SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

Disusun Oleh:
Nama

: Ainur Afif Udin

NIM

: 11 / 14250 / TP-STIK

Fakultas

: Teknologi Pertanian

Jurusan

: Teknik Pertanian

Acra II

: ADC microcontroller ATMEGA 16 data
sheet

INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2013
DAFTAR ISI

Judul .................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
Bab I : Pendahuluan .........................................................................................
Bab Ii: Dasar Teori ...........................................................................................
Bab Ii : Cara Kerja ...........................................................................................
Bab Iv : Hasil Pengamatan ...............................................................................
Bab V : Kesimpulan .........................................................................................
Saran .................................................................................................................
Daftar Pustaka ..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem telepon di dunia diperkenalkan oleh Graham Bell pada tahun 1876.
Sejak saat itu, manusia berusaha mengembangkan teknik telekomunikasi, antara
lain dengan metodemultipleksing, yakni teknik untuk mentransmisikan sinyal
komunikasi media transmisi yang efisien.
Sinyal telepon/suara adalah sinyal yang berbentuk analog dan metode
multipleksing pertama kali adalah dengan melakukan pemisahan frekuensi
(FDM),yakni dengan melakukan modulasi pada sinyal-sinyal informasi dengan
frekuensi

yang

berbeda.

Selanjutnya

dilakukan

penggabungan

dan

ditransmisikan.Perkembangan teknik telekomunikasi, mengarah pada sistem
komunikasi digital,yang lebih efisien dan relatif tidak rentan terhadap noise.
Sehingga untuk mentransmisikan sinyal- sinyal analog, pertama kali sinyal
tersebut harus dirubah kedalam bentuk digital yang bersesuaian. Pada Tulisan ini,
akan dibahas teknik perubah analog to digital dengan metode Successive
Approximation Register atau disingkat SAR yang linear.
Analog to digital converter (ADC) adalah suatu cara untuk melakukan
konversisinyal analog ke bentuk digital yang bersesuaian. Ada bermacam cara
untuk melakukan konversi tersebut, antara lain dengan menggunakan counter,
ramp (kapasitor) dan SAR.Metode SAR memiliki kelebihan dari teknik lain, yakni
waktu konversi yang etap, yakni sesuai dengan jumlah bit yang diinginkan.
Biasanya untuk sistem komunikasi telepon digunakan 8 bit, sehingga waktu
konversi adalah 8 kali sinyal clock.Waktu konversi ini, akan sangat memudahkan
proses sinyal selanjutnya,karena dapat dibayangkan dengan perbedaan waktu
konversi pada tiap sinyal sampling tentu akan sangat mengganggu proses
multipleksing.
BAB II
DASAR TEORI

ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah piranti yang dirancang
untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal – sinyal digital. IC ADC
0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC
jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai
dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat
suatu masukan tegangan. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan
ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari
rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran,
ketepatan dan waktu konversinya.
Beberapa karakteristik penting ADC :
1. Waktu Konversi
2. Resolusi
3. Keidak Linieran
4. akurasi
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa
digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion
atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan
tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.
Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset
kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan.
Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock,
dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register
SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal
selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan
data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran
digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru.
ADC (Analog Digital Converter) adalah suatu perangkat yang mengubah
suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap
waktu (digital). Adapun proses yang terjadi dalam ADC adalah:
1. Pen-cuplik-an
2. Peng-kuantisasi-an
3. Peng-kode-an

Pen-cuplik-an merupakan proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam
suatu data kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut:

Semakin besar frekuensi pen-cuplik-an, berarti semakin banyak data diskrit
yang didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproses suatu data analog
menjadi data digital.
Peng-kuantisasi-an merupakan proses pengelompokan data diskrit yang
didapatkan pada proses pertama ke dalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi,
dalam matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai
input seperti nilai pembulatan.
Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti
semakin kecil selisih data diskrit yang didapatkan dari data analog, maka
semakin teliti ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data digital.
Peng-kode-an merupakan meng-kode-kan data hasil kuantisasi ke dalam
bentuk digital (0/1) atau dalam suatu nilai biner.

