SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Tugas.....
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
(Sinyal Digital dan Sinyal Analog)
OLEH :
SYAHRUN RAMADHAN
P3D1 14 044
JURUSAN D-III TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Sinyal Digital dan Sinyal Analog”
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Rangkaian Elektronika.
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian sinyal digital dan analog, dan
cara pengonversian analog ke digital dan sebaliknya. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Kendari, 21 September 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah
kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal
dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk
gelombang kontinu (continous varying).
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi
transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang
relatif dekat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan antara lain:
1. Pengertian tentang sinyal Analog dan Digital
2. Pengonversian sinya Analog ke Digital dan sebaliknya
1.3 Tujuan Penulisan makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Agar Mahasiswa/i mengetahui apa perbedaan sinyal Analog dan sinyal Digital
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui cara mengonversi sinyal Analog ke Digital
maupun sebaliknya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sinyal Analog dan Digital
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah
kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal
dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk
gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang
dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya
dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar
untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan
analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang
sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa.
 Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
 Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
 Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi
transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang
relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang
mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada
sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk
sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22),
berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Sistem digital merupakan bentuk sampling dari
sitem analog. digital pada dasarnya di kodekan dalam bentuk biner atau Hexa. besarnya
nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga
sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Sinyal digital ini memiliki berbagai
keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas
dan kuantitas informsi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya
secara interaktif.
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register,
counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya. Saat ini pengolaha
sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain :
1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal
analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti
CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog
adalah pita tape magnetik.
2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
4. lebih mudah pemrosesannya.
Gambar 2.1 Bentuk Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Mengacu pada pendapat Stephen Cook(Cornelius Arianto, 2010),Ada dua factor
penting selama proses sinyal analog diubah menjadi sinyal digital. Pertama adalah
"sample rate", atau seberapa sering untuk merekam nilai-nilai tegangan. Kedua, adalah
"bit per sampel", atau seberapa akurat nilai dicatat. Item ketiga adalah jumlah saluran
(mono atau stereo), tetapi untuk aplikasi yang paling ASR(Automatic Speech
Recognition) mono sudah cukup. Pengembang harus bereksperimen dengan nilai yang
berbeda untuk menentukan apa yang terbaik dengan algoritma mereka.
2.2 Konversi Digital ke Analog (DAC) dan Analog ke Digital (ADC)
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah
yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian
besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang
menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk
menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau rangkaian logika digital, sangat
perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal
mengenai konversi ini haris diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara
sinyal analog dan digital. Seringkali, situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal
digital diperlukan untuk menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan
sebuah konverter digital ke analog (D/A).
a. Konversi Digital ke Analog (DAC)
Sebuah DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam
bentuk suatu tegangan ananlog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner
dengan jumlah digit yang pasti. Khususnya ketika dipergunakan sebagai penghubung
dengan sebuah komputer, angka biner ini disebut word biner atau word komputer.
Digit-digit tersebut disebut bit word. Sehingga, sebuah word 8 bit akan memberikan
sebuah angka biner yang memiliki delapan digit, seperti 101101102. Konverter D/A
mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah tegangan analog dengan
memberikan skala output analog berharga nol ketika semua bit adalah nol dan
sejumlah nilai maksmum ketika semua bit adalah satu. Hal ini dapat
direpresentasikan secara matematis dengan memperlakukan angka biner sebagai
angka pecahan. Dalam konteks ini, output dari konverter D/A dapat ditentukan
dengan menggunakan Persamaan (3.1) yang memberikan skala dari sejumlah
tegangan referensi.
Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ]
Dimana
Vx = output tegangan analog
VR = tegangan referensi
b1 b2 . . . bn =word biner n-bit
Gambar 2.5 Diagram yang memperlihatkan input dan output dari konverter digital
ke analog (DAC) n-bit.
b. Konversi Analog ke Digital (ADC)
Meskipun ada beberapa transduser yang memberikan output sinyal digital secara
langsung dan sdang dikembangkan, sebagian besar transduser tetap hanya
mengkonversi variabel dinamik ke dalamsebuah sinyal lsitrik analog. Dengan
peningkatan penggunaan logika digital dan komputer di dalam kontrol proses, sangat
[erlu untuk mempergunakan sebuah DAC untukmenhasilkan sebuah output yang
dikodekan secara digital. Fungsi transfer dari ADC dapat diekspresikan dengan cara
yang sama denga Persamaan (3-3) dalam sejumlah tegangan analog yang diberikan
sebagai nput, dan konverter mendapatkan sebuah bilangan biner yang jika
disubstitusikan ke dalam Persamaan (3-3) memberikan input analog. Sehingga
Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ]
Dimana
Vx = input tegangan analog
VR = tegangan referensi
b1 b2 . . . bn = output digital n-bit
Gambar 2.6 Konverter A/D tipe pendekatan successive sangat umum digunakan
dan melibatkan penggunaan konverter D/A.
Konverter
Digital ke
Analog
a0
a1
a2
a3
a4
an-1
an
Tegangan output
analog
Vx
Logika untuk
memulai konversi
+V -VGND
VR
Jaringan pencacah
logika
Konverter
D/A
-
+
Komparator
Vx
VF
VR
Supply
b1
b2
bn
Output
Digital
Konversi
selesai
Konversi
mulai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah
kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal
dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah
yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian
besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang
menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk
menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau rangkaian logika digital, sangat
perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal
mengenai konversi ini haris diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara
sinyal analog dan digital. Seringkali, situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal
digital diperlukan untuk menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan
sebuah konverter digital ke analog (D/A).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Digital
http://www.ilmushare.com/2011/01/apa-itu-sinyal-definisi-sinyal.html
http://budi.blog.undip.ac.id/files/2009/06/Pengkondisi-Sinyal-Digital.doc
http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal -analog-dansinyal digital.html
http://mithasanada.wordpress.com/electrocardiogra/
http://welut88.blogspot.com/2013/01/teknologi-analog-dan-digital-pada.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital

More Related Content

What's hot

konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearElGazzaYantPratama
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasiBeny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRinanda S
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalFajar Sany
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 

What's hot (20)

konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor1 karakteristik sensor
1 karakteristik sensor
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
 
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal DigitalKonsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
Konsep Dasar Pengolahan Sinyal Digital
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 

Viewers also liked

Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalEsir R UKI Toraja
 
Sampling dan kuantisasi 1
Sampling dan kuantisasi 1Sampling dan kuantisasi 1
Sampling dan kuantisasi 1Djamal' Al DaRc
 
Laporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiLaporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiAfif Demagic
 
Bab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiBab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiEKO SUPRIYADI
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analogNur Aoliya
 
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadAhmad Ibad
 
Makalah Sistem Digital
Makalah Sistem DigitalMakalah Sistem Digital
Makalah Sistem DigitalMimikri Dony
 
Elektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasarElektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasar200508
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalRendy Wahyudi
 

Viewers also liked (11)

Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digital
 
Sampling dan kuantisasi 1
Sampling dan kuantisasi 1Sampling dan kuantisasi 1
Sampling dan kuantisasi 1
 
Laporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasiLaporan elektronoka & instrumentasi
Laporan elektronoka & instrumentasi
 
Bab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiBab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisi
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
 
Makalah Sistem Digital
Makalah Sistem DigitalMakalah Sistem Digital
Makalah Sistem Digital
 
Sistem analog & digital
Sistem analog & digitalSistem analog & digital
Sistem analog & digital
 
Elektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasarElektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasar
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digital
 
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015 Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
Rpp otot k13 PPL FISIKA UNNES 2015
 

Similar to Sinyal Digital dan Analog

Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfMaulanaAzriel1
 
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataListyowatik (Yanie)
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog danWiwi Fitri
 
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android deviceDesain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android deviceSella Serafina
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digitalBeny Nugraha
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6Enchenk
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerhasbiyah
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerPur Lhye
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerpurli
 
2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digitalDanang Erwanto
 
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxTayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxRidwanElektro
 
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataBab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataPutra Tidore
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxSeptianRahmanHakim
 
Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdatjinx231
 

Similar to Sinyal Digital dan Analog (20)

Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
 
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android deviceDesain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital
 
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxTayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
 
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataBab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
 
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
 
Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdat
 
Mag
MagMag
Mag
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Sinyal Digital dan Analog

