Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan standar pendidikan kebidanan di Indonesia, meliputi (1) undang-undang dan peraturan terkait pendidikan kebidanan, (2) jenjang pendidikan kebidanan, (3) alur kredensial pendidikan kebidanan, (4) prinsip dan nilai penyelenggaraan pendidikan kebidanan, (5) standar nasional pendidikan kebidanan, dan (6) kerangka kualifikasi nasional untuk pendidikan kebidanan.
2. A. Sistem dan Standar Pendidikan
Kebidanan Indonesia
1. Menyusun sistem pendidikan kebidanan
Undang-undang
• UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
• UU RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
• UU RI No. 44 tahun 2009 tetang rumah sakit
• UU RI No.52 tahun 2009 tetang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga
• UU RI No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
• UU RI No.8 tahun 1999 tetang perlindungan konsumen
Peraturan Pemerintah
• Peraturan Pemerinta RI No.14 tahun 2010 tentang pendidikan
kedinasan
• Peraturan pemerintah RI no.60 tahn 1999 tentang pendidikan Tinggi
• Peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang estándar
nasional pendidikan
• Peraturan pemerintah RI no.32 tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan
3. Title
• Text
Keputusan presiden
•Keputusan presiden RI no.77 tahun 2000 tentang perubahan atas
•Keputusan presiden no.23 tahun 1994 tentang pengangkatan bidan
sebagai pegawai tidak tetap
Keputusan menteri
•Kepmenkes RI no.369 tahun 2007 tetang estándar profesi bidan
•Kepmenkes RI no.900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan
(yang baru 1464/MENKES/PER/10/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan
•Keputusan menteri kesehatan no.938/menkes/SK8/2007 Tentang
standar asuhan kebidanan
•Keputusan menteri kesehatan no.741 tahun 2008 tentang standa
pelayanan minimal bidang kesehatan dikabupaten/kota
•Keputusan menteri kesehatan RI no.1457/menkes/SK/X/2003 tentang
stándar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabuopaten/kota
4. PENDIDIKAN KEBIDANAN
•Adalah usaha sadar dan terancam untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang
yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan ,
pengendalian diri.
• Jalur pendidikan kebidanan adalah
wahana yang dilalui secara peserta didik
untuk mengembangkan potensi diri
dalam suat proses pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan
kebidanan .
5. • jenjang pendidikan kebidanan adalah tahapan
pendidikan kebidanan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik , tujuan akan
dicapai dan kemampuan yang dikembangkan
• pendidikan vokasi adalah suatu program ada
jenjang tinggi yang mempunyai tugas untuk
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu
yang mencangkup program pendidikan D1,
D2,D3
• pendidikan vokasi kebidanan -> DIII kebidanan
• pendidikan akademik adalah merupakan pendidikan
tinggi program sarjana dan panca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaaan dan
pengembangan disiplin ilmu pengetahuan
6. 3. alur kredensial pendidikan akademik kebidanan
a. program studi diploma III kebidanan
•adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga dengan
keahlian terapan yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan praktik kebidanan dalam kondisi normal
berdasarkan standar di berbagai setting pelayanan
kesehatan.
•prifil lulusan DII kebidana adalah care provider,
communicator , dan community leader.
b. program studi S1 kebidanan
•pendidikan strata satu kebidanan sebagai
pendidikan strata satu tenaga kesehatan lainnnya
memiliki karakteristik sebagai pendidikan akademik
dan pendidikan profesi
7. • pendidikan strata satu kebidanan adalah
pendidikan akademik profesi tingkat sarjana yang
dilaksanakan secara terintegrasi, diarahkan pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. program studi S2 kebidanan
• program pendidikan pasca sarjana kebidanan
yang diarahkan terutama pada pengembangan ,
pengetahuan , teknologi , dan atau seni di dalam
bidang ilmu kebidanan atau praktek professional
kebidanan melalui riset ,hingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji di bidang keilmuan
kebidanan.
8. d. program studi strata 3
•adalah pendidikan doctor yang lulusannya mampu
mengembangkan pengetahuan , teknologi dan atau seni
baru di bidang keilmuan kebidanan atau praktek
professional melalui riset, hingga menghasilkan teknologi
dan teruji serta mampu memecahkan masalah sains.
•Mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi dan
atau seni baru didalam bidang keilmuan kebidanan
melalui pendekatan inter, kreatif, original, dan teruji
• Mampu mengelola, memimpin , dan
mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan khasiahatan
umat manusia, serta mampu mendapatkan
pengetahuan nasional maupun internasioanal
9. 4. prinsip dan nilai penyelenggaraan pendidikan kebidanan (ICM, 2010)
a. mempromosikan otonomi profesi kebidanan , bidan dan program
pendidikan
b. membangun kepercayaan terhadap proses pendidikan kebidanan melalui
pembentukan standar penyelenggaraan pendidikan kebidanan yang disusul
oleh bidan dan para ahli
c. mendorong dan mendukung peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
kebidanan secara berkelanjutan pada proses penyelenggaraan dan output
pendidikan kebidanan.
5. fungsi SNPK
Pendoman / dasar untuk perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan
dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan yang sesuai dengan kaidah
dan memenuhi syarat untuk dapat dipastikan input proses dan output dan
aspek aspek lain dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan pendidikan
yang diisyarakan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasinal yang
bermutu
10. c. standar nasional pendidikan kebidanan (SNPK) Indonesia untuk jenis
pendidikan vokasi
(SUMBER : SNP-BSNP)
1.Standar isi
2.Standara proses
3.Standar kompetensi lulusan
4.Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
5.Standar sarjana dan prasarana
6.Standar pengelolaan
7.Standar pembiayaan
8.Standar penilaian pendidikan
1. Standar isi
•Pengembangan kurikulum pendidikan kebidanan
•Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan bidan adalah kurikulum
berbasis kompetensi – mengacu pada standar kompetensi bidan
•Kurikulum inti – lulusan mempunyai standar kompetensi (pengetahuan ,
keterampilan ,dan sikap) = lingkup praktek
11. 2. Standar proses
Adalah proses standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan- pendekatan pembelajaran
SPICES sebgai berikut :
1.Student centered
2.Problem – based
3.Integrated
4.Community oriented
5.Early exposure to clinic
6.Systematic
3. Standar kompetensi lulusan (KKNI)
a.Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas,
memilih metode yang sesuai dari pilihan yang sudah
maupun belum baku sesuai dengan menganalisis data,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur terhadap hasil kerja sendiri , orang
lain , dan kelompok , yang menjadi tanggung jawab
pengawasan di lingkup bidang kerjanya .
12. b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan secara umum tetapi
mendalam di bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah procedural
4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
Pendidikan dan pendidikan kebidanan – tenaga professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran ,
menilai hasil pekerjaan , melakukan pembimbingan dan pelatihan , serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , teritama
bagi pendidik pada perguruan tinggi penyelenggara pendidik kebidanan
5. Standar sarana dan prasarana pendidikan
Berdasarkan pp/ 19/2005 pasal 42 standar sarana dan
prasarana pendidikan kebidanan meluputi :
1.Sarana meliputi : peralatan pendidikan, media pendidikan ,
buku dan sumber lainnya
2.Prasarana meliputi ; ruang kelas , R. PImpinan , R. Dosen,
R.tata usaha dll.