Dengan: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10.
Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam persamaan:Data
ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital. Dengan Vref adalah jenjang tiap
kelompok dalam proses kuantisasi,kemudian maksimal data digital berkaitan
proses ke-3 (peng-kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah seberapa cepat data
ADC dihasilkan dalam satu kali proses.
BAB III
CARA KERJA

Adapun cara kerja dalam praktikum ini ialah:
1. Hidupkan ADC (Analog Digital Converter)
2. Hubungkan ADC dengaan arus AC
3. Hidupkan power dengan menekan PB (Push Button) “on”
4. Hubungkan sensor yang sudah disambungkan kabel pada ketiga kakinya arus
5v untuk kabel berwarna merah, kabel In berwarna kuning dan kabel ground
berwarna hitam
5. Lalu cek suhu pada ADC
6. Untuk mengetahui Vouthubungkan (+) multimeter ke In ADC, dan (-)
multimeter ke Ground ADC
7. Lalu cek skala multimeter
8. Untuk pengaturan Vin maka potensial meter diubah menjadi dari 1v - 5v
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Menggunakan multimeter digital
No

ADC

Binear

Multimeter Digital

1.

0 Volt

00 0000 0000

0 mV

2.

1 Volt

00 1100 1010

202 mV

3.

2 Volt

01 1000 1111

399 mV

4.

3 Volt

10 0101 0100

596 mV

5.

4 Volt

11 0001 1101

797 mV

6.

5 Volt

11 1110 0100

996 mV

2. Menggunakan multimeter analog
No

ADC

Binear

Multimeter Digital

1.

0 Volt

00 0000 0000

0 mV

2.

1 Volt

00 1010 1100

172 mV

3.

2 Volt

01 0101 1111

351 mV

4.

3 Volt

10 0010 0011

547 mV

5.

4 Volt

10 1101 0000

720 mV

6.

5 Volt

11 1000 0111

903 mV

3. Grafik multimeter digital
1200
1000
800
600
Desimal

400

200
0

0 volt

1 Volt

2 Volt

3 Volt

4 Volt

5 Volt
4. Grafik multimeter analog
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0

Desimal

0 Volt 1 Volt 2 Volt 3 Volt 4 Volt 5 Volt

B. Pembahasan
Analog to Digital Converter (ADC) adalah pengubah atau pengkonversi
sinyal dari sinyal Analog ke Digital, agar sinyal analog tersebut bisa dibaca
sebagai data dan kalau sudah dalam bentuk data maka kita dapat dengan mudah
mengolah data tersebut didalam perangkat digital. Pada praktikum kali ini
bertujuan untuk mencari perbandingan teori dan aktual atau analog dan digital.
Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan data-data yang diperoleh yakni
data analog dan data digital.
Adapun hasil dari praktikum yang telah dilakukan ialah pada saat
menggunakan multimeter digital dengan arus 0 Volt didapatkan hasil 0 mV dan
tentunya bilangan binernya ialah 00 0000 0000. Pengukuran ini dilakukan
sebanyak lima kali percobaan dengan menggunakan arus yang berbeda yakni 0
Volt – 5 Volt. Sedangkan pada saat menggunakan arus 1 Volt didapatkan hasil
digital 202 mV, biner 00 1100 1010 dan analog 172 mV, biner 00 1010 1100.
Hasil dari pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan arus 2 Volt
ialah 399 mV dan biner 01 1000 1111 untuk digital sedangkan analog ialah
sebesar 351 mV dan biner 01 0101 1111. Begitu juga pada saat menggunakan arus
3 Volt didapatkan hasil dari digital sebesar 596 mV dan biner 10 010 0100
sedangkan hasil dari analog ialah 547 mV dan biner 10 0010 0011. Mengunakan
arus 4 Volt hasilnya ialah sebesar 797 mv dan biner 11 0001 1101 untuk digital
sedangkan analog ialah sebesar 720 mV dan biner 10 1101 0000. Dan pada saat
menggunakan arus sebesar 5 Volt didapatkan hasil pengukuran digital sebesar 996
mV dan biner 11 1110 0100 sedangkan hasil dari pengukuran menggunakan
analog ialah sebesar 903 mV dan biner 11 1000 0000.
BAB V
KEIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan yakni :
1.

ADC (Analog Digital Converter) merupakan suatu perangkat yang mengubah
suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit
terhadap waktu (digital).

2.

Pengukuran ini dilakukan sebanyak lima kali dengan menggunakan arus yang
berbeda yakni 0 Volt – 5 Volt.

3.

Menggunakan multimeter analog dan digital.

4.

