SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KEWENANGAN OTONOMI
DAERAH DAN SYARAT UNTUK
MENJADI DAERAH OTONOM
By Sumarni
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA
Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III
pasal 10 ayat (3) ;
1. Politik Luar Negeri
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan Fiskal Nasional
6. Agama
Menurut PP Nomor 25 tahun 2000
BAB II pasal 2 ayat (2) ;
1. Kebijakan tentang perencanaan
nasional, dan pembangunan
nasional secara makro
Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III
pasal 13 ayat (1) ;
1. Perencanaan dan pengendalian
pembangunan
2. Perencanaan, pemanfaatan,
dan pengawasan tata ruang
3. Penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
4. Penyediaan sarana dan
prasarana umum
Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III
pasal 14 ayat (1) ;
1. Perencanaan dan pengendalian
pembangunan
2. Perencanaan, pemanfaatan,
dan pengawasan tata ruang
3. Penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
4. Penyediaan sarana dan
prasarana umum
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA
2. Dana perimbangan keuangan
3. Sistem administrasi negara dan
lembaga perekonomian
Negara
4. Pembinaan dan pemberdayaan
sumber daya manusia
5. Pendayagunaan sumber daya
alam serta teknologi tinggi
yang strategis
6. Konservasi dan standardisasi
nasional
5. Penanganan bidang kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan
dan alokasi sumber daya
manusia potensial
7. Penanggulangan masalah
sosial lintas kabupaten/kota
8. Pelayanan bidang
ketenagakerjaan lintas
kabupaten/kota
9. Pengendalian lingkungan
hidup
5. Penanganan bidang kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan
7. Penanggulangan masalah
social
8. Pelayanan bidang
ketenagakerjaan
9. Pengendalian lingkungan
hidup
10. Fasilitasi pengembangan
koperasi, usaha kecil dan
menengah
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA
10. Fasilitasi pengembangan
koperasi, usaha kecil, dan
menengah termasuk lintas
kabupaten/kota
11. Pelayanan pertanahan
termasuk lintas
kabupaten/kota
12. Pelayanan kependudukan, dan
catatan sipil
13. Pelayanan administrasi umum
pemerintahan
14. Pelayanan administrasi
penanaman modal termasuk
lintas kabupaten/kota
11. Pelayanan pertanahan
12. Pelayanan kependudukan, dan
catatan sipil
13. Pelayanan administrasi umum
pemerintahan
14. Pelayanan administrasi
penanaman modal
15. Penyelenggaraan pelayanan
dasar lainnya; dan
16. Urusan wajib lainnya yang
diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan.
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA
15. Penyelenggaraan pelayanan
dasar lainnya yang belum
dapat dilaksanakan oleh
kabupaten/kota ; dan
16. Urusan wajib lainnya yang
diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan.
SYARAT MENJADI DAERAH OTONOM
ADMINISTRATIF TEKHNIS FISIK KEWILAYAHAN
Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (1)
SYARAT ADMINISTRATIF
Suatu daerah akan menjadi daerah otonom jika memenuhi syarat administratif. Syarat
administratif untuk porivinsi Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (2) adalah
adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan
wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan Gubernur, serta rekomendasi Menteri
Dalam Negeri.
Sedangkan syarat administrative untuk kabupaten/kota Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB
II Pasal 5 ayat (3) adalah adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang
bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam
Negeri.
SYARAT TEKHNIS
faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi,
potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan,
dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (4)
SYARAT FISIK KEWILAYAHAN
Syarat fisik pembentukan daerah otonom berhubungan dengan cakupan wilayah daerah
tersebut. Untuk membentuk daerah otonom provinsi paling sedikit terdiri dari lima
kabupaten/kota. Untuk pembentukan kabupaten paling sedikit tujuh kecamatan, sedang untuk
pembentukan kota sedikitnya terdapat empat kecamatan. Syarat fisik juga berhubungan dalam
lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana pemerintahan. Suatu daerah otonom dapat
mengalami pemekaran jika telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pemekaran satu daerah
menjadi dua atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan
pemerintahan. Sebaliknya, suatu daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah
dapat dihapus dan/ atau digabung dengan daerah lain.
Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (5)
Kewenangan Otonomi Daerah

More Related Content

What's hot

PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHAde Suerani
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Ade Suerani
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahYudhi Aldriand
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiYudhi Aldriand
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
 
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Hendie Cahya Maladewa
 
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...Yudhi Aldriand
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHPOKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHSiti Sahati
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011Ade Suerani
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaAde Suerani
 
Materi adm. kependudukan & kebij lingkungan
Materi adm. kependudukan & kebij lingkunganMateri adm. kependudukan & kebij lingkungan
Materi adm. kependudukan & kebij lingkunganNaimnukke
 
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingPP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingEnjang Muhaemin
 

What's hot (20)

Uu 08 2000
Uu 08 2000Uu 08 2000
Uu 08 2000
 
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAHPROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PROSES PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
 
Program legislasi daerah
Program legislasi daerahProgram legislasi daerah
Program legislasi daerah
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
 
Uu 04 2000
Uu 04 2000Uu 04 2000
Uu 04 2000
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
 
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
 
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHPOKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
POKOK-POKOK PIKIRAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
 
Uu no 2_2015
Uu no 2_2015Uu no 2_2015
Uu no 2_2015
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Materi adm. kependudukan & kebij lingkungan
Materi adm. kependudukan & kebij lingkunganMateri adm. kependudukan & kebij lingkungan
Materi adm. kependudukan & kebij lingkungan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingPP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
 
