SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
URGENSI TEORI SOSIOLOGI
DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Teori
Sosiologi Kalsik
Dosen : Sri Damayanti, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Trisna Nurdiaman
NIM : 1138030215
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana
atas berkat rahmat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan
Ilmu Pengetahuan“.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda alam yang
telah membawa revolusi kehidupan minadzulumaati ila nnuur yakni Rasulullah
SAW dan sampai saat ini tetap menjadi Uswah Al-Hasanah bagi seluruh umat
manusia di seluruh dunia. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Ujian Tengah
Semester (UTS) mata kuliah Teori Sosiologi Klasik. Layaknya fitrah seorang
manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis sepenuhnya menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang konstruktif dalam
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat yang pada
khusunya bagi penulis sendiri dan pada umumnya bagi semuanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 5 Jumadil Akhir 1435
Penulis
5 April 2014
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ······························································ i
DAFTAR ISI ·········································································· ii
BAB I PENDAHULUAN ··························································· 1
A. Latar Belakang ······························································· 1
B. Rumusan Masalah ···························································· 1
C. Tujuan Penelitian ····························································· 2
BAB II PEMBAHASAN ··························································· 3
A. Pengertian ····································································· 3
B. Fungsi Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan ····························· 4
C. Karakteristik Sosiologi······················································· 6
D. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan ···· 8
BAB III PENUTUP ·································································· 16
A. Kesimpulan ··································································· 16
B. Saran ··········································································· 16
DAFTAR PUSTAKA ······························································· 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang sering disebut dengan
globalisasi, perubahan demi perubahan terus terjadi baik di lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Perubahan-perubahan tersebut tidak begitu saja terjadi
tanpa menimbulkan sekelumit masalah, tentu saja sebuah perubahan datang
dengan sejumlah permasalahan yang berdampak bagi kehidupan sosial
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkanlah kajian yang secara
sistematis menganalisis berbagai fenomenaA sosial yang terjadi dalam masyarakat
secara mendalam. Sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
dalam menentukan kebijakan yang akan diambil oleh instansi terkait.
Dalam hal ini, Sosiologi sebagai keilmuan mengenai kehidupan sosial
berikut semua teori-teori yang ada di dalamnya menyumbangkan peran peting
dalam kebijakan yang akan diambil terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Peranan penting sosiologi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena
demi mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
sebagaimana telah tercantum dalam Pancasila, diperlukan data-data yang akurat
mengenai masyarakat Indonesia. Hasil riset yang dilakukan para sosiolog dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan pijakan dalam perencanaan pembangunan.
Berdasarkan hal tersebut, urgensi sosiologi beserta seluruh teorinya dalam
perkembangan ilmu pengetahuan menjadi suatu hal yang penting sekali untuk
dibahas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan urgensi teori dan Sosiologi dalam perkembangan
ilmu pengetahuan?
2. Apa fugsi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan?
2
3. Bagaimana karakteristik Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan?
4. Bagaimana urgensi teori sosiologi dalam perkembangan ilmu pengetahuan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, makah tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui maksud dari urgensi teori dan Sosiologi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik Sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang urgen.
4. Untuk mengetahui bagaimana urgensi Sosiologi beserta seluruh teori yang
ada di dalamnya dalam perkembanga ilmu pengetahuan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Sebelum membahas lebih jauh mengenai urgensi teori sosiologi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, maka hal yang paling pertama yang harus
dipahami adalah maksud dari “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan
Ilmu Pengetahuan” itu sendiri. Pengertian atau tafsiran dari judul tersebut sangat
penting sekali untuk dibahas, karena hal ini menyangkut apa yang akan dibahas
dari judul tersebut.
1. Pengertian Urgensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata urgensi diartikan
sebagai “keharusan yang mendesak” dan “hal sangat penting”. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka penulis mengartikan kata ‘urgensi’ sebagai suatu hal
yang sangat penting. Kemudian jika suatu hal dianggap penting, maka pastilah hal
tersebut memiliki suatu peranan yang besar dan berpengaruh terhadap terhadap
hal yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa urgensi tersebut berarti suatu hal
yang sangat penting dimana hal tersebut memiliki peranan dan pengaruh besar
bagi hal yang lainnya.
2. Pengertian Teori
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teori diartikan sebagai
“pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan
argumentasi”. Menurut Soerjono Soekanto1
teori adalah hubungan antara dua
variabel atau lebih yang telah diuji kebenarannya, Sementara, Parsudi Suparlan2
berpendapat bahwa teori adalah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk
rumus atau aturanyang berlaku umum, menjelaskan hakikat suatu gejala, hakikat
hubungan dua gejala atau lebih, relevan dengan kenyataan yang ada dan
1
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012 . hlm. 26
2
Lihat di : Munandar Soelaeman. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung:
Refika Aditama. 2011, hlm. 14
4
operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat diverifikasi berguna
dalam meramalkan suatu kejadian.
3. Pengertian Sosiologi
Menurut Pitirim Sorokin,3
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala
sosial;
2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non
sosial;
3) Ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial.
Kemudian, menurut Soerjono Soekanto4
sosiologi adalah ilmu sosial yang
kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional
dan empiris serta bersifat umum.
4. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan yang disusun
secara sistematis dan telah diuji secara empiris melalui metode ilmiah.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
maksud dari “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu
Pengetahuan” adalah peranan penting sosiologi dan teorinya dimana sosiologi
memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terwujud
dalam keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya.
B. Fungsi Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji mengenai masyarakat dan
interaksi sosial dalam kehidupan manusia, sosiologi mempunyai banyak manfaat
baik bagi diri sendiri yang berperan sebagai subjek maupun bagi pembangunan
masyarakat yang berperan sebagai objek. Berikut beberapa fungsi sosiologi bagi
orang yang mempelajarinya:
3
Lihat di : Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 17
4
Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 21
5
1. Dapat mengenal lebih jelas siapa diri kita baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota kelompok masyarakat.
2. Membantu memahami lebih jauh mengenai lingkungan sosial sekitar.
