SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TENTANG ALIRAN JABARIYAH, QADARIYAH, DAN
MU’TAZILLAH
Oleh :
SURYA PUTRA MANAB (13.1300.055)
RASNAWATI (13.1300.031)
NURYANI (13.1300.032)
PEMBAHASAN
A. JABARIYAH
1.Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Jabariyah
Secara bahasa jabariyah berasal dari kata yang mengandung pengertian memaksa. Di
dalam kamus Al-Munjid dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Sedangkan secara istilah,
jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan
kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa
(majbur) . Menurut Harun Nasution jabariyah adalah faham yang menyebutkan bahwa segala
perbuatan manusia telah ditentukan oleh qadha dan qadar Allah. Maksudnya adalah bahwa setiap
perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, namun diciptakan oleh
Tuhan dan dengan kehendak-Nya. Di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat
karena tidak memiliki kemampuan.
Ada yang mengistilahkan bahwa jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan
sebagai dalangnya.
Harun Nasution menjelaskan bahwa dalam situasi demikian masyarakat Arab tidak melihat jalan
untuk mengubah keadaan di sekeliling mereka sesuai dengan kehidupan yang diinginkan. Mereka
merasa lemah dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup. Artinya mereka banyak bergantung
pada alam, sehingga menyebabkan mereka menganut faham fanatisme .
Faham ini pertama kali diperkenalkan oleh Ja’d bin Dirham kemudian disebarkan oleh Jahm bin
Shufwan dari Khurasan. Dalam sejarah teologi Islam, Jahm tercatat sebagai tokoh yang mendirikan
aliran jahmiyah dalam kalangan Murji’ah. Ia adalah sekretaris Suraih bin Al-Haris dan selalu
menemaninya dalam gerakan melawan Bani Umayah. Sebenarnya benih-benih faham jabariyah
juga dapat dilihat dalam beberapa peristiwa sejarah diantaranya.
1. Khalifah Umar bin al-Khattab pernah menangkap seorang pencuri. Ketika diinterogasi pencuri
itu berkata “Tuhan telah menentukan aku mencuri” mendengar itu Umar memberikan dua jenis
hukuman kepada orang itu yaitu hukuman potong tangan dan hukuman dera karena
menggunakan dalil takdir Tuhan.
2) Para Tokoh- Tokoh Jabariyah.
Menurut Asy-Syahratsani, jabariyah dapat dikelompokan menjadi dua bagian.
kelompok ekstrim dan moderat. Di antara tokoh-tokoh Jabariyah ekstrim ialah
sebagai berikut:
1. Jahm bin Safwan
Nama lengkapnya adalah Abu Mahrus Jaham bin Safwan. Pendapatnya
mengenai persoalan teologi adalah sebagai berikut:
a. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak
kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan. Pendapat Jahm mempunyai
tentang keterpaksaan ini lebih terkenal dibanding dengan pendapatnya tentang
surga dan neraka, konsep iman, kalam Tuhan, meniadakan sifat Tuhan (nahyu as-
sifat), dan melihat Tuhan di akhirat.
b. Surga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain Tuhan.
2.Ja’d bin dirham
Ja’d adalah seorang Maulana Bani Hakim, tinggal di Damaskus. Ia dibesarkan
di dalam lingkungan orang Kristen yang senang membicarakan teologi. Semula ia
dipercaya untuk mengajar di lingkungan Bani Umayah, tetapi setelah tampak
pikiran-pikirannya yang kontroversial, Bani Umayah menolaknya. Kemudia Al-Ja’d
lari ke Kufah dan disana ia bertemu dengan Jahm untuk dikembangkan dan
disebarluaskan. Menjelaskannya sebagai berikut.
A. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk, seperti berbicara,
melihat, dan mendengar.
B. Manusia dipaksa oleh Allah dalam segala-galanya.
Berbeda dengan jabariyah ekstrim, jabariyah moderat mengatakan bahwa Tuhan memang
menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik. Tetapi manusia
mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek
untuk mewujudkan perbuatannya. Inilah yang dimaksud dengan kasab . Menurut faham kasab,
manusia tidaklah majbur (dipaksa oleh Tuhan), tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang
dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang
diciptakan Tuhan . Yang termasuk tokoh jabariyah moderat adalah sebagai berikut
1.An-Najjar
Nama lengkapnya adalah Husain bin Muhammad An-Najjar. Di antara pendapat-
pendapatnya adalah:
a.Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran
dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Itulah yang disebut kasab.
b. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat. Akan tetapi an-Najjar mengatakan bahwa Tuhan dapat saja
memindahkan potensi hati (ma’rifat) pada mata, sehingga manusia dapat melihat Tuhan.
2.Adh-Dhirar
Dhirar mengatakan bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat melalui indera ke enam.
Adapun golongan jabariyah mengatakan bahwa tidak ada ikhtiar bagi manusia, sebab Tuhan telah
lebih dahulu menentukan segala-galanya. Sementara Ahlussunnah menetapkan usaha dan ikhtiar bagi
manusia dan Allah yang menentukan. Jadi, orang akan mendapat pahala dengan usaha dan ikhtiarnya,
juga sebaliknya ia akan mendapat dosa oleh sebab usaha dan ikhtiarnya.Terlepas dari perbedaan
pendapat tentang awal lahirnya aliran ini, dalam al-Qur’an sendiri banyak terdapat ayat-ayat yang
melatar belakangi lahirnya faham jabariyah diantaranya.
Dalam surat Ash-Shaffat ayat 96, Allah berfirman:
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”.
Dalam surat Al-An’am ayat 111, Allah berfirman:
“Mereka tidak akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki”.
DalamsuratAl-Anfal ayat17,Allah berfirman :
“Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar,tetapiAllah-lah yang melempar.
Ayat-ayat diatas terkesan membawa seseorang pada alam pikiran jabariyah. Mungkin inilah yang
menyebabkan pola pikir jabariyah masih tetap ada di kalangan umat Islam hingga kini walaupun
