SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF
Pokok Bahasan : Asuhan Nifas dan Menyusui
Sub pokok bahasan : ASI Eksklusif
Tempat : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Sasaran : Ibu Menyusui
Waktu : Selasa, 31 oktober 2017 Pukul 08.30 Wita s/d selesai
A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama
yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak
yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum
terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau
tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu jam pasca
melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan
untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan
bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak
terkecuali di Lampung.
B. TUJUAN
 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu
dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
2
4. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
6. ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu
yang bekerja
7. ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
Media dan alat
 Leaflet
 LCD
 Laptop
Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Selasa, 31 oktober 2017
Pukul : Pukul 08.30 Wita s/d selesai
Tempat : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Pengorganisasian
 Presenter : Nurlena Sari
 Moderator : Siti Fatmah Almunawaroh
 Fasilitator :
 Observer : Domas Nurchandra P, M.Keb
Rincian Tugas
 Presenter : Memberikan penyuluhan
 Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup
acara
 Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan
Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
3
5. Teknik cara menyusui yang benar
6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
7. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
Kegiatan Penyuluhan
No Tahap
Kegiatan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam
 Memperkenalkan
diri
 Menyampaikan
tentang tujuan
pokok materi
 Menyampaikan
pokok pembahasan
Kontrak waktu
 Menjawab salam
 Mendengarkan
dan menyimak
 Bertanya
mengenai
perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
Kata-kata/
kalimat
2. Pelaksanaan 25
menit
Penyampaian Materi
 Menjelaskan
Pengertian ASI
Eksklusif
 Menjelaskan
kandungan ASI
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk ibu
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
 Menjelaskan teknik
cara menyusui yang
benar
 Menjelaskan cara
pemberian dan
 Mendengarkan
penjelasan dan
menyimak
Lembar
balik
4
D.Kriteria Evaluasi
Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif!
2. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu!
3. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi!
4. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar!
5. Jelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja!
Jawaban
1. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2
tahun.
2. Mengurangi insiden kanker payudara, mencegah perdarahan pasca
persalinan, mengurangi anemia, dapat digunakan sebagai metode kb
sementara, mempercepat kembali ke berat semula, mempercepat kembali
ke berat semula, steril, aman dari pencemaran kuman, selalu tersedia
penyimpanan ASI
bagi ibu yang
bekerja
 Memahami masalah
dalam menyusui dan
penanganannya
3. Penutup 10
menit
a.
 Memberikan
kesempatan bertanya
 Melakukan evaluasi
 Menyampaikan
kesimpulan materi
 Membagikan leaflet
dan reinforcement
 Mengakhiri
pertemuan dan
menjawab salam
 Bertanya
 Sasaran dapat
menjawab tentang
pertanyaan yang
diajukan
 Mendengarkan
 Merespon
 Menjawab salam
Kata-kata/
kalimat
5
dengan suhu yang sesuai dengan bayi, mengandung antibodi yang dapat
menghambat pertumbuhan virus, tidak ada bahaya alergi
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi,ASI sebagai nutrisi,ASI
meningkatkan jalinan kasih sayang,dan Mengupayakan pertumbuhan
yang baik
4. Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI
Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan
ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam
Melepaskanhisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
6
dengan payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
5. Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah
menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat
bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat
bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI
dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk
ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam
dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api
karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan
merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula);
atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun
plastik styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu
yang diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk
membekukan makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan)
A. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
7
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara
(WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun.
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam
usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat
untuk:
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme,
Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,
Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
KADARZAT GIZI ASI SUSU SAPI
PROTEIN
LEMAK
LAKTOSA
KALORI
VITAMIN A
12 gr
3,8 gr
7,0 gr
75,0 Kal
53,0 KI
3,3 gr
3,8 gr
4,8 gr
66,0 Kal
34,0 KI
8
VITAMIN B1
VITAMIN C
KALSIUM
BESI
0,11 mgr
43,0 mgr
30,0 mgr
0,15 mgr
0,42 mgr
1,8 mgr
125,0 mgr
0,1 mgr
Perbedaan antara ASI dengan susu formula
Perbedaan ASI Susu Formula
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara
lain:faktor pembentuk sel-sel otak,
terutama DHA, dalam kadar tinggi.
ASI juga mengandung whey (protein
utama dari susu yang berbentuk cair)
lebih banyak daripada kasein (protein
utama dari susu yang berbentuk
gumpalan) dengan perbandingan 65:35.
Tidak seluruh zat gizi yang
terkandung di dalamnya
dapat diserap oleh tubuh
bayi. Misalnya, protein
susu sapi tidak mudah
diserap karena
mengandung lebih banyak
casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya
akan DHA (asam lemak tidak polar
yang berikat banyak) yang dapat
membantu bayi menahan infeksi serta
membantu perkembangan otak dan
selaput mata.
Protein yang dikandung
oleh susu formula berguna
bagi bayi lembu tapi
kegunaan bagi manusia
sangat terbatas lagipula
immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang
lebih mudah dicerna selain itu ada
sejenis unsur lemak ASI yang mudah
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur
elektronik dan zat besi yang dikandung
ASI lebih rendah dari susu formula
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi
Tidak mudah dicerna:
serangkaian proses
produksi di pabrik
mengakibatkan enzim-
enzim pencernaan tidak
berfungsi. Akibatnya lebih
banyak sisa pencernaan
9
yang dapat memperkecil beban ginjal
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna
bayi karena mengandung enzim-enzim
yang dapat membantu proses
pencernaan antara lain lipase (untuk
menguraikan lemak), amilase (untuk
menguraikan karbohidrat) dan protease
(untuk menguraikan protein).
yang dihasilkan dari proses
metabolisme yang
membuat ginjal bayi harus
bekerja keras. Susu
formula tidak mengandung
posporlipid ditambah
mengandung protein yang
tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan
ibu dan anak. ASI adalah makanan
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi,
memberikan rasa aman kepada bayi
yang dapat mendorong kemampuan
adaptasi bayi.
Kekurangan menghisap
payudara: mudah menolak
ASI yang menyebabkan
kesusahan bayi
menyesuaikan diri atau
makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip
kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat-
alat, makanan, dll yang berhubungan
dengan pemeliharaan, mengurangi
beban perekonomian keluarga.
Biaya lebih mahal: karena
menggunakan
alat,makanan, pelayanan
kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
10
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias
menghindari penyucian botol susu yang
tidak benar ataupun hal kebersihan lain
yang disebabkan oleh penyucian tangan
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat
menghindari bahaya karena pembuatan
dan penyimpanan susu yang tidak
benar.
Polusi dan infeksi:
pertumbuhan bakteri di
dalam makanan buatan
sangat cepat apalagi di
dalam botol susu yang
hangat biarpun makanan
yang dimakan bayi adalah
makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih
mudah dibawa keluar, lebih mudah
diminum, minuman yang paling segar
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.
Penyusuan susu formula
dan alat yang cukup untuk
menyeduh susu.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk
menghisap ASI, hal ini dapat membuat
gigi bayi menjadi kuat dan wajah
menjadi cantik.
Penyusuan susu formula
dengan botol susu akan
mengakibatkan penyedotan
yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat
menghindari alergi karena susu formula
seperti mencret, muntah, infeksi
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik,
pertumbuhan terganggu dan gejala
lainnya.
Bagi bayi yang
alergiterhadap susu
formula tidak dapat
menghindari mencret,
muntah,infeksi saluran
napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
11
disebabkan oleh susu
formula.
Kebaikan
bagi ibu
Dapat membantu kontraksi rahim ibu,
lebih lambat datang bulan sehabis
melahirkan sehingga dapat ber-KB
alami. Selain itu dapat menghabiskan
kalori yang berguna untuk
pengembalian postur tubuh ibu.
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang
menyusui ASI lebih rendah
kemungkinan menderita kanker
payudara, kanker rahim dan keropos
tulang.
Tidak dapat membantu
kontraksi rahim yang dapat
membantu pengembalian
tubuh ibu jadi rahim perlu
dielus sendiri oleh ibu.
Tidak dapat memperlambat
waktu datang bulan yang
dapat menghasilkan cara
KB alami. Berdasarkan
biodata statistik, ibu yang
menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.
(dr. Suririnah,2009)
C. Keuntungan ASI untuk Ibu
1. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu
kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen
dan progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak
dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
12
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid
kembali dan ASI diberikan secara eklusif.
5. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
6. Steril, aman dari pencemaran kuman
7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi
D. Keuntungan ASI untuk bayi
 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.
 ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu
formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang
besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk
membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai
mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya
pada diri sendiri.
 Mengupayakan pertumbuhan yang baik
13
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah
lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi
kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan tentang ASI dan
laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak
sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok
ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi
menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena
volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan
bayi hanya sedikit.
E. Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
2. Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan
ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam
3. Melepaskanhisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
14
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
F. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja
Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah
menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan
selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24
jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6
bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam
freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu
untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus
dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api
secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
 Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
 Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan).
 Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
G. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
1. ASI kurang
15
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula.
Penanganannya :
 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
 Menyusuilah dengan sabar
 Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
 Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Puting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering
terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe.
Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
 Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara
menanganinya:
16
 Posisi menyusui sudah benar
 Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
 Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu
dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting
susu kering.
5. Puting payudara lecet
Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu
sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotic
 Lakukan perawatan payudara

