SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Lembaga-lembaga Ekonomi Islam di
Indonesia
Syafril Djaelani, SE,.MM
UIN Antasari Banjarmasin
LEMBAGA-LEMBAGA EKONOMI
ISLAM DI INDONESIA
1. Bank
2. Asuransi
3. Pasar Modal
4. Zakat
5. Wakaf
6. Lembaga gadai
7. Koperasi
8. Perusahaan Pembiayaan
9. Dewan Syariah Nasional
10. Dewan Pengawas Syariah
VI. PEGADAIAN
pegadaian sebelum indonesia
merdeka
• Masa VOC
– Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening
yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan
sistem gadai, pada tanggal 20 Agustus 1746
• Masa Inggris
– Bank Van Leening dibubarkan
– "liecentie stelsel“  masyarakat diberi keleluasaan untuk
mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari
Pemerintah Daerah setempat  menjadikan praktik rentenir
dan dirasakan kurang menguntungkan pemerintah Inggris
– Kemudian diubah menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian
pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar
pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah
Cont’d
• Masa Belanda (kembali)
– Pacth stelsel tetap dipertahankan  memberi dampak yang sama
(rentenir). Pemegang hak ternyata banyak melakukan
penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
– Kemudian diubah menjadi "cultuur stelsel“, berdasar riset tentang
pegadaian, disarankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian
ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan
perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
– Berdasarkan hasil riset tersebut, pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah
– Pada tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat dengan Wolf Von Westerode sebagai
kepala Pegadaian Negeri pertama
Cont’d
• Masa Jepang
– Tidak banyak perubahan kebijakan dan
struktur organisasi Jawatan Pegadaian.
– Jawatan Pegadaian disebut ‘Sitji
Eigeikyuku’,
– Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh
orang Jepang yang bernama Ohno-San
dengan wakilnya orang pribumi yang
bernama M. Saubari.
Masa indonesia merdeka
• Status Pegadaian mengalami beberapa kali
perubahan, yaitu
– Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961,
– Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan PP
No.7/1969
– Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP
No.10/1990 diperbaharui dengan PP
No.103/2000)
– Perseroan berdasarkan PP No.51/2011
PEGADAIAN SYARIAH
• Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai
Syariah (ULGS) pada tahun 2003 di:
– Jakarta
– Surabaya
– Makassar
– Semarang
– Surakarta
– Yogyakarta
– Aceh
– Batam
MAKSUD DAN TUJUAN
PERSERO PEGADAIAN
• PP No. 51 Tahun 2011 Pasal 2 ayat (1)
– untuk melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia,
baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa
lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terutama untuk
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha
mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan
dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.
KEGIATAN USAHA
• PP No. 51 Tahun 2011 Pasal 2 ayat (2) dan (3):
a. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk
gadai efek;
b. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan
c. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi
dan perdagangan logam mulia serta batu adi.
• Kegiatan usaha lainnya:
a. Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa
administrasi pinjaman; dan
b. Optimalisasi sumber daya Perusahaan Perseroan (Persero).
VII. KOPERASI
Sejarah koperasi syariah
• Solusi pelaksanaan perbankan syariah (bank dengan bunga 0%)
adalah mendirikan Baitul Mal wattamwil (BMT).
• BMT pertama yang didirikan: Baitut Tamwil – Salman di
Bandung
• Fungsi dari BMT disamakan dengan sistem perbankan yang
kegiatannya didasarkan pada syariah
• Secara organisasi, BMT adalah sebuah Kelompok Simpan
Pinjam atau Kelompok Swadaya Masyarakat berbentuk pra-
koperasi atau koperasi dan beroperasi berdasarkan syariah yang
dibina oleh BI dalam Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok
Swadaya Masyarakat
Cont’d
• Pendirian dan kegiatan BMT berada di bawah Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah karena bentuk
badan hukum dari LKS ini adalah Koperasi
• Kelembagaan BMT secara yuridis: Surat Menteri Dalam
Negeri RI cq. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah
(BANGDA), tanggal 14 April 1997 Nomor
538/PKK/IV/1997 tentang Status Badan Hukum untuk
Lembaga Keuangan Syariah jo. Surat dari Menteri
Dalam Negeri RI cq. Direktorat Jenderal Pembangunan
Daerah (BANGDA) jo. UU No. 25 Th. 1992 tentang
Perkoperasian
Kegiatan bmt
• Baitul Mal wa Tamwil termasuk dalam jenis
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang kegiatan
usahanya hanya usaha simpan
pinjamKeputusan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah No.
138/KEP/M.UKM/X/2003 tentang Petunjuk
Teknis Program Perkuatan KSP/USP Koperasi
Pola Syariah Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil
dan Mikro Pasal 1 angka 3
Cont’d
