SlideShare a Scribd company logo
Nama : Riko Saputra 
Kelas : X KA 1 
2013/2014
1. Suhu (Temperatur) 
Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas 
atau dinginnya suatu benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, 
sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah. 
Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan 
memuai ketika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan 
daripada dalam keadaan dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut 
terhadap perubahan suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap 
suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Demikian juga 
warna yang dipancarkan benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita 
perhatikan, elemen pemanas kompor listrik memancarkan warna merah ketika 
panas. Pada suhu yang leih tinggi, zat padat seperti besi, bersinar jingga atau 
bahkan putih. Cahaya putih dari bola lampu pijar berasal dari kawat tungsten 
yang sangat panas. 
Dengan demikian, suhu didefinisikan sebagai besaran yang menyatakan 
ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Karena suhu sudah kita 
nyatakan sebagai besaran, semestinya harus ada alat ukur bagi suhu. Untuk 
mengetahuinya, siapkanlah 3 wadah yang berisi air es, air biasa, dan air hangat. 
Ketika tangan disentuhkan pada air dingin, kita katakan suhu air tersebut dingin. 
Sementara ketika tangan disentuhkan pada air hangat, kita katakan suhu air 
tersebut panas. Namun hal itu, tidak dapat dijadikan acuan. Mengapa demikian? 
Untuk mengetahuinya, coba kalian tentukan suhu air biasa di atas, apakah 
suhunya dingin atau panas? Langkah awal, sentuhkan tangan kananmu pada air 
hangat. Sementara itu, sentuhkan juga tangan kirimu pada air dingin. 
Selanjutnya, masukkan kedua tanganmu secara bersaman pada wadah yang 
berisi air biasa. 
Cermatilah pengukuran yang dilakukan kedua tanganmu. Pada saat 
menyentuh air biasa, tangan kananmu akan terasa dingin karena melepas kalor 
sedangkan tangan kirimu akan terasa panas karena menerima kalor. Mengapa 
kedua tanganmu tidak merasakan hal yang sama meskipun yang disentuh adalah 
air yang sama, yaitu air biasa. Karena tangan tidak dapat digunakan sebagai alat 
ukur suhu, digunakanlah termometer, yang dapat menyatakan suhu dalam ukuran 
celcius, reamur, fahrenheit, ataupun kelvin.
A. Alat Ukur Suhu 
Alat yang dirancang untuk mengukur suatu zat disebut termometer. Ada 
beberapa jenis termometer yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa sifat 
materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya 
bergantung pada pemuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide penggunaan 
termometer diperkenalkan oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas. 
Termometer umum saat ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang di 
tengahnya diisi air raksa atau alcohol yang diberi warna merah. Pertimbangan 
dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler dalam pembuatan termometer 
adalah sebagai berikut. 
a. Raksa tidak membasahi dinding kaca. 
b. Raksa merupakan penghantar panas yang baik. 
c. Kalor jenis raksa rendah sehingga dengan perubahan panas yang kecil, sudah 
cukup untuk mengubah suhunya. 
d. Jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya –3 0C dan titik didihnya 3570C. 
Sementara untuk mengukur suhu yang sangat rendah biasanya digunakan 
termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu - 
1140C. Termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda 
yang tinggi sebab titik didihnya 780C. 
Pada prinsipnya semua termometer, mempunyai acuan yang sama dalam 
menetapkan skala. Yaitu, titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, 
sedangkan suhu uap di atas permukaan air yang sedang mendidih pada tekanan 
1 atm sebagai titik tetap atas.
Perbandingan skala 
C : R : F = 100 : 80 : 180 
C : R : F = 5 : 4 : 9 
