SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
Daftar Isi
Masa Praaksara
Manusia Purba
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Perkembangan Kehidupan Masa Praaksara
Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara
 Dalam bahasa Inggris, masa praaksara
disebut prehistory.
Pre: sebelum
History: sejarah
Jadi, prehistory berarti sebelum masa
sejarah.
 Masa praaksara juga disebut masa
”nirleka”.
Nir: tidak ada
Leka: tulisan
Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti
masa pada saat manusia belum
mengenal tulisan.
Definisi
Masa
Praaksara
Masa Praaksara
Periodisasi
Masa
Praaksara
Periodisasi Masa
Praaksara
Berdasarkan
Arkeologi
Berdasarkan
Geologi
Mengacu pada umur
lapisan bumi.
Mengacu pada
teknologi purba hasil
temuan penelitian
arkeologi.
• Zaman
Arkeozoikum/Azoikum
• Zaman Paleozoikum
• Zaman Mesozoikum
• Zaman
Neozoikum/Kenozoikum
• Zaman Paleolitikum
• Zaman Mesolitikum
• Zaman Neolitikum
• Zaman Megalitikum
• Zaman Logam
Lokasi Penemuan Manusia Purbadi Indonesia
Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba.
Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi tempat hunian manusia purba
antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores.
Sangiran
Trinil
Wajak
Flores
Manusia Purba
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri
atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba tersebut
yaitu :
 Meganthropus;
 Pithecanthropus; dan
 Homo sapiens.
 Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah
sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan gigi
lepas.
 Dari hasil penemuan fosil tersebut, diperkirakan
bahwa manusia jenis ini memiliki ukuran sangat besar
atau raksasa. Oleh karena itu, fosil ini dinamakan
Meganthropus palaeojavanicus.
 Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup
pada 1–2 juta tahun lalu. Fragmen fosil Meganthropus
yang ditemukan masih sangat sedikit.
Fosil Meganthropus
pertama kali ditemukan
oleh von Koenigswald pada
1941 di Desa Sangiran
sekitar lembah Sungai
Bengawan Solo.
Meganthropus merupakan
jenis manusia purba paling
tua.
Meganthropus
• Pithecanthropus
merupakan jenis
manusia purba yang
paling banyak
ditemukan di Indonesia.
• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Kedungbrubus, Trinil,
Sangiran,
Sambungmacan, dan
Ngandong.
Pithecanthropus
Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan
di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis
dan Pithecanthropus erectus.
 Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia
purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di
Indonesia. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan
oleh von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada
lapisan pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta
tahun lalu.
 Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil
ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap
tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.
Berdasarkan temuan tersebut, ciri-ciri fisik
Pithecanthropus mojokertensis diperkirakan yaitu
tulang pipi kuat, berbadan tegap, tonjolan kening tebal,
otot-otot tengkuk kukuh, muka menonjol ke depan, dan
volume otak 650–1.000 cc.
Pithecanthropus mojokertensis
 Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus.
Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari
Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun
lalu
 Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap,
hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.
Pithecanthropus erectus
memiliki daerah persebaran
paling luas. Pada 1890 Eugene
Dubois berhasil menemukan
beberapa fosil Pithecanthropus
erectus di Kedungbrubus,
Trinil, dan Ngawi.
Pithecanthropus erectus atau Homo erectus
Homo sapiens artinya
manusia cerdas. Tingkat
kecerdasan Homo sapiens
salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh
lebih besar daripada jenis
manusia purba sebelumnya.
Homo sapiens
• Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak
besar, volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar
hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas
rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan
dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira
173 cm.
• Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo
wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.
 Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di
lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa
Timur. Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan
pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia
purba ini diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun
lalu.
 Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis
dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena
sudah mengenal upacara penguburan.
Homo wajakensis
 Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von
Koenigswald pada 1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai
Bengawan Solo. Selain itu, fosil Homo soloensis ditemukan di
Sambungmacan dan Ngawi.
 Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200
ribu tahun lalu.
Homo soloensis
 Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari
Australia pada 2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua,
Flores. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores
sekira 18.000 tahun lalu.
 Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut,
Homo floresiensis merupakan keturunan spesies Homo
erectus yang hidup di Asia Tenggara sekira 1 juta tahun
lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka
berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.
 Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan
Homo floresiensis sebagai spesies baru manusia.
Sementara itu, menurut Teuku Jacob, Homo floresiensis
bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek
moyang dari orang-orang Katai di Flores yang
menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak
kecil dan berotak kecil.
Homo floresiensis
Ada empat teori yang
menjelaskan tentang asal-
usul nenek moyang bangsa
Indonesia yaitu:
 Teori Yunan;
 Teori Nusantara;
 Teori Out of Africa; dan
 Teori Out of Taiwan
Nenek moyang bangsa
Indonesia juga dapat
dijelaskan dengan migrasi ras
Melanesia/ras Negroid dan
Austronesia/ras Mongoloid.
Bangsa-bangsa yang
bermigrasi ke wilayah
kepulauan Nusantara yaitu:
 Bangsa Melanesia;
 Bangsa Proto Melayu; dan
 Bangsa Deutro Melayu.
 Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan
teknologi dan persamaan bahasa. Berdasarkan
penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk
kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan
kapak di wilayah Asia Tengah.
 Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang
berkembang di Nusantara memiliki kesamaan
dengan bahasa Champa yang berkembang di
Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan
bahwa penduduk di Kamboja berasal dari Daratan
Yunan.
Salah satu tokoh
yang mendukung
teori ini adalah
Mohammad Ali.
Menurut
Mohammad Ali,
bangsa Indonesia
berasal dari daerah
Mongol. Teori ini
juga disetujui oleh
R.H. Geldern dan
J.H.C. Kern.
Teori
Yunan
 Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa
di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang
Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu
merupakan keturunan dari Homo soloensis dan
Homo wajakensis.
 Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang
berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-
Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Menurut teori
Nusantara, bangsa
Indonesia berasal
dari wilayah
Indonesia sendiri.
Teori ini didukung
oleh Muhammad
Yamin, Gory’s Keraf,
dan J. Crawford.
Teori
Nusantara
 Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan
pada penelitian DNA. Penelitian Ingman juga
menunjukkan tidak adanya gen manusia yang
bercampur dengan gen spesies manusia purba.
 Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika
bermigrasi sekira 50.000 hingga 70.000 tahun silam.
Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat
dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang
mengarah ke Sungai Nil, melintasi Semenanjung
Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula dari
Afrika kemudian melewati Laut Merah.
Teori Out of Africa
dikemukakan oleh
ahli genetika asal
Amerika Serikat,
Max Ingman.
Menurut
penelitiannya,
manusia modern
berasal dari Afrika
antara kurun waktu
100–200 ribu tahun
lalu.
Teori Out
of Africa
 Menurut teori Out of Taiwan manusia di kepulauan
Nusantara berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan
linguistik, didapatkan kesimpulan bahwa
keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku
di kepulauan Nusantara memiliki rumpun sama,
yaitu rumpun Austronesia.
 Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang
bahasa yang digunakan oleh leluhur di Nusantara
berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau
Taiwan.
Teori Out of Taiwan
dikemukakan oleh
Peter Bellwood dan
Robert Blust. Teori
ini didukung oleh
Harry Truman
Simanjuntak.Teori
Out of Taiwan
merupakan
pertentangan dari
teori i Yunan.
Teori Out
of Taiwan
 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk
rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri
fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar,
rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung.
Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide
digolongkan dalam budaya mesolitikum.
 Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain
penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di
pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang-
orang Papua dan Kepulauan Melanesia.
Bangsa Melanesia
berasal dari Teluk
Tonkin. Fakta
tentang asal bangsa
ini didasarkan pada
penelitian terhadap
benda-benda
peninggalan seperti
pebble dan kapak
pendek. Benda-
benda tersebut
ditemukan di
Pegunungan Bacson
di daerah Hoabinh.
Bangsa
Melanesia
 Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit
sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping,
serta bentuk mulut dan hidung sedang.
 Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu
muda (neolitikum). Kebudayaan kapak persegi dibawa
oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat,
sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalur
timur.
 Keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku
Toraja, Sasak, Dayak, Nias, Batak, dan Kubu.
Bangsa Proto
Melayu mulai
bermigrasi ke
wilayah Nusantara
sekira tahun 2000
sebelum Masehi.
Bangsa Proto
Melayu termasuk
rumpun ras
Mongoloid dari
daerah Yunan.
BangsaProto
Melayu
 Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak
jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia
saat ini. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di
kepulauan Nusantara dilakukan melewati jalur barat,
yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian
menyebar ke beberapa wilayah di Nusantara.
 Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan
logam.Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia
antara lain suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis,
dan Makassar.
Bangsa Deutro
Melayu bermigrasi
ke wilayah
Nusantara pada 500
sebelum Masehi.
Bangsa Melayu
Muda merupakan
hasil percampuran
antara bangsa Proto
Melayu dan bangsa
Arya.
Bangsa
Deutro
Melayu
Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan
Masa Bercocok Tanam dan
Beternak
Masa Perundagian
 Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup
secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua-
gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai.
 Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan
alat-alat serpih (flakes).
Masa berburu dan
mengumpulkan
makanan
merupakan tahap
awal kehidupan
manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.
Masa Berburu
dan
Mengumpulkan
Makanan
 Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang
dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
berpengaruh.
 Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi,
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan,
serta gerabah.
 Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan
dengan sistem barter.
Pada masa ini
manusia sudah
menetap di suatu
wilayah. Manusia
memenuhi
kebutuhan dari
hasil bercocok
tanam. Pola
kehidupan bercocok
tanam
menunjukkan
manusia pada masa
ini sudah dapat
menguasai
lingkungan alam.
Masa Bercocok
Tanam dan
Beternak
 Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar
dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah.
Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh
seorang kepala suku terpandang yang bergelar datu
atau datuk.
 Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka
dapat membuat barang-barang logam yang indah
sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang
dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong,
bejana perunggu, dan arca perunggu.
Masa perundagian
merupakan masa
dengan tingkat
kebudayaan
tertinggi pada masa
praaksara. Pada
masa perundagian
masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-
tiap individu.
Masa
Perundagian
Penemuan Teknologi
Sederhana
Penemuan Api
Peralatan Batu dan
Tulang
Teknik Pembuatan Alat-
Alat Batu
Pembuatan Tempat
Tinggal
Pengolahan Logam
Sistem Kepercayaan
Jenis Kepercayaan
Penguburan Jenazah
Benda-Benda
Pemujaan
Nilai Kebudayaan
Masa Praaksara
Kreativitas
Menjaga
Lingkungan Alam
Hubungan Sosial
yang Harmonis
 Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara
membenturkan batu api dan menggosokkan kayu.
Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada
dedaunan kering kemudian diperbesar dengan
menambahkan kayu bakar.
 Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan
api untuk membuka hutan. Mereka menebang
pohon-pohon berukuran besar lalu membakarnya
(slash and burn) agar lahan menjadi bersih dan
mudah ditanami.
Beberapa peneliti
memperkirakan
penemuan api
terjadi pada periode
kehidupan manusia
purba jenis Homo
erectus. Mereka
menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan
mengusir binatang
buas.
Penemuan
Api
 Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa
kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi
kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat,
Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan;
Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah.
Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.
Peralatan dari
Batudan
Tulang
Kebudayaan Ngandong identik dengan peralatan yang
terbuat dari tulang, tanduk, dan duri ikan. Oleh karena itu,
kebudayaan Ngandong disebut kebudayaan tulang.
 Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas
batu menggunakan martil batu untuk memperoleh
bentuk permukaan yang tajam dan bagian pegangan.
 Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu
yang menghasilkan dataran pukul berfaset atau
berbidang-bidang. Di Indonesia penggunaan teknik
levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari
kebudayaan Pacitan.
 Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk
mendapatkan alat-alat berbentuk halus. Alat yang