• Perkembangan selanjutnya BMT termasuk jenis
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang
kegiatan usahanya meliputi pembiayaan,
investasi, dan simpanan dengan pola bagi hasil
(syariah): Keputusan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah No.
91/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah
UU No. 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian
• Koperasi adalah
– badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip Koperasi
Syariah dalam UU Perkoperasian
• Pasal 1 angka 16
– Unit Simpan Pinjam adalah salah satu unit
usaha Koperasi non-Koperasi Simpan Pinjam
yang dilaksanakan secara konvensional atau
syariah
• Pasal 87 ayat (3)
– Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar
prinsip ekonomi syariah.
Jenis koperasia. Koperasi konsumen
– menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang
penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
b. Koperasi produsen
– menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang
pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.
c. Koperasi jasa
– menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan
pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam
– menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha
yang melayani Anggota.
UU No. 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan mikro
• Lembaga Keuangan Mikro:
– lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk
memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala
mikro kepada anggota dan masyarakat,
pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha yang tidak
semata-mata mencari keuntungan
Syariah dalam uu lkm
• Pasal 1 angka 4
– Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yang
harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan dengan prinsip
syariah
• Pasal 12
1) Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh
LKM dilaksanakan setara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
2) Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaksanakan sesuai
dengan fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional,
Majelis Ulama Indonesia.
• Pasal 13
1) Untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah LKM wajib membentuk dewan
pengawas syariah.
2) Dewan pengawas syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi atau pengurus serta
mengawasi kegiatan LKM agar sesuai dengan prinsip syariah.
BMT dalam UU LKM
• Pasal 39
1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Bank Desa,
Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa
(BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat
Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank
Karya Produksi Desa (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan
(BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil
Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang
dipersamakan dengan itu tetap dapat beroperasi sampai
dengan 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
berlaku.
2) Lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan paling
lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
berlaku.
VIII. PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN
Sejarah industri pembiayaan
• Industri pembiayaan (multifinance) di Indonesia mulai tumbuh tahun 1974 ,
didasarkan pada SKB tiga menteri: Menteri Keuangan, Menteri
Perindustrian, dan Menteri Perdagangan
• Tahun 1975 berdiri PT Pembangunan Armada Niaga Nasional, yang
kemudian menjadi PT (Persero) PANN Multi Finance
• Tahun 1988, pemerintah memberi kesempatan luas kepada masyarakat
melalui Keputusan Presiden No. 61 Th. 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan, yang ditindaklanjuti dengan SK Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988, untuk melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk
kegiatan usaha sewa guna usaha (leasing), modal ventura, perdagangan
surat berharga, anjak piutang (factoring), kartu kredit, dan pembiayaan
konsumen (consumer finance).
Cont’d
• Keputusan Presiden No. 61 Th. 1988, Pasal 1 angka 2: lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik
dana secara langsung dari masyarakat.
• Kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan ini dapat dilakukan oleh bank,
lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan pembiayaan
– Bank adalah Bank Umum, Bank Tabungan dan Bank Pembangunan
– Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan
menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi
perusahaan-perusahaan
– Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan
kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan
Cont’d
• PP No. 9 Th. 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
• Ruang lingkup kegiatan usaha lembaga pembiayaan dapat dilakukan oleh tiga
bentuk perusahaan yaitu perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura,
dan perusahaan pembiayaan infrastruktur
– Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk
melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen,
