3. Komunikasi Dokter-Pasien merupakan
Landasan yang penting dalam proses
diagnosis, terapi maupun pencegahan
penyakit.
Supaya terjalin dengan baik, maka
Komunikasi Dokter-Pasien harus dijaga
dan dipelihara oleh kedua belah pihak
4. Peran Bersama
Pasien akan berkonsultasi dengan dokter karena
keinginannya untuk sembuh atau bebas dari gejala
penyakit. Dia memilih dokter yang dipercayainya
baik atas pertimbangan kemampuan dokter tersebut
maupun kesediaan dokter untuk menjaga rahasia.
Kepercayaan pasien kepada dokter bersifat pribadi.
Komunikasi Dokter-Pasien akan terbuka jika dokter
bersedia mendengarkan secara aktif keluhan pasien
serta bersikap empati pada pasien. Dokter yang
menunjukkan kepedulian yang besar terhadap keluhan
pasien dan bersikap empati akan membuka pintu yang
lebar untuk keluhan pasien dan pasien akan semakin
terbuka untuk menyampaikan perasaannya
5. Mendengarkan
Aktif
Motivasi
Dokter Saluran Komunikasi Pasien
Empati Percaya
Model Saluran Komunikasi dengan Dasar Informasi Milik Bersama
6. Kapan Hubungan Dokter-Pasien Dimulai ?
Saat pasien bertemu dokter, hubungan
Dokter-Pasien telah dimulai
Dokter telah mulai memikul tanggung jawab hukum
Tidak semua kontak Dokter-Pasien merupakan
hubungan Dokter-Pasien
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja
2. Pemeriksaan kesehatan bagi peserta asuransi
3. Dokter yang ditunjuk oleh pengadilan
4. Tanya jawab dengan dokter
7. Berbicara
Berikan informasi kepada pasien dengan bahasa yang
dimengerti oleh pasien
Mendengarkan
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
2. Mempersiapkan diri
3. Merubah posisi dari pembicara ke pendengar
4. Tunda penilaian
5. Mendengarkan secara aktif
8. Menghargai Pasien
Hak Pasien adalah :
1. Pasien berhak memilih dokternya secara bebas
2. Pasien berhak menerima atau menolak tindakan
pengobatan sesudah ia memperoleh informasi
yang jelas
3. Pasien berhak mengahiri atau memutuskan
hubungan dengan dokternya atau bebas untuk
memilih atau menggantinya dengan dokter lain
9. 4. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara
bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
5. Pasien berhak atas privacy yang harus dilindungi,
iapun berhak atas kerahasiaan data-data
mediknya.
6. Pasien berhak meninggal secara bermartabat dan
terhormat.
7. Pasien berhak menerima/menolak bimbingan
moril ataupun spiritual.
8. Pasien berhak mengadukan dan berhak atas
penyelidikan pengaduannya serta berhak diberi
tahu hasilnya.
11. DEFINISI ANAMNESIS
Arti harfiah dari anamnesis yaitu :
mengingat kembali (a recalling)
berasal dari kata Perancis yang artinya :
to see each other/to remember again.
Anamnesis merupakan dasar ketrampilan
klinik yang merupakan satu proses inter-personal,
dan sering dikaitkan dengan proses
diagnosis, pengobatan maupun peningkatan
kesehatan seseorang atau sekelompok
12. 12
A N A M N E S I S
Sebagai sarana :
Mendapatkan/memberi informasi
E d u k a s i
Promosi Kesehatan :
Mencegah penyakit
Deteksi penyakit secara dini
13. 13
A N A M N E S I S
We hear and we forget
We see and we remember
We do and we understand
Hubungan antara Pasien dengan Dokter
(P-D)
Dengan konsultasi ke Dokter Pasien
sadar /tidak sadar, sukarela, posisi
tergantung pada Dokter SANGAT KHAS
14. 14
STATUS ANAMNESIS DALAM
KASUS KESEHATAN
Anamnesis
Pemeriksaan :
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Sementara
Differensial Diagnosis
Pemeriksaan Anjuran
Diagnosis
Therapi
Prognosis
15. ALUR PIKIR
I. Pendekatan sistematik (Isi Anamnesis)
II. Mulai berfikir atas organ mana yang terkena
dan jangan berfikir akan penyakit apa
III. “Problem Centered Interview“.
IV. Menggunakan ketrampilan interpersonal,
dan pengetahuan Sosiologi, Psikologi
maupun Antropologi.
