas : kuninbg muda
 Gangguan eliminasi BAB : BAB kadang 3 hari sekali
 Warna/ konsistensi lembek kadang keras
 Gangguan eliminasi BAB---Setelah MRS / Operasi
 Poliuri : -- Inkontinensia uri: -- Dysuria: --- Hemoroid: -- Perubahan kandung kencing -- Perubahan lain : BAK melalui keteter
Pada post operasi hari I (saat pengkajian ) ibu belum BAB, urine pada
bag katetr 400 cc. dengan warna kuing muda
3. Kebutuhan Kebersihan Diri sendiri
Kebiasaan :
1. Kebersihan mulut : keadaan mulut ibu bersih tidak berbauh
2. Kebersihan badan: Ibu mandi 2 kali sehari
3. Kebersihan gigi / mulut: Ibu menyikat gigi 2 kali sehari sehabis
makan
4. Kebersihan genetalia / anus : bersih tidak ada tanda-tanda kelainan
5. Kebersihan kuku tangan / kaki: bersih
6. Kebersihan pakaian: bersih
Perebahan setelah MRS / Operasi :
Setelah post op. hari pertama ibu mempergunakan pakain bagian
atas/kemeja dan bagian bawah ditutupi kain sarung dalam kedaan
bersih
4. Kebutuhan istirahat / tidur :
Kebiasaan :
1. Istirahat / tidur siang : teratur . 1-2 jam
2. Istirahat / tidur malam : tertaur 6-7 jam
3. pekerjaaan RT dilakukan : memasak, mencuci, membersihkan rumah.
4. Merawat anak dilakukan oleh ibu sendiri
Setelah MRS / Operasi :
1. Perubahan : pada hari pertama post operasi ibu lebih banyak tidur.
2. Peranan keluarga dalam membantu ibu istirahat : keluarga membiarkan ibu
beristirahat sendiri
F. Pemeriksaan Fisik Umum :
1.
Penampilan ibu : ibu kelihatan lemah
2.
Kesadaran : composmentis
3.
Tinggi / Berat badan :165 cm/53 kg
4.
Tanda vital :
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Denyut jantung :88/m
Temperatur :37 ‘C
Respirasi : 20 x/m
5.
Kepala dan rambut
Keadaan rambut : rembut berwarna hitam, lebat dan lurus
Kebersihan rambut : bersih tidak da ketombe
6.
Wajah / muka :
Edema wajah / muka : tidak ada edema
Ekspresi wajah / muka : meringis
7.
Mata:
Kebersihan: tidak ada kotoran
Konjungtiva : merah
Sklera : tidak ada iktrus
8.
Hidung :
Kesimetrisan : ya
Sekret hidung :tidak ada
9.
Mulut :
Mukosa bibir : lembab
Lidah : bersih
Karies : tidak ada
10. Inspeksi telinga :
Kebersihan telinga : bersih
Secret telinga : tidak ada
Keadaan telinga luar : tidak nampak tanda-tanda kelainan
11. Leher :
Pembersaran kelenjar gondok : tidak ada
Pembersan vena jugularis : tidak ada
12.

Pembesaran arteri karotis ; tidak ada
Dada / perut :
Payudara : normal,
Kesimetrisan buah dada : simetris
Bentuk buah dada : normal
Kesimetrisan putting : simetris
Retraksi putting :tidak ada
Nyeri tekan ; tidak
Jantung :
Ictus cordis : tidak terlihat, teraba pada mid claviculer ICS 4-5
Bunyi tambahan : tidak ada
Paru :
Bunyi pernafasan : normal
Bunyi tambahan : tidak ada
Abdomen :
Pembesaran : tidak ada
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada
Nyeri tekan : ya pada daerah luka operasi
Konsistensi : lembek

13. Panggul / vagina / serviks : tdk. dikaji
Dengan inspekulo ; tidak dikaji
Keadaan dinding vagina : tidak dikaji
Prolapsus uterus ; tidak dikaji
Keadaan serviks ; tidak dikaji
14. Genitalia ( vulva / anus )
Kebersihan : bersih
Flour albus : tidak ada
Varises : tidak
Kondilomata : tidak ada
15. Pemeriksaan rectal :
Massa antara rectum dan vagina : tidak dilakukan
Lesi anata rectum dan vagina : tidak dilakukan
16. tungkai bawah :
kesimetrisan : Simetris
edema pretibial ; tidak ada
varises ; ada pada kaki kanan
17. Pemeriksaan laboratorium ( hasil . tgl ) :09 Juni 2003
Hb 11 gr %
C. Data Psikologis / Sosiologis
1. Reaksi emosional setelah diagnose penyakit diketahui :
a. Respon ibu : Ibu mengetakan bahwa ia hampir pingsan
b. Respon suami : suami hanya mengatakan jalan yang terbaik sesuai anjuran dokter
c. Respon anak : Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak diberitahu tentang
penyakitnya dan keadaannya yang sudah dioperasi
2. Peranan ibu dalam keluarga :
a. Pengambilan keputusan : dilakuklan oleh suami berdasarkan kesepakatan ibu
b. Konsultasi kesehatan : ke dokter praktek
c. Penentuan diet dan makanan pantang : ---d. Lain – lain :
Ibu bertanya tentang keadaan penyakitnya bila sudah operasi apakah masih
ada atau tidak.
Ekspresi wajah ibu meringis dan ibu nampak cemas
Ibu mengatakan nyeri pada daerah operasi.
Ibu takut bergerak karena masih merasa nyeri dan takut berdarah
D. Data Spritual
1. Usaha ibu berdoa terhadap penyakitnya : Ibu menyerahkan penyakit pada Tuhan
Yang Maha Esa
2. Pantangan menurut keyakinan ibu selama di RS : tidak ada
3. Keharusan menurut keyakinan ibu selama di RS : banyak berdoa
E. Kesimpulan :
Kline masuk Rs dengan keluhan nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan
terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian bedah RSUP WS
dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul.,
atau jika nyeri datang walaupun ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur.
Kadang cepat kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir), Ibu dioperasi cito
pada tanggal 9 Juni 2003 jam 1.15 wita. Dx . medis sekarang adalah post operasi Kista
ovarium bilateral . Klien mengatakan nyeri pada abdomen bekas operasi, klien nampak
cemas, dan lemah, ekspresi wajah meringis, Saat dikaji infus masih terpasang dengan
cairan Rl 32 tts/menit . keteter terpasang dengan jumlah urine 400cc (jam 11.00 wita), ibu
belum diperbolehkan makan, klien takut bergerak karena nyeri, kebutuhan klien dipenuhi
oleh keluarga.
F.






