SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
1. PENGERTIAN HUKUM
1.1 HUKUM MENURUT PARA PAKAR HUKUM
a. Platohukum adalah sistem peraturan-peraturanyang teratur dan tersusun baik
yangmengikat masyarakat. “negara hukum” sebagai alternatif suatu sistem
pemerintahan yang lebih baik,dengan konsepnya mengenai Negara keadilan
yang dijalankan atas dasar normanormatertulis atau undang-undang.
b. Aristotelesmembagi menjadi dua pengertian, yaknihukum positif dan hukum
alamHukum positif adalah dimana masyarakatmenaati dan menerapkan hukum
tersebutuntuk anggota masyarakat itu sendiri.Ditentukan oleh penguasa
negara.Hukum Alam adalah aturan semesta alamdan sekaligus aturan hidup
bersama melaluiundang-undang. Berlaku dimana-mana
c. Thomas Aquinas (1225 – 1275) Pembedaan hukum yang berasal dariTuhan
(wahyu) dan hukum yang dijangkauoleh akal manusia sendiri.Aturan alam
semesta tergantung padaTuhan yang menciptakan. Hukum berasaldari Tuhan.
d. Thomas Hobbes (1588 – 1679)Hukum adalah semata apa yang dikehendaki oleh
penguasa.
e. Karl Von Savigny (1779 – 1861)Keseluruhan hukum sungguh-sungguh terbentuk
melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian
kekuasaan secara diam-diam.Hukum berakar pada sejarah manusia,dimana
akarnya dihidupkan olehkesadaran, keyakinan dan kebiasaanwarga negara.
f. Roscoe Pound (1870-1964) Diartikan sebagai tata hukum (hubungan
antaramanusia dengan individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang
mempengaruhi individu lainnya, atau tatasosial, atau tata ekonomi).diartikan
sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangandari putusan-putusan pengadilan dan
tindakanadministratif (harapan-harapan atau tuntutan-tuntutanoleh manusia
sebagai individu ataupun kelompokkelompok manusia yang mempengaruhi
hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).
g. Hans Kelsen (1881-1973)Hukum adalah suatu tatanan
perbuatanmanusia.Hukum bukanlah sebuah peraturan,melainkan seperangkat
2
peraturan yangmengandung semacam kesatuan yangdipahami melalui sebuah
sistem.
h. Mochtar Kusumaatmadja Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya
memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup
lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu
dalam kenyataan.
i. Menurut E. utrecthtHukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau
larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya
ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan
dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.” E. Utrecht mengartikan keberadaan
hukum ini yaitu, “hukum sebagai alat daripada penguasa yang dapat memberi
atau memaksakan sanksi terhadap pelanggar hukum karena dalam penegakan
hukum jika terjadi pelanggaran menjadi monopoli penguasa.”
j. Van kanHukum sebagai seluruh peraturan hidup manusia yang bersifat memaksa
demi melindungi kepentingan manusia yang ada di dalam masyarakat, tujuan
hukum yakni menjaga ketertiban dan perdamaian.” Didirikannya Peraturan
hukum membuat orang akan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan
hidup manusia dengan cara yang tertib. sehingga tercapai tujuan kedamaian
dalam hidup bermasyarakat.
k. Satjipto RaharjoPengertian hukum tersebut dibahas dari perspektif filsafati dan
bersifat normatif yang dilahirkan dari kehendak manusia atau masyarakat untuk
menciptakan keadilan.
2. HUKUM DI EROPA
2.1 CIVIL LAW
Civil Lawadalah sistem hukum yang banyak dianut oleh negara-negara
EropaKontinental yang didasarkan pada hukum Romawi. Disebut demikian karena
hukumRomawi pada mulanya bersumber pada karya agung Kaisar IustinianusCorpus
3
Iuris Civilis.Karena banyak dianut negara Eropa Kontinental,Civi Lawsering
dinamakan sistem kontinental. Negara-negara bekas jajahan negara-negara Eropa
Kontinentaljuga menganut sistem Civil Law
SistemCivil Lawmemiliki 3 karakteristik, yaitu:
(1) adanya kodifikasi;
(2) hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undang-undang menjadi
sumber hukum yang terutama; dan
(3) sistem peradilan bersifat inkuisitorial. Inkuisitorialmaksudnya, bahwa dalam
sistem itu, hakim mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan
memutus perkara. Hakim aktif dalammenemukan fakta dancermat dalam menilai
alat bukti. Hakim di dalam.Civil Law berusaha mendapatkangambaran lengkap dari
peristiwa yang dihadapinya sejak awal
2.2 COMMON LAW
Common Law,adalah sistem hukum yang dianut oleh suku-suku Anglika dan
Saksa yang mendiami sebagian besar Inggrissehingga disebut juga sistem Anglo-
Saxon. Negara-negara bekas jajahan Inggris menganut sistemCommon Law. Akan
tetapi, Amerika Serikat sebagai bekas jajahanInggris mengembangkan sistem yang
berbeda dari yang berlaku di Inggris meskipunmasih dalam kerangka sistemCommon
Law. Perkembangan politik, ekonomi, danteknologi Amerika Serikat yang lebih pesat
dari pada yang terjadi di Inggris,menyebabkan Amerika Serikat banyak bertransaksi