More Related Content

What's hot

Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniSidan Emozie
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinDokter Tekno
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -Devi Narti
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI24hourparenting
 
Budaya ibu hamil
Budaya ibu hamilBudaya ibu hamil
Budaya ibu hamilNursestikes
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusuicahyatoshi
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilBayu Fijrie
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik matersuraya putri
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaLutfiana Puspita Sari
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanSusanti Suhartati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiCeniUti
 

What's hot (20)

Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu dini
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
Lembar balik ibu ibu menyusui
Lembar balik ibu ibu menyusuiLembar balik ibu ibu menyusui
Lembar balik ibu ibu menyusui
 
Leaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif newLeaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif new
 
EIBF & Breastfeeding Campaign
EIBF & Breastfeeding CampaignEIBF & Breastfeeding Campaign
EIBF & Breastfeeding Campaign
 
Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
 
Leaflet cara menyusui
Leaflet   cara menyusuiLeaflet   cara menyusui
Leaflet cara menyusui
 
Budaya ibu hamil
Budaya ibu hamilBudaya ibu hamil
Budaya ibu hamil
 
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik mater
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
 
Manajemen laktasi
Manajemen laktasiManajemen laktasi
Manajemen laktasi
 
Leaflet Teknik Menyusui
Leaflet Teknik MenyusuiLeaflet Teknik Menyusui
Leaflet Teknik Menyusui
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
 

Similar to ASI Eksklusif Manfaat

Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfSbas InSilent
 
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptx
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptxFERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptx
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptxTinaMargaretha
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docxholipah2
 
leaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdfleaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdfsaifulfahmi11
 
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfFITRIANOVIANTI4
 
PPT ASI dr.Inggrid.pptx
PPT ASI dr.Inggrid.pptxPPT ASI dr.Inggrid.pptx
PPT ASI dr.Inggrid.pptxSriRubiyanti2
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Laurencus Butsi Siagian
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psihkdt
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfPUSKESMASDAGANGAN
 
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptxAtikaJatimi
 

Similar to ASI Eksklusif Manfaat (20)

Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asiSap ( satuan acara penyuluhan ) asi
Sap ( satuan acara penyuluhan ) asi
 