Uu 12 2000
Uu 12 2000Uu 12 2000
Uu 12 2000
 
Uu 10 2004
Uu 10 2004Uu 10 2004
Uu 10 2004
 

Similar to Kewenangan Otonomi Daerah

Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007PMPK
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005Remo Harsono
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Penataan Ruang
 
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)apotek agam farma
 
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...Aulia Faris Humam
 
01 ketahanan nasional
01 ketahanan nasional01 ketahanan nasional
01 ketahanan nasionalTini Wartini
 
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdf
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdfPermendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdf
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdfAgusMSuleman
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Penataan Ruang
 
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00M Alf
 
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Zeus Kang
 
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptx
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptxUU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptx
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptxSEGOJAGUNGOFFICIAL
 
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahKebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahOswar Mungkasa
 

Similar to Kewenangan Otonomi Daerah (20)

PAPARAN TIM
PAPARAN TIMPAPARAN TIM
PAPARAN TIM
 
Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
 
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)
13 isu strategis ruu revisi 32 thn 2004 (mei 2011)
 
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...
Otonomi daerah orde lama, orde baru, reformasi, keistimewaan Yogyakarta, Aceh...
 
5. ketahanan nasional
5. ketahanan nasional5. ketahanan nasional
5. ketahanan nasional
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
01 ketahanan nasional
01 ketahanan nasional01 ketahanan nasional
01 ketahanan nasional
 
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdf
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdfPermendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdf
Permendagri-Nomor-52-Tahun-2014.pdf
 
Uu 12 1969
Uu 12 1969Uu 12 1969
Uu 12 1969
 
Uu 01 1964
Uu 01 1964Uu 01 1964
Uu 01 1964
 
BAB 2.pdf
BAB 2.pdfBAB 2.pdf
BAB 2.pdf
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
 
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
Peraturan pemerintah-tahun-2000-129-00
 
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1Mk.otoda dan kebijakan politik.1
Mk.otoda dan kebijakan politik.1
 
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptx
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptxUU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptx
UU 23 Th. 2004 TTG PKDRT 2021.pptx
 
Pp no 17_th_2005
Pp no 17_th_2005Pp no 17_th_2005
Pp no 17_th_2005
 
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahKebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
 

More from sumarni .

Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusifsumarni .
 
Pemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilPemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilsumarni .
 
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilPemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilsumarni .
 
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilanPerubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilansumarni .
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilsumarni .
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsisumarni .
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsisumarni .
 

More from sumarni . (7)

Sap asi ekslusif
Sap asi ekslusifSap asi ekslusif
Sap asi ekslusif
 
Pemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamilPemberian tablet fe pada ibu hamil
Pemberian tablet fe pada ibu hamil
 
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamilPemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
 
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilanPerubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Konsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsiKonsep dasar konsepsi
Konsep dasar konsepsi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Kewenangan Otonomi Daerah

  • 1. KEWENANGAN OTONOMI DAERAH DAN SYARAT UNTUK MENJADI DAERAH OTONOM By Sumarni
  • 2.
  • 3. PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III pasal 10 ayat (3) ; 1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan 3. Keamanan 4. Yustisi 5. Moneter dan Fiskal Nasional 6. Agama Menurut PP Nomor 25 tahun 2000 BAB II pasal 2 ayat (2) ; 1. Kebijakan tentang perencanaan nasional, dan pembangunan nasional secara makro Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III pasal 13 ayat (1) ; 1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan 2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum Menurut UU 32 tahun 2004 BAB III pasal 14 ayat (1) ; 1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan 2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum
  • 4. PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA 2. Dana perimbangan keuangan 3. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian Negara 4. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia 5. Pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis 6. Konservasi dan standardisasi nasional 5. Penanganan bidang kesehatan 6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial 7. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota 8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota 9. Pengendalian lingkungan hidup 5. Penanganan bidang kesehatan 6. Penyelenggaraan pendidikan 7. Penanggulangan masalah social 8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan 9. Pengendalian lingkungan hidup 10. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
  • 5. PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA 10. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota 11. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota 12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil 13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan 14. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota 11. Pelayanan pertanahan 12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil 13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan 14. Pelayanan administrasi penanaman modal 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan 16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
  • 6. PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota ; dan 16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
  • 7.
  • 8. SYARAT MENJADI DAERAH OTONOM ADMINISTRATIF TEKHNIS FISIK KEWILAYAHAN Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (1)
  • 9. SYARAT ADMINISTRATIF Suatu daerah akan menjadi daerah otonom jika memenuhi syarat administratif. Syarat administratif untuk porivinsi Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (2) adalah adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan Gubernur, serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri. Sedangkan syarat administrative untuk kabupaten/kota Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (3) adalah adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
  • 10. SYARAT TEKHNIS faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (4)
  • 11. SYARAT FISIK KEWILAYAHAN Syarat fisik pembentukan daerah otonom berhubungan dengan cakupan wilayah daerah tersebut. Untuk membentuk daerah otonom provinsi paling sedikit terdiri dari lima kabupaten/kota. Untuk pembentukan kabupaten paling sedikit tujuh kecamatan, sedang untuk pembentukan kota sedikitnya terdapat empat kecamatan. Syarat fisik juga berhubungan dalam lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana pemerintahan. Suatu daerah otonom dapat mengalami pemekaran jika telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pemekaran satu daerah menjadi dua atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan pemerintahan. Sebaliknya, suatu daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah dapat dihapus dan/ atau digabung dengan daerah lain. Menurut UU nomor 32 tahun 2004 BAB II Pasal 5 ayat (5)