dan/atau usaha kartu kredit
– Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan
usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam
suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company)
untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha
– Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan
khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada
proyek infrastruktur
Perusahaan pembiayaan syariah
• Perusahaan pembiayaan yang berdasarkan
prinsip syariah dapat dilakukan oleh
– perusahaan pembiayaan yang
melaksanakan sistem syariah secara
keseluruhan
– perusahaan pembiayaan yang
melaksanakan sistem konvensional
dengan membuka unit usaha syariah pada
perusahaannya.
Cont’d
• Perusahaan pembiayaan syariah
– PT Amanah Finance
– PT Al Ijarah Finance Indonesia
• Unit usaha syariah dari perusahaan pembiayaan konvensional, di antaranya:
– PT Woka International Finance,
– PT Nusa Surya Cipta Dana,
– PT Federal International Finance,
– PT Mandala Multifinance,
– PT Trust Finance Indonesia,
– PT Wahana Ottomitra Multiartha,
– PT Fortuna Multi Finance,
– PT Capitalinc Finance,
– PT Trihamas Finance
– PT Semesta Citra Dana
Ketentuan perusahaan pembiayaan
syariah
Keputusan Menteri Keuangan No. 448/KMK.017/2000 tentang
Perusahaan Pembiayaan
• Pasal 7
– “Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan Pembiayaan
dapat melakukan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah.”
• Pasal 1 huruf i, Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah
– “pembiayaan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
Perusahaan Pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.
• Pasal 1 huruf j, Prinsip Syariah adalah
– “aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Perusahaan
Pembiayaan dengan pihak lain untuk melakukan pembiayaan
sesuai dengan syariah”.
Cont’d
• Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang
Perusahaan Pembiayaan, Pasal 26 mengatur bahwa Perusahaan
Pembiayaan dapat memperoleh pendanaan syari’ah melalui:
1. Pendanaan Mudharabah Mutlaqah (unrestricted
investment);
2. Pendanaan Mudharabah Muqayyadah (restricted
investment)
3. Pendanaan Mudharabah Musytarakah
4. Pendanaan Musyarakah (equity participation), dan
5. Pendanaan lainnya yang sesuai dengan Prinsip Syariah.
Kegiatan usaha perusahaan
pembiayaan
1. Sewa Guna Usaha yang dilakukan berdasarkan
ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik,
2. Anjak Piutang yang dilakukan berdasarkan akad
wakalah bil ujrah,
3. Pembiayaan Konsumen yang dilakukan
berdasarkan murabahah, salam atau istishna,
4. Usaha Kartu Kredit yang dilakukan sesuai dengan
Prinsip Syariah, dan
5. Kegiatan pembiayaan lainnya yang dilakukan
sesuai Prinsip Syariah.
IX. DEWAN SYARIAH
NASIONAL
Ekonomi Syariah
• Pembentukan Dewan Pengawas Syariah pada
setiap perusahaan syariah sebagai konsultan dan
pengawas pelaksanaan syariah
• DPS memberikan OPINI  menjadi dasar
pelaksanaan kegiatan
• Negara atau pemerintah tidak memberi fasilitas
pendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi syariah
Cont’d
• Lokakarya Ulama tentang Reksadana
Syariah tanggal 29-30 Juli 1997
merekomendasikan pendirian lembaga
sebagai wadah kebutuhan praktisi ekonomi
syariah
• MUI, melalui SK MUI No. Kep.
754/MUI/II/1999, dibentuk Dewan Syariah
Nasional
Tugas DSN
1. Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-
nilai syariah dalam kegiatan perekonomian
pada umumnya dan keuangan pada khususnya
2. Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan
keuangan
3. Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa
keuangan syariah
4. Mengawasi penerapan fatwa yang telah
dikeluarkan
Kewenangan DSN
1. Mengeluarkan fatwa yang mengikat DPS di
masing-masing LKS dan menjadi dasar
tindakan hukum pihak terkait
2. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan
bagi ketentuan/peraturan yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang
3. Memberikan rekomendasi dan/atau mencabut
rekomendasi nama-nama yang akan duduk
sebagai DPS pada suatu LKS
Cont’d
4. Mengundang para ahli untuk menjelaskan
suatu masalah yang diperlukan dalam
pembahasan ekonomi syariah
5. Memberi peringatan kepada LKS untuk
menghentikan penyimpangan dari fatwa yang
telah dikeluarkan oleh DSN
6. Mengusulkan kepada instansi yang
berwenang untuk mengambil tindakan apabila
peringatan tidak diindahkan
Proses Penetapan Fatwa DSN
Usulan atau
Pertanyaan
DPS atau DSN
menerima usulan atau
pertanyaan
Ketua BPH DSN
menerima usulan atau
pertanyaan
Ketua BPH DSN,
Anggota DSN dan Staf
Ahli membahas usulan
atau pertanyaan
Memorandum
Rapat Pleno BPH DSN
Pengesahan Fatwa
DSN oleh Ketua BPH
DSN
Fatwa DSN ditetapkan
oleh Ketua dan
Sekretaris MUI
Jumlah Fatwa DSNTahun Nomor Fatwa DSN Jumlah
2000 1 – 18 18
2001 19 – 21 3
2002 22 – 39 18
2003 40 1
2004 41 – 44 4
2005 45 – 49 5
2006 50 – 54 5
2007 55 – 64 10
2008 65 – 73 9
2009 74 – 75 2
2010 76 – 78 3
2011 79 – 82 4
2012 83 – 84 2
X. DEWAN PENGAWAS
SYARIAH
DASAR PEMBENTUKAN DPS
1. PP No. 72 Th. 1992 Pasal 5
