2. A. Proses Kedatangan Bangsa-Bangsa
Eropa di Indonesia
B. Masa Kekuasaan VOC
C. Perebutan Hegemoni Bangsa-Bangsa
Eropa di Indonesia
3. Motivasi Kedatangan
Bangsa-Bangsa Eropa di
Indonesia
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi
Jatuhnya
Konstantinopel ke
Turki Utsmani
Pencarian Rempah-
Rempah
Semboyan Gold,
Glory, dan Gospel
Proses Kedatangan Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
4. Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia
Portugis • Bertujuan mencari rempah-rempah.
• Kapal Portugis yang berhasil mencapai Indonesia dipimpin oleh
Alfonso d’Albuquerque, yaitu di Maluku.
Spanyol • Armada Spanyol mendarat di Maluku pada 1522 dipimpin oleh
Sebastian del Cano.
• Setelah tiba di Maluku, bangsa Spanyol bersekutu dengan Tidore
untuk melawan Ternate yang didukung Portugis.
Inggris • Rombongan Inggris tiba di Maluku 1577 di bawah pimpinan
Francis Drake.
Belanda • Armada Belanda pertama kali tiba di Banten pada 1596 di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman.
• Rombongan kedua Belanda yang dipimpin Jacob van Neck
berhasil membangun hubungan dagang dengan Banten.
Proses Kedatangan Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
6. Awal Ekspedisi Portugis ke
Indonesia
• Keberhasilan Columbus menemukan wilayah
baru membuat raja Portugis Manuel I tertarik
untuk ikut serta dalam ekspedisi mencari
wilayah baru
• Vasco da Gama ditunjuk untuk melakukan
ekspedisi samudera
• Sebelum Vasco da Gama, sudah ada pelaut
dari Portugis yang melakukan ekspedisi yaitu
Bartholomeus Diaz
Vasco da Gama
7. Padrao
Padrao adalah suatu batu prasasti berukuran
besar yang bergambarkan lambang Kerajaan
Portugal, yang didirikan oleh para penjelajah
Portugal sebagai bagian dari upaya klaim
wilayah Portugal, selama Abad Penjelajahan.
8. Bartholomeus Dias
Raja John II dari Portugis menunjuk Bartholomues
Dias pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai
kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi
ujung selatan Afrika dengan harapan mencari
rute perdagangan baru menuju ke Asia.
Pada tahun 1488 karena serangan ombak, terpaksa
Bartholomeus Dias mendarat di ujung selatan
Benua Afrika yang kemudian dikenal dengan
nama Tanjung Harapan.
10. Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I
memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak
Dias.
Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah
di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim
Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya
memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab.
Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta, India, pada
tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama
berupaya mendirikan pos perdagangan. Ia
membeli rempah-rempah untuk dikirim ke
Portugis dan sebagian dijual ke negara - negara
Eropa lainnya.
12. Alfonso d'Albuquerque
Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang
Portugis sadar bahwa penghasil rempah-
rempah bukan India. Ada tempat lain yang
menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di
Asia, yaitu Malaka.
Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan
kembali. Bagi Portugis, cara termudah
menguasai perdagangan di sekitar Malaka
adalah dengan merebut atau menguasai
Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis
mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah
pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’
Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan
Malaka pada tahun 1511, kemudian 1512 ke
Maluku.
14. Pengaruh Portugis di Indonesia
Berkembangnya agama Katolik terutama di daerah Maluku
Berkembangnya aliran musik kroncong
Peninggalan berupa benteng – benteng Portugis
Adanya nama – nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis
Peninggalan berupa meriam dan prasasti Padrao
15. Kebijakan – Kebijakan Portugis di Maluku
Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa
kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan
tersebut diantaranya :
Menanamkan kekuasaan di Maluku
Menyebarkan agama Katolik
Mengembangkan bahasa dan musik keroncong
Memonopoli perdagangan
16. Dampak Kebijakan Portugis
Terganggunya sistem perdagangan
Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis
Rakyat menjadi miskin dan menderita
Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku
Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta
mempengaruhi nama - nama keluarga di daerah Maluku
18. PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL DI
INDONESIA
Perjalanan samudra bangsa Barat dipelopori oleh Spanyol dibawah Ratu
Isabella. Penjelajah samudera dari Spanyol diantaranya :
• Christhoper Columbus
• Ferdinand Magellan
• Sebastian Del Cano
19.