Multimeter analog lebih akurat dibandingkan multimeter digital.
SARAN

Beberapa saran yang dapat diberikan guna perbaikan untuk kedepannya :
1.

Mohon praktikum dapat di optimalakan ke semua mahasiswa, bukan ke
sebagian mahasiswa. Alat merupakan faktor pendukung utama dalam
mengoptimalakan praktikum.

2.

Sebaiknya diadakannya Co-ass untuk dapat membantu kinerja dari dosen.
DAFTAR ISI

More Related Content

What's hot

Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdatjinx231
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital ConverterSimon Patabang
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nugroho Setiawan
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalRendy Wahyudi
 
Signal Conditioning
Signal ConditioningSignal Conditioning
Signal ConditioningMuhammad AR
 
Laporan rangkaian digital clock
Laporan rangkaian digital clockLaporan rangkaian digital clock
Laporan rangkaian digital clockPT.goLom na
 
Asynchronous Counter (1st update)
Asynchronous Counter (1st update)Asynchronous Counter (1st update)
Asynchronous Counter (1st update)Aravir Rose
 
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOCONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOSusanti Arianto
 
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Bogiva Mirdyanto
 
Laporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalLaporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalSawah Dan Ladang Ku
 
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduino
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduinoHumidity and temperature sensor using dht11 with arduino
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduinoAsep Subagja
 
Project Sistem Pegukuran Arduino
Project Sistem Pegukuran ArduinoProject Sistem Pegukuran Arduino
Project Sistem Pegukuran ArduinoYasyfiFai
 

What's hot (18)

06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
 
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdat
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)
 
sensor suhu LM35
sensor suhu LM35sensor suhu LM35
sensor suhu LM35
 
Teknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyalTeknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyal
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digital
 
Signal Conditioning
Signal ConditioningSignal Conditioning
Signal Conditioning
 
Laporan rangkaian digital clock
Laporan rangkaian digital clockLaporan rangkaian digital clock
Laporan rangkaian digital clock
 
Asynchronous Counter (1st update)
Asynchronous Counter (1st update)Asynchronous Counter (1st update)
Asynchronous Counter (1st update)
 
Rotary encoder
Rotary encoderRotary encoder
Rotary encoder
 
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOCONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
 
Termos cerdas ^^
Termos cerdas ^^Termos cerdas ^^
Termos cerdas ^^
 
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
 
Laporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digitalLaporan modul praktikum elektronika digital
Laporan modul praktikum elektronika digital
 
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduino
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduinoHumidity and temperature sensor using dht11 with arduino
Humidity and temperature sensor using dht11 with arduino
 
Project Sistem Pegukuran Arduino
Project Sistem Pegukuran ArduinoProject Sistem Pegukuran Arduino
Project Sistem Pegukuran Arduino
 

Similar to Laporan Praktikum Elektronika dan Instrumentasi

Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)akbar010
 
Sistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxSistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxDanielHizhar
 
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB2003C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200amussutisna
 
Curent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino UnoCurent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino UnoKiki Amelia
 
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20Kiki Amelia
 
Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif
Laporan Pengukuran Kelistrikan OtomotifLaporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif
Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotifroy apr
 
1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdfKuntoBhein1
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCLusiana Diyan
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2Lusiana Diyan
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxSeptianRahmanHakim
 
Sistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikSistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikEko Hadi Kesuma
 
S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4Dwi Yoga
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Anjar setiawan
 

Similar to Laporan Praktikum Elektronika dan Instrumentasi (20)

Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)Adc (analog to digital converter)
Adc (analog to digital converter)
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
Bu eka bab 7
Bu eka bab 7Bu eka bab 7
Bu eka bab 7
 
Sistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptxSistem Instrumentasi 2.pptx
Sistem Instrumentasi 2.pptx
 
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB2003C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
 
Alat Monitoring Arus
Alat Monitoring Arus Alat Monitoring Arus
Alat Monitoring Arus
 
Alat Monitoring Arus
Alat Monitoring ArusAlat Monitoring Arus
Alat Monitoring Arus
 
Curent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino UnoCurent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino Uno
 
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
 
Alat monitoring Arus
Alat monitoring Arus Alat monitoring Arus
Alat monitoring Arus
 
Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif
Laporan Pengukuran Kelistrikan OtomotifLaporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif
Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif
 
1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
 
Bab iv hasil
Bab iv hasilBab iv hasil
Bab iv hasil
 
Sistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrikSistem monitoring pencurian listrik
Sistem monitoring pencurian listrik
 