dengan negara lain. Hal ini berimplikasi pada banyaknya hukum Amerika Serikat
yang dijadikan acuan atau landasan transaksi yang bersifat internasional. Ole h
karena itulah sistemCommonLawpada saat ini lazim disebut sebagai sistemAnglo-
American.
Sisstem Common Law mempunyai 3 karakteristik, yaitu:
(1) yurisprudensidipandang sebagai sumber hukum yang terutama,
(2) dianutnya doktrinstaredecisis,dan
4
(3) adanya adversary system dalam proses peradilan.
Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama karena 2 hal, yaitu alas an psikologis
dan alasan praktis. Alasan psikologis maksudnya setiap orang yang ditugasi
untukmenyelesaikan perkara, ia cenderung sedapat-dapatnya mencari alas an
pembenaratau putusan-putusannya merujuk kepada putusan yang telah ada
sebelumnyadaripada memikul tanggung jawab atas putusan yang dibuatnya sendiri.
Sedangkan alasan praktisnya adalah bahwa diharapkan adanya putusan yang
seragam karenasering dikemukakan bahwa hukum harus mempunyai kebiasaan dari
pada menonjolkan keadilan pada setiap kasus.
2.3 PERBANDINGAN SISTEM HUKUM
Berikut tabel untuk memudahkan pemahaman terhadap sistem hukum yang telah di
bahas secara singkat di atas :
Siste
m
Huku
m
Common Law Civil Law Hukum
Islam
Kriteri
a
Penga
nut
Inggris dan Negara
jajahannya
AS Eropa Kontinetal Jazira
Arab,Afrik
a
Timur,Asi
a
Tenggara
karakt
eristik
1.Yurisprudensiseb
agaisumberhukum
yangterutama
1.Yurisprudensiseb
agaisumberhukum
yangterutama
1.Adanya
kodifikasi
2.Hakim
1.Tidak
dapat
diubah
5
2.Dianutnyadoktrin
taredecisis
3.Adversarysystem
dalam
prosesperadilan
2.Dianutnyadoktrin
staredecisis
3.Adversary
Systemdalam
prosesperadilan
tidakterikatkepada
preseden
3.Sistemperadilanb
ersifatinkuisitoria
2.Fleksibe
l dan
sesuai
dengan
perkemba
ngan
jaman
Sumb
er
Huku
m
Yurisprudensi
judge made law
Yurisprudensi
case lawdan
perundang-
1.Peraturan
-Perundang-
Undangan
1. Al
Q
ur
an
2. Su
nn
ah
3. Ij
m
a’
3. TUJUAN HUKUM
3.1 TUJUAN HUKUM
Tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan orang perseorangan
(individu) atau hak-hak asasi manusia dan masyarakat, serta negara. Di Indonesia
(yang mengalami penjajahan oleh bangsa asing berkali-kali) setelah merdeka, sudah
seharusnya bila hukum pidana Indonesia (bukan hukum pidana di Indonesia) disusun
dan dirumuskan sedemikian rupa, agar semua kepentingan negara, masyarakat dan
individu sebagai warga negara
dapat diayomi dalam keseimbangan yang serasi berdasarkan pancasila.Dengan
demikian tujuan hukum Pidana Indonesia adalah pengayoman semuakepentingan
6
secara serasi.Salah satu cara untuk mencapai tujuan hukum pidana adalah
memidana seseorang yang telah melakukan tindak pidana. Dasar pembenar
penjatuhan pidana bertolak pangkal dan pemikiran sebagai berikut:
a. Ketuhanan (Theologis)
Pidana adalah tuntutan keadilan dan kebenaran Tuhan. Tidak boleh ada
pemindahan karena dendam dan rasa pembalasan, melainkan karena petindak telah
berdosa (quia peccatum est). Hakim bertindak atas kekuasaan yang diberikan Tuhan
kepadanya, sedang negara sebagai pembuat undang-undang. Penguasaan adalah
abdi Tuhan untuk melindungi yang baik dan menghukum yang jahat dengan pidana
penganut ajaran ini adalah Thomas van Aquino.
b. Falsafah (Wijsbegeerte)
Berdasarkan ajaran “kedaulatan rakyat” dari J.J. Roussdau yang berarti ada
persetujuan fiktif antara rakyat dengan negara, rakyat berdaulat dan menentukan
bentuk pemerintahan. Kekuasaan negara adalah kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat. Setiap warga negara menyerahkan sebagian dari hak asasinya dengan
imbalan perlindungan kepentingan hukumnya dari negara.5 Hukum Pidana – Endah
Lestari D.,SH,MH. Fakultas Hukum – Univ. Narotama Surabaya
c. Perlindungan hukum (Juridis)
Dasar pemindahan adalah karena penerapan pidana merupakan alat untuk
menjamin ketertiban hukum. Ajaran ini dipelopori oleh Bentham, van Hamel dan
Simons.Sedangkan alasan pemidanaan dapat digolongkan dalam tiga golongan
pokok sebagai berikut:
1. Teori pembalasan (teori absolut)
Teori ini membenarkan pemidanaan karena seseorang telah melakukan suatu tindak
pidana. Pembalasan yang berupa pidana mutlak harus diberikan kepada pelaku
tindak pidana tanpa mempersoalkan akibat dan masa depan terpidana, seperti
7
pepatah: darah bersabung darah, nyata bersabung nyawa, atau oog o moog, tand
om tand.
2. Teori tujuan (teori relatif, teori perbaikan)
Teori ini membenarkan pemidanaan berdasarkan atau bergantung kepada tujuan
pemidanaan, yaitu: untuk perlindungan masyarakat dan mencegah terjadinya
kejahatan. Teori ini mempersoalkan akibat dari pemidanaan terhadap penjahat di
samping kepentingan masyarakat serta pencegahan untuk masa mendatang.
3. Teori gabungan (Vereenigings – theorie)
Penjatuhan suatu pidana harus memberikan rasa kepuasan bagi hakim, penjahat
maupun masyarakat. Harus ada keseimbangan antara pidana yang dijatuhkan
dengan kejahatan yang dilakukan. Dengan mempertimbangkan masa lalu (seperti
pembalasan) juga mempertimbangkan masa depan (seperti tujuan), maka teori ini
ingin memperbaik kelemahan pada dua teori sebelumnya.
3.2 KUHP,UU DAN PERATURAN PEMERINTAH
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”) dan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (“KUHP”) merupakan produk peraturan perundang-undangan
warisan masa penjajahan Belanda. Menurut buku “Hukum Perdata Indonesia” yang
ditulis olehAbdulkadir Muhammad (hlm. 5), Burgerlijk Wetboek atau KUHPer adalah
kodifikasi hukum perdata Belanda yang isi dan bentuknya sebagaian besar serupa
dengan Code Civil Prancis (kodifikasi hukum perdata Prancis). Demikian juga hal nya
dengan KUHP, menurut artikel Sejarah dan Problematika Hukum Pidana Materiel di
Indonesia (diunduh dari uma.ac.id) yang ditulis Ahmad Bahiej, dosen Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (hlm. 6), KUHP adalah merupakan suatu
kodifikasi hukum pidana Belanda.
Lalu, karena Belanda pernah menjajah Indonesia, maka KUHPer dan KUHP
Belanda ini diusahakan kerajaan Belanda supaya dapat diberlakukan pula di Hindia
Belanda (Indonesia) pada waktu itu. Abdulkadir menjelaskan (hlm. 6) KUHPer untuk
8
Hindia Belanda (Indonesia) disahkan sebagai undang-undang oleh Raja Belanda pada
tanggal 16 Mei 1846, melalui Staatsblad 1847-23 dan dinyatakan berlaku pada
tanggal 1 Mei 1848. Sedangkan menurut penjelasan umum draft Rancangan
Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“RUU KUHP”) yang
ada di DPR, KUHP yang berlaku di Indonesia saat ini berasal dariWetboek van
Strafrecht voor Nederlandsch-Indie yang berlaku sebagai undang-undang
berdasarkan Staatsblad 1915 : 732.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, KUHP dan KUHPer tersebut masih
berlaku di Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar
1945 (“UUD”) yang menyatakan bahwa: “Segala badan negara dan peraturan yang
ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini.” Maka KUHP dan KUHPer sebagai Undang-Undang sampai saat ini
masih berlaku di Indonesia, selama belum digantikan oleh undang-undang baru. Hal
tersebut juga dijelaskan Abdulkadir (hlm. 6).
Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa KUHP dan KUHPer merupakan
suatu undang-undang yang dikitabkan (dikodifikasikan) sehingga disebut sebagai
suatu kitab undang-undang, dan sampai saat ini KUHP dan KUHPer tersebut masih
berlaku di Indonesia.
4. REVOLUSI PERANCIS
4.1 PENGERTIAN REVOLUSI PERANCIS
Sebelum terjadinya peristiwa penyerangan benteng Bastille di Prancis,
masyarakat Prancis menginginkan perubahansistem ketatanegaraan di
wilayahnya.Hal ini diakibatkan dari penderitaan rakyat yang sangat menderita akibat
daribeban pajak yang harus ditanggungnya. Oleh karena itu,terjadilah perpecahan di
kalangan masyarakat Prancis, yaitu antara kaum Royalis yang taat kepada raja dan
kaum republiken yang menginginkan dilakukannya perubahansistem ketatanegaraan
di Prancis. Sementara itu, dengan bercermin dari apa yang terjadi di Prancis, telah
meng ilhami kaum Patriot Belanda untuk mulai melakukan propagandamenentang
9
rezimStaadhouder Willem V dari dinasti Oranye yang saat itu berkuasa.Bertolak dari
apa yang terjadi di Prancis, mereka melakukan upaya untuk menggantikan sistem
ketatanegaraan mereka. Atas bantuan dari pemerintah Prancis, kaum Patriot
berhasil mendirikan Republik Bataf pada 25 Januari 1795. Secara umum,
negeriBelanda berada di bawah kekuasaan Prancis dari 1795 sampai dengan 1813.
Dari periode tersebut, secara umumpemerintahan di Belanda dapat dibagi menjadi
3, yakni pemerintahan Republik Bataf di bawahRaadpensionaris Jan Rutger
Schimmelpenninck (1795—1806), Kerajaan Belanda di bawahRaja Louis (Lodewijk)
Napoléon (1806—1810), dan langsung di bawah KaisarNapoléon Bonaparte (1810—
1813). Keadaan ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi wilayah koloni di
Hindia Timur.
Penerapan Ide Revolusi Prancis olehGubernur Jenderal Daendels (1808—
1811)Sejak menjabat sebagai gubernurjenderal 14 Januari 1808,
Daendelsmelaksanakan apa yang ditugaskannya yang telah ditetapkan dalam
instruksi yangditerimanya dari Raja Louis. Instruksi yang diterimanya dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip utama dalam Revolusi Prancis, antara lain bahwa hak
milik adalah suci. Olehkarena itu, negara akan melindungi semua hal yang telah
menjadi milik seseorang,institusi, atau negara. Selain itu, Daendels juga menghargai
prinsipliberté(kebebasan),yaitu dengan membebaskan parabudak, dan melarang
sistem anak semang yang saat itumasih berlaku di Jawa. Prinsip ini diterapkan dalam
pemberian kebebasan bagi penduduk untuk menjalankan ibadah sesuaikepercayaan
masing-masing. Prinsip égalité (persamaan) diterapkan khususnya dalam bidang
peradilan.
4.2 TUJUAN REVOLUSI PERANCIS
Negeri Belanda pada 1795, yaitu tatkala didirikannya Republik Bataf,
hingga1813, tatakala Napoléon Bonaparte tertangkapdan dibuang ke pulau Elba,
berada dibawah dominasi Prancis. Masa pemerintahan Republik Bataf (1795—1806)
merupakanpemerintahan demokratis yang mengikuti model pemerintahan Prancis,
10
yaitu mengikutisistemDirectoire yang saat itu berlaku di Prancis. Dampak Republik
Bataf terhadapwilayah koloni Hindia Timur tidak begitu besar, hal ini disebabkan
oleh terputusnyahubungan antara Eropa dan wilayah koloninya sebagai akibat dari
blokade laut yang dilakukan oleh Inggris. Sementara itu, ketika sistem pemerintahan
di Prancis berubahmenjadi kekaisaran (sejak 1 Januari 1805), negeri Belanda juga
diubah menjadi Kerajaan Belanda dengan Louis (Lodewijk) Napoléon sebagai rajanya
(sejak Juli 1806).Mengingat bahwa Prancis memiliki kepentingan untuk
menyelamatkan Hindia Timur dari ancaman Inggris, Raja Louis mengirimkan perwira
militer kuat yang diharapkan mampu untuk menjaga martabat Prancis di wilayah
ini.Upaya menjaga martabat Prancis ini dijabarkan dalam instruksi yang diberikan
oleh Raja Louis kepada GubernurJenderal, Gubernur Jenderal dan Dewan
Hindia,serta pembubaran Pemerintahan Tinggidi Batavia. Ide-ide Revolusi Prancis
kebebasan (liberté)dan persamaan (égalité)ditegakkan oleh wakil pemimpin Prancis
di wilayah Hindia Timur.Dalam perkembangan selanjutnya, Daendels
memproklamirkan bahwa wilayah Hindia Timur merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kekaisaran Prancis di bawah kaisar Napoléon Bonaparte tatkala ia
menerima instruksi dari Menteri AngkatanLaut dan Koloni pada Februari 1811.
Konsekuensi dari penerapan instruksi ini adalahmengganti bendera Belanda dengan
bendera Prancis, dan mengganti sumpah yangsetiap kali harus diangkat pada saat
melantik pejabat baru di Hindia Timur. Inti darisumpah yang harus diangkatnya
adalah para pejabat tunduk dan loyal terhadappemimpin besar mereka, Kaisar
Napoléon.Walaupun belum merata di semua sektor kehidupan, ide Revolusi Prancis
yang berupa kebebesan (Liberté)dan persamaan (égalité) telah dilaksanakan di
HindiaTimur. Walaupun dalam kondisidarurat perang akibat ancaman serangan
Inggris,Daendels telah menjalankan ide-ide Revolusi Prancis yang tertuang dalam
instruksiyang diberikan kepadanya. Walapun di mata orang Eropa yang tinggal di
Hindia TimurDaendels dianggap sebagai gubernur jenderal yang memiliki watak yang
keras, dan bertangan besi, namun di mata pemerintah Prancis Daendels dianggap
11
berhasil mempertahankan martabat Prancis di wila yah kekuasaannya, yakni di
Hindia Timur.
5. HUKUM BISNIS
5.1 PENGERTIAN HUKUM BISNIS
Definisi hukum bisnis adalah Peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh
pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan melindungi seluruh
kegiatan bisnis, meliputi kegiatan industri, perdagangan, dan pelaksanaan jasa, serta
semua hal yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan kegiatan bisnis
lainnya.
Berdasarkan definisi hukum bisnis tersebut diatas, maka dapat dikatakan pula bahwa
hukum bisnis merupakan peraturan yang dibuat pemerintah untuk mengatur lalu
lintas kegiatan ekonomi agar tercipta keamanan dan ketertiban dalam bidang
ekonomi di Indonesia. Apabila kaidah hukum dalam bidang bisnis ini dilanggar, maka
akan mendapatkan sanksi yang tegas.
5.2 RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
Ruang Lingkup Hukum Bisnis antara lain: kontrak bisnis, jual-beli, bentuk-bentuk
perusahaan, perusahaan go public dan pasar modal, penanaman modal asing,
kepailitan dan likuidasi, merger, akuisisi, konsolidasi dan pemisahan perusahaan,
perkreditan dan pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, perburuhan, hak atas
kekayaan intelektual, anti monopoli, perlindungan konsumen, keagenan dan
distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, bisnis internasional,
hukum pengangkutan
5.3 E-COMMERCE
1. Mariza Arfina dan Robert Marpaung menjelaskan e commerce merupakan cara
berbelanja dan berdagang secara online yang memanfaatkan fasilitas internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layana get and deliver
2. E-commerce adalah electronic commerce, merupakan kumpulan teknologi, aplikasi,
dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen
12
untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi
melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Kegiatan e-commerce ini merupakan aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)
yang berhubungan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara
elektronik, SCM (supply chain management), pertukaran data elektronik (electronic
data interchange /EDI), pemasaran online (online marketing), atau e-pemasaran (e-
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), dll.
Refensi
Michael Bogdan, 2010, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum(Penerjemah: Derta Sri
Widowatie), Nusa Media, Bandung, hlm. 289-300
http://statushukum.com/definisi-hukum-bisnis.html, hari rabu jam 18.00 15 Aprir 2014
http://en.wikipedia.org ,http://www.hukumonline.com