Sap asi eklusif
Sap asi eklusifSap asi eklusif
Sap asi eklusif
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
Asi ekslusif
Asi ekslusifAsi ekslusif
Asi ekslusif
 
Sap asi
Sap asiSap asi
Sap asi
 
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
 
asi eksklusif.docx
asi eksklusif.docxasi eksklusif.docx
asi eksklusif.docx
 
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptx
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptxFERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptx
FERA RIKA LASTARI_ASI EKSKLUSIF.pptx
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx
 
Pemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptxPemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptx
 
materi gernas pp asi
materi gernas pp asimateri gernas pp asi
materi gernas pp asi
 
ASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIFASI EKSLUSIF
ASI EKSLUSIF
 
leaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdfleaflet-asi-eksklusif.pdf
leaflet-asi-eksklusif.pdf
 
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
 
PPT ASI dr.Inggrid.pptx
PPT ASI dr.Inggrid.pptxPPT ASI dr.Inggrid.pptx
PPT ASI dr.Inggrid.pptx
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psi
 
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdfMateri 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
Materi 4. Edukasi Pemberian Makan Balita.pdf
 
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
 

More from sumarni .

Pemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilPemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilsumarni .
 
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomKewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomsumarni .
 
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilPemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilsumarni .
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilsumarni .
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsisumarni .
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsisumarni .
 

More from sumarni . (6)

Pemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilPemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamil
 
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomKewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom
 
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilPemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsi
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