G.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pengobatan :
RL : Dex 5 % = 2 : 1 32 tts/m
Amcillin 1 gr 16 jam IV
Gentamicin 80 mg/8jam IV
Alinamin F 1 amp/8 jam IV
Hastridin 1 amp/8 jam IV
Novalgin 1 amp/8 jam IV
Keperawatan
Observasi vital sign
Pertahankan teknik aseptic pada perawatan luka insisi
Ganti verban dan rawat luka operasi
penatalaksanaan pemberian antibiotik
Kaji tingkat aktifitas klien
Letakkan barang yang mudah dijangkau
Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar
Libatkan keluarga dalam memenuhi ADL
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.

Beri motivasi klien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan klien.
Kaji status nutrisi klien, Pola makan , kekuatan, tingkat aktivitas, kondisi oral. Hasil
laboratorium
Dorong pasien untuk makan tinggi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan
adekuat bila sudah flatus
Dorong klien untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
Anjurkan perawatan mulut sebelum makan
Ambulasi dan tingkatkan aktivitas, sesuai toleransi, meningkatkan flatus dan
menurunkan distensi abdomen.
Kaji tingkat kecemasan klien
Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan
atau nenolak untuk bicara
Pertahankan kontak yang sering dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien bila
tepat
Beri informasi akurat, konsisten mengenai prognosis
Jelaskan setiap prosedur/tindakan yang akan dilakukan dan berikan kesempatan untuk
bertanya
Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang
Kaji tingkat nyeri, lokasi, durasi, frekwensi, intensitas, dan tindakan penghilang yang
digunakan.
Beri posisi semi fowler
Beri tindakan kenyamanan
Dorong penggunaan keterampilan menejemen nyeri (rekaksasi, visualisasi,
bimbiungan imajinasi )
Penatalaksanaan pemberian analgetik

2. Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit, dan terputusnya kontinuitas jaringan
post operasi
2. Kecemasan berhubungan dengan, krisis situasi, ancaman terhadap perubahan
status kesehatan
3. Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat, dan peningkatan laju metabolisme akibat proses penyembuhan luka.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
5. Perubahan pola eliminasi BAB berhubungan dengan immobilisasi fisik akibat
kelemahan
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tindakan invasive, pembedahan
KLASIFIKASI DATA
DS:
 Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen bekas operasiu
 Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri
 Klien mengeluh nyeri bila ditekan daerah abdomen
 Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya
 Klien selalu bertanya tentang penyakitn
 Klien mengeluh lemah dan lemas
 Klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien
DO
 Tampak luka operasi di abdomen
 Wajah klien kadang-kadang meringis
 Klien nampak cemas
 Klien nampak lemah
 Hasil laboratorium : Hb 11 gr/dl.
 BB 53 kg, TB: 165 cm
 Infus masih terpasang pada tangan kanan
 Keteter terpasang, jumlah urine 400c (jam 11.00)
 Nampak luka operasi basah:
 Vital sign :
BP: 100/60 mmHg
HR: 88 x/mnt
T: 37 o C
RR:20 kali

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TGL DITEMUKAN

TGL TERATASI

1

Nyeri berhubungan dengan proses
penyakit, dan terputusnya kontinuitas
jaringan post operasi HT :

09-06-2003

11-06-2003
DS:
 Klien mengatakan nyeri di daerah
abdomen dan sekitarnya
 Klien mengatakan takut bergerak
karena nyeri
DO
 Tampak luka operasi di abdomen
 Wajah klien kadang-kadang meringis

2

3

4

Kecemasan berhubungan dengan, krisis
situasi, ancaman terhadap perubahan status
kesehatan
DS
 Klien mengatakan khawatir dengan
penyakitnya
 Klien
selalu
bertanya
tentang
penyakitnya
DO
 Klien nampak cemas
Risiko Infeksi berhubungan dengan
tindakan invasive pembedahan :
DS:
 Klien mengatakan lukanya basah
DO
 nampak luka operasi basah:
 vital sign :
BP: 100/60 mmHg
HR: 88 x/mnt
T: 37,8 o C
RR:20 kali
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan :
DS:
 klien mengeluh lemah dan lemas
 klien
mengatakan
kebutuhannya
dipenuhi oleh keluarga klien
DO:
 klien tampak lemah kebutuhan klien
dipenuhi oleh keluarga klien
 Infus terpasang pada tangan kiri
 Keteter terpasang

09-06-2003

11-06-2003

09-06-2003

12-06-2003

09-06-2003

11-06-2003
ANALISA DATA
DATA

ETIOLOGI

MASALAH

Tind. Operasi

DS:
 Klien mengatakan nyeri
di daerah abdomen dan
sekitarnya
 Klien mengatakan takut
bergerak karena nyeri
DO
 Tampak luka operasi di
abdomen
 Wajah klien kadangkadang meringis
DS
 Klien mengatakan khawatir
dengan penyakitnya
 Klien
selalu
bertanya
tentang penyakitnya
DO

Terputusnya kontunuitas jaringan

Nyeri

Pelepasan mediator kimia
Ditransmisi
Transduksi
Modulasi
Dipersepsikan di cortekx cerebri
Nyeri

Ca. ovarium
Tindakan operasi

Kecemasan


Klien nampak cemas

Perubahan status kesehatan
Stressor bagi klien
kecemasan

DS:
 klien mengeluh lemah
dan lemas
 klien
mengatakan
kebutuhannya dipenuhi
oleh keluarga klien
DO:
 klien tampak lemah
kebutuhan
klien
dipenuhi oleh keluarga
klien
 terpasang infus dan
keteter