More Related Content

What's hot

Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisLalola Kaban
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalRifki Ristiovan
 
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloPembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloIr. Soekarno
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanPoetra Poernama
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of lawAmyarimbi
 
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesia
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di IndonesiaPemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesia
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesiasyafruddin rifa'ie
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Riya Zayn
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasaraisfajar
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 

What's hot (19)

Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
 
Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratis
 
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan NasionalSistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
 
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan) HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
HUKUM ADAT TIMOR-LESTE (sebuah kalangan)
 
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
Materi hukum adat pascasarjana unpaz 2020
 
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloPembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
Bab 3 ham kls x
Bab 3 ham kls xBab 3 ham kls x
Bab 3 ham kls x
 
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUMTEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukum Penggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of law
 
ilmu hukum
ilmu hukumilmu hukum
ilmu hukum
 
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesia
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di IndonesiaPemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesia
Pemberlakuan asas non-retroaktif (legalitas) di Indonesia
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Bab 3 ham kls x retno
Bab 3 ham kls x   retnoBab 3 ham kls x   retno
Bab 3 ham kls x retno
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 

Similar to Tugas hukum bisnis

Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterEko Nainggolan
 
Hukum vs perangkat hukum
Hukum vs perangkat hukumHukum vs perangkat hukum
Hukum vs perangkat hukumMISMAN SAFI
 
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptx
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptxPPT. Sistem Hukum Indonesia.pptx
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptxAhmadRuslyPurba
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawGozali Ghozi
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisijuniska efendi
 
XI. sistem Hukum.pptx
XI. sistem Hukum.pptxXI. sistem Hukum.pptx
XI. sistem Hukum.pptxdonihasmanto
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukumadienur
 
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptxzulamirulhaq1
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxdonihasmanto
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...Eny Ardhika Putri
 
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfTatthyZebua
 

Similar to Tugas hukum bisnis (20)

Shi
ShiShi
Shi
 
Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semester
 
Hukum vs perangkat hukum
Hukum vs perangkat hukumHukum vs perangkat hukum
Hukum vs perangkat hukum
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIA
 
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptx
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptxPPT. Sistem Hukum Indonesia.pptx
PPT. Sistem Hukum Indonesia.pptx
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of law
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
XI. sistem Hukum.pptx
XI. sistem Hukum.pptxXI. sistem Hukum.pptx
XI. sistem Hukum.pptx
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukum
 
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
19b37-sistem-hukum-di-dunia.pptx
 
II. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptxII. Pengertian Hukum.pptx
II. Pengertian Hukum.pptx
 
Pengertian hukum
Pengertian hukumPengertian hukum
Pengertian hukum
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
 
materi PHB 1
materi PHB 1materi PHB 1
materi PHB 1
 
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptxpengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
 
mashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.pptmashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.ppt
 