anjurannya telah tiada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, manusia dalam paham jabariyah
adalah sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Seluruh
tindakan dan perbuatan kehendak Tuhan.manusia tidak boleh lepas dari aturan.
B.QADARIYAH
1)Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata yang artinya kemampuan dan
kekuatan. Secara terminologi, qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala
tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan . Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap
orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau
meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami
bahwa qadariyah dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan atas kebebasan
dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Harun Nasution
menegaskan bahwa kaum qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai
qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan .Seharusnya, sebutan Qadariyah
diberikan kepada aliran yang berpendapat bahwa qadar menentukan segala tingkah laku
manusia, baik yang bagus maupun yang jahat. Namun sebutan tersebut telah melekat pada
kaum sunni, yang percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan berkehendak.
Tentang kapan munculnya faham Qadariyah dalam Islam, tidak dapat diketahui
secara pasti. Namun, ada beberapa ahli teologi Islam yang menghubungkan faham
qadariyah ini dengan kaum Khawarij. Pemahaman mereka (kaum khawarij) tentang
konsep iman, pengakuan hati dan amal dapat menimbulkan kesadaran bahwa manusia
mampu sepenuhnya memilih dan menentukan tindakannya sendiri.
Menurut Ahmad Amin seperti dikutip Abuddin Nata, berpendapat bahwa faham
qadariyah pertama sekali dimunculkan oleh Ma’bad Al-Jauhani dan Ghailan Ad-
Dimasyqy . Sementara itu Ibnu Nabatah dalam kitabnya Syarh Al-Uyun, memberi
informasi lain bahwa yang pertama sekali memunculkan faham qadariyah adalah orang
Irak yang semula beragama Kristen kemudian masuk Islam dan balik lagi ke agama
Kristen. Dari orang inilah Ma’bad dan Ghailan mengambil faham ini . Orang Irak yang
dimaksud, sebagaimana dikatakan Muhammad Ibnu Syu’ib yang memperoleh informasi
dari Al-Auzai, adalah Susan.
3).Tokoh dan Ajaran dalam Aliran Qadariyah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tokoh yang pertama kali memunculkan faham
qadariyah dalam Islam adalah Ma’bad Al-Jauhani dan temannya Ghailan Al-Dimasyqy.
1.Ma’bad Al-Jauhani
Menurut Al-Zahabi dalam kitabnya Mizan al-I’tidal, yang dikutip Ahmad Amin dalam Sirajuddin
Zar, menerangkan bahwa ia adalah tabi’in yang dapat dipercaya, tetapi ia memberikan contoh yang tidak
baik dan mengatakan tentang qadar. Lalu ia dibunuh oleh al-Hajjaj karena ia memberontak bersama Ibnu
al-Asy’as. Tampaknya disini ia dibunuh karena soal politik, meskipun kebanyakan mengatakan bahwa
terbunuhnya karena soal zindik. Ma’bad Al-Jauhani pernah belajar kepada Hasan Al-Bashri, dan
banyakpendudukBasrah yang mengikuti alirannya.
2.Ghailan Ibnu Muslim Al-Damasyqys
Sepeninggal Ma’bad, Ghailan Ibnu Muslim al-damasyqy yang dikenal juga dengan Abu Marwan.
Menurut Khairuddin al-Zarkali dalam Sirajuddin Zar menjelaskan bahwa Ghailan adalah seorang penulis
yang pada masa mudanya pernah menjadi pengikut Al-Haris Ibnu Sa’id yang dikenal sebagai pendusta. Ia
pernah taubat terhadap pengertian faham qadariyahnya dihadapan Umar Ibnu Abdul Aziz, namun
setelah Umar wafat ia kembali lagi dengan mazhabnya . Ia akhirnya mati dihukum bunuh oleh Hisyam
‘Abd al-Malik (724-743). Sebelum dijatuhi hukuman bunuh diadakan perdebatan antara Ghailan dan
al-Awza’I yang dihadiri oleh Hisyam sendiri.
Nama qadariyah bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar
Tuhan. Dalam ajarannya, aliran qadariyah sangat menekankan posisi manusia yang amat menentukan
dalam gerak laku dan perbuatannya. Manusia dinilai mempunyai kekuatan untuk melaksanakan
kehendaknya sendiri atau untuk tidak melaksanakan kehendaknya itu. Dalam menentukan keputusan
yang menyangkut perbuatannya sendiri, manusialah yang menentukan ,tanpa ada tangan Tuhan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faham qadariyah telah meletakkan manusia
pada posisi merdeka dalam menentukan tingkah laku dan kehendaknya. Jika manusia berbuat baik
maka hal itu adalah atas kehendak dan kemauannya sendiri serta berdasarkan kemerdekaan dan
kebebasan memilih yang ia miliki. Oleh karena itu jika seseorang diberi ganjaran yang baik berupa
surga di akhirat, atau diberi siksaan di neraka maka semua itu adalah atas pilihannya sendiri.
Selanjutnya, terlepas apakah faham qadariyah itu dipengaruhi oleh faham dari luar atau
tidak, yang jelas di dalam Al-Quran dapat dijumpai ayat-ayat yang dapat menimbulkan faham
qadariyah sebagaimana disebutkan diatas , diantaranya adalah.
Dalam surat al-Ra’dayat11,Allahberfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri”.
Dalam surat Fushshilat ayat40,Allahberfirman:
“Berbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan”
Dalam surat al-Kahfi ayat29, Allah berfirman:
“Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barang siapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan Barang siapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”.
Dengan demikian faham qadariyah memiliki dasar yang kuat dalam Islam, dan tidaklah
beralasan jika ada sebagian orang menilai faham ini sesat atau keluar dari islam.
C.MU’TAZILAH
1.Latar Belakang Lahirnya Mu’tazilah
Perkataan ”Mu’tazilah” berasal dari kata ”I’itizal”, artinya membersihkan diri. Kaum Mu’tazilah berarti
kaum yang membersihkan diri. Aliran Mu’tazilah lahir kurang lebih pada permulaan abad kedua hijriyah di kota