digunakan untuk mengasah biasanya berasal dari jenis
batuan andesit.
Teknik pembuatan
alat-alat batu yang
digunakan pada
masa praaksara
yaitu teknik
pemangkasan,
teknik levallois,
dan teknik upam.
Teknik
Pembuatan
Alat-Alat Batu
 Kjokkenmoddinger berasal
dari bahasa Denmark, yang
berarti sampah-sampah
dapur. Kjokkenmoddinger
merupakan timbunan atau
tumpukan fosil kulit
kerang dan siput yang
menggunung. Berbagai
peninggalan manusia
purba ditemukan di sekitar
kjokkenmoddinger seperti
kapak genggam dari zaman
paleolitikum.
Tempat tinggal
mulai dikenal
manusia purba
setelah hidup secara
menetap. Tempat
tinggal manusia
pada masa
praaksara berkaitan
erat dengan
penemuan
Kjokkenmoddinger
dan Abris Sous
Roche.
Pembuatan
Tempat
Tinggal
Abris sous roche adalah
gua yang menyerupai
ceruk pada batu karang.
Gua-gua ini pernah
dijadikan tempat tinggal
manusia purba karena
berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca
dan binatang buas.
 Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik
pengolahan logam perunggu, yaitu teknik a cire perdue
dan bivalve.
 Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena
model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi lilin.
Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda-
benda perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit.
 Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena
menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu.
Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai kebutuhan.
Teknik pengolahan
logam yang
berkembang di
Indonesia berasal
dari kebudayaan
Dongson yang
dibawa oleh bangsa
Deutro Melayu.
Sebagian besar
peralatan logam
terbuat dari
perunggu berupa
campuran antara
timah dan tembaga.
Pengolahan
Logam
Sistem Kepercayaan
Totemisme
Animisme
Kepercayaan
bahwa roh
nenek moyang
akan selalu
mengawasi
dan
melindungi
mereka.
Kepercayaan
terhadap
binatang-
binatang
tertentu
sebagai
lambang nenek
moyang.
Dinamisme
Kepercayaan
bahwa benda-
benda tertentu
seperti batu
dan pohon
besar
mempunyai
kekuatan gaib
 Kepercayaan
manusia purba
mulai muncul
sejak masa
berburu dan
mengumpulkan
makanan
tingkat lanjut.
Pada zaman
megalitikum
muncul
kepercayaan
yang
mendorong
masyarakat
melakukan
pemujaan
terhadap roh
leluhur.
Selain melakukan
berbagai ritual atau
pemujaan terhadap
roh nenek moyang,
masyarakat
mengenal sistem
penguburan bagi
orang meninggal.
Sistem penguburan
pada masa ini yaitu
penguburan primer
dan sekunder.
Penguburan
Jenazah
Penguburan primer atau penguburan langsung
• Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali
dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah
atau peti batu.
Penguburan sekunder atau penguburan tidak
langsung
• Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa
upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka,
kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan
kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau
sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan.
 Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda-
benda gaib, dan kekuatan alam.
 Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan
pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut
yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan
kubur batu.
Seiring munculnya
kepercayaan,
masyarakat pada
masa praaksara
membuat benda-
benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.
Benda-Benda
Pemujaan
 Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia
membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau
daging, manusia menciptakan alat semacam pisau yang
terbuat dari bahan batu.
 Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari
pengalaman dalam memenuhi kebutuhan, manusia
berhasil menciptakan teknologi meskipun dalam tingkat
paling sederhana.
Kreativitas
berkaitan dengan
kemampuan
manusia pada masa
praaksara
menciptakan
teknologi sederhana
Kreativitas
 Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir
dan kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia
pada masa praaksara cenderung aktif menjaga
lingkungan. Apabila alam rusak, konsekuensinya
mereka kesulitan mendapatkan makanan.
 Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan
masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan
dengan alam. Contohnya, masyarakat suku Anak
Dalam di pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di
Banten.
Pemenuhan
kebutuhan
makanan manusia
sangat bergantung
dengan alam. Oleh
karena itu, mereka
cenderung turut
menjaga lingkungan
alam.
Menjaga
Lingkungan
Alam
 Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan
masyarakat dengan adanya pembagian tugas yang jelas
dalam kelompok.
 Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia
pada masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat
erat satu dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan
yang dianut bersama-sama.
Masyarakat pada
masa praaksara
hidup secara
berkelompok di
gua-gua. Kondisi
tersebut mendorong
munculnya
hubungan sosial
dalam masyarakat.
Hubungan
Sosialyang
Harmonis