20. CHRISTHOPER COLUMBUS
• Columbus berangkat berekspedisi pada 3
Agustus 1492 menggunakan 3 kapal yang
diberikan Ratu Isabella
• Colombus meyakini bahwa untuk
menemukan daratan Asia Timur akan lebih
cepat apabila berlayar ke arah barat
melintasi Samudra Atlantik.
• Columbus menemukan Benua Amerika
(Kepulauan Bahama dan Haiti) pada 1493
22. PERJANJIAN TORDESILLAS (1494)
• Keberhasilan Spanyol dibawah pelaut
Columbus pada tahun 1492 membuat
Portugis iri dan menginginkan wilayah baru
• Terjadilah konflik perebutan rute pelayaran
antara Spanyol dan Portugis
• Perjanjian Tordesillas pun dibuat untuk
menengahi konflik Portugal dan Spanyol yang
disepakati di kota Tordesillas pada tahun
1494 oleh Paus Alexander VI
• Isi:
Spanyol berlayar kr arah barat, sedangkan
Portugis ke arah Timur
23. FERDINAND MAGELHAENS (1480-1521)
• Berdasarkan catatan – catatan Columbus,
Magelhaens mengambil jalur yang mirip digunakan
oleh Columbus.
• Magelhaens melanjutkan dari ujung Benua Amerika
dan sampai di Kepulauan Massava (Filipina) pada
April 1521. Spanyol mendeklarasikan bahwa Filipina
adalah koloninya.
• Penduduk asli Filipina (Mactan) menolak dan
memerangi Spanyol, Magelhaens meninggal dan
ekspedisi dilanjutkan oleh Del Cano, kapten ekspedisi
Magelhaens.
• Rombongan Magelhaens terdesak dan melarikan diri
hingga Maluku (1521).
25. • Spanyol berhasil mencapai Maluku pada tahun
1521 dibawah pimpinan Sebastian Del Cano yang
disambut baik oleh Kerajaan Tidore.
• Sambutan ini syarat akan unsur politis karena
musuhnya (Kerajaan Ternate) sebelumnya telah
bersekutu dengan Portugis.
• Kedatangan Spanyol ke Maluku membuat
Portugis terganggu dan menuding bahwa Spanyol
melanggar Perjanjian Tordesillas yang dibuat
pada tahun 1494.
• Untuk menengahi perselisihan ini kemudian
dibuatlah Perjanjian Saragosa (1529) yaitu
Portugis mendapatkan Maluku sedangkan
Spanyol mendapatkan wilayah Filipina.
SEBASTIAN DEL CANO (1476-1526)
27. PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL DI
INDONESIA
• Kedatangan bangsa Spanyol di Maluku merupakan impian yang
menjadi nyata bagi bangsa Spanyol
• Kedatangan dan perdagangan bangsa Spanyol di Maluku
menimbulkan pertentangan oleh bangsa Portugis yang
menganggap bahwa Spanyol melanggar hak monopoli Portugis.
• Selanjutnya terjadi persaingan dagang antara Portugis dan
Spanyol. Persaingan ini juga sejalan dengan dua kerajaan yang
sedang bersekutu di Maluku yaitu Kerajaan Ternate dan Tidore
yang kemudian diakhiri dengan perjanjian Saragosa / Zaragoza.
28. PERJANJIAN SARAGOSA (1529)
• Perjanjian Zaragosa adalah perjanjian antara Spanyol dan Portugis yang
menentukan bahwa belahan bumi bagian timur dibagi di antara kedua
kerajaan tersebut dengan batas garis bujur yang melalui 297,5 marine
leagues atau 17° sebelah timur Kepulauan Maluku.
• Penyelesaian dari konflik ini yaitu dilakukannya perjanjian Saragoza
(Spanyol) pada 1529. Perjanjian ini berisi :
• Spanyol meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di
Filipina
• Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kepulauan
Maluku.
