1. Cabe Jawa (piper retrofractum Vahl.)
CABAI. Buah dan tumbuhan anggota genus capsicum ini seperti pisau bermata dua.
Bisa dicintai karena bisa menambah gairah makan dan melezatkan makanan, bisa
juga karena pedas, panas, dan memerihkan makanan. Anda boleh benci buah yang
satu ini. Tapi Anda tak bisa menolak bahwa buah yang satu ini bisa mengatasi
sejumlah penyakit, antara lain stroke, serangan jantung koroner, dan impotensi.
Supaya pedas dan tambah lezat, orang sering mencampurkan cabai ke dalam
masakan. Ada yang menggunakan cabai merah yang besar dan panjang, ada yang
menggunakan cabai hijau dan ada yang menggunakan cabai keriting. Tapi
kebanyakan orang memilih cabai keriting untuk membuat masakan atau makanan
menjadi lebih pedas. Itu karena ukurannya lebih kecil dan kadar airnya lebih
sedikit, sehingga zat pedasnya per 100 gr lebih banyak. Apakah hanya itu manfaat
cabai?
Kandungan dan Manfaat
Ternyata, menurut dr Prapti Utami, seorang konsultan herbal, di tanaman obat
keluarga EVERGREEN, Bintaro Jaya, Tangerang, banyak orang belum tahu manfaat
cabai. Cabai sebetulnya merupakan makanan kaya gizi. Cabai rawit banyak
mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A), lebih daripada buah-
buahan seperti mangga, nanas, pepaya, dan semangka. Bahkan kadar mineralnya,
terutama kalsium dan fosfor, mengungguli ikan segar. Tapi kandungan vitamin C
cabai hijau lebih tinggi daripada cabai rawit. Demikian pun paprika. Paprika merah
punya kandungan vitamin C lebih tinggi dua kali lipat daripada paprika berwarna
lain. Kadar betakarotennya pun lebih unggul sembilan kali daripada paprika hijau.
Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terletak pada bagian dekat kulit.
Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin yang tersimpan dalam
“urat” putih cabai, tempat melekatnya biji. Karena itu, untuk mengurangi rasa
pedasnya, biasanya cabai merah dibuang bijinya berikut uratnya. Kapsaisin cabai
bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan. Belum lagi
kemampuannya merangsang produksi hormon endorphin yang mampu
membangkitkan sensasi kenikmatan. Itulah sebabnya orang makan cabai ketika
kepala pusing. Rasa pedas yang ditimbulkan kapsaisin menghalangi aktivitas otak
untuk menerima sinyal rasa sakit yang kita derita,” tandas dr Prapti.
Senyawa kapsaisin ternyata tak hanya merangsang nafsu makan, tetapi juga
menjadi obat. Kapsaisin mengencerkan lendir sehingga melonggarkan
penyumbatan pada tenggorokan dan hidung, termasuk sinusitis. Kapsaisin juga
2. bersifat antikoagulan dengan cara menjaga darah supaya tetap encer dan
mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Tak heran, orang yang
sering makan cabai kemungkinan kecil menderita penyumbatan pembuluh darah
(aterosklerosis). Itu berarti juga kecil kemungkinan menderita serangan stroke,
jantung koroner, dan impotensi.
Cabai Jawa
Pernah dengar cabai puyang? Di Jawa, orang sering memesannya pada penjual
jamu gendong. Dan kebanyakan yang memesan cabai puyang ini adalah perempuan
yang baru saja melahirkan. Mengapa? Karena racikan cabai puyang diyakini dapat
membersihkan rahim dan menyegarkan badan karena kepenatan atau kelelahan.
Cabai Jawa (piper retrofractum), salah satu bahan racikan dalam cabai puyang,
mengandung sejumlah unsur kimia yang memiliki unsur penghilang lelah dan
penyembuh penyakit. Bagian buahnya mengandung zat pedas piperine, chavicine,
palmetic acids, tetrahydropiperic acids, 1 undecylenyl-3, 4-methylenedioxy
benzene, piperidin, minyak asiri, N-isobutyldeka-trans-2-trans-4-dienamide, dan
sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan
menekan susunan saraf pusat. Sementara bagian akar mengandung pepirine,
piplartine, dan piperlonguminine.