Nutrisi kurang
Metabolisme glukosa terganggu

Intoleransi
aktifitas

Pembentukan ATP/ADP menurun
Suplai nutrien kejaringan terganggu
Energi berkurang
Kelemahan
Intoleransi aktifitas

DS:
 Klien
mengatakan
lukanya basah
DO



nampak luka
operasi
basah:
vital sign :
TD: 100/60 mmHg
HR: 88 x/mnt
T: 37 o C
RR:20 kali

Pembedahan
Tindakan invasive
Post de entre
mikroorganisme
penyebab infeksi
Risiko Infeksi

Risiko Infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
NO
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan proses
penyakit,
dan
terputusnya
kontinuitas jaringan post operasi
HT + SOB + omentektomi parsial +
appendectomy + limpodenektomi
pelvic bilateral ditandai dengan :
DS:
 Klien mengatakan nyeri di
daerah
abdomen
dan
sekitarnya
 Klien
mengatakan
takut
bergerak karena nyeri
DO
 Tampak luka operasi di
abdomen
 Wajah klien kadang-kadang
meringis

TUJUAN
Klien akan mengatakan
nyeri berkurang atau
terkontrol dengan
pengaruh minimal pada
ADL ditandai dengan
 wajah klien nampak
tenang
 VS dalam batas
normal
 Klien mengatakan
nyerinya berkurang
atau terkontrol

RENCANA
1. kaji tingkat nyeri, lokasi, durasi,
frekwensi, intensitas, dan tindakan
penghilang yang digunakan.

RASIONAL
1. informasi membrikan data dasar
untuk
mengevaluasi
kebutuhan/keefektifan intervensi,
dimanan pengalaman nyeri bersifat
individual

2. Beri posisi semi fowler

2. Memudahkan drainase cairan/ luka
karena
grafitasi
bumi
dan
membantu meminimalkan nyeri
karena gerakan dan mengurangi
ketegangan daerah abdomen

3. Beri tindakan kenyamanan

3. Meningkatkan
relaksasi
dan
mungkin
meningkatkan
kemampuan koping pasien dengan
memfokuskan kembali perhatian

4. memungkinkan
pasien
untuk
berpartisipasi secara aktif dan
meningkatkan rasa kontrol
4. dorong penggunaan keterampilan
menejemen
nyeri
(rekaksasi,
5. Menurunkan laju metabolic dan
visualisasi, bimbiungan imajinasi )
iritasi usus sirkulasi/local yang
membantu menghilang-kan nyeri
5. Penatalaksanaan pemberian analgetik
dan meningkatkan penyembuhan
luka,

RENCANA KEPERAWATAN
NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

RENCANA

RASIONAL
2

Kecemasan berhubungan dengan,
krisis situasi, ancaman terhadap
perubahan status kesehatan
DS
 Klien mengatakan khawatir
dengan penyakit
 Klien selalu bertanya tentang
penyakitnya
DO
 Klien nampak apati
 Klien nampak cemas

Klien akan menunjukkan
rentang yang tepat dari
perasaan dan berkurangnya
rasa takut/cemas dengan
kriteria :





1.

kaji tingkat kecemasan klien

2.

dorong klien untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaannya

1.

membantu dalam mengidentifikasi
rasa
cemas
untuk
intevensi
selanjutnya.
2. memberikan
kesempatan
untuk
memeriksa rasa cemas/takut realistis
serta kesalahan konsep tentang
diagnosis
3. membantu pasien untuk merasa
diterima dengan kondisinya tanpa
perasaan dihakimi

klien tampak rileks
klien
mengatakan 3. beri lingkungan terbuka dimana pasien
merasa aman untuk mendiskusikan
kecemasannya
perasaan atau nenolak untuk bicara
berkurang
4. pertahankan kontak yang seing dengan
mendemonstrasikan
pasien. Bicara dengan menyentuh pasien 4. memberikan keyakinan bahwa pasien
penggunaan
bila tepat
tidak sendiri atau ditolak, berikan
mekanisme
koping
respek dan penetimaan individu dan
mengembangkan kepercayaan
yang
efektif
dan
berpartisipas
aktif 5. beri informasi akurat, konsisten 5. dapat menurunkan ancietas dan
mengenai prognosisi
memungkinkan pasien membuat
dalam
aturan
keputusan/pilihan
berdasarkan
pengobatan
6.

jelaskan setiap prosedur/tindakan yang
akan dilakukan dan berikan kesempatan
untuk bertanya

7.

tingkatkan rasa tenang dan lingkungan
tenang

realitas
informasi
yang
akurat
memungkinkan pasien menghadapi
situasi lebih efektif dengan realitas,
karenanya menurunkan ancietas dan
rasa takut karena ketidaktahuan
7. memudahkan istirahat, menghemat
energi,
dan
meningkatkan
kemampuan koping
6.

8.
8.

libatkan orang terdekat sesuai indikasi
bila keputusan mayor akan dibuat

menjamin sistempendukung untuk
pasien dan memungkinkan orang
terdekat terlibat dengan tepat
RENCANA KEPERAWATAN

NO
3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Infeksi berhubungan dengan
tindakan invasive pembedahan yang
ditandai dengan :
DS:
 Klien mengatakan lukanya
basah
DO
 nampak luka operasi basah:
 vital sign :
BP: 100/60
mmHg
HR: 88 x/mnt
T: 37 o C
RR:20 kali

TUJUAN
Infeksi teratasi dengan
kriteria :



RENCANA
1. Observasi vital sign

RASIONAL
1. Tanda adanya syok septic,
endotoksin sirkulasi menyebabkan
vasodilatasi, kehilangan cairan dari
sirkulasi dan rendahnya status
curah jantung