Bashrah (Irak), pusat ilmu dan peradaban Islam pada masa itu, tempat peraduan aneka kebudayaan asing dan
pertemuan bermacam-macam agama.
Ada beberapa pendapat yang berbeda dalam menerangkan sebab-sebab munculnya kaum Mu’tazilahini,yaitu :
a) Ada seorang guru besar di Baghdad, namanya Syeikh Hasan Bashri (meninggal tahun 110 H). Di antara
muridnya ada seorang yang bernama Wasil bin Atha’ (meninggal pada tahun 131 H). Pada suatu hari imam
Hasan Bashri menerangkan bahwa orang Islam yang telah iman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi ia kebetulan
mengerjakan dosa besar, maka orang itu tetap muslim tetapi muslim durhaka. Di akhirat nanti, kalau ia wafat
sebelum taubat dari dosanya, ia dimasukkan ke dalam neraka buat sementara untuk menerima hukuman atas
perbuatan dosanya, tetapi sudah menjalankan hukuman ia dikeluarkan dari dalam neraka dan dimasukkan ke
dalam surga sebagai seorang mukmin dan muslim.
Wasil bin Atha’ tidak sesuai dengan pendapat gurunya itu, lantas ia membentak, lalu keluar dari majelis
gurunya dan kemudian mengadakan majelis lain di suatu pondok dari Masjid Basrahitu.
Oleh karena ini, maka Wasil bin Atha’ dinamai kaum Mu’tazilah, karena ia mengasingkan diri dari
gurunya.Dalam mengasingkan diri ini ia diikuti oleh seorang kawannya, namanya Umar bin ’Ubeid (meninggal
145 H).
Sejarah tak mencatat tanggal hari dan bulan perceraian, tetapi kalau usianya Wasil bin
Atha’ ketika itu 40 tahun, yaitu usia seorang yang sudah bertanggung jawab, maka gerakan
ini dimulai tahun 120 Hijriyah, karena lahirnya Wasil bin Atha’ adalah pada tahun 80 Hijriyah.
Jadi dapat dikatakan secara bulat bahwa permulaan munculnya faham Mu’tazilah
pada permulaan abad ke II Hijriyah, dengan guru besarnya Wasil bin Atha’ dan Umar bin
’Ubeid. Yang berkuasa ketika itu Khalifah Hisyam bin Abdul Muluk dari bani Umayyah, yaitu
dari tahun 100-125 H.
b) Adapula orang mengatakan bahwa Mu’tazilah ialah karena mengasingkan diri dari
masyarakat. Orang-orang Mu’tazilah ini pada mulanya adalah orang-orang Syi’ah yang patah
hati akibat menyerahnya Khalifah Hasan bin Ali bin Abi Thalib kepada Khalifah Mu’awiyah
dari bani Umayyah. Mereka memisahkan diri dari siasah (politik) dan hanya mengadakan
kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan.
2.POKOK-POKOK AJARAN KAUM MU’TAZILAH
Pokok ajaran kaum Mu’tazilah berkisar pada 5 (lima) soal, yaitu.
1. Tauhid(keEsaanTuhan)
2. Al’Adl(keadilanTuhan)
3. AlWa’duWalWa’id(janji baik dan janji buruk)
4. Manzilah Bainal Manzilatein(tempat diantara dua tempat)
5. Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar.
pokok pertama ialah tauhid.
Tauhid kaum Mu’tazilah tidak mengakui adanya sifat-sifat Tuhan, tetapi Tuhan adalah zat yang
tunggal tanpa sifat.
Tuhan mendengar dengan dzat-Nya, Tuhan melihat dengan dzat-Nya, Tuhan berkata dengan dzat-
Nya.Sifat Tuhan tidak ada,kata kaum Mu’tazilah.
Karena itu mereka memfatwakan dan bahkan pernah memaksa orang supaya meyakini bahwa Al Qur’an
itu makhluk, bahwa Al Qur’an itu Hadist, bukan kata Allah SWT, yang qadim sebagai I’itiqad kaum
Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Fatwa ini telah menghebohkan dunia Islam dan membunuh beribu-ribu ulama Islam pada abad ke II
hijriyah dalam peristiwa yang dinamai ”Peristiwa Qur’an Makhluk”.
Pokok kedua ialah keadilan.
Tuhan itu adil, kata mereka.Manusia di hukum oleh Tuhan karena ia mengerjakan dosa dan di beri
pahala oleh-Nya kalau ia membuat amal ibadah yang baik.Oleh karena itu – kata kaum Mu’tazilah, sekali
perbuatan manusia di atas dunia ini di buat dan diciptakan oleh manusia sendiri, biar perbuatan baik
atau perbuatan buruk. Semua pekerjaan manusia tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan dan bahkan
Tuhan tidak tahu apa yang dikerjakan oleh manusia.
Pokok ketiga tentang janji baik dan janji buruk.
Tuhan telah berjanji kata kaum Mu’tazilah, bahwa siapa yang durhaka akan dihukum-Nya
dan siapa yang mengerjakan pekerjaan baik akan diberi-Nya upah. Oleh karena itu, sekalian orang
yang berbuat dosa tidak akan diampuni-Nya lagi kalau ia wafat sebelum taubat dan akan terus
masuk neraka tak keluar lagi. Ini sesuai dengan janji-Nya.
Akan tetapi, kalau orang mukmin berbuat dosa maka ia di hukum dalam neraka di suatu
tempat, lain dari tempatnya orang kafir. Nerakanya agak dingin, mereka tinggal diantara dua
tempat, yakni antara surga dan neraka.
Inilah pokok keempat dari pengkajian Mu’tazilah, yaitu ”tempat diantara dua tempat”.
Adapun ”amar ma’ruf” dan ”nahi mungkar” adalah wajib bagi setiap orang Islam, sama dengan
kepercayaan kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah, akan tetapi yang ma’ruf bagi kaum Mu’tazilah ialah
hanya pendapat mereka, bukan ma’ruf yang sesuai dengan AlQur’an dan Hadist.
Berdasarkan pangkal yang lima ini banyaklah fatwa-fatwa kaum Mu’tazilah yang
bertentangan dengan fatwa dunia Islam. Di dalam, kitab-kitab Usuluddin terdapat banyak sekali
perkataan ”Khilafan Lil Mu’tazilah” yang artinya ”berbeda dengan faham Mu’tazilah”.
Oleh karena itu, kemudian umat Islam telah sepakat menetapkan bahwa faham dan I’itiqad
kaum Mu’tazilah adalah salah, tidak sesuai dengan i’tiqad Nabi Muhammad SAW, dan sahabat-
sahabatnya, tidak sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist.
Imam mereka yang dinamai ”Qadli Qudlat” (Qadli dari sekalian Qadli) bernama Abdul
Jabbar bin Ahmad (wafat : 415 H), mengarang sebuah buku bernama ”Syarah Usulil Khamsah”
(Penjelasan tentang pokok yang lima) tebal 804 halaman, dimana diterangkan panjang lebar
pokok-pokok keimanan kaum Mu’tazilah yang lima.
Presentation of ilmu kalam