Dengan memperhatikan titik tetap bawah 00C = 00R = 320F, hubungan 
skala C, R, dan F, dapat dituliskan sebagai berikut : 
풕풐푪 = 
ퟒ 
ퟓ 
ퟗ 
ퟓ 
풕풐푹 = ( 
풐 
푭 
풕 + ퟑퟐ) 
풕풐푹 = 
ퟓ 
ퟒ 
ퟗ 
ퟒ 
풕풐 = ( 
풐 
푭 
풕 + ퟑퟐ) 
풕풐푭 = 
ퟓ 
ퟗ 
(풕 − ퟑퟐ)풐푪 = 
ퟒ 
ퟗ 
(풕 − ퟑퟐ)풐푹 
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah : 
풕풐푪 = 풕 + ퟐퟕퟑ푲 
Selain jenis termometer di atas, kita juga dapat menentukan skala suatu 
termometer jenis lain. Skala termometer tersebut dapat dikonversikan ke skala 
termometer lainnya berdasarkan titik tetap kedua termometer yang diambil dari 
keadaan yang sama dan hasil pengukuran keduanya pada saat digunakan pada 
benda yang sama. Misalnya, kita akan menentukan hubungan antara skala 
termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap 
atas Xa, sedangkan termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap 
atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah 
suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer. 
Misalkan, Tx adalah suhu benda yang terukur oleh termometer X dan Ty adalah 
suhu benda yang terukur oleh termometer Y. Hubungan skala kedua termometer 
tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Dengan membandingkan perubahan suhu 
dengan interval kedua titik tetap masing-masing 
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut. 
Keterangan: 
Xa = titik tetap atas termometer X 
Xb = titik tetap bawah termometer X 
Tx = suhu pada termometer X 
Ya = titik tetap atas termometer Y 
Yb = titik tetap bawah termometer Y 
Ty = suhu pada termometer Y 
B. Kalor 
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karena adanya 
perubahan suhudan atau karena adanya suatu usaha pada sistem. Kalor 
mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan 
oleh 1 gram air untuk menaikkan suhunya 10C. Dalam sistem SI, satuan kalor 
adalah joule. Satu kalori setara dengan 4,18 Joule. 
Besaran kalor (Q) secara matematis : 
Q = m . c . Δt 
Q = jumlah kalor, satuannya kalori atau joule (J) 
m = massa benda, satuannya gram atau kilogram 
c = kalor jenis, satuannya kalori/gr. C0 
ΔT = perubahan suhu, satuannya C0 
C. Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat 
Setiap ada perbedaan suhu antara dua sistem, maka akan terjadi 
perpindahan kalor. Kalor mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem yang 
lebih bersuhu rendah. Apa sajakah pengaruh kalor terhadap suatu sistem atau 
benda? 
1. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Kalor merupakan salah satu bentuk energi , sehingga dapat berpindah dari 
satu sistem ke sistem yang lain karena adanya perbedaan suhu. Sebaliknya, 
setiap ada perbedaan suhu antara dua sistem maka akan terjadi perpindahan 
kalor. Sebagai contoh, es yang dimasukkan ke dalam air yang berisi air 
panas, maka es akan mencair dan air menjadi dingin. Karena ada perbedaan 
suhu antara es dan air maka air panas melepaskan sebagian kalornya 
sehingga suhunya naik (mencair). 
2. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat 
Kalor yang diberikan pada zat dapat mengubah wujud zat tersebut. 
Perubahan wujud zat tersebut ditunjukkan oleh oleh gambar berikut : 
3. Kalor sebagai Transfer Energi 
Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi 
ke benda lain dengan suhu yang lebih rendah. Pendapat bahwa kalor 
berhubungan dengan energi dikerjakan oleh sejumlah ilmuwan pada tahun 
1800-an, terutama oleh seorang ilmuwan dari Inggris, James Prescott Joule 
(1818 – 1889). Joule melakukan sejumlah percobaan yang penting untuk 
menetapkan pandangan bahwa kalor merupakan bentuk transfer energi.
D. Hukum Kekekalan Energi Kalor (Asas Black) 
Apabila dua zat atau lebih mempunyai suhu yang berbeda dan terisolasi 
dalam suatu sistem, maka kalor akan mengalir dari zat yang suhunya lebih tinggi 
ke zat yang suhunya lebih rendah. Dalam hal ini, kekekalan energi memainkan 
peranan penting. Sejumlah kalor yang hilang dari zat yang bersuhu tinggi sama 