1) Bank berdasarkan prinsip bagi hasil wajib memiliki Dewan
Pengawas Syari'at yang mempunyai tugas melakukan
pengawasan atas produk perbankan dalam menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat agar berjalan
sesuai dengan prinsip Syari'at.
2) Pembentukan Dewan Pengawas Syari'at dilakukan oleh Bank
yang bersangkutan berdasarkan hasil konsultasi dengan lembaga
yang menjadi wadah para ulama Indonesia  MUI
3) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas Syariat
berkonsultasi dengan lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2).
2. SEBI No. 25/4/BPPP tanggal 29 Februari 1993 ditentukan pula
bahwa bank berdasarkan prinsip bagi hasil (bank syariah) wajib
memiliki DPS
Cont’d
• Dewan Pengawas Syari'at bersifat independen
dan terpisah dari kepengurusan bank sehingga
tidak mempunyai akses terhadap operasional
bank
• Pembatasan akses DPS tersebut adalah untuk
memenuhi tugas DPS sebagai pengawas
kepatuhan secara syariah, bukan
menginterfensi pelaksanaan operasional bank
tersebut.
Prosedur penetapan anggota dps
• Keputusan DSN-MUI No. 03 Tahun 2000 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada
Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kelima.
1. Lembaga keuangan syariah mengajukan permohonan
penempatan anggota DPS kepada DSN. Permohonan
tersebut dapat disertai usulan nama calon DPS.
2. Permohonan tersebut dibahas dalam rapat BPH-DSN.
3. Hasil rapat BPH-DSN kemudian dilaporkan kepada
pimpinan DSN.
4. Pimpinan DSN menetapkan nama-nama yang diangkat
sebagai anggota DPS.
Dps dalam perundang-undangan
1. UU No. 21 Th. 2008 tentang Perbankan Syariah, Pasal
32
1) Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di Bank
Syariah dan Bank Umum Konvensional yang
memiliki UUS.
2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
3) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertugas memberikan nasihat dan
saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan Prinsip Syariah.
Cont’d
2. UU No. 40 Th. 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 109.
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib
mempunyai Dewan Pengawas Syariah.
2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat
oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
3) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan
prinsip syariah.
Cont’d
3. PP No. 39 Th. 2008, Pasal I angka 3 yang
merubah Pasal 3,
“Perusahaan perasuransian dalam
melaksanakan kegiatan usahanya harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
– f. Untuk Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi yang
menyelenggarakan seluruh atau sebagian
usahanya berdasarkan prinsip syariah,
memiliki dewan pengawas syariah.”
Cont’d
4. Peraturan Ketua Bapepam dan LK No.
Per.-03/BL/2007 tentang Kegiatan
Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip
Syariah,
– DPS ditempatkan pada perusahaan-
perusahaan pembiayaan
Kewajiban dps
• Keputusan DSN MUI No. 03 Th. 2000 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas
Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah :
1. Mengikuti fatwa-fatwa DSN.
2. Mengawasi kegiatan usaha LKS agar tidak
menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah
yang telah difatwakan oleh DSN.
3. Melaporkan kegiatan usaha dan perkembangan
lembaga keuangan yang diawasinya secara rutin
kepada DSN, sekurang-kurangnya dua kali dalam
satu tahun.
Tugas pokok dps
• Keputusan DSN MUI No. 02 Th. 2000 tentang Pedoman Rumah
Tangga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia :
1. Memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan
unit usaha syari’ah dan pimpinan kantor cabang lembaga
keuangan syari’ah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
aspek syari’ah.
2. Melakukan pengawasan, baik secara aktif maupun secara
pasif, terutama dalam pelaksanaan fatwa DSN serta
memberikan pengarahan/pengawasan atas produk/jasa dan
kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syari’ah.
3. Sebagai mediator antara lembaga keuangan syari’ah dengan
DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran
pengembangan produk dan jasa dari LKS yang memerlukan
kajian dan fatwa dari DSN.
TUGAS, WEWENANG &
TANGGUNG JAWAB DPS
• SEBI No. 8/19/DPS tanggal 24 Agustus 2006 DPS, tugas, wewenang,
dan tanggung jawab DPS adalah:
1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional
bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI.
2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional, dan produk
yang dikeluarkan bank.
3. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan
operasional bank secara keseluruhan dalam laporan publikasi
bank.
4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk
dimintakan fatwa kepada DSN-MUI.
5. Menyampaikan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya
setiap 6 (enam) bulan kepada Direksi, Komisaris, DSN-MUI dan
BI.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan RakyatBank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyathendramanaj
 
Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatBank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatArdha Erlitha
 
Peran bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (
Peran  bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (Peran  bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (
Peran bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (stmt trisakti
 
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatBank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatLaila Fadilah
 
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILPERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILSfatma29
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 
Bank Perkreditan Rakyat & Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat & Bank SyariahBank Perkreditan Rakyat & Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat & Bank SyariahD_kusuma
 
Seminar mu tgl 71211
Seminar mu tgl 71211Seminar mu tgl 71211
Seminar mu tgl 71211Akhi Nazar
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...nabilasafitr
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikrorisaraihan
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariahcollege
 
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehPresentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehOJK Indonesia
 

What's hot (20)

Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan RakyatBank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyat
 
Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyatBank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyat
 
Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan RakyatBank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat
 
Lembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaanLembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaan
 
Lembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bankLembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bank
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
Peran bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (
Peran  bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (Peran  bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (
Peran bank perkredittan rakyat dalam sektor mikro (
 
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatBank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
 
Lemb keu
Lemb keuLemb keu
Lemb keu
 
Bprs
BprsBprs
Bprs
 
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECILPERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
PERAN BPR DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL
 
Materi bprs
Materi bprsMateri bprs
Materi bprs
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Bank Perkreditan Rakyat & Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat & Bank SyariahBank Perkreditan Rakyat & Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat & Bank Syariah
 
Seminar mu tgl 71211
Seminar mu tgl 71211Seminar mu tgl 71211
Seminar mu tgl 71211
 
Bank Umum
Bank UmumBank Umum
Bank Umum
 
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
HBL 12, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Universitas ...
 
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
 
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
(Kelompok 3) Bab 5. BPR Syariah
 
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di AcehPresentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
Presentasi Kepala Eksekutif IKNB OJK dalam Seminar Nasional OJK di Aceh
 

Similar to Lembaga Ekonomi Syariah Indonesia

Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Sambadyasitumeang
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikroirawan d soedradjat
 
Uang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixUang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixAdi Irawan
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdf
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdfLembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdf
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdfyandi54
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahJERYANHARYOGI1
 
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxelianilamsari
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaamirawulandari
 
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)An Nisbah
 
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...Cut Endang Kurniasih
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptxAdiyathRandy
 
kajian bank di Medan
kajian bank di Medankajian bank di Medan
kajian bank di Medansuryaeluya
 
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01Akademi Desa 4.0
 
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANLEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANUmi Pujiati
 

Similar to Lembaga Ekonomi Syariah Indonesia (20)

Pengertian LKBB
Pengertian LKBBPengertian LKBB
Pengertian LKBB
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
 
Bank syariah dan BPRS
Bank syariah dan BPRSBank syariah dan BPRS
Bank syariah dan BPRS
 
Uang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fixUang dan bank adi fix
Uang dan bank adi fix
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdf
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdfLembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdf
Lembaga Keuangan Inisiasi 2-telaah.pdf
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
 
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptxBAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
BAB V Lembaga Jasa Keuangan.pptx
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)
 
Materi Permenkop 9 2018.ppt
Materi Permenkop 9 2018.pptMateri Permenkop 9 2018.ppt
Materi Permenkop 9 2018.ppt
 
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...
Minat Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Layanan Bank Sya...
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
 
Asas hukum perbankan
Asas hukum perbankanAsas hukum perbankan
Asas hukum perbankan
 
kajian bank di Medan
kajian bank di Medankajian bank di Medan
kajian bank di Medan
 
Akuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariahAkuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariah
 
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01
Presentasi BUMDes Syariah - Ngopi #01
 
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANLEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
 