31. Penutupan akses rempah – rempah di
Lisbon (ibu kota Portugal, Pusat Rempah-
Rempah)
Kebutuhan dagang akan rempah - rempah
Latarbelakang Penjelajahan Inggris
32. Organisasi EIC
Inggris memperkuat kedudukannya di
India. Inggris membentuk kongsi
dagang yang diberi nama East India
Company (EIC). Dari India inilah para
pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke
Kepulauan Nusantara untuk
meramaikan perdagangan rempah-
rempah.
33. pada abad ke 18, sudah banyak
para pedagang- pedagang Inggris
yang berdagang sampai ke
Indonesia, bahkan sejak Belanda
masih berkuasa di Indonesia dengan
sekutunya Perancis. Inggris bahkan
sempat mengancam monopoli
perdagangan yang dilakukan
Belanda dengan perusahaan
dagangnya, yaitu VOC
34. Pada tahun 1602, pemerintah Inggris
mengirim utusannya ke Banten yaitu Francis
Drake & Thomas Cavendish
guna mengadakan hubungan bilateral antara
pedagang Inggris dengan Banten. Hasil dari
pertemuan ini adalah diberikannya izin oleh
Sultan Banten untuk Inggris mendirikan
kantor dagang di Banten.
Kedatangan EIC ke Nusantara
35. Selain di Banten, Inggris juga
membangun kantor dagang di Jayakarta.
Hingga abad ke 16, Inggris telah
mendirikan banyak kantor dagang di
daerah Indonesia, seperti Gowa,
Makassar, dan Aceh. Tetapi dengan
sikapnya yang sombong dan otoriter,
masyarakat Indonesia tidak menyukai
pedagang-pedagang Inggris.
Perluasan Kantor Dagang EIC
37. LATAR BELAKANG PENJAJAHAN
BELANDA DI INDONESIA
❖Penutupan Lisbon oleh Spanyol akibat unifikasi antara Spanyol dan
Portugis 1580
Pelaut dari Belanda yang melakukan ekspedisi :
- Cornelis de Houtman & Piter de Keyser
- J. C. Van Neck
- Wybrand van Marwyck
38. CORNELIS DE HOUTMAN
❖Rombongan Cornelis de Houtman menggunakan rute Portugis
berangkat pada 2 April 1595 dan sampai di pelabuhan lada utama di
Jawa Barat, Banten pada Juni 1596
❖Setibanya di Banten, rombongan de Houtman diterima baik oleh
penduduk Banten dan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir
❖Karena dianggap sahabat, Sultan Banten meminta Belanda untuk
meminjamkan kapalnya guna menyerang Palembang, permintaan itu
ditolak oleh Belanda
❖Belanda bahkan bersifat angkuh dan tak bersahabat serta
diberitakan pernah merampok dua kapal Jawa penuh dengan lada
❖Sultan Banten pun resah dan mengusir de Houtman
39. J.C. VAN NECK
J.C. van Neck sampai di Nusantara pada 1598 dan
mendarat di Banten
Van Neck dengan baik oleh Sultan Banten karena
alasan politis (berperang dengan Portugis)
Sebelum kembali ke Belanda, van Neck
memerintahkan sebagian kapal ke Maluku dibawah
pimpinan Wybrand van Marwyck
40.
41. WYBRAND VAN WARWYCK
Rombongan Wybrand van Marwyck sampai di Ambon pada 1599
Karena terbatasnya rempah – rempah di Ambon, van Marwyck melanjutkan
Ternate dan Jacob van Heemskerck ke kepulauan Banda
Kedua tempat tersebut memiliki banyak rempah – rempah, Belanda
diharapkan menjadi sekutu untuk melawan Portugis yang sudah memonopoli
perdagangan di sekitar Maluku
Pada tahun 1605, Belanda mampu memaksa Portugis untuk menyerahkan
wilayah Ambon
Pada tahun 1623, kepulauan Banda mampu dikuasai Belanda dan sejak
saat itu Belanda memonopoli perdagangan rempah – rempah di Maluku
42.
43. • Membantu keuangan Belanda.
• Menyaingi pedagang dari bangsa lain.