3. Memahami perbedaan-perbedaan kebudayaan di masyarakat lain.
4. Mendorong untuk lebih tanggap, kritis dan rasional dalam menanggapi gejala
sosial yang terjadi di masyarakat.
Selain mempunyai fungsi bagi orang yang mempelajarinya, sosiologi juga
mempunyai fungsi bagi objek yang dipelajarinya yaitu masyarakat. Fungsi ini
dituangkan dalam bentuk pembangunan masyarakat. Pembangunan sendiri
merupakan sebuah proses perubahan yang dilakukan secara sengaja dalam segala
bidang kehidupan berdasarkan suatu rencana. Proses pembangunan bertujuan
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual, maupun
material.
Pada tahap perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif
lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun.5
Data tersebut meliputi :
1. Pola interaksi sosial, yakni dengan mengetahui pola interaksi sosial yang ada
dalam masyarakat, maka dapat digariskan haluan-haluan tertentu untuk
memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralkan pola-pola
interaksi yang menghalangi pembangunan.
2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yakni karena nilai-nilai tersebut
ada yang mendukung terhadap pembangunan dan ada pula yang menghalangi
terhadap pembangunan.
4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang
berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial yang merupakan pembedaan penduduk dalam pembedaan
kelas-kelas sosial secara vertikal.
Data-data mengenai hal tersebut penting untuk dijadikan sebagai sarana
mengidentifikasi pihak yang dapat dijadikan pelopor pembangunan atau panutan
bagi pembangunan. Selain, itu pada tahap pelaksanaan pun perlu diadakan
5
Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 362
6
identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di masyarakat dengan cara meneliti
pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat. hal tersebut
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui unsur-unsur yang dapat melancarkan
dan menghambat bagi pembangunan. Jadi, berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebuah pembangunan memerlukan perencanaan yang matang
dan sosiologi berperan penting dalam persiapan perencanaan pembangunan
tersebut agar mendapatkan hasil yang efektif.
C. Karakteristik Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mempunyai objek kajian yang jelas
yaitu masyarakat dan sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri. Sosiologi telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai ilmu pengetahuan
dimana ciri-ciri uatamanya meliputi:
1. Sosiologi bersifat empiris
Sebagai ilmu pengetahuan sosial, sosiologi tidak lepas dari induknya ilmu
pengetahuan (mother of science) yaitu filsafat. Dalam filsafat dikenal tiga cabang
cabang besar kajian filsafat yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga
cabang filsafat tersebut berfungsi dalam memepertanyakan keabsahan sebuah
pengetahuan yang akan dijadikan ilmu pengetahuan. Epistimologi
mempertanyakan hakikat dari pengetahuan tersebut, kemudian epistemologi
mempertanyakan bagaimana caranya pengetahuan tersebut didapatkan dan
aksiologi mempertanyakan kegunaan dari pengetahuan tersebut.
Apabila dilihat dari segi namanya, maka sudah jelas bahwa hakikat dari
pengetahuan tersebut adalah masyarakat. Sedang apabila dilihat dari segi
sejarahnya kajian tersebut ada untuk mengatasi berbagai perubahan sosial yang
ada. Maka tinggal satu pertanyaan lagi yang belum dijawab, yaitu “bagaimana
cara pengetahuan tersebut di dapatkan?” Untuk mendapatkan informasi yang
akurat mengenai masyarakat, maka pengetahuan yang didapatkan tersebut
haruslah melalui metode ilmiah atau penelitian. Oleh sebab itu sosiologi bisa
dikatakan ilmu pengetahuan yang bersifat empiris. Sosiologi bersifat empiris
7
berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak berspekulatif.6
2. Sosiologi bersifat teoritis
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi berusaha mencari pengertian-
pengertian dan pola-pola umum yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat.
Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi kaidah-kaidah atau prinsip-
prinsip umum yang berupa sifat, hakikat, bentuk dan struktur sosial dalam
interaksi antar manusia.
Para sosiolog berusaha mendapatkan abstraksi-abstraksi tersebut melalui
observasi atau metode ilmiah agar data yang didapatkan benar-benar nyata dan
kesimpulan yang diambil pun akan lebih akurat. Abstraksi-abstraksi tersebut harus
disusun secara logis dan sistematis dalam dalam menjelaskan hubungan sebab-
akibat sehingga teori tersebut tidak berdasarkan perkiraan melainkan berdasarkan
kenyataan.
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Sebagaimana tujuan awal adanya sosiologi, yaitu untuk mengatasi dampak
negatif yang terjadi akibat adanya perubaha, maka untuk mempertahankan
eksistensinya sebagai ilmu pengetahuan mengenai masyarakat, maka teori-teori
sosiologi harus sesuai dengan perkembangan zaman.
Teori-teori dalam sosiologi memang didasarkan pada teori-teori yang
sudah ada sebelumnya, namun teori-teori tersebut diperhalus, dikembangkan dan
diperbaiki. Sehingga sosiologi akan selalu relevan dalam setiap perkembangan
zaman.
4. Sosiologi bersifat nonetis.
Sosiologi bersifat nonetis berarti bahwa sosiologi tidak mempersoalkan
baik atau buruknya suatu fakta yang ada, namun sosilogi lebih menekankan pada
penjelasan terhadap suatu fakta secara analitis. Sebagai ilmu pengetahuan,
sosiologi berusaha untuk mencari fakta-fakta yang ada dengan penekanan
analitisnya. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, tetapi
6
Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 13
8
merupakan suatu disiplin yang kategoris,7
ini berarti bahwa sosiologi membatasi
diri pada apa yang terjadi tanpa menetapkan apa yang seharusnya terjadi.
Pandangan sosiologis tidak menilai apa yang baik dan apa yang buruk, apa
yang benar dan apa yang salah, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-
nilai kemasyarakatan. Sosiologi tidak mempermasalahkan kebudayaan mana yang
baik dan kebudayaan mana yang buruk, agama mana yang baik dan agama mana
yang buruk. Sosiologi menekankan fakta yang ada secara analitis, sehingga
dengan mengetahui kenyataan sebenarnya mengenai berbagai perbedaan yang ada,
maka diharapkan masyarakat dapat menyikapi perbedaan tersebut secara bijak
dengan cara menghargai perbedaan tersebut.
D. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sosiologi dan teorinya mempunyai peranan penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan yang lainnya. Peran penting tersebut terwujud dalam bentuk
keterikatan tujuan dasar, yakni tujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia
atau sering disebut dengan kesejahteraan sosial. Pada hakikatnya tujuan dasar
hidup manusia itu adalah untuk mencapai kebahagiaan. Dalam rangka usahanya
untuk mencapai kebahagiaan tersebut, manusia berusaha untuk mengerahkan
seluruh kemampuan berpikirnya untuk menemukan jalan menuju kebahagiaan
yang diidam-idamkan, sehingga dengan proses berpikir tersebut terciptalah filsafat
dan pada akhirnya melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah menyebabkan adanya berbagai
revolusi. Revolusi merupakan perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang
mempengaruhi corak kehidupan manusia. Diantara revolusi yang terjadi, ada tiga
revolusi besar yang berdampak pada kehidupan sosial manusia diseluruh dunia,
yaitu revolusi Perancis, revolusi industri dan revolusi Rusia.
Revolusi Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial di
Perancis, dimana saat itu kaum demokrat dan pendukung republikanisme bersatu
menjatuhkan sistem pemerintahan monarki yang kekuasaannya absoluth. Sistem
kekuasaan monarki dianggap terlalu kaku dan memberikan keistimewaan berlebih
7
Soerjono Soekanto. Op.cit., hlm. 19
9
pada keluarga kerajaan dan golongan bangsawan. Sehingga, keukasaan tersebut
harus diruntuhkan karena menindas terhadap rakyat miskin. Revolusi ini
menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan sosial masyarakat Perancis pada
saat itu. Pada abad ke-19, Auguste Comte mengemukakan kekhawatirannya atas
keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi
tersebut, selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim
demokrasi, revolusi juga telah mendatangkan perubahan negatif berupa konflik
antarkelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat Prancis. Konflik
ini dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakatnya dalam mengatasi
perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur
stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte menyarankan agar penelitian terhadap
masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan
penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari sinilah lahir sosiologi
sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi
dipopulerkan Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive
pada tahun 1830, yang dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi
adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan.
Revolusi industri adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang
yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia, kemudian digantikan dengan
tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah
banyak dengan waktu yang relatif singkat. Revolusi ini diakibatkan oleh
perkembangan pesat ilmu pengetahuan di bidang teknologi. Revolusi ini
memunculkan adanya kapitalisme dan gerakan penentangnya yaitu komunisme.
Karl Marx adalah salah seorang tokoh sosiologi yang menetang sekali sistem
kapitalisme yang menyengsarakan kaum buruh.
Revolusi Rusia adalah sebuah gerakan penggulingan kekuasaan
pemerintahan yang diktator menuju pemerintahan yang berpaham komunis di
Rusia pada tahun 1917 sampai 1991. Revolusi ini menggulingkan pemerintahan
yang menggunakan sistem Tsar, dan menggantinya dengan Uni Soviet. Dalam
revolusi ini, hadir beberapa tokoh revolusi yang salah satunya adalah Lenin, ia
merupakan seorang marxis.
10
Dari beberapa revolusi tersebut, teori-teori sosiologi ikut andil berperan
baik dalam upaya revolusi, maupun dalam menaggapi revolusi tersebut. oleh
karena itu dapat dikatakan sosiologi dan ilmu-ilmu sosial yang lainnya seperti
ekonomi, geografi, psikologi dan ilmu politik saling terkait stu sama lainnya.
Berikut beberapa penanan penting keterikatan sosiologi dengan ilmu
pengetahuan yang lainnya:
1. Sosiologi dan Geografi
Keterkaitan antara sosiologi dan geografi terdapat dalam konsep esensial
geografi yaitu konsep interelasi (saling keterkaitan) dan konsep interdependensi
(saling ketergantungan). Konsep tersebut merupakan konsep tentang hubungan
timbal balik antara dua tempat yang saling berkaitan. Keterkaitan dan
ketergantungan antara kota sebagai pusat perdagangan yang tidak ada tempat
untuk pertanian akan membutuhkan bahan pangan dari desa, sedangkan desa
sebagai pusat bahan pangan akan menggantungkan berbagai macam kebutuhan
seperti bahan bangunan, berbagai alat-alat rumah tangga, dan sebagainya dari kota.
Sehingga hal ini mengakibatkan adanya interaksi yang terjadi antara masyarakat
di desa dan masyarakat kota. Dari interaksi tersebut akan ada pola kebudayaan
baru yang masuk dari kota ke desa, sehingga lama kelamaan budaya dari desa
akan hilang karena sudah tergantikan oleh budaya baru dari kota. Jadi, bahasan
utama dalam keterkaitan antara sosiologi dan geografi adalah mengenai
masyarakat setempat yakni masyarakat desa (rural community) dan masyrakat
kota (urban community) beserta akibat dari interaksi keduanya seperti urbanisasi,
masalah kependudukan dan lain-lain.
Masyarakat setempat dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang
menempati suatu wilayahyang mempunyai batas-batas tertentu dan mempunyai
hubungan sosial (social relationship) yang lebih besar di antara anggotanya
dibanding dengan masyarakat luar, misalnya seperti masyarakat desa dan
masyarakat kota. Masyarakat setempat mempunyai tempat tinggal yang tetap dan
permanen dan mempunyai ikatan solidaritas atas tempat tinggalnya.
Masyarakat pedesaan sering diidentikkan sebagai masyarakat yang
sederhana sedangkan masyarakat perkotaan diidentikkan sebagai masyarakat yang
11
komplek. Masyarakat desa pada umumnya memiliki ciri: kolektifitas tinggi,
hubungan atas dasar kekeluargaan, sistem mata pencahariannya relatif homogen,
dan memegang kuat tradisi. Sementara masyarakat kota pada umumnya memiliki
ciri : Individualis, hubungan atas dasar materialistis, mata pencahariannya relatif
heterogen dan kurang dalam memegang tradisi.
Emile Durkheim membagi masyarakat kedalam dua kategori utama, yaitu
masyarakat modern yang solidaritas sosialnya bersifat organis dan masyarakat
tradisional yang ikatan solidaritasnya bersifat mekanis. Masyarakat perkotaan
sebagai masyarakat modern mata pencahariannya relatif heterogen dimana
pembagian kerjanya relatif banyak sehingga setiap orang memiliki ketergantingan
yang tinggi terhadap orang lain, maka disebutlah solidaritas organis. Sementara
pada masyarakat pedesaan yang masih tradisional, mata pencahariannya relatif
homogen dimana pembagian kerjanya sedikit sehingga ketergantungannya
terhadap orang lain lebih rendah dibanding pada masyarakat kota sehingga disebut
sebagai solidaritas mekanis.
Kemudian, Ferdinan Tonnies juga membagi masyarakat setempat kedalam
dua macam, yaitu Gemeinschaft (paguyuban) yang sering diidentikkan dengan
masyarakat pedesaan dan Gesellschaft (patembayan) sering diidentikkan dengan
masyarakat perkotaan. Gemeinschaft atau paguyuban adalah bentuk kehidupan
bersama suatu masyarakat dimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan
batin yang murni dan bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah
rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis. Sementara
Gesellschaft atau patembayan adalah bentuk kehidupan bersama yang merupakan
ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek.
Dasar hubungan bersifat materialistis. Suatu masyarakat atau jaringan total
hubungan masyarakat yang mewujudkan rasional disebut gesellschaft, sedangkan
suatu kompleks yang mewujudkan kehendak natural disebut Gemeinschaft.8
2. Sosiologi dan Ekonomi
8
Wardi Bachtiar. Sosiologi Klasik (dari Comte hingga Parsons). Bandung: Remaja Rosdakarya.
2010, hlm. 82
12
Berdasarkan sejarahnya, ekonomi dan siosologi mempunyai keterkaitan
antar sama lainnya. Keterkaitan tersebut menyangkut penjelasan mengenai kelas
sosial, sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi komunis. Sebagaimana
tercatat dalam sejarah bahwa dikatakan bahwa sosiologi lahir akibat adanya
beberapa revolusi, salah satunya adalah revolusi industri. Revolusi industri
merupakan revolusi dalam bidang perekonomian yang menyangkut cara dalam
memproduksi barang-barang yang semula dikerjakan oleh manusia kemudian
digantikan dengan tenaga mesin sehingga menghasilkan kuantitas produksi dalam
jumlah yang besar.
Revolusi industri tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi saja,
namun juga berdampak besar bagi kehidupan sosial. Revolusi industri melahirkan
kapitalisme dan memunculkan dua kelas sosial yang berbeda yaitu kaum borjuis
dan kaum proletar. Kaum borjuis merupakan sekelompok orang yang memiliki
alat-alat produksi, sedangkan kaum proletar merupakan sekelompok orang yang
tidak memiliki alat-alat produksi dimana ia menjual tenaganya kepada kaum
borjuis.
Karl Marx merupakan seorang tokoh besar yang banyak menyumbangkan
pemikirannya terhadap bidang tersebut. Karl Marx juga dikenal sebagai tokoh
sosiologi sekaligus tokoh ekonomi. Karl Marx beranggapan bahwa masyarakat
dan kegiatan-kegiatanya pada dasarnya merupakan alat-alat yang terorganisasi
agar manusia dapat tetap hidup.9
Karl Marx banyak mengkritik sistem ekonomi
kapitalis yang hanya mensejahterakan kaum borjuis tetapi menyengsarakan kaum
proletar. Karl Marx memberikan solusi terhadap permasalah tersebut dengan
menawarkan sistem ekonomi komunis sebagai pengganti sistem kapitalis.
Beberapa diantara teori Marx yang terkenal adalah teori nilai lebih dan
teori akumulasi akumulasi kapital. Dalam teori nilai lebih Marx mengemukakan
bahwa kapitalis membayar buruh dengan harga yang tidak sepadan dengan
pekerjaan yang dilakukan si buruh. Caranya dengan tidak menghentikan kerja
seorang buruh ketika pekerjaan tersebut sudah menghasilkan komoditi yang
9