Tm 2
Tm 2Tm 2
Tm 2
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 

Lembaga Ekonomi Syariah Indonesia

  • 1. Lembaga-lembaga Ekonomi Islam di Indonesia Syafril Djaelani, SE,.MM UIN Antasari Banjarmasin
  • 2. LEMBAGA-LEMBAGA EKONOMI ISLAM DI INDONESIA 1. Bank 2. Asuransi 3. Pasar Modal 4. Zakat 5. Wakaf 6. Lembaga gadai 7. Koperasi 8. Perusahaan Pembiayaan 9. Dewan Syariah Nasional 10. Dewan Pengawas Syariah
  • 4. pegadaian sebelum indonesia merdeka • Masa VOC – Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, pada tanggal 20 Agustus 1746 • Masa Inggris – Bank Van Leening dibubarkan – "liecentie stelsel“  masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat  menjadikan praktik rentenir dan dirasakan kurang menguntungkan pemerintah Inggris – Kemudian diubah menjadi "pacth stelsel" yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah daerah
  • 5. Cont’d • Masa Belanda (kembali) – Pacth stelsel tetap dipertahankan  memberi dampak yang sama (rentenir). Pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. – Kemudian diubah menjadi "cultuur stelsel“, berdasar riset tentang pegadaian, disarankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. – Berdasarkan hasil riset tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah – Pada tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat dengan Wolf Von Westerode sebagai kepala Pegadaian Negeri pertama
  • 6. Cont’d • Masa Jepang – Tidak banyak perubahan kebijakan dan struktur organisasi Jawatan Pegadaian. – Jawatan Pegadaian disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, – Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
  • 7. Masa indonesia merdeka • Status Pegadaian mengalami beberapa kali perubahan, yaitu – Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, – Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan PP No.7/1969 – Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No.10/1990 diperbaharui dengan PP No.103/2000) – Perseroan berdasarkan PP No.51/2011
  • 8. PEGADAIAN SYARIAH • Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) pada tahun 2003 di: – Jakarta – Surabaya – Makassar – Semarang – Surakarta – Yogyakarta – Aceh – Batam
  • 9. MAKSUD DAN TUJUAN PERSERO PEGADAIAN • PP No. 51 Tahun 2011 Pasal 2 ayat (1) – untuk melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.
  • 10. KEGIATAN USAHA • PP No. 51 Tahun 2011 Pasal 2 ayat (2) dan (3): a. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; b. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan c. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta batu adi. • Kegiatan usaha lainnya: a. Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; dan b. Optimalisasi sumber daya Perusahaan Perseroan (Persero).
  • 12. Sejarah koperasi syariah • Solusi pelaksanaan perbankan syariah (bank dengan bunga 0%) adalah mendirikan Baitul Mal wattamwil (BMT). • BMT pertama yang didirikan: Baitut Tamwil – Salman di Bandung • Fungsi dari BMT disamakan dengan sistem perbankan yang kegiatannya didasarkan pada syariah • Secara organisasi, BMT adalah sebuah Kelompok Simpan Pinjam atau Kelompok Swadaya Masyarakat berbentuk pra- koperasi atau koperasi dan beroperasi berdasarkan syariah yang dibina oleh BI dalam Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya Masyarakat
  • 13. Cont’d • Pendirian dan kegiatan BMT berada di bawah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah karena bentuk badan hukum dari LKS ini adalah Koperasi • Kelembagaan BMT secara yuridis: Surat Menteri Dalam Negeri RI cq. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah (BANGDA), tanggal 14 April 1997 Nomor 538/PKK/IV/1997 tentang Status Badan Hukum untuk Lembaga Keuangan Syariah jo. Surat dari Menteri Dalam Negeri RI cq. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah (BANGDA) jo. UU No. 25 Th. 1992 tentang Perkoperasian
  • 14. Kegiatan bmt • Baitul Mal wa Tamwil termasuk dalam jenis Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjamKeputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 138/KEP/M.UKM/X/2003 tentang Petunjuk Teknis Program Perkuatan KSP/USP Koperasi Pola Syariah Untuk Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro Pasal 1 angka 3
  • 15. Cont’d • Perkembangan selanjutnya BMT termasuk jenis Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang kegiatan usahanya meliputi pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan pola bagi hasil (syariah): Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 91/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
  • 16. UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian • Koperasi adalah – badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi
  • 17. Syariah dalam UU Perkoperasian • Pasal 1 angka 16 – Unit Simpan Pinjam adalah salah satu unit usaha Koperasi non-Koperasi Simpan Pinjam yang dilaksanakan secara konvensional atau syariah • Pasal 87 ayat (3) – Koperasi dapat menjalankan usaha atas dasar prinsip ekonomi syariah.
  • 18. Jenis koperasia. Koperasi konsumen – menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota. b. Koperasi produsen – menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota. c. Koperasi jasa – menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota. d. Koperasi Simpan Pinjam – menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota.
  • 19. UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan mikro • Lembaga Keuangan Mikro: – lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan
  • 20. Syariah dalam uu lkm • Pasal 1 angka 4 – Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh LKM kepada masyarakat yang harus dikembalikan sesuai dengan yang diperjanjikan dengan prinsip syariah • Pasal 12 1) Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh LKM dilaksanakan setara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. 2) Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib dilaksanakan sesuai dengan fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia. • Pasal 13 1) Untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah LKM wajib membentuk dewan pengawas syariah. 2) Dewan pengawas syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi atau pengurus serta mengawasi kegiatan LKM agar sesuai dengan prinsip syariah.
  • 21. BMT dalam UU LKM • Pasal 39 1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu tetap dapat beroperasi sampai dengan 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini berlaku. 2) Lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini berlaku.
  • 23. Sejarah industri pembiayaan • Industri pembiayaan (multifinance) di Indonesia mulai tumbuh tahun 1974 , didasarkan pada SKB tiga menteri: Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan • Tahun 1975 berdiri PT Pembangunan Armada Niaga Nasional, yang kemudian menjadi PT (Persero) PANN Multi Finance • Tahun 1988, pemerintah memberi kesempatan luas kepada masyarakat melalui Keputusan Presiden No. 61 Th. 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, yang ditindaklanjuti dengan SK Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988, untuk melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk kegiatan usaha sewa guna usaha (leasing), modal ventura, perdagangan surat berharga, anjak piutang (factoring), kartu kredit, dan pembiayaan konsumen (consumer finance).
  • 24. Cont’d • Keputusan Presiden No. 61 Th. 1988, Pasal 1 angka 2: lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. • Kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan ini dapat dilakukan oleh bank, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan pembiayaan – Bank adalah Bank Umum, Bank Tabungan dan Bank Pembangunan – Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan-perusahaan – Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan
  • 25. Cont’d • PP No. 9 Th. 2009 tentang Lembaga Pembiayaan • Ruang lingkup kegiatan usaha lembaga pembiayaan dapat dilakukan oleh tiga bentuk perusahaan yaitu perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur – Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit – Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha – Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur
  • 26. Perusahaan pembiayaan syariah • Perusahaan pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah dapat dilakukan oleh – perusahaan pembiayaan yang melaksanakan sistem syariah secara keseluruhan – perusahaan pembiayaan yang melaksanakan sistem konvensional dengan membuka unit usaha syariah pada perusahaannya.
  • 27. Cont’d • Perusahaan pembiayaan syariah – PT Amanah Finance – PT Al Ijarah Finance Indonesia • Unit usaha syariah dari perusahaan pembiayaan konvensional, di antaranya: – PT Woka International Finance, – PT Nusa Surya Cipta Dana, – PT Federal International Finance, – PT Mandala Multifinance, – PT Trust Finance Indonesia, – PT Wahana Ottomitra Multiartha, – PT Fortuna Multi Finance, – PT Capitalinc Finance, – PT Trihamas Finance – PT Semesta Citra Dana
  • 28. Ketentuan perusahaan pembiayaan syariah Keputusan Menteri Keuangan No. 448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayaan • Pasal 7 – “Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan Pembiayaan dapat melakukan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah.” • Pasal 1 huruf i, Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah – “pembiayaan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Perusahaan Pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”. • Pasal 1 huruf j, Prinsip Syariah adalah – “aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Perusahaan Pembiayaan dengan pihak lain untuk melakukan pembiayaan sesuai dengan syariah”.
  • 29. Cont’d • Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Pasal 26 mengatur bahwa Perusahaan Pembiayaan dapat memperoleh pendanaan syari’ah melalui: 1. Pendanaan Mudharabah Mutlaqah (unrestricted investment); 2. Pendanaan Mudharabah Muqayyadah (restricted investment) 3. Pendanaan Mudharabah Musytarakah 4. Pendanaan Musyarakah (equity participation), dan 5. Pendanaan lainnya yang sesuai dengan Prinsip Syariah.
  • 30. Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan 1. Sewa Guna Usaha yang dilakukan berdasarkan ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik, 2. Anjak Piutang yang dilakukan berdasarkan akad wakalah bil ujrah, 3. Pembiayaan Konsumen yang dilakukan berdasarkan murabahah, salam atau istishna, 4. Usaha Kartu Kredit yang dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah, dan 5. Kegiatan pembiayaan lainnya yang dilakukan sesuai Prinsip Syariah.
  • 32. Ekonomi Syariah • Pembentukan Dewan Pengawas Syariah pada setiap perusahaan syariah sebagai konsultan dan pengawas pelaksanaan syariah • DPS memberikan OPINI  menjadi dasar pelaksanaan kegiatan • Negara atau pemerintah tidak memberi fasilitas pendukung pelaksanaan kegiatan ekonomi syariah
  • 33. Cont’d • Lokakarya Ulama tentang Reksadana Syariah tanggal 29-30 Juli 1997 merekomendasikan pendirian lembaga sebagai wadah kebutuhan praktisi ekonomi syariah • MUI, melalui SK MUI No. Kep. 754/MUI/II/1999, dibentuk Dewan Syariah Nasional
  • 34. Tugas DSN 1. Menumbuh-kembangkan penerapan nilai- nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya 2. Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan 3. Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah 4. Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan
  • 35. Kewenangan DSN 1. Mengeluarkan fatwa yang mengikat DPS di masing-masing LKS dan menjadi dasar tindakan hukum pihak terkait 2. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan/peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang 3. Memberikan rekomendasi dan/atau mencabut rekomendasi nama-nama yang akan duduk sebagai DPS pada suatu LKS
  • 36. Cont’d 4. Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan dalam pembahasan ekonomi syariah 5. Memberi peringatan kepada LKS untuk menghentikan penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN 6. Mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila peringatan tidak diindahkan
  • 37. Proses Penetapan Fatwa DSN Usulan atau Pertanyaan DPS atau DSN menerima usulan atau pertanyaan Ketua BPH DSN menerima usulan atau pertanyaan Ketua BPH DSN, Anggota DSN dan Staf Ahli membahas usulan atau pertanyaan Memorandum Rapat Pleno BPH DSN Pengesahan Fatwa DSN oleh Ketua BPH DSN Fatwa DSN ditetapkan oleh Ketua dan Sekretaris MUI
  • 38. Jumlah Fatwa DSNTahun Nomor Fatwa DSN Jumlah 2000 1 – 18 18 2001 19 – 21 3 2002 22 – 39 18 2003 40 1 2004 41 – 44 4 2005 45 – 49 5 2006 50 – 54 5 2007 55 – 64 10 2008 65 – 73 9 2009 74 – 75 2 2010 76 – 78 3 2011 79 – 82 4 2012 83 – 84 2
  • 40. DASAR PEMBENTUKAN DPS 1. PP No. 72 Th. 1992 Pasal 5 1) Bank berdasarkan prinsip bagi hasil wajib memiliki Dewan Pengawas Syari'at yang mempunyai tugas melakukan pengawasan atas produk perbankan dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat agar berjalan sesuai dengan prinsip Syari'at. 2) Pembentukan Dewan Pengawas Syari'at dilakukan oleh Bank yang bersangkutan berdasarkan hasil konsultasi dengan lembaga yang menjadi wadah para ulama Indonesia  MUI 3) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas Syariat berkonsultasi dengan lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). 2. SEBI No. 25/4/BPPP tanggal 29 Februari 1993 ditentukan pula bahwa bank berdasarkan prinsip bagi hasil (bank syariah) wajib memiliki DPS
  • 41. Cont’d • Dewan Pengawas Syari'at bersifat independen dan terpisah dari kepengurusan bank sehingga tidak mempunyai akses terhadap operasional bank • Pembatasan akses DPS tersebut adalah untuk memenuhi tugas DPS sebagai pengawas kepatuhan secara syariah, bukan menginterfensi pelaksanaan operasional bank tersebut.
  • 42. Prosedur penetapan anggota dps • Keputusan DSN-MUI No. 03 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kelima. 1. Lembaga keuangan syariah mengajukan permohonan penempatan anggota DPS kepada DSN. Permohonan tersebut dapat disertai usulan nama calon DPS. 2. Permohonan tersebut dibahas dalam rapat BPH-DSN. 3. Hasil rapat BPH-DSN kemudian dilaporkan kepada pimpinan DSN. 4. Pimpinan DSN menetapkan nama-nama yang diangkat sebagai anggota DPS.
  • 43. Dps dalam perundang-undangan 1. UU No. 21 Th. 2008 tentang Perbankan Syariah, Pasal 32 1) Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di Bank Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS. 2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. 3) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.
  • 44. Cont’d 2. UU No. 40 Th. 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 109. 1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib mempunyai Dewan Pengawas Syariah. 2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. 3) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.
  • 45. Cont’d 3. PP No. 39 Th. 2008, Pasal I angka 3 yang merubah Pasal 3, “Perusahaan perasuransian dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: – f. Untuk Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang menyelenggarakan seluruh atau sebagian usahanya berdasarkan prinsip syariah, memiliki dewan pengawas syariah.”
  • 46. Cont’d 4. Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. Per.-03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah, – DPS ditempatkan pada perusahaan- perusahaan pembiayaan
  • 47. Kewajiban dps • Keputusan DSN MUI No. 03 Th. 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah : 1. Mengikuti fatwa-fatwa DSN. 2. Mengawasi kegiatan usaha LKS agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. 3. Melaporkan kegiatan usaha dan perkembangan lembaga keuangan yang diawasinya secara rutin kepada DSN, sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
  • 48. Tugas pokok dps • Keputusan DSN MUI No. 02 Th. 2000 tentang Pedoman Rumah Tangga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia : 1. Memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan unit usaha syari’ah dan pimpinan kantor cabang lembaga keuangan syari’ah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek syari’ah. 2. Melakukan pengawasan, baik secara aktif maupun secara pasif, terutama dalam pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan pengarahan/pengawasan atas produk/jasa dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syari’ah. 3. Sebagai mediator antara lembaga keuangan syari’ah dengan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari LKS yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.
  • 49. TUGAS, WEWENANG & TANGGUNG JAWAB DPS • SEBI No. 8/19/DPS tanggal 24 Agustus 2006 DPS, tugas, wewenang, dan tanggung jawab DPS adalah: 1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI. 2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional, dan produk yang dikeluarkan bank. 3. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional bank secara keseluruhan dalam laporan publikasi bank. 4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN-MUI. 5. Menyampaikan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada Direksi, Komisaris, DSN-MUI dan BI.