  • 1. Tugas..... RANGKAIAN ELEKTRONIKA (Sinyal Digital dan Sinyal Analog) OLEH : SYAHRUN RAMADHAN P3D1 14 044 JURUSAN D-III TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Sinyal Digital dan Sinyal Analog” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Rangkaian Elektronika. Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian sinyal digital dan analog, dan cara pengonversian analog ke digital dan sebaliknya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Kendari, 21 September 2015 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain: 1. Pengertian tentang sinyal Analog dan Digital 2. Pengonversian sinya Analog ke Digital dan sebaliknya 1.3 Tujuan Penulisan makalah Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1. Agar Mahasiswa/i mengetahui apa perbedaan sinyal Analog dan sinyal Digital 2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui cara mengonversi sinyal Analog ke Digital maupun sebaliknya
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sinyal Analog dan Digital Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phasa.  Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.  Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.  Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara. Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sitem analog. digital pada dasarnya di kodekan dalam bentuk biner atau Hexa. besarnya
  • 5. nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :  Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.  Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.  Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk  Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya. Saat ini pengolaha sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain : 1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik. 2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′. 3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur. 4. lebih mudah pemrosesannya. Gambar 2.1 Bentuk Sinyal Analog dan Sinyal Digital Mengacu pada pendapat Stephen Cook(Cornelius Arianto, 2010),Ada dua factor penting selama proses sinyal analog diubah menjadi sinyal digital. Pertama adalah "sample rate", atau seberapa sering untuk merekam nilai-nilai tegangan. Kedua, adalah "bit per sampel", atau seberapa akurat nilai dicatat. Item ketiga adalah jumlah saluran (mono atau stereo), tetapi untuk aplikasi yang paling ASR(Automatic Speech Recognition) mono sudah cukup. Pengembang harus bereksperimen dengan nilai yang berbeda untuk menentukan apa yang terbaik dengan algoritma mereka.
  • 6. 2.2 Konversi Digital ke Analog (DAC) dan Analog ke Digital (ADC) Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini haris diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Seringkali, situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal digital diperlukan untuk menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan sebuah konverter digital ke analog (D/A). a. Konversi Digital ke Analog (DAC) Sebuah DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu tegangan ananlog. Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit yang pasti. Khususnya ketika dipergunakan sebagai penghubung dengan sebuah komputer, angka biner ini disebut word biner atau word komputer. Digit-digit tersebut disebut bit word. Sehingga, sebuah word 8 bit akan memberikan sebuah angka biner yang memiliki delapan digit, seperti 101101102. Konverter D/A mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah tegangan analog dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika semua bit adalah nol dan sejumlah nilai maksmum ketika semua bit adalah satu. Hal ini dapat direpresentasikan secara matematis dengan memperlakukan angka biner sebagai angka pecahan. Dalam konteks ini, output dari konverter D/A dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan (3.1) yang memberikan skala dari sejumlah tegangan referensi. Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ] Dimana Vx = output tegangan analog VR = tegangan referensi b1 b2 . . . bn =word biner n-bit
  • 7. Gambar 2.5 Diagram yang memperlihatkan input dan output dari konverter digital ke analog (DAC) n-bit. b. Konversi Analog ke Digital (ADC) Meskipun ada beberapa transduser yang memberikan output sinyal digital secara langsung dan sdang dikembangkan, sebagian besar transduser tetap hanya mengkonversi variabel dinamik ke dalamsebuah sinyal lsitrik analog. Dengan peningkatan penggunaan logika digital dan komputer di dalam kontrol proses, sangat [erlu untuk mempergunakan sebuah DAC untukmenhasilkan sebuah output yang dikodekan secara digital. Fungsi transfer dari ADC dapat diekspresikan dengan cara yang sama denga Persamaan (3-3) dalam sejumlah tegangan analog yang diberikan sebagai nput, dan konverter mendapatkan sebuah bilangan biner yang jika disubstitusikan ke dalam Persamaan (3-3) memberikan input analog. Sehingga Vx = VR [b12–1 + b22– 2 + . . . + bn2 – n ] Dimana Vx = input tegangan analog VR = tegangan referensi b1 b2 . . . bn = output digital n-bit Gambar 2.6 Konverter A/D tipe pendekatan successive sangat umum digunakan dan melibatkan penggunaan konverter D/A. Konverter Digital ke Analog a0 a1 a2 a3 a4 an-1 an Tegangan output analog Vx Logika untuk memulai konversi +V -VGND VR Jaringan pencacah logika Konverter D/A - + Komparator Vx VF VR Supply b1 b2 bn Output Digital Konversi selesai Konversi mulai
  • 8. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti, sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi. Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini haris diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Seringkali, situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal digital diperlukan untuk menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan sebuah konverter digital ke analog (D/A).
  • 9. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Digital http://www.ilmushare.com/2011/01/apa-itu-sinyal-definisi-sinyal.html http://budi.blog.undip.ac.id/files/2009/06/Pengkondisi-Sinyal-Digital.doc http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal -analog-dansinyal digital.html http://mithasanada.wordpress.com/electrocardiogra/ http://welut88.blogspot.com/2013/01/teknologi-analog-dan-digital-pada.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital