Dokumen tersebut merangkum pengertian sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan menjelaskan bahwa sosiologi mempelajari interaksi manusia dalam masyarakat serta hubungan antara individu dan kelompok."
1. Tugas : Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan
X
Di susun oleh :
Nama
: WA SUFIAH
Tingkat : 1 B
AKADEMI KEPERAWATAN
PEM KAB MUNA
2012/2013
2. KATA PENGANTAR
segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat beserta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “sosiologi
sebagai ilmu poengetahuan ” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dan Tak lupa pula shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang
benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi
maupun dari segi penulisan olehnya itu penulis mengharapkan kritikan atau saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaaan makalah yang akan datang.
Raha, maret 2013
penyususn
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………….………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….……………….....
A. Latar Belakang…………………………………………………………….....
B. Rumusan masalah………………………………………………………….....
C. Tujuan………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..
A. Pengertian sosiologi …………………………………………………………
B. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan….……………….…………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………...…………………..
B. Saran……………………………………………………………………..…….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Sosiologi
Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan dan Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya
sebagaimana yang telah guru kami sampaikan bahwa ilmu sosiologi pertama kali
digunakan oleh seorang filosof perancis yang bernama Auguste Marie Francois Savier
Comte, berkat jasanya itu Auguste Comte di juluki sebagai bapak sosiologi. Untuk lebih
jelasnya kita akan menjelaskan dibawah ini
B. rumusan masalah
Apa itu sosiologi ?
Mengapa Sosiologi Sebagai Ilmu pengetahuan ?
C. tujuan
Untuk mengetahui sosiologi
Untuk mengetahui sosiologi sebagi ilmu pengetahuan
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari kata “socious” (bahasa latin) yang artinya teman atau
kawan, dan “logos” (bahasa Yunani) yang artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah
sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang
dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang yang satu dengan orang yang lain,
baik yang bersungguh-sungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh.
Pengertian ini diperluas sedikit menjadi “Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.”
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof dari Perancis yang bernama
Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal dengan sebutan Auguste Comte pada
tahun (1798 – 1857), dalam bukunya “Course de Philosophie Positive”. Karena jasanya
maka Auguste Compte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Berikut ini definisi sosiologi
menurut para ahli :
Allan Jhonson. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku,
terutama dalam kaitannya dengan satu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut
mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya
mempengaruhi sistem itu
Anthony Giddens
Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan
masyarakat.
Herbert Spencer dari Inggris
Sosiologi adalah penelitian tentang susunan – susunan dan proses – proses dari
kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan.
6. Hassan Shadily
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan
menyelidiki ikatan – ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan
mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh,
serta berubahnya perserikatan – perserikatan hidup serta kepercayaan dan keyakinan,
memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup
manusia.
Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
a.
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya
gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak
masyarakat dan politik, dan sebagainya.
b.
Hubungan dan saling pengaruh antara gejala – gejala sosial dan gejala – gejala non
sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya, serta
c.
Ciri – ciri umum semua jenis gejala sosial.
Mayor Polak
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan, yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok material atau kelompok
statis maupun kelompok dinamis.
Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok.
Lahirnya Sosiologi
Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat
pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis).
7. Tokoh-tokoh sosiologi antara lain sebagai berikut :
1. Auguste Comte (1798 – 1857)
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli
filsafat Perancis pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Bapak
Sosiologi. Sumbangannya terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut :
a. Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode
historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta, onjektif, bermanfaat,
serta mengarah pada kepastian dan kecermatan.
2. nAuguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala
sosial, manusia akan melewtai tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga
jenjang yaitu :
o jenjang teologi
o jenjang metafisika dan
o jenjang positif
3. Auguste Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu – ilmu sosial
dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu – ilmu sosial.
4. Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian, yaitu statistika sosial
(sosial statics) dan dinamika sosial (sosial dinamics).
Sosiologi sebagai ilmu (sifat hakekat)
Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika).
Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis
oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu.
Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi syarat – syarat tersebut.
Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat
– sifat :
Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan)
terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan
objektif;
8. Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil –
hasil observasi, merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan
untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi terbentuk atas dasar teori –
teori yang sudah ada;
Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi
bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai
dengan menjelaskan fakta – fakta tersebut.