Luka kering dan
bersih
Tanda vital dalam
batas normal
2. Pertahankan teknik aseptic
perawatan luka insisi

pada

3. Ganti verban dan rawat luka operasi

4. penatalaksanaan pemberian antibiotik

RENCANA KEPERAWATAN

2. Mencegah meluas dan membatasi
pengeluaran
oragnisme
infeksi/kontaminasi silang
3. Memberikan informasi tentang
status infeksi dan mempercepat
regenerasi jaringan
4. Terapi ditujukan pada bakteri
anaerob dan basil aerob negatif,
dan
mengetahui
resitensi
antibiotik.
NO
4

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan
kelemahan ditandai
dengan :
DS:
 klien mengeluh lemah dan
lemas
 klien mengatakan kebutuhannya
dipenuhi oleh keluarga klien
DO:
 klien tampak lemah
 kebutuhan klien dipenuhi oleh
keluarga klien
 Terpasng infus dan keteter

TUJUAN
Aktifitas sehari-hari dapat
dilakukan sendiri oleh
klien dengan kriteria :



Kebutuhan
klien
dipenuhi
Klien
dapat
melakukan aktifitas
tanpa bantuan

1.

RENCANA
Kaji tingkat aktifitas klien

RASIONAL
1. Memudahkan
merencanakan intervensi

2.

Letakkan barang yang mudah
dijangkau

3.

Bantu klien untuk memenuhi
kebutuhan dasar

4.

Libatkan keluarga
memenuhi ADL

dalam

5.

Beri motivasi klien
melakukan
aktifitas
kemampuan klien.

untuk
sesuai

dalam

2. Akan memudahkan pasien untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan orang lain
3. Keadaan
yang
lemah
memungkinkan klien tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya
sendiri
4. Menambah
support
terhadap klien

mental

5. Meningkatkan rasa percaya diri
klien
RENCANA KEPERAWATAN

NO
5

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat, dan peningkatan laju
metabolisme
akibat
proses
penyembuhan luka yang ditandai
dengan :
DS:
 Klien mengatakan ia merasa
lemah
DO:
 klien nampak lemah
 hasil laboratorium Hb 11 gr %
 BB 53 kg, TB: 165 cm
 Klien belum diperbolehkan
makan

TUJUAN

RENCANA
Kaji status nutrisi klien, TB,BB, 1.
Kebutuhan Nutrisi
bangun tubuh, kekuatan, tingkat
terpenuhi sesuai
aktivitas,
kondisi
oral.
Hasil
kebutuhan dengan
laboratorium
kriteri dihabiskan
2.
Kelemahan
klien 2.
dorong pasien untuk makan tinggi
teratasi
kalori kaya nutrien dengan masukan
cairan adekuat
Hasil laboratorium
3.
normal : protein
dorong klien untuk makan
total : 6,6-8,7 gr/dl, 3.
sedikit-sedikit tapi sering
albumin 3.5-5 gr/dl,
4.
globulin 1,5-5,0
Tidak ada udema
BB dalam batas
4.
ciptakan suasana makan yang 5.
normal
menyenangkan hilangkan rangsangan
Bila
sudah
bau
diperbolehkan
makan
pola dan
anjurkan
perawatan
mulut 6.
frekwensi
makan 5.
sebelum makan
klien normal
1.








6.

ambulasi dan tingkatkan aktivitas,
sesuai toleransi, meningkatkan flatus
dan menurunkan distensi abdomen.

RASIONAL
membantu
dalam
mengidentifikasi
malnutrisi
protein dan kalori khususnya bila
berat badan kurang dari normali
kebutuhan jaringan metabolik
ditingkatkan begitu juga cairan
(untuk menghilangkan produk
sisa
Tindakan ini dapat meningktkan
masukan meskipun nafsu makan
mungkin lambat untuk kembali.
membuat waktu makan lebih
menyenangkan
dan
dapat
meningkatkan masukan
mulut yang bersih dan segar
meningkatkan nafsu makan
upaya
untuk
meningkatkan
pristaltik atau kerja usus
Askep ginekologi

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
asuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluargaasuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluarga
 
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanberfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Tak halusinasi
Tak halusinasi Tak halusinasi
Tak halusinasi
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Soal pengkajian penderita hiv
Soal pengkajian penderita hivSoal pengkajian penderita hiv
Soal pengkajian penderita hiv
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Intervensi isos
Intervensi isosIntervensi isos
Intervensi isos
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Anamnesa pada kunjungan awal ibu hamil trimester
Anamnesa pada kunjungan awal ibu hamil trimesterAnamnesa pada kunjungan awal ibu hamil trimester
Anamnesa pada kunjungan awal ibu hamil trimester
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 

Similar to Askep ginekologi

Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Askep ginekologi (20)

Askep ginekologi AKPER PEMDA MUNA
Askep ginekologi AKPER PEMDA MUNA Askep ginekologi AKPER PEMDA MUNA
Askep ginekologi AKPER PEMDA MUNA
 
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
Askep ca serviks AKPER PEMDA MUNA
 
Askep ca serviks
Askep ca serviksAskep ca serviks
Askep ca serviks
 
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA RAHA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA RAHA Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA RAHA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA RAHA
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Inc
IncInc
Inc
 
Anc kompre
Anc kompreAnc kompre
Anc kompre
 
Askep post sc
Askep post scAskep post sc
Askep post sc
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normalAsuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
 
Ca mamae kumbayau
Ca mamae kumbayauCa mamae kumbayau
Ca mamae kumbayau
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Askeb kb
Askeb kbAskeb kb
Askeb kb
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Klompk anc 2013 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docxASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep ginekologi

