2. PENDAHULUAN
prinsip etika peranan penting dlm
menentukan perilaku yang beretika & dlm
pengambilan keputusan etis.
Prinsip etik berfungsi membuat secara spesifik
apakah suatu tindakan itu dilarang, diperlukan,
atau diijinkan dalam suatu keadaan.
Prinsip etik digunakan memperkirakan isu
etika dan membuat keputusan etis (Beuchamp &
Childress; Fowler,1989; Potter & Perry, 1992)
3. 1. OTONOMI
Otonomi hak u. membuat keputusan sendiri.
Otonomi individu mampu bertindak u. diri
mereka sendiri sesuai kemampuannya (Fowler,
1989; Potter & Perry, 1992)
Setiap individu tidak hanya membuat pilihan
untuk keputusan sendiri, tetapi juga bebas dlm
menerima konsekwensi dari keputusan yg
dibuat.
4. CONT..
Menghargai otonomi menghargai individu sbg
seseorang yg mempunyai harga diri & martabat
yg mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.
Pada situasi tertentu, seseorang tidak dpt
membuat keputusan sendiri dlm menentukan
program pengobatannya. Cth : klien sakit jiwa
akut (Gardner et al, 1999)
3 kondisi otonomi : sungguh2, pengertian, tidak
adanya pengaruh kontrol (Beuchamp &
Childress, 1994; Brent, 2001)
5. CONT..
Beberapa tindakan yg tidak memperhatikan
prinsip otonomi :
1. Melakukan sesuatu bagi pasien tanpa
pemberitahuan sebelumnya
2. Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi yg
penting diketahui dlm menentukan suatu
pilihan.
3. Memberi tahu pasien bahwa keadaannya baik
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
4. Tidak memberikan informasi lengkap walaupun
pasien menghendaki informasi tersebut.
5. Memaksa pasien memberi informasi ttg hal2 yg
mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya
6. 2. NONMALEFICENCE
Nonmaleficence tidak merugikan orang lain
Hal2 yg seharusnya tdk diijinkan mempengaruhi
perawatan pasien (Bailey & Schwartzberg,
1995) : sembrono, dengki, kurang hati2,
ketidaktahuan.
Prinsip untuk tidak melukai orang lain lebih
penting daripada prinsip u.kebaikan
7. CONT..
“Bertindak dg cara yg tidak menimbulkan
kerugian atau cedera bagi orang lain” (Munson,
1988; Bailey & Schwartzberg, 1995)
Cth prinsip nonmaleficence terjadi dlm
pemberian kemoterapi pasien kanker.
8. 3. BENEFICENCE
Prinsip beneficence memaksimalkan manfaat
dan meminimalkan kerugian.
Prinsipnya (Brent, 2001):
- kewajiban mencegah bahaya
- memindahkan bahaya
- melakukan yg terbaik
9. CONT..
Inti dari beneficence : tanggung jawab
u.melakukan kebaikan yg menguntungkan
pasien dan menghindari perbuatan yg
merugikan atau membahayakan pasien.
Cth : seorang pasien dg perdarahan hebat akibat
peny.hati kronis, menolak tranfusi karena
keyakinannya.
10. 4. VERACITY
Veracity Menyatakan hal sebenarnya dan
tidak berbohong (Veatch & Fry, 1987).
Hasil penelitian pd pasien terminal pasien
ingin diberitahu kondisi sebenarnya secara jujur
(Prihardjo, 1995)
12. 6. JUSTICE
Justice (keadilan) prinsip moral berlaku adil
u.semua individu, tindakan yg dilakukan
u.semua orang sama.
Sama bukan berarti identik tetapi mempunyai
kontribusi yg relatif sama u. kebaikan hidup
seseorang.
13. 7. CONFIDENTIALITY
Confidentiality (kerahasiaan) bagian dari
privacy, seseorang bersedia u.menjaga
kerahasiaan informasi.
Penggalian pengetahuan pasien u.meningkatkan
kualitas perawatan pasien dan bukan u. gosip,
kepentingan orang lain, informasi u.orang lain.
Cth pelanggaran prinsip confidentiality : data
pasien, diagnosis pasien, gejala yg ditunjukkan,
perilaku pasien, hasil pengobatan tanpa
persetujuan pasien.