dengan kalor yang didapat oleh zat yang suhunya lebih rendah. 
Hal tersebut dapat dinyatakan sebagai Hukum Kekekalan Energi Kalor, yang 
berbunyi : 
Persamaan tersebut berlaku pada pertukaran kalor, yang selanjutnya disebut 
Asas Black. Hal ini sebagai penghargaan bagi seorang ilmuwan asal Inggris yang 
bernama Joseph Black (1728–1799) 
E. Perpindahan Kalor 
Kalor dapat berpindah dari tempat atau benda yang suhunya tinggi ke 
tempat atau benda yang bersuhu rendah. 
Ada tiga cara perpindahan kalor yang diketahui, yaitu : 
1. Cara konduksi (hantaran) 
2. Cara konveksi (aliran) 
3. Cara radiasi (pancaran) 
1. Konduksi 
Sepotong logam yang dipanaskan salah satu ujungnya, ternyata beberapa 
saat kemudian ujung yang lain akan menjadi panas juga. Kalor merambat 
melalui batang logam tanpa ada bagian-bagian logam yang pindah bersama 
kalor itu. Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel zat seperti ini 
disebut konduksi, perhatikan gambar dibawah ini: 
Jika panjang batang = L, luas penampangnya = A dan selisih suhu kedua 
ujungnya = ΔT, maka jumlah kalor yang mengalir tiap satu satuan waktu dapat 
dirumuskan: 
푯 = 풌 . 푨 . 
Δ푻 
푳
Keterangan : 
H = Q / t = jumlah kalor yang mengalir tiap satu satuan 
waktu. 
K = Koefisien konduksi termal (daya hantar panas). 
A = Luas penampang. 
ΔT = Selisih temperatur antara kedua ujung batang. 
L = Panjang batang (atau tebal untuk benda yang 
berbentuk pelat). 
Konduksi kalor dapat dipandang sebagai akibat perpindahan energi kinetik dari 
satu partikel ke partikel yang lain melalui tumbukan. Pada bahan logam, 
terdapat elektron bergerak bebas. Elektron-elektron ini berperan juga di dalam 
merambatkan energi kalor, karena itu bahan logam menjadi panghantar kalor 
yang sangat baik, dan disebut konduktor. 
2. Konveksi (aliran) 
Istilah konveksi dapat digunakan untuk pemindahan kalor melalui fluida 
(cair dan gas). Pada konveksi, kalor berpindah bersama-sama dengan 
perpindahan partikel zat. 
Contoh sederhana dapat kita jumpai pada waktu kita merebus(memanaskan 
air). Perhatikan gambar dibawah ini :
Bagian air yang ada di bawah, menerima panas dari nyala api pemanas. Air 
yang terkena api itu memuai dan massa jenisnya menjadi kecil. Karena massa 
jenisnya kecil, bagian air ini naik dan tempatnya digantikan oleh air yang 
masih dingin yang massa jenisnya lebih besar. Bagian air yang dingin ini 
mendapatkan panas pula, lalu naik seperti bagian air yang seb elumnya. 
Demikian seterusnya, air berpindah (mengalir) sambil membawa kalor. 
Jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dirumuskan : 
푯 = 풉 . 푨 . Δ푻 
H = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu 
A = luas permukaan 
T = perbedaan suhu 
h = koefisien konveksi 
3. Radiasi (pancaran) 
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa 
memerlukan medium (zat antara). Misalnya,perpindahanpanas dari matahari 
ke bumi. Walaupun matahari jauh dari bumi dan bagian terbesar di antaranya 
hampa, energi matahari juga tiba di bumi dan diserap sebagai kalor. Besarnya 
energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu, oleh Josep 
Stefan (1835-1893) dapat dirumuskan sebagai berikut: 
푾 = 풆 . 풔 . 푻ퟒ 
Keterangan : 
E = emisivitas benda (0<e<1). 
T = suhu permukaan benda (dalam kelvin). 
s = konstanta Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 watt/m2 K4). 
W = energi yang dipancarkan tiap satuan luas dalam satu 
satuan waktu (J/s). 
Emisivitas benda (e) merupakan besaran yang bergantung pada sifat permukaan 
benda. Benda hitam sempurna (black body) mempunyai e = 1. Benda ini 
merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.
Daftar Pustaka 
http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/07_bab_61.pdf 
http://www.ziddu.com/download/8975872/FIS-16_suhu_dan_kalor.pdf.html 
http://110.138.206.53/bahanajar/modul_online/fisika/FISIKA_KELAS_X_PDF/B 
ab%20VI%20Fisika%20I.pdf