More Related Content

What's hot

Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbajust Aray
 
Manusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaManusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaEvan Doang
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaCynthia Caroline
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
 
Sejarah Manusia Purba di Afrika
Sejarah Manusia Purba di AfrikaSejarah Manusia Purba di Afrika
Sejarah Manusia Purba di AfrikaHome
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiamunir ikhwan
 
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahArtikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahLaila Fadilah
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaIrma Triyani Yahya
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksararizkaaafu
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di duniaRay Widy
 
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaNur Angraini
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarFreddy Then
 
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesiawulan_handayani02
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purbaEm Nasrul
 

What's hot (20)

Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purba
 
Manusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaManusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar Indonesia
 
Sejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia PurbaSejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia Purba
 
Manusia purba afrika
Manusia purba afrika Manusia purba afrika
Manusia purba afrika
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
 
Manusia homo
Manusia homoManusia homo
Manusia homo
 
Manusia Purba
Manusia PurbaManusia Purba
Manusia Purba
 
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Sejarah Manusia Purba di Afrika
Sejarah Manusia Purba di AfrikaSejarah Manusia Purba di Afrika
Sejarah Manusia Purba di Afrika
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahArtikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
 
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah   jenis & ciri manusia pra aksaraSejarah   jenis & ciri manusia pra aksara
Sejarah jenis & ciri manusia pra aksara
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
 
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
 
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 

Similar to Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)

Manusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdfManusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdfnadiasepty
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaRadius Advendra
 
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiaPertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiayadilia
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaHansen Wibowo
 
Tugas sejarah kelompok 1
Tugas sejarah kelompok 1Tugas sejarah kelompok 1
Tugas sejarah kelompok 1Diach Rizky
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarahArdite Sapan
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxrahmatamsari1
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Asal Usul nenek Moyang.pptx
Asal Usul nenek Moyang.pptxAsal Usul nenek Moyang.pptx
Asal Usul nenek Moyang.pptxRETASITIUTAMI1
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxTitisTiarni2
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxLanaDelPlayOn
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020Ismail Fizh
 

Similar to Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1) (20)

Manusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdfManusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdf
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiaPertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
SEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBASEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBA
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
 
Tugas sejarah kelompok 1
Tugas sejarah kelompok 1Tugas sejarah kelompok 1
Tugas sejarah kelompok 1
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
Asal Usul nenek Moyang.pptx
Asal Usul nenek Moyang.pptxAsal Usul nenek Moyang.pptx
Asal Usul nenek Moyang.pptx
 
Fao
FaoFao
Fao
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptx
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
Zaman Praaksara
Zaman PraaksaraZaman Praaksara
Zaman Praaksara
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)