13. 6. Standar pengelolaan pendidikan
Berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan , dan pengawasan
kegiatan pendidikan
Pengelolaan pendidikan kebidanan – pinsip otonomi, akuntabilitas,
jaminan mutu dan evaluasi yang transparan
Institusi penyelenggaraan (provider) melakukan quality assurance
internah dan external
7. Standar pembiayaan pendidikan
a.Tanggung jawab pendanaan
Tanggung jawab bersama antara pemerintah , dan masyarakat
b. Sumber dana
Sumber pendanaan pendidikan ditentukan – prinsip keadilan,
kecukupan dan keberlangsungan
c. Pengelolaan dana pendidikan
Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan , efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas public
14. Standar penilaian pendidikan
a.Evaluasi – evaluasi internal dan eksternal dengan berbagai metode
evaluasi
b.Akreditas – menentukan kelayakan pendidikan
c.Sertifikasi pendidikan kebidanan – pemberian sertifikat kompetensi
bagi peserta didik oleh institusi berwenang – exit exam
D. standar nasional pendidikan kebidanan Indonesia
untuk jenis pendidikan akademik-profesi
Terdiri dari :
1.Standar proses
2.Standar kompetensi lulusan – berbeda
3.Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
4.Standar sarana dan prasana
5.Standar pengelolaan
6.Standar pembiayaan
7.Standar penilaian pendidikan
15. Yang berbeda terletak pada standar kompetensi lulusan. Standar
kompetensi lulusan (KKNI pendidikan S1 dan S2 kebidanan ) :
1.Mampu memanfaatkan iptek dalam bidang keahliannya, dan memapu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah
2.Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan
mendalam di bidang bidang tertentu , serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah procedural
E. standar pendirian institusi pendidikan kebidanan
Adalah :
Memperhatikan kebutuhan pihak pengguna lulusan pendidikan
kebidanan
Mekanisme pendirian dan perpanjangan ijin yuntk institusi
pendidikan kebidanan- mengikuti peraturan yang berlaku yang
dikeluarkan oleh kementerian pendidikan nasional / directorat
jenderan pendidikan tinggi
Sesuai dengan UU- RI No. 20 TAHUN 2003 tentang system
pendidikan nasional, untuk perkembangan profesiaonalisme dan
pelayanan pendidikan akademik dan profesi penting .
16. F. kerangka kualifikasi nasional Indonesia
1. analisis situasi
Tenaga kesehatan Indonesia belum siao globalisasi
Kompetensi tenaga kesehatan Indonesia belum terstandar internasional
Globalisai akan berdampak cross border bagi nakes
Untuk standarisasi penting kerengka kualifikasi yang diakui internasional
KKNI akan di sosialisasi secara internasinal
2. Kualifikasi pendidikan kebidanan
Kualifikasi pendidikan kebidanan dibagi dalam beberapa
kategori akademik dan profesi dengan mempertimbangkan
nomenklatur profesi yang diartikan sebagai ilmu kedokteran,
kebidanan dan ginekologi yang bermakna ilmu kandungan
Bidan berasal dari kata “midwife” dan ilmu kebidanan
berasal dari kata “midwifery” . berdasarkan terminology ini
maka nomenklatur profesi kebidanan adalah bidan dan
keilmuannya adalah ilmu kebidanan
17. 4. Kriteria penyusunan KKNI
Derajat kesulitan pekerjaan yang diukur mulai dari tugas – tugas yang
mudah, yang sekedar pengulangan tanpa pertimbangan sampai dengan
yang teramat rumit, berubah, tak terduga, yang memerlukan
pertimbangan.
Pengetahuan yang diperlukan mulai dari sekedar hanya mengandalkan
ingatan sampai pada yang memerlukan analitis dan evaluasi
Tanggung jawab yang di emban yang dapat meliputi tanggung jawab
pada orang lain dan juga atas jumlah dan kualitas hasil
5. Noemenklatur pendidikan kebidanan
a.Program studi diplomat DIII kebidanan
Adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga dengan
keahlian terapan yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan praktik kebidanan dalam kondisi normal
berdasarkan standar di berbagai setting pelayanan
18. b. Program studi S1 kebidanan
Pendidikan strata satu kebidanan sebagaimana pendidikan strata
satu tenaga kesehatan lainnya memililki karakteristik sebagai
pendidikan akademik dan pendidikan profesi
c. Program pendidikan profesi kebidanan
Program pendidikan profesi kebidanan adalah endidikan yang
diarahkan pada pencapaian kompetensi profesi dan penerapan
dalam praktik kebidanan
Kompetensi lulusan pendidikan profesi kebidanan adalah
melaksanankan praktik kebidanan baik di institusi pelayanan
maupun praktik perorangan
d. Program studi S2 kebidanan
Pendidikan strata dua kebidanan adalah program pendidikan
pasca sarjana kebidanan yang diarahkan terutama pada
pengembangan pengetahuan, teknologi , atau seni di dalam
bidang ilmu kebidanan atau praktek professional kebidanan
melalui riset , hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
di bidang keilmuan kebidanan
19. e. Program studi S3
Pendidikan strata tiga adalah pendidikan doctor yang lulusannya
mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi, dan atau sei baru
didalam bidang keilmuan kebidanan atau praktek profesionalnya melalui
riset , hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji serta
mampu memecahkan permasalahan sains , teknologi , da atau seni
dibidang keilmuan kebidanan melalui pendekatan inter, multi, dan
transdisioliner.
G, POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBIDANAN
IBI sebagai satu-satunya waddah bagi bidan telah mencoba
berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-
kegiatan dalam lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan
melayani masyarakat diberbagai tingkat kehidupan , karena ibi
bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap
profesionalisme bidan melalui kerja sama yang harmonis dengan
berbagai pihak terutama dengan pemerintah . keberadaan ibi
ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan
juga kehidupan bidan itu sendiri. Ibi turut berperan aktif dalam
berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat
20. G, POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBIDANAN
IBI sebagai satu-satunya waddah bagi bidan telah mencoba berbuat
untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam
lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat
diberbagai tingkat kehidupan , karena ibi bertanggung jawab untuk
mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerja sama
yang harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah .
keberadaan ibi ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian
profesi dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Ibi turut berperan aktif
dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat
pusat maupun tingkat daerah sampai ketingkat ranting.
Pengembanganpendidikan kebidanan seyogyanya
dirancang secara berkesinambungan , berjenjang dan
berkelanjutan sesuai dengan prisip beajar seumur hidup
bagi bidan yang mengabdi di tengah-tengan masyarakat .
21. Undang-undang sisdiknas no.20 tahun 2003 pasal 19 :
1.Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mengcangkup program pendidikan diplomat , sarjana ,
megister , dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
pendidikan tinggi diselenggarakan oleh perguruan tinggi pendidikan
tinggi diselenggarakan dengan system terbuka
2.Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka
Converter/bridging course program DIV ke strata 2 terapan
1.Harus ada kesepakan anatara perguruan tinggi penyelenggara,
assosiasi profesi, masyarakat sebagai end-sur (depkes , BPSDM) ,
tentang baku mutu kompetensi S2 terapan (jenis dan kebutuhan )
2.Kurikulum disusun bersama berdasarkan kesepakatan
kompetensi S2 terapan
3.Berhubung program D IV adalah program terminal , maka perlu
dilakukan proses artikulasi (akreditas kredit ) dan kredit transfer
melalui program converter/ bridging course sebelum menempuh
program S2 terapan
4.Program harus dapat “on and off” sesuai dengan kebutuhan
5.Program dapat berupa pendidikan kedinasan
22. G. Pendidikan berkelanjutan
Adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan teknik , hubungan antar
manusia dan satu moral bidan adalah dengan cara menempuh
pendidikan berkelanjutan
Visi dan misi pendidikan berkelanjutan bagi bidan
Visi
Tahun 2010 seluruh bidan telah mencapai telah menerapkan pelayanan
yang sesuai standar praktik bidan internasional dan dasar pendidikan
minimal diploma III kebidanan
Misi
1.Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk
“system”
2.Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat , provinsi ,
daerah kabupaten dan cabang
3.Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan
4.Mengadakan jaringan dan bekerja sama dengan pihak terkait
23. Tujuan dan sasaran pendidikan berkelanjutan
Tujuan
Tujuan umum pendidikan berkelanjutan bagi bidan adalah untuk
mempertahankan profesionalisme bidan
Tujuan khusus Pendidikan berkelanjutan secara khusus mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1. Pemenuhan standar
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Efisiensi
4. Meningkatkan kualitas pelayanan
5. Meningkatkan moral
6. Meningkatkan karier
7. Meningkatkan kemampuan konseptual
8. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership
skill)
9. Imbalan (kompensasi)
10. Meningkatkan kepuasan konsumen
24. Sasaran pendidikan berkelanjutan
1.Bidan praktik swasta
2.Bidan berstatus pegawai negeri
3.Tenaga kesehatan lainnya
4.Kader kesehatan
5.Dukun beranak
6.Masyarakat umum
Jenis dan karakter pendidikan berkelanjutan
Jenis pendidikan berkelanjutan
1. Formal
Pendidikan berkelanjutan secara formal yang telah dirancang
dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan
dukungan IBI adalah program D-3 , D-4 , S-1, dan S-2
kebidanan.
2. Nonformal
Pendidikan berkelanjutan secara nonformal dapat di tempuh
melalui pelatihan , seminar, workshop, dan lain lain