• Menjalankan pemerintahan sebagai
wakil pemerintah Belanda di Hindia
Timur.
Tujuan
Pembentukan
VOC
• Hak mencetak uang.
• Hak memelihara angkatan perang.
• Hak memerintah daerah yang diduduki.
• Hak melakukan monopoli perdagangan
rempah-rempah.
• Hak memecat dan mengangkat pegawai
Hak Oktroi
VOC
Masa Kekuasaan VOC
44. Beberapa Kebijakan VOC
Hongi
tochten
Pelayaran
pantai untuk
mengawasi
pedagang
Maluku agar
tidak menjual
rempah-
rempah kepada
pedagang lain.
Ekstirpasi
Menebang
tanaman
rempah-
rempah yang
diproduksi
secara
berlebihan.
Contingenten
Kewajiban
rakyat
membayar
pajak dalam
bentuk hasil
bumi.
Verplichte
leverantie
Kewajiban
rakyat
menyerahkan
pajak berupa
hasil bumi
didaerah yang
tidak dikuasai
VOC.
Preanger
stelsel
Kewajiban
menanam kopi
bagi rakyat
Priangan.
Masa Kekuasaan VOC
46. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808–1811)
Perebutan Hegemoni Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
Salah satu kebijakan
fenomenal Daendels
adalah membangun
Jalan Raya Pos/De
Groote Postweg yang
menghubungkan Anyer
hingga Panarukan.
Selain membangun jalan
raya, Daendels
membangun pelabuhan
militer di Ujung Kulon,
Merak, dan Surabaya
untuk memperkuat
pertahanan.
Oleh karena kebijakannya menjual
tanah kepada swasta, pemerintah
Belanda memberhentikan Daendels
dari jabatannya sebagai gubernur
jenderal.
47. Masa Pemerintahan Jan Willem Janssens (1811)
Tugas
•Memperbaiki Pulau Jawa yang
ditinggalkan Daendels.
•Memperkuat pertahanan Jawa
untuk membendung serangan
Inggris.
Fakta
•Tidak memiliki kecakapan
sesuai yang diharapkan.
•Saat mendapat serangan
Inggris, Janssens memilih
mengungsi ke Semarang.
Kapitulasi
Tuntang
•Ditandatangani pada 18 September
1811.
•Pulau Jawa diserahkan kepada
Inggris.
•Semua tentara Belanda menjadi
tawanan Inggris.
Perebutan Hegemoni Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
48. Masa Pendudukan Inggris (1811–1816)
Saat menduduki
Indonesia, Raffles
berusaha menghapus
feodalisme dengan
mengangkat penguasa
lokal sebagai pegawai
pemerintah.
Salah satu kebijakan
Raffles dalam bidang
ekonomi adalah
menerapkan sistem sewa
tanah untuk mengganti-
kan sistem penyerahan
wajib.
Warisan Raffles yang
dapat ditemui pada masa
kini adalah buku History
of Java dan Kebun Raya
Bogor yang dirintis oleh
istri Raffles, Olivia
Marianne.
Perebutan Hegemoni Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
50. Maksud dan tujuan sistem
sewa tanah (landrent)raffles
Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi barang
menjadi ekonomi uang
Memberikan kepastian hukum atas tanah yang dimiliki
petani
Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan negara secara
tetap dan cukup terjamin
Daya beli masyarakat semakin meningkat sehingga dapat
membeli barang-barang produksi Inggris
Para petani dapat menanam dan menjual hasil panennya
secara bebas untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih
giat sehingga kesejahteraan meningkat
51. Konvensi
London
Tanda berakhirnya kekuasaan Raffles tahun
1814
1.Belanda menerima kembali semua daerah
jajahannya dari tangan Inggris
2.Inggris memperoleh daerah India dari
Belanda
52. Belanda Berkuasa Kembali
Perjanjian London (1814) Penyerahan kekuasaan dari
Inggris ke Belanda terjadi pada tanggal 19 Agustus
1816 yang diterima oleh komisaris Jenderal Van Der
Capellen, Buyskess dan Elout.
Langkah-langkah KomJend Menjalankan
Pemerintahan :
a. Sistem residen tetap dipertahankan
b. Di bidang hukum sistem juri dihapus
c. Kedudukan para bupati sebagai penguasa feodal
tetap dipertahankan
d. Desa sbg satu kesatuan unit tetap dipertahankan
dan para penguasanya dimanfaatkan untuk
pelaksanaan pemungutan pajak dan hasil bumi.
e. Di bidang ekonomi memberikan kesempatan
kepada penguasa-penguasa asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia
53. Masa Penerapan Sistem Tanam Paksa
• Bagi Belanda, pelaksanaan tanam paksa
mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang
diperoleh Belanda sekira 967 juta gulden.
• Bagi bangsa Indonesia, tanam paksa
menyengsarakan. Meskipun demikian, melalui
tanam paksa bangsa Indonesia mengenal jenis
komoditas baru yang laku di pasar internasional.
Perebutan Hegemoni Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
Dicetuskan oleh
Sistem tanam paksa
Johannes van den Bosch
Kebijakan tanam paksa
mulai diberlakukan pada
1830 serta difokuskan
pada peningkatan produksi
tanaman yang laku di
pasaran internasional
seperti kopi, tembakau,
tebu, teh, dan kina.
54. Masa Penerapan Politik Pintu Terbuka (Sistem Ekonomi Liberal)
Perebutan Hegemoni Bangsa-
Bangsa Eropa di Indonesia
Undang-Undang
Agraria (Agrarische
Wet) 1870
Politik Pintu
Terbuka
Penderitaan rakyat
akibat sistem
tanam paksa
Para pemodal asing diberi
kebebasan menanamkan modalnya
di Indonesia. Sementara itu,
pemerintah kolonial bertindak
sebagai pengawas, pelindung, dan
penyedia fasilitas bagi para
penanam modal.
Dalam perkembangannya, sistem
ekonomi liberal tidak lebih baik dari
sistem tanam paksa karena tidak dapat
membawa kesejahteraan bagi rakyat
Indonesia.
dilatarbelakangi
ditandai
pelaksanaan
Apa penyebab sistem ekonomi liberal
gagal memberi kesejahteraan rakyat dan
justru semakin menyengsarakan rakyat?
56. Perlawanan Rakyat
terhadap Portugis dan VOC
Perlawanan Rakyat
terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
Perlawanan Rakyat Aceh
Perlawanan Rakyat Maluku
Perlawanan Rakyat Mataram
Perlawanan Rakyat Banten
Perlawanan Rakyat Makassar
Perlawanan Rakyat Riau
Perlawanan Etnik Tionghoa
Perang Tondano
Perlawanan Pattimura
Perang Padri
Perang Diponegoro
Perang Puputan
Perang Banjar
Perang Aceh
Perang Batak
Daftar Isi
57. Perlawanan Rakyat Aceh
Kedudukan Portugis di Malaka
mengganggu perkembangan Aceh.
Latar belakang
Strategi
Melakukan kerja sama
dengan kerajaan-kerajaan
lain seperti Demak dan
Kalikut.
Mendatangkan bantuan
persenjataan, pasukan, dan
ahli perang dari Turki.
Melengkapi kapal-kapal
dagang dengan senjata,
prajurit, dan meriam.
Aceh beberapa kali melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka. Pada 1629
pasukan Aceh di bawah Sultan Iskandar Muda melakukan serangan besar-besaran
terhadap Portugis. Serangan ini sempat membuat Portugis kewalahan dan harus
mengerahkan semua kekuatan menghadapi pasukan Sultan Iskandar Muda. Akan
tetapi, serangan Aceh ini belum berhasil mengusir Portugis dari Malaka.
58. Perlawanan Rakyat Maluku
Portugis
Faktor Penyebab
Upaya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis.
Portugis mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Ternate.
Untuk mengatasi perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun, Gubernur
Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita mengajukan perundingan damai. Akan tetapi,
dalam perundingan tersebut Portugis membunuh Sultan Hairun. Peristiwa pembunuhan
Sultan Hairun semakin menyulut kemarahan rakyat Ternate. Bahkan, seluruh rakyat
Maluku bersatu melawan Portugis.
Akhir Perlawanan
Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun)
melanjutkan perlawanan rakyat
Ternate terhadap Portugis. Benteng
Sao Paulo dikepung selama lima
tahun. Akhirnya, pada 1575 Portugis
berhasil diusir dari Ternate.
diorama
pembunuhan
Sultan
Hairun di
benteng
Kastela
59. Perlawanan Rakyat Maluku
VOC
Faktor Penyebab
• Praktik monopoli
perdagangan
rempah-rempah.
• Campur tangan
dalam proses
penobatan Sultan
Tidore.
Pada 1635–1646 VOC
harus menghadapi
serangan sporadis
dari rakyat Hitu yang
dipimpin oleh Kakiali
dan Telukabesi.
Pada 1650 rakyat
Ternate di bawah
pimpinan Kecili Said
melakukan
perlawanan
terhadap VOC.
Pada 1680 Sultan
Nuku memimpin
perlawanan rakyat
Tidore. Perlawanan
mendapat
dukungan dari
seluruh rakyat
Maluku.
Perlawanan ini
berhasil
mengembalikan
kekuasaan Tidore.
60. Perlawanan Rakyat Mataram
Serangan dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso sebagai panglima perang.
Pada 22 Agustus 1628 pasukan Mataram berhasil mendarat di Marunda (saat
ini sebelah timur Cilincing, Jakarta). Pasukan Mataram membendung Sungai
Ciliwung agar benteng VOC kekurangan air. Strategi ini sempat menyebabkan
pasukan VOC kekurangan air dan terjangkit wabah penyakit kolera.
Sultan Agung menyusun strategi dengan belajar dari kekalahan pertama.
Dalam serangan ini pasukan Mataram berhasil menghancurkan benteng
Hollandia dan menerobos masuk Batavia. Akan tetapi, kapal perang VOC
berhasil membakar lumbung makanan pasukan Mataram di Cirebon dan Tegal.
Latar belakang
Kedudukan VOC di Batavia mengganggu perekonomian Mataram.
VOC melakukan monopoli perdagangan.
1628
1629
Serangan Mataram akhirnya menuai kekalahan karena pasukan Mataram
kelelahan dan kalah persenjataan.
Serangan kedua juga gagal karena pasukan Mataram kekurangan bahan
makanan.
61. Perlawanan Rakyat Banten
Latar belakang
Monopoli perdagangan VOC mengganggu aktivitas perdagangan Banten.
Untuk menghadapi VOC, Sultan Ageng Tirtayasa melakukan pembangunan saluran
irigasi dan menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Dalam perkembangannya,
Banten berhasil mengganggu daerah kekuasaan Belanda hingga tembok Kota Batavia.
Jalannya Perlawanan
VOC menghasut Sultan Haji dengan mengatakan bahwa Pangeran Arya Purbaya yang
akan naik takhta menjadi Sultan Banten menggantikan Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan
Haji kemudian melakukan perjanjian dengan VOC untuk melancarkan niatnya menjadi
Sultan Banten.
Sultan Haji dengan bantuan VOC berhasil merebut takhta Banten. Pada 1683 Sultan
Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan ditawan di Batavia hingga wafat pada 1692.
Dalam perkembangannya, Banten hanya menjadi bayang-bayang VOC.
Akhir Perlawanan
62. Perlawanan Rakyat Makassar
• VOC
berupaya
menguasai
Makassar
untuk
dijadikan
pusat
kegiatannya.
Latar
Belakang
• Serangan VOC terhadap Makassar
dimulai pada 1634. Rakyat Makassar
berhasil mematahkan serangan VOC.
• Pada 1666 VOC mengerahkan armada
yang besar untuk menaklukkan
Makassar. Dalam serangan ini VOC
menjalin kerja sama dengan Aru Palaka.
Perlawanan
• Pada 1667 Sultan
Hasanuddin
dipaksa
menandatangani
Perjanjian Bongaya.
Akhir
Isi Perjanjian Bongaya
1. VOC memperoleh hak monopoli rempah-rempah di
Makassar.
2. VOC boleh mendirikan benteng pertahanan di Makassar.
3. Wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa -Tallo di luar Makassar
menjadi milik VOC.
4. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.