  • 2. Masa Praaksara Manusia Purba Nenek Moyang Bangsa Indonesia Perkembangan Kehidupan Masa Praaksara Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara
  • 3.  Dalam bahasa Inggris, masa praaksara disebut prehistory. Pre: sebelum History: sejarah Jadi, prehistory berarti sebelum masa sejarah.  Masa praaksara juga disebut masa ”nirleka”. Nir: tidak ada Leka: tulisan Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti masa pada saat manusia belum mengenal tulisan. Definisi Masa Praaksara Masa Praaksara
  • 4. Periodisasi Masa Praaksara Periodisasi Masa Praaksara Berdasarkan Arkeologi Berdasarkan Geologi Mengacu pada umur lapisan bumi. Mengacu pada teknologi purba hasil temuan penelitian arkeologi. • Zaman Arkeozoikum/Azoikum • Zaman Paleozoikum • Zaman Mesozoikum • Zaman Neozoikum/Kenozoikum • Zaman Paleolitikum • Zaman Mesolitikum • Zaman Neolitikum • Zaman Megalitikum • Zaman Logam
  • 5. Lokasi Penemuan Manusia Purbadi Indonesia Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba. Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi tempat hunian manusia purba antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores. Sangiran Trinil Wajak Flores Manusia Purba
  • 6. Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba tersebut yaitu :  Meganthropus;  Pithecanthropus; dan  Homo sapiens.
  • 7.  Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan gigi lepas.  Dari hasil penemuan fosil tersebut, diperkirakan bahwa manusia jenis ini memiliki ukuran sangat besar atau raksasa. Oleh karena itu, fosil ini dinamakan Meganthropus palaeojavanicus.  Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup pada 1–2 juta tahun lalu. Fragmen fosil Meganthropus yang ditemukan masih sangat sedikit. Fosil Meganthropus pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald pada 1941 di Desa Sangiran sekitar lembah Sungai Bengawan Solo. Meganthropus merupakan jenis manusia purba paling tua. Meganthropus
  • 8. • Pithecanthropus merupakan jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. • Sisa-sisa kehidupan Pithecanthropus dapat ditemukan di Mojokerto, Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pithecanthropus Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis dan Pithecanthropus erectus.
  • 9.  Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada lapisan pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta tahun lalu.  Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas. Berdasarkan temuan tersebut, ciri-ciri fisik Pithecanthropus mojokertensis diperkirakan yaitu tulang pipi kuat, berbadan tegap, tonjolan kening tebal, otot-otot tengkuk kukuh, muka menonjol ke depan, dan volume otak 650–1.000 cc. Pithecanthropus mojokertensis
  • 10.  Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus. Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun lalu  Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap, hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg, tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka didominasi oleh bagian rahang yang menonjol. Pithecanthropus erectus memiliki daerah persebaran paling luas. Pada 1890 Eugene Dubois berhasil menemukan beberapa fosil Pithecanthropus erectus di Kedungbrubus, Trinil, dan Ngawi. Pithecanthropus erectus atau Homo erectus
  • 11. Homo sapiens artinya manusia cerdas. Tingkat kecerdasan Homo sapiens salah satunya disebabkan volume otaknya yang jauh lebih besar daripada jenis manusia purba sebelumnya. Homo sapiens • Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak besar, volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira 173 cm. • Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.
  • 12.  Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia purba ini diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun lalu.  Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena sudah mengenal upacara penguburan. Homo wajakensis
  • 13.  Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald pada 1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo. Selain itu, fosil Homo soloensis ditemukan di Sambungmacan dan Ngawi.  Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200 ribu tahun lalu. Homo soloensis
  • 14.  Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari Australia pada 2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua, Flores. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores sekira 18.000 tahun lalu.  Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut, Homo floresiensis merupakan keturunan spesies Homo erectus yang hidup di Asia Tenggara sekira 1 juta tahun lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.  Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan Homo floresiensis sebagai spesies baru manusia. Sementara itu, menurut Teuku Jacob, Homo floresiensis bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek moyang dari orang-orang Katai di Flores yang menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil. Homo floresiensis
  • 15. Ada empat teori yang menjelaskan tentang asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia yaitu:  Teori Yunan;  Teori Nusantara;  Teori Out of Africa; dan  Teori Out of Taiwan Nenek moyang bangsa Indonesia juga dapat dijelaskan dengan migrasi ras Melanesia/ras Negroid dan Austronesia/ras Mongoloid. Bangsa-bangsa yang bermigrasi ke wilayah kepulauan Nusantara yaitu:  Bangsa Melanesia;  Bangsa Proto Melayu; dan  Bangsa Deutro Melayu.
  • 16.  Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan teknologi dan persamaan bahasa. Berdasarkan penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah Asia Tengah.  Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kesamaan dengan bahasa Champa yang berkembang di Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan bahwa penduduk di Kamboja berasal dari Daratan Yunan. Salah satu tokoh yang mendukung teori ini adalah Mohammad Ali. Menurut Mohammad Ali, bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol. Teori ini juga disetujui oleh R.H. Geldern dan J.H.C. Kern. Teori Yunan
  • 17.  Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu merupakan keturunan dari Homo soloensis dan Homo wajakensis.  Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo- Eropa yang berkembang di Asia Tengah. Menurut teori Nusantara, bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gory’s Keraf, dan J. Crawford. Teori Nusantara
  • 18.  Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan pada penelitian DNA. Penelitian Ingman juga menunjukkan tidak adanya gen manusia yang bercampur dengan gen spesies manusia purba.  Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika bermigrasi sekira 50.000 hingga 70.000 tahun silam. Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang mengarah ke Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula dari Afrika kemudian melewati Laut Merah. Teori Out of Africa dikemukakan oleh ahli genetika asal Amerika Serikat, Max Ingman. Menurut penelitiannya, manusia modern berasal dari Afrika antara kurun waktu 100–200 ribu tahun lalu. Teori Out of Africa
  • 19.  Menurut teori Out of Taiwan manusia di kepulauan Nusantara berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan linguistik, didapatkan kesimpulan bahwa keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku di kepulauan Nusantara memiliki rumpun sama, yaitu rumpun Austronesia.  Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan oleh leluhur di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau Taiwan. Teori Out of Taiwan dikemukakan oleh Peter Bellwood dan Robert Blust. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak.Teori Out of Taiwan merupakan pertentangan dari teori i Yunan. Teori Out of Taiwan
  • 20.  Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar, rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung. Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide digolongkan dalam budaya mesolitikum.  Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang- orang Papua dan Kepulauan Melanesia. Bangsa Melanesia berasal dari Teluk Tonkin. Fakta tentang asal bangsa ini didasarkan pada penelitian terhadap benda-benda peninggalan seperti pebble dan kapak pendek. Benda- benda tersebut ditemukan di Pegunungan Bacson di daerah Hoabinh. Bangsa Melanesia
  • 21.  Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang.  Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu muda (neolitikum). Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalur timur.  Keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku Toraja, Sasak, Dayak, Nias, Batak, dan Kubu. Bangsa Proto Melayu mulai bermigrasi ke wilayah Nusantara sekira tahun 2000 sebelum Masehi. Bangsa Proto Melayu termasuk rumpun ras Mongoloid dari daerah Yunan. BangsaProto Melayu
  • 22.  Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia saat ini. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di kepulauan Nusantara dilakukan melewati jalur barat, yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian menyebar ke beberapa wilayah di Nusantara.  Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan logam.Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia antara lain suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, dan Makassar. Bangsa Deutro Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara pada 500 sebelum Masehi. Bangsa Melayu Muda merupakan hasil percampuran antara bangsa Proto Melayu dan bangsa Arya. Bangsa Deutro Melayu
  • 23. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Masa Bercocok Tanam dan Beternak Masa Perundagian
  • 24.  Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua- gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai.  Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan alat-alat serpih (flakes). Masa berburu dan mengumpulkan makanan merupakan tahap awal kehidupan manusia. Pada masa ini manusia menghabiskan 90% waktu hidupnya dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
  • 25.  Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus interpares, yaitu orang yang utama atau paling berpengaruh.  Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, serta gerabah.  Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan dengan sistem barter. Pada masa ini manusia sudah menetap di suatu wilayah. Manusia memenuhi kebutuhan dari hasil bercocok tanam. Pola kehidupan bercocok tanam menunjukkan manusia pada masa ini sudah dapat menguasai lingkungan alam. Masa Bercocok Tanam dan Beternak
  • 26.  Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah. Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh seorang kepala suku terpandang yang bergelar datu atau datuk.  Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka dapat membuat barang-barang logam yang indah sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, bejana perunggu, dan arca perunggu. Masa perundagian merupakan masa dengan tingkat kebudayaan tertinggi pada masa praaksara. Pada masa perundagian masyarakat sudah mampu membuat peralatan dari perunggu dan mengenal sistem pembagian kerja berdasarkan kemampuan tiap- tiap individu. Masa Perundagian
  • 27. Penemuan Teknologi Sederhana Penemuan Api Peralatan Batu dan Tulang Teknik Pembuatan Alat- Alat Batu Pembuatan Tempat Tinggal Pengolahan Logam Sistem Kepercayaan Jenis Kepercayaan Penguburan Jenazah Benda-Benda Pemujaan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara Kreativitas Menjaga Lingkungan Alam Hubungan Sosial yang Harmonis