S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
 

Laporan Praktikum Elektronika dan Instrumentasi

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI Disusun Oleh: Nama : Ainur Afif Udin NIM : 11 / 14250 / TP-STIK Fakultas : Teknologi Pertanian Jurusan : Teknik Pertanian Acra II : ADC microcontroller ATMEGA 16 data sheet INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 2013
  • 2. DAFTAR ISI Judul ................................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... Bab I : Pendahuluan ......................................................................................... Bab Ii: Dasar Teori ........................................................................................... Bab Ii : Cara Kerja ........................................................................................... Bab Iv : Hasil Pengamatan ............................................................................... Bab V : Kesimpulan ......................................................................................... Saran ................................................................................................................. Daftar Pustaka ..................................................................................................
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Sistem telepon di dunia diperkenalkan oleh Graham Bell pada tahun 1876. Sejak saat itu, manusia berusaha mengembangkan teknik telekomunikasi, antara lain dengan metodemultipleksing, yakni teknik untuk mentransmisikan sinyal komunikasi media transmisi yang efisien. Sinyal telepon/suara adalah sinyal yang berbentuk analog dan metode multipleksing pertama kali adalah dengan melakukan pemisahan frekuensi (FDM),yakni dengan melakukan modulasi pada sinyal-sinyal informasi dengan frekuensi yang berbeda. Selanjutnya dilakukan penggabungan dan ditransmisikan.Perkembangan teknik telekomunikasi, mengarah pada sistem komunikasi digital,yang lebih efisien dan relatif tidak rentan terhadap noise. Sehingga untuk mentransmisikan sinyal- sinyal analog, pertama kali sinyal tersebut harus dirubah kedalam bentuk digital yang bersesuaian. Pada Tulisan ini, akan dibahas teknik perubah analog to digital dengan metode Successive Approximation Register atau disingkat SAR yang linear. Analog to digital converter (ADC) adalah suatu cara untuk melakukan konversisinyal analog ke bentuk digital yang bersesuaian. Ada bermacam cara untuk melakukan konversi tersebut, antara lain dengan menggunakan counter, ramp (kapasitor) dan SAR.Metode SAR memiliki kelebihan dari teknik lain, yakni waktu konversi yang etap, yakni sesuai dengan jumlah bit yang diinginkan. Biasanya untuk sistem komunikasi telepon digunakan 8 bit, sehingga waktu konversi adalah 8 kali sinyal clock.Waktu konversi ini, akan sangat memudahkan proses sinyal selanjutnya,karena dapat dibayangkan dengan perbedaan waktu konversi pada tiap sinyal sampling tentu akan sangat mengganggu proses multipleksing.
  • 4. BAB II DASAR TEORI ADC (Analog to Digital Converter) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal – sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. Beberapa karakteristik penting ADC : 1. Waktu Konversi 2. Resolusi 3. Keidak Linieran 4. akurasi Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah. Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register SAR. Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru.
  • 5. ADC (Analog Digital Converter) adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). Adapun proses yang terjadi dalam ADC adalah: 1. Pen-cuplik-an 2. Peng-kuantisasi-an 3. Peng-kode-an Pen-cuplik-an merupakan proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam suatu data kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut: Semakin besar frekuensi pen-cuplik-an, berarti semakin banyak data diskrit yang didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data digital. Peng-kuantisasi-an merupakan proses pengelompokan data diskrit yang didapatkan pada proses pertama ke dalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi, dalam matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai input seperti nilai pembulatan.
