3. Panas tubuh dapat dirasakan menggunakan indra
peraba, yaitu kulit. Hal ini menunjukkan suhu
merupakan gejala yang dapat dirasakan oleh kulit.
Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat
panas.
Indra peraba (kulit) dapat merasakan adanya
panas yang berbeda-beda, tetapi tidak dapat
menentukan nilai dari suhu tersebut.
Untuk menentukan suhu secara akurat harus
dibantu menggunakan alat ukur suhu yang
dinamakan termometer.
Sumber: freepik.com
Suhu
4. Alat ukur suhu yang dinamakan termometer.
Jenis-jenis termometer, di antaranya
termometer ruang, termometer klinis,
termometer laboratorium, termometer
bimetal, dan termometer maksimum-minimum
Six-Bellani.
Termometer tersebut masing-masing memiliki
skala yang berbeda-beda sesuai fungsinya.
Termometer bekerja berdasarkan perubahan
volume yang disebabkan oleh zat yang memuai
saat suhu zat naik dan zat yang menyusut saat
suhu zat turun.
Sumber: freepik.com
Suhu
5. Acuan dalam menentukan skala
pada temometer adalah peleburan
es menjadi air dan air mendidih
pada tekanan normal (1 atm).
Beberapa skala termometer seperti
gambar disamping.
Skala Termometer
Sumber: commons.wikimedia.org
Suhu
6. Tabel Perbandingan Skala Suhu Termometer
Jenis Termometer
Titik Tetap
Jumlah Skala
Bawah Atas
Celcius 0oC 100oC 100
Reamur 0oR 80oR 80
Fahrenheit 32oF 212oF 180
Kelvin 273 K 373 K 100
Suhu
7. Rumus Perbandingan Skala Suhu Termometer
Berdasarkan tabel sebelumnya, diperoleh perbandingan skala suhu seperti berikut.
𝑻𝑪 ∶ 𝑻𝑹 ∶ (𝑻𝑭−𝟑𝟐°) = 𝟓 ∶ 𝟒 ∶ 𝟗
𝑻𝑲 = 𝑻𝑪 + 𝟐𝟕𝟑° atau 𝑻𝑪 = 𝑻𝑲 − 𝟐𝟕𝟑°
Suhu
8. Ketika batang besi didekatkan ke api seperti
gambar tersebut, lama-kelaman akan terasa
panas.
Api mengandung energi berupa panas atau
disebut juga kalor.
Kalor dari api berpindah ke besi. Akibatnya,
di dalam besi mengalami penambahan kalor,
sehingga suhu besi akan meningkat.
Kalor dari ujung besi yang dekat dengan api
akan berpindah ke ujung besi yang dipegang
sehingga akan terasa panas pada tangan.
Sumber: commons.wikimedia.org
Kalor
9. Kalor adalah besaran turunan yang menunjukkan jumlah energi panas
yang dimiliki benda. Satuan dari kalor adalah joule (J) atau kalori (kal).
Energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1°C dari 1 gram air
disebut 1 kalori.
Suhu merupakan penanda kalor yang dimiliki sebuah benda. Semakin
tinggi suhu suatu benda menunjukkan semakin tinggi kalor yang
dimilikinya, demikian juga sebaliknya.
Hubungan Kalor dan Suhu
Kalor
10. Masing-masing benda (zat) memiliki kalor jenis yang berbeda-beda.
Hubungan antara perubahan kalor dan kenaikan suhu benda dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut.
Kalor Jenis
𝑸 = 𝒎𝒄∆𝑻
dengan
𝑄 = banyaknya kalor yang diterima atau dilepas (J),
𝑚 = massa benda (kg),
𝑐 = kalor jenis (J/kg.°C),
∆𝑇 = perubahan suhu benda (oC).
Kalor
11. Kalor dapat berpindah melalui tiga cara,
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan kalor bersama dengan
pergerakan partikel, yang disebut konveksi.
Perpindahan kalor tersebut terjadi melalui
suatu bahan tanpa diikuti perpindahan
partikelnya. Perpindahan kalor itu disebut
konduksi.
Perpindahan kalor tanpa zat perantara
disebut radiasi. Sumber: en.wikipedia.org
Kalor
12. Kalor memengaruhi ukuran benda. Benda akan
memuai apabila menerima kalor dan akan menyusut
apabila kehilangan atau melepaskan kalor.
Contoh peristiwa pemuaian terjadi pada bentuk
bentangan kabel transmisi listrik yang pada malam
hari nampak lebih tegang karena ukuran panjang kabel
berkurang. Sedangkan pada siang hari, kabel lebih
kendur karena ukuran panjang kabel bertambah.
Pada malam hari, suhu udara umumnya lebih rendah
(dingin) dibandingkan pada siang hari, sehingga kabel
listrik mengalami pemuaian dan penyusutan.
Pemuaian dapat terjadi pada benda padat, cair,
ataupun gas.
Sumber: commons.wikimedia.org
Pemuaian
13. Pemuaian Benda Padat
Benda padat memiliki besaran panjang, luas,
dan volume sehingga dapat mengalami
pemuaian panjang, luas, dan volume.
Berbagai zat yang berbeda akan memuai
dengan ukuran yang berbeda ketika
menerima kalor yang sama.
Setiap zat memiliki koefisien muai panjang
yang berbeda-beda. Nilai muai luas adalah
dua kali nilai muai panjang. Sementara nilai
muai volume, besarnya tiga kali nilai mual
panjang.
Sumber: commons.wikimedia.org
Pemuaian
14. Pemuaian Benda Cair
Benda ketika dipanaskan akan memuai sehingga
volumenya bertambah.
Salah satu pemanfaatan pemuaian pada zat cair
adalah penggunaan raksa atau alkohol sebagai
pengisi termometer.
Dengan memanfaatkan pemuaian yang terjadi, dapat
ditentukan derajat panas (suhu) suatu zat.
Sumber: pixabay.com
Pemuaian
15. Pemuaian Gas
Gas juga akan memuai ketika diberi kalor.
Gas tidak memiliki bentuk dan volume yang
tetap, sehingga pada ruangan tertutup
pemuaian gas akan mengakibatkan perubahan
tekanan.
Contoh yang sering dijumpai adalah meletusnya
ban kendaraan ketika diisi udara yang terlalu
besar tekanannya, kemudian mengalami
pemanasan, misalnya akibat bergesekan dengan
aspal jalan raya di siang hari.
Sumber: flickr.com
Pemuaian