5. Makassar membayar seluruh kerugian perang.
Sultan Hasanuddin,
pemimpin perlawanan
rakyat Makassar
63. Perlawanan Rakyat Riau
Latar belakang Upaya VOC menancapkan hegemoni perdagangan di Riau.
Strategi
Sultan Siak berpura-pura berdamai dengan VOC (siasat
hadiah sultan). Perundingan damai antara VOC dan Sultan
Siak dilakukan di loji Pulau Guntung. Dalam perundingan itu
Sultan Siak dipaksa tunduk kepada VOC. Sesuai rencana,
Sultan Siak memberikan isyarat kepada pasukan Siak yang
sebenarnya telah mengepung loji itu. Pasukan Siak segera
menyerang pasukan VOC di loji. Pasukan Siak membakar
seluruh bangunan loji.
Akhir
Keberhasilan ”siasat hadiah sultan” belum mampu mengusir
VOC dari Siak. Bahkan, sepeninggal Sultan Abdul Jalil
Muzhaffar Syah, perlahan Kerajaan Siak mengalami
kemunduran. Akhirnya, pada 1858 Siak tunduk kepada VOC
yang ditandai dengan penandatanganan Traktat Siak.
64. Perlawanan Etnik Tionghoa
Latar belakang
VOC berencana memindahkan etnik
Tionghoa di Batavia ke Sri Lanka.
Peristiwa 9 Oktober 1740
Warga Tionghoa Batavia
mengungsi menuju ke
kota-kota pantai utara
Jawa seperti Pati,
Rembang, dan
Semarang.
Para pengungsi
membangun kekuatan
bersama dengan warga
Tionghoa di kota-kota
tersebut.
65. Perang Tondano
Latar Belakang
• ‘
• Rakyat menentang kebijakan Belanda
merekrut orang-orang Minahasa menjadi
serdadu.
Strategi • Belanda membendung Sungai
Temberan untuk membanjiri
permukiman penduduk Minahasa.
Jalannya
Perang
• Perang berlangsung hingga
bulan Agustus 1809 dan rakyat
Minahasa meraih kemenangan.
Mengapa strategi Belanda membendung Sungai
Temberan justru menjadi senjata makan tuan?
Air sungai yang meluap mempersulit gerak pasukan Belanda
66. Perlawanan Pattimura
Pada 15 Mei 1817
rakyat Maluku
membakar perahu-
perahu Belanda.
Pasukan Pattimura
berhasil menduduki
benteng Duurstede.
Pada Oktober 1817
Belanda mengerahkan
pasukan untuk
menangkap Pattimura.
Latar
belakang
Pem Kolonial memberlakukan penyerahan wajib dan kerja wajib
Menetapkan pajak tanah (landrente) yang tinggi.
Memindahkan penduduk untuk dijadikan tenaga kerja rodi dan
persoalan pelayaran Hongi.
Diberlakukan uang kertas
Jalannya Perlawanan
Belanda menawarkan hadiah
1.000 gulden kepada siapa saja
yang mampu menangkap
Pattimura dan 500 gulden bagi
yang berhasil menangkap tokoh
perlawanan lainnya.
Pada November 1817 Belanda dapat
menangkap Pattimura, Anthonie
Rhebok, Thomas Pattiwael, dan Raja
Tiow. Pada 16 Desember 1817
Pattimura dihukum mati di tiang
gantungan di Ambon.
67. Perang Padri
Belanda mencampuri konflik antara kaum adat dan
kaum Padri.
Belanda ingin menancapkan hegemoni di wilayah
Sumatra Barat.
Latar
Belakang
Fase I
(1821–1825)
Kemenangan berada
di pihak kaum Padri. Fase II
(1825–1830)
Belanda
menawarkan
perundingan
damai kepada
kaum Padri.
Fase III
(1830–1838)
Belanda menerapkan
strategi benteng
stelsel. Pada 28
Oktober 1837 Imam
Bonjol berhasil
ditangkap Belanda.
Jalannya Perang
Mengapa pada fase II
Belanda menawarkan
perundingan damai kepada
kaum Padri?