Munandar Soelaeman. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung: Refika
Aditama. 2011, hlm. 149
13
nilainya setara dengan tenaga siburuh yang dibelinya. Artinya siburuh harus
melakukan dua jenis kerja, yaitu kerja untuk menghasilkan nilai yang setara
dengan upah yang diperolehnya dan kerja untuk menghasilkan nilai bagi si
kapitalis.10
Sementara, dalam teori akumulasi kapital Marx mengemukakan bahwa
setiap kapitalis harus meningkatkan keuntungan agar bisa mengakumulasi dan
mengembangkan kapitalnya terus menerus demi mempertahankan usahanya dari
persaingan dengan kapitalis-kapitalis lainnya.
Adanya kesenjangan dan perbedaan distribusi kekayaan antara kapitalis
dan proletar menyebabkan timbulnya konflik antar kelas. Kelas buruh mengalami
banyak penindasan dan penghisapan dalam segala kemampuannya. Konflik antara
kaum kapitalis dan proletar merupakan titik sentral dari kajian Marx mengenai
masyarakat. Bahkan bagi Marx sebuah kelas dianggap benar-benar eksis ketika
orang menyadari bahwa ia sedang berkonflik dengan kelas-kelas lain. Tanpa
kesadaran ini, menurut Marx mereka hanya akan membentuk suatu kelas dalam
dirinya (Class in its Self), ketika mereka mulai menyadari konflik terjadi, maka
mereka menjadi suatu kelas yang sebenarnya atau sering disebut kelas untuk
dirinya (Class for its Self).
3. Sosiologi dan Politik
Dalam ilmu politik, sosiologi mempunyai peran penting bagi
perkembangannya. Diantara ilmu-ilmu sosial yang lain, sosiologi merupakan ilmu
yang paling pokok dan paling umum. Hal ini disebabkan adanya kesamaan antara
sosiologi dan ilmu politik dalam memandang negara diamana keduanya
memandang negara sebagai asosiasi dan sebagai sistem pengendalian. Sosiologi
membantu para sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang,
susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam
masyarakat.
Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik
mengemukakan bahwa dengan menggunakan dengan menggunakan teori-teori
10
Dede Mulyanto. Antropologi Marx (Karl Marx dan Kebudayaan). Bandung: Ultimus. 2011, hlm.
168
14
sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai dimana susunan
stratifikasi sosial memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh misalnya kebijakan
(policy decisions), corak dan sifat-sifat keabsahan politik (political legitimacy),
sumber-sumber kewenangan politik (sources of political authority), pengendalian
sosial (social control) dan perubahan sosial (social change).11
Ilmu politik berhubungan erat dengan kebijakan, pembangunan, kekuasaan
dan kewenangan. Dalam bidang kebijakan dan pembangunan, Sosiologi
memberikan banyak kontribusi terhadap ilmu politik, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga sampai tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan
sisiologi dapat memberikan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang
akan dibangun. Kemudian pada tahap pelaksanaan atau penerapan, diperlukan
peranan sosiologi dalam mengidentifikasi kekuatan sosial dalam masyarakat
sehingga dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan
unsur-unsur yang dapat menghambat pembangunan. Sementara pada tahap
evaluasi, sosiologi dengan penelitiannya dapat memberikan informasi mengenai
penilaian berhasil atau tidaknya suatu pembangunan.
4. Sosiologi dan Psikologi
Titik temu pembahasan antara sosiologi dan psikologi adalah terdapat pada
tindakan sosial, perilaku kelompok dan interaksi. Apabila dipandang dari sudut
sosiologi tindakan sosial didasarkan pada pengaruh sosial, sedangkan psikologi
lebih menekankan bahwa tindakan sosial dilakukan atas dasar pribadi. Para
psikolog menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal
persepsi, kognisi, emosi, dan sejenisnya sedangkan para sosiolog akan lebih
menekankan pada bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku
dan interaksi para individu dalam konteks sosial, dan bagaimana pola perilaku dan
interaksi tersebut dapat mengubah budaya dan struktur sosial.
Suatu cabang bidang keilmuan yang menjadi gabungan antara psikologi
dan sosiologi adalah psikologi sosial. Menurut Gordon W. Allport (1968)
Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan
11
Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2013, hlm. 29
15
menerangkan bagaimanan pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu
dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain.12
Gabriel tarde (1842-1904) seorang sosiologi dan kriminologi prancis yang
di anggap pula sebagai bapak psikologi sosial (social interaction) tarde
berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi,
bahkan semua pergaulan antar manusia hanyalah semata-mata berdasarkan atas
proses imitasi itu.
Pada tahun 1908, psikologi sosial resmi menjadi suatu disiplin ilmu yang
mandiri dimana pada saat itu terdapat dua buku yang membahas mengenai
psikologi sosial yaitu buku "Introduction to Social Psychology" ditulis oleh
seorang psikolog bernama William McDougall dan buku "Social Psychology : An
Outline and Source Book” yang ditulis oleh seorang sosiolog bernama E.A. Ross.
Berdasarkan latar belakang kedua penulis tersebut maka dapat dipahami bahwa
psikologi sosial bisa diklaim sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai
bagian dari sosiologi. Psikologi sosial juga merupakan pokok bahasan dalam
sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif utama, yaitu
perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur sosial, dan
perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan psikologi
sosial dalam menjelaskan variasi perilaku manusia.
12
Dennis Fox & Isaac Prilleltensky. Psikologi Kritis; Metaanalisis Psikologi Modern. Terjemahan
Achmad Chusairi & Ilham Nur Alfian. Jakarta: Teraju. 2005, hlm. 154
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan adalah
peranan penting sosiologi dan teorinya dimana sosiologi memiliki pengaruh
besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terwujud dalam
keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya.
2. fungsi sosiologi bagi orang yang mempelajarinya adalah:
 Dapat mengenal lebih jelas siapa diri kita baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota kelompok masyarakat.
 Membantu memahami lebih jauh mengenai lingkungan sosial sekitar.
 Memahami perbedaan-perbedaan kebudayaan di masyarakat lain.
 Mendorong untuk lebih tanggap, kritis dan rasional dalam menanggapi
gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
3. Karakteristik sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah :
 Sosiologi bersifat empiris
 Sosiologi bersifat teoritis
 Sosiologi bersifat kumulatif
 Sosiologi bersifat nonetis
4. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan menyangkut
peranan dan keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lain seperti
geografi, ekonomi, politik dan psikologi.
B. Saran
Sebagai insan akademik yang berada ditataran sosiologi, seharusnya
setiap mahasiswa dapat mengenali sosiologi lebih jauh baik dari segi
pemahamannya terhadap isi bahasa sosiologi maupun dari segi keterkaitan
sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, sehingga pada saatnya nanti
17
ketika sudah menjadi sosiolog, dapat menjalin relasi yang jelas dengan
sarjana-sarjana dari ilmu pengetahuan yang lain guna untuk mewujudkan tri
darma perguruan tinggi yang kedua dan ketiga yaitu penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Wardi. Sosiologi Klasik (Dari Comte Hingga Parsons). Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2010
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2013
Fox, Dennis & Isaac Prilleltensky. Psikologi Kritis (Meta Analisis Psikologi
Modern). Terjemahan Achmad Chusairi & Ilham Nur Alfian. Jakarta:
Teraju. 2005
Horton, Paul B. & Chester L. Hunt. Sosiologi. Terjemah Aminuddin Ram & Tita
sobari. Jakarta: Erlangga.
Mulyanto, Dede. Antropologi Marx (Karl Marx tentang Masyarakat dan
Kebudayaan). Bandung: Ultimus, 2011.
Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Sosial (Perilaku Kelompok dan Psikologi
Terapan). Jakarta: Balai Pustaka. 2005
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
2012
Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial).
Bandung. Refika Aditama. 2011
1