Norma Kaidah
Norma KaidahNorma Kaidah
Norma Kaidah
 
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 

Recently uploaded (17)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 

Tugas hukum bisnis

  • 1. 1 1. PENGERTIAN HUKUM 1.1 HUKUM MENURUT PARA PAKAR HUKUM a. Platohukum adalah sistem peraturan-peraturanyang teratur dan tersusun baik yangmengikat masyarakat. “negara hukum” sebagai alternatif suatu sistem pemerintahan yang lebih baik,dengan konsepnya mengenai Negara keadilan yang dijalankan atas dasar normanormatertulis atau undang-undang. b. Aristotelesmembagi menjadi dua pengertian, yaknihukum positif dan hukum alamHukum positif adalah dimana masyarakatmenaati dan menerapkan hukum tersebutuntuk anggota masyarakat itu sendiri.Ditentukan oleh penguasa negara.Hukum Alam adalah aturan semesta alamdan sekaligus aturan hidup bersama melaluiundang-undang. Berlaku dimana-mana c. Thomas Aquinas (1225 – 1275) Pembedaan hukum yang berasal dariTuhan (wahyu) dan hukum yang dijangkauoleh akal manusia sendiri.Aturan alam semesta tergantung padaTuhan yang menciptakan. Hukum berasaldari Tuhan. d. Thomas Hobbes (1588 – 1679)Hukum adalah semata apa yang dikehendaki oleh penguasa. e. Karl Von Savigny (1779 – 1861)Keseluruhan hukum sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam.Hukum berakar pada sejarah manusia,dimana akarnya dihidupkan olehkesadaran, keyakinan dan kebiasaanwarga negara. f. Roscoe Pound (1870-1964) Diartikan sebagai tata hukum (hubungan antaramanusia dengan individu lainnya, dan tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu lainnya, atau tatasosial, atau tata ekonomi).diartikan sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangandari putusan-putusan pengadilan dan tindakanadministratif (harapan-harapan atau tuntutan-tuntutanoleh manusia sebagai individu ataupun kelompokkelompok manusia yang mempengaruhi hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka). g. Hans Kelsen (1881-1973)Hukum adalah suatu tatanan perbuatanmanusia.Hukum bukanlah sebuah peraturan,melainkan seperangkat
  • 2. 2 peraturan yangmengandung semacam kesatuan yangdipahami melalui sebuah sistem. h. Mochtar Kusumaatmadja Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. i. Menurut E. utrecthtHukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.” E. Utrecht mengartikan keberadaan hukum ini yaitu, “hukum sebagai alat daripada penguasa yang dapat memberi atau memaksakan sanksi terhadap pelanggar hukum karena dalam penegakan hukum jika terjadi pelanggaran menjadi monopoli penguasa.” j. Van kanHukum sebagai seluruh peraturan hidup manusia yang bersifat memaksa demi melindungi kepentingan manusia yang ada di dalam masyarakat, tujuan hukum yakni menjaga ketertiban dan perdamaian.” Didirikannya Peraturan hukum membuat orang akan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidup manusia dengan cara yang tertib. sehingga tercapai tujuan kedamaian dalam hidup bermasyarakat. k. Satjipto RaharjoPengertian hukum tersebut dibahas dari perspektif filsafati dan bersifat normatif yang dilahirkan dari kehendak manusia atau masyarakat untuk menciptakan keadilan. 2. HUKUM DI EROPA 2.1 CIVIL LAW Civil Lawadalah sistem hukum yang banyak dianut oleh negara-negara EropaKontinental yang didasarkan pada hukum Romawi. Disebut demikian karena hukumRomawi pada mulanya bersumber pada karya agung Kaisar IustinianusCorpus
  • 3. 3 Iuris Civilis.Karena banyak dianut negara Eropa Kontinental,Civi Lawsering dinamakan sistem kontinental. Negara-negara bekas jajahan negara-negara Eropa Kontinentaljuga menganut sistem Civil Law SistemCivil Lawmemiliki 3 karakteristik, yaitu: (1) adanya kodifikasi; (2) hakim tidak terikat kepada preseden sehingga undang-undang menjadi sumber hukum yang terutama; dan (3) sistem peradilan bersifat inkuisitorial. Inkuisitorialmaksudnya, bahwa dalam sistem itu, hakim mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan memutus perkara. Hakim aktif dalammenemukan fakta dancermat dalam menilai alat bukti. Hakim di dalam.Civil Law berusaha mendapatkangambaran lengkap dari peristiwa yang dihadapinya sejak awal 2.2 COMMON LAW Common Law,adalah sistem hukum yang dianut oleh suku-suku Anglika dan Saksa yang mendiami sebagian besar Inggrissehingga disebut juga sistem Anglo- Saxon. Negara-negara bekas jajahan Inggris menganut sistemCommon Law. Akan tetapi, Amerika Serikat sebagai bekas jajahanInggris mengembangkan sistem yang berbeda dari yang berlaku di Inggris meskipunmasih dalam kerangka sistemCommon Law. Perkembangan politik, ekonomi, danteknologi Amerika Serikat yang lebih pesat dari pada yang terjadi di Inggris,menyebabkan Amerika Serikat banyak bertransaksi dengan negara lain. Hal ini berimplikasi pada banyaknya hukum Amerika Serikat yang dijadikan acuan atau landasan transaksi yang bersifat internasional. Ole h karena itulah sistemCommonLawpada saat ini lazim disebut sebagai sistemAnglo- American. Sisstem Common Law mempunyai 3 karakteristik, yaitu: (1) yurisprudensidipandang sebagai sumber hukum yang terutama, (2) dianutnya doktrinstaredecisis,dan
  • 4. 4 (3) adanya adversary system dalam proses peradilan. Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama karena 2 hal, yaitu alas an psikologis dan alasan praktis. Alasan psikologis maksudnya setiap orang yang ditugasi untukmenyelesaikan perkara, ia cenderung sedapat-dapatnya mencari alas an pembenaratau putusan-putusannya merujuk kepada putusan yang telah ada sebelumnyadaripada memikul tanggung jawab atas putusan yang dibuatnya sendiri. Sedangkan alasan praktisnya adalah bahwa diharapkan adanya putusan yang seragam karenasering dikemukakan bahwa hukum harus mempunyai kebiasaan dari pada menonjolkan keadilan pada setiap kasus. 2.3 PERBANDINGAN SISTEM HUKUM Berikut tabel untuk memudahkan pemahaman terhadap sistem hukum yang telah di bahas secara singkat di atas : Siste m Huku m Common Law Civil Law Hukum Islam Kriteri a Penga nut Inggris dan Negara jajahannya AS Eropa Kontinetal Jazira Arab,Afrik a Timur,Asi a Tenggara karakt eristik 1.Yurisprudensiseb agaisumberhukum yangterutama 1.Yurisprudensiseb agaisumberhukum yangterutama 1.Adanya kodifikasi 2.Hakim 1.Tidak dapat diubah