Belanda harus menghadapi
perlawanan Pangeran Diponegoro
68. Perang Diponegoro
Latar Belakang Perang
• Kehidupan rakyat yang semakin menderita akibat praktik
eksploitasi Belanda.
• Pematokan tanah milik Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa
izin.
Jalannya Perang
• Pasukan Diponegoro menerapkan strategi.
• Perlawanan Pangeran Diponegoro mendapat dukungan penuh
dari rakyat dan para ulama.
Akhir Perang
• Belanda menerapkan strategi benteng stelsel. Akibatnya, satu
per satu daerah pertahanan Pangeran Diponegoro jatuh ke
tangan Belanda.
• Pangeran Diponegoro ditangkap Jenderal de Kock saat
berunding di Magelang.
NEXT
69. Sebab umum terjadinya Perang Diponegoro adalah sebagai berikut.
• 1) Rakyat dibelit berbagai bentuk pajak dan pungutan.
• 2) Pihak keraton Yogyakarta tidak berdaya menghadapi campur tangan
politik pemerintah kolonial.
• 3) Pihak keraton hidup mewah dan tidak memedulikan penderitaan
rakyat.
Adapun sebab khusus terjadinya Perang Diponegoro adalah sebagai berikut.
1) Pangeran Diponegoro tersingkir dari elite kekuasaan karena menolak
berkompromi dengan pemerintah kolonial. Pangeran Diponegoro memilih
mengasingkan diri ke Tegalrejo.
2) Pemerintah kolonial melakukan provokasi dengan membuat jalan yang
menerobos makamleluhur Pangeran Diponegoro.
Dampak Perang Diponegoro
1. Kekuasaan wilayah Yogyakarta dan Surakarta berkurang
2. Belanda mendapatkan beberapa wilayah Yogyakarta dan Surakarta
3. Banyak menguras kas Belanda
70. Perang Puputan
Apa yang dimaksud semangat
”Perang Puputan”?
Perang hingga titik darah penghabisan untuk
mempertahankan tanah Bali.
Permintaan Belanda kepada kerajaan-kerajaan di Bali untuk:
menghapus hak tawan karang;
mengakui kekuasaan Belanda; dan
memberi perlindungan kepada para pedagang Belanda.
Latar
belakang
Rakyat Bali di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik
mengobarkan semangat Perang Puputan.
Belanda mengerahkan ekspedisi militer menghadapi rakyat Bali.
Jalannya
Perang
Peperangan dimenangkan Belanda setelah berhasil merebut
benteng Jagaraga.
Akhir
Perang
71. Perang Banjar
Belanda ikut campur dalam pemerintahan Kesultanan Banjar dengan
mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan Banjar.
Pasukan Banjar mengobarkan semangat perang fi
sabillilah.
Belanda menghapus Kesultanan Banjar
pada 1860
Mengapa rakyat Banjar tidak setuju dengan
pengangkatan Pangeran Tamjidillah sebagai
Sultan Banjar?
Ibu Pangeran Tamjidillah bukan keturunan
bangsawan Kesultanan Banjar
Pangeran Antasari,
salah satu tokoh
penting dalam
Perang Banjar
72. Perang Aceh
• Pasukan Aceh
berhasil
membunuh
Jenderal Kohler.
Fase I
(1873–1884)
• Belanda
mengutus
Snouck
Hurgronje.
Fase II
(1884–1896) • Belanda berhasil
menaklukkan
perlawanan
rakyat Aceh.
Fase III
(1896–1904)
Latar
Belakang
Jalannya Perlawanan
Belanda membatalkan Traktat London
Belanda berambisi menguasai Aceh
73. Perang Batak
Latar Belakang
• Belanda berniat menguasai Tapanuli.
• Kekhawatiran rusaknya tatanan tradisional
masyarakat Tapanuli
Jalannya Perang
• Sisingamangaraja XII dan pasukannya
menerapkan strategi perang gerilya.
• Belanda mendatangkan bantuan pasukan dari
berbagai daerah.
Akhir Perang
• Belanda melakukan penyisiran di Tapanuli.
• Pada 17 Juni 1907 Sisingamangaraja XII
wafat dalam pertempuran.
Sisingamangaraja XII