Selain itu, lanjut dr Prapti buah cabai jawa juga berkhasiat menghilangkan nyeri
(analgesik), peluruh keringat (diaforetik), dan peluruh kentut (karminatif,
stimulan, dan afrodisiak). Sementara akar cabai Jawa pedas dan hangat rasanya,
berkhasiat sebagai tonik, diuretik, stomakik, dan peluruh haid (emenagog).
Ada sejumlah penyakit yang bisa diatasi dengan cabai Jawa ini, antara lain kejang
perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air
besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung
berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah
rendah. Akarnya dapat mengatasi kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat
hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa
lemah, stroke, rematik, dan nyeri pinggang. Sedangkan daunnya dapat digunakan
untuk mengatasi kejang perut dan sakit gigi. Caranya cukup gampang. Buah
sebanyak 2,5-5 gr dijadikan pil atau direbus, lalu diminum.
Untuk kasus sakit gigi, pengolahan dan pemakaiannya juga gampang. Buah cabai
dijemur hingga kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirup melalui hidung
atau dimasukkan ke gigi yang berlubang. Bubuk ini juga bisa digunakan untuk
rematik dan parem setelah malahirkan. Sementara daunnya dapat digunakan
sebagai obat kumur pada radang mulut. Untuk membersihkan rahim, atau sebagai
3. obat kuat kumur pada radang mulut. Untuk membersihkan rahim, atau sebagai
obat kuat, yang digunakan adalah akar kering. Akar sebanyak 3 gr digiling halus,
diseduh dengan air panas dan diminum.
Untuk kejang perut, ambil daun cabai Jawa segar sebanyak 3 lembar, dicuci lalu
ditumbuk dan kemudian seduh dengan segelas air panas. Setelah itu disaring dan
diminum. Untuk sakit gigi, ambil daun cabai Jawa segar sebanyak 3 lembar, dicuci
lalu ditumbuk. Kemudian seduh dengan segelas air panas. Selagi hangat disaring
dan airnya dipakai untuk berkumur. Bisa juga mengunyah akar lekat, tapi mesti
dibuang setelah dikunyah.
sumber :
(Genie/Genie/tty) dan
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/10/20/27/155709/atasi-
stroke-dengan-cabai
Nama Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.)
Nama Lokal Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula
(Jawa),; Cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah
(Madura).; Lada panjang, cabai jawa, cabai panjang
(Sumatera).; Cabia (Makasar). Long pepper (Inggris);
Deskripsi Cabe jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam
di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-
tempat yang tanahnya dak lembap dan berpasir seperti
di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m
dpl. Tumbuhan menahun, batang percabangan liar,
tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar
lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m.
Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan
menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya
bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung
runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan
atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang
8,5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau. Bunga berkelamin
tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau
sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir
4. betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat
panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil,
permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7
cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang, masih
muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna
berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya
menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras,
cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek
batang.
Untuk Penyakit Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri,
diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi,
batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar
melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah,
pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim
dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke,
nyeri pinggang, kejang perut.;
Pemanfaatan BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan
daun, dikeringkan.
lNDIKASI :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.
Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
5. - membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.
Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.
CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu
diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering
lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui
hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies
dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah
melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk.
Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun
untuk obat kumur pada radang mulut.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Neurastenia :
Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang,
rimpang lempuyang
3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3
jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas
air bersih
sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu
diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
2. Masuk angin :
Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L.) dan
daun
kesumba keling (Bixa orellana L.), masing-masing 3/4
6. genggam, gula
enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-
potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @
3/4 gelas.
3. Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat:
Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh
dengan
air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.
4. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis
melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung :
Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus.
Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum
sekaligus.
5. Sakit gigi :
a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci
lalu
ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air panas. Selagi
hangat
disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu dibuang.
6. Kejang perut :
Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
ditumbuk.
Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring
Ialu
diminum sekaligus
7. Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
7. Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu
jari
ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil
diaduk
rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.
8. Demam :
Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh
dengan
1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama
ampasnya selagi
hangat.
CATATAN : Penderita panas dalam dan perempuan hamil
dilarang minum ramuan tumbuhan ini.