More Related Content

What's hot (20)

ppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalamppt aliran dalam ilmu kalam
ppt aliran dalam ilmu kalam
 
Mata Kuliah Ilmu Kalam Dan Tasyawuf
Mata Kuliah Ilmu Kalam Dan TasyawufMata Kuliah Ilmu Kalam Dan Tasyawuf
Mata Kuliah Ilmu Kalam Dan Tasyawuf
 
Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1
 
Aliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilahAliran teologi islam mu'tazilah
Aliran teologi islam mu'tazilah
 
69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah69011339 makalah-mu-tazilah
69011339 makalah-mu-tazilah
 
Presentation of ilmu kalam
Presentation of ilmu kalamPresentation of ilmu kalam
Presentation of ilmu kalam
 
Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)Akhlak tasawuf (staipana)
Akhlak tasawuf (staipana)
 
Modul 14 kb 2
Modul 14 kb 2Modul 14 kb 2
Modul 14 kb 2
 
Aliran kalam1
Aliran kalam1Aliran kalam1
Aliran kalam1
 
Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4
 
Beberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
Beberapa Prasangka Negatif terhadap IslamBeberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
Beberapa Prasangka Negatif terhadap Islam
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan SpiritualPelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
Pelatihan Kecerdasan Nurani dan Spiritual
 
Forever Life Management
Forever Life ManagementForever Life Management
Forever Life Management
 
Bab 3 tambahan
Bab 3 tambahanBab 3 tambahan
Bab 3 tambahan
 
pengantar studi islam
pengantar studi islampengantar studi islam
pengantar studi islam
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
 
Materi dauroh fiqh tahawwulat
Materi dauroh fiqh tahawwulatMateri dauroh fiqh tahawwulat
Materi dauroh fiqh tahawwulat
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 