More Related Content

What's hot

Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
MAFIA '11
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
FKIP UHO
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
Ovidiantika Khairunnisa
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
My powerpoint
My powerpointMy powerpoint
My powerpoint
200906
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaFransiska Puteri
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor dan Perubahan Suhu
Kalor dan Perubahan SuhuKalor dan Perubahan Suhu
Kalor dan Perubahan Suhu
Aulia Dina Wulandani
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Pratiwi Lilapraba
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Al Frilantika
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Widya arsy
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
Johan Setiawan
 
Makalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalorMakalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalor
Meinaldo Badrians
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
uud efendi
 

What's hot (20)

Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
My powerpoint
My powerpointMy powerpoint
My powerpoint
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
Kalor dan Perubahan Suhu
Kalor dan Perubahan SuhuKalor dan Perubahan Suhu
Kalor dan Perubahan Suhu
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
 
Makalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalorMakalah suhu dan kalor
Makalah suhu dan kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 

Similar to Remidi fisika riko saputra x tmo-b

Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
KaniaRismayanti
 
KONSEP SUHU (Temperatur).pptx
KONSEP SUHU (Temperatur).pptxKONSEP SUHU (Temperatur).pptx
KONSEP SUHU (Temperatur).pptx
AgathaHaselvin
 
Kalor
KalorKalor
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
emri3
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
amoyrenyrosida
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
ramaagungprabowo
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
Rahmat Iqbal
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
Student
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
yusti7
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
zarkashie
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
Fitria567751
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
FKIP UHO
 
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
FANDIGILEZ
 
Kalor.pptx
Kalor.pptxKalor.pptx
Kalor.pptx
YusupSetiawan2
 
SUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.pptSUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.ppt
WirionSembiring3
 

Similar to Remidi fisika riko saputra x tmo-b (20)

Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
KONSEP SUHU (Temperatur).pptx
KONSEP SUHU (Temperatur).pptxKONSEP SUHU (Temperatur).pptx
KONSEP SUHU (Temperatur).pptx
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
ppt kelas 5 sd Modul ( 1 ) sampai modul ( 10)
 
Kalor.pptx
Kalor.pptxKalor.pptx
Kalor.pptx
 
SUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.pptSUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.ppt
 

More from Linkin Park News

Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Linkin Park News
 
Navigasi darat
Navigasi darat Navigasi darat
Navigasi darat
Linkin Park News
 
The hunting party lyrics
The hunting party lyrics The hunting party lyrics
The hunting party lyrics
Linkin Park News
 
Digital booklet minutes to midnight
Digital booklet   minutes to midnightDigital booklet   minutes to midnight
Digital booklet minutes to midnight
Linkin Park News
 
The hunting party lyrics
The hunting party lyrics The hunting party lyrics
The hunting party lyrics
Linkin Park News
 
Reanimation lyrics
Reanimation lyrics Reanimation lyrics
Reanimation lyrics
Linkin Park News
 
Not alone lyrics
Not alone lyrics Not alone lyrics
Not alone lyrics
Linkin Park News
 
New divide lyrics
New divide lyrics New divide lyrics
New divide lyrics
Linkin Park News
 
Minutes to midnight lyrics
Minutes to midnight lyrics Minutes to midnight lyrics
Minutes to midnight lyrics
Linkin Park News
 
Meteora lyrics
 Meteora lyrics Meteora lyrics
Meteora lyrics
Linkin Park News
 
Living things lyrics
Living things lyrics Living things lyrics
Living things lyrics
Linkin Park News
 
It's goin down lyrics
It's goin down lyrics It's goin down lyrics
It's goin down lyrics
Linkin Park News
 
Hybrid theory lyrics
Hybrid theory lyrics Hybrid theory lyrics
Hybrid theory lyrics
Linkin Park News
 
Collison course lyrics
Collison course lyrics Collison course lyrics
Collison course lyrics
Linkin Park News
 
Blackbirds lyrics
Blackbirds lyrics Blackbirds lyrics
Blackbirds lyrics
Linkin Park News
 
A thousand suns lyrics
A thousand suns lyrics A thousand suns lyrics
A thousand suns lyrics
Linkin Park News
 
A light that never comes lyrics
A light that never comes lyrics A light that never comes lyrics
A light that never comes lyrics
Linkin Park News
 
Kimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materiKimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materi
Linkin Park News
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Linkin Park News
 

More from Linkin Park News (20)

Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
 
Navigasi darat
Navigasi darat Navigasi darat
Navigasi darat
 
The hunting party lyrics
The hunting party lyrics The hunting party lyrics
The hunting party lyrics
 
Http
Http Http
Http
 
Digital booklet minutes to midnight
Digital booklet   minutes to midnightDigital booklet   minutes to midnight
Digital booklet minutes to midnight
 