ASI Eksklusif Manfaat

  • 1. 1 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Asuhan Nifas dan Menyusui Sub pokok bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Sasaran : Ibu Menyusui Waktu : Selasa, 31 oktober 2017 Pukul 08.30 Wita s/d selesai A. LATAR BELAKANG Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Lampung. B. TUJUAN  Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.  Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu mampu : 1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif 2. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI 3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
  • 2. 2 4. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi 5. ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar 6. ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja 7. ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya C. PELAKSANAAN KEGIATAN Metode  Ceramah  Tanya jawab Media dan alat  Leaflet  LCD  Laptop Waktu dan tempat Hari / Tanggal : Selasa, 31 oktober 2017 Pukul : Pukul 08.30 Wita s/d selesai Tempat : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Pengorganisasian  Presenter : Nurlena Sari  Moderator : Siti Fatmah Almunawaroh  Fasilitator :  Observer : Domas Nurchandra P, M.Keb Rincian Tugas  Presenter : Memberikan penyuluhan  Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara  Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan  Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan Materi Penyuluhan (Terlampir) 1. Pengertian ASI Eksklusif 2. Kandungan ASI 3. Keuntungan ASI untuk ibu 4. Keuntungan ASI untuk bayi
  • 3. 3 5. Teknik cara menyusui yang benar 6. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja 7. Masalah dalam menyusui dan penanganannya Kegiatan Penyuluhan No Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media 1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Memperkenalkan diri  Menyampaikan tentang tujuan pokok materi  Menyampaikan pokok pembahasan Kontrak waktu  Menjawab salam  Mendengarkan dan menyimak  Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelas Kata-kata/ kalimat 2. Pelaksanaan 25 menit Penyampaian Materi  Menjelaskan Pengertian ASI Eksklusif  Menjelaskan kandungan ASI  Menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu  Menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi  Menjelaskan teknik cara menyusui yang benar  Menjelaskan cara pemberian dan  Mendengarkan penjelasan dan menyimak Lembar balik
  • 4. 4 D.Kriteria Evaluasi Evaluasi 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif! 2. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu! 3. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi! 4. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar! 5. Jelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja! Jawaban 1. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. 2. Mengurangi insiden kanker payudara, mencegah perdarahan pasca persalinan, mengurangi anemia, dapat digunakan sebagai metode kb sementara, mempercepat kembali ke berat semula, mempercepat kembali ke berat semula, steril, aman dari pencemaran kuman, selalu tersedia penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja  Memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya 3. Penutup 10 menit a.  Memberikan kesempatan bertanya  Melakukan evaluasi  Menyampaikan kesimpulan materi  Membagikan leaflet dan reinforcement  Mengakhiri pertemuan dan menjawab salam  Bertanya  Sasaran dapat menjawab tentang pertanyaan yang diajukan  Mendengarkan  Merespon  Menjawab salam Kata-kata/ kalimat
  • 5. 5 dengan suhu yang sesuai dengan bayi, mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus, tidak ada bahaya alergi 3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi,ASI sebagai nutrisi,ASI meningkatkan jalinan kasih sayang,dan Mengupayakan pertumbuhan yang baik 4. Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI Posisi ibu menyusui  Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.  Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara Memasukkan puting susu  Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.  Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.  Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )  Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu  Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar  puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam Melepaskanhisapan bayi Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:  Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi  Dengan menekan dagu bayi kebawah  Dengan menutup lubang hidung bayi  Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya Menyendawakan bayi Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
  • 6. 6 dengan payudara yang lain, dengan cara :  Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa  Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya. 5. Cara Pemberian : Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI. Cara Penyimpanan :  Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.  Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.  Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.  Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).  Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).  Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan) A. Pengertian ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004 ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
  • 7. 7 tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi tim (Utami,2005) ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001) Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. B. KANDUNGAN ASI ASI mengadung: 1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:  Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.  Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.  Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.  Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium. 2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. 3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi. KADARZAT GIZI ASI SUSU SAPI PROTEIN LEMAK LAKTOSA KALORI VITAMIN A 12 gr 3,8 gr 7,0 gr 75,0 Kal 53,0 KI 3,3 gr 3,8 gr 4,8 gr 66,0 Kal 34,0 KI
  • 8. 8 VITAMIN B1 VITAMIN C KALSIUM BESI 0,11 mgr 43,0 mgr 30,0 mgr 0,15 mgr 0,42 mgr 1,8 mgr 125,0 mgr 0,1 mgr Perbedaan antara ASI dengan susu formula Perbedaan ASI Susu Formula Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada kasein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35. Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein. Perbandingan whey: casein susu sapi adalah 20:80. Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya akan DHA (asam lemak tidak polar yang berikat banyak) yang dapat membantu bayi menahan infeksi serta membantu perkembangan otak dan selaput mata. Protein yang dikandung oleh susu formula berguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi manusia sangat terbatas lagipula immunoglobulin dan gizi yang ditambah di susu formula yang telah disterilkan bisa berkurang ataupun hilang. Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis unsur lemak ASI yang mudah diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur elektronik dan zat besi yang dikandung ASI lebih rendah dari susu formula tetapi daya serap dan guna lebih tinggi Tidak mudah dicerna: serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim- enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya lebih banyak sisa pencernaan