Similar to Presentation of ilmu kalam

Similar to Presentation of ilmu kalam (20)

Qadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariahQadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariah
 
aliran-kalam1.ppt
aliran-kalam1.pptaliran-kalam1.ppt
aliran-kalam1.ppt
 
aliran-kalam1.ppt
aliran-kalam1.pptaliran-kalam1.ppt
aliran-kalam1.ppt
 
Kel._2__Aliran_Qodariyah.pdf
Kel._2__Aliran_Qodariyah.pdfKel._2__Aliran_Qodariyah.pdf
Kel._2__Aliran_Qodariyah.pdf
 
Tugas ilmu kalam time line
Tugas ilmu kalam time lineTugas ilmu kalam time line
Tugas ilmu kalam time line
 
JABARIYAH QODARIYAH KEL 5.pptx
JABARIYAH QODARIYAH KEL 5.pptxJABARIYAH QODARIYAH KEL 5.pptx
JABARIYAH QODARIYAH KEL 5.pptx
 
afifah rizky maharani_aliran - aliran islam
afifah rizky maharani_aliran - aliran islamafifah rizky maharani_aliran - aliran islam
afifah rizky maharani_aliran - aliran islam
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - Mutazilah
 
Mukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptxMukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptx
 
AKIDAH AKHLAK.pptx
AKIDAH AKHLAK.pptxAKIDAH AKHLAK.pptx
AKIDAH AKHLAK.pptx
 
Ilmu tauhid
Ilmu tauhidIlmu tauhid
Ilmu tauhid
 
Bims1023 Aqidah Islam - Bab 2
Bims1023 Aqidah Islam - Bab 2Bims1023 Aqidah Islam - Bab 2
Bims1023 Aqidah Islam - Bab 2
 
hakikat-manusia-menurut-islam
hakikat-manusia-menurut-islamhakikat-manusia-menurut-islam
hakikat-manusia-menurut-islam
 
Al Mutazilah
Al MutazilahAl Mutazilah
Al Mutazilah
 
Sholawat barzanji
Sholawat barzanjiSholawat barzanji
Sholawat barzanji
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11
 
Manusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'anManusia dalam perspektif alqur'an
Manusia dalam perspektif alqur'an
 
materi kuliah-agama-etika-islam
materi kuliah-agama-etika-islammateri kuliah-agama-etika-islam
materi kuliah-agama-etika-islam
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Presentation of ilmu kalam