The hunting party lyrics
The hunting party lyrics The hunting party lyrics
The hunting party lyrics
 
Reanimation lyrics
Reanimation lyrics Reanimation lyrics
Reanimation lyrics
 
Not alone lyrics
Not alone lyrics Not alone lyrics
Not alone lyrics
 
New divide lyrics
New divide lyrics New divide lyrics
New divide lyrics
 
Minutes to midnight lyrics
Minutes to midnight lyrics Minutes to midnight lyrics
Minutes to midnight lyrics
 
Meteora lyrics
 Meteora lyrics Meteora lyrics
Meteora lyrics
 
Living things lyrics
Living things lyrics Living things lyrics
Living things lyrics
 
It's goin down lyrics
It's goin down lyrics It's goin down lyrics
It's goin down lyrics
 
Hybrid theory lyrics
Hybrid theory lyrics Hybrid theory lyrics
Hybrid theory lyrics
 
Collison course lyrics
Collison course lyrics Collison course lyrics
Collison course lyrics
 
Blackbirds lyrics
Blackbirds lyrics Blackbirds lyrics
Blackbirds lyrics
 
A thousand suns lyrics
A thousand suns lyrics A thousand suns lyrics
A thousand suns lyrics
 
A light that never comes lyrics
A light that never comes lyrics A light that never comes lyrics
A light that never comes lyrics
 
Kimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materiKimia klasifikasi materi
Kimia klasifikasi materi
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Remidi fisika riko saputra x tmo-b