  • 1. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS KEPERAWATAN MATERNITAS PENGKAJIAN FISIK PADA KASUS GINEKOLOGI No. Reg. Ibu : 101306 Tgl MRS :6 Juni 2003 a. Nama mahasiswa Tgl Pengkajian : Irhamdi Achmad ; 9 Juni 2003 BIODATA A. Identitas ibu / suami : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Initial : Ny. HS : Tn. M Umur : 38 Tahun : 43 tahun Suku : Bugis : Bugis Agama : Islam : Islam Pendidikan : SMA :S1 Pekerjaan : IRT : PNS Lamanya menikah : 18 thn : 18 tahun Alamat:Jl. KH. Agus SalimNo. 18 A. Data Biologis / Fisiologis A. Riwayat penyakit sekarang 1. Keluhan utama : Nyeri pada daerah operasi 2. Riwayat keluhan utama ;…….. a. Mulai timbulnya ; Setelah operasi b. Sifat keluhan Nyeri dirasakan hilang timbul c. Lokasi keluhan Abdomen pada daerah luka operasi d. Factor pencetus : Bila ibu bergerak e. Keluhan lain: keadaan umum ibu lemah , f. Pengaruh keluhan terhadap aktivitas/ fungsi tubuh ibu takut menggerakan badannya g. Usaha klien untuk mengatasinya ibu menggerakan badannya pelan-pelan, dan kadang ibu menarik nafas dalam B.Riwayat masa lalu : b. Penyakit yang pernah diderita : Ibu pernah dirawat di ruangan interna RSUP WS dengan dx. Colik c. Riwayat opname ( kapan/alasan: Diopname di bangsal lontara 1 tiga bulan yang lalu d. Riwayat trauma ( kapan/ alasan ) ----e. Riwayat operasi ( kapan /alasan ) ----f. uterus : g. Abdomen ; terdapat luka insisi operasi h. Riwayat transfusi darah ( kapan/ alas an ) ---i. Riwayat alergi ( makanan/ obat/ dll ) ----
  • 2. j. Riwayat indikasi ( obat /rokok/ lakohol ) ---k. Kebiasaan spesifik ( makanan/ minuman ) ---Riwayat Keluarga 1. Riwayat penyakit menular. Tidak ada 2. Riwayat penyakit keturunan *( Lampiran genogram ) tidak ada 3. Pengaruh lingkungan psikososial serumah ( genogram ) Genogram X X  Keterangan : : Perempuan : Laki-laki X X : Meninggal dunia : Tinggal serumah Kesimpulan : Orang tua klien/ibu meninggal dengan penyakit yang sama yaitu tumor kandungan, kakak ke3 klien operasi dan meninggal dengan penyakit yang sama. Klien anak ke 7 dari 10 bersaudara. Dari garis keturunan suami klien, tidak ada yang menderita penyakit yang sama. Klien mempunyai 2 anak. Anak I laki-laki umur 17 tahun dan anak II perempuan sudah menikah umur sekarang 15 tahun. Ibu tinggal bersama suami dan anak-anak.
  • 3. Riwayat Reproduksi 1. Riwayat haid a. Menerche : umur 16 tahun b. Siklus haid: tidak teratur c. Durasi haid : tidak teratur kadang 3 hari kadang 10 hari d. Perlangsungan haid : • Dismenore : Klien sering merasakan sakit bila haid • Polimenore; ya kadang sampai 10 hari • Oligimenore : --• Menometroragia : 1 bulan terakhir • Amenore : tidak 2. Riwayat Obsetric a. Kehamilan, persalinan dan nifas lalu : Kehamilan K e I II Persalinan Um ur Jenis (mg Pers. ) 198 40 Spont 6 mgg an Dokt er 38 198 mgg Spont 8 an Dokt er Th n Pe nolo ng Per langsung an Nifas BB bayi Keada an ibu Normal 2500 gr 2500 gr Laman ya menyus ui Baik Dokter Per langsung an baik b. Riwayat Ginekologi : Ibu mengeluh nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian bedah RSUP WS dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul., atau jika nyeri datang walaupun ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur. Kadang cepat kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir) c. Riwayat Keluarga Berencana Ibu pernah ikut Kb spiral setelah anak I, namun karena ibu tetap hamil maka Spiral di buka. Sejak kelahiran anak II ibu hanya menggunakan Kb alami dan kadang mempergunakan kondom. Riwayat Aktivitas Sehari – hari 1. Kebutuhan Nutrisi Kebiasaan : b. Pola makan ibu teratur c. Frekwensi makan satu hari 3 kali d. Kebutuhan minum/ cairan satu hari 2-2,5 liter
  • 4. Setelah MRS / operasi histirektomi 1. Konsumsi perhari makanan / sumber:  Karbohidrat  Protein  Lemak  Besi / asam folat  Kalsium  Iodine 2. Nafsu makan 3. Masalah dengan gigi/ mengunyah 4. Makanan yang disenangi 5. Makanan yang dipantang 6. Kebutuhan minum/ cairan 7. Perubahan lain Hari I post operasi ibu belum makan 2. Kebutuhan Eliminasi : Kebiasaan : Sebelum dioperasi  Frekwensi BaK : 2-3 kali/ hari  Warna / bau khas : kuninbg muda  Gangguan eliminasi BAB : BAB kadang 3 hari sekali  Warna/ konsistensi lembek kadang keras  Gangguan eliminasi BAB---Setelah MRS / Operasi  Poliuri : -- Inkontinensia uri: -- Dysuria: --- Hemoroid: -- Perubahan kandung kencing -- Perubahan lain : BAK melalui keteter Pada post operasi hari I (saat pengkajian ) ibu belum BAB, urine pada bag katetr 400 cc. dengan warna kuing muda 3. Kebutuhan Kebersihan Diri sendiri Kebiasaan : 1. Kebersihan mulut : keadaan mulut ibu bersih tidak berbauh 2. Kebersihan badan: Ibu mandi 2 kali sehari 3. Kebersihan gigi / mulut: Ibu menyikat gigi 2 kali sehari sehabis makan 4. Kebersihan genetalia / anus : bersih tidak ada tanda-tanda kelainan 5. Kebersihan kuku tangan / kaki: bersih 6. Kebersihan pakaian: bersih Perebahan setelah MRS / Operasi :
