SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PRINSIP ETIK
DAN PENYELESAIAN ETIK
ROYANI , NERS, M.Kep
PENDAHULUAN
 prinsip etika  peranan penting dlm
menentukan perilaku yang beretika & dlm
pengambilan keputusan etis.
 Prinsip etik berfungsi membuat secara spesifik
apakah suatu tindakan itu dilarang, diperlukan,
atau diijinkan dalam suatu keadaan.
 Prinsip etik digunakan memperkirakan isu
etika dan membuat keputusan etis (Beuchamp &
Childress; Fowler,1989; Potter & Perry, 1992)
1. OTONOMI
 Otonomi  hak u. membuat keputusan sendiri.
 Otonomi  individu mampu bertindak u. diri
mereka sendiri sesuai kemampuannya (Fowler,
1989; Potter & Perry, 1992)
 Setiap individu tidak hanya membuat pilihan
untuk keputusan sendiri, tetapi juga bebas dlm
menerima konsekwensi dari keputusan yg
dibuat.
CONT..
 Menghargai otonomi  menghargai individu sbg
seseorang yg mempunyai harga diri & martabat
yg mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.
 Pada situasi tertentu, seseorang tidak dpt
membuat keputusan sendiri dlm menentukan
program pengobatannya. Cth : klien sakit jiwa
akut (Gardner et al, 1999)
 3 kondisi otonomi : sungguh2, pengertian, tidak
adanya pengaruh kontrol (Beuchamp &
Childress, 1994; Brent, 2001)
CONT..
 Beberapa tindakan yg tidak memperhatikan
prinsip otonomi :
1. Melakukan sesuatu bagi pasien tanpa
pemberitahuan sebelumnya
2. Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi yg
penting diketahui dlm menentukan suatu
pilihan.
3. Memberi tahu pasien bahwa keadaannya baik
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
4. Tidak memberikan informasi lengkap walaupun
pasien menghendaki informasi tersebut.
5. Memaksa pasien memberi informasi ttg hal2 yg
mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya
2. NONMALEFICENCE
 Nonmaleficence  tidak merugikan orang lain
 Hal2 yg seharusnya tdk diijinkan mempengaruhi
perawatan pasien (Bailey & Schwartzberg,
1995) : sembrono, dengki, kurang hati2,
ketidaktahuan.
 Prinsip untuk tidak melukai orang lain lebih
penting daripada prinsip u.kebaikan
CONT..
 “Bertindak dg cara yg tidak menimbulkan
kerugian atau cedera bagi orang lain” (Munson,
1988; Bailey & Schwartzberg, 1995)
 Cth prinsip nonmaleficence terjadi dlm
pemberian kemoterapi pasien kanker.
3. BENEFICENCE
 Prinsip beneficence  memaksimalkan manfaat
dan meminimalkan kerugian.
 Prinsipnya (Brent, 2001):
- kewajiban mencegah bahaya
- memindahkan bahaya
- melakukan yg terbaik
CONT..
 Inti dari beneficence : tanggung jawab
u.melakukan kebaikan yg menguntungkan
pasien dan menghindari perbuatan yg
merugikan atau membahayakan pasien.
 Cth : seorang pasien dg perdarahan hebat akibat
peny.hati kronis, menolak tranfusi karena
keyakinannya.
4. VERACITY
 Veracity  Menyatakan hal sebenarnya dan
tidak berbohong (Veatch & Fry, 1987).
 Hasil penelitian pd pasien terminal pasien
ingin diberitahu kondisi sebenarnya secara jujur
(Prihardjo, 1995)
5. FIDELITY
 Fidelity (kesetiaan, ketaatan) meliputi
tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan
kerahasiaan, memberikan perhatian/kepedulian
(Veatch & Fry, 1987; Prihardjo, 1995)
6. JUSTICE
 Justice (keadilan)  prinsip moral berlaku adil
u.semua individu, tindakan yg dilakukan
u.semua orang sama.
 Sama bukan berarti identik tetapi mempunyai
kontribusi yg relatif sama u. kebaikan hidup
seseorang.
7. CONFIDENTIALITY
 Confidentiality (kerahasiaan)  bagian dari
privacy, seseorang bersedia u.menjaga
kerahasiaan informasi.
 Penggalian pengetahuan pasien u.meningkatkan
kualitas perawatan pasien dan bukan u. gosip,
kepentingan orang lain, informasi u.orang lain.
 Cth pelanggaran prinsip confidentiality : data
pasien, diagnosis pasien, gejala yg ditunjukkan,
perilaku pasien, hasil pengobatan tanpa
persetujuan pasien.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetikaKP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
Carlo Prawira
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Fuzzam Madridistas
 