  • 1. Nama : Riko Saputra Kelas : X KA 1 2013/2014
  • 2. 1. Suhu (Temperatur) Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah. Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan memuai ketika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan daripada dalam keadaan dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut terhadap perubahan suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Demikian juga warna yang dipancarkan benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita perhatikan, elemen pemanas kompor listrik memancarkan warna merah ketika panas. Pada suhu yang leih tinggi, zat padat seperti besi, bersinar jingga atau bahkan putih. Cahaya putih dari bola lampu pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas. Dengan demikian, suhu didefinisikan sebagai besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Karena suhu sudah kita nyatakan sebagai besaran, semestinya harus ada alat ukur bagi suhu. Untuk mengetahuinya, siapkanlah 3 wadah yang berisi air es, air biasa, dan air hangat. Ketika tangan disentuhkan pada air dingin, kita katakan suhu air tersebut dingin. Sementara ketika tangan disentuhkan pada air hangat, kita katakan suhu air tersebut panas. Namun hal itu, tidak dapat dijadikan acuan. Mengapa demikian? Untuk mengetahuinya, coba kalian tentukan suhu air biasa di atas, apakah suhunya dingin atau panas? Langkah awal, sentuhkan tangan kananmu pada air hangat. Sementara itu, sentuhkan juga tangan kirimu pada air dingin. Selanjutnya, masukkan kedua tanganmu secara bersaman pada wadah yang berisi air biasa. Cermatilah pengukuran yang dilakukan kedua tanganmu. Pada saat menyentuh air biasa, tangan kananmu akan terasa dingin karena melepas kalor sedangkan tangan kirimu akan terasa panas karena menerima kalor. Mengapa kedua tanganmu tidak merasakan hal yang sama meskipun yang disentuh adalah air yang sama, yaitu air biasa. Karena tangan tidak dapat digunakan sebagai alat ukur suhu, digunakanlah termometer, yang dapat menyatakan suhu dalam ukuran celcius, reamur, fahrenheit, ataupun kelvin.
  • 3. A. Alat Ukur Suhu Alat yang dirancang untuk mengukur suatu zat disebut termometer. Ada beberapa jenis termometer yang prinsip kerjanya bergantung pada beberapa sifat materi yang berubah terhadap suhu. Sebagian besar termometer umumnya bergantung pada pemuaian materi terhadap naiknya suhu. Ide penggunaan termometer diperkenalkan oleh Galileo, yang menggunakan pemuaian gas. Termometer umum saat ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang di tengahnya diisi air raksa atau alcohol yang diberi warna merah. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler dalam pembuatan termometer adalah sebagai berikut. a. Raksa tidak membasahi dinding kaca. b. Raksa merupakan penghantar panas yang baik. c. Kalor jenis raksa rendah sehingga dengan perubahan panas yang kecil, sudah cukup untuk mengubah suhunya. d. Jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya –3 0C dan titik didihnya 3570C. Sementara untuk mengukur suhu yang sangat rendah biasanya digunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu - 1140C. Termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya 780C. Pada prinsipnya semua termometer, mempunyai acuan yang sama dalam menetapkan skala. Yaitu, titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan suhu uap di atas permukaan air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm sebagai titik tetap atas.
  • 4. Perbandingan skala C : R : F = 100 : 80 : 180 C : R : F = 5 : 4 : 9 Dengan memperhatikan titik tetap bawah 00C = 00R = 320F, hubungan skala C, R, dan F, dapat dituliskan sebagai berikut : 풕풐푪 = ퟒ ퟓ ퟗ ퟓ 풕풐푹 = ( 풐 푭 풕 + ퟑퟐ) 풕풐푹 = ퟓ ퟒ ퟗ ퟒ 풕풐 = ( 풐 푭 풕 + ퟑퟐ) 풕풐푭 = ퟓ ퟗ (풕 − ퟑퟐ)풐푪 = ퟒ ퟗ (풕 − ퟑퟐ)풐푹 Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah : 풕풐푪 = 풕 + ퟐퟕퟑ푲 Selain jenis termometer di atas, kita juga dapat menentukan skala suatu termometer jenis lain. Skala termometer tersebut dapat dikonversikan ke skala termometer lainnya berdasarkan titik tetap kedua termometer yang diambil dari keadaan yang sama dan hasil pengukuran keduanya pada saat digunakan pada benda yang sama. Misalnya, kita akan menentukan hubungan antara skala termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa, sedangkan termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Misalkan, Tx adalah suhu benda yang terukur oleh termometer X dan Ty adalah suhu benda yang terukur oleh termometer Y. Hubungan skala kedua termometer tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
  • 5. Dengan membandingkan perubahan suhu dengan interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut. Keterangan: Xa = titik tetap atas termometer X Xb = titik tetap bawah termometer X Tx = suhu pada termometer X Ya = titik tetap atas termometer Y Yb = titik tetap bawah termometer Y Ty = suhu pada termometer Y B. Kalor Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karena adanya perubahan suhudan atau karena adanya suatu usaha pada sistem. Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram air untuk menaikkan suhunya 10C. Dalam sistem SI, satuan kalor adalah joule. Satu kalori setara dengan 4,18 Joule. Besaran kalor (Q) secara matematis : Q = m . c . Δt Q = jumlah kalor, satuannya kalori atau joule (J) m = massa benda, satuannya gram atau kilogram c = kalor jenis, satuannya kalori/gr. C0 ΔT = perubahan suhu, satuannya C0 C. Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat Setiap ada perbedaan suhu antara dua sistem, maka akan terjadi perpindahan kalor. Kalor mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke sistem yang lebih bersuhu rendah. Apa sajakah pengaruh kalor terhadap suatu sistem atau benda? 1. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