More Related Content

What's hot

Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas SosialDewi Annisa
 
Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Bagoes Prasetya
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaRifai Ahmad
 
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEY
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEYMAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEY
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEYsuyono fis
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...Fenti Anita Sari
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamSiti Hardiyanti
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 

What's hot (20)

Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEY
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEYMAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEY
MAKALAH DESAIN PENELITIAN SURVEY
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...
PROPOSAL PENGAJUAN OBSERVASI LAPANGAN ANALISIS PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANG...
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 

Similar to TEORI SOSIOLOGI

ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologisuher lambang
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapanDadang DjokoKaryanto
 
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Handoko Wardana
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiRania Afifa Dewi
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSSiti Hardiyanti
 
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptxAhmadMuflihin2
 
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptxErnawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptxdarussalam DARUZALAM
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatRizky Fatima
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatGhina Maudy
 
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi PesantrenDinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi PesantrenHabib Achmad
 
makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila pelikpernandesps
 
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: SosiologiAlifia Putri Yudanti
 
11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.pDiah Lismia
 

Similar to TEORI SOSIOLOGI (20)

ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
 
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
Paper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapanPaper  lengkap sosiologi  pendidikan sebagai ilmu  murni&ilmu ;terapan
Paper lengkap sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni&ilmu ;terapan
 
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
Per 11 dimensi kajian ilmu (aksiologi)
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian Sosiologi
 
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
Sosiologyy sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER MUNA
 
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA Sosiology  sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
Sosiology sebagai ilmu pengetahuan AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPS
 
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
 
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptxErnawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Rpp x 2013 2014
Rpp x 2013 2014Rpp x 2013 2014
Rpp x 2013 2014
 
Sosiologi Kelas X pertemuan kedua
Sosiologi Kelas X pertemuan keduaSosiologi Kelas X pertemuan kedua
Sosiologi Kelas X pertemuan kedua
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi PesantrenDinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
 
makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila makalah pendidikan pancasila
makalah pendidikan pancasila
 
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
 
11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p
 

More from Trisna Nurdiaman

kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optTrisna Nurdiaman
 
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiTrisna Nurdiaman
 
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTransformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTrisna Nurdiaman
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Trisna Nurdiaman
 
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...Trisna Nurdiaman
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianTrisna Nurdiaman
 
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Trisna Nurdiaman
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanTrisna Nurdiaman
 
The elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeThe elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeTrisna Nurdiaman
 
Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Trisna Nurdiaman
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTrisna Nurdiaman
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTrisna Nurdiaman
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaTrisna Nurdiaman
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaTrisna Nurdiaman
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]Trisna Nurdiaman
 

More from Trisna Nurdiaman (20)

kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
 
20171023 pengumuman
20171023 pengumuman20171023 pengumuman
20171023 pengumuman
 
(Aya) bin
(Aya) bin(Aya) bin
(Aya) bin
 
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTransformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
 
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
 
The elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeThe elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-life
 
Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

TEORI SOSIOLOGI

  • 1. URGENSI TEORI SOSIOLOGI DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Teori Sosiologi Kalsik Dosen : Sri Damayanti, M.Si Disusun Oleh : Nama : Trisna Nurdiaman NIM : 1138030215 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014
  • 2. i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan“. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda alam yang telah membawa revolusi kehidupan minadzulumaati ila nnuur yakni Rasulullah SAW dan sampai saat ini tetap menjadi Uswah Al-Hasanah bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Teori Sosiologi Klasik. Layaknya fitrah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis sepenuhnya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang konstruktif dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat yang pada khusunya bagi penulis sendiri dan pada umumnya bagi semuanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandung, 5 Jumadil Akhir 1435 Penulis 5 April 2014
  • 3. II DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ······························································ i DAFTAR ISI ·········································································· ii BAB I PENDAHULUAN ··························································· 1 A. Latar Belakang ······························································· 1 B. Rumusan Masalah ···························································· 1 C. Tujuan Penelitian ····························································· 2 BAB II PEMBAHASAN ··························································· 3 A. Pengertian ····································································· 3 B. Fungsi Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan ····························· 4 C. Karakteristik Sosiologi······················································· 6 D. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan ···· 8 BAB III PENUTUP ·································································· 16 A. Kesimpulan ··································································· 16 B. Saran ··········································································· 16 DAFTAR PUSTAKA ······························································· 18
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang sering disebut dengan globalisasi, perubahan demi perubahan terus terjadi baik di lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Perubahan-perubahan tersebut tidak begitu saja terjadi tanpa menimbulkan sekelumit masalah, tentu saja sebuah perubahan datang dengan sejumlah permasalahan yang berdampak bagi kehidupan sosial masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkanlah kajian yang secara sistematis menganalisis berbagai fenomenaA sosial yang terjadi dalam masyarakat secara mendalam. Sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil oleh instansi terkait. Dalam hal ini, Sosiologi sebagai keilmuan mengenai kehidupan sosial berikut semua teori-teori yang ada di dalamnya menyumbangkan peran peting dalam kebijakan yang akan diambil terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Peranan penting sosiologi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena demi mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana telah tercantum dalam Pancasila, diperlukan data-data yang akurat mengenai masyarakat Indonesia. Hasil riset yang dilakukan para sosiolog dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pijakan dalam perencanaan pembangunan. Berdasarkan hal tersebut, urgensi sosiologi beserta seluruh teorinya dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi suatu hal yang penting sekali untuk dibahas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan urgensi teori dan Sosiologi dalam perkembangan ilmu pengetahuan? 2. Apa fugsi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan?
  • 5. 2 3. Bagaimana karakteristik Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan? 4. Bagaimana urgensi teori sosiologi dalam perkembangan ilmu pengetahuan? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, makah tujuan dalam penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui maksud dari urgensi teori dan Sosiologi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Untuk mengetahui fungsi dari Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. 3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang urgen. 4. Untuk mengetahui bagaimana urgensi Sosiologi beserta seluruh teori yang ada di dalamnya dalam perkembanga ilmu pengetahuan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sebelum membahas lebih jauh mengenai urgensi teori sosiologi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, maka hal yang paling pertama yang harus dipahami adalah maksud dari “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan” itu sendiri. Pengertian atau tafsiran dari judul tersebut sangat penting sekali untuk dibahas, karena hal ini menyangkut apa yang akan dibahas dari judul tersebut. 1. Pengertian Urgensi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata urgensi diartikan sebagai “keharusan yang mendesak” dan “hal sangat penting”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengartikan kata ‘urgensi’ sebagai suatu hal yang sangat penting. Kemudian jika suatu hal dianggap penting, maka pastilah hal tersebut memiliki suatu peranan yang besar dan berpengaruh terhadap terhadap hal yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa urgensi tersebut berarti suatu hal yang sangat penting dimana hal tersebut memiliki peranan dan pengaruh besar bagi hal yang lainnya. 2. Pengertian Teori Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teori diartikan sebagai “pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi”. Menurut Soerjono Soekanto1 teori adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah diuji kebenarannya, Sementara, Parsudi Suparlan2 berpendapat bahwa teori adalah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturanyang berlaku umum, menjelaskan hakikat suatu gejala, hakikat hubungan dua gejala atau lebih, relevan dengan kenyataan yang ada dan 1 Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012 . hlm. 26 2 Lihat di : Munandar Soelaeman. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung: Refika Aditama. 2011, hlm. 14
  • 7. 4 operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat diverifikasi berguna dalam meramalkan suatu kejadian. 3. Pengertian Sosiologi Menurut Pitirim Sorokin,3 sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : 1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial; 2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial; 3) Ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial. Kemudian, menurut Soerjono Soekanto4 sosiologi adalah ilmu sosial yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris serta bersifat umum. 4. Pengertian Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis dan telah diuji secara empiris melalui metode ilmiah. 5. Kesimpulan Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa maksud dari “Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan” adalah peranan penting sosiologi dan teorinya dimana sosiologi memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terwujud dalam keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. B. Fungsi Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji mengenai masyarakat dan interaksi sosial dalam kehidupan manusia, sosiologi mempunyai banyak manfaat baik bagi diri sendiri yang berperan sebagai subjek maupun bagi pembangunan masyarakat yang berperan sebagai objek. Berikut beberapa fungsi sosiologi bagi orang yang mempelajarinya: 3 Lihat di : Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 17 4 Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 21
  • 8. 5 1. Dapat mengenal lebih jelas siapa diri kita baik sebagai individu, maupun sebagai anggota kelompok masyarakat. 2. Membantu memahami lebih jauh mengenai lingkungan sosial sekitar. 3. Memahami perbedaan-perbedaan kebudayaan di masyarakat lain. 4. Mendorong untuk lebih tanggap, kritis dan rasional dalam menanggapi gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Selain mempunyai fungsi bagi orang yang mempelajarinya, sosiologi juga mempunyai fungsi bagi objek yang dipelajarinya yaitu masyarakat. Fungsi ini dituangkan dalam bentuk pembangunan masyarakat. Pembangunan sendiri merupakan sebuah proses perubahan yang dilakukan secara sengaja dalam segala bidang kehidupan berdasarkan suatu rencana. Proses pembangunan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual, maupun material. Pada tahap perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun.5 Data tersebut meliputi : 1. Pola interaksi sosial, yakni dengan mengetahui pola interaksi sosial yang ada dalam masyarakat, maka dapat digariskan haluan-haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralkan pola-pola interaksi yang menghalangi pembangunan. 2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat. 3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yakni karena nilai-nilai tersebut ada yang mendukung terhadap pembangunan dan ada pula yang menghalangi terhadap pembangunan. 4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial. 5. Stratifikasi sosial yang merupakan pembedaan penduduk dalam pembedaan kelas-kelas sosial secara vertikal. Data-data mengenai hal tersebut penting untuk dijadikan sebagai sarana mengidentifikasi pihak yang dapat dijadikan pelopor pembangunan atau panutan bagi pembangunan. Selain, itu pada tahap pelaksanaan pun perlu diadakan 5 Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 362