Dilema Etik Keperawatan
Dilema Etik KeperawatanDilema Etik Keperawatan
Dilema Etik Keperawatan
Yafet Geu
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
KANDA IZUL
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
kurkurr
 

What's hot (16)

Dilema etik moral
Dilema etik moralDilema etik moral
Dilema etik moral
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
 
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetikaKP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
KP 1.1.3.3 Kaidah dasar-bioetika
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Pembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etikPembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etik
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
 
Dilema Etik Keperawatan
Dilema Etik KeperawatanDilema Etik Keperawatan
Dilema Etik Keperawatan
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTE...
 
Askep menjelang-kematian-45-638
Askep menjelang-kematian-45-638Askep menjelang-kematian-45-638
Askep menjelang-kematian-45-638
 
Pak akbar ppt
Pak akbar pptPak akbar ppt
Pak akbar ppt
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.id
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 

Similar to Pert 10 prinsip etik

5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
Rubiy1
 
Modul ii profesionalisme
Modul ii profesionalismeModul ii profesionalisme
Modul ii profesionalisme
Ai Coryde
 
Refleksi tentang etika keperawatan
Refleksi tentang etika keperawatanRefleksi tentang etika keperawatan
Refleksi tentang etika keperawatan
Fredy Akbar K
 

Similar to Pert 10 prinsip etik (20)

Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
 
eTIK LEGAL.pptx
eTIK LEGAL.pptxeTIK LEGAL.pptx
eTIK LEGAL.pptx
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
8 Prinsip Etika Keperawatan modul pembelajaran fak. keperawatan.pptx
8 Prinsip Etika Keperawatan modul pembelajaran fak. keperawatan.pptx8 Prinsip Etika Keperawatan modul pembelajaran fak. keperawatan.pptx
8 Prinsip Etika Keperawatan modul pembelajaran fak. keperawatan.pptx
 
Makala etika keperawatan
Makala etika keperawatanMakala etika keperawatan
Makala etika keperawatan
 
2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf
2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf
2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf
 
Dilema Etis dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Kehidupan.pdf
Dilema Etis dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Kehidupan.pdfDilema Etis dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Kehidupan.pdf
Dilema Etis dalam Perawatan Paliatif dan Akhir Kehidupan.pdf
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Modul ii profesionalisme
Modul ii profesionalismeModul ii profesionalisme
Modul ii profesionalisme
 
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.MEtika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
 
Bioetika
BioetikaBioetika
Bioetika
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Aborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasiaAborsi dan eutanasia
Aborsi dan eutanasia
 
Refleksi tentang etika keperawatan
Refleksi tentang etika keperawatanRefleksi tentang etika keperawatan
Refleksi tentang etika keperawatan
 
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan
 
Konsep personal hygiene
Konsep personal hygieneKonsep personal hygiene
Konsep personal hygiene
 
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
 
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek  etik dan legal dalam praktik keprawatanAspek  etik dan legal dalam praktik keprawatan
Aspek etik dan legal dalam praktik keprawatan
 

More from tarmizitaher

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
tarmizitaher
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
tarmizitaher
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
tarmizitaher
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
tarmizitaher
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
tarmizitaher
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
tarmizitaher
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
tarmizitaher
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
tarmizitaher
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
tarmizitaher
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
tarmizitaher
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
tarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
tarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
tarmizitaher
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
tarmizitaher
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
tarmizitaher
 

More from tarmizitaher (20)

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
 
4. antibiotik
4. antibiotik4. antibiotik
4. antibiotik
 
3. oksitosik
3. oksitosik3. oksitosik
3. oksitosik
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
1. obat alergi
1. obat alergi1. obat alergi
1. obat alergi
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
 
Karakter
KarakterKarakter
Karakter
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 

