Dokumen ini membahas tentang obat-obatan yang merangsang kontraksi rahim seperti oksitosin, ergot alkaloid, dan prostaglandin. Oksitosin berasal dari hipofisis belakang dan digunakan untuk induksi persalinan, mengontrol perdarahan pasca persalinan, dan abortus terapeutik. Ergot alkaloid berasal dari jamur ergot dan memiliki efek samping seperti gangguan sirkulasi. Prostaglandin ditemukan di ovarium, miometrium, dan end
3. Contoh obat :
.
1. Oksitosin,
2. Ergonovin,
3. Metilergonovin (berasal dari
alkaloid Ergot ) dan
4. Prostaglandin semisintetik
Digunakan pada kasus abortivum dan oksitosik
pada kehamilan tua.
4. 1. Ergot & alkaloid ergot
.
Berasal dari Clavicep purpurea, jamur yang
hidup sebagai parasit dalam butir rye dan
gandum.
.
Sclerotium adalah jaringan padat berwarna
hijau dan keras yang merupakan sumber
ergot
5. Zat-zat dalam Ergot :
.
Alkaloid ergot, zat
organik, karbohidrat, gliserida, steroid, asam
amino, amin dan basa amonium kuartener
(histamin, tiramin, kolin dan asetil kolin)
.
Jamur Clavicep purpurea dapat di biakan in
vitro.
6. Hasil isolasi Alkaloid :.
Ergotoksin tdd : (Ergokristin, Ergokornin,
Ergokriptin)
Ergotamin dan Ergotaminin (alk. murni)
Ergometrin, Ergostetrin, Ergobasin, Ergotosin
di USP Ergonovin
Dihidroergotamin, Dihidroergokristin,
Metilergonovin dan Metisergid (Alkaloid
sintesis)
7. Farmakokinetik :
absorpsi di usus buruk dan tidak teratur,
detoksikasi di hati
.
Farmakodinamik :
UTERUS meningkatkan kontraksi
.
SISTEM KARDIOVASCULER
vasokontriksi perifer (pembendungan
aliran darah, trombosis, gangren) dan
merusak endotel kapiler
8. Intoksikasi Ergot (Ergotisme)
Oral 26mg, Parenteral 0.5-1.5mg
Akut : muntah diare, gatal, nadi tidak
teratur, bingung dan tidak sadar
Kronik : Perubahan peredaran darah
(Ektremitas pucat dingin dan kaku,
nyeri otot). SSP (depresi, dan kantuk)
9. Efek samping :
Over dosis dan kontraindikasi (tidak
berbahaya dan terapi tidak perlu
dihentikan).
Terapi Ergotisme :
Pemberian antikoagulan, dekstran,
Natrium nitroprusid (vasodilator kuat),
Atropin (anti emetik), Kalsium glukonat
(penghilang nyeri otot)
12. 2. Oksitosin dan ekstrak Hipofisis posterior
Berasal dari kelenjar Hipofisis posterior yang
melepas Oksitosin dan hormon antidiuretik
(ADH dan vasopresin).
Di UTERUS dosis lazim menyebabkan mulainya
kontraksi atau memperkuat kontraksi dan
mempertinggi ritme.
13. .
.
KELENJAR MAMA
Memperlancar ejeksi susu (milk letdown)
.
SISTEM KARDIOVASKULER
Relaksasi otot polos pembuluh darah, warna
kulit memerah, aliran darah ke ektremitas
bertambah, terjadi penurunan tekanan sistolik
dan diastolik, serta peninggian curah jantung
14. Sediaan obat :
.
√ Pitocin 10unit/ml secara IM
atau IV
√ 40IU/ml secara semprot hidung
√ 200USP unit/tablet secara
sublingual
15. 3. Prostaglandin
.
Terdapat dalam ovarium, miometrium, dan
endometrium (E dan F).
.
Berasal dari semen pria yang diserap
vagina pada kadar cukup dapat
menghasilkan efek fisiologis
16. Untuk kebidanan :
Prostaglandin E₁,E₂, dan F₂ᾳ (PGE₁, PGE₂, dan PGF₂ᾳ)
PGF merangsang kontraksi uterus baik hamil atau
tidak
PGE₂ melemaskan uterus tidak hamil in vitro dan
menimbulkan efek oksitosik lebih kuat dari
PGF₂ᾳ pada kehamilan trisemester kedua dan ketiga.
17. Penggunaan PG dan Oksitosin bila diberikan
bersama menyebabkan efek aditif.
Sediaan obat : ?
18. Penggunaan klinik :
Indikasi Oksitosik :
1. Induksi partus aterm
2. Mengontrol perdarahan post partum
3. Memperbaiki atonia uteri postpartum
4. Menimbulkan kontraksi uterus
selama atau sesudah sectio caesaria
5. Menginduksi abortus terapeutik
sesudah trimester I kehamilan
6. Mengatasi inersia uteri
19. Induksi Partus aterm
.
10unit Oksitosin dalam 1 liter Dekstrosa 5%
(10miliunit/ml)
diberikan secara infus 0,5ml/menit
Jika setelah 15 menit tidak respon dosis
ditingkatkan menjadi 2ml/menit
.
Total dosis 600-12.000miliunit
20. Abortus terapeutik dan partus prematur
Pemberian Oksitosik dosis lazim pada kehamilan
trisemester I dan II menyebabkan uterus resisten.
Pemberian dosis antara 20-30 unit secara infus
menimbulkan abortus
21. Penggunaan selama laktasi
Oksitosik diberikan 2-3 menit sebelum anak
menyusu secara IM atau intranasal dimaksudkan
untuk menghilangkan pembengkakan mamae
dan menghilangkan nyeri