V. Perlu konsep dasar : 1. Isi Anamnesis
2. Proses Anamnesis
17. 17
FUNDAMENTAL FOUR
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Pribadi/Sosial
18. 18
Riwayat Penyakit Sekarang
SACRED SEVEN
L o c a t i o n
C h r o n o l o g y
Q u a l i t y
Quantity/Saverity
Onset/Setting
P r e d i s p o s i n g
P r o d r o m a l
P r e c i p i t a t i n g
Modifying Factor
Associated Symtom
Anamnesis systemis
20. 20
A N A M N E S I S
I S I :
- Fundamental Four
- Sacred Seven
P R O S E S :
- Model : Directif/
Non-Directif
- Penilaian : Kuantitatif/
Kualitatif
21. PROSES ANAMNESIS
MODEL DIRECTIF :
Dokter bersikap lebih aktif dan memimpin percakapan,
banyak memakai pernyataan E-ex, Adv, Ev, dan M.
MODEL NON-DIRECTIF :
Dokter bersikap membantu pasien menemukan
pemecahan persoalan dan membuat keputusan ,
sehingga Dokter lebih pasif dan Pasien lebih aktif
dalam percakapan. Katagori pernyataan yang
digunakan adalah O dan E-in.
23. R E L E V A N
Suatu anamnesis dikatakan tidak relevan bila
Informasi yang diperoleh selama anamnesis
menyimpang dari tujuan anamnesis.
Relevansi dapat dicapai apabila :
1. Berpegang teguh pada tujuan anamnesa
2. Dokter-Pasien tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan
3. Dokter mempunyai pandangan bahwa pendapat
pasien lebih relevan dari pendapat dokter
24. VALID & TIDAK BIAS
Pendapat dari pasien itu sendiri.
Suatu anamnesis adalah valid kalau
pertanyaan tidak mengandung bias,
sehingga pertanyaan-pertanyaan :
1. Tidak boleh SUGESTIF
2. Jangan memberikan kemungkinan
jawaban yang terlalu sempit.
3. Jangan Menilai
4. Jangan membuat pra-duga
26. KATEGORI PERTANYAAN
E-ex : Dokter bertanya tanpa mengacuhkan atau
memperhitungkan jalan pikiran pasien.
E-in : Dokter menanyakan lebih lanjut atau meninta
pasien untuk memberikan penjelasan tentang
hal-hal yang kurang jelas
Ev : Pernyataan dokter menilai pernyataan dan
tingkah laku pasien
A : Dokter menyimpulkan sesuatu tanpa membuktikan
kebenarannya atau menarik kesimpulan terlalu
cepat
27. KATEGORI PERTANYAAN
O : Perangkuman bahan-bahan yang dikumpulkan dalam
anamnesis.
Echo respons : Dokter mengulang apa yang dikatakan
pasien dengan kata-kata yang kurang lebih
sama, tidak ditambah aksen baru
Content Respons : Dokter menerangkan/menyimpulkan
dengan kata-kata baru apa-apa yang
dikemukakan oleh pasien dan
menyangkut unsur isi pernyataan
Feeling Respons : Dokter mengekspresikan perasaan pasien
yang tidak disebut secara eksplisit tetapi
tercermin dalam kata-kata atau tingkah
laku.
28. KATEGORI PERTANYAAN
I : Dokter memberikan informasi pada pasien
S : Reaksi dokter berupa sisipan dalam pembicaraan
dengan pasien. Bisa Verbal atau Non-verbal
F : Pernyataan-pernyataan formal yang diucapkan
oleh dokter
Adv : Dokter memberikan nasehat pada pasien
M : Ucapan-ucapan dokter bermaksud menentramkan
pasien
29. HARAPAN DARI
KOMUNIKASI
P e n g e r t i a n
K e s e n a n g a n
Mempengaruhi Sikap
Hubungan Sosial
Memudahkan Tindakan
30. DOKTER IDEAL
Simpatik, Empati
Bermoral tinggi
Jujur dan Kritis
K o m u n i k a t i f
Jangan terlalu ilmiah
Membuat suasana Pasien dapat mengutarakan semua
masalahnya dengan tenang, jujur, pasti
Pengetahuan sosiologi, psikologi, antropologi
Disamping : Latar belakang pendidikan
Pengalaman medis terdahulu
(Usia dokter)
31. MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
1. Disampaikan langsung
2. Dengan kalimat yang singkat
3. Memperhitungkan perasaan pasien
4. Menghayati perasaan pasien