  • 6. Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti semakin kecil selisih data diskrit yang didapatkan dari data analog, maka semakin teliti ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data digital. Peng-kode-an merupakan meng-kode-kan data hasil kuantisasi ke dalam bentuk digital (0/1) atau dalam suatu nilai biner. Dengan: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10. Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam persamaan:Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital. Dengan Vref adalah jenjang tiap kelompok dalam proses kuantisasi,kemudian maksimal data digital berkaitan proses ke-3 (peng-kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah seberapa cepat data ADC dihasilkan dalam satu kali proses.
  • 7. BAB III CARA KERJA Adapun cara kerja dalam praktikum ini ialah: 1. Hidupkan ADC (Analog Digital Converter) 2. Hubungkan ADC dengaan arus AC 3. Hidupkan power dengan menekan PB (Push Button) “on” 4. Hubungkan sensor yang sudah disambungkan kabel pada ketiga kakinya arus 5v untuk kabel berwarna merah, kabel In berwarna kuning dan kabel ground berwarna hitam 5. Lalu cek suhu pada ADC 6. Untuk mengetahui Vouthubungkan (+) multimeter ke In ADC, dan (-) multimeter ke Ground ADC 7. Lalu cek skala multimeter 8. Untuk pengaturan Vin maka potensial meter diubah menjadi dari 1v - 5v
  • 8. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Menggunakan multimeter digital No ADC Binear Multimeter Digital 1. 0 Volt 00 0000 0000 0 mV 2. 1 Volt 00 1100 1010 202 mV 3. 2 Volt 01 1000 1111 399 mV 4. 3 Volt 10 0101 0100 596 mV 5. 4 Volt 11 0001 1101 797 mV 6. 5 Volt 11 1110 0100 996 mV 2. Menggunakan multimeter analog No ADC Binear Multimeter Digital 1. 0 Volt 00 0000 0000 0 mV 2. 1 Volt 00 1010 1100 172 mV 3. 2 Volt 01 0101 1111 351 mV 4. 3 Volt 10 0010 0011 547 mV 5. 4 Volt 10 1101 0000 720 mV 6. 5 Volt 11 1000 0111 903 mV 3. Grafik multimeter digital 1200 1000 800 600 Desimal 400 200 0 0 volt 1 Volt 2 Volt 3 Volt 4 Volt 5 Volt
  • 9. 4. Grafik multimeter analog 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Desimal 0 Volt 1 Volt 2 Volt 3 Volt 4 Volt 5 Volt B. Pembahasan Analog to Digital Converter (ADC) adalah pengubah atau pengkonversi sinyal dari sinyal Analog ke Digital, agar sinyal analog tersebut bisa dibaca sebagai data dan kalau sudah dalam bentuk data maka kita dapat dengan mudah mengolah data tersebut didalam perangkat digital. Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mencari perbandingan teori dan aktual atau analog dan digital. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan data-data yang diperoleh yakni data analog dan data digital. Adapun hasil dari praktikum yang telah dilakukan ialah pada saat menggunakan multimeter digital dengan arus 0 Volt didapatkan hasil 0 mV dan tentunya bilangan binernya ialah 00 0000 0000. Pengukuran ini dilakukan sebanyak lima kali percobaan dengan menggunakan arus yang berbeda yakni 0 Volt – 5 Volt. Sedangkan pada saat menggunakan arus 1 Volt didapatkan hasil digital 202 mV, biner 00 1100 1010 dan analog 172 mV, biner 00 1010 1100. Hasil dari pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan arus 2 Volt ialah 399 mV dan biner 01 1000 1111 untuk digital sedangkan analog ialah sebesar 351 mV dan biner 01 0101 1111. Begitu juga pada saat menggunakan arus 3 Volt didapatkan hasil dari digital sebesar 596 mV dan biner 10 010 0100 sedangkan hasil dari analog ialah 547 mV dan biner 10 0010 0011. Mengunakan
  • 10. arus 4 Volt hasilnya ialah sebesar 797 mv dan biner 11 0001 1101 untuk digital sedangkan analog ialah sebesar 720 mV dan biner 10 1101 0000. Dan pada saat menggunakan arus sebesar 5 Volt didapatkan hasil pengukuran digital sebesar 996 mV dan biner 11 1110 0100 sedangkan hasil dari pengukuran menggunakan analog ialah sebesar 903 mV dan biner 11 1000 0000.
  • 11. BAB V KEIMPULAN Dari praktikum ini dapat disimpulkan yakni : 1. ADC (Analog Digital Converter) merupakan suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). 2. Pengukuran ini dilakukan sebanyak lima kali dengan menggunakan arus yang berbeda yakni 0 Volt – 5 Volt. 3. Menggunakan multimeter analog dan digital. 4. Multimeter analog lebih akurat dibandingkan multimeter digital.
  • 12. SARAN Beberapa saran yang dapat diberikan guna perbaikan untuk kedepannya : 1. Mohon praktikum dapat di optimalakan ke semua mahasiswa, bukan ke sebagian mahasiswa. Alat merupakan faktor pendukung utama dalam mengoptimalakan praktikum. 2. Sebaiknya diadakannya Co-ass untuk dapat membantu kinerja dari dosen.