Dokumen tersebut membahas strategi untuk membangun budaya inovasi di kalangan aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Kalimantan Tengah agar dapat mencapai visi menjadi daerah yang berkah dan memiliki birokrasi kelas dunia pada tahun 2024. Strategi utama yang disarankan adalah fokus pada pengembangan sumber daya manusia ASN melalui peningkatan kapasitas inovasi, penguatan unit pengelola inovasi, serta ke
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
MEMBANGUN BUDAYA INOVATIF
1. Disampaikan pada
Workshop
Inovasi Pelayanan Publik
Provinsi Kalimantan
Tengah
2020
Dr.
Tri
Widodo Wahyu Utomo,
SH.,
MA.
Deputi Kajian
Kebijakan dan
Inovasi
Administrasi Negara
LAN-‐RI
MEMBANGUN
BUDAYA
INOVATIF
ASN,
MEWUJUDKAN
KALTENG
SEMAKIN
BERKAH
DAN
BIROKRASI
BERKELAS
DUNIA
2024
2. Kerangka Pikir
Visi
Kalteng
Budaya
Inovasi
ASN
Kelas
Dunia
Kalteng Maju,
Mandiri,
Dan
Adil Untuk Kesejahteraan
Segenap Masyarakat Menuju
Kalteng BERKAH
(Bermartabat,
Elok,
Religius,
Kuat,
Amanah,
dan
Harmonis)
Seperangkat aturan,
kebiasaan,
sikap,
kondisi
lingkungan,
dan faktor-‐faktor
organisasi yang
memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya kreativitas
dan inovasi secara progresif
dalam sebuah organisasi.
WORLD-‐CLASS
BUREAUCRACY
2024:
o Integritas
o Nasionalisme
o Profesionalisme
o Wawasan Global
o IT
&
Bahasa
Asing
o Hospitality
o Networking
o Entrepreneurship
(Kemenpan RB)
4. INDEKS 2010 2015 2019/
2020
Global Competitiveness Index 44 37 50
Global Innovation Index 72 97 85
Ease
of
Doing
Business 183 114 73
60
49
48
68
65
64
0 10 20 30 40 50 60 70 80
2010
2015
2016
2017
2018
2019
Ranking
Indonesia
dalam
Indeks Demokrasi Global
Ranking
63
52
61
63
62
59
0 10 20 30 40 50 60 70
2012-‐2013
2015
2016
2017-‐2018
2019
2020
Ranking
Indonesia
dalam
Rules
of
Law
Index
Global
Ranking
Urgensi Inovasi dan Budaya Inovasi
§ Index Daerah sangat inovatif, 2019 baru 20% daerah
di Indonesia
§ Index Daya Saing Daerah, 2019 (sangat tinggi hanya
0,8% daerah di Indonesia)
§ Index SPBE Provinsi 2019 : masih kurang
(Kemenpan RB)
§ Kompetensi Inovasi ASN masih kurang
6. Sumbe:
OECD,
2015,
The
Innovation
Imperative
In
The
Public
Sector:
Setting
An
Agenda
For
Action.
Membangun
Lingkungan
(Ekosistem) Inovasi
7. Strategi Menjaga
Keberlangsungan Inovasi
1. Dukungan top
leader.
2. Kebijakan yang
support/enabling.
3. Open
communication.
4. Mengurangi birokrasi.
5. Menanamkan sense
of
ownership.
6. Pengakuan dan reward.
7. Toleransi terhadap resiko &
kegagalan.
Sumber: Karlsberg and Jane Adler
8. -‐ Keputusan Kepala Daerah
tentang
Inovasi Daerah
per
Tahun.
-‐ Pengembangan kapasitas inovasi.
-‐ Penguatan unit
pengelola inovasi.
-‐ Kegiatan pengembangan inovasi (monev
Proper
Diklat,
awarding
/lomba inovasi
tingkat internal,
regional,
nasional,
internasional).
-‐ Replikasi inovasi (benchmark).
-‐ Dan
inisiatif lainnya sesuai kebutuhan
instansi/daerah tertentu.
Kegiatan Untuk Mendorong Budaya Inovasi
9. Membangun Budaya Organisasi: SDM
Sebagai Fokus The
most
problematic
factors
for
doing
business
Score
Corruption
11.7
Inefficient
government
bureaucracy
10.6
Inadequate
supply
of
infrastructure
9.6
Policy
instability
8.7
Access
to
financing
8.4
Tax
rules
8.0
Inflation
7.1
Complexity
of
tax
regulatoins
6.5
Poor
work
ethic
in
labor
force
6.2
Foreign
curency
regulations
5.0
Government
instability/coups
4.9
Crime
and
theft
4.6
Inadequately
educated
workforce
2.7
Insufficient
capacity
to
innovate
2.5
Restrictive
labr
regulations
2.0
Poor
public
heath
1.3
10. § Masamune dan Muramasa adalah ahli pedang
terbaik di
Jepang,
yang
dipercaya hidup pada akhir
abad ke-‐13
M.
§ Keduanya terlibat persaingan untuk menentukan
siapa pembuat pedang yang
lebih hebat.
Dalam
sebuah versi,
diceritakan bahwa masing-‐masing
pedang buatan Masamune dan Murasama dan
diletakkan di
atas sungai untuk menguji kualitasnya.
§ Pedang Muramasa memotong semua yang
bersentuhan dengan bilahnya.
Sebaliknya,
pedang
Masamune hanya memotong daun yang
mengambang,
dan memotong secara lembut.
§ Muramasa merasa menang karena pedangnya lebih
tajam,
namun penilaian ada di
tangan seorang
bhikku.
Bhikkhu itu memutuskan bahwa kualitas
pedang Masamune lebih tinggi daripada milik
Muramasa,
karena pedang Muramasa adalah
ciptaan yang
jahat dan haus darah,
karena pedang
itu memotong segalanya tanpa pandang bulu.
Pedang Masamune dan Pedang Muramasa adalah produk
inovasi teknologi yang
paling
canggih dimasanya,
bahkan
sampai sekarang.
Namun yang
membedakan keduanya adalah
”pembuatnya”.
Masamune membuat pedangnya didasari niat
tulus,
dan tujuan untuk menghasilkan manfaat yang
jelas.
è Membangun MANUSIA
yang
berkarakter jauh lebih
penting dari pada sekedar menghasilkan INOVASI
sebanyak
mungkin.
Fokus pada Manusia, bukan Inovasinya
11. Transformasi Diri ASN
Dr.
Bruce
Banner
bertransfrormasi menjadi Hulk
Brahala,
adalah Raksana sebesar gunung dengan 1.000
kepala,
penjelmaan Prabu Kresna yang
ber-‐Triwikrama
saat menggunakan Aji Kesawa.
12. Dimensi Finite
Games Infinite
Games
Tujuan Memenangkan &
mengakhiri
permainan
Melanjutkan &
mengabadikan
permainan
Sifat Memiliki batasan tertentu
(temporal,
spasial,
numerikal,
metodikal)
Memiliki batasan yang
lebih
lunak namun kompleks,
shg
mengesankan “tanpa batas”
Fokus Komunitas (society) Peradaban (culture)
Dampak Menghambat kreativitas Mendorong kreativitas
Seluruh aspek kehidupan
adalah “game”,
dan
setiap
orang
bisa menjadikannya
“finite”
atau “infinite”
Jadilah “Pemain Tidak Terbatas”
13. Kompas,
26-‐02-‐2020,
hal.
19
Nama: Novac Djokovic
Lahir: 22
Mei
1987
di
Beograd,
Serbia.
Tinggal:
Monte
Carlo,
Monaco.
Tinggi:
1,88
m
(6
ft
2
in).
Prestasi:
17
Grand
Slam;
279
pekan Peringkat 1
sejak 04-‐07-‐2004
(s/d
Jan
2020).
“Tenis adalah pelajaran
hidup bagi saya.
Tenis telah
membentuk karakter saya
sebagai atlet dan
manusia,
melalui semua proses
yang
saya jalani.
Itulah sebabnya,
membuat rekor tak lagi
menjadi target
utama”
Contoh “Pemain Tidak Terbatas”
14. Habituasi Kreativitas Harian
5
Habits 7
Habits 10
Habits
Know
what
stimulates
your
creativity Have
silly
ideas Imaginative
play
Study
creativity Be
curious
like
a
child Passion
Look
at
your
environment
at
work
&
at
home Connect
the
unconnected Daydreaming
Be
around
people
who
are
creative
thinkers Think
in
possibilities
Solitude
Keep
an
idea
journal Embrace
ambiguity Intuition
Use
your
personal
experience Openness
to experience
Trust
your
intuition Mindfulness
Sensitivity
Turning
adversity
to
advantage
Thinking
differently
16. Lakukan Hal Kecil, Tingkatkan Dengan Cepat, Berpikir Besar
§ THINK
BIG:
identify
the
long
term
transformative
trends
that
will
impact
you.
These
could
include
significant
industry
change,
business
model
disruption,
the emergence
of
new
competitors,
product
or
service
transformation;
anything.
Essentially,
you
need
to
get
a
good
grounding
in
the
“big
changes”
that
will
impact
your
future
over
a
five
or
ten
year
period.
§ START
SMALL:
from
those
trends,
identify
where
you
might
weaknesses
in
skills,
products,
structure,
capabilities,
or
depth
of
team.
Pick
a
number
of
small,
experiential
orientated
projects
to
begin
to
fill
in
your
weak
points,
and
learn
about
what
it
is
you
don’t
know.
This
will
give
you
better
depth
of
insight
into
what
you
need
to
do
in
order
to
deal
with
the
transformative
trends
identified
above.
§ SCALE
FAST:
from
those
small
scale
projects,
determine
which
areas
need
to
be
tackled
first
in
terms
of
moving
forward
more
aggressively
with
the
future.
Develop
the
ability
to
take
your
‘prototyping’
of
skills
enhancement
from
the
small
scale
projects
into
full
fledged
operations.