Pert 10 prinsip etik

  • 1. PRINSIP ETIK DAN PENYELESAIAN ETIK ROYANI , NERS, M.Kep
  • 2. PENDAHULUAN  prinsip etika  peranan penting dlm menentukan perilaku yang beretika & dlm pengambilan keputusan etis.  Prinsip etik berfungsi membuat secara spesifik apakah suatu tindakan itu dilarang, diperlukan, atau diijinkan dalam suatu keadaan.  Prinsip etik digunakan memperkirakan isu etika dan membuat keputusan etis (Beuchamp & Childress; Fowler,1989; Potter & Perry, 1992)
  • 3. 1. OTONOMI  Otonomi  hak u. membuat keputusan sendiri.  Otonomi  individu mampu bertindak u. diri mereka sendiri sesuai kemampuannya (Fowler, 1989; Potter & Perry, 1992)  Setiap individu tidak hanya membuat pilihan untuk keputusan sendiri, tetapi juga bebas dlm menerima konsekwensi dari keputusan yg dibuat.
  • 4. CONT..  Menghargai otonomi  menghargai individu sbg seseorang yg mempunyai harga diri & martabat yg mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.  Pada situasi tertentu, seseorang tidak dpt membuat keputusan sendiri dlm menentukan program pengobatannya. Cth : klien sakit jiwa akut (Gardner et al, 1999)  3 kondisi otonomi : sungguh2, pengertian, tidak adanya pengaruh kontrol (Beuchamp & Childress, 1994; Brent, 2001)
  • 5. CONT..  Beberapa tindakan yg tidak memperhatikan prinsip otonomi : 1. Melakukan sesuatu bagi pasien tanpa pemberitahuan sebelumnya 2. Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi yg penting diketahui dlm menentukan suatu pilihan. 3. Memberi tahu pasien bahwa keadaannya baik padahal terdapat gangguan atau penyimpangan 4. Tidak memberikan informasi lengkap walaupun pasien menghendaki informasi tersebut. 5. Memaksa pasien memberi informasi ttg hal2 yg mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya
  • 6. 2. NONMALEFICENCE  Nonmaleficence  tidak merugikan orang lain  Hal2 yg seharusnya tdk diijinkan mempengaruhi perawatan pasien (Bailey & Schwartzberg, 1995) : sembrono, dengki, kurang hati2, ketidaktahuan.  Prinsip untuk tidak melukai orang lain lebih penting daripada prinsip u.kebaikan
  • 7. CONT..  “Bertindak dg cara yg tidak menimbulkan kerugian atau cedera bagi orang lain” (Munson, 1988; Bailey & Schwartzberg, 1995)  Cth prinsip nonmaleficence terjadi dlm pemberian kemoterapi pasien kanker.
  • 8. 3. BENEFICENCE  Prinsip beneficence  memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugian.  Prinsipnya (Brent, 2001): - kewajiban mencegah bahaya - memindahkan bahaya - melakukan yg terbaik
  • 9. CONT..  Inti dari beneficence : tanggung jawab u.melakukan kebaikan yg menguntungkan pasien dan menghindari perbuatan yg merugikan atau membahayakan pasien.  Cth : seorang pasien dg perdarahan hebat akibat peny.hati kronis, menolak tranfusi karena keyakinannya.
  • 10. 4. VERACITY  Veracity  Menyatakan hal sebenarnya dan tidak berbohong (Veatch & Fry, 1987).  Hasil penelitian pd pasien terminal pasien ingin diberitahu kondisi sebenarnya secara jujur (Prihardjo, 1995)
  • 11. 5. FIDELITY  Fidelity (kesetiaan, ketaatan) meliputi tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan kerahasiaan, memberikan perhatian/kepedulian (Veatch & Fry, 1987; Prihardjo, 1995)
  • 12. 6. JUSTICE  Justice (keadilan)  prinsip moral berlaku adil u.semua individu, tindakan yg dilakukan u.semua orang sama.  Sama bukan berarti identik tetapi mempunyai kontribusi yg relatif sama u. kebaikan hidup seseorang.
  • 13. 7. CONFIDENTIALITY  Confidentiality (kerahasiaan)  bagian dari privacy, seseorang bersedia u.menjaga kerahasiaan informasi.  Penggalian pengetahuan pasien u.meningkatkan kualitas perawatan pasien dan bukan u. gosip, kepentingan orang lain, informasi u.orang lain.  Cth pelanggaran prinsip confidentiality : data pasien, diagnosis pasien, gejala yg ditunjukkan, perilaku pasien, hasil pengobatan tanpa persetujuan pasien.