  • 1. TENTANG ALIRAN JABARIYAH, QADARIYAH, DAN MU’TAZILLAH Oleh : SURYA PUTRA MANAB (13.1300.055) RASNAWATI (13.1300.031) NURYANI (13.1300.032)
  • 2. PEMBAHASAN A. JABARIYAH 1.Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Jabariyah Secara bahasa jabariyah berasal dari kata yang mengandung pengertian memaksa. Di dalam kamus Al-Munjid dijelaskan bahwa nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Sedangkan secara istilah, jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur) . Menurut Harun Nasution jabariyah adalah faham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan oleh qadha dan qadar Allah. Maksudnya adalah bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, namun diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya. Di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat karena tidak memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahkan bahwa jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
  • 3. Harun Nasution menjelaskan bahwa dalam situasi demikian masyarakat Arab tidak melihat jalan untuk mengubah keadaan di sekeliling mereka sesuai dengan kehidupan yang diinginkan. Mereka merasa lemah dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup. Artinya mereka banyak bergantung pada alam, sehingga menyebabkan mereka menganut faham fanatisme .
  • 4. Faham ini pertama kali diperkenalkan oleh Ja’d bin Dirham kemudian disebarkan oleh Jahm bin Shufwan dari Khurasan. Dalam sejarah teologi Islam, Jahm tercatat sebagai tokoh yang mendirikan aliran jahmiyah dalam kalangan Murji’ah. Ia adalah sekretaris Suraih bin Al-Haris dan selalu menemaninya dalam gerakan melawan Bani Umayah. Sebenarnya benih-benih faham jabariyah juga dapat dilihat dalam beberapa peristiwa sejarah diantaranya. 1. Khalifah Umar bin al-Khattab pernah menangkap seorang pencuri. Ketika diinterogasi pencuri itu berkata “Tuhan telah menentukan aku mencuri” mendengar itu Umar memberikan dua jenis hukuman kepada orang itu yaitu hukuman potong tangan dan hukuman dera karena menggunakan dalil takdir Tuhan.
  • 5. 2) Para Tokoh- Tokoh Jabariyah. Menurut Asy-Syahratsani, jabariyah dapat dikelompokan menjadi dua bagian. kelompok ekstrim dan moderat. Di antara tokoh-tokoh Jabariyah ekstrim ialah sebagai berikut: 1. Jahm bin Safwan Nama lengkapnya adalah Abu Mahrus Jaham bin Safwan. Pendapatnya mengenai persoalan teologi adalah sebagai berikut: a. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan. Pendapat Jahm mempunyai tentang keterpaksaan ini lebih terkenal dibanding dengan pendapatnya tentang surga dan neraka, konsep iman, kalam Tuhan, meniadakan sifat Tuhan (nahyu as- sifat), dan melihat Tuhan di akhirat. b. Surga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain Tuhan.
  • 6. 2.Ja’d bin dirham Ja’d adalah seorang Maulana Bani Hakim, tinggal di Damaskus. Ia dibesarkan di dalam lingkungan orang Kristen yang senang membicarakan teologi. Semula ia dipercaya untuk mengajar di lingkungan Bani Umayah, tetapi setelah tampak pikiran-pikirannya yang kontroversial, Bani Umayah menolaknya. Kemudia Al-Ja’d lari ke Kufah dan disana ia bertemu dengan Jahm untuk dikembangkan dan disebarluaskan. Menjelaskannya sebagai berikut. A. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk, seperti berbicara, melihat, dan mendengar. B. Manusia dipaksa oleh Allah dalam segala-galanya.
  • 7. Berbeda dengan jabariyah ekstrim, jabariyah moderat mengatakan bahwa Tuhan memang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik. Tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. Inilah yang dimaksud dengan kasab . Menurut faham kasab, manusia tidaklah majbur (dipaksa oleh Tuhan), tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan . Yang termasuk tokoh jabariyah moderat adalah sebagai berikut 1.An-Najjar Nama lengkapnya adalah Husain bin Muhammad An-Najjar. Di antara pendapat- pendapatnya adalah: a.Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Itulah yang disebut kasab. b. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat. Akan tetapi an-Najjar mengatakan bahwa Tuhan dapat saja memindahkan potensi hati (ma’rifat) pada mata, sehingga manusia dapat melihat Tuhan.
  • 8. 2.Adh-Dhirar Dhirar mengatakan bahwa Tuhan dapat dilihat di akhirat melalui indera ke enam. Adapun golongan jabariyah mengatakan bahwa tidak ada ikhtiar bagi manusia, sebab Tuhan telah lebih dahulu menentukan segala-galanya. Sementara Ahlussunnah menetapkan usaha dan ikhtiar bagi manusia dan Allah yang menentukan. Jadi, orang akan mendapat pahala dengan usaha dan ikhtiarnya, juga sebaliknya ia akan mendapat dosa oleh sebab usaha dan ikhtiarnya.Terlepas dari perbedaan pendapat tentang awal lahirnya aliran ini, dalam al-Qur’an sendiri banyak terdapat ayat-ayat yang melatar belakangi lahirnya faham jabariyah diantaranya. Dalam surat Ash-Shaffat ayat 96, Allah berfirman: “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”. Dalam surat Al-An’am ayat 111, Allah berfirman: “Mereka tidak akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki”. DalamsuratAl-Anfal ayat17,Allah berfirman : “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar,tetapiAllah-lah yang melempar. Ayat-ayat diatas terkesan membawa seseorang pada alam pikiran jabariyah. Mungkin inilah yang menyebabkan pola pikir jabariyah masih tetap ada di kalangan umat Islam hingga kini walaupun anjurannya telah tiada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, manusia dalam paham jabariyah adalah sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Seluruh tindakan dan perbuatan kehendak Tuhan.manusia tidak boleh lepas dari aturan.