  • 6. Kalor merupakan salah satu bentuk energi , sehingga dapat berpindah dari satu sistem ke sistem yang lain karena adanya perbedaan suhu. Sebaliknya, setiap ada perbedaan suhu antara dua sistem maka akan terjadi perpindahan kalor. Sebagai contoh, es yang dimasukkan ke dalam air yang berisi air panas, maka es akan mencair dan air menjadi dingin. Karena ada perbedaan suhu antara es dan air maka air panas melepaskan sebagian kalornya sehingga suhunya naik (mencair). 2. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat Kalor yang diberikan pada zat dapat mengubah wujud zat tersebut. Perubahan wujud zat tersebut ditunjukkan oleh oleh gambar berikut : 3. Kalor sebagai Transfer Energi Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda lain dengan suhu yang lebih rendah. Pendapat bahwa kalor berhubungan dengan energi dikerjakan oleh sejumlah ilmuwan pada tahun 1800-an, terutama oleh seorang ilmuwan dari Inggris, James Prescott Joule (1818 – 1889). Joule melakukan sejumlah percobaan yang penting untuk menetapkan pandangan bahwa kalor merupakan bentuk transfer energi.
  • 7. D. Hukum Kekekalan Energi Kalor (Asas Black) Apabila dua zat atau lebih mempunyai suhu yang berbeda dan terisolasi dalam suatu sistem, maka kalor akan mengalir dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang suhunya lebih rendah. Dalam hal ini, kekekalan energi memainkan peranan penting. Sejumlah kalor yang hilang dari zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang didapat oleh zat yang suhunya lebih rendah. Hal tersebut dapat dinyatakan sebagai Hukum Kekekalan Energi Kalor, yang berbunyi : Persamaan tersebut berlaku pada pertukaran kalor, yang selanjutnya disebut Asas Black. Hal ini sebagai penghargaan bagi seorang ilmuwan asal Inggris yang bernama Joseph Black (1728–1799) E. Perpindahan Kalor Kalor dapat berpindah dari tempat atau benda yang suhunya tinggi ke tempat atau benda yang bersuhu rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor yang diketahui, yaitu : 1. Cara konduksi (hantaran) 2. Cara konveksi (aliran) 3. Cara radiasi (pancaran) 1. Konduksi Sepotong logam yang dipanaskan salah satu ujungnya, ternyata beberapa saat kemudian ujung yang lain akan menjadi panas juga. Kalor merambat melalui batang logam tanpa ada bagian-bagian logam yang pindah bersama kalor itu. Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel zat seperti ini disebut konduksi, perhatikan gambar dibawah ini: Jika panjang batang = L, luas penampangnya = A dan selisih suhu kedua ujungnya = ΔT, maka jumlah kalor yang mengalir tiap satu satuan waktu dapat dirumuskan: 푯 = 풌 . 푨 . Δ푻 푳
  • 8. Keterangan : H = Q / t = jumlah kalor yang mengalir tiap satu satuan waktu. K = Koefisien konduksi termal (daya hantar panas). A = Luas penampang. ΔT = Selisih temperatur antara kedua ujung batang. L = Panjang batang (atau tebal untuk benda yang berbentuk pelat). Konduksi kalor dapat dipandang sebagai akibat perpindahan energi kinetik dari satu partikel ke partikel yang lain melalui tumbukan. Pada bahan logam, terdapat elektron bergerak bebas. Elektron-elektron ini berperan juga di dalam merambatkan energi kalor, karena itu bahan logam menjadi panghantar kalor yang sangat baik, dan disebut konduktor. 2. Konveksi (aliran) Istilah konveksi dapat digunakan untuk pemindahan kalor melalui fluida (cair dan gas). Pada konveksi, kalor berpindah bersama-sama dengan perpindahan partikel zat. Contoh sederhana dapat kita jumpai pada waktu kita merebus(memanaskan air). Perhatikan gambar dibawah ini :
  • 9. Bagian air yang ada di bawah, menerima panas dari nyala api pemanas. Air yang terkena api itu memuai dan massa jenisnya menjadi kecil. Karena massa jenisnya kecil, bagian air ini naik dan tempatnya digantikan oleh air yang masih dingin yang massa jenisnya lebih besar. Bagian air yang dingin ini mendapatkan panas pula, lalu naik seperti bagian air yang seb elumnya. Demikian seterusnya, air berpindah (mengalir) sambil membawa kalor. Jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dirumuskan : 푯 = 풉 . 푨 . Δ푻 H = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu A = luas permukaan T = perbedaan suhu h = koefisien konveksi 3. Radiasi (pancaran) Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium (zat antara). Misalnya,perpindahanpanas dari matahari ke bumi. Walaupun matahari jauh dari bumi dan bagian terbesar di antaranya hampa, energi matahari juga tiba di bumi dan diserap sebagai kalor. Besarnya energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu, oleh Josep Stefan (1835-1893) dapat dirumuskan sebagai berikut: 푾 = 풆 . 풔 . 푻ퟒ Keterangan : E = emisivitas benda (0<e<1). T = suhu permukaan benda (dalam kelvin). s = konstanta Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 watt/m2 K4). W = energi yang dipancarkan tiap satuan luas dalam satu satuan waktu (J/s). Emisivitas benda (e) merupakan besaran yang bergantung pada sifat permukaan benda. Benda hitam sempurna (black body) mempunyai e = 1. Benda ini merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.
  • 10. Daftar Pustaka http://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/05/07_bab_61.pdf http://www.ziddu.com/download/8975872/FIS-16_suhu_dan_kalor.pdf.html http://110.138.206.53/bahanajar/modul_online/fisika/FISIKA_KELAS_X_PDF/B ab%20VI%20Fisika%20I.pdf