  • 9. 6 identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di masyarakat dengan cara meneliti pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat. hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui unsur-unsur yang dapat melancarkan dan menghambat bagi pembangunan. Jadi, berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah pembangunan memerlukan perencanaan yang matang dan sosiologi berperan penting dalam persiapan perencanaan pembangunan tersebut agar mendapatkan hasil yang efektif. C. Karakteristik Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mempunyai objek kajian yang jelas yaitu masyarakat dan sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sosiologi telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai ilmu pengetahuan dimana ciri-ciri uatamanya meliputi: 1. Sosiologi bersifat empiris Sebagai ilmu pengetahuan sosial, sosiologi tidak lepas dari induknya ilmu pengetahuan (mother of science) yaitu filsafat. Dalam filsafat dikenal tiga cabang cabang besar kajian filsafat yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga cabang filsafat tersebut berfungsi dalam memepertanyakan keabsahan sebuah pengetahuan yang akan dijadikan ilmu pengetahuan. Epistimologi mempertanyakan hakikat dari pengetahuan tersebut, kemudian epistemologi mempertanyakan bagaimana caranya pengetahuan tersebut didapatkan dan aksiologi mempertanyakan kegunaan dari pengetahuan tersebut. Apabila dilihat dari segi namanya, maka sudah jelas bahwa hakikat dari pengetahuan tersebut adalah masyarakat. Sedang apabila dilihat dari segi sejarahnya kajian tersebut ada untuk mengatasi berbagai perubahan sosial yang ada. Maka tinggal satu pertanyaan lagi yang belum dijawab, yaitu “bagaimana cara pengetahuan tersebut di dapatkan?” Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai masyarakat, maka pengetahuan yang didapatkan tersebut haruslah melalui metode ilmiah atau penelitian. Oleh sebab itu sosiologi bisa dikatakan ilmu pengetahuan yang bersifat empiris. Sosiologi bersifat empiris
  • 10. 7 berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak berspekulatif.6 2. Sosiologi bersifat teoritis Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi berusaha mencari pengertian- pengertian dan pola-pola umum yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi kaidah-kaidah atau prinsip- prinsip umum yang berupa sifat, hakikat, bentuk dan struktur sosial dalam interaksi antar manusia. Para sosiolog berusaha mendapatkan abstraksi-abstraksi tersebut melalui observasi atau metode ilmiah agar data yang didapatkan benar-benar nyata dan kesimpulan yang diambil pun akan lebih akurat. Abstraksi-abstraksi tersebut harus disusun secara logis dan sistematis dalam dalam menjelaskan hubungan sebab- akibat sehingga teori tersebut tidak berdasarkan perkiraan melainkan berdasarkan kenyataan. 3. Sosiologi bersifat kumulatif Sebagaimana tujuan awal adanya sosiologi, yaitu untuk mengatasi dampak negatif yang terjadi akibat adanya perubaha, maka untuk mempertahankan eksistensinya sebagai ilmu pengetahuan mengenai masyarakat, maka teori-teori sosiologi harus sesuai dengan perkembangan zaman. Teori-teori dalam sosiologi memang didasarkan pada teori-teori yang sudah ada sebelumnya, namun teori-teori tersebut diperhalus, dikembangkan dan diperbaiki. Sehingga sosiologi akan selalu relevan dalam setiap perkembangan zaman. 4. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi bersifat nonetis berarti bahwa sosiologi tidak mempersoalkan baik atau buruknya suatu fakta yang ada, namun sosilogi lebih menekankan pada penjelasan terhadap suatu fakta secara analitis. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi berusaha untuk mencari fakta-fakta yang ada dengan penekanan analitisnya. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, tetapi 6 Soerjono Soekanto . Op.cit., hlm. 13
  • 11. 8 merupakan suatu disiplin yang kategoris,7 ini berarti bahwa sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi tanpa menetapkan apa yang seharusnya terjadi. Pandangan sosiologis tidak menilai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai- nilai kemasyarakatan. Sosiologi tidak mempermasalahkan kebudayaan mana yang baik dan kebudayaan mana yang buruk, agama mana yang baik dan agama mana yang buruk. Sosiologi menekankan fakta yang ada secara analitis, sehingga dengan mengetahui kenyataan sebenarnya mengenai berbagai perbedaan yang ada, maka diharapkan masyarakat dapat menyikapi perbedaan tersebut secara bijak dengan cara menghargai perbedaan tersebut. D. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosiologi dan teorinya mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya. Peran penting tersebut terwujud dalam bentuk keterikatan tujuan dasar, yakni tujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia atau sering disebut dengan kesejahteraan sosial. Pada hakikatnya tujuan dasar hidup manusia itu adalah untuk mencapai kebahagiaan. Dalam rangka usahanya untuk mencapai kebahagiaan tersebut, manusia berusaha untuk mengerahkan seluruh kemampuan berpikirnya untuk menemukan jalan menuju kebahagiaan yang diidam-idamkan, sehingga dengan proses berpikir tersebut terciptalah filsafat dan pada akhirnya melahirkan berbagai ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah menyebabkan adanya berbagai revolusi. Revolusi merupakan perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia. Diantara revolusi yang terjadi, ada tiga revolusi besar yang berdampak pada kehidupan sosial manusia diseluruh dunia, yaitu revolusi Perancis, revolusi industri dan revolusi Rusia. Revolusi Perancis merupakan sebuah masa peralihan politik dan sosial di Perancis, dimana saat itu kaum demokrat dan pendukung republikanisme bersatu menjatuhkan sistem pemerintahan monarki yang kekuasaannya absoluth. Sistem kekuasaan monarki dianggap terlalu kaku dan memberikan keistimewaan berlebih 7 Soerjono Soekanto. Op.cit., hlm. 19
  • 12. 9 pada keluarga kerajaan dan golongan bangsawan. Sehingga, keukasaan tersebut harus diruntuhkan karena menindas terhadap rakyat miskin. Revolusi ini menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan sosial masyarakat Perancis pada saat itu. Pada abad ke-19, Auguste Comte mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi tersebut, selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi, revolusi juga telah mendatangkan perubahan negatif berupa konflik antarkelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat Prancis. Konflik ini dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan masyarakatnya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte menyarankan agar penelitian terhadap masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi dipopulerkan Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive pada tahun 1830, yang dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan. Revolusi industri adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia, kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat. Revolusi ini diakibatkan oleh perkembangan pesat ilmu pengetahuan di bidang teknologi. Revolusi ini memunculkan adanya kapitalisme dan gerakan penentangnya yaitu komunisme. Karl Marx adalah salah seorang tokoh sosiologi yang menetang sekali sistem kapitalisme yang menyengsarakan kaum buruh. Revolusi Rusia adalah sebuah gerakan penggulingan kekuasaan pemerintahan yang diktator menuju pemerintahan yang berpaham komunis di Rusia pada tahun 1917 sampai 1991. Revolusi ini menggulingkan pemerintahan yang menggunakan sistem Tsar, dan menggantinya dengan Uni Soviet. Dalam revolusi ini, hadir beberapa tokoh revolusi yang salah satunya adalah Lenin, ia merupakan seorang marxis.
  • 13. 10 Dari beberapa revolusi tersebut, teori-teori sosiologi ikut andil berperan baik dalam upaya revolusi, maupun dalam menaggapi revolusi tersebut. oleh karena itu dapat dikatakan sosiologi dan ilmu-ilmu sosial yang lainnya seperti ekonomi, geografi, psikologi dan ilmu politik saling terkait stu sama lainnya. Berikut beberapa penanan penting keterikatan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya: 1. Sosiologi dan Geografi Keterkaitan antara sosiologi dan geografi terdapat dalam konsep esensial geografi yaitu konsep interelasi (saling keterkaitan) dan konsep interdependensi (saling ketergantungan). Konsep tersebut merupakan konsep tentang hubungan timbal balik antara dua tempat yang saling berkaitan. Keterkaitan dan ketergantungan antara kota sebagai pusat perdagangan yang tidak ada tempat untuk pertanian akan membutuhkan bahan pangan dari desa, sedangkan desa sebagai pusat bahan pangan akan menggantungkan berbagai macam kebutuhan seperti bahan bangunan, berbagai alat-alat rumah tangga, dan sebagainya dari kota. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya interaksi yang terjadi antara masyarakat di desa dan masyarakat kota. Dari interaksi tersebut akan ada pola kebudayaan baru yang masuk dari kota ke desa, sehingga lama kelamaan budaya dari desa akan hilang karena sudah tergantikan oleh budaya baru dari kota. Jadi, bahasan utama dalam keterkaitan antara sosiologi dan geografi adalah mengenai masyarakat setempat yakni masyarakat desa (rural community) dan masyrakat kota (urban community) beserta akibat dari interaksi keduanya seperti urbanisasi, masalah kependudukan dan lain-lain. Masyarakat setempat dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang menempati suatu wilayahyang mempunyai batas-batas tertentu dan mempunyai hubungan sosial (social relationship) yang lebih besar di antara anggotanya dibanding dengan masyarakat luar, misalnya seperti masyarakat desa dan masyarakat kota. Masyarakat setempat mempunyai tempat tinggal yang tetap dan permanen dan mempunyai ikatan solidaritas atas tempat tinggalnya. Masyarakat pedesaan sering diidentikkan sebagai masyarakat yang sederhana sedangkan masyarakat perkotaan diidentikkan sebagai masyarakat yang
  • 14. 11 komplek. Masyarakat desa pada umumnya memiliki ciri: kolektifitas tinggi, hubungan atas dasar kekeluargaan, sistem mata pencahariannya relatif homogen, dan memegang kuat tradisi. Sementara masyarakat kota pada umumnya memiliki ciri : Individualis, hubungan atas dasar materialistis, mata pencahariannya relatif heterogen dan kurang dalam memegang tradisi. Emile Durkheim membagi masyarakat kedalam dua kategori utama, yaitu masyarakat modern yang solidaritas sosialnya bersifat organis dan masyarakat tradisional yang ikatan solidaritasnya bersifat mekanis. Masyarakat perkotaan sebagai masyarakat modern mata pencahariannya relatif heterogen dimana pembagian kerjanya relatif banyak sehingga setiap orang memiliki ketergantingan yang tinggi terhadap orang lain, maka disebutlah solidaritas organis. Sementara pada masyarakat pedesaan yang masih tradisional, mata pencahariannya relatif homogen dimana pembagian kerjanya sedikit sehingga ketergantungannya terhadap orang lain lebih rendah dibanding pada masyarakat kota sehingga disebut sebagai solidaritas mekanis. Kemudian, Ferdinan Tonnies juga membagi masyarakat setempat kedalam dua macam, yaitu Gemeinschaft (paguyuban) yang sering diidentikkan dengan masyarakat pedesaan dan Gesellschaft (patembayan) sering diidentikkan dengan masyarakat perkotaan. Gemeinschaft atau paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama suatu masyarakat dimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis. Sementara Gesellschaft atau patembayan adalah bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Dasar hubungan bersifat materialistis. Suatu masyarakat atau jaringan total hubungan masyarakat yang mewujudkan rasional disebut gesellschaft, sedangkan suatu kompleks yang mewujudkan kehendak natural disebut Gemeinschaft.8 2. Sosiologi dan Ekonomi 8 Wardi Bachtiar. Sosiologi Klasik (dari Comte hingga Parsons). Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010, hlm. 82