  • 9. 9 yang dapat memperkecil beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan protease (untuk menguraikan protein). yang dihasilkan dari proses metabolisme yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras. Susu formula tidak mengandung posporlipid ditambah mengandung protein yang tidak mudah dicerna yang bisa membentuk sepotong susu yang membeku sehingga berhenti di perut lebih lama oleh karena itu taji bayi lebih kental dan keras yang dapat menyebabkan susah BAB dan membuat bayi tidak nyaman. Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, memberikan rasa aman kepada bayi yang dapat mendorong kemampuan adaptasi bayi. Kekurangan menghisap payudara: mudah menolak ASI yang menyebabkan kesusahan bayi menyesuaikan diri atau makan terlalu banyak, tidak sesuai dengan prinsip kebutuhan. Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- alat, makanan, dll yang berhubungan dengan pemeliharaan, mengurangi beban perekonomian keluarga. Biaya lebih mahal: karena menggunakan alat,makanan, pelayanan kesehatan, dll. Untuk memelihara sapi. Biaya ini sangat subjektif yang menjadi beban keluarga.
  • 10. 10 Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias menghindari penyucian botol susu yang tidak benar ataupun hal kebersihan lain yang disebabkan oleh penyucian tangan yang tidak bersih oleh ibu. Dapat menghindari bahaya karena pembuatan dan penyimpanan susu yang tidak benar. Polusi dan infeksi: pertumbuhan bakteri di dalam makanan buatan sangat cepat apalagi di dalam botol susu yang hangat biarpun makanan yang dimakan bayi adalah makanan bersih akan tetapi karena tidak mengandung anti infeksi, bayi akan mudah mencret atau kena penularan lainnya. Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih mudah dibawa keluar, lebih mudah diminum, minuman yang paling segar dan suhu minuman yang paling tepat untuk bayi. Penyusuan susu formula dan alat yang cukup untuk menyeduh susu. Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi bayi menjadi kuat dan wajah menjadi cantik. Penyusuan susu formula dengan botol susu akan mengakibatkan penyedotan yang tidak puas lalu menyedot terus yang dapat menambah beban ginjal dan kemungkinan menjadi gemuk. Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat menghindari alergi karena susu formula seperti mencret, muntah, infeksi saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya. Bagi bayi yang alergiterhadap susu formula tidak dapat menghindari mencret, muntah,infeksi saluran napas, asma, kemerahan, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya yang
  • 11. 11 disebabkan oleh susu formula. Kebaikan bagi ibu Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebih lambat datang bulan sehabis melahirkan sehingga dapat ber-KB alami. Selain itu dapat menghabiskan kalori yang berguna untuk pengembalian postur tubuh ibu. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menyusui ASI lebih rendah kemungkinan menderita kanker payudara, kanker rahim dan keropos tulang. Tidak dapat membantu kontraksi rahim yang dapat membantu pengembalian tubuh ibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu. Tidak dapat memperlambat waktu datang bulan yang dapat menghasilkan cara KB alami. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menyusui susu formula lebih tinggi kemungkinan menderita kanker payudara. (dr. Suririnah,2009) C. Keuntungan ASI untuk Ibu 1. Mengurangi insiden kanker payudara Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesterone. 2. Mencegah perdarahan pasca persalinan Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. 3. Mengurangi anemia Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia
  • 12. 12 4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif. 5. Mempercepat kembali ke berat semula Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh. 6. Steril, aman dari pencemaran kuman 7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi 8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus 9. Tidak ada bahaya alergi D. Keuntungan ASI untuk bayi  ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.  ASI sebagai nutrisi ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.  ASI meningkatkan jalinan kasih sayang Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.  Mengupayakan pertumbuhan yang baik
  • 13. 13 Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit. E. Teknik menyusui yang benar Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI. 1. Posisi ibu menyusui  Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.  Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara 2. Memasukkan puting susu  Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.  Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.  Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )  Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu  Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar  puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam 3. Melepaskanhisapan bayi Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:  Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
  • 14. 14  Dengan menekan dagu bayi kebawah  Dengan menutup lubang hidung bayi  Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya 4. Menyendawakan bayi Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :  Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa  Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya. F. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja Cara Pemberian : Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI. Cara Penyimpanan :  Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.  Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.  Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.  Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).  Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).  Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6) G. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya 1. ASI kurang
  • 15. 15 Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula. Penanganannya :  Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi  Menyusuilah dengan sabar  Menyusui secara bergantian antara kedua payudara  Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI 2. Bayi Bingung Puting Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya. Penanganannya :  Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif  Menyusui dengan cara yang benar  Menyusui lebih lama dan sering 3. Payudara Bengkak Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :  Susui bayi segera setelah bayi lahir  Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan  Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar  Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa Penanganannya:  Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan  Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri  Lakukan pengurutan atau massage payudara 4. Puting payudara nyeri Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
  • 16. 16  Posisi menyusui sudah benar  Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.  Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering. 5. Puting payudara lecet Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:  Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.  Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah menyusui.  Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.  Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri  Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih selama masa istirahat.  Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun. 6. Mastitis Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi. Penanganannya:  Kompres air hangat  Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi  Cukup istirahat  Minum air putih minimal 2 liter/hari  Minum anti biotic  Lakukan perawatan payudara