  • 9. B.QADARIYAH 1)Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Aliran Qadariyah Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata yang artinya kemampuan dan kekuatan. Secara terminologi, qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan . Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa qadariyah dipakai untuk nama suatu aliran yang memberi penekanan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Harun Nasution menegaskan bahwa kaum qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan .Seharusnya, sebutan Qadariyah diberikan kepada aliran yang berpendapat bahwa qadar menentukan segala tingkah laku manusia, baik yang bagus maupun yang jahat. Namun sebutan tersebut telah melekat pada kaum sunni, yang percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan berkehendak.
  • 10. Tentang kapan munculnya faham Qadariyah dalam Islam, tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa ahli teologi Islam yang menghubungkan faham qadariyah ini dengan kaum Khawarij. Pemahaman mereka (kaum khawarij) tentang konsep iman, pengakuan hati dan amal dapat menimbulkan kesadaran bahwa manusia mampu sepenuhnya memilih dan menentukan tindakannya sendiri. Menurut Ahmad Amin seperti dikutip Abuddin Nata, berpendapat bahwa faham qadariyah pertama sekali dimunculkan oleh Ma’bad Al-Jauhani dan Ghailan Ad- Dimasyqy . Sementara itu Ibnu Nabatah dalam kitabnya Syarh Al-Uyun, memberi informasi lain bahwa yang pertama sekali memunculkan faham qadariyah adalah orang Irak yang semula beragama Kristen kemudian masuk Islam dan balik lagi ke agama Kristen. Dari orang inilah Ma’bad dan Ghailan mengambil faham ini . Orang Irak yang dimaksud, sebagaimana dikatakan Muhammad Ibnu Syu’ib yang memperoleh informasi dari Al-Auzai, adalah Susan.
  • 11. 3).Tokoh dan Ajaran dalam Aliran Qadariyah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tokoh yang pertama kali memunculkan faham qadariyah dalam Islam adalah Ma’bad Al-Jauhani dan temannya Ghailan Al-Dimasyqy. 1.Ma’bad Al-Jauhani Menurut Al-Zahabi dalam kitabnya Mizan al-I’tidal, yang dikutip Ahmad Amin dalam Sirajuddin Zar, menerangkan bahwa ia adalah tabi’in yang dapat dipercaya, tetapi ia memberikan contoh yang tidak baik dan mengatakan tentang qadar. Lalu ia dibunuh oleh al-Hajjaj karena ia memberontak bersama Ibnu al-Asy’as. Tampaknya disini ia dibunuh karena soal politik, meskipun kebanyakan mengatakan bahwa terbunuhnya karena soal zindik. Ma’bad Al-Jauhani pernah belajar kepada Hasan Al-Bashri, dan banyakpendudukBasrah yang mengikuti alirannya. 2.Ghailan Ibnu Muslim Al-Damasyqys Sepeninggal Ma’bad, Ghailan Ibnu Muslim al-damasyqy yang dikenal juga dengan Abu Marwan. Menurut Khairuddin al-Zarkali dalam Sirajuddin Zar menjelaskan bahwa Ghailan adalah seorang penulis yang pada masa mudanya pernah menjadi pengikut Al-Haris Ibnu Sa’id yang dikenal sebagai pendusta. Ia pernah taubat terhadap pengertian faham qadariyahnya dihadapan Umar Ibnu Abdul Aziz, namun setelah Umar wafat ia kembali lagi dengan mazhabnya . Ia akhirnya mati dihukum bunuh oleh Hisyam ‘Abd al-Malik (724-743). Sebelum dijatuhi hukuman bunuh diadakan perdebatan antara Ghailan dan al-Awza’I yang dihadiri oleh Hisyam sendiri. Nama qadariyah bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. Dalam ajarannya, aliran qadariyah sangat menekankan posisi manusia yang amat menentukan dalam gerak laku dan perbuatannya. Manusia dinilai mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya sendiri atau untuk tidak melaksanakan kehendaknya itu. Dalam menentukan keputusan yang menyangkut perbuatannya sendiri, manusialah yang menentukan ,tanpa ada tangan Tuhan.
  • 12. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faham qadariyah telah meletakkan manusia pada posisi merdeka dalam menentukan tingkah laku dan kehendaknya. Jika manusia berbuat baik maka hal itu adalah atas kehendak dan kemauannya sendiri serta berdasarkan kemerdekaan dan kebebasan memilih yang ia miliki. Oleh karena itu jika seseorang diberi ganjaran yang baik berupa surga di akhirat, atau diberi siksaan di neraka maka semua itu adalah atas pilihannya sendiri. Selanjutnya, terlepas apakah faham qadariyah itu dipengaruhi oleh faham dari luar atau tidak, yang jelas di dalam Al-Quran dapat dijumpai ayat-ayat yang dapat menimbulkan faham qadariyah sebagaimana disebutkan diatas , diantaranya adalah. Dalam surat al-Ra’dayat11,Allahberfirman: “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Dalam surat Fushshilat ayat40,Allahberfirman: “Berbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan” Dalam surat al-Kahfi ayat29, Allah berfirman: “Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barang siapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Dengan demikian faham qadariyah memiliki dasar yang kuat dalam Islam, dan tidaklah beralasan jika ada sebagian orang menilai faham ini sesat atau keluar dari islam.