  • 5. 5 2.Dianutnyadoktrin taredecisis 3.Adversarysystem dalam prosesperadilan 2.Dianutnyadoktrin staredecisis 3.Adversary Systemdalam prosesperadilan tidakterikatkepada preseden 3.Sistemperadilanb ersifatinkuisitoria 2.Fleksibe l dan sesuai dengan perkemba ngan jaman Sumb er Huku m Yurisprudensi judge made law Yurisprudensi case lawdan perundang- 1.Peraturan -Perundang- Undangan 1. Al Q ur an 2. Su nn ah 3. Ij m a’ 3. TUJUAN HUKUM 3.1 TUJUAN HUKUM Tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan orang perseorangan (individu) atau hak-hak asasi manusia dan masyarakat, serta negara. Di Indonesia (yang mengalami penjajahan oleh bangsa asing berkali-kali) setelah merdeka, sudah seharusnya bila hukum pidana Indonesia (bukan hukum pidana di Indonesia) disusun dan dirumuskan sedemikian rupa, agar semua kepentingan negara, masyarakat dan individu sebagai warga negara dapat diayomi dalam keseimbangan yang serasi berdasarkan pancasila.Dengan demikian tujuan hukum Pidana Indonesia adalah pengayoman semuakepentingan
  • 6. 6 secara serasi.Salah satu cara untuk mencapai tujuan hukum pidana adalah memidana seseorang yang telah melakukan tindak pidana. Dasar pembenar penjatuhan pidana bertolak pangkal dan pemikiran sebagai berikut: a. Ketuhanan (Theologis) Pidana adalah tuntutan keadilan dan kebenaran Tuhan. Tidak boleh ada pemindahan karena dendam dan rasa pembalasan, melainkan karena petindak telah berdosa (quia peccatum est). Hakim bertindak atas kekuasaan yang diberikan Tuhan kepadanya, sedang negara sebagai pembuat undang-undang. Penguasaan adalah abdi Tuhan untuk melindungi yang baik dan menghukum yang jahat dengan pidana penganut ajaran ini adalah Thomas van Aquino. b. Falsafah (Wijsbegeerte) Berdasarkan ajaran “kedaulatan rakyat” dari J.J. Roussdau yang berarti ada persetujuan fiktif antara rakyat dengan negara, rakyat berdaulat dan menentukan bentuk pemerintahan. Kekuasaan negara adalah kekuasaan yang diberikan oleh rakyat. Setiap warga negara menyerahkan sebagian dari hak asasinya dengan imbalan perlindungan kepentingan hukumnya dari negara.5 Hukum Pidana – Endah Lestari D.,SH,MH. Fakultas Hukum – Univ. Narotama Surabaya c. Perlindungan hukum (Juridis) Dasar pemindahan adalah karena penerapan pidana merupakan alat untuk menjamin ketertiban hukum. Ajaran ini dipelopori oleh Bentham, van Hamel dan Simons.Sedangkan alasan pemidanaan dapat digolongkan dalam tiga golongan pokok sebagai berikut: 1. Teori pembalasan (teori absolut) Teori ini membenarkan pemidanaan karena seseorang telah melakukan suatu tindak pidana. Pembalasan yang berupa pidana mutlak harus diberikan kepada pelaku tindak pidana tanpa mempersoalkan akibat dan masa depan terpidana, seperti
  • 7. 7 pepatah: darah bersabung darah, nyata bersabung nyawa, atau oog o moog, tand om tand. 2. Teori tujuan (teori relatif, teori perbaikan) Teori ini membenarkan pemidanaan berdasarkan atau bergantung kepada tujuan pemidanaan, yaitu: untuk perlindungan masyarakat dan mencegah terjadinya kejahatan. Teori ini mempersoalkan akibat dari pemidanaan terhadap penjahat di samping kepentingan masyarakat serta pencegahan untuk masa mendatang. 3. Teori gabungan (Vereenigings – theorie) Penjatuhan suatu pidana harus memberikan rasa kepuasan bagi hakim, penjahat maupun masyarakat. Harus ada keseimbangan antara pidana yang dijatuhkan dengan kejahatan yang dilakukan. Dengan mempertimbangkan masa lalu (seperti pembalasan) juga mempertimbangkan masa depan (seperti tujuan), maka teori ini ingin memperbaik kelemahan pada dua teori sebelumnya. 3.2 KUHP,UU DAN PERATURAN PEMERINTAH Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) merupakan produk peraturan perundang-undangan warisan masa penjajahan Belanda. Menurut buku “Hukum Perdata Indonesia” yang ditulis olehAbdulkadir Muhammad (hlm. 5), Burgerlijk Wetboek atau KUHPer adalah kodifikasi hukum perdata Belanda yang isi dan bentuknya sebagaian besar serupa dengan Code Civil Prancis (kodifikasi hukum perdata Prancis). Demikian juga hal nya dengan KUHP, menurut artikel Sejarah dan Problematika Hukum Pidana Materiel di Indonesia (diunduh dari uma.ac.id) yang ditulis Ahmad Bahiej, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (hlm. 6), KUHP adalah merupakan suatu kodifikasi hukum pidana Belanda. Lalu, karena Belanda pernah menjajah Indonesia, maka KUHPer dan KUHP Belanda ini diusahakan kerajaan Belanda supaya dapat diberlakukan pula di Hindia Belanda (Indonesia) pada waktu itu. Abdulkadir menjelaskan (hlm. 6) KUHPer untuk
  • 8. 8 Hindia Belanda (Indonesia) disahkan sebagai undang-undang oleh Raja Belanda pada tanggal 16 Mei 1846, melalui Staatsblad 1847-23 dan dinyatakan berlaku pada tanggal 1 Mei 1848. Sedangkan menurut penjelasan umum draft Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“RUU KUHP”) yang ada di DPR, KUHP yang berlaku di Indonesia saat ini berasal dariWetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie yang berlaku sebagai undang-undang berdasarkan Staatsblad 1915 : 732. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, KUHP dan KUHPer tersebut masih berlaku di Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945 (“UUD”) yang menyatakan bahwa: “Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang- Undang Dasar ini.” Maka KUHP dan KUHPer sebagai Undang-Undang sampai saat ini masih berlaku di Indonesia, selama belum digantikan oleh undang-undang baru. Hal tersebut juga dijelaskan Abdulkadir (hlm. 6). Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa KUHP dan KUHPer merupakan suatu undang-undang yang dikitabkan (dikodifikasikan) sehingga disebut sebagai suatu kitab undang-undang, dan sampai saat ini KUHP dan KUHPer tersebut masih berlaku di Indonesia. 4. REVOLUSI PERANCIS 4.1 PENGERTIAN REVOLUSI PERANCIS Sebelum terjadinya peristiwa penyerangan benteng Bastille di Prancis, masyarakat Prancis menginginkan perubahansistem ketatanegaraan di wilayahnya.Hal ini diakibatkan dari penderitaan rakyat yang sangat menderita akibat daribeban pajak yang harus ditanggungnya. Oleh karena itu,terjadilah perpecahan di kalangan masyarakat Prancis, yaitu antara kaum Royalis yang taat kepada raja dan kaum republiken yang menginginkan dilakukannya perubahansistem ketatanegaraan di Prancis. Sementara itu, dengan bercermin dari apa yang terjadi di Prancis, telah meng ilhami kaum Patriot Belanda untuk mulai melakukan propagandamenentang