  • 5. Setelah post op. hari pertama ibu mempergunakan pakain bagian atas/kemeja dan bagian bawah ditutupi kain sarung dalam kedaan bersih 4. Kebutuhan istirahat / tidur : Kebiasaan : 1. Istirahat / tidur siang : teratur . 1-2 jam 2. Istirahat / tidur malam : tertaur 6-7 jam 3. pekerjaaan RT dilakukan : memasak, mencuci, membersihkan rumah. 4. Merawat anak dilakukan oleh ibu sendiri Setelah MRS / Operasi : 1. Perubahan : pada hari pertama post operasi ibu lebih banyak tidur. 2. Peranan keluarga dalam membantu ibu istirahat : keluarga membiarkan ibu beristirahat sendiri F. Pemeriksaan Fisik Umum : 1. Penampilan ibu : ibu kelihatan lemah 2. Kesadaran : composmentis 3. Tinggi / Berat badan :165 cm/53 kg 4. Tanda vital : Tekanan darah : 100/60 mmHg Denyut jantung :88/m Temperatur :37 ‘C Respirasi : 20 x/m 5. Kepala dan rambut Keadaan rambut : rembut berwarna hitam, lebat dan lurus Kebersihan rambut : bersih tidak da ketombe 6. Wajah / muka : Edema wajah / muka : tidak ada edema Ekspresi wajah / muka : meringis 7. Mata: Kebersihan: tidak ada kotoran Konjungtiva : merah Sklera : tidak ada iktrus 8. Hidung : Kesimetrisan : ya Sekret hidung :tidak ada 9. Mulut : Mukosa bibir : lembab Lidah : bersih Karies : tidak ada 10. Inspeksi telinga : Kebersihan telinga : bersih Secret telinga : tidak ada Keadaan telinga luar : tidak nampak tanda-tanda kelainan 11. Leher : Pembersaran kelenjar gondok : tidak ada Pembersan vena jugularis : tidak ada
  • 6. 12. Pembesaran arteri karotis ; tidak ada Dada / perut : Payudara : normal, Kesimetrisan buah dada : simetris Bentuk buah dada : normal Kesimetrisan putting : simetris Retraksi putting :tidak ada Nyeri tekan ; tidak Jantung : Ictus cordis : tidak terlihat, teraba pada mid claviculer ICS 4-5 Bunyi tambahan : tidak ada Paru : Bunyi pernafasan : normal Bunyi tambahan : tidak ada Abdomen : Pembesaran : tidak ada Bentuk : simetris Massa : tidak ada Nyeri tekan : ya pada daerah luka operasi Konsistensi : lembek 13. Panggul / vagina / serviks : tdk. dikaji Dengan inspekulo ; tidak dikaji Keadaan dinding vagina : tidak dikaji Prolapsus uterus ; tidak dikaji Keadaan serviks ; tidak dikaji 14. Genitalia ( vulva / anus ) Kebersihan : bersih Flour albus : tidak ada Varises : tidak Kondilomata : tidak ada 15. Pemeriksaan rectal : Massa antara rectum dan vagina : tidak dilakukan Lesi anata rectum dan vagina : tidak dilakukan 16. tungkai bawah : kesimetrisan : Simetris edema pretibial ; tidak ada varises ; ada pada kaki kanan 17. Pemeriksaan laboratorium ( hasil . tgl ) :09 Juni 2003 Hb 11 gr % C. Data Psikologis / Sosiologis 1. Reaksi emosional setelah diagnose penyakit diketahui : a. Respon ibu : Ibu mengetakan bahwa ia hampir pingsan b. Respon suami : suami hanya mengatakan jalan yang terbaik sesuai anjuran dokter c. Respon anak : Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak diberitahu tentang penyakitnya dan keadaannya yang sudah dioperasi
  • 7. 2. Peranan ibu dalam keluarga : a. Pengambilan keputusan : dilakuklan oleh suami berdasarkan kesepakatan ibu b. Konsultasi kesehatan : ke dokter praktek c. Penentuan diet dan makanan pantang : ---d. Lain – lain : Ibu bertanya tentang keadaan penyakitnya bila sudah operasi apakah masih ada atau tidak. Ekspresi wajah ibu meringis dan ibu nampak cemas Ibu mengatakan nyeri pada daerah operasi. Ibu takut bergerak karena masih merasa nyeri dan takut berdarah D. Data Spritual 1. Usaha ibu berdoa terhadap penyakitnya : Ibu menyerahkan penyakit pada Tuhan Yang Maha Esa 2. Pantangan menurut keyakinan ibu selama di RS : tidak ada 3. Keharusan menurut keyakinan ibu selama di RS : banyak berdoa E. Kesimpulan : Kline masuk Rs dengan keluhan nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang dirasakan terutama sejak tadi malam . Sebelumnya ibu pernah dirawat dibagian bedah RSUP WS dengan keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul., atau jika nyeri datang walaupun ibu makan obat tetap nyeri . Riwayat haid tidak teratur. Kadang cepat kadang maju dalam 1 bulan 2 kali. (pada bulan terakhir), Ibu dioperasi cito pada tanggal 9 Juni 2003 jam 1.15 wita. Dx . medis sekarang adalah post operasi Kista ovarium bilateral . Klien mengatakan nyeri pada abdomen bekas operasi, klien nampak cemas, dan lemah, ekspresi wajah meringis, Saat dikaji infus masih terpasang dengan cairan Rl 32 tts/menit . keteter terpasang dengan jumlah urine 400cc (jam 11.00 wita), ibu belum diperbolehkan makan, klien takut bergerak karena nyeri, kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga. F.       G. a. b. c. d. e. f. g. h. Pengobatan : RL : Dex 5 % = 2 : 1 32 tts/m Amcillin 1 gr 16 jam IV Gentamicin 80 mg/8jam IV Alinamin F 1 amp/8 jam IV Hastridin 1 amp/8 jam IV Novalgin 1 amp/8 jam IV Keperawatan Observasi vital sign Pertahankan teknik aseptic pada perawatan luka insisi Ganti verban dan rawat luka operasi penatalaksanaan pemberian antibiotik Kaji tingkat aktifitas klien Letakkan barang yang mudah dijangkau Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar Libatkan keluarga dalam memenuhi ADL
  • 8. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. w. x. y. z. Beri motivasi klien untuk melakukan aktifitas sesuai kemampuan klien. Kaji status nutrisi klien, Pola makan , kekuatan, tingkat aktivitas, kondisi oral. Hasil laboratorium Dorong pasien untuk makan tinggi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat bila sudah flatus Dorong klien untuk makan sedikit-sedikit tapi sering Anjurkan perawatan mulut sebelum makan Ambulasi dan tingkatkan aktivitas, sesuai toleransi, meningkatkan flatus dan menurunkan distensi abdomen. Kaji tingkat kecemasan klien Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau nenolak untuk bicara Pertahankan kontak yang sering dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien bila tepat Beri informasi akurat, konsisten mengenai prognosis Jelaskan setiap prosedur/tindakan yang akan dilakukan dan berikan kesempatan untuk bertanya Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang Kaji tingkat nyeri, lokasi, durasi, frekwensi, intensitas, dan tindakan penghilang yang digunakan. Beri posisi semi fowler Beri tindakan kenyamanan Dorong penggunaan keterampilan menejemen nyeri (rekaksasi, visualisasi, bimbiungan imajinasi ) Penatalaksanaan pemberian analgetik 2. Diagnosa Keperawatan : 1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit, dan terputusnya kontinuitas jaringan post operasi 2. Kecemasan berhubungan dengan, krisis situasi, ancaman terhadap perubahan status kesehatan 3. Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, dan peningkatan laju metabolisme akibat proses penyembuhan luka. 4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan 5. Perubahan pola eliminasi BAB berhubungan dengan immobilisasi fisik akibat kelemahan 6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tindakan invasive, pembedahan KLASIFIKASI DATA DS:  Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen bekas operasiu  Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri  Klien mengeluh nyeri bila ditekan daerah abdomen  Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya  Klien selalu bertanya tentang penyakitn
  • 9.  Klien mengeluh lemah dan lemas  Klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien DO  Tampak luka operasi di abdomen  Wajah klien kadang-kadang meringis  Klien nampak cemas  Klien nampak lemah  Hasil laboratorium : Hb 11 gr/dl.  BB 53 kg, TB: 165 cm  Infus masih terpasang pada tangan kanan  Keteter terpasang, jumlah urine 400c (jam 11.00)  Nampak luka operasi basah:  Vital sign : BP: 100/60 mmHg HR: 88 x/mnt T: 37 o C RR:20 kali DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI 1 Nyeri berhubungan dengan proses penyakit, dan terputusnya kontinuitas jaringan post operasi HT : 09-06-2003 11-06-2003
  • 10. DS:  Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen dan sekitarnya  Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri DO  Tampak luka operasi di abdomen  Wajah klien kadang-kadang meringis 2 3 4 Kecemasan berhubungan dengan, krisis situasi, ancaman terhadap perubahan status kesehatan DS  Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya  Klien selalu bertanya tentang penyakitnya DO  Klien nampak cemas Risiko Infeksi berhubungan dengan tindakan invasive pembedahan : DS:  Klien mengatakan lukanya basah DO  nampak luka operasi basah:  vital sign : BP: 100/60 mmHg HR: 88 x/mnt T: 37,8 o C RR:20 kali Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan : DS:  klien mengeluh lemah dan lemas  klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien DO:  klien tampak lemah kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga klien  Infus terpasang pada tangan kiri  Keteter terpasang 09-06-2003 11-06-2003 09-06-2003 12-06-2003 09-06-2003 11-06-2003
  • 11. ANALISA DATA DATA ETIOLOGI MASALAH Tind. Operasi DS:  Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen dan sekitarnya  Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri DO  Tampak luka operasi di abdomen  Wajah klien kadangkadang meringis DS  Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya  Klien selalu bertanya tentang penyakitnya DO Terputusnya kontunuitas jaringan Nyeri Pelepasan mediator kimia Ditransmisi Transduksi Modulasi Dipersepsikan di cortekx cerebri Nyeri Ca. ovarium Tindakan operasi Kecemasan
  • 12.  Klien nampak cemas Perubahan status kesehatan Stressor bagi klien kecemasan DS:  klien mengeluh lemah dan lemas  klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien DO:  klien tampak lemah kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga klien  terpasang infus dan keteter Nutrisi kurang Metabolisme glukosa terganggu Intoleransi aktifitas Pembentukan ATP/ADP menurun Suplai nutrien kejaringan terganggu Energi berkurang Kelemahan Intoleransi aktifitas DS:  Klien mengatakan lukanya basah DO   nampak luka operasi basah: vital sign : TD: 100/60 mmHg HR: 88 x/mnt T: 37 o C RR:20 kali Pembedahan Tindakan invasive Post de entre mikroorganisme penyebab infeksi Risiko Infeksi Risiko Infeksi
  • 13.
  • 14. RENCANA KEPERAWATAN NO 1 DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri berhubungan dengan proses penyakit, dan terputusnya kontinuitas jaringan post operasi HT + SOB + omentektomi parsial + appendectomy + limpodenektomi pelvic bilateral ditandai dengan : DS:  Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen dan sekitarnya  Klien mengatakan takut bergerak karena nyeri DO  Tampak luka operasi di abdomen  Wajah klien kadang-kadang meringis TUJUAN Klien akan mengatakan nyeri berkurang atau terkontrol dengan pengaruh minimal pada ADL ditandai dengan  wajah klien nampak tenang  VS dalam batas normal  Klien mengatakan nyerinya berkurang atau terkontrol RENCANA 1. kaji tingkat nyeri, lokasi, durasi, frekwensi, intensitas, dan tindakan penghilang yang digunakan. RASIONAL 1. informasi membrikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi, dimanan pengalaman nyeri bersifat individual 2. Beri posisi semi fowler 2. Memudahkan drainase cairan/ luka karena grafitasi bumi dan membantu meminimalkan nyeri karena gerakan dan mengurangi ketegangan daerah abdomen 3. Beri tindakan kenyamanan 3. Meningkatkan relaksasi dan mungkin meningkatkan kemampuan koping pasien dengan memfokuskan kembali perhatian 4. memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol 4. dorong penggunaan keterampilan menejemen nyeri (rekaksasi, 5. Menurunkan laju metabolic dan visualisasi, bimbiungan imajinasi ) iritasi usus sirkulasi/local yang membantu menghilang-kan nyeri 5. Penatalaksanaan pemberian analgetik dan meningkatkan penyembuhan luka, RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL
  • 15. 2 Kecemasan berhubungan dengan, krisis situasi, ancaman terhadap perubahan status kesehatan DS  Klien mengatakan khawatir dengan penyakit  Klien selalu bertanya tentang penyakitnya DO  Klien nampak apati  Klien nampak cemas Klien akan menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut/cemas dengan kriteria :    1. kaji tingkat kecemasan klien 2. dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya 1. membantu dalam mengidentifikasi rasa cemas untuk intevensi selanjutnya. 2. memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa cemas/takut realistis serta kesalahan konsep tentang diagnosis 3. membantu pasien untuk merasa diterima dengan kondisinya tanpa perasaan dihakimi klien tampak rileks klien mengatakan 3. beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan kecemasannya perasaan atau nenolak untuk bicara berkurang 4. pertahankan kontak yang seing dengan mendemonstrasikan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien 4. memberikan keyakinan bahwa pasien penggunaan bila tepat tidak sendiri atau ditolak, berikan mekanisme koping respek dan penetimaan individu dan mengembangkan kepercayaan yang efektif dan berpartisipas aktif 5. beri informasi akurat, konsisten 5. dapat menurunkan ancietas dan mengenai prognosisi memungkinkan pasien membuat dalam aturan keputusan/pilihan berdasarkan pengobatan 6. jelaskan setiap prosedur/tindakan yang akan dilakukan dan berikan kesempatan untuk bertanya 7. tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang realitas informasi yang akurat memungkinkan pasien menghadapi situasi lebih efektif dengan realitas, karenanya menurunkan ancietas dan rasa takut karena ketidaktahuan 7. memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan kemampuan koping 6. 8. 8. libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan mayor akan dibuat menjamin sistempendukung untuk pasien dan memungkinkan orang terdekat terlibat dengan tepat
  • 16.
  • 17. RENCANA KEPERAWATAN NO 3 DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko Infeksi berhubungan dengan tindakan invasive pembedahan yang ditandai dengan : DS:  Klien mengatakan lukanya basah DO  nampak luka operasi basah:  vital sign : BP: 100/60 mmHg HR: 88 x/mnt T: 37 o C RR:20 kali TUJUAN Infeksi teratasi dengan kriteria :   RENCANA 1. Observasi vital sign RASIONAL 1. Tanda adanya syok septic, endotoksin sirkulasi menyebabkan vasodilatasi, kehilangan cairan dari sirkulasi dan rendahnya status curah jantung Luka kering dan bersih Tanda vital dalam batas normal 2. Pertahankan teknik aseptic perawatan luka insisi pada 3. Ganti verban dan rawat luka operasi 4. penatalaksanaan pemberian antibiotik RENCANA KEPERAWATAN 2. Mencegah meluas dan membatasi pengeluaran oragnisme infeksi/kontaminasi silang 3. Memberikan informasi tentang status infeksi dan mempercepat regenerasi jaringan 4. Terapi ditujukan pada bakteri anaerob dan basil aerob negatif, dan mengetahui resitensi antibiotik.
  • 18. NO 4 DIAGNOSA KEPERAWATAN Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan : DS:  klien mengeluh lemah dan lemas  klien mengatakan kebutuhannya dipenuhi oleh keluarga klien DO:  klien tampak lemah  kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga klien  Terpasng infus dan keteter TUJUAN Aktifitas sehari-hari dapat dilakukan sendiri oleh klien dengan kriteria :   Kebutuhan klien dipenuhi Klien dapat melakukan aktifitas tanpa bantuan 1. RENCANA Kaji tingkat aktifitas klien RASIONAL 1. Memudahkan merencanakan intervensi 2. Letakkan barang yang mudah dijangkau 3. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar 4. Libatkan keluarga memenuhi ADL dalam 5. Beri motivasi klien melakukan aktifitas kemampuan klien. untuk sesuai dalam 2. Akan memudahkan pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain 3. Keadaan yang lemah memungkinkan klien tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri 4. Menambah support terhadap klien mental 5. Meningkatkan rasa percaya diri klien
  • 19. RENCANA KEPERAWATAN NO 5 DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, dan peningkatan laju metabolisme akibat proses penyembuhan luka yang ditandai dengan : DS:  Klien mengatakan ia merasa lemah DO:  klien nampak lemah  hasil laboratorium Hb 11 gr %  BB 53 kg, TB: 165 cm  Klien belum diperbolehkan makan TUJUAN RENCANA Kaji status nutrisi klien, TB,BB, 1. Kebutuhan Nutrisi bangun tubuh, kekuatan, tingkat terpenuhi sesuai aktivitas, kondisi oral. Hasil kebutuhan dengan laboratorium kriteri dihabiskan 2. Kelemahan klien 2. dorong pasien untuk makan tinggi teratasi kalori kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat Hasil laboratorium 3. normal : protein dorong klien untuk makan total : 6,6-8,7 gr/dl, 3. sedikit-sedikit tapi sering albumin 3.5-5 gr/dl, 4. globulin 1,5-5,0 Tidak ada udema BB dalam batas 4. ciptakan suasana makan yang 5. normal menyenangkan hilangkan rangsangan Bila sudah bau diperbolehkan makan pola dan anjurkan perawatan mulut 6. frekwensi makan 5. sebelum makan klien normal 1.      6. ambulasi dan tingkatkan aktivitas, sesuai toleransi, meningkatkan flatus dan menurunkan distensi abdomen. RASIONAL membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein dan kalori khususnya bila berat badan kurang dari normali kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangkan produk sisa Tindakan ini dapat meningktkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali. membuat waktu makan lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan masukan mulut yang bersih dan segar meningkatkan nafsu makan upaya untuk meningkatkan pristaltik atau kerja usus