  • 15. 12 Berdasarkan sejarahnya, ekonomi dan siosologi mempunyai keterkaitan antar sama lainnya. Keterkaitan tersebut menyangkut penjelasan mengenai kelas sosial, sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi komunis. Sebagaimana tercatat dalam sejarah bahwa dikatakan bahwa sosiologi lahir akibat adanya beberapa revolusi, salah satunya adalah revolusi industri. Revolusi industri merupakan revolusi dalam bidang perekonomian yang menyangkut cara dalam memproduksi barang-barang yang semula dikerjakan oleh manusia kemudian digantikan dengan tenaga mesin sehingga menghasilkan kuantitas produksi dalam jumlah yang besar. Revolusi industri tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi saja, namun juga berdampak besar bagi kehidupan sosial. Revolusi industri melahirkan kapitalisme dan memunculkan dua kelas sosial yang berbeda yaitu kaum borjuis dan kaum proletar. Kaum borjuis merupakan sekelompok orang yang memiliki alat-alat produksi, sedangkan kaum proletar merupakan sekelompok orang yang tidak memiliki alat-alat produksi dimana ia menjual tenaganya kepada kaum borjuis. Karl Marx merupakan seorang tokoh besar yang banyak menyumbangkan pemikirannya terhadap bidang tersebut. Karl Marx juga dikenal sebagai tokoh sosiologi sekaligus tokoh ekonomi. Karl Marx beranggapan bahwa masyarakat dan kegiatan-kegiatanya pada dasarnya merupakan alat-alat yang terorganisasi agar manusia dapat tetap hidup.9 Karl Marx banyak mengkritik sistem ekonomi kapitalis yang hanya mensejahterakan kaum borjuis tetapi menyengsarakan kaum proletar. Karl Marx memberikan solusi terhadap permasalah tersebut dengan menawarkan sistem ekonomi komunis sebagai pengganti sistem kapitalis. Beberapa diantara teori Marx yang terkenal adalah teori nilai lebih dan teori akumulasi akumulasi kapital. Dalam teori nilai lebih Marx mengemukakan bahwa kapitalis membayar buruh dengan harga yang tidak sepadan dengan pekerjaan yang dilakukan si buruh. Caranya dengan tidak menghentikan kerja seorang buruh ketika pekerjaan tersebut sudah menghasilkan komoditi yang 9 Munandar Soelaeman. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung: Refika Aditama. 2011, hlm. 149
  • 16. 13 nilainya setara dengan tenaga siburuh yang dibelinya. Artinya siburuh harus melakukan dua jenis kerja, yaitu kerja untuk menghasilkan nilai yang setara dengan upah yang diperolehnya dan kerja untuk menghasilkan nilai bagi si kapitalis.10 Sementara, dalam teori akumulasi kapital Marx mengemukakan bahwa setiap kapitalis harus meningkatkan keuntungan agar bisa mengakumulasi dan mengembangkan kapitalnya terus menerus demi mempertahankan usahanya dari persaingan dengan kapitalis-kapitalis lainnya. Adanya kesenjangan dan perbedaan distribusi kekayaan antara kapitalis dan proletar menyebabkan timbulnya konflik antar kelas. Kelas buruh mengalami banyak penindasan dan penghisapan dalam segala kemampuannya. Konflik antara kaum kapitalis dan proletar merupakan titik sentral dari kajian Marx mengenai masyarakat. Bahkan bagi Marx sebuah kelas dianggap benar-benar eksis ketika orang menyadari bahwa ia sedang berkonflik dengan kelas-kelas lain. Tanpa kesadaran ini, menurut Marx mereka hanya akan membentuk suatu kelas dalam dirinya (Class in its Self), ketika mereka mulai menyadari konflik terjadi, maka mereka menjadi suatu kelas yang sebenarnya atau sering disebut kelas untuk dirinya (Class for its Self). 3. Sosiologi dan Politik Dalam ilmu politik, sosiologi mempunyai peran penting bagi perkembangannya. Diantara ilmu-ilmu sosial yang lain, sosiologi merupakan ilmu yang paling pokok dan paling umum. Hal ini disebabkan adanya kesamaan antara sosiologi dan ilmu politik dalam memandang negara diamana keduanya memandang negara sebagai asosiasi dan sebagai sistem pengendalian. Sosiologi membantu para sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik mengemukakan bahwa dengan menggunakan dengan menggunakan teori-teori 10 Dede Mulyanto. Antropologi Marx (Karl Marx dan Kebudayaan). Bandung: Ultimus. 2011, hlm. 168
  • 17. 14 sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai dimana susunan stratifikasi sosial memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh misalnya kebijakan (policy decisions), corak dan sifat-sifat keabsahan politik (political legitimacy), sumber-sumber kewenangan politik (sources of political authority), pengendalian sosial (social control) dan perubahan sosial (social change).11 Ilmu politik berhubungan erat dengan kebijakan, pembangunan, kekuasaan dan kewenangan. Dalam bidang kebijakan dan pembangunan, Sosiologi memberikan banyak kontribusi terhadap ilmu politik, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga sampai tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan sisiologi dapat memberikan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Kemudian pada tahap pelaksanaan atau penerapan, diperlukan peranan sosiologi dalam mengidentifikasi kekuatan sosial dalam masyarakat sehingga dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan unsur-unsur yang dapat menghambat pembangunan. Sementara pada tahap evaluasi, sosiologi dengan penelitiannya dapat memberikan informasi mengenai penilaian berhasil atau tidaknya suatu pembangunan. 4. Sosiologi dan Psikologi Titik temu pembahasan antara sosiologi dan psikologi adalah terdapat pada tindakan sosial, perilaku kelompok dan interaksi. Apabila dipandang dari sudut sosiologi tindakan sosial didasarkan pada pengaruh sosial, sedangkan psikologi lebih menekankan bahwa tindakan sosial dilakukan atas dasar pribadi. Para psikolog menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal persepsi, kognisi, emosi, dan sejenisnya sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para individu dalam konteks sosial, dan bagaimana pola perilaku dan interaksi tersebut dapat mengubah budaya dan struktur sosial. Suatu cabang bidang keilmuan yang menjadi gabungan antara psikologi dan sosiologi adalah psikologi sosial. Menurut Gordon W. Allport (1968) Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan 11 Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2013, hlm. 29
  • 18. 15 menerangkan bagaimanan pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain.12 Gabriel tarde (1842-1904) seorang sosiologi dan kriminologi prancis yang di anggap pula sebagai bapak psikologi sosial (social interaction) tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi, bahkan semua pergaulan antar manusia hanyalah semata-mata berdasarkan atas proses imitasi itu. Pada tahun 1908, psikologi sosial resmi menjadi suatu disiplin ilmu yang mandiri dimana pada saat itu terdapat dua buku yang membahas mengenai psikologi sosial yaitu buku "Introduction to Social Psychology" ditulis oleh seorang psikolog bernama William McDougall dan buku "Social Psychology : An Outline and Source Book” yang ditulis oleh seorang sosiolog bernama E.A. Ross. Berdasarkan latar belakang kedua penulis tersebut maka dapat dipahami bahwa psikologi sosial bisa diklaim sebagai bagian dari psikologi, dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi. Psikologi sosial juga merupakan pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur sosial, dan perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan psikologi sosial dalam menjelaskan variasi perilaku manusia. 12 Dennis Fox & Isaac Prilleltensky. Psikologi Kritis; Metaanalisis Psikologi Modern. Terjemahan Achmad Chusairi & Ilham Nur Alfian. Jakarta: Teraju. 2005, hlm. 154
  • 19. 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Urgensi Teori dan Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan adalah peranan penting sosiologi dan teorinya dimana sosiologi memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang terwujud dalam keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. 2. fungsi sosiologi bagi orang yang mempelajarinya adalah:  Dapat mengenal lebih jelas siapa diri kita baik sebagai individu, maupun sebagai anggota kelompok masyarakat.  Membantu memahami lebih jauh mengenai lingkungan sosial sekitar.  Memahami perbedaan-perbedaan kebudayaan di masyarakat lain.  Mendorong untuk lebih tanggap, kritis dan rasional dalam menanggapi gejala sosial yang terjadi di masyarakat. 3. Karakteristik sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah :  Sosiologi bersifat empiris  Sosiologi bersifat teoritis  Sosiologi bersifat kumulatif  Sosiologi bersifat nonetis 4. Urgensi Teori Sosiologi dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan menyangkut peranan dan keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lain seperti geografi, ekonomi, politik dan psikologi. B. Saran Sebagai insan akademik yang berada ditataran sosiologi, seharusnya setiap mahasiswa dapat mengenali sosiologi lebih jauh baik dari segi pemahamannya terhadap isi bahasa sosiologi maupun dari segi keterkaitan sosiologi dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, sehingga pada saatnya nanti
  • 20. 17 ketika sudah menjadi sosiolog, dapat menjalin relasi yang jelas dengan sarjana-sarjana dari ilmu pengetahuan yang lain guna untuk mewujudkan tri darma perguruan tinggi yang kedua dan ketiga yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
  • 21. 18 DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Wardi. Sosiologi Klasik (Dari Comte Hingga Parsons). Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010 Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2013 Fox, Dennis & Isaac Prilleltensky. Psikologi Kritis (Meta Analisis Psikologi Modern). Terjemahan Achmad Chusairi & Ilham Nur Alfian. Jakarta: Teraju. 2005 Horton, Paul B. & Chester L. Hunt. Sosiologi. Terjemah Aminuddin Ram & Tita sobari. Jakarta: Erlangga. Mulyanto, Dede. Antropologi Marx (Karl Marx tentang Masyarakat dan Kebudayaan). Bandung: Ultimus, 2011. Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Sosial (Perilaku Kelompok dan Psikologi Terapan). Jakarta: Balai Pustaka. 2005 Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2012 Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung. Refika Aditama. 2011
  • 22. 1