  • 9. 9 rezimStaadhouder Willem V dari dinasti Oranye yang saat itu berkuasa.Bertolak dari apa yang terjadi di Prancis, mereka melakukan upaya untuk menggantikan sistem ketatanegaraan mereka. Atas bantuan dari pemerintah Prancis, kaum Patriot berhasil mendirikan Republik Bataf pada 25 Januari 1795. Secara umum, negeriBelanda berada di bawah kekuasaan Prancis dari 1795 sampai dengan 1813. Dari periode tersebut, secara umumpemerintahan di Belanda dapat dibagi menjadi 3, yakni pemerintahan Republik Bataf di bawahRaadpensionaris Jan Rutger Schimmelpenninck (1795—1806), Kerajaan Belanda di bawahRaja Louis (Lodewijk) Napoléon (1806—1810), dan langsung di bawah KaisarNapoléon Bonaparte (1810— 1813). Keadaan ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi wilayah koloni di Hindia Timur. Penerapan Ide Revolusi Prancis olehGubernur Jenderal Daendels (1808— 1811)Sejak menjabat sebagai gubernurjenderal 14 Januari 1808, Daendelsmelaksanakan apa yang ditugaskannya yang telah ditetapkan dalam instruksi yangditerimanya dari Raja Louis. Instruksi yang diterimanya dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip utama dalam Revolusi Prancis, antara lain bahwa hak milik adalah suci. Olehkarena itu, negara akan melindungi semua hal yang telah menjadi milik seseorang,institusi, atau negara. Selain itu, Daendels juga menghargai prinsipliberté(kebebasan),yaitu dengan membebaskan parabudak, dan melarang sistem anak semang yang saat itumasih berlaku di Jawa. Prinsip ini diterapkan dalam pemberian kebebasan bagi penduduk untuk menjalankan ibadah sesuaikepercayaan masing-masing. Prinsip égalité (persamaan) diterapkan khususnya dalam bidang peradilan. 4.2 TUJUAN REVOLUSI PERANCIS Negeri Belanda pada 1795, yaitu tatkala didirikannya Republik Bataf, hingga1813, tatakala Napoléon Bonaparte tertangkapdan dibuang ke pulau Elba, berada dibawah dominasi Prancis. Masa pemerintahan Republik Bataf (1795—1806) merupakanpemerintahan demokratis yang mengikuti model pemerintahan Prancis,
  • 10. 10 yaitu mengikutisistemDirectoire yang saat itu berlaku di Prancis. Dampak Republik Bataf terhadapwilayah koloni Hindia Timur tidak begitu besar, hal ini disebabkan oleh terputusnyahubungan antara Eropa dan wilayah koloninya sebagai akibat dari blokade laut yang dilakukan oleh Inggris. Sementara itu, ketika sistem pemerintahan di Prancis berubahmenjadi kekaisaran (sejak 1 Januari 1805), negeri Belanda juga diubah menjadi Kerajaan Belanda dengan Louis (Lodewijk) Napoléon sebagai rajanya (sejak Juli 1806).Mengingat bahwa Prancis memiliki kepentingan untuk menyelamatkan Hindia Timur dari ancaman Inggris, Raja Louis mengirimkan perwira militer kuat yang diharapkan mampu untuk menjaga martabat Prancis di wilayah ini.Upaya menjaga martabat Prancis ini dijabarkan dalam instruksi yang diberikan oleh Raja Louis kepada GubernurJenderal, Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia,serta pembubaran Pemerintahan Tinggidi Batavia. Ide-ide Revolusi Prancis kebebasan (liberté)dan persamaan (égalité)ditegakkan oleh wakil pemimpin Prancis di wilayah Hindia Timur.Dalam perkembangan selanjutnya, Daendels memproklamirkan bahwa wilayah Hindia Timur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kekaisaran Prancis di bawah kaisar Napoléon Bonaparte tatkala ia menerima instruksi dari Menteri AngkatanLaut dan Koloni pada Februari 1811. Konsekuensi dari penerapan instruksi ini adalahmengganti bendera Belanda dengan bendera Prancis, dan mengganti sumpah yangsetiap kali harus diangkat pada saat melantik pejabat baru di Hindia Timur. Inti darisumpah yang harus diangkatnya adalah para pejabat tunduk dan loyal terhadappemimpin besar mereka, Kaisar Napoléon.Walaupun belum merata di semua sektor kehidupan, ide Revolusi Prancis yang berupa kebebesan (Liberté)dan persamaan (égalité) telah dilaksanakan di HindiaTimur. Walaupun dalam kondisidarurat perang akibat ancaman serangan Inggris,Daendels telah menjalankan ide-ide Revolusi Prancis yang tertuang dalam instruksiyang diberikan kepadanya. Walapun di mata orang Eropa yang tinggal di Hindia TimurDaendels dianggap sebagai gubernur jenderal yang memiliki watak yang keras, dan bertangan besi, namun di mata pemerintah Prancis Daendels dianggap
  • 11. 11 berhasil mempertahankan martabat Prancis di wila yah kekuasaannya, yakni di Hindia Timur. 5. HUKUM BISNIS 5.1 PENGERTIAN HUKUM BISNIS Definisi hukum bisnis adalah Peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan melindungi seluruh kegiatan bisnis, meliputi kegiatan industri, perdagangan, dan pelaksanaan jasa, serta semua hal yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan kegiatan bisnis lainnya. Berdasarkan definisi hukum bisnis tersebut diatas, maka dapat dikatakan pula bahwa hukum bisnis merupakan peraturan yang dibuat pemerintah untuk mengatur lalu lintas kegiatan ekonomi agar tercipta keamanan dan ketertiban dalam bidang ekonomi di Indonesia. Apabila kaidah hukum dalam bidang bisnis ini dilanggar, maka akan mendapatkan sanksi yang tegas. 5.2 RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS Ruang Lingkup Hukum Bisnis antara lain: kontrak bisnis, jual-beli, bentuk-bentuk perusahaan, perusahaan go public dan pasar modal, penanaman modal asing, kepailitan dan likuidasi, merger, akuisisi, konsolidasi dan pemisahan perusahaan, perkreditan dan pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, perburuhan, hak atas kekayaan intelektual, anti monopoli, perlindungan konsumen, keagenan dan distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, bisnis internasional, hukum pengangkutan 5.3 E-COMMERCE 1. Mariza Arfina dan Robert Marpaung menjelaskan e commerce merupakan cara berbelanja dan berdagang secara online yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layana get and deliver 2. E-commerce adalah electronic commerce, merupakan kumpulan teknologi, aplikasi, dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen
  • 12. 12 untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Kegiatan e-commerce ini merupakan aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berhubungan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), pemasaran online (online marketing), atau e-pemasaran (e- marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), dll. Refensi Michael Bogdan, 2010, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum(Penerjemah: Derta Sri Widowatie), Nusa Media, Bandung, hlm. 289-300 http://statushukum.com/definisi-hukum-bisnis.html, hari rabu jam 18.00 15 Aprir 2014 http://en.wikipedia.org ,http://www.hukumonline.com