  • 13. C.MU’TAZILAH 1.Latar Belakang Lahirnya Mu’tazilah Perkataan ”Mu’tazilah” berasal dari kata ”I’itizal”, artinya membersihkan diri. Kaum Mu’tazilah berarti kaum yang membersihkan diri. Aliran Mu’tazilah lahir kurang lebih pada permulaan abad kedua hijriyah di kota Bashrah (Irak), pusat ilmu dan peradaban Islam pada masa itu, tempat peraduan aneka kebudayaan asing dan pertemuan bermacam-macam agama. Ada beberapa pendapat yang berbeda dalam menerangkan sebab-sebab munculnya kaum Mu’tazilahini,yaitu : a) Ada seorang guru besar di Baghdad, namanya Syeikh Hasan Bashri (meninggal tahun 110 H). Di antara muridnya ada seorang yang bernama Wasil bin Atha’ (meninggal pada tahun 131 H). Pada suatu hari imam Hasan Bashri menerangkan bahwa orang Islam yang telah iman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi ia kebetulan mengerjakan dosa besar, maka orang itu tetap muslim tetapi muslim durhaka. Di akhirat nanti, kalau ia wafat sebelum taubat dari dosanya, ia dimasukkan ke dalam neraka buat sementara untuk menerima hukuman atas perbuatan dosanya, tetapi sudah menjalankan hukuman ia dikeluarkan dari dalam neraka dan dimasukkan ke dalam surga sebagai seorang mukmin dan muslim. Wasil bin Atha’ tidak sesuai dengan pendapat gurunya itu, lantas ia membentak, lalu keluar dari majelis gurunya dan kemudian mengadakan majelis lain di suatu pondok dari Masjid Basrahitu. Oleh karena ini, maka Wasil bin Atha’ dinamai kaum Mu’tazilah, karena ia mengasingkan diri dari gurunya.Dalam mengasingkan diri ini ia diikuti oleh seorang kawannya, namanya Umar bin ’Ubeid (meninggal 145 H).
  • 14. Sejarah tak mencatat tanggal hari dan bulan perceraian, tetapi kalau usianya Wasil bin Atha’ ketika itu 40 tahun, yaitu usia seorang yang sudah bertanggung jawab, maka gerakan ini dimulai tahun 120 Hijriyah, karena lahirnya Wasil bin Atha’ adalah pada tahun 80 Hijriyah. Jadi dapat dikatakan secara bulat bahwa permulaan munculnya faham Mu’tazilah pada permulaan abad ke II Hijriyah, dengan guru besarnya Wasil bin Atha’ dan Umar bin ’Ubeid. Yang berkuasa ketika itu Khalifah Hisyam bin Abdul Muluk dari bani Umayyah, yaitu dari tahun 100-125 H. b) Adapula orang mengatakan bahwa Mu’tazilah ialah karena mengasingkan diri dari masyarakat. Orang-orang Mu’tazilah ini pada mulanya adalah orang-orang Syi’ah yang patah hati akibat menyerahnya Khalifah Hasan bin Ali bin Abi Thalib kepada Khalifah Mu’awiyah dari bani Umayyah. Mereka memisahkan diri dari siasah (politik) dan hanya mengadakan kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan.
  • 15. 2.POKOK-POKOK AJARAN KAUM MU’TAZILAH Pokok ajaran kaum Mu’tazilah berkisar pada 5 (lima) soal, yaitu. 1. Tauhid(keEsaanTuhan) 2. Al’Adl(keadilanTuhan) 3. AlWa’duWalWa’id(janji baik dan janji buruk) 4. Manzilah Bainal Manzilatein(tempat diantara dua tempat) 5. Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar. pokok pertama ialah tauhid. Tauhid kaum Mu’tazilah tidak mengakui adanya sifat-sifat Tuhan, tetapi Tuhan adalah zat yang tunggal tanpa sifat. Tuhan mendengar dengan dzat-Nya, Tuhan melihat dengan dzat-Nya, Tuhan berkata dengan dzat- Nya.Sifat Tuhan tidak ada,kata kaum Mu’tazilah. Karena itu mereka memfatwakan dan bahkan pernah memaksa orang supaya meyakini bahwa Al Qur’an itu makhluk, bahwa Al Qur’an itu Hadist, bukan kata Allah SWT, yang qadim sebagai I’itiqad kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah. Fatwa ini telah menghebohkan dunia Islam dan membunuh beribu-ribu ulama Islam pada abad ke II hijriyah dalam peristiwa yang dinamai ”Peristiwa Qur’an Makhluk”. Pokok kedua ialah keadilan. Tuhan itu adil, kata mereka.Manusia di hukum oleh Tuhan karena ia mengerjakan dosa dan di beri pahala oleh-Nya kalau ia membuat amal ibadah yang baik.Oleh karena itu – kata kaum Mu’tazilah, sekali perbuatan manusia di atas dunia ini di buat dan diciptakan oleh manusia sendiri, biar perbuatan baik atau perbuatan buruk. Semua pekerjaan manusia tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan dan bahkan Tuhan tidak tahu apa yang dikerjakan oleh manusia.
  • 16. Pokok ketiga tentang janji baik dan janji buruk. Tuhan telah berjanji kata kaum Mu’tazilah, bahwa siapa yang durhaka akan dihukum-Nya dan siapa yang mengerjakan pekerjaan baik akan diberi-Nya upah. Oleh karena itu, sekalian orang yang berbuat dosa tidak akan diampuni-Nya lagi kalau ia wafat sebelum taubat dan akan terus masuk neraka tak keluar lagi. Ini sesuai dengan janji-Nya. Akan tetapi, kalau orang mukmin berbuat dosa maka ia di hukum dalam neraka di suatu tempat, lain dari tempatnya orang kafir. Nerakanya agak dingin, mereka tinggal diantara dua tempat, yakni antara surga dan neraka. Inilah pokok keempat dari pengkajian Mu’tazilah, yaitu ”tempat diantara dua tempat”. Adapun ”amar ma’ruf” dan ”nahi mungkar” adalah wajib bagi setiap orang Islam, sama dengan kepercayaan kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah, akan tetapi yang ma’ruf bagi kaum Mu’tazilah ialah hanya pendapat mereka, bukan ma’ruf yang sesuai dengan AlQur’an dan Hadist. Berdasarkan pangkal yang lima ini banyaklah fatwa-fatwa kaum Mu’tazilah yang bertentangan dengan fatwa dunia Islam. Di dalam, kitab-kitab Usuluddin terdapat banyak sekali perkataan ”Khilafan Lil Mu’tazilah” yang artinya ”berbeda dengan faham Mu’tazilah”. Oleh karena itu, kemudian umat Islam telah sepakat menetapkan bahwa faham dan I’itiqad kaum Mu’tazilah adalah salah, tidak sesuai dengan i’tiqad Nabi Muhammad SAW, dan sahabat- sahabatnya, tidak sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist. Imam mereka yang dinamai ”Qadli Qudlat” (Qadli dari sekalian Qadli) bernama Abdul Jabbar bin Ahmad (wafat : 415 H), mengarang sebuah buku bernama ”Syarah Usulil Khamsah” (Penjelasan tentang pokok yang lima) tebal 804 halaman, dimana diterangkan panjang lebar pokok-pokok keimanan kaum Mu’tazilah yang lima.