Ciri-ciri sosiologi sebagai berikut :
Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)
Objek Sosiologi
1. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala – gejala dan proses
hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk sosial atau
masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat.
Cabang-cabang sosiologi terdiri atas :
1. Sosiologi Politik. Sosiologi politik adalah suatu cabang sosiologi yang mengkaji
hubungan antara gejala–gejala kemasyarakatn dengan politik.
2. Sosiologi Hukum. Sosiologi hukum adalah cabang sosiologi yang mempelajari
hubungan antara gejala – gejala kemasyarakatan dengan hukum.
3. Sosiologi Pendidikan. Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang mengkaji
hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan pendidikan.
9. 4. Sosiologi Agama. Sosiologi agama adalah bagian dari ilmu sosiologi yang
mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan dengan agama.
5. Sosiologi Kekeluargaan. Sosiologi kekeluargaan adalah cabang sosiologi yang
membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan keluarga.
6. Sosiologi Kesenian. Sosiologi kesenian adalah cabang sosiologi yang membahas
hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan seni.
7. Sosiologi Kedokteran. Sosiologi kedokteran adalah cabang sosiologi yang membahas
hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan kedokteran.
8. Sosiologi Ilmu Pengetahuan. Sosiologi ilmu pengetahuan adalah cabang sosiologi
yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan ilmu pengetahuan.
9. Sosiologi Ekonomi. Sosiologi ekonomi adalah cabang sosiologi yang membahas
hubungan gejala-gejala kemasyarakatan dengan ekonomi.
10. Sosiologi Persengketaan. Sosiologi persengketaan adalah cabang sosiologi yang
membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan persengketaan.
B. Sosiologi Sebagai Ilmu
1. Manfaat sosiologi antara lain sebagai berikut :
Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan
dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat. Sosiologi mampu mengkaji status
dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai „dunia‟ atau „budaya‟
lain yang belum kita ketahui. Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami
nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta
memanfaatkan perbedaan –perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik
diantara anggota masyarakat yang berbeda. Bagi kita sebagai generasi penerus,
mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam
menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini, serta
mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi
sosial yang kita hadapi sehari – hari.
10. Metode – metode Sosiologi
Sebagai suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala
– gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah
adalah observasi ilmiah atau disebut juga penalaran.
Menurut Paul B. Horton, teknik riset dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut :
Study Cross – sectional dan longitudinal, yakni suatu pengamatan yang meliputi suatu
daerah yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal
adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu
kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam eksperimen laboratorium,
subjek orang dikumpulkan dalam suatu tempat “laboratorium” kemudian diberi
pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti, kemudian dicatat dan ditarik
kesimpulan.Penelitian pengamatan, hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam
penelitian ini peneliti tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
2. jenis-jenis Metode Yang Digunakan Dalam Sosiologi Metode Kualitatif :
Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur
dengan angka. Metode ini meliputi :
Metode historis, yaitu menganalisis peristiwa – peristiwa masa lalu untuk
merumuskan prinsip – prinsip umum;
Metode komparatif, yaitu membandingkan antara bermacam – macam – macam
masyarakat;
Metode studi kasus, alat-alat yang diperlukan : a) wawancara, b) daftar pertanyaan, c)
pengamatan partisipasi
Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan – bahan keterangan dengan angka atau
gejala – gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula.
Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik, dimana gejala – gejala
masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu.
11. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sesuai yang dikatakan oleh auguste comte sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan sosial dalam masyarakat yang sangat berguna dalam kehidupan
masyarakat karna sosiologi dapat membantu masyarakat dalam menyelesaiankan
berbagai persoalan dalam kehidupan. Dan Secara harfiah sosiologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang dimaksud hubungan antar
teman meliputi antara orang yang satu dengan orang yang lain, baik yang bersungguhsungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh. Pengertian ini diperluas sedikit
menjadi “Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di
dalam masyarakat.”
B. SARAN
Di dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi sebuah konkrit yang harus di
selesaikan dengan baik dengan demikian ilmu sosiologi dapat membantu menangani dan
menyelesaikan konkrit itu secara baik. Memang tidak mudah untuk dapat menyelesaikan
konkrit itu tapi dengan bermodalkan ilmu sosiologi yang di dapat sedikit demi sedikit
jika di laksanakan dengan baik maka perlahan-lahan sebuah konkrit itu dapat
terselesaikan.