  • 28.  Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan batu api dan menggosokkan kayu. Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada dedaunan kering kemudian diperbesar dengan menambahkan kayu bakar.  Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan api untuk membuka hutan. Mereka menebang pohon-pohon berukuran besar lalu membakarnya (slash and burn) agar lahan menjadi bersih dan mudah ditanami. Beberapa peneliti memperkirakan penemuan api terjadi pada periode kehidupan manusia purba jenis Homo erectus. Mereka menggunakan api untuk mengolah makanan, menghangatkan badan, menerangi ruangan, dan mengusir binatang buas. Penemuan Api
  • 29.  Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat, Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan; Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah. Kebudayaan yang mengembangkan peralatan dari batu dan tulang di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu budaya Pacitan dan budaya Ngandong. Peralatan dari Batudan Tulang Kebudayaan Ngandong identik dengan peralatan yang terbuat dari tulang, tanduk, dan duri ikan. Oleh karena itu, kebudayaan Ngandong disebut kebudayaan tulang.
  • 30.  Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas batu menggunakan martil batu untuk memperoleh bentuk permukaan yang tajam dan bagian pegangan.  Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu yang menghasilkan dataran pukul berfaset atau berbidang-bidang. Di Indonesia penggunaan teknik levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari kebudayaan Pacitan.  Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk mendapatkan alat-alat berbentuk halus. Alat yang digunakan untuk mengasah biasanya berasal dari jenis batuan andesit. Teknik pembuatan alat-alat batu yang digunakan pada masa praaksara yaitu teknik pemangkasan, teknik levallois, dan teknik upam. Teknik Pembuatan Alat-Alat Batu
  • 31.  Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, yang berarti sampah-sampah dapur. Kjokkenmoddinger merupakan timbunan atau tumpukan fosil kulit kerang dan siput yang menggunung. Berbagai peninggalan manusia purba ditemukan di sekitar kjokkenmoddinger seperti kapak genggam dari zaman paleolitikum. Tempat tinggal mulai dikenal manusia purba setelah hidup secara menetap. Tempat tinggal manusia pada masa praaksara berkaitan erat dengan penemuan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche. Pembuatan Tempat Tinggal Abris sous roche adalah gua yang menyerupai ceruk pada batu karang. Gua-gua ini pernah dijadikan tempat tinggal manusia purba karena berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
  • 32.  Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik pengolahan logam perunggu, yaitu teknik a cire perdue dan bivalve.  Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi lilin. Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda- benda perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit.  Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu. Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai kebutuhan. Teknik pengolahan logam yang berkembang di Indonesia berasal dari kebudayaan Dongson yang dibawa oleh bangsa Deutro Melayu. Sebagian besar peralatan logam terbuat dari perunggu berupa campuran antara timah dan tembaga. Pengolahan Logam
  • 33. Sistem Kepercayaan Totemisme Animisme Kepercayaan bahwa roh nenek moyang akan selalu mengawasi dan melindungi mereka. Kepercayaan terhadap binatang- binatang tertentu sebagai lambang nenek moyang. Dinamisme Kepercayaan bahwa benda- benda tertentu seperti batu dan pohon besar mempunyai kekuatan gaib  Kepercayaan manusia purba mulai muncul sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Pada zaman megalitikum muncul kepercayaan yang mendorong masyarakat melakukan pemujaan terhadap roh leluhur.
  • 34. Selain melakukan berbagai ritual atau pemujaan terhadap roh nenek moyang, masyarakat mengenal sistem penguburan bagi orang meninggal. Sistem penguburan pada masa ini yaitu penguburan primer dan sekunder. Penguburan Jenazah Penguburan primer atau penguburan langsung • Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah atau peti batu. Penguburan sekunder atau penguburan tidak langsung • Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka, kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan.
  • 35.  Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda- benda gaib, dan kekuatan alam.  Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan kubur batu. Seiring munculnya kepercayaan, masyarakat pada masa praaksara membuat benda- benda yang digunakan untuk ritual pemujaan terhadap roh nenek moyang. Benda-Benda Pemujaan
  • 36.  Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau daging, manusia menciptakan alat semacam pisau yang terbuat dari bahan batu.  Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari pengalaman dalam memenuhi kebutuhan, manusia berhasil menciptakan teknologi meskipun dalam tingkat paling sederhana. Kreativitas berkaitan dengan kemampuan manusia pada masa praaksara menciptakan teknologi sederhana Kreativitas
  • 37.  Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir dan kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia pada masa praaksara cenderung aktif menjaga lingkungan. Apabila alam rusak, konsekuensinya mereka kesulitan mendapatkan makanan.  Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan dengan alam. Contohnya, masyarakat suku Anak Dalam di pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di Banten. Pemenuhan kebutuhan makanan manusia sangat bergantung dengan alam. Oleh karena itu, mereka cenderung turut menjaga lingkungan alam. Menjaga Lingkungan Alam
  • 38.  Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan masyarakat dengan adanya pembagian tugas yang jelas dalam kelompok.  Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia pada masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat erat satu dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan yang dianut bersama-sama. Masyarakat pada masa praaksara hidup secara berkelompok di gua-gua. Kondisi tersebut mendorong munculnya hubungan sosial dalam masyarakat. Hubungan Sosialyang Harmonis