Virus dapat menyerang berbagai jenis sel organisme hidup dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang. Virus bersifat parasit obligat dan berukuran kecil, hanya terlihat di bawah mikroskop elektron. Siklus hidup virus meliputi adsorpsi, penetrasi, replikasi, dan lisis atau lisogenetik. Contoh virus penting adalah virus influenza, HIV, hepatitis, dan flu burung.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Virus Penyakit
1.
2. PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
mengidentifikasi sel organisme biologi. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karna virus tidak
dapat memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi
sendiri
3. CIRI-CIRI VIRUS
1. Berukuran kecil berkisar 20 – 300 milimikron.
2. Hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron.
3. Dapat dikristalkan
4. Bersifat parasit obligat (hanya hidup pada mahluk hidup lain).
5. Mempunyai bentuk yang beragam, yaitu oval, silidris, heliks, dan
polyhedron.
6. Bersifat aseluler (tidak memiliki sel).
7. Struktur tubuh hanya terdiri dari asam nukleat (DNA/RNA) dan
kapsid, selubung tubuh yang berupa protein.
4. SIKLUS HIDUP VIRUS
Lisis
a. Adsorpsi adalah sel bakteri yang memasukkan serat-serat ekor kedalam
dinding sel bakteri dan enzim yang berasal dari bagian ekor melarutkan
dinding sel akibatnya dinding sel menjadi terbuka. Setelah dinding sel
terbuka , bagian ekor berkontraksi dan DNA dari fage T4 untuk masuk
kedalam tubuh bakteri dan protein fage T4 tetap berada di luar
b. Penetrasi mengakibatkan DNA fage mengambil alih fungsi pengontrolan
(eklifase) dengan cara menghancurkan DNA – Bakteri.
c. Reprikasi yang dalam sekejap didalam sel bakteri terbentuk fage T4 yang
jumlahnya sekitar 300 biah atau lebih . Sintesis atau perakitan tubuh bakteri
di lakukan secara bertahap
5. Lisogenetik
1. Fage menginfeksi bakteri ketika ONA fage tidak dapat
mengontrol DNA bakteri maka siklus lisogenetik terjadi
2. Adsorpsi profage adalah bakteri yang menempel pada DNA-
bakteri dan menjadi gen asing. Gabungan antara DNA –
bakteri di namakan profage
3. Jika bakteri mengadakan pembelahan, profage akan
membelah
4. Siklus lisogenetik adalah perkembang biakan virus yang
terjadi jika DNA –fage menempel pada DNA – bakteri
disebut siklus lisogenetik
7. MACAM-MACAM VIRUS
Berdasarkan jenis sel inang yang diinfeksinya, virus dikelompokkan menjadi beberapa macam,
yaitu sebagai berikut.
1. Virus yang menyerang saraf (neurotropic virus), contohnya penyakit polimyelitis dan
rabies.
2. Virus yang menyerang kulit (dermatropic virus), contohnya virus cacar, herpes zoster,
trachoma, penyakit mulut dan kuku pada ternak.
3. Virus yang menyerang hati atau hepar (hepatotropic virus), contohnya virus hepatitis A,
virus hepatitis B, dan virus hepatitis C.
4. Virus yang menyerang saluran pernapasan (respiratoric virus), contohnya: virus
ortomyxovirus penyebab influenza, severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang
disebabkan oleh corona virus, dan flu burung yang disebabkan oleh virus dari galur
H5N1.
5. Virus yang menyerang sel darah putih, antara lain virus leukemia dan virus HIV
penyebab AIDS.
6. Virus yang menyerang organ lain (organotropic virus), contohnya adalah virus yang
menyerang usus (viseratropic virus), misalnya demam kuning dan virus ebola.
8. MANFAAT/KERUGIAN VIRUS
Virus Menguntungkan
1. Sebagai vektor atau agen pembawa sifat dalam
pembuatan antitoksin dan tanaman transgenik.
2. Pembuatan vaksin penyerang bakteri yang merugikan,
misalnnya vaksin cacar, polio, dan campak.
3. Sebagai pembuat hormon insulin untuk
menyembuhkan penyakit gula (diabetes melitus).
9. Virus Merugikan:
1. TMV (Tobacco Mosaic Virus), menyerang daun tembakau.
2. Citrus Leprosis Virus, menyerang tanaman jeruk.
3. Tetelo, menyerang unggas.
4. Rhabdovirus, menyerang saraf pusat hewan, misalnya rabies
pada anjing.
5. Hepatitis virus, menyerang hati manusia.
6. Influenza virus, menyerang saluran pernapasan mansia.
10. Virus influenza
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae
(virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang
paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri
tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa
tidak nyaman secara umum.
11. Virus HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang
spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
12. Virus Hepatitis
• Hepatitis (plural: hepatitides) adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti
kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang
dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan
disebut "hepatitis kronis".
• Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama kelima satu dari kelima virus
hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus
lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi
sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-
obatan.
13. Virus Flu Burung
Flu burung (bahasa Inggris: avian influenza) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1.
Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau
peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman,
dan sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu
daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari
penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan
antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.